Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM ISPA – PNEUMONIA


PUSKESMAS SURIAN

A. PENDAHULUAN

SPAInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang


sering terjadi pada anak, yang menyerang satu bagian/ lebih saluran
pernafasan, mulai darihidung sampai alveoli. ISPA terdiri dari bukan
pneumonia, pneumonia, dan pneumonia berat. Pneumonia adalah
infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli) yang ditandai dengan
batuk disertai nafas cepat/sesak, sering berawal sebagai infeksi saluran
pernafasan atas yang kemudian berpindah ke saluran pernafasan
bawah. ISPA belum tentu pneumonia tetapi pneumonia sudah pasti
ISPA.
Pneumonia merupakan salah satu infeksi pada anak yang sangat
serius, paling sering terjadi pada anak berusia <5 tahun dan dewasa
yang berusia >75 tahun, merupakan salah satu penyakit ISPA yang
paling banyak menyebabkan kematian.

B. LATAR BELAKANG
Pneumoni adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(Alveoli). Tanda dan gejala penyakit dapat berupa batuk, kesukaran
bernapas, pilek, sakit telinga, demam, sakit tenggorokan yang
membutuhkan pertolongan. Anak dengan batuk dan kesulitan bernapas
mungkin menderita pneumoni atau infeksi saluran pernapasan yang
berat lainnya.

C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat Ispa-Pneumoni

2. TUJUAN KHUSUS
- Melaksanakan pengendalian Ispa-Pneumoni
Tercapainya cakupan Pneumoni 100% pada tahun 2016
- Meningkatkan kesiapsiagaan petugas dalam menemukan
Pneumoni dan penyakit saluran pernapasan lain yang berpotensi
wabah.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pendataan sasaran dan menentukan target
2. Melakukan penyuluhan di posyandu
3. Pembinaan kader
4. Deteksi dini penyakit Ispa Pnemoni
5. Melaksanakan pelayanan Ispa
6. Melaksanakan kunjungan rumah

E. CARA MELAKUKAN KEGIATAN


1. Dalam Gedung Puskesmas
a. Melakukan anamnesa pada pasien baru di poli anak dan UGD
b. Membuat rujukan poli anak ke klinik sanitasi
c. Memberikan pengobatan berdasarkan klasifikasi
d. Melakukan penyuluhan interpersonal
e. On the job training terhadap petugas atau perawat dalam
deteksi dini pneumoni
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan
g. Evaluasi hasil kegiatan
2. Luar Gedung Puskesmas (Posyandu)
a. Melakukan penyuluhan terhadap ibu bayi dan balita
b. Melakukan sosialisasi dan pelatihan terhadap kader bertujuan
meningkatkan pengetahuan kader dalam mendeteksi dini bayi
balita pneumoni
c. Melakukan pelacakan terhadap bayi balita pneumoni
d. Melakukan konseling pada keluarga dengan bayi balita yang
menderita pnumoni
e. Melakukan evaluasi kegiatan.

F. SASARAN
1. Bayi dan Balita
2. Ibu yang memiliki bayi dan Balita
3. Lansia
4. Kader

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

JENIS JADWAL
NO SASARAN PELAKSANAN
KEGIATAN KEGIATAN
1. Pemeriksaan Bayi dan Setiap Dokter,Perawat
bayi dan Balita hari
balita
2. Sosialisasi Kader Jadwal Pet.Ispa
terhadap Posyandu
kader
3 Penyuluhan Ibu Jadwal Pet. Ispa dan
Ispa bayi/balita Posyandu Kader
4 Pelatihan Perawat, 1 kali Dokter
petugas Ispa Bidan setahun
6 Monitoring Bayi,Balita, Januari- Pet. Ispa
ibu dan Desember
kader
7 Evaluasi Perawat, Juni, Pet. Ispa
Kader Desember

H. MONITORING, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan luar gedung dilakukan oleh Penanggung Jawab UKM
setiap 6 bulan sekali dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada saat evaluasi selesai
dilakukan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan dan dilaporkan pada bulan berikutnya setiap
tanggal 4 yang ditujukan kepada Penanggung Jawab program ISPA di Dinas Kesehatan
Kabupaten Solok dan diketahui oleh Kepala Puskesmas Surian.
Mengetahui: Mande, …………..…….2016
KepalaPuskesmas DTP Mande, Petugas,

drg. TutikSuprihatin, M.Kes. _________________


NIP. 19650408 199403 2002 NIP. ………………………

droplet infeksius.

) dengan penderita maupun kontak tidak langsung yaitu menyentuh benda


yanSPA merupakan penyakit yang mudah sekali menular. Penularan ISPA
terutama droplet (partikel-partikel kecil) yang keluar saat penderita batuk
atau bersin. Penularan ISPA juga dapat terjadi melalui kontak langsung
(menyentuh penderita langsung) dengan penderita maupun kontak tidak
langsung yaitu menyentuh benda yang terkontaminasi droplet infeksius.

g terkontaminasi droplet infeksius.

ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular


di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun,
98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Tingkat
mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia,
terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan
menengah. Begitu pula, ISPA merupakan salah satu penyebab utama
konsultasi atau rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan terutama pada
bagian perawatan anak.

bersin. Penularan ISPA juga dapat terjadi melalui


kmorbiditasmortalitasa. Hampir empat juta orang meninggal akibat
ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran
pernapasan bawah. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-
anak, dan orang lanjut usia, terutama di negara-negara dengan
pendapatan per kapita rendah dan menengah. Begitu pula, ISPA
merupakan salah satu penyebab utama konsultasi atau rawat inap di
fasilitas pelayanan kesehatan terutama pada bagian perawatan anak.

Anda mungkin juga menyukai