Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENANGANAN PELANGGARAN HAK DAN


PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA
NEGARA

Disusun Oleh:
1. SALSABILA NURMAHERA
2. ARNAN ZULIKHFANUDIN
3. M.RIZKYANSYAH

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KEPULAUAN MERANTI


KECAMATAN RANGSANG BARAT KABUPATEN
KEPULAUAN MERANTI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada guru Ppkn ,karena telah membantu
kelancaran dalam pembuatan makalah ini. Kepada teman-teman juga yang telah
mendukung dan membantu sehingga dapat bersama-sama menyelesaikan tugas
ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk menjadi acuan bagi penyusun untuk menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca dan dapat
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan............................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................ 1
Bab II Pembahasan......................................................................... 2
A. Hak dan Kewajiban Warga Negara............................................ 2
B. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban......................... 2
1. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
............................................................................................. 2
2. Pelanggaran terhadap hak warga negara bisa kita lihat dari kondisi
yang saat ini terjadi.............................................................. 3
3. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara.................. 4
C. Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban.... 5
1. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara............................. 5
2. Membangun Partisipasi dalam Pencegahan Terjadinya Pelanggaran
Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara............... 6
Bab III Penutup................................................................................... 7
A. Kesimpulan................................................................................ 7
B. Saran.......................................................................................... 7
Daftar Pustaka......................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara garis besar, hak merupakan semua hal yang harus di peroleh atau
di dapatkan. Hak baru bisa diperoleh apabila sudah dilakukan. Sedangkan
kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab. Hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain sehingga,
seseorang tidak bisa semena-mena dalam menggunakan haknya.
Ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang
tentunya merugikan orang lain seperti pembunuhan dan tidak membayar pajak.
Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban disebabkan oleh
faktor-faktor tertentu dan tidak jarang kasus-kasus tersebut tidak dapat
terselesaikan oleh hukum Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara?
2. Apa pengertian pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menangani pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara?

C.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan apa itu hak dan kewajiban warga negara.
2. Menjelaskan apa itu pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara.
3. Menjelaskan apa saja upaya yang dilakukan untuk mengatasi
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

iii
BAII
PEMBAHASAN
A. Hak dan Kewajiban Warga Negara
Pengertian hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu
yang mestinya kita terima atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita
lakukan dan orang lain tidak boleh merampasnya entah secara paksa atau tidak.
Dalam hal kewarganegaraan, hak ini berarti warga negara berhak mendapatkan
penghidupan yang layak, jaminan keamanan, perlindungan hukum dan lain
sebagainya.
Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi
mendapatkan hak atau wewenang kita. Dalam hal warga negara, kewajiban ini
adalah hal yang wajib dilakukan oleh seseorang untuk mempertahankan status
warga negaranya. Untuk beberapa orang, melaksanakan kewajiban ini
memberikan kebanggaan karena partisipasinya mendukung negara.
B. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Pelanggaran hak adalah perbuatan yang baik disengaja atau tidak
disengaja melawan hukum, mengurangi, menghalangi atau mencabut hak
seseorang sebagai warga negara, dan akan dihukum secara adil berdasarkan
hukum yang berlaku. Pelanggaran Hak Warga Negara ini tercipta akibat
kurangnya pengawasan serta tidak berjalannya hukum secara maksimal.
Pengingkaran kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana memiliki kewajibannya sendiri sebagai
warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Warga negara kita masih
banyak yang belum menyadari betapa pentingnya kewajiban yang harus dijalani
sebagai warga negara demi kemajuan warga negara.
1. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di
antaranya disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri. Sikap ini akan
menyebabkan seseorang selalu menuntut haknya, sementara kewajibannya
sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan
menghalalkan segala cara supaya haknya bisa terpenuhi, meskipun caranya

iii
tersebut dapat melanggar hak orang lain.
b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini akan menyebabkan
pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu bahwa
orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu
ini berakibat muncul perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak
dan kewajiban warga negara.
c. Sikap tidak toleran. Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak
menghargai dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang
lain. Sikap ini pada akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan
pelanggaran kepada orang lain.
d. Penyalahgunaan kekuasaan. Di dalam masyarakat terdapat banyak
kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak hanya menunjuk pada
kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang
terdapat di dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di
dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-hak
buruhnya jelas melanggar hak warga negara. Oleh karena itu, setiap
penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban.
e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum yang tidak
bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong timbulnya
pelanggaran lainnya.
f. Penyalahgunaan teknologi. Kemajuan teknologi dapat memberikan
pengaruh yang positif, tetapi bisa juga memberikan pengaruh negatif
bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan.

2. Pelanggaran terhadap hak warga negara bisa kita lihat dari kondisi
yang saat ini terjadi misalnya sebagai berikut.
a. Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih
terjadi kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak
hukum terhadap pelanggar hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan

iii
masih terjadi, dan sebagainya. Hal itu merupakan bukti bahwa amanat pasal
27 ayat (1) UUD NRI tahun 1945 yang menyatakan “Segala Warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya” belum dilaksanakan sepenuhnya.
b. Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih
cukup tinggi, padahal pasal 27 ayat (2) UUD NRI tahun 1945
mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
c. Makin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti
pembunuhan, pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya.
Padahal, pasal 28A-28J UUD NRI tahun 1945 menjamin keberadaan Hak
Asasi Manusia.
d. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya
penyerangan tempat peribadatan, padahal pasal 29 ayat (2) UUD NRI Tahun
1945 menegaskan bahwa “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanyanya dan kepercayaan itu”.
e. Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksana
secara sepenuhnya amanat pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”
f. Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku
plagiat dalam membuat sebuah karya dan sebagainya.

3. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


Kewajiban warga negara bukan hanya membayar pajak, tetapi masih
banyak lagi bentuk lainnya seperti taat aturan, menjunjung tinggi
pemerintahan, dan bela negara. Kewajiban-kewajiban tersebut apabila
dilaksanakan akan mendukung suksesnya program pembangunan di negara
ini serta mendorong terciptanya keadilan, ketertiban, perdamaian, dan
sebagainya. Pada kenyataannya, saat ini banyak terjadi pengingkaran
kewajiban-kewajiban warga negara.

iii
Dengan kata lain, banyak warga negara yang tidak melaksanakan
kewajibannya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh undang-undang.
Pengingkaran tersebut biasanya disebabkan oleh tingginya sikap egois yang
dimiliki oleh setiap warga negara sehingga yang ada di pikirannya hanya
sebatas bagaimana cara mendapat haknya, sementara yang menjadi
kewajibannya dilupakan.
Pengingkaran kewajiban warga negara banyak sekali bentuknya, mulai
dari sederhana sampai yang berat, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Membuang sampah sembarangan.
b. Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm,
mengemudi tetapi tidak mempunyai SIM, berkendara tetapi tidak
membawa STNK.
c. Merusak fasilitas negara, misalnya mencorat-coret bangunan milik
umum.
d. Tidak membayar pajak negara, seperti pajak bumi, pajak kendaraan
bermotor, retribusi parkir dan sebagainya.
e. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,
misalnya mangkir dari kegiatan siskamling.
Pengingkaran kewajiban tersebut apabila tidak segera diatasi akan
berakibat pada proses pembangunan yang tidak lancar. Selain itu
pengingkaran terhadap kewajiban akan berakibat secara langsung terhadap
pemenuhan hak warga negara.

C. Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban


1. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum
dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan
partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

iii
b. Mengoptimakan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara
yang berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara
seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman
Republik Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi Anti
kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya
berbagai bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara oleh pemerintah.
d. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga
politik terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga
negara.
e. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara
kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan formal
(sekolah/perguruan tinggi) maupun non-formal (kegiatan-kegiatan
keagamaan dan kursus-kursus).
f. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan
negara.
g. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau
golongan dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan
menghormati keyakinan dan pendapat masing-masing.
2. Membangun Partisipasi dalam Pencegahan Terjadinya Pelanggaran
Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Upaya pencegahan dan penangan pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan
berhasil tanpa didukung oleh sikap dan perilaku warga negaranya yang
mencerminkan penegakan hak dan kewajiban warga negara. Sebagai warga
negara dari bangsa dan negara yang beradab sudah sepantasnya sikap dan
perilaku kita mencerminkan sosok manusia yang beradab yang selalu
menghormati keberadaan orang lain.

iii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Negara akan berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung.
Ada beberapa hal yang merupakan kewajiban dari warga negara dan
sebaliknya ada beberapa hal yang menjadi kewajiban. Demikian pula
dengan hak, ada beberapa hal yang menjadi hak dari negara dan demikian
ada beberapa hak yang menjadi hak dari warga negara. Penjaminan hak dan
kewajiban antara negara dan warga negara terdapat dalam konstitusi negara,
dalam hal ini UUD 1945. UUD 1945 adalah konstitusi Republik Indonesia.
Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila
antara negara dan warga negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat
dan proporsional. Perlu disadari bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan
dengan kewajiban. Kedua-duanya harus seimbang dan serasi serta selaras.
Penuntutan hak oleh negara dan juga warga negara harus seimbang dengan
kewajibannya. Tidak mungkin orang hanya menuntut haknya saja
sedangkan kewajibannya diabaikan. Bila ada orang yang hanya menuntut
haknya saja maka akan pasti merugikan orang lain, bangsa, dan negara.

B. Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrument yang saling terkait,
sehingga pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar
tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak
masyarakat yang tidak diinginkan.

iii
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.siswamaster.com/2016/02/pengertian-hak-dan-kewajiban-warga-
negara.html
 http://insideniqbal1.blogspot.co.id/p/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html
 https://geograpik.blogspot.com/2020/05/pkn-xii-bab-1-kasus-kasus-
pelanggaran.html?m=1

iii

Anda mungkin juga menyukai