Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMASANGAN VENTILATOR DAN PERAWATANNYA

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


RSIA

KASIH FATIMAH 1/1

KOTAMOBAGU

DITETAPKAN OLEH :

TANGGAL TERBIT :
DIREKTUR RSIA KASIH FATIMAH
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL KOTAMOBAGU

(SPO)
dr. Sitti N. Korompot,Sp.OG(K)

NIKF : 1979011120160800

PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau mengambil alih semua pertukaran gas paru untuk
mempertahankan oksigenasi.

TUJUAN 1. Memberikan kekuatan mekanis pada sistem paru untuk mempertahankan ventilasi yang fisiologik.
2. Menimbulkan airway pressure dan corak ventilasi untuk memperbaiki efisiensi dan oksigenasi.
3. Mengurangi kerja miokard dengan jalan mengurangi keadaan kerja nafas.

KEBIJAKAN Kebijakan Direktur RSIA Kasih Fatimah Kotamobagu Tentang Pelayanan Intensif.

PROSEDUR a. Persiapan alat


1. Ventilator lengkap
2. Tube, connector dll
3. Tabung O2 besar/O2 sentral
4. Aquades steril
5. Alcohol
6. Sarung tangan, steril
b. Persiapan petugas
Petugas yang dibutuhkan minimal 2 orang
c. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Ucapkan salam
3. Perkenalkan diri
4. Berikan penjelasan kepada pasien “bapak/ibu hari ini kita akan melakukan tindakan
pemasangan ventilator”.
5. Setting alat-alat ventilator
- Petugas I :pakai sarung tangan steril
- Petugas II: buka alat ventilator steril yang diperlukan
- Bilas alat-alat dengan aquadest steril
- Setting ventilator yang digunakan
- Isi humidifier dengan aquadest steril sampai batas normal
- Pasang selang O2 atau hubungkan dengan tabung O2 sentral
- Cek ventilator dengan alat paru-paru buatan
- Pasang connector
6. Atur ventilator sebelum dipasang pada pasien
- PilihMode of Ventilator padacontrolled ventilation saat pemasangan pertama kali
- Aturmenit volume sebanyak 100-125 ml/kgBB/menitatau tidal volume 10-12
kali/menit
- Atur I:Erasio
- Sesuai dengan perintah dokter dengan mengatur inspiratory time, pause time,
expiratory time.
7. Putar mixer sehingga didapatkan konsentrasi O2 100%
8. Putar PEEP padaposisi 5 cm H2O
9. Pasang batas atas tekanan sekitar 10cm H2O diatas tekanan jalan nafas pasien. Alarm ini
berguna untuk mencegah tekanan yang berlebihan pada jalan nafas yang dapat
menyebabkan terjadinya pneumotoraks
10. Pasang trigger sensivity pada -2 sampai -3 cm H2O agar pasien dapat menambah sendiri
kebutuhan nafasnya bila memerlukan.
11. Atur humidifier sehingga didapat suhu antara 32-34C
12. Atur batas bawah dan batas atas alarm volume ekspirasi kurang lebih 10-20% dibawah atau
diatas ekspirasi minute volume pasien
13. Rapihkan alat-alat dan pasien
14. Cuci tangan
- Dokumentasi
UNIT TERKAIT 1. Unit Gawat Darurat
2. ICU

Anda mungkin juga menyukai