Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT PANDUAN ASUHAN GIZI

YOS SUDARSO SINDROM DISPEPSIA


PADANG

No.Dokumen Revisi Halaman

04/PAG/IG/VIII/2023 1 1/4

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur

PELAYANAN
GIZI
29 Agustus 2023 dr. Ananto Pratikno, Sp.OG, MARS

Pengertian Sindrom dispepsia adalah sekumpulan gejala yang dideskripsikan sebagai rasa tidak
nyaman pada perut, seperti perut terasa penuh, kembung, sakit perut, dan nyeri ulu
hati.

Asesmen Gizi Asesmen gizi adalah untuk mendapatkan informasi yang cukup dalam mengidentifikasi
dan membuat keputusan/menentukan gambaran masalah, penyebab masalah yang
terkait gizi serta tanda dan gejala.
Asesmen gizi terdiri atas :
1. Antropometri
Melakukan pengkajian data dengan cara :
- Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan.
Apabila berat badan tidak bisa ditimbang digunakan estimasi dengan pengkuran
besarnya lingkar lengan atas dan apabila tinggi badan tidak bisa diukur maka
digunakan estimasi dengan pengukuran panjang ulna. Setelah diketahui tinggi
badan dan berat badan tentukan status gizi
- Wawancara apakah terjadi penurunan berat badan yang tidak diharapkan dalam
beberapa bulan terakhir
2. Biokimia
Melakukan pengkajian data dengan melihat hasil pemeriksaan laboratorium yang
terkait dengan gizi dan makanan seperti pemeriksaan HB, hematokrit, Iekosit dan
data laboratorium lainnya bila ada.
3. Data klinik dan tanda fisik
Melakukan pengkajian data klinik dan dan tanda fisik, dengan cara :
- Melihat rekam medis (suhu, tekanan arah, nadi, dll)
- Pengamatan langsung (tanda tanda kekurangan gizi yag dialami, tanda fisik dan
klinis lainnya terkait gizi dan makanan, dll)
- Wawancara (perubahan nafsu makan, mual, muntah, kembung, dll)
4. Riwayat gizi dan makanan
Melakukan wawancara asupan makanan dan zat gizi, asupan suplemen obat dan
makanan herbal, pengetahuan/kepercayaan/perilaku dan kualitas hidup untuk gizi
seperti:
- Rata-rata asupan makanan dan zat gizi sebelum dan sesudah masuk rumah
sakit (kualitatif dan kuantitatif).
- Pengetahuan mengenai makanan dan zat gizi.
- Riwayat penggunaaan obat-obatan dan suplemen makanan.
- Riwayat alergi makanan
- Kebiasaan, pola dan variasi makanan sebelum masuk rumah sakit
RUMAH SAKIT PANDUAN ASUHAN GIZI
YOS SUDARSO SINDROM DISPEPSIA
PADANG

No.Dokumen Revisi Halaman


04/PAG/IG/VIII/2023 1 2/4

Asesmen Gizi 5. Riwayat personal


Melakukan pengkajian mengenai informasi saat ini dan masa lalu terkait
riwayat medis, keluarga dan sosial seperti :
- Informasi data umum pasien (umur, jenis kelamin, ras, suku, bahasa, edukasi
dan peran dalam keluarga
- Riwayat medis / kesehatan pasien atau keluarga terkait gizi
- Riwayat sosial ekonomi, budaya.

Diagnosis Gizi 1. Asupan makan per oral kurang berkaitan dengan kesulitan makan, tidak napsu
makan, mual, sakit perut ditandai dengan asupan makanan 50% dari kebutuhan
(Nl-2.1)
2. Kekurangan asupan cairan per oral berkaitan dengan demam muntah tidak dapat
mencukupi kebutuhan ditandai dengan asupan cairan 60% dari kebutuhan (Nl-3.1),
3. Rendahnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi berkaitan dengan belum
pernah mendapatkan konseling gizi ditandai dengan pemilihan bahan makanan
yang salah (NB.1,2)

Intervensi Gizi Tujuan :


- Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi dan
mempertahankan status gizi
- Memberikan informasi khusus mengenai setiap kelompok makanan yang dianjurkan
dan makanan yang dihindari
- Memberikan makanan yang mudah ditelan dan dicema untuk memenuhi kebutuhan
yang meningkat
- Mengubah pola makan pasien serta asupan gizi yang dikonsumsi
- Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung
serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan
Syarat Diet :
- Penghitungan berat badan ideal
(TB - 100) x 90%
- Penghitungan kebutuhan energi (menggunakan rumus harris benedict)
BMR perempuan : 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) -(4,7x U)
BMR laki - laki : 66 + (13,5 x BB) + (5 x TB) - (6,8 x U)
Total energi : BMR x factor aktifitas x factor stress
Jika status gizi kurang atau normal gunakan berat badan aktual. Dan jika status
gizinya obesitas gunakan berat badan ideal dan apabila ada peningkatan suhu
100C maka BMR ditambah 13 % dari BMR

Faktor Stres
Tidak ada stress, status gizi normal 1,2 – 1,3
Stres ringan: peradangan saluran cerna, kanker, bedah elektif, 1,3 – 1,4
trauma, paska operasi minor
Sters sedang: sepsis, bedah tulang, luka bakar, penyakit hati, 1,4 – 1,5
paska operasi mayor
Stres berat: HIV Aids dengan komplikasi, bedah multisistem, TB 1,5 – 1,6
paru dengan komplikasi
RUMAH SAKIT PANDUAN ASUHAN GIZI
YOS SUDARSO SINDROM DISPEPSIA
PADANG

No.Dokumen Revisi Halaman

04/PAG/IG/VIII/2023 1 3/4

Intervensi Gizi
Faktor Stres
Tidak ada stress, status gizi normal 1,2 – 1,3
Stres ringan: peradangan saluran cerna, kanker, bedah elektif, 1,3 – 1,4
trauma, paska operasi minor
Sters sedang: sepsis, bedah tulang, luka bakar, penyakit hati, 1,4 – 1,5
paska operasi mayor
Stres berat: HIV Aids dengan komplikasi, bedah multisistem, TB 1,5 – 1,6
paru dengan komplikasi

Faktor Aktifitas
Total bedres 1,05
Mobilisasi ditempat tidur 1,1
Jalan disekitar kamar 1,2
Aktifitas ringanseperti pegawai kantor, ibu rumah tangga, pegawai pabrik, 1,4
dll
Aktifitas berat seperti sopir, kuli, tukang becak, tukang bangunan, dll 1,5
- Penghitungan kebutuhan protein : 20% dari total energi
- Penghitungan kebutuhan lemak : 15% dari total energi
- Penghitungan kebutuhan karbohidrat : 65% dari total energi
- Cukup cairan, vitamin dan mineral
- Jenis diet yang diberikan : Diet Lambung
- Bentuk makanan dapat dikombinasi cair/enteral atau bubur susu, bubur
sanng,makanan lunak maupun makanan biasa, bertahap sesuai dengan
kemampuan untuk mengkonsumsi kemampuan untuk mengkonsumsi
- Jalur makanan (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi) sesuai kondisi klinis
dan kemampuan mengkonsumsi
Edukasi dan konseling gizi
Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien dan keluarga pasien mengenai:
- Jenis diet yang diberikan : Diet Lambung
- Menginformasikan statusgizi,a supan nergi, protein, lemak dan karbohidrat
- Menjelaskan tujuan diet
- Mendiskusikan perubahan pola makan dan hambatan yang mungkin terjadi dan
alternatif perubahan pola makan
- Makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
- Menjelaskan aturan makanan di rs, anjuran untuk tidak membawa makanan dari luar
rumah sakit dan risiko yag ditimbulkan akibat membawa makanan dari luar rs
- Mengukur pemahaman pasien/klien berkaitan dengan perubahan pola makan yang
diberikan dengan cara menanyakan Kembali hal-hal yang telah dijelaskan

Monitoring Gizi 1. Asupan makan setiap hari kordinasi dengan keperawatan


2. Perkembangan tanda fisik klinis
3. Perubahan nilai biokimia terkait gizi dan makanan
4. Perubahan atropometri berat badan / lila
RUMAH SAKIT PANDUAN ASUHAN GIZI
YOS SUDARSO SINDROM DISPEPSIA
PADANG

No.Dokumen Revisi Halaman

04/PAG/IG/VIII/2023 1 4/4

Re`Asesmen atau Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4 atau
kontrol kembai (Kontrol Kembali) ke 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai
hasil monitoring evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di rawat
jalan untuk menilai kepatuhan diet

Evaluasi / 1. Asupan makan diharapkan terpenuhi > 80% dari kebutuhan


Indikator yang 2. Perubahan positif tanda fisik klinis dengan menurunnya tekanan darah,
ingin dicapai berkurangnya mual, tidak ada muntah, nafsu makan mulai membaik
3. Adanya perubahan nilai biokimia terkait gizi dan makanan mendekati nilai normal
4. Tidak terjadi penurunan berat badan atau lila secara drastis

Kepustakaan 1. Penuntun diet lnstalasi Gizi RS Dr. Ciptomangunkusumo dan Asosiasi Dietisien
Indonesia (Asdi) 2013
2. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference
Manual 2013
3. Intemational Dietetics & Terminology (IDNT) Refemce Manual. Standardize
Language for the Nutrition Care Process. Fourth Edition. Academy of Nutrition and
Dietetics 2013

Anda mungkin juga menyukai