Suplementasi kapsul Vitamin A pada anak umur 6-59 bulan dan ibu nifas
bertujuan tidak hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan
Kurang Vitamin A (KVA). Penelitian di berbagai Negara menunjukkan bahwa
pemberian suplementasi kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun pada balita
merupakan salah satu intervensi kesehatan yang berdaya ungkit tinggi bagi
pencegahan kekurangan vitamin A dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan
dan kematian pada balita.
Hasil studi gizi mikro tahun 2006 yang dilaksanakan di 10 propinsi diperoleh
gambaran prevalensi xeropthalmia 0,13%, dan indeks serum retinol <20 μg/dl pada
balita sebesar 14,6%. Keadaan ini sudah jauh membaik jika dibandingkan dengan
kondisi tahun 1992 bahwa ada 50% balita dengan serum retinol <20 μg/dl. Namun
demikian, apabila diperhitungkan dengan jumlah balita yang ada saat ini,
diperkirakan masih ada 26.000 balita menderita xeropthalmia dan sekitar 2.920.000
balita mempunyai serum retinol <20 μg/dl.
Meskipun cakupan suplementasi vitamin A telah mencapai 71,5% (Riskesdas,
2007), namun kesenjangan antar propinsi variasinya masih cukup tinggi, yang
terendah 51,0% dan yang tertinggi 84,7%. Data tersebut menunjukkan bahwa
kegiatan suplementasi vitamin A masih perlu ditingkatkan lagi, mengingat target yang
ditetapkan dalam Rencana Strategis Depkes tahun 2005-2009 adalah sebesar 80%
pada tahun 2009.
Penyelenggaraan pemberian kapsul vitamin A dalam pelaksanaannya harus
selaras dengan tata nilai Puskesmas dilaksanakan sesuaidengan Visi, Misi, Tata Nilai
serta Motto Puskesmas yaitu :
Visi Organisasi:
Motto:
“ MELAYANI DENGAN SANTUN ”
TataNilai:“ K A N G A Y A N“
Kreatif, Antusias, Normatif, Giat,Amanah, yakin, Aman, Nyaman
B. LATAR BELAKANG
Hasil Studi Masalah Gizi Mikro di 10 propinsi yang dilakukan Puslitbang Gizi
dan Makanan Departemen Kesehatan RI pada Tahun 2006 memperlihatkan balita
dengan Serum Retinol kurang dari 20μg/dl adalah sebesar 14,6%. Hasil studi
tersebut menggambarkan terjadinya penurunan bila dibandingkan dengan Survei
Vitamin A Tahun 1992 yang menunjukkan 50% balita mempunyai serum retinol
kurang dari 20 μg/dl. Oleh karena itu, masalah kurang Vitamin A (KVA) sudah tidak
menjadi masalah kesehatan masyarakat lagi karena berada di bawah 15% (batasan
IVACG). Hal tersebut salah satunya berkaitan dengan strategi penanggulangan KVA
dengan pemberian suplementasi Vitamin A yang dilakukan setiap bulan Februari dan
Agustus (Bulan Kapsul Vitamin A).
Direktorat Bina Gizi Masyarakat bekerja sama dengan SEAMEO TROPMED
RCCN Universitas Indonesia, UNICEF dan Micronutrient Initiative pada tahun 2007
melakukan survei di 3 provinsi terpilih yaitu Kalimantan Barat, Lampung dan Sulawesi
Tenggara untuk melihat cakupan suplementasi Vitamin A dan mengevaluasi
manajemen program Vitamin A. Hasil survei menunjukkan bahwa di provinsi
Kalimantan Barat cakupan Vitamin A pada bayi (6-11 bulan) adalah sebesar 55,8%
dan anak balita (12-59 bulan) sebesar 56,6%, sementara untuk provinsi Lampung
cakupan pada bayi adalah 82,4% dan anak balita 80,4%, dan Sulawesi Tenggara
adalah 70,5% pada bayi dan anak balita sebesar 62,2%. Hasil survei juga
menemukan bahwa sebanyak 70,2% bayi umur 6-11 bulan dan 13,9% anak balita
umur 12-59 bulan mendapatkan suplementasi Vitamin A dengan dosis yang tidak
sesuai umur.
Rendahnya cakupan suplementasi vitamin A ini mengindikasikan bahwa
manajemen dan sosialisasi program Vitamin A tingkat Kabupaten/ Kota belum
berjalan optimal. Berkaitan hal tersebut diperlukan pelatihan penyegaran terkait
dengan manajemen suplementasi Vitamin A bagi petugas dalam rangka
meningkatkan cakupan program khususnya pada Kabupaten/ Kota dengan cakupan
rendah.
Oleh karena itu Puskesmas Kangayan memandang perlu diadakannya kegiatan
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Semua bayi, balita dan ibu nifas mendapat dan meminum kapsul vitamin A.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian bayi dan balita;
b. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat mengenai
perlunya distribusi kapsul vitamin A pada sasaran (bayi 6-11 bulan,
balita 12-59 bulan, dan ibu nifas).
F. SASARAN
Sasaran Pemberian Vitamin A pada bayi dan balita sebesar 85% dari jumlah
bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Kangayan.Untuk ibu nifas pemberian
vitamin A paling lambat 40 hari setelah melahirkan dengan jumlah sasaran sebesar
85% dari jumlah ibu nifas diwilayah kerja Puskesmas Kangayan
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemberian
1 vitamin A pada V V
bayi dan balita
BIAYA
Sumber Dana Dari BOK
H. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan pada akhir bulan Februari dan
Agustus. Evaluasi kegiatan dilakukan pada tiap bulan Februari dan Agustus di akhir
bulan.
Kepala PuskesmasKangayan
Kabupaten Sumenep,
SAMSURI,S.Kep.,Ns
NIP 19720404 199403 1 006