Prinsip Dasar Produksi
Prinsip Dasar Produksi
Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh
komponen yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia
khususnya para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
yakin dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Minggu, 18 September2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Prinsip dasar produksi juga mencakup pertimbangan terhadap keberlanjutan
dan lingkungan. Produksi yang bertanggung jawab harus mempertimbangkan
dampaknya terhadap lingkungan alam dan masyarakat. Pemanfaatan sumber daya
yang berkelanjutan dan praktik produksi yang ramah lingkungan menjadi semakin
penting dalam ekonomi modern yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, prinsip dasar produksi adalah panduan yang penting bagi
siapa pun yang terlibat dalam kegiatan ekonomi. Mereka membentuk landasan
untuk mencapai produksi yang efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,
yang pada gilirannya membantu memajukan kesejahteraan individu dan masyarakat
secara keseluruhan.
1.3 Tujuan
1. Memahami Pengertian Produksi dan Kaitannya dengan Kebutuhan Dasar
2. Menganalisis Faktor-faktor Terjadinya Produksi
3. Menyelidiki Strategi Efisiensi Sumber Daya dan Penghindaran Negative
Externalities
4. Mendiskusikan Inovasi dalam Pengembangan Produksi
5. Menggali Aktivitas Produk untuk Mencapai Kesejahteraan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Produksi kebutuhan dasar mencakup berbagai sektor ekonomi, termasuk
pertanian, industri, perdagangan, dan layanan. Berikut produksi kebutuhan dasar:
1. Produksi Pangan: Ini melibatkan pertanian, perikanan, dan peternakan
untuk menghasilkan makanan seperti biji-bijian, sayuran, daging, ikan, dan
produk susu.
2. Produksi Pakaian: Ini mencakup industri tekstil dan garmen yang
memproduksi pakaian sehari-hari, sepatu, dan perlengkapan lainnya.
3. Produksi Perumahan: Pengembang perumahan bertanggung jawab untuk
membangun dan menyediakan perumahan yang layak untuk individu dan
keluarga.
4. Produksi Pendidikan: Sektor pendidikan memproduksi layanan pendidikan
yang mencakup sekolah, perguruan tinggi, kursus, dan pelatihan.
5. Produksi Kesehatan: Ini melibatkan rumah sakit, pusat kesehatan, obat-
obatan, alat medis, dan perawatan kesehatan lainnya.
6. Produksi Air Bersih: Produksi dan penyediaan air bersih adalah bagian dari
kebutuhan dasar manusia untuk minum, memasak, mandi, dan sanitasi.
7. Produksi Listrik dan Energi: Ini mencakup pembangkit listrik dan
penyediaan sumber energi yang diperlukan untuk pencahayaan, pemanasan,
pendinginan, dan peralatan elektronik.
8. Produksi Transportasi: Ini mencakup pembuatan kendaraan bermotor
seperti mobil, sepeda motor, dan transportasi umum.
9. Produksi Komunikasi: Produksi perangkat komunikasi seperti ponsel dan
akses internet memungkinkan individu untuk terhubung dengan orang lain
dan mengakses informasi yang penting.
4
1. Alam
Alam adalah sumber kekayaan yang Allah ciptakan, yang bisa dimanfaatkan
oleh manusia. Manusia, sebagai mahluk Allah, dapat mengubah sumber daya alam
ini menjadi barang modal atau kebutuhan lainnya. Dalam perspektif ekonomi Islam,
jika alam dimanfaatkan dengan bijaksana dan teknologi yang baik, sumber daya
alam dan kekayaan di dalamnya tidak akan terbatas. Ini berbeda dengan pandangan
ekonomi konvensional yang menganggap sumber daya alam terbatas karena
kebutuhan manusia yang tak terbatas. Islam menganggap bahwa keterbatasan ada
pada kebutuhan manusia dan tidak pada sumber daya alam.
2. Tenaga Kerja
Kualitas dan jumlah produksi sangat dipengaruhi oleh tenaga kerja. Dalam
Islam, etika dan moral dalam bekerja adalah hal yang penting untuk menghindari
kerugian kepada orang lain. Pekerja memiliki hak untuk menerima gaji atas
pekerjaan yang telah mereka lakukan. Bahkan, Allah mengancam dengan tidak
memberikan perlindungan di hari kiamat bagi orang yang tidak membayar upah
kepada pekerja. Tentang penentuan upah, ada berbagai pendapat dalam Islam,
termasuk pandangan yang menekankan kontribusi, manfaat, atau keahlian dalam
menentukan upah yang adil.
3. Modal
Modal mencakup segala bentuk kekayaan, baik yang berwujud maupun yang
tidak berwujud (misalnya uang, bangunan, mesin, dan peralatan fisik lainnya) yang
digunakan dalam proses produksi. Pemilik modal diharapkan memanfaatkan
modalnya secara produktif, dan dalam Islam terdapat alternatif bisnis seperti
Mudhārabah, Musyārakah, dan lainnya untuk mereka yang tidak dapat menjalankan
usaha sendiri.
4. Organisasi (Manajemen)
Dalam produksi, organisasi diperlukan untuk mengatur kegiatan di dalam
perusahaan. Dengan adanya organisasi, setiap kegiatan produksi memiliki
penanggung jawab yang bertujuan mencapai tujuan perusahaan. Semua individu
dalam organisasi diharapkan menjalankan tugas mereka dengan baik sesuai dengan
peran mereka.
5
Keempat faktor produksi tersebut adalah elemen yang harus berkolaborasi
untuk melaksanakan proses produksi. Secara analogi, jika kita menganggapnya
seperti makhluk yang berpikir dan merasa, mereka adalah tanah, tenaga manusia,
modal, dan tata kelola. Setiap faktor ini meminta dan memerlukan imbalan atas
kontribusinya. Faktor tanah, misalnya, menerima sewa. Tenaga manusia, yang
merupakan faktor tenaga kerja, dapat menerima upah dalam berbagai bentuk seperti
gaji, upah, atau royalti, tergantung pada jenis pekerjaannya.
6
pengambilan keputusan ekonomi. Ini membantu mencegah pemborosan sumber
daya dan melindungi masyarakat dan lingkungan dari dampak negatif yang tidak
diinginkan.
Dalam praktiknya, kedua konsep ini sering saling terkait. Misalnya, ketika
regulasi lingkungan diterapkan untuk mengurangi polusi, hal ini dapat
mempengaruhi efisiensi sumber daya dalam produksi, tetapi juga melindungi
lingkungan dan kesehatan masyarakat dari dampak negatif externalitas.
Dengan memperhatikan efisiensi sumber daya dan menghindari negatif
externalitas, ekonomi berusaha untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik
antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian
lingkungan.
7
Setelah ide-ide ditemukan, langkah selanjutnya adalah penelitian dan
pengembangan. Ini melibatkan pengujian konsep, analisis teknis, dan eksperimen.
Proses ini dapat memerlukan investasi waktu dan sumber daya yang signifikan.
4. Prototipe dan Uji Coba
Membangun prototipe atau model awal dari inovasi adalah langkah
berikutnya. Prototipe ini dapat digunakan untuk menguji konsep dan mendapatkan
umpan balik lebih lanjut. Uji coba dengan kelompok terbatas juga dapat membantu
mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan.
5. Pengembangan Bisnis
Selain mengembangkan produk atau teknologi baru, inovasi juga melibatkan
pengembangan model bisnis yang sesuai. Ini termasuk perencanaan pemasaran,
strategi harga, dan identifikasi sumber pendanaan.
6. Implementasi dan Skalabilitas
Setelah inovasi teruji dan dikembangkan dengan baik, langkah selanjutnya
adalah implementasi. Ini melibatkan peluncuran produk atau layanan baru ke pasar
atau menerapkan perubahan proses dalam organisasi. Selain itu, perencanaan untuk
meningkatkan skala inovasi juga perlu dipertimbangkan.
7. Pemantauan dan Evaluasi
Inovasi harus terus dipantau dan dievaluasi untuk memastikan bahwa mereka
mencapai hasil yang diharapkan. Umpan balik dari pelanggan dan pengukuran
kinerja dapat membantu dalam proses ini. Jika perlu, perbaikan atau iterasi dapat
dilakukan.
8. Kepemimpinan dan Budaya Inovasi
Kepemimpinan yang mendukung dan budaya organisasi yang
mempromosikan inovasi adalah faktor kunci dalam kesuksesan inovasi. Organisasi
yang mendorong kreativitas, pengambilan risiko yang terukur, dan pembelajaran
dari kegagalan cenderung lebih sukses dalam melakukan berbagai inovasi.
Inovasi adalah proses yang dinamis dan berkelanjutan. Ini dapat muncul
dalam berbagai bentuk, termasuk inovasi produk, inovasi proses, inovasi
pemasaran, dan banyak lagi. Melalui pengembangan ide efektif, inovasi dapat
membantu organisasi atau individu untuk tetap kompetitif, meningkatkan kualitas
hidup, dan menciptakan perubahan yang positif dalam berbagai bidang.
8
2.5 Aktivitas Produk Bertujuan Untuk Kesejahteraan
Aktivitas produk yang bertujuan untuk kesejahteraan adalah upaya yang
dilakukan oleh individu, organisasi, atau masyarakat secara umum untuk
menciptakan, mengembangkan, atau memproduksi barang, layanan, atau inovasi
dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan individu atau kelompok.
Kesejahteraan dalam konteks ini dapat merujuk pada berbagai aspek, termasuk
kesejahteraan ekonomi, sosial, fisik, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa
contoh aktivitas produk yang bertujuan untuk kesejahteraan:
1. Pengembangan Produk Kesehatan
Perusahaan farmasi dan perusahaan kesehatan lainnya mengembangkan obat-
obatan, vaksin, peralatan medis, dan teknologi kesehatan lainnya untuk
meningkatkan kesejahteraan fisik dan kesehatan masyarakat.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Sektor pendidikan menyediakan layanan pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan akses pendidikan bagi individu. Ini
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi.
3. Produksi Pangan
Pertanian dan industri pangan memproduksi makanan dan bahan makanan
yang aman dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, yang
berkontribusi pada kesejahteraan fisik.
4. Energi Bersih
Pengembangan teknologi energi bersih, seperti panel surya dan energi angin,
bertujuan untuk menyediakan sumber energi yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan, yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan lingkungan.
5. Pengembangan Teknologi Inklusif
Perusahaan teknologi mengembangkan aplikasi, perangkat lunak, dan
perangkat keras yang memfasilitasi akses ke layanan dan informasi bagi individu
dengan berbagai kemampuan dan latar belakang. Ini mendukung kesejahteraan
sosial dan inklusi.
9
6. Perumahan Terjangkau
Pengembang perumahan berusaha untuk membangun perumahan yang
terjangkau dan berkualitas tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan
memenuhi kebutuhan perumahan yang layak.
7. Lingkungan Berkelanjutan
Upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan teknologi hijau bertujuan
untuk menjaga kesejahteraan jangka panjang dengan melestarikan sumber daya
alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
8. Pemberdayaan Ekonomi
Program pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan kewirausahaan dan
program keuangan inklusif, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
individu dan kelompok yang kurang beruntung.
Tujuan dari aktivitas produk yang bertujuan untuk kesejahteraan adalah untuk
memberikan manfaat positif kepada masyarakat atau individu. Pengukuran
kesejahteraan dapat mencakup indikator seperti pendapatan, kualitas hidup,
kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Dalam banyak
kasus, aktivitas produk ini juga dapat mencapai tujuan bisnis dan ekonomi yang
sehat sambil memberikan manfaat sosial yang signifikan.
10
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari isi makalah ini adalah bahwa produksi dalam konteks
ekonomi Islam memiliki tujuan dan karakteristik yang unik dibandingkan dengan
pandangan ekonomi konvensional. Pandangan ekonomi Islam tentang produksi
menekankan pentingnya kemanusiaan, moralitas, dan distribusi yang adil. Produksi
dalam Islam diarahkan untuk memberikan manfaat maksimum kepada konsumen,
dengan memperhatikan nilai-nilai moral yang diatur oleh agama Islam.
Produksi kebutuhan dasar adalah bagian integral dari ekonomi dan mencakup
sektor-sektor seperti pertanian, industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan
banyak lagi. Produksi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia,
seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
Faktor-faktor produksi yang melibatkan alam, tenaga kerja, modal, dan
organisasi merupakan elemen-elemen penting dalam melaksanakan proses
produksi. Masing-masing faktor ini memerlukan imbalan sesuai dengan
kontribusinya dalam proses produksi.
Selain itu, makalah ini juga menyoroti pentingnya efisiensi sumber daya dan
upaya untuk menghindari dampak negatif eksternal dalam produksi. Efisiensi
sumber daya bertujuan untuk memaksimalkan manfaat dari sumber daya yang
tersedia, sementara menghindari negatif externalitas melibatkan internalisasi
dampak buruk ke dalam proses produksi.
Inovasi diidentifikasi sebagai faktor kunci dalam pengembangan produksi.
Proses inovasi mencakup pengembangan ide, penelitian, pengembangan prototipe,
pengujian, dan implementasi. Inovasi dapat berperan dalam meningkatkan
efisiensi, menciptakan produk baru, atau memecahkan masalah yang ada dalam
berbagai konteks.
Secara keseluruhan, makalah ini menggarisbawahi pentingnya produksi
dalam mencapai kesejahteraan masyarakat, sambil mempertimbangkan nilai-nilai
moral, efisiensi sumber daya, inovasi, dan dampak eksternal dalam proses produksi.
11
DAFTAR PUSTAKA
12