Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT.

STAR
MASTER, PT POWER X DAN PT SEMBAHYANG
Nomor: 123/SPK-CAT/2023

Tentang
PENDIRIAN USAHA KERJASAMA CATERING “DELIGHTFUL CATERING’

Pada hari ini Jumat, 6 Oktober 2023 yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama: Budi Susanto


Jabatan: Direktur Utama
Alamat: Jl. Gatot Subroto No. 123, Jakarta
Menjalankan jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak dan atas nama PT. STAR
MASTER, untuk selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA

Nama: Maya Indah


Jabatan: Direktur Utama
Alamat: Jl. Mawar Merah No. 45, Surabaya
Menjalankan jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak dan atas nama PT. POWER X,
untuk selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA

Nama: Andi Prasetyo


Jabatan: Direktur Utama
Alamat: Jl. Pahlawan No. 67, Bandung
Menjalankan jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak dan atas nama PT.
SEMBAHYANG, untuk selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KETIGA

Selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK.

Dengan ini PARA PIHAK menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
(1) Bahwa PIHAK PERTAMA memegang posisi sebagai Direktur keuangan.
(2) Bahwa PIHAK KEDUA memegang posisi sebagai Direktur Marketing.
(3) Bahwa PIHAK KETIGA memegang posisi sebagai Direktur Pengawasan Marketing.

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ini adalah sebagai dasar pengikat PARA PIHAK
dalam rangka mendirikan usaha catering di bawah nama " Delightful Catering." Perusahaan
ini akan berkedudukan di Jl. Sudirman No. 789, Jakarta dan akan beroperasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Tujuan Perusahaan adalah untuk menyediakan layanan catering untuk berbagai jenis acara
dan keperluan pelanggan. Layanan tersebut meliputi penyediaan makanan, minuman, serta
pelayanan terkait lainnya sesuai permintaan pelanggan.

Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN
A. Direktur Keuangan:
Hak:
1. Memiliki wewenang penuh dalam manajemen keuangan perusahaan.
2. Mengambil keputusan terkait pengelolaan keuangan perusahaan.
3. Berperan dalam perencanaan anggaran perusahaan.
4. Bertanggung jawab atas pelaporan keuangan kepada pihak terkait.
5. Memastikan kepatuhan perusahaan terhadap kewajiban perpajakan dan perizinan.
Kewajiban:
1. Menyusun dan melaksanakan strategi keuangan perusahaan.
2. Memastikan keuangan perusahaan berjalan secara efisien dan berkelanjutan.
3. Memantau kinerja keuangan secara berkala.
4. Mengelola risiko keuangan perusahaan dengan baik.
B. Direktur Marketing:
Hak:
1. Memiliki wewenang dalam mengambil keputusan terkait pemasaran, promosi, dan
penjualan layanan catering perusahaan.
2. Mengembangkan strategi pemasaran dan rencana penjualan yang efektif.
3. Membentuk tim pemasaran dan memberikan arahan.
4. Menjalin hubungan dengan pelanggan dan pihak terkait dalam industri catering.
5. Mengidentifikasi peluang bisnis baru dalam pasar.
Kewajiban:
1. Mengembangkan rencana pemasaran yang dapat meningkatkan penjualan dan
pertumbuhan bisnis.
2. Memastikan pelaksanaan strategi pemasaran sesuai dengan rencana.
3. Memantau hasil kampanye pemasaran dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
4. Melakukan analisis pasar dan bersaing untuk mendukung pengambilan keputusan
yang tepat.
5. Bertanggung jawab atas pencapaian target penjualan dan pertumbuhan bisnis.
C. Direktur Pengawasan Marketing:
Hak:
1. Bertanggung jawab atas pengawasan dan evaluasi kinerja tim pemasaran.
2. Memberikan masukan dan rekomendasi terkait strategi pemasaran kepada Direktur
Marketing.
3. Memiliki otoritas untuk memantau pelaksanaan strategi pemasaran.
Kewajiban:
1. Mengawasi kinerja tim pemasaran dan memastikan mereka mencapai target yang
telah ditetapkan.
2. Memastikan implementasi strategi pemasaran berjalan sesuai rencana dan dalam
batas anggaran yang ditetapkan.
3. Memberikan masukan yang konstruktif kepada Direktur Marketing untuk perbaikan
dan pengembangan strategi.Berpartisipasi dalam pembuatan laporan dan
presentasi terkait kinerja pemasaran kepada manajemen eksekutif.
4. Bekerja sama dengan Direktur Marketing untuk mencapai tujuan pemasaran
perusahaan.

Pasal 3
MODAL DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Modal awal Perusahaan akan disetor oleh masing-masing Direktur sesuai dengan
kesepakatan awal. Pembagian keuntungan dan kerugian akan dilakukan berdasarkan
kontribusi masing-masing Direktur dalam modal Perusahaan.

Pasal 4
MASA BERLAKU DAN PENGUNDURAN DIRI
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya dan berlaku untuk waktu yang tidak
ditentukan. Setiap Direktur dapat mengundurkan diri dari Perusahaan dengan
memberikan pemberitahuan tertulis kepada Direktur lainnya paling tidak dua bulan
sebelumnya. Dalam hal tersebut, pembayaran hak dan kewajiban akan diatur sesuai
dengan kesepakatan Para Pihak.

PASAL 5
PEMUTUSAN SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
(1) Dengan mengesampingkan ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, PARA PIHAK dapat memutuskan SURAT PERJANJIAN KERJASAMA secara sepihak
dengan memberitahukan secara tertulis kepada PARA PIHAK dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari sebelum tanggal pemutusan dimaksud berlaku efektif.
(2) Dalam hal ini terjadi pemutusan SURAT PERJANJIAN KERJASAMA jangka waktunya,
maka kewajiban PARA PIHAK yang belum terlaksana sampai dengan tanggal berakhirnya
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA tetap menjadi tanggungjawab pihak yang bersangkutan.

Pasal 6
PAJAK-PAJAK
Semua pajak dan bea materai maupun pungutan lain yang timbul / dipungut sehubungan
dengan pelaksanaan SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ini menjadi beban dan
tanggungjawab PIHAK PERTAMA.

Pasal 7
KEADAAN KAHAR
(1) PARA PIHAK tidak dapat dikenakan tanggungjawab sebagaimana diatur dalam SURAT
PERJANJIAN KERJASAMA akibat terjadinya keadaan yang berada diluar kendali yang
wajar PARA PIHAK, yang lazim disebut Keadaan Kahar.
(2) Yang dimaksud dengan Keadaan Kahar dalam SURAT PERJANJIAN KERJASAMA adalah
bencana alam, gempa bumi, banjir, topan, kebakaran, epidemi, pemogokan masal,
perang, huruhara dan gangguan keamanan yang tidak terencana, Peraturan
pemerintah, yang kesemuanya langsung berhubungan dengan SURAT PERJANJIAN
KERJASAMA.
(3) Dalam hal terjadi keadaan kahar tersebut pihak yang bersangkutan wajib
memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 7 x 24 jam.
(4) Pemberitahuan tentang adanya Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
di atas harus diikuti dengan keterangan tertulis dari Pejabat terkait.
(5) Atas pemeberitahuan pihak yang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)
di atas, pihak lainnya akan menerima atau menolak secara tertulis Keadaan Kahar
tersebut paling lambat dalam waktu 7 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan
tersebut.
(6) Apabila Keadaan Kahar berlangsung dalam kurun waktu lebih dari 90 (sembilan puluh)
hari maka PARA PIHAK dapat merundingkan untuk memutuskan pelaksanaan SURAT
PERJANJIANKERJASAMA.

Pasal 8
ADDENDUM
Apabila dalam pelaksanaan SURAT PERJANJIAN KERJASAMA terdapat hal-hal yang belum
cukup diatur dan PARA PIHAK menghendaki untuk ditambah atau diubah, maka hal
tersebut dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan ke
dalam satu ADDENDUM.

Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah.
(2) Apabila PARA PIHAK tidak dapat mencapai kesepakatan dalam musyawarah dimaksud
ayat (1), PARA PIHAK akan menyelesaikan perselisihan tersebut pada pihak yang
berwajib.

Demikian SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama, ditandatangani di atas materai cukup oleh PARA
PIHAK pada tanggal, bulan, dan tahun tersebut di atas.

PIHAK PERTAMA: PIHAK KEDUA: PIHAK KETIGA:

[Budi Susanto] [Maya Indah] [Andi Prasetyo]

Anda mungkin juga menyukai