Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI PROGRAM PANGAN DAN GIZI MASYARAKAT

“ Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Ibu Nifas”

DISUSUN OLEH:

ERISKA SUCI LESTARI

(P00313019044)

DIV KELAS 3B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN GIZI PRODI D IV GIZI

2022
No. Instansi/Lembaga Puskesmas Loji Kabupaten Karawang
1 Program yang di evaluasi Pemberian Kapsul vitamin A pada Ibu Nifas
2 Waktu/periode evaluasi Bulan Agustus 2017 sampai Juli 2018
3 Deskripsi program yang Suplemantasi vitamin A merupakan salah satu program
dievaluasi imunisasi yang berbentuk kapsul vitamin A bagi ibu
nifas yang berfungsi mencegah rabun senja,
xeroftalmia, kerusakan kornea dan kebutaan serta
mencegah anemia pada ibu nifas.
Di Indonesia, dilakukan program pemberian kapsul
vitamin A bagi bayi dan balita, serta ibu nifas.
Pemberian kapsulvitamin A pada ibu nifas dilakukan
oleh petugas Puskesmas, bidan desa dan dukun bayi.
Pemberian ini dapat dilakukan pada waktu pertolongan
persalinan, kunjungan nifas, atau kunjungan rumah.
4 Tahapan pelaksanaan evaluasi
A. Penetapan dan Formulasi
1. Input
a. Tenaga (Man)
Puskesmas Loji memiliki kepala Puskesmas, coordinator gizi, bidan
coordinator, bidan puskesmas dan bidan desa.
b. Dana (Money)
Sumber dana berasal dari dana APBD dan BOK. Anggaran ini
kemudian diajukan kepada Dinas Kabupaten Karawang.Dana yang
diberikan oleh DinasKabupaten Karawang cukupuntuk menjalankan
program ini selama 1 tahun.
c. Sarana (Material)
Sarana yang dipergunakan untuk program ini berupa leaflet, poster,
spanduk, dan buku panduan tidak ada. Sementara, formulir
pencatatan dan pelaporan ada namun tidak lengkap.

2. Proses
a. Perencanaan
 Perencanaan kebutuhan dan penyediaan kapsul vitamin A
Kebutuhan kapsul vitamin A dihitung setiap 1 tahun sekali
dengan menggunakan data jumlah sasaran riil tahun
sebelumnya dikurangi sisa stok bila ada.Petugas KIA dan
gizi puskesmas mengajukan ke kabupaten/kota. Petugas
KIA dan gizi Dinas Kesehatan mengajukan pengadaan ke pusat.
Kebutuhan dihitung berdasarkan jumlah sasaran ibu nifas
dikalikan 2 kapsul dan ditambah 10% kebutuhan tak terduga.
Data dasar Ibu dan Anak Puskesmas Loji, Kabupaten
Karawang Agustus 2017 - Juli 2018 menunjukkan terdapat
sasaran ibu nifas sebanyak 1.847ibu nifas.
Jumlah kapsul vitamin A yang dibutuhkan ibu nifas selama
1 tahun = jumlah sasaran ibu nifas x 2 kapsul + (10% kebutuhan
tidak terduga) = (1847x 2) + 10% (1847x 2) = 4063 kapsul
 Mekanisme penyimpanan kapsul vitamin A
Kapsul vitamin A disimpan didalam gudang farmasi atau
obat puskesmas, dijauhkan dari sinar matahari langsung,
tempat kering, tidak lembab, tidak disimpan di lemari
es, dan tutup botol tertutup rapat. Di bidan desa atau tempat
praktek swasta pun vitamin A disimpan di kamar praktek
dengan cara yang sama seperti di gudang farmasi.Penanggung
jawab penyimpanan kapsul vitamin A adalah pengelola
gudang farmasi dan pengelola program gizi.
 Pendistribusian kapsul vitamin A
Pengelola gudang farmasi dan pengelola program gizi
bertanggung jawab ats pendistribusian kapsul vitamin A. Setiap
permintaan kapsul akan tercatat di buku ekspedisi yang
dipegang oleh petugas farmasi dan gizi. Pengambilan kapsul
vitamin A warna merah untuk ibu nifas di Puskesmas
dilakukan setiap 6 bulan pada pertengahan bulan Januari
dan Juli bersamaan dengan kapsul vitamin A untuk bulan
vitamin A. Kemudian oleh bidan desa didistribusikanke
seluruh bidan praktek swasta/dokter praktek swasta.
 Sosialisasi suplementasi vitamin A
Sosialisasi dilakukan secara berkala setiap satu bulan
sekali di masing-masing desa dengan penyebaran informasi
melalui kegiatan kelas ibu hamil yang dilakukan olehbidan
desa dari masing-masing desa.Sosialisasi juga dapat dilakukan
di kegiatan PKK, Karang Taruna dan kegiatan organisasi
wanita lainnya, waktu pelaksanaan sosialisasi dapat
disesuaikan dengan masing-masing kegiatan tersebut
 Pemberian kapsul vitamin A kepada ibu nifas
Kapsul vitamin A diberikanoleh bidan desa / bidan praktek
swasta / dokter praktek umum saat ada ibu yang
melahirkan. Ibu nifas langsung diberikan 2 kapsul vitamin A
berwarna merah: 1 kapsul segera diminum dan 1 kapsul
lainnya diminum esok harinya. Bila warga desa melahirkan
di rumah, bidan desa akan dipanggil untuk membantu
melahirkan disana bidan desa juga akan memberikan 2
kapsul vitamin A Bila belum mendapatkan vitamin A setelah
melahirkan, kapsul vitamin A dapat diberikan paling lambat
sampai 42 hari setelah melahirkan saat melakukan
kunjungan nifas atau kunjungan neonatal.
 Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan ini dilakukan berjenjang mulai dari
tingkat desa (pada posyandu) hingga provinsi. Pencatatan
ibu yang menerima kapsul vitamin A dilakukan di buku
KIA dan dicatat kembali dalam buku kohort ibu, dapat
dilakukan oleh bidan desa, bidan praktek swasta, atau dokter
praktek swasta setiap kali memberikan kapsul vitamin A
kepada ibu nifas.

b. Pengorganisasian
Adanya pembagian dan pemberian tugas yang teratur dalam
melaksanakan tugasnya.

c. Pelaksanaan
Pelaksanaan sesuai dengan rencana dan metode yang telah ditetapkan,
dilaksanakan secara berkala:
 Perencanaan kebutuhan dan penyediaan kapsul vitamin A
Kebutuhan kapsul vitamin A dihitung setiap 1 tahun sekali dengan
menggunakan data jumlah sasaran riil tahun sebelumnya namun
tidak dikurangi sisa vitamin A karena tidak ada data berapa jumlah
vitamin A yang tersisa.
 Sosialisasi suplementasi vitamin A
Sosialisasi dalam kelas ibu hamil tidak dilakukan secara rutin di
setiap desa oleh bidan desa masing-masing.Selain itu kelas ibu
hamil yang dilakukan masih belum dapat menjangkau seluruh ibu
hamil yang berada dalam wilayahnya.
 Pemberian kapsul vitamin A kepada ibu nifas
Dalam pelaksanaannya, bidan desa memberikan 2 kapsul vitamin
A kepada ibu nifas sesaat setelah menolong persalinan.Tetapi saat
menolong persalinan dirumah warga, bidan desa sering lupa
membawa kapsul vitamin A sehingga ibu nifas tidak diberikan
kapsul vitamin A.Adanya pemberian kapsul vitamin A di pelayanan
kesehatan swasta (bidan/ dokter) tidak diketahui.Selain itu,
kunjungan nifas dan kunjungan neonatal yang diharapkan menjadi
peluang terakhir untuk pemberian vitamin A bagi ibu nifas yang
belum mengonsumsi vitamin A setelah melahirkan masih dibawah
Tolok ukur.
 Mekanisme penyimpanan kapsul vitamin A
Kapsul vitamin A disimpan didalam gudang farmasi di Puskesmas
Loji, dijauhkan dari sinar matahari langsung, di tempat yang
kering, tidak lembab, tidak masuk freezer atau lemari es, dan
ditutup rapat setelah dibuka.Bila telah sampai di bidan desa atau
bidan swasta, disimpan di kamar praktek mereka dengan
ketentuan dijauhkan dari sinar matahari langsung, tempat kering,
tidak boleh lembab, tidak perlu masuk freezer atau lemari es,
tutup rapat botol setelah dibuka.
 Pendistribusian kapsul vitamin A
Pengambilan kapsul vitamin A warna merah untuk ibu nifas di
Puskesmas Lojidilakukan setiap 6 bulan sekali bersamaan dengan
kapsul vitamin A untuk bulan vitamin A. Namun pendistribusian
kapsul vitamin A ke bidan praktek swasta / dokter praktek swasta
belum terlaksana dengan baik karena tidak ada pencatatan dan
pelaporan yang jelas.
 Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan pelaporan ini dilakukan berjenjang mulai dari
tingkat desa hingga kabupaten. Pencatatan dari tingkat desa ke
Puskesmas tidak lengkap karena data hanya mencantumkan
jumlah ibu nifas setiap desa serta jumlah ibu nifas yang sudah
diberikan kapsul vitamin A tanpa mencantumkan darimana kapsul
vitamin A didapatkan (bidan desa/ bidan praktek swasta/dokter
praktek swasta).

d. Pengawasan
Rapat evaluasi bulanan yang dilakukan setiap hari akhir bulan.

3. Output
a. Cakupan pemberian kapsul vitamin A ibu nifas masih kurang (41,58%)
dari target sebesar 100% dengan besar masalah 58,42%.
b. Cakupan kunjungan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan masih
kurang (40,66%) dari target sebesar 100% dengan besar masalah
59,34%.
c. Cakupan kunjungan nifas 1 sebesar 40,66% dengan besar masalah
59,34%.
d. Cakupan kunjungan nifas 2 sebesar 40,66% dengan besar masalah
59,34%.
e. Cakupan kunjungan nifas 2 sebesar 40,66% dengan besar masalah
59,34%.

4. Impack
a. Langsung: Diharapkan meningkatnya kadar vitamin A (retinol) dalam ASI
ibu.
b. Tidak langsung: Diharapkan menurunnya angka morbiditas dan mortalitas
ibu nifas, serta meningkatkan angka kesehatan mata.

5. Feed back
a. Adanya pencatatan dan pelaporan tiap bulan sebagai masukan dalam
perencanaan program pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas
selanjutnya.
b. Adanya rapat kerja bulanan yang membahas laporan kegiatan setiap
bulannya untuk monitoring dan mengevaluasi program yang telah
dijalankan.

6. Environment
a. Lingkungan fisik
 Lokasi: relatif mudah dijangkau
 Transportasi : tersedia sarana transportasi
 Fasilitas kesehatan lain : Ada
b. Lingkungan Non Fisik
 Pendidikan: berpendidikan kurang Lingkungan non fisik: mayoritas
tingkat pendidikan penduduk tidak memenuhi program wajib
belajar minimum 9 tahun.
B. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi program terhadap pemberian vitamin A pada ibu nifas untuk
mencegah kekurangan vitamin A pada ibu nifas dan memberikan kekebalan
kepada ibu nifas dan bayi yang dilahirkan.
C. Kriteria Evaluasi
1. Input
Kriteria evaluasi program pada bagian input :
 Para tenaga ahli di puskesmas cukup untuk melakukan
pendistribusian, pemantauan, dan juga pencatatan dan pelaporan
program pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas.
 Dana untuk pendistribusian pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas
tercukupi.
 Sarana untuk penunjang program tersedia.

2. Proses
Kriteria evaluasi program pada bagian proses :
a. Perencanaan
 Mekanisme penyimpanan kapsul vitamin A, sebiknya Kapsul
vitamin A disimpan didalam gudang farmasi atau obat puskesmas,
dijauhkan dari sinar matahari langsung, tempat kering, tidak
lembab, tidak disimpan di lemari es, dan tutup botol tertutup
rapat.
 Pendistribusian kapsul vitamin A, pengelola gudang farmasi dan
pengelola program gizi bertanggung jawab atas pendistribusian
kapsul vitamin A.
 Sosialisasi suplementasi vitamin A, Sosialisasi dilakukan secara
berkala setiap satu bulan sekali di masingmasing desa dengan
penyebaran informasi melalui kegiatan kelas ibu hamil yang
dilakukan oleh bidan desa dari masing-masing desa.
 Pencatatan dan pelaporan ini harus dilakukan berjenjang mulai
dari tingkat desa (pada posyandu) hingga provinsi.
b. Pengorganisasian
Dibuatnya pengorganisasian agar pembagian dan pemberian tugas dapat
teratur dalam melaksanakan tugas yang sudah diberikan.
c. Pelaksanaan
 Perencanaan kebutuhan dan penyediaan kapsul vitamin A
sebaiknya dihitung terlebih dahulu kebutuhan dan melihat
ketersediaan kapsul vitamin A yang ada.
 Pendistribusian kapsul vitamin A sebaiknya dilakukan oleh bidan
desa dan didistribusikan pada pertengahan bulan januari dan juli
ke seluruh bidan praktek swasta/dokter praktek swasta.
 Sosialisasi suplementasi vitamin A sebaiknya dilakukan setiap
bulan dan dapat dilaksanakan di posyandu, puskesmas, polindes,
bidan praktek swasta, balai pengobatan dan sarana kesehatan
lainnya.
 Pemberian kapsul vitamin A sebaiknya diberikan Satu kapsul
merah (200.000 SI) vitamin A diberikan kepada ibu nifas segera
setelah melahirkan, dan 1 kapsul merah vitamin A selanjutnya
diberikan 24 jam sesudah pemberian kapsul pertama. Jika sampai
24 jam setelah melahirkan ibu tidak mendapat vitamin A, maka
dapat diberikan saat kunjungan nifas atau kunjungan neonatal.
 Pencatatan dan pelaporan dilakukan mulai dari tingkat desa (pada
posyandu/ bidan desa) hingga provinsi. Data utama yang harus
dicantumkan adalah data jumlah sasaran program, data jumlah
yang menrima kapsul vitamin A, dan cakupan vitamin A.
d. Pengawasan
Pengawasan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas dilakukan rapat
evaluasi bulanan yang dilakukan setiap akhir bulan.
3. Output
Cakupan pemberian kapsul vitamin A dan kunjungan nifas dikatakan baik jika
presentasenya mencapai target yang sudah ditentukan setelah dilakukan
penyuluhan dan pemberian kapsul vitamin A.
4. Impack
Dikatakan baik jika kadar vitamin A dalam ASI ibu meningkat dan
menurunnya angka morbiditas dan mortalitas ibu nifas.
5. Feed back
Dikatakan baik jika adanya pencatatan dan pelaporan tiap bulan dan adanya
rapat kerja bulanan.

D. Metode atau Model Evaluasi


Model evaluasi yang digunakan adalah CIPP Model (Daniel Stufflebeam’s)
5 Hasil evaluasi program
a. Tingkat keberhasilan program
Program yang dilakukan tidak berhasil dikarenakan Cakupan pemberian kapsul
vitamin A ibu nifas masih kurang (41.58%) dari target sebesar 100% dengan
besar masalah 58,42%. B dan juga Cakupan kunjungan nifas masih kurang
(40,66%) dari target sebesar 100% dengan besar masalah 59,34%.

Tidak tersedia leaflet dan poster yang berguna untuk mensosialisasikan akan
pentingnya memberikan kapsul vitamin A pada iu nifas. Pencatatan dan
pelaporan mengenai kapsul vitamin A pada ibu nifas belum lengkap

b. Rekomendasi
 Melakukan kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain yang ada, yaitu
dengan mendistribusikan kapsul vitamin A dan memberikan formulir
pencatatan dan pelaporan untuk 6 bulan kedepan sehingga semua ibu nifas
dipastikan mendapatkan vitamin A disertai dengan pencatatan yang baik.
 Memberikan edukasi kepada bidan desa untuk meningkatkan kinerjanya
terhadap semua sistem pencatatan dan pelaporan pemberian kapsul
vitamin A bagi ibu nifas kemudian melaporkan hasil tersebut setiap akhir
bulan kepada koordinator program. Sistem pencatatan dan pelaporan serta
manajemen logistik diharapkan membaik dalam 6 bulan.
 Melakukan pengadaan media sosialisasi kepada penduduk, seperti poster,
spanduk, dan leaflet mengenai pemberian kapsul vitamin A bagi ibu nifas.
Diharapkan media sosialisasi sudah tersebar dalam waktu 1 hingga 2 bulan.
 Meningkatkan sosialisasi pemberian suplementasi vitamin A pada ibu nifas
tidak hanya melalui kelas ibu hamil, namun bisa diberikan saat setiap
kunjunganantenatal care (ANC), kegiatan posyandu, serta melalui
penyuluhan dan dapat dilakukan setiap 1 bulan sekali.
 Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, kader, bidan desa agar
dapat membantu menyebarkan informasi kepada seluruh ibu hamil/nifas
untuk mengikuti kelas ibu hamil. Pendekatan dilakukan dengan
mengadakan pertemuan yang diharapkan terlaksana dalam 1 hingga 2
bulan.

Anda mungkin juga menyukai