KATA PENGANTAR
Akhirnya, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh tim
penyusun atas kontribusinya dalam penyusunan panduan ini.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 6.1. Deskripsi ikon yang muncul pada bar status ................................ 36
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Buku panduan “Pengukuran Areal Perkebunan Menggunakan GPS”
bertujuan :
1. Memaparkan tahapan-tahapan yang harus dipahami dalam kegiatan
pengukuran areal perkebunan dengan menggunakan GPS.
2. Menjadi acuan dan arahan bagi petugas pengelola data perkebunan dalam
melaksanakan pengukuran areal perkebunan menggunakan GPS.
1.3. Sasaran
Sasaran yang diharapkan dari buku Panduan Pengukuran Areal Perkebunan
Menggunakan GPS adalah :
1. Adanya kesamaan persepsi dari setiap petugas pengelola data perkebunan
yang melakukan pengukuran areal perkebunan menggunakan GPS.
2. Tersosialisasinya metode pengukuran areal perkebunan menggunakan GPS
dengan benar kepada petugas pengelola data perkebunan.
BAB II
KONSEP DEFINISI
Tanaman Tahunan adalah tanaman perkebunan yang umumnya berumur lebih dari
satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak
dibongkar sekali panen.
lebih besar dari jarak tanam normal dan ditanam tidak teratur (pada umumnya di
lahan pekarangan).
Tegal/Kebun adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang ditanami tanaman
semusim atau tahunan dan terpisah dengan halaman sekitar rumah serta
penggunaannya tidak berpindah-pindah.
Ladang/huma adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang biasanya ditanami
tanaman musiman dan penggunaan hanya semusim atau dua musim, kemudian
akan ditinggalkan bila sudah tidak subur lagi (berpindah-pindah). Kemungkinan
lahan ini beberapa tahun kemudian akan dikerjakan kembali jika sudah subur.
Lahan yang ditanami pohon/hutan rakyat adalah lahan yang ditumbuhi kayu-
kayuan/hutan rakyat termasuk bambu, sengon dan angsana, baik yang tumbuh
sendiri maupun yang sengaja ditanami misalnya semak-semak dan pohon-pohon
yang hasil utamanya kayu. Kemungkinan lahan ini juga ditanami tanaman bahan
makanan seperti padi atau palawija, tetapi tanaman utamanya adalah bambu kayu-
kayuan.
Lahan sawah non irigasi (tidak berpengairan) merupakan lahan sawah yang tidak
memperoleh pengairan dari sistem irigasi tetapi tergantung pada air alam seperti
hujan, pasang surut air sungai/laut, rembesan dan lain-lain, meliputi:
a. Lahan sawah tadah hujan
b. Lahan sawah pasang surut
c. Lahan sawah lebak
d. Lahan sawah yang sementara tidak diusahakan
BAB III
PENGENALAN DASAR GPS
Segmen
Angkasa
Lokasi pengguna:
06° 15” 22’ N
106° 45” 39’ E
Segmen
Kontrol
Segmen
Pengguna
Secara garis besar GPS dibagi menjadi tiga segmen : kontrol, angkasa, dan
pengguna.
a. Segmen Kontrol
Segmen kontrol merupakan otak dari GPS, yang melakukan pemantauan
terhadap transmisi informasi navigasi dan “penyetelan” yang dilakukan oleh
satelit. Segmen ini meliputi 5 stasiun pemantau dan stasiun upload yang
terdistribusi di seluruh dunia. Setiap satelit akan melewati stasiun pemantau
dua kali dalam satu hari.
b. Segmen Angkasa
Segmen angkasa merupakan konstelasi NAVigation Satellite Timing And Ranging
(NAVSTAR) dari satelit-satelit yang memancarkan sinyal GPS. Orbit satelit
berada pada ketinggian sekitar 20.200 km di atas bumi dan melakukan revolusi
terhadap bumi setiap 12 jam.
c. Segmen Pengguna
Berbagai sektor menggunakan GPS untuk penentuan posisi, baik dari kalangan
sipil maupun militer. Aplikasinya meliputi pertanian, penerbangan, pelayanan
darurat, rekreasi, dan pemantauan kendaraan.
3.2. Satelit
a. Jarak Satelit
Jarak antara receiver GPS dengan satelit dihitung dari jumlah waktu yang
dibutuhkan sinyal radio dari satelite ke receiver GPS.
70 milidetik
40 milidetik
60 milidetik
c. Informasi Almanak
Informasi almanak digunakan untuk mengetahui posisi keberadaan satelit
pada waktu tertentu diwaktu yang akan datang. Almanak dipergunakan pada saat
perencanaan pengukuran dan untuk mendapatkan akuisisi informasi lokasi satelit
lebih cepat bagi receiver.
d. Informasi Ephimeris
Informasi ephimeris merupakan file data yang mengandung informasi orbit
untuk tiap satelit tertentu. Informasi ini dipergunakan oleh receiver GPS bersamaan
dengan penggunaan almanak internal untuk menentukan posisi satelit secara
presisi. Informasi ephimeris ditransmisikan pada sinyal GPS, merupakan orbit
sebenarnya dari setiap satelit dan menghasilkan posisi GPS yang akurat.
Lokasi pengguna:
37° 23.323’ U
122° 02.162’ B
e. GPS Diferensial
GPS diferensial merupakan pengukuran secara presisi dari posisi relatif dua
receiver yang melakukan pemantauan terhadap sinyal GPS yang sama. Hal ini
membutuhkan receiver yang ditempatkan sebagai stasiun base pada koordinat
yang diketahui. Stasiun base akan mengetahui kesalahan apa yang terkandung
pada data satelit. Receiver lainnya (rovers) akan menggunakan koreksi informasi
GPS ini untuk mengeliminasi kesalahan pengukuran.
Pengukuran GPS diferensial merupakan pengukuran yang lebih akurat
dibandingkan dengan pengukuran GPS standar. Dengan menggunakan modus
pengukuran diferensial, akan didapat akurasi sampai dengan nilai satu meter.
Pengukuran ini berdasar pada akurasi posisi referensi (koordinat) yang
dipergunakan dimana tempat antena stasiun base dipasang.
Rover
Base
a. Selective Availability
Selective Availability (SA) merupakan kesalahan acak dari sinyal GPS yang
ditentukan oleh United State Department of Defenses (DoD) untuk menurunkan
kualitas akurasi posisi GPS. Pada saat SA dihilangkan, akurasi posisi horizontal dari
posisi autonomous berkisar antara 10-15 meter. Akan tetapi pada saat SA
diaktifkan, akurasi autonomous dapat berubah menjadi diatas 100 meter. Selective
Availability telah dimatikan pada waktu Mei 2000.
b. Obstruksi
Obstruksi adalah munculnya penghalang sinyal GPS (awan, gedung,
pepohonan, dll). Penerimaan sinyal GPS akan lebih baik pada area terbuka
dibandingkan dengan area yang tertutup. Jika receiver GPS melakukan pemantauan
terhadap empat satelit dan seketika kehilangan pemantauan terhadap salah satu
satelit dikarenakan terhalang oleh obstruksi, maka pengguna harus menunggu
sampai terhubung kembali dengan satelit untuk dapat melakukan perekaman data
posisi 3D.
c. Multipath
Kesalahan multipath terjadi pada saat sinyal GPS terpantul terlebih dahulu
pada sebuah objek sebelum mencapai antena receiver GPS. Kesalahan ini dapat
terjadi tanpa ada peringatan terlebih dahulu. Nilai kesalahan yang terjadi bisa
sangat kecil akan tetapi bisa juga menyebabkan penurunan akurasi hingga
beberapa meter. Sampai saat ini, belum ada cara untuk menghindari kesalahan
tersebut.
Ionosfer
Troposfer
BAB IV
ORGANISASI PELAKSANA SURVEI
2. Tim Kabupaten
Mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh instruktur.
Melakukan rekruitment tim pengukur dan menunjuk Manbun/PPL sebagai
koordinator tim pengukur.
3. Tim Provinsi
Mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh instruktur
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengukuran yang berada
di wilayah kerjanya.
Mengkoordinasikan pelaksanaan survei secara keseluruhan bersama tim
kabupaten di wilayahnya.
Melakukan kompilasi dan pengolahan data GPS dari tingkat kabupaten
Melakukan koordinasi dengan tim pusat atas segala permasalahan yang
timbul pada pelaksanaan survei.
4. Tim Pusat
Menyusun buku panduan, melakukan pelatihan untuk mensosialisasikan
penggunaan GPS serta menyamakan pengertian akan konsep pengukuran
areal perkebunan.
Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan survei secara
keseluruhan.
Memberikan arahan atas permasalahan yang timbul pada pelaksanaan
survei.
Melakukan kompilasi dan pengolahan data GPS dari provinsi
BAB V
PENGENALAN ALAT RECEIVER GPS
Saat ini banyak dijumpai jenis/merek alat receiver GPS di pasaran. Pada bab
ini akan dijelaskan fitur dan penggunaan salah satu alat receiver GPS yaitu Trimble
Juno SB.
5
1 6
2
3 7
4
10
11
Bagian Kiri
1. Konektor Antenna Eksternal GPS
2. Lensa Kamera
3. Lampu Power / Charger
4. Tombol Power
Bagian Kanan
5. Tempat Pena Stylus 9. Slot Kartu Memori Micro SD
6. Tombol Reset 10. Tombol Kamera
7. Tombol Penggerak Zoom 11. Tempat Pengait Tali Lanyard
Bagian Bawah
12
14
13
Bagian Depan
SB 15
16 17
18
19 20
21
Bagian Bawah
12. Soket Mini USB
13. Konektor Power / Charger
14. Konektor Headset
Bagian Belakang
22
23
25
24
Bagian Belakang
22. Speaker
23. Lensa Kamera dan Cermin
24. Pembuka Tutup Baterai
25. Tombol Kamera
- Alat handheld ini tidak tahan air, oleh karenanya jangan dibiarkan terkena
hujan atau lembab, bila terjadi segera bersihkan dengan kain kering.
1
2 3
7 8
Memasukkan Baterai
1. Pada bagian belakang alat, tekan tombol hitam di bawah logo ”Windows®” dan
geser ke bawah untuk melepaskan penutupnya.
2. Arahkan ujung baterai seperti terlihat pada gambar dengan label menghadap
ke atas, tekan sehingga permukaan baterai datar dan terdengar bunyi ”klik”.
3. Pasang kembali penutupnya, geser keatas sampai tertutup rapat.
Catatan : Menghubungkan alat dengan computer melalui kabel data USB tidak
akan mengisi baterai pada alat.
Pengisian penuh dari keadaan kosong memerlukan waktu sekitar 4 jam, alat bisa
digunakan pada saat pengisian.
TIPS - Untuk mejaga kondisi baterai, matikan ’’aplikasi wireless” dan putuskan
hubungan dengan ”GPS receiver” pada saat alat tidak digunakan.
BAB VI
TAHAPAN PENGGUNAAN ALAT RECEIVER GPS
d. Setting Backlight
Pencahayaan ini memudahkan pengguna dalam kondisi gelap tetapi akan
menguras tenaga baterai, untuk mengatur dalam keadaan hemat daya,
lakukan konfigurasi dengan cara:
- Klik / Setting / System / Backlight
Dalam Terrasync terdiri dari section dan sub section. Daftar Struktur Section
Terrasync seperti berikut ini :
Map Section
Map Tools Select
Zoom In
Zoom Out
Pan
Digitaze
Measure
Option Zoom Extents
Auto Pan to GPS Position
Auto Pan to Selection
Filter
Update Selected Feature
Delete Selected Feature
Set Nav Start GPS
Map Point
Selected feature
Set Nav Target Map Point
Construct.....
Selected feature
Clear Nav Targets
Cross-Track Light Bar
Enter Coordinates
Refresh
Layers Filtered Features
Unfiltered Features
Waypoints
Background
Between Feature GPS
GPS Trail
Background Files
Layer Formating
Undo
End Measurement
Create/End Feature
Log/Pause/Resume
Data Section
New File Create
Existing File Open
Update Update Option Show Filtered Features
Features Features Show Unfiltered Features
Form Filter
Delete
Undelete
Set Nav Start GPS
Selected features
Set Nav Target Selected feature
Construct....
Clear Nav target
Logging Interval
Continue
View Number
Name
Label 1
Label 2
Update
Filter
Distance
Atribute Options Offset Distance
Bearing
Entry Distance-Distance
Form Triple Distance
Bearing-Bearing
Triple-Bearing
New Vertex
Logging Interval
Nest
Segment Line
Log
Pause
Resume
External Trigger
Log/Pause/Resume
Collect Collect Options Logging Interval
Feature Feature Repeat
Form Log Now
Log Later
Continue
Atribute Options Offset Distance Bearing
Entry Distance-Distance
Form Triple Distance
Bearing-Bearing
Triple-Bearing
New Vertex
Logging Interval
Nest
Segment Line
Log
Pause
Resume
External Trigger
Log/Pause/Resume
File Options Delete
Manager Copy to Default
SD Card
Rename
Move to SD Card
Send via Email
Receive via Email
Edit embedded dictionary
New dictionary
Read dictionary from data
Read data from Shape
Write data to Shape
Extract data from file
Navigation Section
Navigate Options Go to Next Unvisited Waypoint
Navigation Options
Waypoints Waypoint New New Waypoint
File List File Form
Waypoint Options Set Nav Start
Set Nav Target
Clear Nav Targets
Delete
Undelete
Edit
New
Close File
New Waypoint Create GPS
Form Form Map Point
Selected Point Feature
Selected Vertex
Start
Middle
End
Selected Waypoint
Edir Waypoint
Form
Status Section
Skyplot
Satellite Info
Receiver
Real Time Summary
External
Integrated Beacon
Integrated OmnSTAR
Integrated SBAS
Integrated RTK Radio
Plan Option Show Orbits Off
Trails
Trajecttories
Hours 12
6
4
3
2
1
Report
Play
Pause
Resume
Set Time
GPS
Settings
Sensor Sensor 1
Sensor 2
Comms
UTC Time
About System Report
Setup Section
Options Connect to GPS
Disconnect from GPS
Reset GPS receiver
Active Integrated OmnSTAR
Connect to External Sources
Disconnect from External Sources
Ext Source
GPS
Reload
Change
Lock
Logging Settings
GPS Settings
Real-time settings
Coordinate System
Units
External Sensors
d. Bar Status
Bar status tampil pada jajaran atas dari layer TerraSync. Bar status ini akan
selalu muncul, akan tetapi ikon yang ditampilkan akan bergantung pada
status terkini dari sistem. Bar status menyediakan informasi dasar mengenai
status software TerraSync. Gambar berikut menampilkan ikon pada bar
status.
Tabel berikut menjelaskan tampilan ikon yang muncul pada bar status:
e. Pengambilan Data
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, lakukan hal-hal sebagai berikut:
Pastikan receiver GPS terbebas dari halangan tubuh kita, karrena antena
membutuhkan area yang terbuka.
Gunakan fungsi Log Now/Log Later untuk menghentikan sementara dan
melanjutkan perekaman jika diperlukan.
Meminimumkan perubahan konstelasi. Tiap konstelasi satelit
memberikan perbedaan solusi posisi.
2. Pada daftar Choose Feature, pilih point feature, kemudian tekan Create,
sehingga muncul tampilan seperti gambar berikut, selanjutnya isi kolom
atribut dengan isian/pilihan yang benar
3. Tekan tombol Log, dan GPS receiver mulai merekam posisi obyek titik,
seperti tampak pada tampilan berikut ini:
Pada saat software melakukan perekaman posisi GPS, nilai akan bertambah.
Bila perekaman dianggap sudah cukup (minimal menunjukan angka 5), tekan
OK untuk menutup obyek. Kolom atribut akan tertutup dan kembali ke
jendela Collect Features.
3. Tekan Create. Kolom atribut akan muncul, selanjutnya tekan tombol Log,
dan GPS receiver mulai merekam posisi obyek garis, seperti tampak pada
tampilan berikut ini :
6. Untuk kembali ke menu data tekan tombol daftar Section dan kemudian
pilih Data.
7. Setelah selesai berjalan mengelilingi obyek area tekan OK untuk menutup
proses perekaman obyek selanjutnya akan muncul tampilan berikut ini
dan tekan OK.
Gambar 6.30. Jendela tampilan option perekaman dengan nest
3. Tekan tombol Log untuk memulai perekaman obyek titik sampai waktu
dianggap sudah cukup (minimal menunjukan angka 5), kemudian tekan
OK. Tampilan akan kembali ke posisi semula pada saat merekam obyek
area, tekan tombol Resume untuk melanjutkan perekaman obyek area.
Pilih Offset pada tombol Options, seperti tampak pada gambar di bawah
ini.
Pilih Direction: Right atau Left, pemilihan itu disesuaikan dengan arah
lintasan dengan obyek yang akan direkam. Selanjutnya, tentukan jarak
horizontal dan vertical dan isikan pada kolom yang tersedia. Horizontal
distance adalah jarak antara lintasan dengan batas obyek, sedangkan
vertical distance adalah perbedaan ketinggian antara lintasan dengan
ketinggian obyek (biasanya ketinggian dianggap sama sehingga isikan
angka nol).
Tekan tombol Log untuk memulai perekaman Offset, dan tekan OK
setelah proses perekaman selesai dilakukan.
Gambar 6.34 : Jendela option perkeman dengan offset
m. Pengulangan Obyek
Gunakan pilihan Repeat untuk efisiensi perekaman secara sekuensial dari
obyek yang sama, karena tidak memerlukan pengisian kembali nilai untuk
seluruh atribut. Fasilitas Repeat hanya dapat dilakukan pada saat perekaman
obyek generik. Lakukan perubahan bagi hal yang perlu untuk diubah. Pada
saat menggunakan pilihan Repeat, nilai atribut default akan di-copy-kan dari
perekaman obyek terakhir yang sama.
1. Pada kolom isian atribut untuk obyek garis dan area, tekan Options dan
pilih New Vertex
Ikon loging pada bar status akan berubah menjadi bentuk animasi
lingkaran yang membesar , dan angka yang terdapat disebelahnya
menunjukkan jumlah posisi yang terekam untuk vertex tersebut.
2. Jika diperlukan, masukkan atau lakukan editing nilai atribut untuk obyek.
3. Setelah dilakukan perekaman sebanyak posisi yang diperlukan untuk
vertex tersebut, tutup kolom isian Vertex. Selanjutnya kembali ke kolom
isian atribut.
Vertex rerata sama halnya dengan obyek titik, dan mempunyai limitasi yang
sama yang diterapkan terhadap obyek titik pada saat kolom isian vertex
terbuka. Pada saat kolom isian Vertex terbuka, diharuskan untuk tetap diam,
seperti halnya pada saat perekaman obyek titik. Pesan Vertex open dan
Remain Stationary akan muncul untuk mengingatkan posisi perekaman
untuk tidak bergerak (tetap diam).
Klik tombol Done, jendela akan kembali tampak seperti pada gambar
pilihan instalasi di awal proses ini. Apabila menginginkan instalasi yang
lain, dapat memilih pilihan yang terdapat pada jendela tampilan, apabila
tidak clik tombol Close. Proses instalasi selesai.
3. Pilih English (United State) kemudian klik OK, hingga muncul tampilan :
6. Isikan User Name dan Company Name, kemudian klik Next pada jendela
tampilan berikut :
6. Klik Transfer All. File data segera diproses untuk pindah ke komputer.
7. Informasi tentang transfer file akan muncul, klik close untuk menutup.
8. Untuk keluar dari utilitas data transfer Klik Close.
2. Lakukan setting zona waktu, atau membuat zona waktu baru jika zona
waktu setempat belum ada.
3. Klik OK.
d. Edit Data
Software GPS Pathfinder Office mampu melakukan editing data untuk
pemulusan (smoothing) hasil perekaman.
3. Pada tampilan Map, klik pada posisi GPS yang hendak dihapus.
4. Pada jendela dialog Position Properties, Klik Delete, jika terjadi kesalahan
penghapusan posisi maka klik undelete untuk mengembalikan posisi yang
dihapus.
5. Pada jendela dialog Position Properties, klik pada panah untuk memilih
apakah posisi sebelum/sesudahnya akan dihapus.
6. Jika melakukan kesalahan, pilih Edit/Undelete All Positions. Ini akan
mengembalikan seluruh posisi yang terhapus setelah penyimpanan
terakhir. Posisi GPS dari obyek yang terhapus akan tetap tampil pada
peta. Posisi yang tertandai untuk penghapusan tidak akan ditulis terhadap
file export GIS.
Mencari Obyek
1. Untuk melakukan pencarian obyek dan atribut, gunakan perangkat Find
Feature.
2. Pilih Edit/Find Feature
3. Pilih obyek, atribut, test dan nilai.
4. Pilih tempat untuk pencarian : From Start, For Previous Feature, For Next
Feature, atau From End.
5. Klik Find.
Software GPS Pathfinder Office akan mencari obyek yang dikehendaki dan
menampilkan di jendela peta. Untuk mengakhiri klik Close.
Konfigurasi Format
Untuk konfigurasi format setup ekspor:
1. Pada grup type of Data to export dalam tab Tab, pilih opsi
Features/Positions and Attributes:
Features/Position and Attributes – ekspor obyek dan informasi atribut
Include Not in Feature Positions – ekspor tidak pada posisi obyek
seperti halnya one point per Not in Feature position atau as one line
per group of Not in Feature postions.
Positions Only – ekspor posisi seperti halnya satu titik per posisi GPS,
satu titik per file (posisi rata-rata), satu garis per input file, atau satu
area per input file.
2. Pada grup Create Point Features From, dapat diekspor obyek titik berikut
catatannya, rekaman velocity, dan rekaman sensor.
3. Group Starting Feature ID hanya tersedia untuk format ekspor yang
membutuhkan ID unik. Kolom isian Value menyatakan ID obyek
permulaan untuk:
Start Each Session with this Value – menyatakan bahwa ID obyek
permulaan selalu dimulai dengan nilai yang tampil.
Continue Increment from Previous Session – nilai default pada kolom
adalah 1 ditambah ID obyek diekspor terakhir pada sesi sebelumnya.
sangat berguna pada saat informasi atribut obyek diambil, akan tetapi
posisi GPS tidak terekam.
Mengkonfigurasi Unit
Untuk melakukan konfigurasi unit:
1. Pilih tab Unit
2. Pada grup Unit, pilih Use export Unit. Data akan diekspor pada set unit
dalam tab ini. Klik Change untuk melakukan reset unit ekspor.
3. Pilih Distance, Area, dan Velocity Units, kemudian klik OK.
4. Decimal Places – kolom ini mengontrol jumlah tempat angka decimal
yang terekspor. Kolom jumlah angka decimal diterapkan hanya pada data
terekspor dalam format ASCII.
5. Pilih Latitude/Longitude Option, jika tersedia:
Format – mengontrol style koordinat Latitude and Longitude yang
terekspor.
Quadrant – menentukan bagaimana komponen kuadran ataupun
hemisphere dari koordinat Latitude/Longitude diekspor. Pilih +/- untuk
mengekspor Northern hemisphere latitude dan Eastern hemisphere
longitude sebagai nilai positif, Southern hemisphere latitudes dan
Western hemisphere longitude sebagai nilai negatif. Pilih NS/EW untuk
megekspor catatan hemisphere.
6. Pilih dari Date/Time Option berikut, jika tersedia:
Time format.
Date Format.
Menyertakan Atribut
Untuk menyertakan atribut:
1. Pilih tab Attributes:
2. Pada grup Export Menu Attributes As, pilih opsi Attribute Value.
Attribute Value – mengekspor nilai atribut yang dimasukkan pada
waktu pengambilan data.
Code Value 1 – mengekspor kode pertama yang ditentukan
sebelumnya.
Code Value 2 – mengekspor kode kedua yang ditentukan sebelumnya.
Code 1 + 2 – mengekspor kedua kode yang telah ditentukan
sebelumnya.
3. Grup generated Attributes mencakup atribut tambahan untuk
dokumentasi. Pilih salah satu untuk file output. Untuk seluruh tipe obyek
dan nama atributnya yang terekspor, mencakup:
PDOP – MAX_PDOP
Status koreksi – CORR TYPE
Receiver Type– RCVR_TYPE
Date Recorded – GPS_DATE
Time Recorded – GPS_TIME
Feature Name – FEAT_NAME
Data File Name – DATAFILE
Total Positons – UNFIL_POS. Jumlah total posisi dari obejek dalam
bentuk file SSF.
Filteres Positons – FILT_POS. Jumlah total posisi dari obejek setelah
editing posisi.
4. Untuk Point Features, dan nama atribut yang terekspor, mencakup:
Height – GPS_CALCHEIGHT. Elevasi dari obyek titik.
Gunakan atribut ini untuk jika sistem SIG atau CAD tidak dapat
menerima koordinat tiga dimensi. Jangan memilih ini jika sistem SIG
ataupun CAD menyimpan posisi tiga dimensi.
Standard Deviation – STD_DEV. Penyebaran posisi rerata untuk obyek
titik.
Standar deviasi bukan merupakan akurasi pengukuran dari posisi
obyek titik. Ini mengindikasikan persebaran posisi dari rerata.
Horizontal Precision – VER_PREC
Vertical Preision – HORZ_PREC
5. Untuk Line Features, mencakup:
Length – GPS_LENGTH
Average Horizontal Precision – AVG_HORZ_P
Average Vertical Precision – ACG_VERT_P
Worst Horizontal Precision_- WORST_HORZ
Ekspor Data
1. Pada grup Input File, klik Browse
2. Pilih file terkoreksi yang hendak di ekspor dan jika tidak tampil dalam
jendela dialog Select Data Files, klik Open.
3. Pada grup Choose an Export Setup, verifikasi setup ekspor yang baru
terbentuk telah terpilih, kemudian klik OK. Proses dimulai, jendela Export
Completed menginformasikan jumlah posisi dan obyek yang terekspor.
4. Klik More Detail untuk menampilkan file teks yang terbentuk dari ekspor.
5. Klik Close untuk menutup utilitas ekspor.
3. Pada isian baris Name isikan nama Data Dictionary nya, contoh
Perkebunan Rakyat
5. Pada window New Feature isikan nama untuk Feature Name (contoh:
Tanda Titik). Kemudian untuk Feature Classification pilih Point.
7. Klik tab Symbol pada window New Feature, atur Font, Style, Size,
Foreground, Background sesuai keinginan. Untuk mengganti gambar
ikon klik tombol Change, pilih gambar dan klik OK
8. Kemudian klik OK pada jendela New Feature. Proses penyusunan
feature selesai dan akan tampil seperti gambar berikut :
11. Pada latihan ini pilih tipe atribut Menu, kemudian klik tombol Add
12. Muncul window New Menu Attribute, isikan nama pada baris Attribute
Name nya, biasanya baris isian ini untuk pertanyaannya (contoh Jenis
Tanda), kemudian untuk jawabannya yang berupa menu ada pada
kolom Menu Attribute Values.
13. Pada kolom Menu Attribute Values klik tombol New untuk mengisi
menu-menu pilihannya. Menu ini merupakan menu jawaban dan isikan
pada window New Attribute Value – Menu Item di baris isian Attribute
Value contoh: Patok Batas Kebun), kemudian klik tombol Add. Isikan lagi
menu jawaban lainnya kemudian klik tombol Add lagi. Ulangi langkah
tersebut sampai selesai untuk pilihan attribute nya.
14. Selesai mengisi menu pilihan attributnya, close window New Attribute
Value – Menu Item dengan klik tombol close di pojok kanan atas.
15. Kemudian klik tombol OK pada window New Menu Attribute.
16. GPS Receiver type Juno SB dilengkapi dengan kamera untuk mangambil
data gambar di lapangan. Kamera ini hanya bisa gunakan dengan
membuat Attribute dulu di Data Dictionary. Caranya pada window New
Attribute Type pilih tipe atribut File Name kemudian klik tombol Add.
17. Pada window New File Name Attribute, isikan Attribut Name nya
(contoh: Foto), kemudian klik tombol OK.
BAB VII.
HAL-HAL PENTING DALAM PENGUKURAN
7.2. Alat
a. Persiapan
Charge battery pertama kali selama 8 jam dan selanjutnya cukup
sampai penuh (lebih kurang 2 jam). Battery mempunyai kapasitas 6-10
jam.
Bawa perlengkapan charging battery.
Lindungi reciever GPS dengan plastik tipis (khususnya apabila musim
hujan).
Reciever GPS dimasukan dalam casing pelindung.
b. Pelaksanaan
Gunakan stylus sesuai dengan standar dan jangan menggunakan alat
lain.
Tempatkan stylus pada tempat yang disediakan .
Untuk penghematan battery maka selama survei sebaiknya tidak
menggunakan program-program lain yang tidak perlu.
Pegang receiver GPS secara benar yaitu tidak terhalang dengan
badan/tubuh pengukur.
Pastikan bahwa satelit telah diterima dengan baik (minimal 4 satelit
yang tersebar dalam 4 kuadran).
Selama survei perhatikan jumlah satelit yang diterima dan berhenti
sebentar apabila jumlah satelit tidak cukup.
Sebelum meninggalkan lokasi, pastikan bahwa data sudah tersimpan
dengan baik (cek dengan membuka file hasil perekaman).
Pengarah :
Dr. Ir. Edi Abdurachman, MS
Ir. M. Tassim Billah, M.Sc
Ir. Yasid Taufik, MM
Tim Penyusun :
Ir. Dewa N. Cakrabawa, MM
Ir. Djoko Husodo, MM
Drs. Paulus Basuki KS, MSi
Ir. Noviati, MSi
Ir. Efi respati, MSi
Ir. Sabarella, MSi
Ir. Risrizal
Yanuar Arianto, STp
Sehusman, SP
Mokhamad Subehi
Ir. Jaka Surasa
Gambar :
Sehusman
Mokhamad Subehi
Diterbitkan :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Cetakan II Tahun 2011