Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN DOSI (DONAT SIDAT) DEGAN SUBTITUSI DAGING IKAN

SIDAT SEBAGAI DESERT GIZI TINGGI


Iqbal Amanah1, Dewi Eka Murniati, SE.,M.M.2
Pendidikan Teknik Boga, Universitas Negeri Yogyakarta
E-mail : iqbalamanah.2017@student.uny.ac.id
Abstrak
Donat merupakan salah satu dessert yang sangat digemari, baik oleh anak-anak maupun oleh orang dewasa.
Donat digemari karena rasaya yang manis dan enak, dari sekian banyak produk donat masih sagat sedikit yang
menjadikannya sebagai makanan yang kaya akan asupan zat gizi, kebanyakan donat masih banyak mengandung
pemanis saja. Dari persoalan –persoalan yang muncul maka pengembangan terhaadap donat perlu dilakukan, salah
satunya adalah donat dengan subtitusi daging ikan sidat. Ikan sidat adalah ikan yang belum populer di telinga
masyarakat, ikan sidat kaya akan kandungan protein, vitamin A, vitamin E, kalsium dan zat besi. Metode penelitian
ini menggunakan metode R&D ( Research and Development) dengan model pengembangan 4D (Define, Design,
Develop and Disseminate. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan nilai rata-rata. Produk dikembangkan
dengan perbantingan tepung terigu dan daging ikan sidat sebanyak 100%:10%. Produk Donat sidat dan produk
acuan diujikan kepada 30 panelis tidak terlatih dengan sekala likert 1-5. Hasil dari penelitian ini mendapatkan
nilai rata-rata keseluruhan produk kontrol 4,1 dan 4,23 untuk produk pengembangan.

Kata kunci: Donat, Ikan sidat,


sangat dibutuhkan, kandungan vitamin dan
PENDAHULUAN
mineral yang cukup serta daya cernanya yang
Secara geografis, indonesia terletak
tinggi. Meskipun banyak kandungan gizi yang
diantara Benua Asia dan Australia, serta diantara
didapat saat mengkonsumsi ikan, namun tingkat
dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra
konsumsi masyarakat Indonesia terhadap produk
Hindia, tepatnya Indonesia terletah di 6° LU
olahan ikan masih cukup rendah. Kasus tersebut
(Lintang Utara) - 11° LS (Lintang Selatan) dan
terjadi karena kurangnya variasi dan inovasi
95°BT (Bujur Timur) - 141° BT (Bujur Timur).
pengembangan dalam produk olahan ikan. Oleh
Karena luasnya perairan yang dimiliki, Indonesia
karena itu solusi yang perlu dilakukan untuk
sering disebut senbagai negara maritim.
mengatasi masalah tersebut dengan adanya
Indonesia sangat diuntungkan dengan pengembangan produk inovasi yang menarik dan
kekayaan alam dan biota laut yang sangat cukup terjangkau.
melimpah, ditambah dengan bermigrasinya
Pada awal abad ke 19, masyarakat
beberapa koloni ikan karena musim dingin di
Belanda membuat olykoeks atau kue minyak.
beberapa negara tetangga, seperti di perairan
Olykoeks terbuat dari adonan kue yang dibentuk
Natuna. Dari tahun ke tahun tingkat konsumsi
seperti bola dan digoreng dengan lemak hewan
pangan hewani penduduk Indonesia sebagian
sampai coklat keemasan. Karena bagian
besar (hampir 50%) disumbang oleh produk
tengahnya tidak matang secepat bagian luar,
perikanan (Dewan Ketahanan Pangan, 2006).
bagian tengah kue ini biasanya diisi kacang, buah,
Ikan merupakan salah satu sumber bahan pangan
dan isian lain yang tidak perlu dimasak. Ketika
hewani yang mempunyai kelebihan antara lain
orang-orang Belanda pergi dan menetap di
memiliki kandungan asam amino esensial yang
Amerika Serikat, donat tradisional ini ikut
lengkap, kandungan asam lemak tidak jenuh yang
dibawa. Berbeda dengan masyarakat Belanda
yang mengisi bagian tengah donat, masyarakat kaya akan zat gizi namun tidak harus makanan
Amerika lebih memilih untuk menghilangkan yang mahal.
bagian tengah agar donat matang sempurna.
Pengembangan produk donat dengan
Solusi ini pertama kali dilakukan oleh seorang bahan subtitusi ikan sidat diharapkan mampu
kapten kapal bernama Hansen Gregor pada tahun menciptakan produk dessert yang kaya akan zat
1847. Gregory melubangi bagian tengah adonan gizi. Selain itu dalam pemanfaatan ikan sidat
donat sebelum menggorengnya. Karena terkena diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomis
minyak panas, lubang di bagian tengah itu meluas dan kualitas sensoris produk secara keseluruhan.
dan menjadi bentuk donat yang kita kenal sampai Perlunya juga kita mengetahui tingkat
sekarang. penerimaan produk donat dengan subtitusi ikan
Dewasa ini donat adalah dessert yang sidat agar dalam prose pengembangan donat ini
sangat digemari oleh masyarakat, baik anak-anak dapat diproduksi secara komersial kedepannya.
dan orang tua. Kebanyakan donat yang Selanjutnya produk inovasi donat dengan
dikembangkan sekarang ini masih belum subtitusi daging ikan sidat ini dapat disebut Dosi
memperhatikan aspek kandungan gizi dan masih (Donat Sidat)
mengutamakan aspek kenikmatan setelah
METODE PENELITIAN
mengkonsumsinya saja. Donat yang beredar
Jenis Penelitian
dimasyarakat adalah donat yang banyak
Penelitian ini dilaksanakan di Kampus
mengandung pemanis dan perasa, oleh karenanya
Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY.
sangat perlu melakukan pengembangan terhadap
Pada pelaksanaanya untuk mengetahui uji
produk donat ini.
organoleptik penerimaan donat sidat dilakukan di
Indonesia adalah negara maritim yang desa Mlatidukuh, RT 03 RW 04, Sendangadi,
memiliki banyak ikan, namun masih belum Sleman sebanyak 5 produk, Pondok Pesantren
dimaksimalkan dengan baik. Pengembangan Darul Shalihat Pogung Baru, Sinduadi RT 14 RW
produk ikan menjadi olahan untuk masyarakat 52 Mlati, Slemean sebanyak 8 produk, dan
adalah salah satu cara untuk mendorong sisanya dilakukan di area kampus FT UNY.
masyarakat gemar memanfaatkan dan Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan
mengkonsumsi ikan. Ikan sidat adalah salah satu menggunakan metode R&D ( Research and
jenis ikan yang asing di telinga masyarakat, Development) dengan model pengembangan 4D
namun ikan banyak memberi manfaat, (Define, Design, Develop and Disseminate. Data
diantaranya kaya akan vitamin A, vitamin E dianalisis secara deskriptif kualitatif dan nilai
kalsium dan zat besi. Selain memanfaatkan rata-rata. 4D adalah sebagai berikut:
kekayaan alam yang ada pengembangan olahan
1. Define
dengan ikan juga dalat mengedukasi masyarakat
Tahapan ini melakukan penyusunan
akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang
proposal penelitian pengembangan produk terkait
kajian literatur dari beberapa aspek mengenai
permasalahan produk dan pengembangan produk. pada skala terbatas maupun skala luas. Produk
Mencari dan menentuka resep acuan melalui yang sudah melalui tahap development dan
kajian literatur. Setelah penyusunan proposal menunjukkan hasil yang layak, kemudian
selesai dilanjutkan dengan prsentasi/seminar diimplementasikan pada 30 orang panelis tidak
roposal. terlatih.

2. Design
Pada tahap ini melakukan pengembangan Alat dan Bahan
produk acuan. Pengembangan meliputi Alat yang digunakan untuk membuat
pengembangan resep, teknik olah dan penyajia donat sidat yaitu pisau, talenan, timbangan
produk. Ppengembangan dilakukan berdasarkan digital, baskom, tray, sendok ukur, garpu,
studi literatur yang telah dilakukan sebelumnya pengukus, mixer.

3. Develop Bahan-bahan yang digunakan untuk


a. Pengembangan Produk membuat donat sidat seperti ikan sidat, kuning
Pada tahap ini dilakukan pembuatan telur, tepung terigu protein tinggi, garam, gula
produk donat sesuai dengan resep resep acuan pasir, yeast, breadimprover, susu cair, susu
dan konsep pengembangan produk donat yang bubuk, margarin, kentang kukus dan jeruk nipis.
telah dibuat di tahap design. Tahap pembuatan Semua bahan diperoleh dengan mudah di pasar
produk dilakukan mulai dari pencampuran bahan, maupun supermarket terdekat. Untuk ikan sidat
teknik olah yang digunakan, hingga penyajian. sendiri dapat ditemukan pada peternak-peternak
Setelah produk layak, dilakukan uji validasi ikan.
produk oleh ahli/ expert 2 orang.
Hasil dan Diskusi
b. Validasi
Hasil yang didapat dari penelitian ini
Validasi dimaksudkan untuk mendapatkan
diambil dari setiap tahapan.
produk untuk ujicoba yang terbaik dan dapat 1. Define
dilakukan produksi dalam sekala besar. Dalam Dilakukan pengembangan produk dengan
tahap ini dilakukan sampai produk dinyatakan mengkaji beberapa literatur baik mengenai aspek
layak. Produk diujikan bersama produk acuan permasalahan produk dan proses pengembangan
sehingga penilaian dilakukan dengan produk, untuk selanjutnya mencari resep acuan.
membandingkan antara produk acuan dan produk Resep acuan yng diambil adalah dari Grand
pengembangan. Semakin sama nilainya semakin Serela Hotel Yogyakarta, Js Patiseri (Pengolahan
baik. Bakerey) Dra Rizzqie Auliana, M.Kes. dan buku
4. Disseminate Profesional Baking. Dari ke-3 resep tersebut
Tahap keempat atau tahap terakhir yaitu dipilihlah 1 resep terbaik untuk selanjutnya
dissemination yakni tahap pengenalan produk menjadi acuan dalam pengembangan. Adapun
untuk mengetahui tingkat penerimaan produk terep donat tersebut dapat diamati pada tabel 1.
pengembangan yang telah diujikan sebelumnya
Tabel 1. Resep Acuan Donat Tabel 3. Resep Pengembangan Donat Sidat
Nama Bahan Jumlah Resep Resep
Tepung terigu protein Nama Bahan Pengembang
300g Acuan
tinggi an
Kentang Kukus 120g Tepung terigu
Gula pasir 45g 300g 300g
protein tinggi
Susu bubuk 6g Daging ikan
Yeast 6g - 30g
sidat
Breadimprover ½ sdt Kentang Kukus 120g 120g
Kuning telur 3 btr Gula pasir 45g 45g
Susu cair 100 ml Susu bubuk 6g 6g
Garam ½ sdt Yeast 6g 6g
Mentega 45g Breadimprover ½ sdt ½ sdt
2. Desain Kuning telur 3 btr 3 btr
Pada tahap desain produk donat yang Susu cair 100
100 ml
ml
dikembangkan yaitu produk donat sidat, dengan Garam ½ sdt ½ sdt
perbandingan subsitusi pada tepung dan daging Mentega 45g 45g
Jeruk Nipis - ½ buah
ikan sidat sebanyak 5%, 10% dan 15% dari berat
tepung. Hasil pengujian produk ini dapat diamati Selain itu pengolahan yang tepat pada
pada tabel 2. ikan sidat sebelum dicampurkan pada adonan
sangat mempengaruhi aroma dan rasa pada donat
Tabel 2. Hasil Pembuatan donat sidat dengan sidat. Sebelum dihaluskan ikan sidat terlebih
Berbagai Perbandingan dahulu dikukus dan diberi air perasan jeruk nipis
Kriteria Perbandingan
Penilaian 5% 10% 15% untuk mengurangi bau amis pada ikan sidat
Warna Coklat Coklat Coklat
cerah sedikit Pada tahap pengolahan dan penyajian
gelap tetap sama yaitu dengan metode straigh dough
Aroma Khas Khas Khas
tepung tepung tepung dengan proses akhir penggorengan dan disajikan
dan dan dan menggunakan piring saji.
margarin margarin margarin
Rasa Manis Manis Sedikit 3. Develop
asin a. Pengembangan Produk
Tekstur Padat Lembut Lembut Pada tahap ini dilakukan pembuatan
kurang empuk empuk
produk donat sesuai dengan resep acuan dan
empuk
konsep pengembangan produk donat yang telah
Berdasarkan pengembangan diatas resep dibuat di tahap design.
b. Validasi
yang dipilih dan disarankan dari panelis adalah Pada tahap ini akan diujikan pada dosen
resep subtitusi daging ikan sidat 10% dengan pembimbing selaku panelis ekspert untuk
kriteria, berwarna coklat cerah, ber aroma khas mendapatkan evaluasi dan masukan pada produk
tepug dan margarin, memilii rasa yang manis dan pengembangan. Validasi dimaksudkan untuk
memiliki tekstur lembut dan empuk. Resep mendapatkan produk untuk ujicoba yang terbaik
pengembangan donat sidat dapat dilihat pada dan dapat dilakukan produksi dalam sekala besar.
tabel 3. Dalam tahap ini dilakukan sampai produk
dinyatakan layak. Produk diujikan bersama untuk mengetahui tingkat penerimaan produk
produk acuan sehingga penilaian dilakukan pengembangan yang telah diujikan sebelumnya
dengan membandingkan antara produk acuan dan pada skala terbatas maupun skala luas. Produk
produk pengembangan. Semakin sama nilainya yang sudah melalui tahap development dan
semakin baik. Uji validasi dapat diamati pada menunjukkan hasil yang layak, kemudian
tabel 4. diimplementasikan pada 30 orang panelis tidak
Tabel 4. Hasil Uji Validasi terlatih. Selanjutnya dilakukan analisis data
Kriteria Pengamatan sehingga dapat diamati sesuai paramater penilaian
Penilaian Produk Produk
acuan pengembangan Tabel 5. Hasil Uji Organoleptik Tingkat
Coklat Coklat Kesukaan Pada Penilaian Warna
Wana keemasa Produk
keemasan Produk
n Kriteri Pengembang
Khas a Nilai Acuan an
tepung Warna Paneli Paneli
Khas tepung Skor Skor
Aroma dan s s
dan margarin
margari Sangat
n Tidak 1 - - - -
Lembut Lebih lembut Suka
Tekstur
empuk dan empuk Tidak
Manis, Manis , lebih 2 - - - -
Rasa Suka
gurih gurih Agak
Keseluruha Suka 3 6 18 5 15
Baik Baik
n
Suka 4 18 72 15 60
Kurang Sangat
Penyajian Baik
menarik 5 6 30 10 50
Kurang Suka
Kemasan Baik Total 30 120 30 125
menarik
Rerata 4 4,167
Pada Tabel 4. menunjukkan bahwa
Hasil pengujian organoleptik terhadap
produk acuan dengan produk pengembangan
warna donat sidat pada kedua sampel
memiliki beda signifikan pada masing-masing
menunjukan kriteria suka. Produk acuan memiliki
karateristik penilaian, namun tetap menunjukkan
skor yaitu 120 dengan rerata 4 sedangkan pada
hasil yang dapat diterima dan cenderung
produk pengembangan memiliki skor 125
menunjukkan hasil yang baik. Adapun saran yang
dengan rerata 4,167. Berdasarkan hasil
diberikan meliputi porsi, kemasan dan penyajian
perhitungan pada Tabel 5 dapat diperoleh bahwa
yang harus di rancang lebuh menarik. Dari
tidak ada perbedaan penilaian yang signifikan
validasi 1 tersebut dirasa sudah cukup dan tidak
terhadap warna antara sampel acuan dan
perlu melakun validasi II, namun catatan dari
pengembangan.
panelis expert terkait label dan kemasan perlu di
perbaiki dan dirancang ulang.

4. Disseminate
Tahap keempat atau tahap terakhir yaitu
dissemination yakni tahap pengenalan produk
Suka
Suka 4 13 52 16 64
Tabel 6. Hasil Uji Organoleptik Tingkat Sangat 5 11 55 11 55
Kesukaan Pada Penilaian Aroma Suka
Produk Total 30 125 30 128
Produk
Kriteri Pengembang Rerata 4,167 4,267
Acuan
a Nilai (Sample 818) an
Arom (Sample 854) Pengujian organoleptik terhadap rasa
a Paneli Paneli
Skor Skor donat sidat pada kedua sampel tersebut
s s
Sangat menunjukkan kriteria suka dengan hasil
Tidak 1 - - - -
Suka perhitungan tidak ada perbedaan penilaian yang
Tidak signifikan. Hal tersebut diketahui karena produk
2 - - - -
Suka acuan memiliki skor 125 dengan rerata 4,167
Agak
3 3 9 3 9
Suka sedangkan pada produk pengembangan memiliki
Suka 4 17 68 18 72
Sangat skor 128 dengan rerata 4,267.
5 10 50 9 45
Suka
Tabel 8. Hasil Uji Organoleptik Tingkat
Total 30 127 30 126 Kesukaan Pada Penilaian Tekstur
Rerata 4,23 4,2 Produk
Produk
Kriteri Pengembang
Acuan
Pengujian organoleptik terhadap aroma a Nila an
(Sample 818)
donat sidat pada kedua sampel tersebut Tekstu i (Sample 854)
r Paneli Paneli
Skor Skor
menunjukkan kriteria agak suka. Produk acuan s s
memiliki skor 127 dengan rerata 4,23 sedangkan Sangat
Tidak 1 - - - -
pada produk pengembangan memiliki skor 126 Suka
dengan rerata 4,2. Berdasarkan hasil perhitungan Tidak
2 - - 1 2
Suka
pada Tabel 6 dapat diperoleh bahwa tidak ada Agak
3 5 15 3 9
perbedaan penilaian yang signifikan terhadap Suka
Suka 4 11 44 15 60
warna antara produk acuan dan produk Sangat 5 14 70 11 55
pengembangan. Suka
Total 30 129 30 126
Rerata 4,3 4,2
Tabel 7. Hasil Uji Organoleptik Tingkat
Kesukaan Pada Penilaian Rasa Pengujian terhadap tingkat kesukaan
Produk
Produk terhadap rasa donat sidat pada kedua sampel
Pengembang
Acuan
Kriteri Nilai an tersebut menunjukkan kriteria suka dengan hasil
(Sample 818)
a Rasa (Sample 854) perhitungan tidak ada perbedaan penilaian yang
Paneli Skor Paneli
Skor
s s signifikan. Hal tersebut menunjukkan produk
Sangat
pengembangan memiliki 126 dengan rerata 4,2
Tidak 1 - - - -
Suka sedangkan pada produk acuan memiliki skor 129
Tidak
2 - - - - dengan rerata 4,3.
Suka
Agak 3 6 18 3 9
telah dianalisis menunjukkan secara keseluruhan
penilaian baik dari segi rasa, aroma, warna, dan
Tabel 9. Hasil Uji Organoleptik Tingkat
Kesukaan Pada Penilaian Keseluruhan tekstur panelis menyukai produk pengembangan
Produk atau produk donat sidat. Tingkat penerimaan
Kriteri
Produk Acuan Pengembang
a masyarakat terhadap produk Dosi (rolade belut)
Nil (Sample 818) an
Kesel
uruha ai (Sample 854) sudah baik sehingga produk Dosi termasuk dalam
Paneli Paneli
n Skor Skor makanan yang layak dikonsumsi. Selain itu,
s s
Sangat produk Dosi menjadi produk inovasi olahan ikan
Tidak 1 - - - -
yang dapat di pasarkan secara komersial dan
Suka
Tidak - - - - dapat dijadikan makanan fungsional, namun perlu
2
Suka
Agak dilengkapi informasi kandungan gizi untuk
Suka 3 3 9 3 9
memenuhi kebutuhan gizi tubuh dan dapat
Suka 4 20 80 17 68
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
Sangat 7 35 10 50
Suka 5
kualitas nilai pada produk Dosi.
Total 30 124 30 127
Rerata 4,13 4,23 DAFTAR PUSTAKA
Dewan Ketahanan Pangan. (2006). Kebijakan
Pengujian terhadap tingkat kesukaan Umum Ketahanan Pangan 2006-2009.
terhadap keseluruhan donat sidat pada kedua Dewan Ketahanan Pangan RI. Jakarta.
sampel tersebut menunjukkan kriteria suka
dengan hasil perhitungan tidak ada perbedaan Gisslen, Wayne, (2012). Professional Baking

penilaian yang signifikan. Hasil tersebut sixth edition. Canada : John Wiley & Sons,

ditunjukkan dengan produk pengembangan Inc.

memiliki skor tertinggi yaitu 127 dengan rerata


Grand Serela Hotel, (2019)
4,23 sedangkan pada produk acuan memiliki skor
Nafsiyah, Nurilmala, Abdullah. (2018)
124 dengan rerata 4,13
Komposisi Nutrisi Ikan Sidat Anguilla
KESIMPULAN bicolor bicolor dan Anguilla marmorata
Berdasarkan hasil uji sensoris 30 panelis
tidak terlatih dan perolehan data kuantitatif yang

Anda mungkin juga menyukai