Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KEDUNGWUNGU
Jl. Kalipait No.37 Kedungwungu Kec. Tegaldlimo
e-mail: pkmkedungwungu@yahoo.com Kode Pos 68484

PEMILIHAN AREA PRIORTAS


PUSKESMAS KEDUNGWUNGU

1. PENDAHULUAN
Kepemimpinan dan perencanaan adalah hal yang sangat penting bagi
Puskesmas kedungwungu untuk memulai dan melaksanakan peningkatan mutu dan
mengurangi risiko terhadap pasien dan staf. Manajemen Puskesmas Kedungwungu
bertanggung jawab menjamin komitmen, pendekatan kearah peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, program manajemen serta adanya kealpaan (oversight). Manajemen
menyusun rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien melalui visi dan
dukungannya yang akan berwujud menjadi budaya organisasi Puskesmas.
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien menjadi tanggungjawab penuh
manajemen Puskesmas Kedungwungu. Manajemen menyetujui rencana peningkatan
mutu dan keselamatan pasien dan secara reguler menerima laporan tentang pelaksanaan
program perbaikan mutu dan keselamatan pasien
Tanggung jawab utama dari Manajemen Puskesmas Kedungwungu adalah
menetapkan prioritas. Puskesmas Kedungwungu secara tipikal mempunyai lebih banyak
kesempatan untuk pengukuran dan peningkatan dari pada membereskan/ menyelesaikan
urusan sumber daya manusia atau yang lain. Oleh karena itu, manajemen fokus pada
penilaian mutu dan kegiatan peningkatan Puskesmas. Manajemen memberikan prioritas
pada proses-proses utama yang kritikal, risiko tinggi, cenderung bermasalah yang
langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan. Manajemen juga
memasukkan Sasaran Keselamatan Pasien sebagai indikator mutu. Manajemen
menggunakan data dan informasi yang tersedia untuk melakukan identifikasi area
prioritas.

Pemilihan Area Prioritas | 1


JENIS-JENIS PELAYANAN DI PUSKESMAS KEDUNGWUNGU :
1. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)
A. Pelayanan Pengobatan :
a. Pelayanan IGD (Instalasi Gawat Darurat)
1. Tindakan Medis Dasar
2. Rujukan Gawat Darurat
3. Khitan
b. Rawat Jalan
1. Pelayanan Prolanis
2. Pengobatan Umum
3. Pemeriksaan Kesehatan Haji
4. KIR Kesehatan
5. Konsultasi Medis
6. Rujukan Umum/BPJS
7. Pelayanan Program Rujuk Balik (PRB)
8. Pelayanan Gigi
9. MTBS
B. Pelayanan KIA/ KB
a. Pelayanan IGD ( Instalasi Gawat Darurat ) Kebidanan,
Bayi & Balita
b. Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil,Ibu Nifas,Bayi &
Balita
c. Pelayanan KB
d. Pengobatan Kasus Kebidanan
e. Konsultasi Kebidanan
f. Rujukan KIA/KB
C. Pelayanan Gizi
a. Pelayanan Konsultasi Gizi Pasien Rawat Jalan
b. Penyuluhan Gizi dan Promosi Kesehatan Puskesmas
D. Pelayanan Gigi
a. Penambalan Gigi
b. Pencabutan Gigi
c. Pengobatan & Konsultasi Kesehatan Gigi
E. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
a. Imunisasi
F. Promosi Kesehatan
a. Konsultasi
b. Penyuluhan
G. Pelayanan Klinik Sanitasi
c. Konsultasi Kesehatan Lingkungan
H. Pojok Batuk
a. Pelayanan Penderita Batuk.
d. Pengobatan Penderita TB Paru (DOTS).
e. Pelayanan dan Pengobatan TB Anak
f. Konsultasi Penderita Batuk.
g. Konsultasi Gizi Penderita Batuk.
Pemilihan Area Prioritas | 2
h. Rujukan Penderita Batuk/TB Paru.
I. Pelayananan Penunjang
A. Laboratorium
1. Pemeriksaan Hematologi
a. Darah Rutin
b. Golongan Darah
2. Pemeriksaan Serologi
a. Widal
b. Rapid Test HIV
c. Rapid Tes LgG/ LgM Dengue
d. Rapid Test Sifilis
e. Rapid Test HBSAg
f. Rapid Test Leptospirosis
3. Pemeriksaan Parasitologi
a. Malaria
b. BTA
4. Pemeriksaan Urinalisa
a. Urine Rutin
b. Sedimen Urine
c. PP Test
d. Narkoba

5. Klinik
a. Gula
b. Kolesterol
c. Asam Urat
d. Triglesirida
B. Farmasi
C. Pelayanan Ambulance
a. Pelayanan Rujukan Pasien
b. Antar Jemput pasien
c. Evakuasi Kecelakaan
D. Home Care :
a. Pelayanan Asuhan Keperawatan Kesehatan
b. Kunjungan Rumah ( on Call ) No telephone : 0811 2541 581
c. Pelayanan Asuhan Kebidanan & Kunjungan Rumah ( on Call )
d. Pelayanan Teknis Lingkungan ( on Call )
e. Laboratorium (on call)

2. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)


1. UKM Esensial
a. Perkesmas
1. Kunjungan Keluarga Rawan/Tidak Sehat
b. Promosi Kesehatan
1. Penyuluhan Kelompok
2. Pembinaan Desa Siaga

Pemilihan Area Prioritas | 3


3. Program PIS PK
4. Survey Mawas Diri (SMD)
5. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
6. Pendataan Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS) Tatanan
Rumah Tangga, Tatanan Institusi Sekolah, Tatanan Tempat
Kerja, Tatanan Tempat Umum
7. Pelatihan Kader Kesehatan
c. Kesehatan Lingkungan
1. Pembinaan dan Inspeksi Tempat-tempat Umum
2. Pembinaan dan Inspeksi Tempat Pengolahan Makanan
3. Pembinaan dan Inspeksi Sumber Air Bersih
4. Pengecekan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat(STBM) :
Orientasi, Pemberdayaan, Monitoring, Verifikasi
5. Penyuluhan
6. Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun
d. KIA/KB
1. Kelas Ibu Hamil
2. Kunjungan Rumah Ibu Hamil, Nifas, Neonatal bagi Bayi dan
Balita
3. Kunjungan TK SDITK Bayi dan Balita
4. Penyuluhan KIA/KB
5. Penyuluhan P4K, Asi Terpadu & Kesehatan Reproduksi
6. Pendataan Sasaran
e. Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
1. Penyuluhan
2. Pelacakan Kasus
3. Posbindu
4. Pengendalian dan Tata Laksana Penyakit Menular dan Wabah
5. Surveilans Penyakit Menular
6. Imunisasi
f. Gizi
1. Distribusi dan Pemantauan PMT Ibu Hamil KEK
2. Distribusi dan Pemantauan PMT Balita
3. Operasi Timbang
4. Cek Garam Beryodium di Pasar dan Warung
5. Pemberian Vitamin A
6. Pelacakan Kasus Gizi Buruk dan Gizi Kurus
7. Kunjungan Rumah DO Gizi Buruk
8. Kelompok Pendukung ASI
9. Kunjungan Rumah Pendamping ASI
10. Penyuluhan Gizi
11. Skrining Gaky Anak Sekolah
12. Kelas Balita
13. Kelas Ibu Hamil
14. Posyandu
15. Konsultasi Gizi

Pemilihan Area Prioritas | 4


2. UKM Pengembangan
a. Kesehatan Olahraga
1. Penyuluhan Kesehatan Olahraga
2. Tes Rocport
b. Kesehatan Haji
1. Tes Kesehatan Calon Jamaah Haji
c. Kesehatan Tradisional
1. Penyuluhan
2. Pelatihan Pada Kelompok Kesehatan Tradisional
3. Pembentukan Kelompok Pengembang Kesehatan Tradisional
d. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
1. Penyuluhan Kesehatan Gigi
2. Pelatihan Gosok Gigi Pada Anak
e. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
f. Lansia
1. Posyandu Lansia
2. Senam Lansia
g. Usaha Kesehatan Kerja
1. Pembentukan Pos UKK
2. Pemeriksaan Kesehatan Kerja
3. Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)
h. Kesehatan Indera
1. Pemeriksaan Kesehatan Indera Pada Anak Sekolah
2. Rujukan Kasus
i. Usaha Kesehatan Sekolah
1. Pemeriksaan Penjaringan Anak Sekolah
2. Pelatihan Dokter Kecil
3. Pemberian Obat Cacing
4. Pemberian Tablet Tambah Darah
j. Jiwa
1. Pemeriksaan ODGJ
2. Rujukan Kasus
k. Prolanis
1. Penyuluhan Kesehatan
2. Pemeriksaan Kesehatan
3. Senam Prolanis

Pelayanan tersebut memiliki karakteristik, kepentingan, fungsi dan peran yang


berbeda bagi Puskesmas Kedungwungu. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
dilakukan berdasarkan tersedianya data. Penggunaan data secara efektif dapat dilakuka n
berdasarkan evidence-based praktek klinik dan evidence-based praktek manajemen.
Berhubung Puskesmas Kedungwungu mempunyai sumber daya terbatas, maka
Puskesmas ini tidak dapat mengumpulkan data untuk menilai semua hal yang diinginkan.

Pemilihan Area Prioritas | 5


Jadi, manajemen Puskesmas Kedungwungu harus memilih proses dan hasil (outcome)
praktek klinik dan manajemen yang harus dinilai (diukur) dengan mengacu pada misi
Puskesmas, kebutuhan pasien dan jenis pelayanan. Penilaian sering terfokus pada
proses yang berimplikasi risiko tinggi, diberikan dalam volume besar, berbiaya tinggi,
atau cenderung menimbulkan masalah. Manajemen Puskesmas Kedungwungu
bertanggung jawab menentukan pilihan terakhir dari indikator kunci yang digunakan
dalam kegiatan peningkatan mutu.
Beberapa area dipilih untuk ditetapkan sebagai area prioritas. Manajemen
melakukan diskusi bersama pejabat struktural dan Komite PMKP, KKPKM dan PPI dan
unsur yang lain untuk memilih area prioritas dan menetapkan indikator kunci untuk
meningkatkan mutu Puskesmas.

2. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Kedungwungu

B. Tujuan Khusus
1) Untuk mendapatkan area prioritas
2) Untuk mendapatkan indikator mutu gugus tugas
3) Untuk mendapatkan indikator kunci Puskesmas

3. PEMILIHAN AREA PRIORITAS


Begitu luas dan kompleksnya pelayanan di Puskesmas Kedungwungu, maka manajemen
tidak mempu untuk melakukan pemantauan seluruhnya, apalagi dengan kondisi SDM dan
sumberdaya lain yang terbatas. Oleh karena itu manajemen Puskesmas Kedungwungu
memilih area prioritas yang akan diupayakan untuk ditingkatkan mutunya. Pemilihan area
dilakukan dengan cara melakukan pembobotan dan pemberian nilai. Pemilihan area
prioritas berdasarkan score High Risk, High Volume dan Problem prone.

Bobot High Risk = 40, bobot High Volume = 30, High Cost = 20, dan bobot Problem
Prone = 10. Nilai masing-masing area antara 1-5. Nilai 1 berarti rendah dan nilai 5
berarti tinggi tingkat kepentingannya. Bobot x nilai menghasilkan score. Score yang lebih
tinggi menunjukkan dan dipilih sebagai area prioritas.

Pemilihan Area Prioritas | 6


Problem
High Risk High Volume High Cost Jml
No Area Prioritas Prone
N B S N B S N B S N B S
1. Rawat Jalan 3 40 12 4 30 120 1 20 20 3 10 30 290
0
2. IGD 3 40 12 4 30 120 3 20 60 5 10 50 350
0
3. High Care 2 40 80 3 30 90 5 20 100 3 10 30 300
4. Farmasi 5 40 20 5 30 150 5 20 100 4 10 40 490
0
5. Laboratorium 4 40 16 5 30 150 3 20 60 3 10 30 400
0
6. Rawat Inap 5 40 20 5 30 150 4 20 80 4 10 40 470
0
7. Rekam 4 40 16 4 30 120 3 20 60 3 10 30 370
Medik 0

Dari scoring di atas maka dipilih area prioritas yang akan ditingkatkan mutunya, yaitu:
1) Area Farmasi
a. Penggunaan antibiotik di luar formularium
b. Kesalahan pemberian obat
c. Pembelian obat dan alkes diluar rutin
d. Tidak diberikannya label High Alert dan LASA pada obat golongan High Alert
dan LASA
e. Kecepatan pelayanan resep obat jadi rawat jalan
f. Ditemukannya obat kadaluarsa
2) Area Rawat Inap
a. Kejadian Dikubitus
b. Kejadian Pasien Jatuh
c. Kejadian kesalahan Pemberian Obat

Pemilihan Area Prioritas | 7


3) Area Laboratorium yang terdiri dari :
a. Angka Ketepatan Waktu Pelaporan Hasil Kritis
b. Angka Pengulangan Pengambilan Sampel Darah Pasien
c. Ketidak lengkapan form pengisian permintaan pemeriksaan
d. angka kesalahan hasil pemeriksaan

Dari setiap area yang prioritas, selanjutnya dicari indikator mutu apa yang akan diukur,
untuk meningkatkan mutu area tersebut. Oleh karena itu maka setiap penanggungjawab
di area tersebut bersama dengan manajemen melakukan diskusi bersama. Dari indikator
mutu yang diusulkan maka dilakukan scoring untuk menentukan indikaor kuncinya.
Proses pemilihan indikator mutu dan indikator kunci dari setiap area prioritas tercantum
dalam bab berikut.

4. PEMILIHAN INDIKATOR MUTU FARMASI


a) Identifikasi masalah di Farmasi
Masalah-masalah yang terjadi di Farmasi antara lain:
1) Penggunaan antibiotik di luar formularium
2) Kesalahan pemberian obat
3) Pembelian obat dan alkes diluar rutin
4) Tidak diberikannya label High Alert dan LASA pada obat golongan High Alert
dan LASA
5) Kecepatan pelayanan resep obat jadi rawat jalan
6) Ditemukannya obat kadaluarsa
b) Pemilihan masalah yg ingin/dapat diperbaiki
Dari masalah-masalah yang sudah terdaftar, maka perlu dipilih masalah mana yang
akan diperbaiki. Proses pemilihan adalah dengan scoring, sebagai berikut:

Pemilihan Area Prioritas | 8


No Masalah Problem Jml
High Risk High Volume High Cost
Prioritas Prone
N B S N B S N B S N B S
1. Penggunaan 3 40 120 5 30 150 4 20 80 4 10 40 390
antibiotik di
luar
formularium
2. Kesalahan 5 40 200 5 30 150 2 20 40 5 10 50 440
pemberian
obat
3. Pembelian 5 40 200 2 30 60 5 20 100 5 10 50 410
obat dan alkes 0
diluar rutin
4. Tidak 5 40 200 1 30 30 2 20 40 2 10 20 290
diberikannya
label High
Alert dan
LASA pada
obat golongan
High Alert
dan LASA
5. Kecepatan 1 40 40 3 30 90 1 20 20 3 10 30 180
pelayanan
resep obat jadi
rawat jalan
6. Ditemukanny 4 40 160 1 30 30 2 20 40 1 10 10 240
a obat
kadaluarsa

Berdasarkan scoring di atas maka dipilih masalah yang diprioritaskan untuk diperbaiki, yaitu:
1) Kesalahan pemberian obat (IAK 6)
2) Penggunaan antibiotik di luar formularium ( IAK 5)

c) Tetapkan PIC data


Partisipasi dalam pengumpulan data, analisis, perencanaan dan pelaksanaan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien memerlukan pengetahuan dan ketrampilan
yang kebanyakan staf tidak mempunyainya atau tidak menggunakannya secara rutin.
Mereka harus diberi pelatihan sesuai dengan peran dalam program yang direncanakan
jika mereka di minta untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan program.
Perlu dilakukan penyesuaian kegiatan rutin dari staf agar tersedia cukup waktu bagi
mereka untuk berpartisipasi secara penuh dalam kegiatan pelatihan dan perbaikan
sebagai bagian dari tugas rutin sehari-hari. Puskesmas mengidentifikasi dan
Pemilihan Area Prioritas | 9
menyediakan pelatih terampil untuk pendidikan dan pelatihan ini. Agar pelaksanaan
pengumpulan data indicator mutu dapat berjalan secara konsisten dan
berkesinambungan maka ditetapkan Pic nya adalah: Koordinator Farmasi
Pic kemudian dilatih tentang:
1) Pemahaman indicator
2) Cara pengumpulan data
3) Area pengumpulan data
4) Cara pengisian indicator mutu
5) Cara membuat tabel dan grafik pencapaian indicator mutu.
6) Cara melakukan analisis
7) Cara membuat laporan Mutu

5. PEMILIHAN INDIKATOR MUTU RAWAT INAP


a) Identifikasi masalah di Rawat Inap
Masalah-masalah yang terjadi di Rawat Inap antara lain:
1) ILI
2) Decubitus
3) Pasien Jatuh
4) Medication eror
5) Cuci tangan
6) Komunikasi Efektif
7) Identifikasi pasien
8) Tertusuk limbah benda tajam

b) Pemilihan masalah yg ingin/dapat diperbaiki


Dari masalah-masalah yang sudah terdaftar, maka perlu dipilih masalah mana yang
akan diperbaiki. Proses pemilihan adalah dengan scoring, sebagai berikut:

Problem
N Masalah High Risk High Volume High Cost Jml
Prone
o Prioritas
N B S N B S N B S N B S
Asesmen 10
1. 5 40 200 4 30 120 5 20 2 10 20 440
pasien 0

Pemilihan Area Prioritas | 10


2. ILI 4 40 160 4 30 120 4 20 80 4 10 40 400
3. Decubitus 4 40 160 4 30 120 4 20 80 3 10 30 390
4. Pasien jatuh 5 40 200 3 30 90 3 20 60 4 10 40 390
Kesalahan
5. pemberian 4 40 160 3 30 90 4 20 80 5 10 50 380
obat

Berdasarkan scoring di atas maka Rawat Inap memilih masalah yang diprioritaskan
untuk diperbaiki, yaitu:
a. Asesment Pasien
b. Infeksi Luka Infus.

c) Tetapkan PIC data, latih, data mulai dikumpulkan


Partisipasi dalam pengumpulan data, analisis, perencanaan dan pelaksanaan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien memerlukan pengetahuan dan ketrampilan
yang kebanyakan staf tidak mempunyainya atau tidak menggunakannya secara rutin.
Mereka harus diberi pelatihan sesuai dengan peran dalam program yang direncanakan
jika mereka di minta untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan program.
Perlu dilakukan penyesuaian kegiatan rutin dari staf agar tersedia cukup waktu bagi
mereka untuk berpartisipasi secara penuh dalam kegiatan pelatihan dan perbaikan
sebagai bagian dari tugas rutin sehari-hari. Puskesmas mengidentifikasi dan
menyediakan pelatih terampil untuk pendidikan dan pelatihan ini. Agar pelaksanaan
pengumpulan data indicator mutu dapat berjalan secara konsisten dan
berkesinambungan maka ditetapkan PIC nya adalah: Koodinator Ruangan
PIC kemudian dilatih tentang:
1) Pemahaman indicator
2) Cara pengumpulan data
3) Area pengumpulan data
4) Cara pengisian indicator mutu
5) Cara membuat tabel dan grafik pencapaian indicator mutu.
6) Cara melakukan analisis
7) Cara membuat laporan Mutu

Pemilihan Area Prioritas | 11


6. PEMILIHAN INDIKATOR MUTU PPI
a) Identifikasi masalah di Komite PPI
Masalah-masalah yang terjadi di Komite PPI antara lain:
1) Kejadian infeksi luka infus / Plebitis
2) Kejadian infeksi luka operasi
3) Kepatuhan penggunaan APD
4) Kejadian petugas tertusuk limbah benda tajam
5) Kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan
pasien
b) Pemilihan masalah yg ingin/dapat diperbaiki
Dari masalah-masalah yang sudah terdaftar, maka perlu dipilih masalah mana yang
akan diperbaiki. Proses pemilihan adalah dengan scoring, sebagai berikut:

No Masalah Problem Jml


High Risk High Volume High Cost
Prioritas Prone
N B S N B S N B S N B S
1. Kejadian 5 40 200 2 30 60 4 20 80 4 10 40 380
infeksi luka
infus / Plebitis
2. Kejadian 5 40 200 1 30 30 4 20 80 1 10 10 320
infeksi luka
operasi
3. Kejadian HAP 5 40 200 1 30 30 4 20 80 1 10 10 320
(Hospital
Acquired
Pneumonia)
4. Kepatuhan 5 40 200 1 30 30 2 20 40 1 10 10 280
penggunaan
APD
5. Kejadian 5 20 40 2 30 60 5 20 10 4 10 40 400
petugas 0 0
tertusuk limbah
benda tajam
6. Kepatuhan 5 40 200 5 30 150 2 20 80 5 10 50 480
petugas dalam
melakukan cuci
tangan sebelum
kontak dengan
pasien

Berdasarkan scoring di atas maka dipilih masalah yang diprioritaskan untuk diperbaiki, yaitu:
a. Kejadian infeksi luka infus / Plebitis (IAK 10)
Pemilihan Area Prioritas | 12
b. Kejadian petugas tertusuk limbah benda tajam (IAM 3)
c. Kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan
pasien (IAM 9)

7. IDENTIFIKASI MASALAH DI REKAM MEDIS


Masalah-masalah yang terjadi di Rekam Medis antara lain:
1) Ketepatan waktu pengisian laporan RL 1 s/d RL 5
2) Demografi pasien dengan diagnosis klinis DHF
3) Ketidaklengkapan pengisian diagnosis penyakit pasien oleh dokter
4) Waktu penyediaan berkas rekam medis rawat jalan
5) Waktu penyediaan berkas rekam medis rawat inap
6) Kepuasan pelanggan

a) Pemilihan masalah yg ingin/dapat diperbaiki


Dari masalah-masalah yang sudah terdaftar, maka perlu dipilih masalah mana yang
akan diperbaiki. Proses pemilihan adalah dengan scoring, sebagai berikut:

No Masalah Prioritas Problem Jml


High Risk High Volume High Cost
Prone
N B S N B S N B S N B S
1. Ketepatan waktu 3 40 120 5 30 150 4 20 80 5 10 50 400
pengisian laporan
RL 1 s/d RL 5
2. Demografi pasien 5 40 200 2 30 60 5 20 10 5 10 50 410
dengan diagnosis 0
klinis DHF
3. Ketidaklengkapan 4 40 160 5 30 150 2 20 40 5 10 50 400
pengisian
diagnosis
penyakit pasien
oleh dokter
4. Waktu 1 40 40 4 30 120 1 20 20 2 10 20 200
penyediaan
berkas rekam
medis rawat jalan
5. Waktu 1 40 40 4 30 120 1 20 20 1 10 10 190
penyediaan
berkas rekam
medis rawat inap
6. Kepuasan 2 40 80 1 30 30 1 20 20 2 10 20 150
pelanggan

Pemilihan Area Prioritas | 13


Berdasarkan scoring di atas maka dipilih masalah yang diprioritaskan untuk diperbaiki, yaitu:
1) Angka ketepatan waktu pengisian laporan RL 1 s/d RL 5 (IAM 2)
2) Angka tersusunnya demografi pasien dengan diagnosis klinis DHF (IAM 7)
3) Angka ketidaklengkapan pengisian diagnosis penyakit pasien oleh dokter (IAK 9)

8. Clinical Pathway
a) Identifikasi kasus / diagnosis
Kasus /diagnosis yang direncanakan akan diangkat menjadi clinical pathway antara
lain:
1) Typhoid pada dewasa
2) CHF
3) Malaria
4) GEA
5) Kejang Demam
6) HIL reponibilis
7) PPOK
8) Hipertensi
9) Cedera kepala ringan
10) Stroke infark
11) Stroke perdarahan intracerebral
12) STEMI
13) Katarak

b) Pemilihan clinical pathway


Dari kasus/diagnosis yang sudah terdaftar, maka perlu dipilih kasus/diagnosis mana
yang akan dibuat clinical pathway. Proses pemilihan adalah dengan scoring, sebagai
berikut:

Pemilihan Area Prioritas | 14


Problem
Masalah High Risk High Volume High Cost
No Prone Jml
Prioritas
N B S N B S N B S N B S
1. Typhoid pada 3 40 12 5 30 150 4 20 80 5 10 50 400
dewasa 0
2. CHF 5 40 20 4 30 120 4 20 80 3 10 30 410
0
3. Malaria 3 40 12 1 30 30 2 20 40 2 10 20 210
0
4. Hernia 4 40 16 5 30 150 3 20 60 3 10 30 400
0
5. Kejang Demam 5 40 20 2 30 60 3 20 40 1 10 10 310
0
6. GEA 4 40 16 4 30 120 4 20 80 2 10 20 380
0
7. Hipertensi 5 40 20 4 30 120 3 20 80 1 10 10 310
0
8. PPOK 5 40 20 4 30 120 5 20 100 4 10 40 460
0
9. Cedera kepala 2 40 80 5 30 150 2 20 40 1 10 10 280
ringan
10. Stroke 3 40 12 3 30 90 5 20 100 1 10 10 320
perdarahan 0
intracerebral
11. Stroke Infak 5 40 20 4 30 120 5 20 100 4 10 40 460
0
12. STEMI 5 40 20 2 30 60 4 20 80 1 10 10 350
0
13. Katarak 1 40 40 5 30 150 2 20 40 1 10 10 240

Berdasarkan scoring di atas maka kasus/diagnosis yang akan dibuat clinical pathway adalah:
a. Typhoid
b. CHF
c. Stroke Infak
d. PPOK
9. PEMILIHAN INDIKATOR MUTU
JOINT COMMISSION INTERNATIONAL LIBRARY OF MEASURES
a) Indikator I-AMI
Yang termasuk dalam indikator I-AMI adalah sebagai berikut:
1) Pemberian aspirin kurang dari 24 jam
2) Peresepan aspirin saat pasien pulang
3) Pemberian ACEI atau ARB untuk kasus LVSD

Pemilihan Area Prioritas | 15


4) Edukasi untuk tidak merokok
5) Peresepan beta blocker saat pasien pulang
6) Angka mortalitas pasien rawat inap
b) Pemilihan indikator yg ingin/dapat diperbaiki
Dari indikator tersebut, maka perlu dipilih indikator mana yang akan diperbaiki.
Proses pemilihan adalah dengan scoring, sebagai berikut:

No Masalah Problem Jml


High Risk High Volume High Cost
Prioritas Prone
N B S N B S N B S N B S
1. Pemberian 5 40 200 5 30 150 4 20 80 4 10 40 470
aspirin kurang
dari 24 jam
2. Peresepan 5 40 200 2 30 60 4 20 80 1 10 10 350
aspirin saat
pasien pulang
3. Pemberian 5 40 200 1 30 30 4 20 80 1 10 10 320
ACEI atau
ARB untuk
kasus LVSD
4. Edukasi untuk 5 40 200 1 30 30 1 20 20 1 10 10 260
tidak merokok
5. Peresepan beta 5 40 200 1 30 30 2 20 40 1 10 10 280
blocker saat
pasien pulang
6. Angka 4 40 160 1 30 30 2 20 80 2 10 20 210
mortalitas
pasien rawat
inap

Berdasarkan scoring di atas maka dipilih masalah yang diprioritaskan untuk diperbaiki, yaitu:
Pemberian aspirin kurang dari 24 jam
10. KESIMPULAN
Semua indikator mutu dari masing-masing gugus tugas dipilih 1 yang dijdikan indikator
kunci. Pemilihan Indikator Kunci dari beberapa indikator mutu pada dasarnya
mempertimbangkan High Volume, High Risk, Hogh Cost dan Problem Prone. Semua
indicator kunci yang dipilih dari setiap gugus tugas dikumpulkan ke Komite Mutu.
Selanjutnya Komite Mutu melakukan analisa dan membuat laporan disampaikan kepada
manajemen. Manajemen akhirnya memutuskan bahwa Indikator Kunci Puskesmas
kedungwungu adalah sbb:
a. Indikator Area Klinis
IAK Indikator Standar Indikator RS Gustu
Pemilihan Area Prioritas | 16
1. Asesmen pasien Angka Tidak Dilakukannya Rawat
Assessment Pra Anestesi Inap
2. Pelayanan laboratorium Angka Pengulangan Pengambilan Laborat
Sampel Darah Pasien
3. Pelayanan radiologi dan Angka Pengulangan Foto Radiologi
diagnostic imaging;
4. Prosedur bedah Angka Ketidaklengkapan Persetujuan IKO
Tindakan Kedokteran
5. Penggunaan antibiotika Kejadian Penggunaan Antibiotik Farmasi
dan obat lainnya Diluar Formularium
6. Kesalahan medikasi Kejadian Kesalahan Pemberian Obat Farmasi
(medication error) dan
Kejadian Nyaris Cedera
(KNC)
7. Penggunaan anestesi dan Angka Kelengkapan Catatan / IKO
sedasi Monitoring Anestesi
8. Penggunaan darah dan Angka Darah Tranfusi Tidak Terpakai Laborat
produk darah
9. Ketersediaan, isi dan Angka Ketidaklengkapan Pengisian Rekam
penggunaan rekam medis Diagnosis Penyakit Psien Oleh Dokter Medis
pasien
10. Pencegahan dan Angka Kejadian Infeksi Luka Infus PPI
pengendalian infeksi,
surveilans dan pelaporan

b. Indikator area Manajerial


IAM Indikator Standar Indikator RS PIC
1. Pengadaan rutin Kejadian Pembelian Obat dan Alkes Farmasi
peralatan kesehatan dan Diluar Rutin
obat penting untuk
memenuhi kebutuhan
pasien
2. Pelaporan aktivitas yang Angka Ketepatan Waktu Pengisian RM
diwajibkan oleh Laporan RL 1 s/d RL 5
peraturan perundang-
undangan
3. Manajemen risiko Kejadian Petugas Tertusuk Benda PPI
Tajam
4. Manajemen penggunaan Kejadian Kegagalan Peralihan Ke IPSRS
sumberdaya Genset
5. Harapan dan kepuasan Angka Kepuasan Pasien Rawat Inap MKT
pasien dan keluarga; Angka Kepuasan Pasien Rawat Rawat MKT
(IAM 5) Jalan
6. Harapan dan kepuasan Angka Kepuasan Karyawan HRD
staf
7. Demografi pasien dan Angka Tersusunnya Demografi Pasien RM
diagnosis klinis Dengan Diagnosis Klinis DHF
8. Manajemen keuangan Angka Keterlambatan Penagihan Keuangan
Pemilihan Area Prioritas | 17
Piutang BPJS
9. Pencegahan dan Angka kepatuhan petugas dalam PPI
pengendalian dari melakukan cuci tangan sebelum kontak
kejadian yang dapat dengan pasien
menimbulkan masalah
bagi keselamatan pasien,
keluarga pasien dan
karyawan

c. Indikator area Sasaran Keselamatan Pasien.

ISKP Indikator Standar Indikator Puskesmas PIC


1. Ketepatan memasang Kejadian pasien tidak terpasang gelang Pj. RI
gelang identitas pasien identitas
2. Ketepatan melakukan Angka dilakukannya konfirmasi pada Pj. RI
TBaK saat menerima the read back proses oleh DPJP
instruksi verbal melalui
telpun
3. Kepatuhan penyimpanan Kejadian tidak diberikan label High Farmasi
elektrolit pekat Alert dan LASA pada obat golongan
(FARMASI) MPO & High Alert dan LASA
SKP
4. Kepatuhan cuci tangan Angka kepatuhan petugas dalam Pj. RI
(PPI) melakukan cuci tangan sebelum kontak
dengan pasien.
5. Angka pasien jatuh di Kejadian Pasien Jatuh Pj. RI
IGD/ruang perawataan

Mengetahui, Kedungwungu,.......Januari 2022


Kepala Puskesmas Kedungwungu Ketua Tim Manajemen Mutu

HERU PRASSETYO, S.KM drg. EKA FANI HIDAYATI

Pemilihan Area Prioritas | 18

Anda mungkin juga menyukai