DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KAWAL
Jalan Wisata Bahari KM. 26 Kawal Kecamatan Gunung Kijang
Email : puskesmas_kawal@yahoo.com
No. 032/KAK/I/2021
1. PENDAHULUAN
Tolak ukur yang dapat mencerminkan status gizi masyarakat adalah status gizi
anak balita yang diukur dengan berat badan dan tinggi badan dibandingkan dengan
standar baku rujukan WHO 2005. Selain itu keadaan gizi masyarakat dapat diketahui
dari besarnya masalah kekurangan gizi mikro pada kelompok rentan yaitu GAKY, AGB,
dan KVA(Kekurangan vitamin A).
Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup.
Diseluruh dunia (WHO, 1991), diantara anak-anak prasekolah diperkirakan terdapat 6-7
juta kasus baru xeropthalmia tiap tahun, kurang lebih 10% diantaranya menderita
kerusakan kornea. Di antara yang menderita kerusakan kornea ini 60% meninggal
dalam waktu 1 tahun, sedangkan yang hidup 25% menjadi buta dan 50-60% setengah
buta. Diperkirakan pada satu waktu sebanyak 3 juta anak-anak buta karena kekurangan
vitamin A, sebanyak 20-40 juta menderita kekurangan vitamin A tingkat ringan.
Perbedaan angka kematian antara anak yang kekurangan dan tidak kekurangan vitamin
A kurang lebih sebesar 30%. Disamping itu kekurangan vitamin A meningkatkan resiko
anak terhadap penyakit infeksi seperti saluran pernafasan dan diare, meningkatkan
angka kematian karena campak, serta menyebabkan keterlambatan pertumbuhan.
Xeropthalmia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang telah dapat
ditangani sejak 2006 (studi gizi mikro di 10 propoinsi), namun KVA pada balita berakibat
menurunnya daya tahan tubuh sehingga dapat meningkatkan kesakitan dan kematian.
Untuk itu suplementasi vitamin A tetap harus diberikan pada balita 6 – 59 bulan, setiap 6
bulan sekali yaitu pada bulan vitamin A bulan Februari dan Agustus. Kapsul vitamin A
juga didistribusikan pada balita di daerah endemic campak dan diare. Data Riskesda
2010 menunjukkan bahwa cakupan pemberian kapsul vitamin A secara nasional pada
anak balita sebesar 69,8%. Terjadi disparitas antar propinsi dengan jarak 49,3% sampai
91,1%. Cakupan nasional ini menurun dari 71,5%, sementara pada tahun 2007 hanya
44,6% ibu nifas mendapat suplementasi vitamin A dan meningkat menjadi 52,2% pada
tahun 2010.
2. LATAR BELAKANG
Angka cakupan vitamin A Balita di Kecamatan Gunung Kijang pada tahun 2017
sudah mencapai 98, 4 %, tapi meskipun demikian angka ini tetap harus di pertahankan
bahkan ditingkatkan lagi di tahun yang akan datang , supaya Kecamatan Gunung Kijang
bisa menjadi kecamatan yang bebas dari gejala Xerapthalmia yang dapat
mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh pada Balita
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan cakupan vitamin A mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
pemantauan sehingga pencegahan kekurangan vitamin A berjalan baik.
b. Tujuan Khusus :
Tersedianya vitamin A bagi semua bayi, balita dan ibu nifas
6. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah Bayi yang berusia 6 bulan , Balita dan Ibu nifas