Anda di halaman 1dari 23

1.Keadaan umum Pasien 4.

Berat Badan Pasien


8.Hal-hal yang terkait
2.Alergi Antibiotik
3.Status gizi pasien

9. Unit Terkait 1. Ruang pendaftaran 6.Rujukan ke PRM Satelit


2. Ruang pemeriksaan umum
3. Ruang Laboratorium
4 Ruang obat
5. Ruang Sanitasi

10. Dokumen Terkait 1.Formulir Rujukan Internal Laboratorium


2.Formulir Rujukan Eksternal (RS, Labor PRM Sentral , TB 09)
3.Kertas Resep
4. Buku Register harian
5. Kartu Rawat jalan

11. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan


PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN DAN PELABELAN

No. Dokumen 400/ 293 /UKP/III/2023


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1 /1 UPTD PUSKESMAS RAYA

KOTA
PEMATANGSIANTAR Jamil Damanik.S.Kep.Ners
NIP.197105172005021001

1. Pengertian Peresepan adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus DI
kerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien Pelabelan
adalah pemberian etiket petunjuk cara penggunaan obat kepada pasien

2. Tujuan Sebagai acuan pemberian obat kepada pasien dan pelabelan

3. Kebijakan Setiap kegiatan pengelola obat dalam melakukan pelayanan resep di puskesmas harus meng
ikuti langkah - langkah SOP

4. Referensi 1 . Permenkes nomor 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian.


2. Daftar obat esensial nasional keputusan menteri kesehatan RI Tahun 2015
3. Keputusan Menkes Nomor 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian.
5. Alat dan Bahan -

6.Prosedur/Langkah- Langkah - langkah pemberian obat kepada pasien dan pelebelan


langkah a. Petugas farmasi menerima resep dari unit layanan,
b. Petugas farmasi menanyakan kepada penulis resep jika kurang jelas
c. Petugas farmasi mengkaji kelengkapan resep dan menyiapkan obat sesuai resep jika sudah
jelas
d. Petugas farmasi memberitahu pasien jika pembuatan puyer memekan waktu lebih lama
e. Petugas farmasi memberi lebel yang meliputi nama pasien, tanggal pelayanan resep dan
aturan pakai
f. Petugas obat. menyerahkan obat kepada pasien,
farmasi
g. Petugas farmasi menyerahkan obat kepada pasien dan memberikan informasi obat ,efek
samping obat,dan penyimpanan obatpenggunaan obat,efek samping obat
h. Petugas farmasi meminta ttd dan nama pasien di belakang resep.

7. Diagram Alir

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

9. Unit Terkait Gudang farmasi Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar Semua unit Pelayanan puskesmas

10. Dokumen Terkait * Resep Obat


*Kartu Stok
* LPLPO

11. Rekaman Historis No Yang diubah Isi yang diubah Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan
STANDART OPERASIONAL PEMBERIAN IMUNISASI
CAMPAK
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-2

UPTD PUSKESMAS
RAYA Surungan Nainggolan, SKM
NIP.19660606 198903 1 025

1. Pengertian Suatu tindakan pemberian kekebalan kepada tubuh anak terhadap penyakit Campak yang diberikan
dengan cara penyuntikan secara SC ( sub cutan)

2. Tujuan Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit campak

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Raya Nomor tentang Penetapan penanggungjawab


Program di UPTD Puskesmas Raya

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5.Prosedur Alat dan bahan


1. Sepasang sarung tangan be
2. Spuit 5 cc dan 0,5 cc
3. Vaksin campak dan pelarut yang berada didalam Vaccine carrier
4. Kapas alkohol
5. Gergaji ampul

6. Langkah-Langkah 1. Petugas mencuci tangan


2. Petugas memakai sarung tangan
3. Memberitahu ibu bahwa bayinya akan di berikan imunisasi campak
4. Menyiapkan spuit 5 cc dan 0,5 cc
5. Mengeluarkan vaksin dan pelarut dari dalam vaccine carrier
6. Buka tutup vaksin menggunakan gergaji ampul
7. Gergaji leher ampul pelarut kemudian patahkan leher ampul
8. Sedot cairan pelarut menggunakan spuit 5cc
9. Masukkan pelarut ke dalam vaksin, kocok hingga larut
10. Ambil 0,5 cc vaksin campak menggunakan spuit 0,5 cc
11. Bersihkan lengan kiri anak bagian atas dengan kapas alkohol
12. Suntikkan vaksin campak ke lengan kiri atas anak secara Sub Cutan
13. Dep atau tekan lokasi penyuntikan tadi dengan kapas alkohol
14. Rapikan alat
15. Catat di Buku KMS dan Buku Kuning

7.Diagram Alir
Persiapan Bayi

pakai sarung tangan

Siapkan spuit 5cc dan 0,5 cc

Keluarkan vaksin dan pelarut

Buka tutup vaksin

Gergaji leher ampul dan patahkan


Ruang Apotik
Sedot cairan pelarut dan
masukkan ke dalam vaksin

Bersihkan lengan kiri atas bayi


dengan kapas alkohol

Suntikkan vaksin secara SC

Rapikan alat

Pencatatan dan
Pelaporan Kartu KMS
8.Hal-Hal yang perlu 1.Pastikan umur anak 9 bulan tepat untuk di imunisasi campak
diperhatikan 2. Jangan sekali kali menyuntikkan vaksin ketika ada darah keluar dari lokasi
penyuntikkan
9. Unit Terkait 1. Ruang Kartu
2. Ruang Penimbangan Bayi
3. Ruang Apotik

10. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan


STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PENEGAKAN
DIAGNOSA TB.ANAK

No. Dokumen : 102/PUS.K/SOP/ A.3.01 / VI /2016

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
:
:
00
23 Juni 2016
Halaman : 1-2

UPTD PUSKESMAS
KARO Elfrida L Sihotang,SKM,Mkes
NIP.19751010 199312 2 002

1. Pengertian Standart proses penegakan diagnosa TB paru oleh staf medis penanggung jawab pasien

2. Tujuan Menjadi acuan penemuan dan penegakan diagnosis TB anak

3. Kebijakan Standart diagnosis pada ISTC (Internasional standart for TB care)

4. Referensi Standart Ikatan Dokter Anak Indonesia

5. Prosedur 1. Pasien TB anak dapat ditentukan dengan cara melakukan pemeriksaan pada anak A dengan kontak
erat dengan pasien TB menular anak B yang mempunyai tanda dan gejala klinis yang sesuai dengan
TB anak
2. Diagnosa pasti TB ditetapkan berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi yang terdiri beberapa cara :

* Pemeriksaan mikroskopis apusan langsung atau biopsi jaringan (laboratorium luar)

* Pemeriksaan mantoux test

3. Dalam menegakkan diagnosa TB anak,semua prosedur diagnostik dapat dilanjutkan namun bila
sarana diagnostik yang tersedia terbatas,dapat menggunakan pendekatan lain yg dikenal sebagai
sistem skoring.

6.Diagram Alir Anamnesa dan


Pemeriksaan
Fisik

Anak 0-14 tahun

suspek TB

Form
mantux test/ biopsi Rujukan Ke PRM Rujukan

Memberikan terapi TB anak

konseling

Pencatatan dan Kartu Status


Pelaporan
7.Hal-hal yang perlu 1.Keadaan Umum Pasien
diperhatikan 2.Alergi Antibiotik
3.Keadaan gizi pasien
4. Berat Badan Pasien

8. Unit Terkait Semua SMF dan unit pelayanan terkait

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan


STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PENANGANAN TB-MDR
No. Dokumen : 102/PUS.K/SOP/ A.3.04 / VI /2016

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
:
:
00
23 Juni 2016
Halaman : 1

UPTD PUSKESMAS
KARO Elfrida L Sihotang,SKM,Mkes
NIP.19751010 199312 2 002

1. Pengertian Merupakan urutan alur pelayanan untuk penatalaksanaan pasien TB MDR di UPTD Puskesmas Karo.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan untuk pelaksanaan pasien TB MDR di UPTD puskesmas Karo.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Karo Nomor 065/PUSK.K/SK/A.1.03/ VI /2016 Tentang Penetapan Penanggungjawab
Program di UPTD Puskesmas Karo

4. Referensi Tatalaksana Pengobatan Pasien TB - MDR, Materi Inti 2, Thn 2013

5.Prosedur Alat dan Bahan


1.Formulir Rujukan Eksternal (RS, Labor PRM Sentral , TB 09)
2.Pot dahak

6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan Anamnese dan mengidentifikasi suspek TB MDR.


2. Melakukan edukasi pasien suspek TB-MDR untuk pemeriksaan lebih lanjut.
3. Merujuk pasien suspek TB-MDR untuk pemeriksaan lebih lanjut ke RS rujukan .
4.Menunggu hasil pemeriksaan TB-MDR dari RS Rujukan.
5.Melakukan kunjungan rumah pasien konfirm positifTB-MDR.
6. Merujuk pasien konfirm positif TB-MDR
untuk pengobatan Ke RS rujukan TB-MDR.
7. Membantu fasyankes satelit TB-MDR melakukan kunjungan rumah pasien TB-MDR yang mangkir
pengobatan.
8. Berperan aktif dalam jejaring eksternal penatalaksanaan
kasus TB-MDR di wilayahnya,membantu pelacakan pasien TB-MDR mangkir pengobatan
9.Melakukan pencatatan pelaporan baku TB-MDR.

7. Diagram Alir Anamnesa dan


suspek TB MDR
Rujukan ke RS
Pasien kambuh,gagal ADAM MALIK Form
Rujukan

Pemeriksaan BTA

Home visit

Diagnosa

Melanjutkan Pengobatan

Kartu status
Pencatatan
dan Pelaporan

1.Keadaan umum Pasien 3. Berat Badan Pasien


8.Hal-hal yang terkait
2.Resistensi Obat
9. Unit Terkait 1. Ruang pendaftaran
2. Ruang pemeriksaan umum
3. Ruang tindakan
4 Ruang obat
5. Kasir
6. Rujukan Lab Eksternal

10. Dokumen Terkait 1.Form Rujukan ke RS Luar


2.Buku Register Harian
3.Kartu Rawat jalan

11. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan


STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PENANGANAN TB - HIV
No. Dokumen : 102/PUS.K/SOP/ A.3.05 / VI /2016

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
:
:
00
23 Juni 2016
Halaman : 1-2

UPTD PUSKESMAS
KARO Elfrida L Sihotang,SKM,Mkes
NIP.19751010 199312 2 002

1. Pengertian Merupakan urutan alur pelayanan untuk penatalaksanaan pasien TB HIV di UPTD Puskesmas Karo.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan untuk pelaksanaan pasien TB-HIV di UPTD puskesmas Karo.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Karo Nomo 065 /PUSK.K/SK/A.1.03 / VI /2016 Tentang Penetapan Penanggungjawab
Program di UPTD Puskesmas Karo

4. Referensi 1. Kementerian Kesehatan RI (2012)Penemuan dan pengobatan pasien TB


2 Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis Tahun 2008

5.Prosedur Alat dan Bahan


1.Formulir Rujukan Eksternal (RS, Labor PRM Sentral , TB 09)
2.Pot dahak

6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan Anamnese pada penderita HIV


2. Melakukan edukasi pd pasien HIV untuk pemeriksaan lebih lanjut.
3. Merujuk pasien suspek TB-HIV untuk pemeriksaan lebih lanjut ke PRM Satelit
4.Menunggu hasil pemeriksaan TB-HIV dari PRM.
5.Melakukan kunjungan rumah pasien konfirm positifTB-HIV.
6. Merujuk pasien konfirm positif TB-HIV untuk
pengobatan Ke RS rujukan penderita HIV.
7. Membantu fasyankes satelit TB-HIV melakukan kunjungan rumah pasien TB-HIV yang mangkir
pengobatan.
8. Berperan aktif dalam jejaring eksternal penatalaksanaan
kasus TB-HIV di wilayahnya,membantu pelacakan pasien TB-HIV mangkir pengobatan
9.Melakukan pencatatan pelaporan baku TB-HIV.

7. Diagram Alir Anamnesa dan


penderita HIV

Rujukan ke PRM
Pasien kambuh, suspek TB Form
Rujukan

Pemeriksaan BTA

Home visit

Diagnosa

Melanjutkan Pengobatan

Kartu status
Pencatatan
dan Pelaporan

1.Keadaan umum Pasien 4. Status Gizi


8.Hal-hal yang terkait
2.Berat Badan Pasien
9. Unit Terkait 1. Ruang pendaftaran
2. Ruang pemeriksaan umum
3. Ruang tindakan
4 Ruang obat
5. Kasir

10. Dokumen Terkait 1.Keadaan umum Pasien 3.Kartu Rawat jalan


2.Buku Register Harian

11. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan


STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PERSIAPAN PELAYANAN
IMUNISASI
No. Dokumen : 102/PUS.K/SOP/ A.3.07 / VI /2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 23 Juni 2016
Halaman : 1

UPTD PUSKESMAS Surungan Nainggolan, SKM


RAYA
NIP.19660606 198903 1 025
1. Pengertian Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit

2. Tujuan Penyusunan SOPSebagai acuan dalam pelayanan imunisasi bagi bayi, balita dan anak sekolah di Posyandu, Puskesmas maupun di
sekolah
Sekolah
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Raya Nomor /PUSK .R/SK/ / / tentang Penetapan
Penanggungjawab Program di UPTD Puskesmas Raya

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
5.Prosedur Kerja Prosedur kerja pelayanan imunisasi meliputi kegiatan - kegiatan sebagai berikut :
1. Penyiapan Pelayanan Imunisasi
2. Persiapan tempat pelayanan imunisasi
3. Pelaksanaan Pelayanan imunisasi
4. Pemantauan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi
6. Langkah-Langkah Penyiapan Pelayanan Imunisasi, meliputi peralatan logistik imunitas. Logistik yang dimaksud antara lain meliputi
:1. Termos / Vaksin Carrier
2. Cool Pack / Kotak dingin cair
3. Vaksin , Pelarut dan Penetes ( Dropper )
4. Alat Suntik
5. Safety Box ( Kotak Pengaman )
6. Pemotong / Kikir Ampul Pelarut
7. Formulir
8. Kapas dan Wadah
9. Bahan Penyuluhan (Poster, Leaflet, dan lainnya)
10. Alat Tulis ( Kertas, Pensil dan Pena)
11. Kartu kartu Imunisasi (KMS, Kartu TT)
12. Buku Register bayi dan WUS
13. Tempat sampah
14. Sabun untuk cuci tangan

Prosedur pengeluaran 1. Sebelum membuka lemari es, tentukan seberapa banyak vial vaksin yang dibutuhkan untuk pelayanan
Vaksin dari lemari es 2. Catat suhu lemari es yang ada di panel digital
3. Pilih dan keluarkan vaksin sesuai ketentuan yang telah ditetapkan untuk VVM dan tanggal kadaluarsa.

Prosedur Pemeriksaan Sebelum melakukan imunisasi, kita harus yakin bahwa vaksin telah aman untuk diberikan, dengan prosedur
sebagai berikut
sebagai berikut ::
Keamanan Vaksin
1. Periksa label vaksin dan pelarut. Jika label tidak ada, jangan gunakan vaksin atau pelarut tsb
2. Periksa alat pemantau botol vaksin (VVM) jika vaksin sudah masuk kriteria C dan D jangan dipergunakan
3. Periksa tanggal kadaluarsa, jangan gunakan vaksin dan pelarut jika tanggal kadaluarsa telah lewat
4. Perika alat pemantau suhu beku dalam lemari es. Jika indikator ini menunjukkan adanya pembekuan atau
menduga bahwa vaksin
diduga bahwa vaksin yang sensitif beku (DPT, DT, TT, HepB, DPT-Hb-Hib) telah membeku lakukan tes kocok

7.Diagram Alir Persiapan


Pengeluaran
Vaksin

Siapkan vaccin carrier dengan 4 cool pack

Catat suhu yang ada di panel digital suhu

Buka lemari es

Pencatatan
Tentukan banyak nya Vaksin dan
sesuai kebutuhan Pelaporan

Periksa VVM dan Tanggal Kadaluarsa

Keluarkan Vaksin dan letakkan


di dalam vaccin carrier

Pelayanan
Imunisasi

1. Selama Pelayanan imunisasi, vaksin dan pelarut harus disimpan dalam vaccine carrier dengan menggunakan
cool
pack,pack
agar suhu tetap terjaga pada temperatur 20-80◦C dan vaksin yang sensitive beku tidak membeku
2. Hindari vaccine carrier yang berisi Vaksin dari cahaya matahari langsung
3. Sebelum sasaran datang vaksin dan pelarut harus tersimpan dalam vaccine carrier yang tertutup rapat
4. Jangan membuka Vaksin atau melarutkan vaksin bila belum ada sasaran datang.
5. Pada saat pelarutan suhu pelarut dan vaksin harus sama
8.Hal-Hal yang perlu 6. Petugas tidak boleh membuka vial baru sebelum vial lama habis
diperhatikan
7. Bila sasaran belum datang, vaksin yang sudah dilarutkan harus dilindungi dari cahaya matahari dan suhu luar,
seharusnya diletakkan
seharusnya dengan didi
cara lubang busa
letakkan diyang terdapat
lubang diatas
busa yang vaccinedicarrier
terdapat atas vaccine carrier
8. Dalam setiap Vaccine carrier sebaiknya terdapar empat cool pack
9. Bila Vaksin yang sudah dilarutkan sudah habis, pelarutan selanjutnya dilakukan bila telah ada anak yang akan
di imunisasi
imunisasi

9. Unit Terkait 1. Ruang Kartu


2. Ruang Penimbangan Bayi
3. Ruang Apotik
10. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan


STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMBILAN
SAMPLE SPUTUM/SPS
No. Dokumen : 102/PUS.K/SOP/ A.3.06 / VI /2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 23 Juni 2016
Halaman : 1-2

UPTD PUSKESMAS Elfrida L Sihotang,S


KARO
NIP.19751010 199

1. Pengertian Pengambilan sample sputum pada saluran pernapasan pasien yang dicurigai mengandung kuman
Mycobacterium Tuberculosis dengan cara dibatukkan.
Sputum adalah sekret atau mukus yang dihasilkan dari paru-paru,bronkus dan trakea.

2. Tujuan Mendeteksi/mengidentifikasi adanya infeksi tuberculosis,membantu dalam menegakkan diagnosa


dan pemberian obat.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Karo Nomor 065 /PUSK .K/SK/A.1.03/ VI /2016 tentang Penetapan Penangg
Program di UPTD Puskesmas Karo

4. Referensi 1. Standart Ikatan Dokter Anak Indonesia.


2. Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan (lembaran negara RI tahun 2009 no.144,
lembaran negara RI no.5063).
3. PERMENKES RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008.

5.Prosedur Alat dan bahan


1.Pot sputum
2. Blanko permintaan pemeriksaan sputum BTA disertai dgn banko TB 05
3.Sputum
6. Langkah-Langkah 1. Sebelum mengeluarkan sputum, pasien disuruh berkumur-kumur dengan air,lepaskan gigi palsu

2. Pasien dipersilahkan ketempat khusus pengambilan sputum.


3. Sputum diambil dari batukan yang pertama.
4. Ajarkan cara batuk.
5.Cara membatukkan sputum dengan menarik nafas dalam dan kuat (pernapasan dada ), kemudia
batukkan sputum dari bronkus ke trakea melalui mulut dan ditampung pada pot penampungan.
6. Bila sudah periksa sputum yang dibatukkan, bila ternyata sputum yang dibatukkan liur, maka pa
harus mengulang lagi.
7.Sebaiknya pilih sputum yang mengandung unsur-unsur seperti butir keju,darah dan unsur-unsur
8. Bila sputum susah keluar dapat diberikan obat GG (Ekspectoran) 200mg atau dengan minum air
manis saat malam sebelum pengambilan sputum.
9. Pot penampung sputum diletakkan ditempat khusus yang telah ditentukan, dilengkapi data-dat
siapkan dikirimkan ke laboratorium ( PRM yang telah ditentukan ) untuk dilakukan pemeriksaan.
7.Diagram Alir
Persiapan Pasien

Pengambilan sputum yg pertama

Konseling

Sputum yang berkualitas


Form
Rujukan
Sputum diletakkan pd tempat
khusus
Melengkapi Data-Data Pasien

Rujukan ke PRM

8.Hal-Hal yang perlu 1.Keadaan Umum Pasien


diperhatikan

9. Unit Terkait 1. Ruang pendaftaran


2. Ruang pemeriksaan umum
3. Ruang Laboratorium

10. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan


Elfrida L Sihotang,SKM,M Kes
NIP.19751010 199312 2 002

ai mengandung kuman

dan trakea.

m menegakkan diagnosa tuberculosis

ng Penetapan Penanggungjawab

a RI tahun 2009 no.144,tambahan

n air,lepaskan gigi palsu jika ada

apasan dada ), kemudian


da pot penampungan.
dibatukkan liur, maka pasien

,darah dan unsur-unsur lain


atau dengan minum air teh

kan, dilengkapi data-data dan


lakukan pemeriksaan.
Mulai diberlakukan
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN
IMUNISASI HB 0
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1

UPTD PUSKESMAS
RAYA
1. Pengertian Suatu tindakan pemberian vaksin Hepatitis B pada bayi baru lahir 0-7 hari

2. Tujuan Penyusunan SOP Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit yang disebabkan oleh Vitus Hepatitis B

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Raya Nomor /PUSK .R/SK/ / / tentang Penet


Penanggungjawab Program di UPTD Puskesmas Raya

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
5.Prosedur Kerja Persiapan alat
1. Sepasang sarung tangan bersih
2. Alat suntik Prefilled Injection Device (PID) jenis alat suntik yg telah berisi vaksin dosis tunggal d
nya yang berisi vaksin Hepatitis B 0,5 ml
3. Kapas alkohol
Langkah - langkah A. Persiapan
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa bayinya akan diberikan vaksin Hepatitis B dengan cara d
2. Posisikan Bayi terlentang
B. Pelaksanaan
1. Cuci Tangan
2. Pakai sarung tangan bersih
3. Keluarkan PID dari kemasan
4. Dorong dan tekan penutup jarum ke dalam Port
5. Jarak antara penutup jarum dan Port akan hilang dan terasa ada bunyi klik
6.Oleskan kapas alkohol di ⅓ paha luar bayi sebelah kanan
7. Pegang paha bayi sebelah kanan dengan ibu jari dan telunjuk
8. Keluarkan penutup jarum
9. Pegang PID pada Port dan suntikkan jarum dengan sudut 90⁰ di ⅓ paha luar bayi sebelah kana
10. Tekan Reservoir sampai kempes, tarik PID keluar
11. Tekan paha bayi bekas suntikan dengan kapas alkohol
12. Rapikan alat
13. Catat di buku KMS dan buku pencatatan Imunisasi

6.Diagram Alir
Persiapan
Pasien/Bayi
Cuci tangan

Pakai sarung tangan

Keluarkan PID dari kemasan

Ruang Apotik
Dorong dan tekan penutup jarum ke Port

Oles kan kapas alkohol ke paha bayi

Suntikan PID ke paha bayi


sebelah kanan

Pencatatan dan
Pelaporan

7. Hal-Hal yang perlu 1. Sebelum menekan reservoir ( gelembung vaksin ) pastikan tidak ada darah yang keluar
diperhatikan 2. Jangan sekali kali menyuntikkan vaksin ketika ada darah yang kelaur dari tempat yang akan dil
penyuntikan

9. Unit Terkait 1. Ruang Kartu


2. Ruang Penimbangan Bayi
3. Ruang Apotik

10. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan


Surungan Nainggolan, SKM
NIP.19660606 198903 1 025
7 hari

eh Vitus Hepatitis B

/ tentang Penetapan

nyelenggaraan Imunisasi

h berisi vaksin dosis tunggal dari pabrik

ksin Hepatitis B dengan cara di suntik

bunyi klik

⅓ paha luar bayi sebelah kanan


Ruang Apotik

da darah yang keluar


aur dari tempat yang akan dilakukan

nggal Mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai