Anda di halaman 1dari 6

DIABETES MELITUS

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :0


Tgl. Terbit :
Halaman :1/5
dr. M. Gunawan Wibisono
Puskesmas Pembina Utama Muda
Baron NIP. 19631001199503 1 002
1. Pengertian Diabetes melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia
akibat efek pada kerja insulin ( resistensi insulin ) dan sekresi insulin atau kedua –
duanya.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menegakkan diagnose dan memberikan pengobatan
kepada pasien Diabetes Melitus serta penyuluhan untuk Pencegahan Diabetes
Melitus
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 188/021/K/411.303.20/2017 tentang Pelayanan
Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Halaman 635
5. Prosedur/ 1. Petugas memanggil pasien sesuai nama pasien, kemudian melakukan identifikasi
Langkah- 2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan gejala
langkah klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (sering lapar) dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya.
3. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti lemah,
kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, pruritus vulva pada
wanita, serta adakah luka yang sulit sembuh.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
5. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan penunjang yaitu gula
darah puasa, gula darah 2 jam PP atau gula darah acak
6. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk selanjutnya pasien
ke laboratorium
7. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
8. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose berdasarkan hasil
lab dan anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM ( poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa plasma sewaktu
≥200 mg/dL. Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat
pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir.
b. Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/Dl. Puasa diartikan
pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam.
c. Kadar glukose plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu ≥ 200
mg/dL
9. Pemilihan jenis Obat Hipoglikemik Oral ( OHO ) bersifat individual tergantung
kondisi pasien dan sebaiknya mengkombinasi obat dengan cara kerja yang
berbeda.
Cara pemberian OHO, terdiri dari :
a. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan
secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai
dosis optimal.
b. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500 mg
diberikan 1-3 kali/hari sebelum/pada saat/sesudah makan.
c. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis maksimal 15
mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari. Glimepirid dosis
awal 1 mg dosis maksimal 8 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-
2 kali/hari.
Petugas memberi edukasi meliputi pemahaman tentang:
1. Penyakit DM tipe 2 tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol
2. Gaya hidup sehat harus diterapkan pada penderita misalnya
olahraga, menghindari rokok, dan menjaga pola makan.
3. Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur setiap 2 minggu
10. Petugas menulis resep dan menyerahkan kepada pasien
11. Petugas menulis hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnose dan
terapi ke dalam rekam medis pasien
6. Unit Terkait Ruang pelayanan dan laboratorium
DIABETES MELITUS

No. Dokumen :
Bagan No. Revisi :0
alir Tgl. Terbit :
Halaman :3/5
dr. M. Gunawan Wibisono
Puskesmas Pembina Utama Muda
Baron NIP. 19631001199503 1 002
7. Diagram
Petugas memanggil pasien sesuai nama pasien, kemudian
Alir
melakukan identifikasi

Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan gejala


klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (sering lapar) dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya

Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti lemah,
kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, pruritus vulva pada
wanita, serta adakah luka yang sulit sembuh

Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan penunjang


yaitu gula darah puasa, gula darah 2 jam PP atau gula darah acak

Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien


untuk selanjutnya pasien ke laboratorium

Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien

Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan


diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis

Pemilihan jenis Obat Hipoglikemik Oral ( OHO ) bersifat individual


tergantung kondisi pasien dan sebaiknya mengkombinasi obat dengan
cara kerja yang berbeda

Petugas menulis resep dan menyerahkan kepada pasien

Petugas menulis hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,


laboratorium, diagnose dan terapi ke dalam rekam medis pasien
DIABETES MELITUS

No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :0
TILIK
Tgl. Terbit :
Halaman :4/5
dr. M. Gunawan Wibisono
Puskesmas Pembina Utama Muda
Baron NIP. 19631001199503 1 002

No Kegiatan Ya Tidak
1 Petugas memanggil pasien sesuai nama pasien, kemudian
melakukan identifikasi ?
2 Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering
kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (sering lapar) dan
penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya ?
3 Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain
seperti lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi
pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang
sulit sembuh ?
4 Petugas melakukan pemeriksaan fisik ?
5 Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan
penunjang ?
6 Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium ?
7 Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien ?
8 Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis ?
Petugas memberikan terapi farmakologik dan
nonfarmakologik?
Petugas menulis resep dan menyerahkan kepada pasien ?
Petugas menulis hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
laboratorium, diagnose dan terapi ke dalam rekam medis
pasien?
Jumlah

Compliance Rate (CR) = Σ Ya


x 100%
Σ Ya + Tidak

=
Baron, ...................................
Unit yang di Audit Pelaksana / Auditor

(...........................) (...........................)
DIABETES MELITUS

No. Dokumen :
REKAM
HISTORIS No. Revisi :0
PERUBAH Tgl. Terbit :
AN Halaman :5/5

dr. M. Gunawan Wibisono


Puskesmas Pembina Utama Muda
Baron NIP. 19631001199503 1 002

No Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Nomor
Revisi Ke
Berlaku Tgl

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BARON
Standar Operasional Prosedur (SOP)
DIABETES MELITUS

Disahkan oleh:
Kepala
Puskesmas Baron

dr. M. Gunawan Wibisono


NIP. 19631001199503 1 002

Anda mungkin juga menyukai