Kti Toksikologi Final
Kti Toksikologi Final
Oleh :
HANNUNG FIRMAN YUSTIKA
NIM. P1337434121005
Dosen Pembimbing
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pestisida adalah kimia dan bahan lain serta mikroorganisme dan virus
Pestisida penyumbang kematian global 12,6 juta orang per tahun salah
771 kasus keracunan, sedangkan pada tahun 2016 terjadi 124 kasus keracunan,
bahan aktif yang dilarang peredarannya oleh UTZ Standard and Certification
Pestisida yang terdaftar di Kementan RI pada tahun 2016 sebanyak 3200 merk
membawa dampak negatif bagi kesehatan manusia. Salah satu dampak negatif
3
penggunaan pestisida bagi kesehatan manusia adalah dapat menimbulkan
saraf kolinergik, sehingga pada keracunan akut dapat timbul gejala keracunan
terdapat hubungan signifikan antara paparan pestisida yang dilihat dari kadar
diperkuat oleh penelitian Yuristi (2019) pada petani Karo Provinsi Sumatra
Akan tetapi ,berbeda dengan hasil penelitian Arwin dan Suyud (2016) di
4
signifikan antara paparan pestisida dengan penurunan kadar hemoglobin
dalam darah.
pestisida di Jawa Tengah pada bulan April – Juni 2020 dengan korban
petani yaitu sebesar 25,06 % dengan luas wilayah area pertanian sekitar 39 %
Kabupaten Semarang.
5
B. Rumusan Masalah
penguna pestisida?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. .Tujuan Khusus
mengunakan pestisida
pestisida.
D. Ruang Lingkup
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
pestisida.
2. Bagi Akademik
3. Bagi Petani
F. Keaslian Penelitian
7
pesticide annals tetapi, pestisida dapat
Ocupational menyebabkan terciptanya
Environmental Medicine stres oksidatif yang
menganggu peran dari
hemoglobin
PB,R dan J Clinico pathological Terdapat adanya
Kanojia (2012) effects of pesticides hubungan signifikan antara
exposure on farm workers paparan pestisida yang
dilihat dari kadar
kolinesterase dengan kadar
hemoglobin dalam darah.
tempat, waktu, jenis dan obyek penelitian ini perlu dilakukan dan difokuskan
pada daerah Bandungan karena menjadi salah satu tempat dengan mata
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
A. Tinjauan Teori
1. Pestisida
yang berasal dari bahasa latin pestis dan caedo yang biasa
berasal dari kata pest yang berarti hama dan sida berasal dari kata
9
memusnahkan,menolak, atau memusuhi hama dalam bentuk hewan,
kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk
2. Memberantas rerumputan.
diinginkan.
1.2.1 Organoklorin
1.2.2 Organofosfat
10
Pestisida dari golongan ini adalah yang paling banyak
dan berkesinambungan..
berair, air ljur banyak keluar, denyut jantung lebih cepat, dan
1.2.3 Karbamat
11
pada masa kini seperti insektisida Senyawa karbamat
dalam tubuh.
a. Absorbsi
12
pestisida masuk kedalam tubuh manusia yaitu:
tinggi.
13
1.3.2 Cara Penanganan Pestisida
(Wudianto,2010).
14
penyemprot dan sesudah selesai menyemprot. Alat pelindungdiri
tangan yang terbuat dari bahan kedap air serta tidak bereaksi
sepatu yang terbuat dari bahan kedap air, tahan asam, basa
15
atau bahan korosif lainnya, yang melindungi kaki sampai
dihindari.
takaran atau dosis yang tertera pada label. Dosis atau takaran yang
16
faktor tersebut, yaitu :
17
lebih dari 2 jam. Semakin lama melakukan penyemprotan
pada waktu terjadi aliran udara naik (thernik) yaitu antara pukul
2010).
18
tenaga kerja itu bekerja di suatu tempat. Masa kerja
dikategorikan menjadi :
(Wudianto,2010).
2. Enzim kolinesterase
adalah suatu bentuk enzim dari katalis biologi didalam jaringan tubuh
yang berperan untuk menjaga otot, kelenjar dan saraf bekerja secara
19
kolinesterase yang terdapat di dalam serum, disebut juga sebagai
3. Kadar hemoglobin
20
oksigen dan akan tampak kebiruan jika mengalami deoksigenasi.
Jumlah hemoglobin normal pada pria dewasa yaitu 13-18 g/dl pada
empat rantai polipeptida. Pada orang dewasa globin tersusun atas dua
rantai polipeptida. Pada orang dewasa globin tersusun atas dua rantai
polipeptida α dan dua rantai polipeptida β terdiri dari 146 asam amino
Sehingga ,eritrosit akan mudah pecah atau lisis yang pada akhirnya
merupakan hasil oksidasi bagian atom besi pada hemoglobin dari ferro
4. Keracunan pestisida
21
kedalam tubuh dalam jumlah tertentu sehingga dapat menimbulkan
22
kejahatan karena keracunan ini terjadi akibat seseorang dengan sengaja
dan asam asetat. Reaksi ini diperlukan oleh saraf kolinergik untuk
butirilkolinesterase (BChE).
23
secara pasti. Akan tetapi,beberapa penelitian menunjukan bahwa
24
adalah menguraikan asetilkolin menjadi asetat dan kolin untuk
(Priyatno,2010).
1-12 jam inhalasi atau absorpsi melalui kulit. Gejala klinik yang timbul
meliputi lelah, sakit kepala, pusing, hilang selera makan, mual, kejang
perut, diare, penglihatan kabur, keluar air mata, keringat, dan air liur
berlebih, pupil mengecil, denyut jantung lambat, buang air besar dan
25
Kadar Kolinestetase Nilai Normal
kolinesterase yaitu :
A. Umur
B. Jenis Kelamin
C. Tingkat Pendidikan
26
pengetahuannya mengenai racun termasuk cara penggunaan dan
D. Status Kesehatan
2010).
27
dengan membandingkan warna permanen yang dipasang pada disk.
darah.
b) Metode Ellman
412nm.
28
pada membrane sel eritrosit. Proses ini menyebabkan hilangnya
hemoglobin.
29
eritrosit berisi Heinz body yang mengalami perubahan struktur
mengalami penurunan
1. Usia
2. Jenis kelamin
30
tinggi daripada perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh fungsi
kehilangan zat besi, oleh karena itu kebutuhan zat besi pada
Reynolds, 2013).
yang sangat rendah, oksigen dalam jumlah yang tidak cukup itu
4. Aktivitas Fisik
31
kemandulan, gangguan hepar dan profil darah, serta dilaporkan
6. Masa kerja
banyak dan terakumulasi pada tubuh petani. Hal ini dapat berisiko
Nurjazuli, 2017)
a. Hematology Analyzer
Merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan darah
32
berdasarkan range sehingga akan menggambarkan berapa banyak
b. Metode cyanmethemoglobin
7. Kerangka Teori
Paparan pestisida
Pestisida masuk
dalam tubuh
33
Akumulasi pestisida
tubuh
1. Jenis pestisida 1. Jenis pestisida
2. Dosis pestisida Keracunan pestisida 2. Dosis pestisida
3. Frekuensi ( ↓ Kolinesterase 3. Frekuensi penyemprotan
penyemprotan sebagai indikator 4. Lama paparan
4. Lama paparan Keracunan pestisida 5. Masa kerja
5. Masa kerja 6. Penggunaan APP
Strees oksidatif 7. Riwayat penyakit
6. Penggunaan APP
7. Riwayat penyakit 8. Kebiasaan merokok
8. Kebiasaan merokok
Hemolisis
↓ Kadar hemoglobin
BAB III
METODE PENELITIAN
34
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional atau
pemeriksaan laboratorium.
35
3.2 Desain Penelitian
Penentuan Populasi
Penentuan Sampel
Pengambilan Sampel
Data Kuisoner Darah
Pemeriksaan Sampel
Darah
Deskripsi Hasil
36
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
37
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1 Populasi
a) Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah persyaratan yang harus dipenuhi agar subjek dapat
b) Kriteria Eksklusi
38
3.5.2 Sampel
maupun karbamat.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
yaitu hasil yang diperoleh dari pemeriksaan uji kuantitatif kadar hemoglobin
39
dan uji kuantitatif aktivitas enzim kolinesterase dalam sampel darah petani
3.9.1 Alat
1. Reagen 1
2. Reagen 2
Butyrylthiocholine 15 mmol/L
3. Bahan Pemeriksaan Hb
1. Easy touch
2. Strip Hb
40
3. POCT
enzim kolinesterase dan kadar hemoglobin pada darah petani penguna pestisida:
1. Pengisian kuisioner
untuk mengepal dan membuka tangannya berulang kali agar vena dapat
terlihat dengan jelas. Pembendungan vena tidak perlu terlalu erat karena
c. Menegangkan kulit di atas vena dengan jari-jari tangan kiri, agar vena
41
f. Melepaskan bendungan jika masih terpasang.
g. Menaruh kapas kering di atas bekas tusukan dan cabut semprit beserta
jarum tersebut.
selama 15 menit.
b. Lapisan atas yang berwarna kuning muda jernih adalah serum atau
plasma.
c. Serum yang memenuhi syarat tidak boleh kelihatan merah dan keruh
sebagai berikut :
a. Menghidupkan Alat
listrik.
42
2) Fotometer dinyalakan dengan menekan tombol power on/off
b. Quality Control
2) Memilih target
dihomogenkan
9) Baca hasilnya.
(DGKC)
43
dan thiocholin. Thiocholine mengurangi kalium kuning
H2O
kemudian enter.
sampel.
44
absorbansinya pada panjang gelombang 405 nm
45
pemakaian APD.
subjek.
46
hemoglobinometer. Berikut ini prosedur pemeriksaan kadar
hemoglobinometer.
b) Memastikan nomor yang ada pada chip sesuai dengan nomor yang
hemoglobinometer.
berbunyi “beep”.
47
4.1 Procedure Pengumpulan Data
1. Data primer
dengan instrumen yang dilakukan pada saat tertentu. Data primer dalam
poltekkes Semarang.
48
4.2 Etika Penelitian
persyaratan yaitu :
semarang.
lembaran persetujuan
b. Kemanfaatan (Beneficience)
49
c. Tanpa nama (Anonymity)
responden
d. Kerahasiaan (Confidentially)
lainnya.
penelitian
50