KOTA
PEMATANGSIANTAR Jamil Damanik.S.Kep.Ners
NIP.197105172005021001
1. Pengertian Peresepan adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus DI
kerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien Pelabelan
adalah pemberian etiket petunjuk cara penggunaan obat kepada pasien
3. Kebijakan Setiap kegiatan pengelola obat dalam melakukan pelayanan resep di puskesmas harus meng
ikuti langkah - langkah SOP
7. Diagram Alir
9. Unit Terkait Gudang farmasi Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar Semua unit Pelayanan puskesmas
11. Rekaman Historis No Yang diubah Isi yang diubah Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan
STANDART OPERASIONAL PEMBERIAN IMUNISASI
CAMPAK
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-2
UPTD PUSKESMAS
RAYA Surungan Nainggolan, SKM
NIP.19660606 198903 1 025
1. Pengertian Suatu tindakan pemberian kekebalan kepada tubuh anak terhadap penyakit Campak yang diberikan
dengan cara penyuntikan secara SC ( sub cutan)
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
7.Diagram Alir
Persiapan Bayi
Rapikan alat
Pencatatan dan
Pelaporan Kartu KMS
8.Hal-Hal yang perlu 1.Pastikan umur anak 9 bulan tepat untuk di imunisasi campak
diperhatikan 2. Jangan sekali kali menyuntikkan vaksin ketika ada darah keluar dari lokasi
penyuntikkan
9. Unit Terkait 1. Ruang Kartu
2. Ruang Penimbangan Bayi
3. Ruang Apotik
UPTD PUSKESMAS
KARO Elfrida L Sihotang,SKM,Mkes
NIP.19751010 199312 2 002
1. Pengertian Standart proses penegakan diagnosa TB paru oleh staf medis penanggung jawab pasien
5. Prosedur 1. Pasien TB anak dapat ditentukan dengan cara melakukan pemeriksaan pada anak A dengan kontak
erat dengan pasien TB menular anak B yang mempunyai tanda dan gejala klinis yang sesuai dengan
TB anak
2. Diagnosa pasti TB ditetapkan berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi yang terdiri beberapa cara :
3. Dalam menegakkan diagnosa TB anak,semua prosedur diagnostik dapat dilanjutkan namun bila
sarana diagnostik yang tersedia terbatas,dapat menggunakan pendekatan lain yg dikenal sebagai
sistem skoring.
suspek TB
Form
mantux test/ biopsi Rujukan Ke PRM Rujukan
konseling
UPTD PUSKESMAS
KARO Elfrida L Sihotang,SKM,Mkes
NIP.19751010 199312 2 002
1. Pengertian Merupakan urutan alur pelayanan untuk penatalaksanaan pasien TB MDR di UPTD Puskesmas Karo.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan untuk pelaksanaan pasien TB MDR di UPTD puskesmas Karo.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Karo Nomor 065/PUSK.K/SK/A.1.03/ VI /2016 Tentang Penetapan Penanggungjawab
Program di UPTD Puskesmas Karo
Pemeriksaan BTA
Home visit
Diagnosa
Melanjutkan Pengobatan
Kartu status
Pencatatan
dan Pelaporan
UPTD PUSKESMAS
KARO Elfrida L Sihotang,SKM,Mkes
NIP.19751010 199312 2 002
1. Pengertian Merupakan urutan alur pelayanan untuk penatalaksanaan pasien TB HIV di UPTD Puskesmas Karo.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan untuk pelaksanaan pasien TB-HIV di UPTD puskesmas Karo.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Karo Nomo 065 /PUSK.K/SK/A.1.03 / VI /2016 Tentang Penetapan Penanggungjawab
Program di UPTD Puskesmas Karo
Rujukan ke PRM
Pasien kambuh, suspek TB Form
Rujukan
Pemeriksaan BTA
Home visit
Diagnosa
Melanjutkan Pengobatan
Kartu status
Pencatatan
dan Pelaporan
2. Tujuan Penyusunan SOPSebagai acuan dalam pelayanan imunisasi bagi bayi, balita dan anak sekolah di Posyandu, Puskesmas maupun di
sekolah
Sekolah
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Raya Nomor /PUSK .R/SK/ / / tentang Penetapan
Penanggungjawab Program di UPTD Puskesmas Raya
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
5.Prosedur Kerja Prosedur kerja pelayanan imunisasi meliputi kegiatan - kegiatan sebagai berikut :
1. Penyiapan Pelayanan Imunisasi
2. Persiapan tempat pelayanan imunisasi
3. Pelaksanaan Pelayanan imunisasi
4. Pemantauan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi
6. Langkah-Langkah Penyiapan Pelayanan Imunisasi, meliputi peralatan logistik imunitas. Logistik yang dimaksud antara lain meliputi
:1. Termos / Vaksin Carrier
2. Cool Pack / Kotak dingin cair
3. Vaksin , Pelarut dan Penetes ( Dropper )
4. Alat Suntik
5. Safety Box ( Kotak Pengaman )
6. Pemotong / Kikir Ampul Pelarut
7. Formulir
8. Kapas dan Wadah
9. Bahan Penyuluhan (Poster, Leaflet, dan lainnya)
10. Alat Tulis ( Kertas, Pensil dan Pena)
11. Kartu kartu Imunisasi (KMS, Kartu TT)
12. Buku Register bayi dan WUS
13. Tempat sampah
14. Sabun untuk cuci tangan
Prosedur pengeluaran 1. Sebelum membuka lemari es, tentukan seberapa banyak vial vaksin yang dibutuhkan untuk pelayanan
Vaksin dari lemari es 2. Catat suhu lemari es yang ada di panel digital
3. Pilih dan keluarkan vaksin sesuai ketentuan yang telah ditetapkan untuk VVM dan tanggal kadaluarsa.
Prosedur Pemeriksaan Sebelum melakukan imunisasi, kita harus yakin bahwa vaksin telah aman untuk diberikan, dengan prosedur
sebagai berikut
sebagai berikut ::
Keamanan Vaksin
1. Periksa label vaksin dan pelarut. Jika label tidak ada, jangan gunakan vaksin atau pelarut tsb
2. Periksa alat pemantau botol vaksin (VVM) jika vaksin sudah masuk kriteria C dan D jangan dipergunakan
3. Periksa tanggal kadaluarsa, jangan gunakan vaksin dan pelarut jika tanggal kadaluarsa telah lewat
4. Perika alat pemantau suhu beku dalam lemari es. Jika indikator ini menunjukkan adanya pembekuan atau
menduga bahwa vaksin
diduga bahwa vaksin yang sensitif beku (DPT, DT, TT, HepB, DPT-Hb-Hib) telah membeku lakukan tes kocok
Buka lemari es
Pencatatan
Tentukan banyak nya Vaksin dan
sesuai kebutuhan Pelaporan
Pelayanan
Imunisasi
1. Selama Pelayanan imunisasi, vaksin dan pelarut harus disimpan dalam vaccine carrier dengan menggunakan
cool
pack,pack
agar suhu tetap terjaga pada temperatur 20-80◦C dan vaksin yang sensitive beku tidak membeku
2. Hindari vaccine carrier yang berisi Vaksin dari cahaya matahari langsung
3. Sebelum sasaran datang vaksin dan pelarut harus tersimpan dalam vaccine carrier yang tertutup rapat
4. Jangan membuka Vaksin atau melarutkan vaksin bila belum ada sasaran datang.
5. Pada saat pelarutan suhu pelarut dan vaksin harus sama
8.Hal-Hal yang perlu 6. Petugas tidak boleh membuka vial baru sebelum vial lama habis
diperhatikan
7. Bila sasaran belum datang, vaksin yang sudah dilarutkan harus dilindungi dari cahaya matahari dan suhu luar,
seharusnya diletakkan
seharusnya dengan didi
cara lubang busa
letakkan diyang terdapat
lubang diatas
busa yang vaccinedicarrier
terdapat atas vaccine carrier
8. Dalam setiap Vaccine carrier sebaiknya terdapar empat cool pack
9. Bila Vaksin yang sudah dilarutkan sudah habis, pelarutan selanjutnya dilakukan bila telah ada anak yang akan
di imunisasi
imunisasi
1. Pengertian Pengambilan sample sputum pada saluran pernapasan pasien yang dicurigai mengandung kuman
Mycobacterium Tuberculosis dengan cara dibatukkan.
Sputum adalah sekret atau mukus yang dihasilkan dari paru-paru,bronkus dan trakea.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Karo Nomor 065 /PUSK .K/SK/A.1.03/ VI /2016 tentang Penetapan Penangg
Program di UPTD Puskesmas Karo
Konseling
Rujukan ke PRM
ai mengandung kuman
dan trakea.
ng Penetapan Penanggungjawab
UPTD PUSKESMAS
RAYA
1. Pengertian Suatu tindakan pemberian vaksin Hepatitis B pada bayi baru lahir 0-7 hari
2. Tujuan Penyusunan SOP Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit yang disebabkan oleh Vitus Hepatitis B
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
5.Prosedur Kerja Persiapan alat
1. Sepasang sarung tangan bersih
2. Alat suntik Prefilled Injection Device (PID) jenis alat suntik yg telah berisi vaksin dosis tunggal d
nya yang berisi vaksin Hepatitis B 0,5 ml
3. Kapas alkohol
Langkah - langkah A. Persiapan
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa bayinya akan diberikan vaksin Hepatitis B dengan cara d
2. Posisikan Bayi terlentang
B. Pelaksanaan
1. Cuci Tangan
2. Pakai sarung tangan bersih
3. Keluarkan PID dari kemasan
4. Dorong dan tekan penutup jarum ke dalam Port
5. Jarak antara penutup jarum dan Port akan hilang dan terasa ada bunyi klik
6.Oleskan kapas alkohol di ⅓ paha luar bayi sebelah kanan
7. Pegang paha bayi sebelah kanan dengan ibu jari dan telunjuk
8. Keluarkan penutup jarum
9. Pegang PID pada Port dan suntikkan jarum dengan sudut 90⁰ di ⅓ paha luar bayi sebelah kana
10. Tekan Reservoir sampai kempes, tarik PID keluar
11. Tekan paha bayi bekas suntikan dengan kapas alkohol
12. Rapikan alat
13. Catat di buku KMS dan buku pencatatan Imunisasi
6.Diagram Alir
Persiapan
Pasien/Bayi
Cuci tangan
Ruang Apotik
Dorong dan tekan penutup jarum ke Port
Pencatatan dan
Pelaporan
7. Hal-Hal yang perlu 1. Sebelum menekan reservoir ( gelembung vaksin ) pastikan tidak ada darah yang keluar
diperhatikan 2. Jangan sekali kali menyuntikkan vaksin ketika ada darah yang kelaur dari tempat yang akan dil
penyuntikan
eh Vitus Hepatitis B
/ tentang Penetapan
nyelenggaraan Imunisasi
bunyi klik