OLEH :
P00313019052
2022
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISANALITAS
Proposal skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk oleh saya nyatakan dengan benar.
Yang Menyatakan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan berkat, rahmat dan karunia-nya, sehingga penyusunan proposal skripsi
dengan judul “Uji Daya Terima Dan Analisis Proksimat Cookies Kelor (Moringa
Cookies) Dengan Penambahan Sari Pandan Sebagai Cemilan Sehat” dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis meyadari bahwa dalam proses penulisan proposal skripsi ini banyak
mengalami kendala, tetapi berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak
dan berkah Tuhan Yang Maha Esa sehinga kendala-kendala yang dihadapi dapat diatasi.
Kendari.
2. Ibu Sri Yunanci Van Gobel, SST, MPH selaku Ketua Jurusan Gizi.
3. Bapak Dr. Sultan Akbar Toruntju, SKM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi
Diploma IV Gizi.
4. Ibu Dr. Fatmawati, SKM, M.Kes selaku pembimbing 1 yang telah sabar dan
arahan, dan saran yang sangat membantu dalam penyusunan proposal ini.
5. Ibu Wiralis, STP, M.Si, Med, selaku pembimbing 2 yang telah sabar dan
arahan, dan saran yang sangat membantu dalam penyusunan proposal ini.
6. Bapak Dr. Sultan Akbar Toruntju, SKM, M.Kes selaku dewan penguji I yang sudah
7. Ibu Astati, SST, M.Kes selaku dewan penguji II yang sudah banyak memberikan
iii
masukan yang membangun untuk perbaikan Proposal.
8. Ibu Evi Kusumawati, SST, M.Si, Med selaku dewan penguji III sekaligus
9. Bapak ibu dosen Jurusan Gizi yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga
10. Kepada Ayahanda Ahmad Razik S.Pd dan Ibunda Sudarwati yang sangat banyak
11. Teman-teman program studi D-IV yang telah banyak memberikan masukan serta
Akhirnya, penulis menyadari bahwa Proposal Skripsi ini masih jauh dari kata
kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan. Demikian Proposal Skripsi ini disusun, semoga bermanfaat bagi semua pihak
yang membaca.
Kendari,................................2022
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
HALAMAN PERNYATAAN ORISANALITAS ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB 1 PENDAHULAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat penelitian 4
E. Keaslian Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
A. Telaah Pustaka 9
1. Cemilan Sehat 9
2. Cookies 9
3. Daun Kelor 16
6. Tinjauan Panelis 23
B. Kerangka Konsep31
BAB III METODE PENELITIAN 32
A. Jenis Penelitian 32
v
B. Waktu dan Tempat Penelitian 32
D. Variabel Penelitian 34
1. Varibel Bebas 34
2. Varibel Terikat 34
E. Tahap Penelitian 34
1. Jenis Data 38
H. Definisi Operasional 42
DAFTAR PUSTAKA 45
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Cookies......................................................................................................................11
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keaslian Penelitian..........................................................................................................6
Tabel 2. Syarat Mutu Cookies.....................................................................................................11
Tabel 3. Kandungan gizi daun dan tepung kelor per 100 gr.......................................................20
Tabel 4. Kandungan kimia daun pandan per 100 gr...................................................................22
Tabel 5. Format Uji Organoleptik...............................................................................................23
Tabel 6. Formulasi Cookies Kelor..............................................................................................33
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari gaya hidup di Indonesia. Salah satu pangan lokal yang banyak di jumpai di
kalangan masyarakat dan harganya terjangkau adalah kelor yang bisa di jadikan
sebagai olahan seperti cookies. Cookies merupakan salah satu jenis makanan
ringan yang diminati masyarakat baik dari kalangan anak-anak maupun orang
Cookies adalah kue berbahan dasar tepung yang memiliki kadar air rendah,
berukuran kecil, biasanya memiliki rasa yang manis dan berbahan baku tepung
(Rosmisari, 2006).
kelor ini terkadang ditinggalkan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
konsumsinya sekarang ini mencapai kurang dari setengah tingkat konsumsi yang
buah dan sayur 43% dari yang direkomendasikan (Yanto et al., 2020).
bahan pangan, bahan kosmetik, dan bahan obat. Sulawesi Tenggara merupakan
(Sultra). Orang Muna menganggap sayur tidak lengkap jika tidak dicampurkan
dengan daun kelor. Demikian pula pada masyarakat Wolio Sultra (Sifatu et al.,
simpan daun kelor. Tepung daun kelor dapat dimanfaatkan sebagai bahan
substitusi pembuatan olahan pangan. Salah satu pangan yang biasa dikonsumsi
masyarakat adalah camilan atau snack ringan (Krisnadi, 2015 dalam Puspitasari
et al., 2021)
Pada umumnya daun kelor memiliki rasa dan aroma yang langu. Daun
pandan wangi banyak digunakan sebagai pemberi cita rasa, aroma dan zat
daun pandan wangi berwarna kuning sebagai hasil oksidasi pigmen karotenoid
dan warna hijau pada daun pandan disebabkan karena adanya pigmen alami zat
hijau daun atau biasa disebut dengan nama klorofil. (Roihanah, 2014).
mengenai sifat sensoris, kadar protein dan zat besi pada cookies daun kelor,
dan Asrul Bahar (2021) mengenai tingkat kesukaan dan nilai gizi cookies
2
dengan penambahan tepung daun katuk dan tepung daun kelor untuk ibu
daya terima mie basah sari daun pandan wangi (pandanus amaryllifolius),
perlakuan yang paling disukai adalah perlakuan A (sari pandan wangi 20 ml dan
pandan wangi dimanfaatkan untuk menghasilkan bau dan warna yang diinginkan
pada es krim susu kedelai. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa
penambahan ekstrak daun pandan wangi pada es krim susu kedelai tidak hanya
terdapat antioksidan tetapi juga dapat menutupi bau getir pada es krim tersebut
dilakukan penelitian uji daya terima dan analisis proksimat cookies kelor
sehingga dapat diperoleh jenis produk terbaik berdasarkan daya terima serta
akan dilakukan uji proksimat untuk mengetahui nilai gizi pada cookies panelis.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui uji daya terima dan analisis proksimat cookies kelor (moringa
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi masyarakat
4
dan memberi informasi tentang manfaat daun kelor yang ditambahkan
2. Bagi peneliti
3. Bagi pemerintah
5
E. Keaslian Penelitian
6
No Nama Peneliti Judul Desain Hasil Persamaan Perbedaan
Penelitian
dengan kadar Fe 22,68 menghasilkan produk
ppm. cookies sebagai cemilan
sehat.
3 Arrahim Ali Kandungan Gizi Dan Daya Eksperimen Dari ketiga perlakuan Sari pandan Lokasi penelitian,
Purnama, dkk Terima Mi Basah Dengan mi basah tepung ikan produk yang dihasilkan
(2016). Penambahan Tepung Ikan gabus dan sari daun berupa mie basah.
Gabus (Channa Striata Sp) pandan wangi,
Dan Sari Daun Pandan memiliki kriteria yang
Wangi (Pandamus disukai oleh panelis
Amarylifolius Roxb) berdasarkan warna,
aroma, rasa, dan
tekstur. Nilai rata-rata
tertinggi ada
pada perlakuan
penambahan tepung
ikan gabus 10% dan
sari daun pandan
wangi 20% (86,67%),
hal ini menunjukkan
bahwa mi basah
perlakuan tersebut
adalah mi basah yang
memiliki daya terima
terbaik dari ketiga
perlakuan mi basah.
7
No Nama Peneliti Judul Desain Hasil Persamaan Perbedaan
Penelitian
4 Ana Novitaroh, Sifat Sensoris, Kadar True Dalam 100 gram Menghasilkan Lokasi penelitian,
dkk (2021) Protein dan Zat Besi pada Eksperimental cookies pada produk peneliti Ana Novitaroh,
Cookies Daun Kelor perlakuan terbaik (P2) cookies dkk hanya menggunakan
mengandung protein dengan bahan campuran tepung kelor
sebesar 21,740gram tepung kelor sedangkan peneliti juga
dan zat besi 12,846 menggunakan sari
mg sehingga dalam 1 pandan.
keping cookies
dengan berat rata –
rata 9gram
mengandung protein
1,957gram dan zat
besi 1,156 mg
Pengaruh Variasi Eksperimental Dalam penelitian ini Tepung kelor Prokduk yang dihasilkan
5 Novika Penambahan Tepung Daun perlakuan yang paling dan sari berupa mie basah.
Wlahyuni Solin Kelor (Moringa Oleifera) disukai adalah pandan 20 ml
(2019) Terhadap Daya Terima perlakuan A (sari
Mie Basah Sari Daun pandan wangi 20 ml
Pandan Wangi (Pandanus dan penambahan
Amaryllifolius) tepung daun kelor
6,84 gr) berdasarkan
rata rata kesukaan
panelis.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Cemilan Sehat
diantara waktu makan utama. Cemilan disukai oleh anak-anak dan orang
dewasa, yang umumnya dikonsumsi kurang lebih 2-3 jam diantara waktu
makan utama, yaitu pada pukul 10 pagi dan pukul 4 sore. (Unpad, 2012
pewarna, bumbu penyedap masakan atau MSG yang berlebihan, air yang
dimasak dengan tidak matang, bahan makanan yang sudah busuk dan bahan
2018).
2. Cookies
Cookies adalah salah satu jenis kue kering yang renyah dengan rasa
beraneka ragam, berukuran kecil dan tipis. Bahan baku cookies utamanya
menjadi empat jenis yaitu biskuit keras (hard biscuit), crackers, wafer, dan
cookies. Biskuit keras adalah jenis biscuit manis yang terbuat dari adonan
padat. Cookies terbuat dari adonan lunak, berkadar lemak tinggi, bersifat
flour atau tepung protein rendah yang memiliki kandungan gluten dan
kandungan airnya yang rendah (Kulp & Ponte, 2010). Bahan baku yang
air, garam, susu tanpa lemak, dan putih telur. Sedangkan golongan kedua
ialah bahan bahan sebagai pelembut tekstur seperti margarine, gula, bahan
bahan pengembang pati (pati jagung, gandung, tapioka, dan lainnya), serta
10
Gambar 1. Cookies
dua kelompok, yaitu bahan pengikat dan bahan pelembut. Bahan pengikat
adalah tepung, air, susu, telur dan putih telur. Bahan pelembut adalah gula,
lemak, baking powder, dan kuning telur. Selain itu, bahan-bahan penyusun
cookies juga dapat dibagi menjadi bahan utama dan bahan tambahan.
11
Didalam pembuatan cookies, terigu, telur, gula dan lemak merupakan bahan
a. Tepung Terigu
b. Gula
sesingkat mungkin agar tidak hangus karena sisa gula yang masih
warna. Jenis gula yang umum digunakan seperti gula bubuk (icing
12
sugar), untuk adonan lunak. Gula kastor, gula pasir yang halus
gula halus atau tepung gula. Hal ini dikarenakan gula halus mudah
dengan pori – pori kecil dan halus. Sebaliknya tekstur pori – pori
yang besar dan kasar akan terbentuk jika menggunakan gula pasir.
c. Telur
13
sebagai pengempuk (Anni, 2010).
d. Susu
sangat kecil dalam larutan protein cair, gula dan mineral. Sedangkan
mentega) dari susu utuh atau full cream sehingga dihasilkan susu
dan gurih pada cookies. Penambahan susu skim sendiri cukup dengan
10 sampai 20 gram saja agar aroma khas dari bahan baku pembuatan
e. Garam
kekuatan yang cukup untuk menahan gas (Faridah dkk, 2010). Garam
hanya sedikit.
f. Lemak
nilai gizi (Faridah dkk., 2010). Jenis lemak yang biasa digunakan
terbuat dari lemal hewani yang mengandung 82% lemak susu dan
16% air. Sedangkan margarin terbuat dari lemak nabati (Faridah dkk.,
2010).
volume dan produk yang dihasilkan menjadi lebih ringan dan porous
baking powder. Baking powder memiliki sifat cepat larut pada suhu
15
kamar dan tahan selama pengolahan. Fungsi bahan pengembang
2010).
manis, vanila, keju, almond, coklat, kopi, dan karamel. Flavor relatif
3. Daun Kelor
tanaman tropis yang sudah tumbuh dan berkembang di daerah tropis seperti
11 meter dan tumbuh subur mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 700
m di atas permukaan laut. Kelor dapat tumbuh pada daerah tropis dan
subtropis pada semua jenis tanah, tahan terhadap musim kering dengan
Afghanistan. Pohon yang tumbuh dengan cepat ini telah digunakan sejak
zaman dulu oleh orang Romawi kuno, Yunani dan Mesir dan sampai saat ini
Terdapat beberapa julukan untuk pohon kelor, antara lain; The Miracle
Tree, Tree For Life dan Amazing Tree. Julukan tersebut muncul karena
bagian pohon kelor mulai dari daun, buah, biji, bunga, kulit, batang, hingga
akar memiliki manfaat yang luar biasa. Di samping itu, tanaman kelor
Daun kelor mengandung unsur gizi yang sangat penting dan dipercaya
daun kelor mempunyai kandungan zat besi (Fe) yang tinggi yakni dalam 100
gram daun kelor mengandung 7 mg zat besi (Fe). Pemasok zat besi (Fe)
terbanyak dari golongan pangan hewani adalah ikan (10,4%) dan dari
Zat besi (Fe) adalah mikromineral yang sangat penting dalam tubuh
karena berfungsi dalam pembentukan sel darah merah. Zat besi (Fe) dalam
17
fungsi enzim pembentuk antibody (Ramli, 2008).
Selain itu, daun kelor juga memiliki kandungan semua unsur asam
amino yang sangat penting. Semua kandungan gizi dalam daun kelor segar
(Anonim, 2012).
salah satu produk yang dihasilkan dari daun kelor yang diproses dengan cara
2011).
Daun kelor dapat dimanfaatkan dalam bentuk tepung agar lebih awet
Salah satu pangan yang biasa dikonsumsi masyarakat adalah camilan atau
snack ringan. Daun kelor yang akan dijadikan tepung harus dicuci untuk
(2013), manfaat dari bubuk daun kelor antara lain sebagai anti peradangan,
hepatitis, memperlancar buang air kecil, dan anti alergi, selain itu daun kelor
18
(Moringa oleifera) banyak digunakan dan dipercaya sebagai obat infeksi,
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledoneae
Ordo : Brassicales
Familia : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera Lamk. Kelor
Menurut (Kurniawan, 2013) tanaman kelor (Moringa Oleifera)
tegak, berwarna putih kotor, berkulit tipis, permukaan kasar dan batang
19
Tabel 3. Kandungan gizi daun dan tepung kelor per 100 gr
Kandungan Gizi Daun Kelor Tepung Daun Kelor
Kalori (kkal) 92 205
Protein (g) 6,7 27,1
Lemak (g) 1,7 2,3
Karbohidrat (g) 12,5 38,2
Serat (mg) 0,9 19,2
Ca (mg) 440 2003
Mg (mg) 42 368
P (mg) 70 204
K (mg) 259 1324
Cu (mg) 1,10 0,57
Fe (mg) 7 28,2
S (mg) 137 870
Vit. A-B carotene (mg) 6,80 16,30
Vit. B-choline (mg) 423 -
Vit. B1-thiamin (mg) 0,06 2,64
Vit. B2-riboflafin (mg) 0,05 20,5
Vit.B3-nicotinic acid 0,8 8,2
(mg)
Vit. C-ascorbic acid 220 17,3
Vit. E-tocopherol 448 113
Sumber :Gopalakrishnan et al. (2016).
tahun 2004 tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan, BTP didefinisikan
sebagai bahan yang tidak lazim dikonsumsi sebagai makanan dan biasanya
bukan merupakan komposisi khas makanan, dapat bernilai gizi atau tidak
agent), pewarna (colour), penyedap rasa dan aroma, penguat rasa (flavour,
pewarna, pemanis, dan penyedap rasa dan aroma. Pada umumnya daun kelor
memiliki rasa dan aroma yang langu, maka dari itu ditambahkan daun
pandan wangi agar mengurangi aroma langu dari daun kelor. Perbedaan
penambahan rasio filtrat daun kelor disebabkan karena rasa pahit dan aroma
langu dari daun kelor yang akan mempengaruhi hasil produk. Pandan wangi
memberikan warna hijau pada makanan yang tidak terlalu pekat dan juga
bahwa daun pandan wangi mengandung minyak atsiri. Cheetangdee & Siree
21
tersebut, Qurratu’aini (2011) juga menyatakan bahwa terdapat senyawa 3-
Uji Organoleptik atau biasa disebut uji indera atau uji sensori
tidak suatu produk adalah sifat indrawinya. Penilaian indrawi ini ada enam
volume kerapatan dan berat jenis, panjang lebar dan diameter serta bentuk
bahan; Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi.
22
Tabel 5. Format Uji Organoleptik
WARNA
Jenis Pengujian Sangat Tidak
Sangat Suka Suka Tidak Suka
Suka
Warna
Aroma
Rasa
Tekstur
6. Tinjauan Panelis
Panelis merupakan instrumen atau alat untuk menilai mutu dan analisa
a. Panelis perseorangan
mengenal sifat, peranan dan cara pengolahan bahan yang akan dinilai
biasa dapat dihindari, penilaian efisien dan tidak cepat fatik. Panel
23
a. Panelis terbatas
b. Panelis terlatih
boleh digunakan data uji pembedaan. Untuk itu, panel tidak terlatih
24
hanya terdiri dari orang dewasa dengan komposisi panelis pria sama
e. Panelis konsumen
f. Panelis anak-anak
panelis, skala ini disebut dengan skala hedonic. Skala hedonic dapat
b) Suka :3
c) Agak suka :2
d) Tidak suka :1
a. Warna
b. Aroma
dirasakan terutama oleh indera rasa dan bau, dan juga oleh reseptor
umum, nyeri, raba dan suhu dalam mulut. Aroma juga menyatakan
c. Rasa
Secara umum disepakati bahwa ada empat rasa dasar atau rasa
26
papilah yang tampaknya peka terhadap lebih dari satu rasa (Margian
Dani 2017).
d. Tekstur
dan viskositas bahan dapat mengubah rasa dan bau yang timbul,
kandungan nutrien suatu bahan baku pakan atau pangan. Metode analisa
al., 1997). Analisis Proksimat terdiri dari kadar air, kadar abu, kadar protein,
27
Prosedur Kerjanya analisis kadar air, yaitu cawan porselen
(Suriani, 2015).
semua zat organik pada suhu yang tinggi yaitu sekitar 500-600 oC,
(Suriani, 2015).
28
c. Analisis kadar protein
(Suriani, 2015).
29
Analisis kadar Protein diperoleh menggunakan metode
solvent ether (dietil eter atau petroleum eter) dalam alat ekstraksi
dengan penimbangan.
terlihat jernih. Pelarut yang ada pada labu alas bulat diuapkan sampai
30
komponen lain. % karbohidrat = 100% - %(protein + lemak + abu + air)
(Suriani, 2015).
f. Analisis kandungan Fe
B. Kerangka Konsep
Formulasi Tepung
P0 : Tepung Kelor 0%
P1 : Tepung Kelor 5%
Cookies Kelor
Daya Terima
Warna
Aroma
Tekstur
Uji Proksimat
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
P0 = Cookies A
P1 = Cookies B
P2 = Cookies C
P3 = Cookies D
kelor
a. Alat
oven, kompor gas, baskom, loyang, saringan, timbangan digital, mixer, gelas
ukur, sendok makan, sendok teh, dan sendok garpu (Manik, 2019).
b. Bahan
kelor, tepung terigu, kuning telur, gula halus, susu bubuk, margarin, baking
Tepung kelor 5% = 13 gr
33
D. Varabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tepung kelor dan sari pandan.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sifat organoleptik
(warna,aroma,rasa dan tekstur) dan analisis proksimat.
E. Tahapan Penelitian
1. Tahapan pembuatan sari pandan
a. Proses pertama memilih daun pandan yang baik, kemudian daun dicuci
Daun Pandan
Pencucian daun
pemotongan daun
34
Penyaringan air daun
dengan perbandingan untuk control P0= 100% tepung terigu. P1= 5% (13
gr) tepung kelor dan 20 ml sari pandan. P2= 10% (26 gr) tepung kelor dan
20 ml sari pandan. P3= 15% (39 gr) tepung kelor dan 20 ml sari pandan.
tahap penyelesaian.
a. Tahap persiapan
pembuatan cookies.
resep.
b. Tahap pelaksanaan
1) Pembuatan adonan
2) Campurkan semua bahan satu per satu masukkan mentega dan gula
3) Percetakan
35
kemudian dicetak menggunakan sendok garpu diatas loyang yang
4) Pemanggangan
c. Tahap penyelesaian
tekstur).
36
\
1. Jenis data
merupakan uji daya terima panelis terhadap aspek warna, aroma, rasa
b. Data Analisis Proksimat (kadar abu, kadar air, kadar protein, kadar
dan tekstur.
b. Syarat panelis
39
1) Tahap Pengumpulan Data
tahun 2023.
orang mahasiswa (i) Tingkat II dan III prodi D-IV jurusan gizi.
pandan.
berikut :
40
Sangat suka :4
Suka :3
Tidak suka :2
c. Analisis Proksimat
nilai, protein, lemak, karbohidrat kadar air, kadar abu dan kandungan Fe
yang terdapat pada cookies. Uji ini akan dilakukan setelah uji
2023.
Proksimat
41
2) Analisis Proksimat
spektrofotometri.
1. Pengolahan data
Data daya terima pengolahannya meliputi :
a) Coding
dari 4 kode yaitu kode P0, P1, P2, P3. Hal ini bertujuan untuk
b) Editing
kdaya terima.
c) Entri
aplikasi komputer.
42
d) Tabulasi data
Tabulasi yaitu proses menyusun data dalam bentuk tabel dan narasi
karbohidrat, kadar air, dan kadar abu yang diperoleh melalui uji
Haluoleo (UHO).
2. Analisis data
a) Kandungan gizi
Kandungan gizi protein, lemak, karbohidrat kadar air dan kadar abu
Haluoleo (UHO).
b) Daya terima
3. Penyajian data
Data yang telah diolah dan dianalisis, selanjutnya disajikan dalam bentuk
H. Definisi Operasional
1 Cookies kelor dengan penambahan sari pandan adalah salah satu makanan
ringan (cemilan), berbentuk bulat dan terbuat dari tepung terigu, tepung
daun kelor, dengan penambahan sari pandan, gula pasir, telur, susu, lemak
baking powder dan vanili bubuk sehingga rasanya gurih dan manis.
43
2 Uji daya terima adalah pengujian yang dilakukan mengetahui tingkat
pandan yang disajikan meliputi aspek warna, aroma, rasa, dan tekstur
3 Uji daya terima terhadap warna dilakukan untuk mengetahui tingkat daya
sari pandan. Kriteria objektif penilaian terdiri dari empat skala tingkat
kesukaan, yaitu sangat suka, suka, tidak suka, dan sangat tidak suka.
Suka :3
Tidak Suka :2
terima panelis terhadap bau khas yang ada pada produk cookies kelor
Sangat Suka :4
Suka :3
Tidak Suka :2
panelis terhadap rasa yang ditimbulkan pada produk cookies kelor dengan
hedonik, yaitu :
44
Sangat Suka :4
Suka :3
Tidak Suka :2
hedonik, yaitu :
Sangat Suka :4
Suka :3
Tidak Suka :2
kandungan gizi yang terdapat pada cookies kelor dengan penambahan sari
pandan yang akan dianalisis meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein,
45
DAFTAR PUSTAKA
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. (2011). SNI 2973:2011. Syarat Mutu Cookies
Amaryllifolius).
Arrahim A.P, Zulhaida Lubis, Fitri Ardiani. (2016). Kandungan Gizi Dan Daya Terima
Mi Basah Dengan Penambahan Tepung Ikan Gabus (Channa Striata Sp) Dan Sari
Daun Pandan Wangi (Pandamus Amarylifolius Roxb).
Artika, W. (2021). Daya Terima Brownies Dengan Penambahan Tepung Daun Kelor Dan
Tepung Sagu (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Kendari).
Agustina, W., Dzakia, N. F., Cahyadi, W., Nanang, D., Iwansyah, A. C., Studi, P., Pangan,
T., Teknik, F., & Pasundan, U. (2020). optimasi formula dan karakterisasi produk
cookies berbahan dasar pasta kacang mete (anacardium occidentale l). Jurnal Riset
Teknologi Industri, 176–187.
Astuti, D., Kawiji, K., & Nurhartadi, E. (2018). Kajian Sifat Fisik, Kimia dan Sensoris
Crackers Substitusi Tepung Sukun (Artocarpus Communis) Termodifikasi Asam
Asetat dengan Penambahan Sari Daun Pandan Wangi (Pandanus
Amaryllifolius). Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 11(1), 1-10.
Arfiyanti, (2013), Cookies Ikan Gabus Sebagai Makanan Tambahan Untuk Ibu Hamil
Trimester II. Departemen Kimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia,
Jakarta
Dewi, D. P. (2018). Substitusi tepung daun kelor (Moringa oleifera L.) pada cookies
terhadap sifat fsik, sifat organoleptik, kadar proksimat, dan kadar Fe. Jurnal Ilmu
Gizi Indonesia, 1(2), 104-112.
Farida, Anni. 2010. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Hardiyanti, H., Kadirman, K., & Rais, M. (2016). Pengaruh substitusi tepung jagung
(Zea mays L.) dalam pembuatan cookies. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian,
46
2(2), 123-128.
Jannah, M., Noorjannah, N., & Adelia, N. (2018). Uji Efektivitas Ekstrak Daun Pandan
(Pandanus amaryllifolius Roxb) Sebagai Anti Hipertensi. Dinamika Kesehatan:
Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 9(2), 415-428.
Manik, devi apriani. (2019). Daya terima konsumen terhadap mutu fisik cookiesdengan
substitusi variasi tepung labu kuning dan bayam. Karya Tulis Ilmiah, 52(1), 1–5
Nugraheni, H., & Indarjo, S. (2018). Buku Ajar Promosi Kesehatan Berbasis Sekolah.
Deepublish.
Natisri, S., Mahattanatawee, K., & Thaiudom, S. (2014). Meningkatkan Rasa Es Krim
Kedelai dengan Menambahkan Ekstrak Serai atau Daun Pandan. Journal of
Natural Sciences, 13(1), 469-482.
Novitaroh, A., Sulistiani, R. P., Isworo, J. T., & Syadi, Y. K. (2022). Sifat Sensoris,
Kadar Protein dan Zat Besi pada Cookies Daun Kelor. Jurnal Gizi, 11(1), 32-44.
Nu'man, T. M., & Bahar, A. (2021). Tingkat Kesukaan Dan Nilai Gizi Cookies Dengan
Penambahan Tepung Daun Katuk Dan Tepung Daun Kelor Untuk Ibu
Menyusui. Jurnal Agroteknologi, 15(02), 94-104.
Nurdin, N., & Utomo, B. (2018). Tinjauan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pada
Makanan Jajanan Anak Sekolah. Jurnal Riset Kesehatan, 7(2), 85.
https://doi.org/10.31983/jrk.v7i2.3478
Paryanto, P., & Mastuti, E. (2011). Pembuatan konsentrat zat warna alami untuk bahan
makanan dari daun pandan dan biji kesumba beserta penerapannya.
47
Ekuilibrium, 10(1), 31-35.
Puspitasari, A., Wahyuni, F., Suherman, S., Siradjuddin, N. N., & Syafruddin, S.
(2021). Identifikasi Daya Leleh dan Overun Serat Analisis Kadar Zat Besi (Fe) Es
Krim Dengan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera). PREPOTIF :
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 980–986.
Sifatu, W. O., Ode, W., Sofyani, W., Kendari, K., Faculty, P. H., & Kendari, K. (2022).
Orang Muna di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi dan Pohon Kelor Muna People in
the Peninsula of Sulawesi Island and the Moringa Tree. Jurnal Agrinamex, 2(2),
135–141.
Suriani. 2015. Analisis Proksimat Pada Beras Ketan Varietas Putih (Oryza sativa glutinos).
Al Kimia. 3(1). pp. 92–102.
Vania Gohanna Doloksaribu. (2019). Daya terima cookies dengan variasi penambahan
formula tempe dan bayam hijau. Skripsi, 2, 1–13.
Yanto, N., Verawati, B., & Muchtar, D. (2020). Hubungan konsumsi buah dan sayur
dengan kejadian gizi lebih pada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan 1.
Jurnal Ners, 4(23), 1–10.
48
Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Panelis
LEMBAR PERSETUJUAN SEBAGAI PANELIS (INFORMED CONSET)
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Bersedia untuk menjadi panelis dalam penelitian yang berjudul ” Uji Daya Terima Dan Analisis
Proksimat Cookies Kelor (Moringa Cookies) Dengan Penambahan Sari Pandan Sebagai Cemilan
Sehat”. Penelitian ini tidak akan memberikan dampak dan resiko apapun pada panelis. Saya telah
diberikan penjelasan mengenai hal tersebut diatas dan saya telah diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai hal tersebut diatas dan saya telah diberikan kesempatan untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum dimengerti dan telah mendapatkan jawaban yang jelas.
Dengan ini saya mengatakan secara sukarela untuk menjadi panelis dalam
penelitian ini.
Kendari...............2023
Mengetahui,
Panelis Peneliti
............................... ..............................
49
Lampiran 2. Formulir Penilaian Uji Organoleptik
FORMULIR PENILAIAN ORGANOLEPTIK
Identitas:
Petunjuk Pengisian:
Telah tersedia 4 (empat) sampel cokies kelor dengan penambahan sari pandan
dengan kode P0, P1, P2, dan P3, Nyatakan penilaian anda terhadap karakteristik
organoleptik dengan memberikan tanda centang () pada tabel karakteristik warna,
aroma, tekstur dan rasa dengan tingkat sangat suka, suka, tidak suka, sangat tidak suka.
A. Warna
Berilah penilaian kesukaan warna dengan memberikan tanda centang () sesuai
dengan kode sampel produk:
Skala Hedonik Kode P1 Kode P2 Kode P3 Kode P4
Sangat Suka
Suka
Agak suka
Tidak Suka
Sangat Tidak Suka
50
B. Aroma
C. Tekstur
D. Rasa
51