Anda di halaman 1dari 10

PERANGKAT PEMBELAJARAN

Akidah Akhlak
KELAS II
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

1. Absensi
2. Buku Nilai Siawa
3. Silabus
4. RPP 1 Lembar
5. Materi Ajar Akidah Akhlak Kelas II

Disusun Oleh :

Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak


( Mifta Oktarina )
( 21591131 )
UJI PUBLIK
Kompetensi Inti
KI-1 KI-2 KI-3 KI-4
(SIKAP (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
SPIRITUAL)
1. Menerima dan 2. Menunjukkan 3. Memi 4. Menyajikan
menjalankan sikap pengetahuan pengetahuan
ajaran agama jujur,disiplin, faktual dengan faktual dalam
yang dianutnya. tanggung jawab, cara mengamati bahasa yang
santun, peduli, (mendengar, jelas dan logis,
dan percaya diri melihat, dalam karya yang
dalam membaca) dan estetis, dalam
berinteraksi menanya gerakan yang
dengan berdasarkan mencerminkan
keluarga, teman rasa ingin tahu anak sehat, dan
dan guru tentang dirinya, dalam tindakan
makhluk ciptaan yang
Tuhan dan mencerminkan
kegiatannya, dan perilaku anak
bendabenda beriman dan
yang berakhlak mulia.
dijumpainya di
rumah dan di
sekolah

Kompetensi Dasar
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
DASAR DASAR DASAR DASAR
1.12 Menerima 2.12 Memiliki U 3.12 4.12
kebenaran kisah sikap Memahami Mengomunikasikan
keteladaan Nabi meminta maaf kisah kisah keteladaan
Musa a.s dan kerja keras keteladanan Nabi Musa a.s
sebagai Nabi Musa
implementasi
dari kisah
keteladaan Nabi
Musa a.s.
PETA KONSEP

KISAH KETELADANAN NABI MUSA a.s


A. Kisah Nabi Musa As.

Nabi Musa lahir dan diutus untuk berdakwah di Mesir ditemani saudaranya,
Nabi Harun.
Saat itu Mesir diperintah seorang raja yang zalim dan kejam. Raja Mesir
tersebut bernama Fir’aun. Ia mengaku sebagai
Tuhan dan memerintahkan rakyat untuk
menyembahnya.
Suatu malam Fir’aun bermimpi bahwa kerajaannya
dihancurkan oleh seorang pemuda dari Bani Israil.
Ia gelisah dan khawatir mimpi menjadi kenyataan.
Maka Fir’aun memerintahkan prajuritnya untuk
membunuh semua bayi laki-laki keturunan Bani
Israil.
Sumber: youtube.com
Setiap ibu hamil dari keturunan Bani Israil dilanda ketakutan termasuk
ibunda Nabi Musa. Maka ketika Musa dilahirkan, bayinya dihanyutkan ke
Sungai Nil agar tidak dibunuh oleh Fir’aun.
Lalu bayi itu ditemukan oleh Asiah, istri Fir’aun. Pada awalnya Fir’aun marah
dan hendak membunuhnya, akan tetapi Asiah menyakinkan Fir’aun bahwa
bayi itu kelak akan bermanfaat bagi dirinya dan merayunya agar bisa
diasuhnya.
Maka dicarilah ibu yang dapat menyusuinya. Berbagai wanita mencoba
menyusuinya tetapi bayi itu menolak, sampai akhirnya ibu Musa berhasil
menyusui bayinya tersebut. Suatu ketika, Firaun menggendong bayi Musa.
Tiba-tiba, bayi Musa menarik jenggot Firaun dengan keras. Firaun sangat
marah dan hendak membunuhnya. Untunglah, istrinya mencegahnya. Istrinya
mengatakan bahwa bayi itu tidak mengerti apa-apa. Firaun kurang percaya
lalu memerintahkan pengawalnya untuk membawakan sebongkah bara api
dan sepotong makanan untuk diserahkan ke bayi Musa. Bayi musa pun
memasukan bara api ke mulutnya. Barulah Firaun yakin bahwa bayi itu
belum tahu apa-apa.
Musa tumbuh dewasa. Suatu hari Musa melihat seorang anak pejabat yang
menganiaya seorang budak dari Bani Israil. Musa mengingatkan pemuda
tersebut. Bukannya berhenti pemuda itu justru menyerang Musa. Musa pun
memukulnya. Tak disangka pukulan Musa membuat pemuda itu mati. Musa
pun bertobat.
Firaun marah mendengar Musa menolong budak Bani Israil. Ia
memerintahkan untuk menangkap Musa. Musa pergi meninggalkan Mesir
hingga ke negeri Madyan. Di sana ia ikut menggembala kambing Nabi Syuaib.
Nabi Syuaib terkesan dengan ketekunan dan sifat baik Nabi Musa, maka ia
pun menikahkah Musa dengan salah satu putrinya.

Suatu malam Nabi Musa menerima wahyu dari Allah Swt di bukit Sinai. Maka
Musa pun berangkat ke Mesir ditemani Nabi Harun untuk menyadarkan raja
Firaun.
Nabi Musa As mengingatkan Firaun untuk menyembah Allah. Firaun menolak
dan mentertawakannya. Nabi Musa mengeluarkan mengeluarkan mukjizat
tongkat yang berubah jadi ular dan tangan yang bisa bercahaya. Firaun justru
menyebut Musa tukang sihir. Maka dipanggillah tukangtukang sihir Firaun
untuk mengalahkan Musa.
Tukang-tukang sihir melemparkan tali-tali yang berubah
menjadi ular-ular kecil yang banyak. Allah Swt
memerintahkan Musa melempar tongkatnya. Tongkat
Musa berubah jadi ular besar yang memakan ular-ular kecil. Penyihir-penyihir
Firaun menyerah dan tunduk pada Musa.
Firaun marah dan memerintahkan Musa dan semua pengikutnya untuk
ditangkap. Maka Musa dan pengkutnya lari hingga ke pinggir laut Mati.
Allah Swt memerintahkan Musa untuk memukulkan tongkatnya ke laut, dan
laut pun terbelah sehingga Musa dan pengikut berhasil menyeberanginya.
Sementara itu Firaun dan bala tentaranya masih mengejar Musa. Saat Firaun
berada di tengah lautan, Musa memukulkan tongkatnya ke laut. Laut pun
kembali menyatu hingga Firaun dan bala tentaranya tenggelam di tengah laut.

B. Keteladanan Nabi Musa a.s.

Nabi Musa a.s. adalah seorang nabi pilihan Allah Swt. Ada banyak
keteladanan yang bisa kamu contoh dari kisah Nabi Musa As.

1. Nabi Musa a.s. memiliki hati yang suka menolong, rajin bekerja
sehingga Nabi Syuaib pun menyukainya.
2. Nabi Musa a.s. menyadari dirinya kurang fasih berbicara sehingga tanpa
malu-malu meminta bantuan Nabi Harun untuk berdakwah.
3. Nabi Musa a.s. berdakwah dengan penuh tawakkal kepada Allah Swt.
4. Sehebat apapun manusia, tidak akan mampu menandingi kekuasaan
Allah Swt.
5. Kesombongan, kejahatan, dan kedurhakaan kepada Allah Swt. akan
mendatangkan azab dari Allah.

AKU BISA

Ayo ucapkan dengan lisanmu dan hayati dalam hatimu!


o Aku ingin selalu menolong orang yang lemah
o Aku selalu rajin bekerja
o Aku ingin menjadi anak yang baik dan mengajak kebaikan
o Aku tidak akan sombong dan berbuat jahat
o Aku akan selalu bertawakkal kepada Allah Swt.
AYO BERLATIH

A. Jawablah dengan jujur dengan memberi tanda (√) pada


kolom berikut!
No Uraian Ya Tidak
1. Ketika temanku jatuh dari sepeda, aku
segera menolongnya
2. Aku selalu membantu pekerjaan ibu di
rumah.
3. Jika ada teman yang bertengkar, maka aku
memintanya untuk berdamai.
4. Aku berteman baik dengan siapapun
sekalipun dia miskin.
5. Setiap kali ingin melakukan sesuatu, aku
selalu berdoa kepada Allah agar dilancarkan.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Siapa penguasa Mesir di zaman Nabi Musa a.s.?


2. Mengapa bayi Musa dihanyutkan ibunya di sungai Nil?
3. Siapa yang menyusui Nabi Musa a.s. saat masih bayi?
4. bagaimana cara kita meneladani sikap dan perilaku Nabi Musa a.s.?
5. Bagaimana nasib raja Fir’aun di akhir hayatnya?
Al-Huly Muhammad Abdul Aziz, Karakteristik Nabi: Perilaku Nabi dalam Menjalani Hidup,
terj. Jogjakarta: Hikam Pustaka, 2010.
Al-Jazairi Abu Bakar Jabir, Minhajul Muslim: Konsep Hidup Ideal dalam Islam, terj. Jakarta:
Darul Haq, 2015.
Al-Malybari Zainuddin Ibnu Abdul Aziz. Terjemah Irsyadul Ibad: Sebuah Pedoman dan
Petunjuk manusia ke jalan yang benar, Surabaya: Mutiara Ilmu, 2015.
Al-Qasimi Muhammad Jamaluddin, Mau’izhatul Mukminin: Bimbingan untuk Mencapai Tingkat
Mukmin, terj. Bandung: CV Diponegoro, 1975.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa
Depertemen Pendidikan Nasional, 2008.
Sabiq Sayid, Aqidah Islam (Ilmu tauhid), Bandung: CV Diponegoro, 1991.
(RPP)

Nama Satuan Pendidikan : MIN 01 Rejang Lebong


Mata Pelajaran/Tema : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : II/Genap
Materi Pokok : Keteladanan Nabi Musa a.s
Alokasi Waktu : 1 X 15

A. Tujuan Pembelajaran G. Kegiatan Pembelajaran


1. Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat 1. Pendahuluan
memahami kisah keteladanan Nabi Musa a.s a. Salam dan do’a
dengan benar. b. Apersepsi
2. Melalui kegiatan bercerita, siswa dapat c. Guru menyampaikan tujuan
mengomunikasikan kisah keteladanan Nabi pembelajaran.
Musa a.s dengan tepat.
B. Kompetensi Dasar 2. Inti
3.12 Memahami kisah keteladanan Nabi Musa a. Siswa mengamati gambar kisah nabi
a.s Musa a.s.
4.12 Mengomunikasikan kisah keteladaan Nabi b. Guru menanyakan apa makna pada
Musa a.s gambar.
C. Indikator c. Siswa diberikan kesempatan bertanya
1. Mampu memahami kisah keteladanan Nabi atau menanggapi.
Musa a.s. d. Guru menjelaskan tentang kisah nabi
2. Mampu mengomunikasikan kisah Musa a.s dan keteladannya.
keteladaan Nabi Musa a.s. e. Siswa memberi tanda ceklis benar atau
3. Mampu meneladani sikap Nabi Musa a.s. salah pada kolom tentang keteladanan
D. Materi Esensi Nabi Musa a.s.
Keteladanan Nabi Musa a.s
E. Metode 3. Penutup
Berkisah,Demonstrasi, percobaan, tanya jawab, a. Guru dan siswa menyimpulkan materi
penugasan, dan ceramah. bersama.
b. Guru dan siswa melakukan refleksi,
penugasan dan menyampaikan materi
berikutnya.
c. Doa penutup dan salam.
F. Media/Sumber Belajar H. Penilaian
1. Buku Siswa Akidah Akhlak Kelas II. (Hal. 1. Spiritual: pengamatan, observasi, jurnal
82-88) unduh di 2. Sosial: pengamatan, observasi, jurnal
kamimadrasah.blogspot.com 3. Pengetahuan: tulis, lisan
2. Benda-benda yang ada di sekitar sekolah.
3. PPT / Gambar

Juni-2023
Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru Akidah Akhlak

……………………. ( Mifta Oktarina )


( 21591131 )

Anda mungkin juga menyukai