Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT

No. Dokumen :
No. Revisi : 02
SOP
Tanggal Terbit : 25/01/2023
Halaman : 1/7
PUSKESMAS
PRAGAAN
Baharudin Mutheri, S.Kep.,Ns.,MH
NIP. 19710505 199503 1 002
Pengelolaan limbah medis padat adalah pengelolaan bahan
buangan limbah medis infeksius dan limbah medis tajam dari
1. Pengertian
aktifitas yang berasal dari semua unit pelayanan yang
menghasilkan limbah medis.
Sebagai acuan penerapan langkah–langkah untuk
2. Tujuan
pengelolaan limbah medis padat.
Keputusan Kepala Puskesmas Pragaan Nomor

3. Kebijakan 440/…/435.102.115/2022 tentang Pengelolaan Limbah Hasil


Pelayanan Kesehatan di Lingkungan Puskesmas Pragaan.
a. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor P.56/MENLHK-SETJEN/2015
tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dari fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
4. Referensi
Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan;
c. Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, Kemenkes
RI Tahun 2020.
5. Prosedur a. Alat dan Bahan
1. Sarung tangan;
2. Timbangan;
3. Masker;
4. Tempat sampah medis;
5. Kantong plastik kuning;
6. Safety box;
7. Tempat penampungan sampah sementara.
b. Petugas yang melaksanakan
1. Petugas Kebersihan;
2. Sanitarian.

1/7
c. Langkah-langkah
1. Petugas kebersihan mengambil dan mengumpulkan
limbah medis infeksius dimasing-masing unit pelayanan
yang menghasilkan limbah. Sedangkan limbah medis
tajam seperti jarum suntik, blood lancet, ampul, vial dan
limbah medis tajam lainnya diambil dan dikumpulkan bila
safety box terisi 3/4 juga limbah medis yang dihasilkan
dari jaringan;
2. Petugas kebersihan menyiapkan kembali tempat sampah
medis infeksius dengan kantong plastik kuning dan safety
box;
a. Petugas kebersihan melakukan penimbangan limbah
medis setiap hari;
b. Petugas kebersihan menyimpan limbah medis tersebut
pada tempat penampungan sementara;
3. Limbah medis setiap bulan akan diangkut oleh pihak ke-3
yaitu PT.ARAH ENVIROMENTAL INDONESIA.

Mengambil dan
mengumpulkan limbah
medis

Menyiapkan kembali tempat sampah medis


infeksius dengan kantong plastik kuning
dan safety box

Melakukan penimbangan limbah medis


setiap hari
4. Diagram
Alir
Menyimpan limbah medis tersebut pada
tempat penampungan sementara

Limbah medis setiap bulan


diangkut oleh PT.ARAH
ENVIROMENTAL INDONESIA)

5. Unit a. Semua unit pelayanan penghasil limbah medis padat;


Terkait b. Jaringan.
6. Rekaman N
o
Yang dirubah Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
Historis 1 Tujuan 1 Oktober 2018
Perubahan Sebagai penerapan langkah- Sebagai acuan penerapan
langkah untuk: langkah-langkah untukk
1. Mencegah dan Pengendalian dan
menanggulangi pencemaran Pembuangan Limbah

2/7
atau kerusakan lingkungan
hidup yang diakibatkan oleh
limbah bahan berbahaya
2. Agar dapat dilakukan Berbahaya
pemulihan kualitas lingkungan
yang sudah tercemar
sehingga sesuai dengan
fungsinya kembali

2 Referensi 1 Oktober 2018


Permenkes No.13 Tahun 2015 1. Peraturan Pemerintah
Tentang Penyelenggaraan Republik Indonesia
Pelayanan Kesehatan Nomor 74 Tahun 2001
Lingkungan Di Puskesmas tentang Pengelolaan
Limbah Bahan
Berbahaya dan
Beracun;
2. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 101
Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan
Beracun;
3. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 13
Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan
Pelayananan
Kesehatan Lingkungan
Di Puskesmas

3 Alat dan Bahan 1 Oktober 2018


Troli Khusus 1. Troli khusus;
Alat pelindung diri (APD) 2. Tempat Sampah Medis;
3. Kantong Plastik;
4. Alat pelindung diri
(APD)

4 Langkah-langkah 1 Oktober 2018


4.Pengangkutan Limbah 4. Pengangkutan Limbah
Berbahaya dari setiap Unit Berbahaya dari setiap Unit
a. Petugas yang menangani a. Petugas yang menangani
limbah harus menggunakan alat limbah harus menggunakan
pelindung diri yang terdiri dari alat pelindung diri yang
masker, pakaian panjang, terdiri dari masker, pakaian
pelindung kaki/sepatu boot dan panjang, pelindung
sarung tangan khusus; kaki/sepatu boot dan sarung
b. Setelah limbah berbahaya tangan khusus;
diangkut menggunakan troli b. Setelah limbah berbahaya
khusus, limbah berbahaya diangkut menggunakan troli
dikumpulkan di tempat khusus, limbah berbahaya
penyimpanan limbah berbahaya dikumpulkan di tempat
penyimpanan limbah
berbahaya.
5. Petugas melakukan
pengangkutan limbah
berbahaya yang telah
terkumpul, maka akan
diangkut dan dilakukan
pengolahan oleh pihak ke-3
yaitu dengan PT yang

3/7
ditunjuk oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten
Sumenep.

N Tanggal mulai
Yang dirubah Isi perubahan
o diberlakukan
Judul
PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH
1 25 Januari 2022
PEMBUANGAN LIMBAH MEDIS PADAT
BERBAHAYA
2 Pengertian 25 Januari 2022
Limbah bahan berbahaya Pengelolaan limbah medis
adalah sisa suatu usaha dan padat adalah pengelolaan
kegiatan yang mengandung bahan buangan limbah
bahan berbahaya yang karena medis infeksius dan limbah
sifat atau konsentrasinya atau medis tajam dari aktifitas
jumlahnya baik secara lansung yang berasal dari semua
maupun tidak lansung dapat unit pelayanan yang
mencemarkan dan merusak menghasilkan limbah medis.
atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya.

3 Tujuan 25 Januari 2022


Sebagai acuan penerapan Sebagai acuan penerapan
langkah–langkah untuk langkah–langkah untuk
pengendalian dan pembuangan pengelolaan limbah medis
limbah berbahaya padat.

4 Kebijakan 25 Januari 2022


Keputusan Kepala Puskesmas Keputusan Kepala
Pragaan Nomor Puskesmas Pragaan Nomor
440/091/435.102.115/2017 440/…/435.102.115/2022
tentang Pengendalian Dan tentang Pengelolaan Limbah
Pembuangan Limbah Hasil Pelayanan Kesehatan
Berbahaya di Lingkungan Puskesmas
Pragaan..

5 Referensi
25 Januari 2022
1. Peraturan Pemerintah a. Peraturan Menteri
Republik Indonesia Nomor 74 Lingkungan Hidup dan
Tahun 2001 tentang Kehutanan Republik
Pengelolaan Limbah Bahan Indonesia Nomor
Berbahaya dan Beracun; P.56/MENLHK-SETJEN/201
2. Peraturan Menteri 5 tentang Tata Cara dan
Kesehatan Nomor 101 Tahun Persyaratan Teknis
2014 tentang Pengelolaan Pengelolaan Limbah Bahan
Limbah Bahan Berbahaya dan Berbahaya dan Beracun
Beracun; Dari fasilitas Pelayanan
3. Peraturan Menteri Kesehatan;
Kesehatan Nomor 13 Tahun b. Peraturan Menteri
2015 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Republik
Pelayananan Kesehatan Indonesia Nomor 3 Tahun
Lingkungan Di Puskesmas 2023 tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 66
Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan;
c. Pedoman Teknis
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan

4/7
Kesehatan Tingkat Pertama,
Kemenkes RI Tahun 2020..

6 Alat dan Bahan


1. Troli khusus; 1. Sarung tangan;
2. Tempat Sampah Medis; 2. Timbangan;
3. Kantong Plastik; 3. Masker;
4. Alat pelindung diri (APD) 4. Tempat sampah medis;
5. Kantong plastik kuning;
6. Safety box;
7. Tempat penampungan
sampah sementara.

7 Langkah-langkah
1. Pemilahan Limbah 1. Petugas kebersihan
Petugas melakukan mengambil dan
pemilihan limbah medis mengumpulkan limbah
mulai dari sumber yang medis infeksius
terdiri dari limbah infeksius, dimasing-masing unit
limbah benda tajam, limbah pelayanan yang
farmasi, limbah kimiawi. menghasilkan limbah.
Kategori limbah berbahaya Sedangkan limbah
berdasarkan kriteria medis tajam seperti
sebagai berikut: jarum suntik, blood
a. Mudah meledak; lancet, ampul, vial dan
b. Mudah terbakar; limbah medis tajam
c. Bersifat reaktif; lainnya diambil dan
d. Beracun; dikumpulkan bila safety
e. Menyebabkan infeksi; box terisi 3/4 juga
f. Bersifat korosif limbah medis yang
2.Pengumpulan Limbah dihasilkan dari jaringan;
Berbahaya 2. Petugas kebersihan
Petugas melakukan menyiapkan kembali
pengumpulan limbah berbahaya tempat sampah medis
dari setiap ruangan penghasil infeksius dengan
limbah menggunakan troli kantong plastik kuning
khusus yang tertutup; dan safety box;
3. Persyaratan Pemawadahan a. Petugas
Limbah Berbahaya kebersihan
a. Terbuat dari bahan melakukan
yang kuat,cukup penimbangan
ringan,tahan karat,kedap air limbah medis
dan mempunyai permukaan setiap hari;
yang halus pada bagian b. Petugas
dalamnya,misalnya kebersihan
fiberglas; menyimpan
b. Disetiap sumber limbah medis
penghasil limbah medis tersebut pada
harus tersedia tempat tempat
pewadahan yang terpisah penampungan
dengan limbah non-medis; sementara;
c. Kantong plastik 3. Limbah medis setiap
diangkat setiap hari setelah bulan akan diangkut
pengunjung mulai sepi; oleh pihak ke-yaitu
d. Untuk benda-benda PT.ARAH
taham hendaknya ENVIROMENTAL
ditampung pada tempat INDONESIA.
khusus [safety box] seperti
botol atau karton yang

5/7
aman;
e. Tempat pewadahan
limbah medis infeksius dan
sitotoksik yang tidak
langsung kontak dengan
limbah harus segera
dibersihkan dengan larutan
desinfektan apabila akan
dipergunakan
kembali,sedangkan untuk
kantong plastik yang telah
dipakai dan kontak
langsung dengan limbah
tersebut tidak boleh
digunakan lagi;
f. Tempat limbah
memiliki minimal 2 macam
tempat limbah,satu untuk
limbah medis dan satunya
lagi untuk non medis;
g. Semua limbah dari
ruang perawatan dan
instalasi gawat darurat
dianggap sebagai limbah
medis;
h. Semua limbah dari
kantor biasanya berupa
alat-alat tulis dianggap
sebagai limbah non-medis;
i. Tempat pewadahan
limbah non medis sebagai
berikut:
 Terbuat dari bahan yang
kuat, cukup ringan, tahan
karat, kedap air dan
mempunyai permukaan
yang halus pada bagian
dalamnya, misalnya
fiberglass;
 Mempunyai tutup yang
mudah dibuka dan ditutup
tanpa mengotoritangan;
 Terdapat minimal 1 buah
untuk setiap ruangan atau
sesuai dengan
kebutuhan;
j. Limbah tidak boleh
dibiarkan dalam wadahnya
melebihi 3x24 jam atau
apabila 2/3 bagian kantong
sudah terisi limbah maka
harus diangkat supaya tidak
menjadi perindukan vector
penyakit atau binatang
pengganggu;
4. Pengangkutan Limbah
Berbahaya dari setiap Unit
a. Petugas yang menangani

6/7
limbah harus menggunakan alat
pelindung diri yang terdiri dari
masker, pakaian panjang,
pelindung kaki/sepatu boot dan
sarung tangan khusus;
b. Setelah limbah berbahaya
diangkut menggunakan troli
khusus, limbah berbahaya
dikumpulkan di tempat
penyimpanan limbah berbahaya.
5. Petugas melakukan
pengangkutan limbah berbahaya
yang telah terkumpul, maka
akan diangkut dan dilakukan
pengolahan oleh pihak ke-3
yaitu dengan PT yang ditunjuk
oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumenep.

8 Bagan Alir

9 Unit Terkait
a. Semua unit pelayanan
Semua unit terkait
penghasil limbah medis
padat;
b. Jaringan.

7/7

Anda mungkin juga menyukai