Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT PANDUAN ASUHAN GIZI

YOS SUDARSO DEMAM TIFOID


PADANG

No.Dokumen Revisi Halaman

02/PAG/IG/VIII/2023 1 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur

PELAYANAN
GIZI
29 Agustus 2023 dr. Ananto Pratikno, Sp.OG, MARS

Pengertian Demam tifoid adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
enterica serotipe Typhi.

Asesmen Gizi Asesmen gizi adalah untuk mendapatkan informasi yang cukup dalam mengidentifikasi dan
membuat keputusan/menentukan gambaran masalah, penyebab masalah yang terkait gizi
serta tanda dan gejala.
Asesmen gizi terdiri atas :
1. Antropometri
Melakukan pengkajian data dengan cara :
- Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.
Apabila berat badan tidak bisa ditimbang digunakan estimasi dengan pengkuran
besarnya lingkar lengan atas dan apabila tinggi badan tidak bisa diukur maka
digunakan estimasi dengan pengukuran panjang ulna. Setelah diketahui tinggi badan
dan berat badan tentukan status gizi
- Wawancara apakah terjadi penurunan berat badan yang tidak diharapkan dalam
beberapa bulan terakhir
2. Biokimia
Melakukan pengkajian data dengan melihat hasil pemeriksaan laboratorium yang terkait
dengan gizi dan makanan seperti pemeriksaan HB, hematokrit, Iekosit dan data
laboratorium lainnya bila ada.
3. Data klinik dan tanda fisik
Melakukan pengkajian data klinik dan dan tanda fisik, dengan cara :
- Melihat rekam medis (suhu, tekanan arah, nadi, dll)
- Pengamatan langsung (tanda tanda kekurangan gizi yag dialami, tanda fisik dan
klinis lainnya terkait gizi dan makanan, dll)
- Wawancara (perubahan nafsu makan, mual, muntah, kembung, demam, sakit kepala
dll)
4. Riwayat gizi dan makanan
Melakukan wawancara asupan makanan dan zat gizi, asupan suplemen obat dan
makanan herbal, pengetahuan/kepercayaan/perilaku dan kualitas hidup untuk gizi
seperti:
- Rata-rata asupan makanan dan zat gizi sebelum dan sesudah masuk rumah sakit
(kualitatif dan kuantitatif).
- Pengetahuan mengenai makanan dan zat gizi.
- Riwayat penggunaaan obat-obatan dan suplemen makanan.
- Riwayat alergi makanan
- Kebiasaan, pola dan variasi makanan sebelum masuk rumah sakit
RUMAH SAKIT PANDUAN ASUHAN GIZI
YOS SUDARSO DEMAM TIFOID
PADANG

No.Dokumen Revisi Halaman


2/PAG/IG/VIII/2023 1 2/3

Asesmen Gizi 5. Riwayat personal


Melakukan pengkajian mengenai informasi saat ini dan masa lalu terkait riwayat
medis, keluarga dan sosial seperti :
- Informasi data umum pasien (umur, jenis kelamin, ras, suku, bahasa, edukasi
dan peran dalam keluarga
- Riwayat medis / kesehatan pasien atau keluarga terkait gizi
- Riwayat sosial ekonomi, budaya.

Diagnosis Gizi 1. Asupan makan per oral kurang berkaitan dengan kesulitan makan, tidak napsu makan,
mual, sakit perut ditandai dengan asupan makanan 50% dari kebutuhan (Nl-2.1)
2. Kekurangan asupan cairan per oral berkaitan dengan demam muntah tidak dapat
mencukupi kebutuhan ditandai dengan asupan cairan 60% dari kebutuhan (Nl-3.1),
3. Rendahnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi berkaitan dengan belum pernah
mendapatkan konseling gizi ditandai dengan pemilihan bahan makanan yang salah
(NB.1,2)

Intervensi Gizi Tujuan :


- Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi dan
mempertahankan status gizi
- Memberikan informasi khusus mengenai setiap kelompok makanan yang dianjurkan dan
makanan yang dihindari
- Memberikan makanan yang mudah ditelan dan dicema untuk memenuhi kebutuhan yang
meningkat
- Mengubah pola makan pasien serta asupan gizi yang dikonsumsi
- Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta
mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan
Syarat Diet :
- Penghitungan berat badan ideal
(TB - 100) x 90%
- Penghitungan kebutuhan energi (menggunakan rumus harris benedict)
BMR perempuan : 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) -(4,7x U)
BMR laki - laki : 66 + (13,5 x BB) + (5 x TB) - (6,8 x U)
Total energi : BMR x factor aktifitas x factor stress
Jika status gizi kurang atau normal gunakan berat badan aktual. Dan jika status gizinya
obesitas gunakan berat badan ideal dan apabila ada peningkatan suhu 10 0C maka BMR
ditambah 13 % dari BMR

Faktor Stres
Tidak ada stress, status gizi normal 1,2 – 1,3
Stres ringan: peradangan saluran cerna, kanker, bedah elektif, 1,3 – 1,4
trauma, paska operasi minor
Sters sedang: sepsis, bedah tulang, luka bakar, penyakit hati, 1,4 – 1,5
paska operasi mayor
Stres berat: HIV Aids dengan komplikasi, bedah multisistem, TB 1,5 – 1,6
paru dengan komplikasi
RUMAH SAKIT
YOS SUDARSO PANDUAN ASUHAN GIZI
PADANG DEMAM TIFOID

No.Dokumen Revisi Halaman

03/PAG/IG/VIII/2023 1 3/3

Intervensi Gizi
Faktor Aktifitas
Total bedres 1,05
Mobilisasi ditempat tidur 1,1
Jalan disekitar kamar 1,2
Aktifitas ringanseperti pegawai kantor, ibu rumah tangga, pegawai pabrik, dll 1,4
Aktifitas berat seperti sopir, kuli, tukang becak, tukang bangunan, dll 1,5
-
Penghitungan kebutuhan protein : 10 - 15% dari total energi
-
Penghitungan kebutuhan lemak : 20 - 25% dari total energi
-
Penghitungan kebutuhan karbohidrat : 60 - 70% dari total energi
-
Cukup cairan
-
Cukup vitamin dan mineral
-
Bentuk makanan dapat dikombinasi cair/enteral atau bubur susu, bubur
sanng,makanan lunak maupun makanan biasa, bertahap sesuai dengan kemampuan
untuk mengkonsumsi kemampuan untuk mengkonsumsi
- Jalur makanan (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi) sesuai kondisi klinis dan
kemampuan mengkonsumsi
Edukasi dan konseling gizi
Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien dan keluarga pasien mengenai:
Jenis diet yang diberikan : Diet ML
- Menginformasikan status gizi,asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat
- Menjelaskan tujuan diet
- Mendiskusikan perubahan pola makan dan hambatan yang mungkin terjadi dan alternatif
perubahan pola makan
- Makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
- Menjelaskan aturan makanan di rs, anjuran untuk tidak membawa makanan dari luar
rumah sakit dan risiko yag ditimbulkan akibat membawa makanan dari luar rs
- Mengukur pemahaman pasien/klien berkaitan dengan perubahan pola makan yang
diberikan dengan cara menanyakan Kembali hal-hal yang telah dijelaskan

Monitoring Gizi 1. Asupan makan setiap hari kordinasi dengan keperawatan


2. Perkembangan tanda fisik klinis
3. Perubahan nilai biokimia terkait gizi dan makanan
4. Perubahan atropometri berat badan / lila

Re`Asesmen Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4 atau (Kontrol
atau kontrol Kembali) ke 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasil monitoring
kembai evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di rawat jalan untuk menilai
kepatuhan diet

Evaluasi / 1. Asupan makan diharapkan terpenuhi > 80% dari kebutuhan


Indikator yang 2. Perubahan positif tanda fisik klinis dengan menurunnya tekanan darah, berkurangnya
ingin dicapai mual, tidak ada muntah, nafsu makan mulai membaik
3. Adanya perubahan nilai biokimia terkait gizi dan makanan mendekati nilai normal
4. Tidak terjadi penurunan berat badan atau lila secara drastis

Kepustakaan 1. Penuntun diet lnstalasi Gizi RS Dr. Ciptomangunkusumo dan Asosiasi Dietisien
Indonesia (Asdi) 2013
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference
Manual 2013
3. Intemational Dietetics & Terminology (IDNT) Refemce Manual. Standardize Language for
the Nutrition Care Process. Fourth Edition. Academy of Nutrition and Dietetics 2013

Anda mungkin juga menyukai