Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MEMPERSIAPKAN LANSIA SEHAT JIWA DI USIA SENJA DI DESA


SUMBER BENING KECAMATAN BANTUR KABUPATEN MALANG

Disusun Oleh:
Dhea Talapesi
2331061001

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN MALANG


WIDYA CIPTA HUSADA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
MALANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


MEMPERSIAPKAN LANSIA SEHAT JIWA DI USIA SENJA DI DESA
SUMBER BENING KECAMATAN BANTUR KABUPATEN MALANG

Oleh :
Dhea Talapesi
2331061001

Telah diperiksa kelengkapannya pada :

Hari :
Tanggal :

Dosen pembimbing Institusi Dosen pembimbing lahan

Icca Presilia A, S.Kep., Ns., M.Kep Soebagijono, S.Kep., Ns., M.MKes

Mahasiswa

Dhea Talapesi

I
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Berbagai gangguan jiwa dampaknya tidak hanya berdampak untuk pasien
itu sendiri tetapi juga menimpa keluarga korban. Kemajuan penyembuhan
seringkali membutuhkan waktu yang lama menimbulkan beban bagi keluarga.
Keluarga harus menanggung beban karena merawat orang-orang dengan
kemungkinan masalah kesehatan mental mencakup berbagai masalah
psikologis, emosional, sosial, fisik dan finansial. Keluarga hidup bersama
anggota keluarga pernah mengalaminya Gangguan jiwa akan sering dihadapi
Jadi masalah lingkungan sosial cenderung mengisolasi diri secara sosial.
Selain itu, keluarga memiliki emosi kemarahan, kesedihan, kehilangan libido,
kehilangan mengidam makanan dan depresi.Takut, rasa bersalah, stigma, dan
stres yang terkait Tanggung jawab keuangan untuk perawatan anggota
keluarga pernah mengalaminya psikosis.
Stres dalam kehidupan seseorang merupakan hal yang baik, namun akan
menimbulkan masalah bila stres tersebut berlebihan. Peningkatan tekanan
darah merupakan salah satu respon tubuh terhadap stres dan merupakan
bagian respon flight or flight. Dalam keadaan stres berkelanjutan, tekanan
darah dapat tetap tinggi dan menyebabkan hipertensi (Swarth, 2002). Stres
psikologis dan fisik merupakan ketegangan yang disebabkan oleh fisik, emosi,
sosial, ekonomi, pekerjaan atau keadaan, peristiwa, atau pengalaman yang
sulit untuk mengelola atau bertahan (Nasir, 2011).
Stressor ini menimbulkan perasaan tegang keluarga ODGJ termasuk
stressor utama berasal dari kebutuhan, sementara pasien stresor sekunder
berhubungan dengan stress peran, dikaitkan dengan peran keluarga dekat dan
peran mereka dihubungkan dengan aktivitas di luar situasi tersebut
memberikan perawatan. Stres peran keluarga karena penurunan pendapatan
rumah tangga, meningkat biaya terkait perawatan dan pengobatan pasien, dan
apakah pendapatan keluarga harus dipenuhi kebutuhan bulanan keluarga.
Beberapa Kondisi di atas mungkin saja terjadi gejala depresi dalam keluarga.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan pada latar belakang maka
rumusan masalah dalam Satuan Acara Penyuluhan ini yaitu manajemen stress
pada pasien gangguan jiwa
1.3 Tujuan Intruksional Umum
Pada akhir penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang
peran serta keluarga pada klien dengan manajemen stress
1.4 Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu:
1) Menjelaskan pengertian stress
2) Menjelaskan penyebab dari stress
3) Menjelaskan tanda dan gejala stress
4) Menjelaskan dampak stress
5) Menjelaskan tentang stress pada keluarga
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Stress
Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh
perubahan dan tuntutan kehidupan (Vincent Cornelli, dalam Jenita DT Donsu,
2017). Menurut Charles D. Speilberger, menyebutkan stres adalah tuntutan
eksternal yang mengenai seseorang misalnya objek dalam lingkungan atau
sesuatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga biasa
diartikan sebagai tekanan, ketegangan, gangguan yang tidak menyenangkan
yang berasal dari luar diri seseorang (Jenita DT Donsu, 2017).
Stres didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengatasi ancaman yang
dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu
saat dapat mempengaruhi keadaan fisik manusia tersebut. Stres dapat
dipandang dalam dua acara, sebagaiu stres baik dan stres buruk (distres).
Stres yang baik disebut stres positif sedangkan stres yang buruk disebut stres
negatif. Stres buruk dibagi menjadi dua yaitu stres akut dan stres kronis
(Widyastuti, Palupi, 2004). Menurut WHO (2003) stres adalah reaksi/respon
tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental/beban kehhidupan
(Priyoto, 2014).
2. Penyebab Stress
Menurut Brannon & Feist (2007) dan Myers (1996), stres dapat berasal dari
tiga sumber, yaitu:
1) Katastrofi adalah kejadian besar yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak
dapat diprediksi, misalnya bencana alam dan perang.
2) Perubahan kehidupan seseorang dapat memicu terjadinya stres.
Misalnya perceraian, kematian orang yang dicintai, dan kehilangan
pekerjaan.
3) Kejadian sehari-hari yang dapat menimbulkan stress. Misalnya jadwal
kerja yang padat, lalu lintas yang macet.
3. Tanda Dan Gejala Stress
1) Stress Ringan
Stesor yang dihadapi bisa berlangsung beberapa menit atau jam. Stressor
inni dapat menimbulkan gejala antara lain kesulitan bernafas, bibir kering,
lema, keringat berlebihan ketika temperature tidakk panas, takut tanpa ada
alasan yang jelas, merasa lega jika situasi berakhir (Psychology
Foundation of Australia, 2010).
2) Stress Sedang
Stres yang berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Stressor
ini dapat menimbulkan gejala yaitu mudah merasa letih, mudah marah,
sulit beristirahat, mudah tersinggung, gelisah (Psychology Foundation of
Australia, 2010).
3) Stress Berat
Situasi kronis yang terjadi dalam beberapa minggu, seperti perselisihan
secara terus menerus, penyakit fisik jangka panjang dan kesulita finansial.
Stesor ini dapat menimulkan gejala yaitu, merasa tidak kuat lagi untuk
melakukan kegiatan, mudah putus asa, kehilangan minat akan segala hal,
merasa tidak dihargai, merasa tidak ada hal yang bisa diharapkan dimasa
depan (Psycology Foundation of Auustralia, 2010).

4. Dampak Stress
Stres pada dosis yang kecil dapat berdampak positif bagi individu. Hal ini
dapat memotivasi dan memberikan semangat untuk menghadapi tantangan.
Sedangkan stres pada level yang tinggi dapat menyebabkan depresi, penyakit
kardiovaskuler, penurunan respon imun, dan kanker (Jenita DT Donsu, 2017).
Menurut Priyono (2014) dampak stres dibedakan dalam tiga kategori yaitu:
a. Dampak fisiologi
1. Gangguan pada organ tubuh hiperaktif dalam salah satu system
tertentu
a) Muscle myopathy: otot tertentu mengencang/melemah.
b) Tekanan darah naik: kerusakan jantung dan arteri.
c) Sistem pencernaan: mag, diare.

2. Gangguan sistem reproduksi


a) Amenorrhea: tertahannya menstruasi.
b) Kegagalan ovulasi ada wanita, impoten pada pria, kurang produksi
semen pada pria.
c) Kehilangan gairah sex.
3. Gangguan lainnya, seperti pening (migrane), tegang otot, rasa bosan,
dll.
b. Dampak psikologi
a) Keletihan emosi, jenuh, penghayatan ini merpakan tanda pertama
dan punya peran sentral bagi terjadinya burn-out.
b) Kewalahan/keletihan emosi.

5. Stress Pada Keluarga


Stress dapat dilakukan dengan teknik perilaku atau kognitif, olahraga,
relaksasi dan nutrisi, dukungan sosial dan spiritual. (T. Esch and G. B.
Stefano, 2010). Faktor yang mempengaruhi perilaku positif keluarga dalam
manajemen stress adalah dukungan sosial. Dukungan sosial yang dirasakan
oleh keluarga terbukti memiliki pengaruh pada pengalaman pengasuhan yang
positif. Studi yang melibatkan keterampilan koping menunjukkan bahwa
pengasuh yang menggunakan strategi koping berfokus masalah dan mencari
dukungan sosial sebagai strategi mengatasi stres berpengaruh terhadap
pengalaman pengasuhan yang positif. (R. N. Parmanand Kulhara, Natasha
Kate, Sandeep Grove, 2012.)
Tingkat dan kualitas dukungan sosial yang diterima keluarga sangat
penting dalam membantu mereka untuk mengelola stres dan pada akhirnya
mencegah atau mengurangi ancaman gejala psikologis negative. (D. Riley-
mchugh, C. H. Brown, and J. L. M. Lindo, 2016). Dukungan sosial yang
dimiliki oleh keluarga berdampak pada kemampuan keluarga mengatasi stres
dengan menyediakan sumber daya yang cukup untuk mengatasi stres
sehingga membuat individu menganggap stres sebagai sesuatu yang kurang
mengancam. Dukungan sosial yang lebih besar akan berpengaruh terhadap
tingkat stres keluarga yang lebih rendah. (L. Ghazanfar and S. Shafiq, 2016).
Adanya dukungan dari orang terdekat yang diterima oleh keluarga secara
emosial seperti keterlibatan anggota keluarga dalam penanganan penderita
akan mempengaruhi perilaku keluarga dalam manajeman stres. Relaksasi
merupakan salah satu bentuk managemen stres. Respon relaksasi akan
merangsang pengeluaran opiat morfin dan nitrit oksida yang akan
menyebabkan perasaan sejahtera, vasodilatasi perifer, penurunan denyut
jantung dan kehangatan kulit. (T. Esch and G. B. Stefano, 2010). Relaksasi
otot progresif akan meningkatkan relaksasi karena dengan menegangkan dan
melemaskan kelompok otot tertentu aliran darah ke otot menurun dan
meningkatkan aliran darah ke otak dan kulit sehingga memberikan rasa
hangat dan tenang sehingga stres dapat bekurang. Relaksasi akan membuat
kerja otak lebih efektif, plastisitas neurobiologis meningkat sehingga
ketahanan terhadap stres juga meningkat (I. Y. W. Sholihatul Maghfirah,
2015.)
BAB III

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Stress
Pokok Bahasan: Mengatasi Stress
Sasaran : Posyandu Lansia Sumber Bening
Tempat : Posyandu
Hari/ Tanggal : Selasa, 26 September 2023
Waktu : 30 Menit
Penyuluh : Dhea Talapesi

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Pada akhir penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui
tentang stress
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu:
1) Menjelaskan pengertian stress
2) Menjelaskan penyebab dari stress
3) Menjelaskan tanda dan gejala dari stress
4) Menjelaskan dampak stress
5) Menjelaskan tentang stress pada keluarga
B. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Stress
2. Penyebab Stress
3. Tanda Dan Gejala Stress
4. Dampak Stress
5. Stress Pada Keluarga
C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media
Pembukaan 5 menit 1. Memberikan 1. Menjawab Ceramah
salam salam
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri dan
3. Melakukan memperhatikan
kontrak waktu 3. Menyepakati
4. Menyampaikan kontrak waktu
tujuan penyuluhan 4. Menerima
yang akan leaflet
diberikan
5. Membagikan
leaflet
Penyajian 20 1. Menjelaskan Mendengarkan, Ceramah Lefleat
menit materi mencatat, dan tanya
2. Memberikan sesi menjawab jawab
untuk bertanya pertanyaan,
dan panitia mengajukan
meminta peserta pertanyaan, dll
untuk menjelaskan
kembali materi
yang disampaikan
secara singkat
Penutup 5 menit 1. Menarik Memperhatikan, Ceramah
kesimpulan menjawab salam
2. Salam penutup penutup

D. Media Penyuluhan
Leaflet
E. Metode Penyuluhan
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Persiapan lansia sudah terlaksana dengan baik berupa kontrak waktu,
topik, dan tempat
b) Persiapan alat bantu dan media yang digunakan untuk Pendkes
2. Evaluasi Proses
a) Lansia mampu mengikuti Pendkes dengan baik sampai selesai
b) Lansia kooperatif dalam mengikuti Pendkes
c) Lansia dapat bekerjasama dengan perawat
d) Media dan alat bantu dapat digunakan dengan baik
e) Lingkungan mendukung dalam pelaksanaan Pendkes
3. Evaluasi hasil
Evaluasi kognitif Setelah mengikuti Penkes, diharapkan lansia mampu :
a) Menjelaskan pengertian stress
b) Menjelaskan penyebab stress
c) Menjelaskan dampak stress
d) Menjelasakan stres pada keluarga
e) Menjelaskan tanda dan gejala stress
f) Menjelaskan bagaimana cara mengurangi stress
Evaluasi efektif
a) Lansia akan mampu memberikan penatalaksanaan atau cara
untuk mengurangi stress pada salah satu anggota keluarga yang
menderita stress
b) Lansia dapat mengatasi anggota keluarganya apabila sedang
mengalami stress
c) Evaluasi psikomotorik mampu menerapkan penatalaksanaan
pada lansia dengan stress
BAB IV

Media Penyuluhan
BAB V

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN INDIVIDU

Tema Penyuluhan : Cara Mengatasi Stress Dan Jiwa Yang Sehat

Hari/ Tanggal : Selasa, 26 September 2023

Pukul : 13.30 WIB

Tempat : Posyandu

Pemateri : Dhea Talapesi

Jumlah Peserta : beberapa orang

Evaluasi : 1. Peserta antusias

2. Acara penyuluhan berjalan dengan lancar.

3. Suasana kondusif

Sumber Bening, 26 September 2023

Receptor Klinik Pemateri

(Ns, Soebagijono, S. Kep., M.kes.,) Dhea Talapesi

PRE-TEST
1. Apa stress itu?
Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan
dan tuntutan kehidupan
2. Ada berapa tanda -tanda stress?
Ada 3 tanda- tanda gejala
3. Bagaimana cara mengurangi stres pada keluarga?
Dapat dilakukan dengan teknik perilaku atau kognitif, olahraga, relaksasi
dan nutrisi, dukungan sosial dan spiritual

POST-TEST

1. Apa stress itu?


Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh
perubahan dan tuntutan kehidupan
2. Ada berapa tanda -tanda stres?
Ada 3 tanda- tanda gejalanya
3. Bagaimana cara mengurangi stress pada keluarga?
Dapat dilakukan dengan teknik perilaku atau kognitif, olahraga, relaksasi
dan nutrisi, dukungan sosial dan spiritual

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai