Multiplexer adalah rangkaian kombinasional yang memungkinkan sinyal dari salah satu dari
beberapa input dipilih dan diarahkan ke output tunggal. Multiplexer sering digunakan dalam
sistem digital untuk menggabungkan sinyal-sinyal dari beberapa sumber, atau untuk
memilih sinyal tertentu dari berbagai input.
Rangkaian multiplexer memiliki beberapa input dan satu output. Rangkaian ini terdiri dari
saklar elektronik yang dapat digerakkan untuk memilih sinyal dari input yang berbeda dan
meneruskannya ke output.
DEMULTIPLEXER
Salah satu contoh penerapan rangkaian demultiplexer adalah pada pemrosesan data digital,
di mana sinyal data dikirimkan melalui saluran tunggal atau jalur, kemudian dipisahkan
menjadi beberapa saluran atau jalur yang berbeda menggunakan demultiplexer.
Misalnya, dalam sistem komunikasi digital, sinyal data dikirimkan melalui jalur tunggal, dan
demultiplexer digunakan untuk memisahkan sinyal tersebut menjadi beberapa jalur yang
berbeda, setiap jalur tersebut mewakili bit atau kelompok bit tertentu dari sinyal awal.
Contoh lainnya adalah pada sistem audio atau video, di mana data audio atau video dapat
dipisahkan dan dialirkan ke beberapa speaker atau layar melalui penggunaan demultiplexer.
Dalam aplikasi seperti pemrosesan sinyal suara dan gambar, demultiplexer juga dapat
digunakan untuk memisahkan sinyal analog menjadi beberapa saluran digital.
Secara umum, demultiplexer juga digunakan dalam sistem pemrosesan data yang kompleks,
seperti dalam desain sirkuit digital dan pemrograman mikrokontroler. Contoh lain dari
penerapan demultiplexer adalah pada pengendalian peralatan listrik seperti motor dan
lampu, di mana sinyal input dapat dipisahkan menjadi beberapa output yang digunakan
untuk mengontrol beberapa peralatan secara bersamaan.
Berikut adalah 5 contoh penerapan rangkaian demultiplexer:
1. Pemrosesan sinyal video: Demultiplexer digunakan dalam pemrosesan sinyal video
untuk memisahkan sinyal video menjadi beberapa saluran yang berbeda. Ini
memungkinkan untuk mentransmisikan sinyal video ke beberapa layar atau
perangkat output lainnya secara bersamaan.
2. Pengendalian sistem pemantauan: Dalam sistem pemantauan, demultiplexer
digunakan untuk memisahkan sinyal input dari beberapa kamera dan membaginya
ke beberapa layar output atau perangkat pemantauan yang berbeda.
3. Pemrosesan sinyal audio: Demultiplexer juga digunakan dalam pemrosesan sinyal
audio untuk memisahkan sinyal audio menjadi beberapa saluran yang berbeda. Ini
memungkinkan untuk memutar audio di beberapa speaker atau perangkat output
audio lainnya secara bersamaan.
4. Pengendalian sistem pencahayaan: Demultiplexer digunakan dalam pengendalian
sistem pencahayaan untuk memisahkan sinyal input dari beberapa sensor dan
membaginya ke beberapa lampu atau perangkat output pencahayaan yang berbeda.
5. Pengendalian mesin produksi: Demultiplexer juga digunakan dalam pengendalian
mesin produksi untuk memisahkan sinyal input dari beberapa sensor dan
membaginya ke beberapa motor atau perangkat output lainnya untuk mengontrol
mesin produksi secara efisien.
"Pada multiplexer, selector digunakan untuk memilih salah satu input dan memasukkan
input tersebut ke output tunggal, sedangkan pada demultiplexer, selector digunakan untuk
memilih output tertentu dan memasukkan input ke output yang dipilih."
ADDER
Rangkaian adder banyak digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik, salah satunya adalah
dalam perancangan mikroprosesor dan komputer. Rangkaian adder pada mikroprosesor dan
komputer digunakan untuk melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan biner.
Selain itu, rangkaian adder juga digunakan pada pembuatan sistem pembuka kunci
elektronik. Pada sistem tersebut, rangkaian adder digunakan untuk memeriksa apakah kode
masukan sama dengan kode kunci atau tidak. Jika sama, maka sistem pembuka kunci
elektronik akan memberikan sinyal untuk membuka kunci.
Contoh lainnya, rangkaian adder juga digunakan pada aplikasi elektronik yang
membutuhkan penghitungan data secara real-time, seperti pada sistem pengukur
kecepatan kendaraan. Pada sistem tersebut, rangkaian adder digunakan untuk menghitung
jarak tempuh dan kecepatan kendaraan berdasarkan sinyal sensor yang diterima.
Selain itu, rangkaian adder juga digunakan pada aplikasi dalam industri, seperti pada
pengukuran debit air pada pipa atau saluran air. Pada aplikasi tersebut, rangkaian adder
digunakan untuk menghitung jumlah air yang mengalir dalam waktu tertentu berdasarkan
sinyal sensor yang diterima.
Terakhir, rangkaian adder juga digunakan dalam pengembangan sistem keamanan untuk
keperluan otentikasi pengguna. Pada aplikasi tersebut, rangkaian adder digunakan untuk
memverifikasi kode akses atau password yang dimasukkan oleh pengguna dengan kode
yang telah terdaftar di sistem.
Berikut adalah contoh penerapan nyata untuk masing-masing full adder dan half adder:
1. Contoh Half Adder
Half adder dapat digunakan dalam pembuatan rangkaian logika untuk
menghitung penjumlahan dua bit, seperti pada pembuatan rangkaian sederhana
untuk penghitung dua bit pada sistem digital. Selain itu, half adder juga dapat
digunakan pada pembuatan rangkaian yang lebih kompleks untuk menghitung
operasi penjumlahan bit-bit yang lebih banyak.
2. Contoh Full Adder
Full adder merupakan jenis rangkaian adder yang mampu menambahkan tiga
bit input (A, B, dan carry in) dan menghasilkan dua bit output (sum dan carry out).
Full adder sering digunakan pada pembuatan sistem logika dan aritmatika pada
mikroprosesor dan komputer.
Contoh penerapan nyata dari full adder adalah pada pembuatan rangkaian
aritmatika seperti pada pembuatan kalkulator digital. Full adder juga digunakan pada
pembuatan rangkaian penghitung yang lebih kompleks seperti pada pembuatan
counter atau register. Selain itu, full adder juga digunakan pada aplikasi elektronik
yang membutuhkan operasi penjumlahan atau pengurangan bit-bit seperti pada
pembuatan sistem pembuka kunci elektronik, pengukuran debit air, dan lain
sebagainya.