MAKALAH - Pengantar Pendidikan New (Final)
MAKALAH - Pengantar Pendidikan New (Final)
Kelompok 1 :
1. Dwi Rizatussholihah (03.1.2023.0012)
2. Lubna Azka Affadina (03.1.2023.0012)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke- hadirat Allah SWT. atas segala limpahan
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia”. Hadirnya
makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para pembaca,
khususnya mahasiswa program pendidikan bahasa inggris.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan
makalah ini mungkin tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak H. Kholid Novianto, S.S., M.E. selaku rektor UNIVERSITAS
BILLFATH Lamongan yang telah mengizinkan kami menempuh mata
kuliah Pendidikan Agama Islam.
2. Ibu Wilujeng A.P., M.A. selaku kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris
UNIVERSITAS BILLFATH Lamongan yang telah mengizinkan kami
menempuh mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
3. Bapak M. Labib Al-Halim. M.Pd. selaku pengampu mata kuliah
Pendidikan Pengantar Pendidikan yang telah memberikan bimbingan
dan mengarahkan kami, sehingga kami mendapatkan pemahaman yang
benar mengenai mata kuliah ini.
4. Teman-teman jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang telah
memberikan motivasinya.
ii
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1. Latar Belakang........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..................................................................................................3
3. Tujuan Penulisan....................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
1. Pengertian Hakikat Manusia...................................................................................4
2. Sifat Hakikat Manusia.............................................................................................6
3. Pengertian Sifat Hakikat Manusia...........................................................................6
4. Hakikat Manusia dan Wujudnya.............................................................................7
a. Kemampuan Menyadari Diri...............................................................................7
b. Kemampuan Bereksistensi..................................................................................7
c. Kata Hati.............................................................................................................7
d. Moral..................................................................................................................8
e. Tanggung Jawab.................................................................................................8
5. Hubungan Antara Sifat Hakikat Manusia dengan Kebutuhan Akan Pendidikan....11
6. Hubungan Hakikat Manusia Dan Pendidikan........................................................13
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................15
A. Kesimpulan...........................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
harapan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, sehingga dapat disebut
sebagai hambatan atau masalah yang ditimbulkan. Jika peristiwa di atas
dihubungkan dengan pendidikan, maka pelaksanaan pendidikan akan
menimbulkan dampak negatif yang disebut sebagai masalah dan hambatan
yang akan dihadapi.
Hal ini akan lebih tepat bila disebut sebagai permasalahan Pendidikan.
Istilah permasalahan pendidikan diterjemahkan dari bahasa inggris yaitu
“problem“. Masalah adalah segala sesuatu yang harus diselesaikan atau
dipecahkan. Sedangkan kata permasalahan berarti sesuatu yang
dimasalahkan atau hal yang dimasalahkan. Jadi Permasalahan pendidikan
adalah segala-sesuatu hal yang merupakan masalah dalam pelaksanaan
kegiatan pendidikan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
Permasalahan Pendidikan Indonesia adalah segala macam bentuk masalah
yang dihadapi oleh program-program pendidikan dinegara Indonesia.
Seperti yang diketahui dalam TAP MPR RI No. II/MPR/1993dijelaskan
bahwa program utama pengembangan pendidikan di Indonesia adalah
sebagai berikut:
a. Perluasan dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan.
b. Peningkatan mutu pendidikan.
c. Peningkatan relevansi pendidikan.
d. Peningkatan Efisiensi dan efektivitas pendidikan.
e. Pengembangan kebudayaan.
f. Pembinaan generasi muda.
Adapun masalah yang sangat rumit di dunia pendidikan adalah sebagai
berikut:
a. Pemerataan
b. Mutu dan Relevansi.
c. Efisiensi dan efektivitas
Setiap masalah yang dihadapi disebabkan oleh faktor-faktor
pendukungnya adapun faktor-faktor yang menyebabkan berkembangnya 4
masalah di atas adalah sebagai berikut :
a. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
b. Laju Pertumbuhan penduduk
c. Kelemahan guru/dosen (tenaga pengajar) dalam menangani tugas
yang dihadapinya.
d. Ke-tidak fokus-an peserta didik dalam menjalani proses pendidikan
(Permasalahan Pembelajaran)
2
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
jiwa; (3) berbagai karakteristik dan makna eksistensi manusia di
dunia, antara lain berkenaan dengan individualitas, sosialitas.
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa
pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau
konsep yang mendasar tentang manusia dan makna eksistensi
manusia di dunia. Pengenian hakikat manusia berkenaan dengan
“prinsip adanya” Qrincipe de’etre) manusia. Dengan kata lain,
pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan tentang
“sesuatu yang olehnya” manusia memiliki karakteristik khas yang
memiliki sesuatu martabat khusus” (Louis Leahy, 1985).
Aspek-aspek hakikat manusia, antara lain berkenaan
dengan asal-usulnya (contoh: manusia sebagai makhluk Tuhan),
struktur metafisikanya (contoh: manusia sebagai kesatuan badan-
ruh), sena karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia
(eontoh: manusia sebagai makhluk individual, sebagai makhluk
sosial, sebagai makhluk berbudaya, sebagai makhluk susila, dan
sebagai makhluk beragama).
Hakikat manusia adalah sebagai berikut:
a. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat
menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya.
5
f. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang
mengandung kemungkinan baik dan jahat.
6
yang bermasyarakat), Max Scheller menggambarkan manusia
sebagai Das Kranke Tier (hewan yang sakit) yang selalu gelisah
dan bermasalah.
b. Kemampuan Bereksistensi
Yaitu kemampuan menempatkan diri, menerobos,
dan mengatasi batas-batas yang membelenggu dirinya.
Karena inilah manusia mempunyai kebebasan yaitu
manusia bukan “berada” melainkan “mengada”
c. Kata Hati
7
Sering disebut hati nurani, pelita hati menunjukan
bahwa hati itu adalah kemampuan pada diri manusia yang
memberi penerangan tentang baik buruknya perbuatan
sebagai manusia.
d. Moral
Moral juga disebut sebagai etika adalah perbuatan
sendiri. Moral yang sinkron dengan kata hati yang tajam
yaitu benar-benar baik manusia sebagai manusia
merupakan moral yang baik atau moral yang tinggi (luhur).
e. Tanggung Jawab
Yaitu keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu
perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia. Dengan
demikian tanggung jawab dapat diartikan sebagai
keberanian untuk menentukan bahwa suatu perbuatan
sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
f. Rasa Kebebasan
Merdeka adalah rasa bebas (tidak terikat oleh
sesuatu) yang sesuai dengan kodrat manusia. Kemerdekaan
berkait erat dengan kata hati dan moral. Yaitu kata hati yang
sesuai dengan kodrat manusia dan moral yang sesuai
dengan kodrat manusia.
8
kekurangan diri sendiri. Kebahagian itu rupanya tidak
terletak pada keadaan diri secara faktual tetapi terletak pada
kesanggupan menghayati semua itu dengan keheningan
jiwa, dan mendudukan hal-hal tersebut didalam rangkaian
tiga hal yaitu: usaha, norma-norma, dan takdir. Manusia
yang menghayati kebahagiaan adalah pribadi manusia
dengan segenap keadaan dan kemampuannya.
a. Dimensi Keindividuan
b. Dimensi Kesosialan
9
kunci sukses pergaulan. Ada-nya dorongan untuk menerima
dan memberi itu sudah menggejala mulai pada masa bayi.
Seorang bayi sudah dapat menyambut atau menerima belaian
ibunya dengan rasa senang kemudian sebagian balasan ia dapat
memberikan senyuman kepada lingkungannya, khususnya pada
ibunya. Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia tampak
lebih jelas dorongan untuk bergaul. Dengan adanya dorongan
untuk bergaul, setiap orang ingin bertemu dengan sesamanya.
Betapa kuatnya dorongan tersebut sehingga bila dipenjarakan
merupakan hukuman yang paling berat dirasakan oleh manusia.
Karena dengan diasingkan di dalam penjara berarti
diputuskannya dorongan bergaul tersebut secara mutlak.
Immanuel Kant seorang filosofis tersohor bangsa jerman
menyatakan: Manusia hanya menjadi manusia jika berada di
sekitar manusia. Kiranya tidak ada seorang pun yang bisa hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain.3.
c. Dimensi Kesusilaan
10
Di dalam uraian ini ke susiala-an diartikan mencakup
etika dan etiket. Persoalan kesusilaan selalu berhubungan erat
dengan nilai-nilai. Pada hakikatnya manusia memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan susila, serta
melaksanakannya sehingga dikatakan manusia itu adalah
makhluk susila. Drijarkara mengartikan manusia susila sebagai
manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati, dan
melaksanakan nilai-nilai tersebit dalam perbuatan. Nilai-nilai
merupakan sesuatu yang dijunjung tinggi oleh manusia karena
mengandung makna kebaikan, keluhuran, kemuliaan, dan
sebagainya, sehingga dapat diyakini dan dijadikan pedoman
dalam kehidupan.
d. Dimensi Keberagamaan
11
Sifat hakikat manusia memberikan tempat kedudukan pada
manusia sedemikian rupa sehingga derajatnya lebih tinggi
daripada hewan dan sekaligus menguasai hewan. Salah satu
sifat hakikat manusia yang istimewa ialah adanya kemampuan
menghayati kebahagiaan pada manusia. Semua sifat hakikat
manusia dapat dan harus ditumbuhkembangkan melalui
pendidikan, berkat pendidikan maka sifat hakikat manusia
dapat ditumbuh kembangkan secara selaras dan berimbang
sehingga menjadi manusia yang utuh.
12
Pendidikan akan dapat dilaksanakan secara mantap, jelas
arah tujuannya, relevan isi kurikulumnya, serta efektif dan
efisien metode atau cara-cara pelaksanaannya hanya apabila
dilaksanakan dengan mengacu pada suatu landasan yang
kokoh. Sebab itu, sebelum melaksanakan pendidikan, para
pendidik perlu terlebih dahulu memper-kokoh landasan
pendidikannya. Mengingat hakikat pendidikan adalah
humanisasi, yaitu upaya memanusiakan manusia, maka para
pendidik perlu memahami hakikat manusia sebagai salah satu
landasannya.
13
a. Manusia sebagai makhluk yang belum selesai,
artinya manusia harus merencanakan, berbuat, dan
menjadi. Dengan demikian setiap saat manusia
dapat menjadi lebih atau kurang dari keadaan-nya.
Contoh manusia belum selesai: manusia lahir dalam
keadaaan tidak berdaya sehingga memerlukan
bantuan orang tuanya atau orang lain dan selain itu
manusia harus mengejar masa depan untuk
mencapai tujuannya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16