PEDOMAN Penetapan Area Prioritas
PEDOMAN Penetapan Area Prioritas
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KEDUNGWUNGU
Jl. Kalipait No.37 Kedungwungu Kec. Tegaldlimo
e-mail: pkmkedungwungu@yahoo.com Kode Pos 68484
1. PENDAHULUAN
Kepemimpinan dan perencanaan adalah hal yang sangat penting bagi
Puskesmas kedungwungu untuk memulai dan melaksanakan peningkatan mutu dan
mengurangi risiko terhadap pasien dan staf. Manajemen Puskesmas Kedungwungu
bertanggung jawab menjamin komitmen, pendekatan kearah peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, program manajemen serta adanya kealpaan (oversight). Manajemen
menyusun rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien melalui visi dan
dukungannya yang akan berwujud menjadi budaya organisasi Puskesmas.
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien menjadi tanggungjawab penuh
manajemen Puskesmas Kedungwungu. Manajemen menyetujui rencana peningkatan
mutu dan keselamatan pasien dan secara reguler menerima laporan tentang pelaksanaan
program perbaikan mutu dan keselamatan pasien
Tanggung jawab utama dari Manajemen Puskesmas Kedungwungu adalah
menetapkan prioritas. Puskesmas Kedungwungu secara tipikal mempunyai lebih banyak
kesempatan untuk pengukuran dan peningkatan dari pada membereskan/ menyelesaikan
urusan sumber daya manusia atau yang lain. Oleh karena itu, manajemen fokus pada
penilaian mutu dan kegiatan peningkatan Puskesmas. Manajemen memberikan prioritas
pada proses-proses utama yang kritikal, risiko tinggi, cenderung bermasalah yang
langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan. Manajemen juga
memasukkan Sasaran Keselamatan Pasien sebagai indikator mutu. Manajemen
menggunakan data dan informasi yang tersedia untuk melakukan identifikasi area
prioritas.
5. Klinik
a. Gula
b. Kolesterol
c. Asam Urat
d. Triglesirida
B. Farmasi
C. Pelayanan Ambulance
a. Pelayanan Rujukan Pasien
b. Antar Jemput pasien
c. Evakuasi Kecelakaan
D. Home Care :
a. Pelayanan Asuhan Keperawatan Kesehatan
b. Kunjungan Rumah ( on Call ) No telephone : 0811 2541 581
c. Pelayanan Asuhan Kebidanan & Kunjungan Rumah ( on Call )
d. Pelayanan Teknis Lingkungan ( on Call )
e. Laboratorium (on call)
2. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Kedungwungu
B. Tujuan Khusus
1) Untuk mendapatkan area prioritas
2) Untuk mendapatkan indikator mutu gugus tugas
3) Untuk mendapatkan indikator kunci Puskesmas
Bobot High Risk = 40, bobot High Volume = 30, High Cost = 20, dan bobot Problem
Prone = 10. Nilai masing-masing area antara 1-5. Nilai 1 berarti rendah dan nilai 5
berarti tinggi tingkat kepentingannya. Bobot x nilai menghasilkan score. Score yang lebih
tinggi menunjukkan dan dipilih sebagai area prioritas.
Dari scoring di atas maka dipilih area prioritas yang akan ditingkatkan mutunya, yaitu:
1) Area Farmasi
a. Penggunaan antibiotik di luar formularium
b. Kesalahan pemberian obat
c. Pembelian obat dan alkes diluar rutin
d. Tidak diberikannya label High Alert dan LASA pada obat golongan High Alert
dan LASA
e. Kecepatan pelayanan resep obat jadi rawat jalan
f. Ditemukannya obat kadaluarsa
2) Area Rawat Inap
a. Kejadian Dikubitus
b. Kejadian Pasien Jatuh
c. Kejadian kesalahan Pemberian Obat
Dari setiap area yang prioritas, selanjutnya dicari indikator mutu apa yang akan diukur,
untuk meningkatkan mutu area tersebut. Oleh karena itu maka setiap penanggungjawab
di area tersebut bersama dengan manajemen melakukan diskusi bersama. Dari indikator
mutu yang diusulkan maka dilakukan scoring untuk menentukan indikaor kuncinya.
Proses pemilihan indikator mutu dan indikator kunci dari setiap area prioritas tercantum
dalam bab berikut.
Berdasarkan scoring di atas maka dipilih masalah yang diprioritaskan untuk diperbaiki, yaitu:
1) Kesalahan pemberian obat (IAK 6)
2) Penggunaan antibiotik di luar formularium ( IAK 5)
Problem
N Masalah High Risk High Volume High Cost Jml
Prone
o Prioritas
N B S N B S N B S N B S
Asesmen 10
1. 5 40 200 4 30 120 5 20 2 10 20 440
pasien 0
Berdasarkan scoring di atas maka Rawat Inap memilih masalah yang diprioritaskan
untuk diperbaiki, yaitu:
a. Asesment Pasien
b. Infeksi Luka Infus.
Berdasarkan scoring di atas maka dipilih masalah yang diprioritaskan untuk diperbaiki, yaitu:
a. Kejadian infeksi luka infus / Plebitis (IAK 10)
Pemilihan Area Prioritas | 12
b. Kejadian petugas tertusuk limbah benda tajam (IAM 3)
c. Kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan
pasien (IAM 9)
8. Clinical Pathway
a) Identifikasi kasus / diagnosis
Kasus /diagnosis yang direncanakan akan diangkat menjadi clinical pathway antara
lain:
1) Typhoid pada dewasa
2) CHF
3) Malaria
4) GEA
5) Kejang Demam
6) HIL reponibilis
7) PPOK
8) Hipertensi
9) Cedera kepala ringan
10) Stroke infark
11) Stroke perdarahan intracerebral
12) STEMI
13) Katarak
Berdasarkan scoring di atas maka kasus/diagnosis yang akan dibuat clinical pathway adalah:
a. Typhoid
b. CHF
c. Stroke Infak
d. PPOK
9. PEMILIHAN INDIKATOR MUTU
JOINT COMMISSION INTERNATIONAL LIBRARY OF MEASURES
a) Indikator I-AMI
Yang termasuk dalam indikator I-AMI adalah sebagai berikut:
1) Pemberian aspirin kurang dari 24 jam
2) Peresepan aspirin saat pasien pulang
3) Pemberian ACEI atau ARB untuk kasus LVSD
Berdasarkan scoring di atas maka dipilih masalah yang diprioritaskan untuk diperbaiki, yaitu:
Pemberian aspirin kurang dari 24 jam
10. KESIMPULAN
Semua indikator mutu dari masing-masing gugus tugas dipilih 1 yang dijdikan indikator
kunci. Pemilihan Indikator Kunci dari beberapa indikator mutu pada dasarnya
mempertimbangkan High Volume, High Risk, Hogh Cost dan Problem Prone. Semua
indicator kunci yang dipilih dari setiap gugus tugas dikumpulkan ke Komite Mutu.
Selanjutnya Komite Mutu melakukan analisa dan membuat laporan disampaikan kepada
manajemen. Manajemen akhirnya memutuskan bahwa Indikator Kunci Puskesmas
kedungwungu adalah sbb:
a. Indikator Area Klinis
IAK Indikator Standar Indikator RS Gustu
Pemilihan Area Prioritas | 16
1. Asesmen pasien Angka Tidak Dilakukannya Rawat
Assessment Pra Anestesi Inap
2. Pelayanan laboratorium Angka Pengulangan Pengambilan Laborat
Sampel Darah Pasien
3. Pelayanan radiologi dan Angka Pengulangan Foto Radiologi
diagnostic imaging;
4. Prosedur bedah Angka Ketidaklengkapan Persetujuan IKO
Tindakan Kedokteran
5. Penggunaan antibiotika Kejadian Penggunaan Antibiotik Farmasi
dan obat lainnya Diluar Formularium
6. Kesalahan medikasi Kejadian Kesalahan Pemberian Obat Farmasi
(medication error) dan
Kejadian Nyaris Cedera
(KNC)
7. Penggunaan anestesi dan Angka Kelengkapan Catatan / IKO
sedasi Monitoring Anestesi
8. Penggunaan darah dan Angka Darah Tranfusi Tidak Terpakai Laborat
produk darah
9. Ketersediaan, isi dan Angka Ketidaklengkapan Pengisian Rekam
penggunaan rekam medis Diagnosis Penyakit Psien Oleh Dokter Medis
pasien
10. Pencegahan dan Angka Kejadian Infeksi Luka Infus PPI
pengendalian infeksi,
surveilans dan pelaporan