Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP DASAR PRODUKSI

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah


“Ekonomi Makro”

Dosen Pengampu: Dr. EARLY RIDHO KISMAWADI, S.E.I.,M.A

Disusun Oleh:

MAYANG APRILIANDA 4022021046


SRI WIDIA 4022021045

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh
komponen yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia
khususnya para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
yakin dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Minggu, 18 September2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................2
1.3 Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Produksi Kebutuhan Dasar ...........................................................................3
2.2 Faktor-Faktor Produksi ................................................................................4
2.3 Efisiensi Sumber Daya dan Menghindari Negatif Externalities ..................6
2.4 Melakukan Berbagai Inovasi........................................................................7
2.5 Aktivitas Produk Bertujuan Untuk Kesejahteraan .......................................9
BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Prinsip dasar produksi adalah seperangkat pedoman dan konsep yang menjadi
landasan utama dalam mengelola dan mengatur proses produksi barang dan
layanan. Dalam era ekonomi yang terus berkembang, pemahaman yang kuat
tentang prinsip-prinsip ini menjadi sangat penting untuk mencapai kesuksesan
ekonomi di semua tingkat, mulai dari individu hingga perusahaan dan bahkan
tingkat negara.
Pertama-tama, prinsip dasar produksi menekankan pentingnya alokasi sumber
daya yang efisien. Ini berarti bahwa sumber daya terbatas, seperti tenaga kerja,
modal, dan bahan baku, harus digunakan secara efektif agar hasil produksi dapat
dioptimalkan. Keputusan strategis seperti apa yang harus diproduksi, bagaimana
produksinya akan dilakukan, dan bagaimana sumber daya akan dialokasikan harus
didasarkan pada analisis yang cermat tentang permintaan pasar dan potensi
produktif sumber daya yang ada.
Selain itu, prinsip spesialisasi dan perdagangan adalah konsep penting dalam
prinsip dasar produksi. Kita menyadari bahwa tidak mungkin untuk menjadi ahli
dalam segala hal. Oleh karena itu, produksi yang sukses seringkali melibatkan
spesialisasi dalam menghasilkan jenis barang atau layanan tertentu. Spesialisasi
memungkinkan individu atau organisasi untuk memanfaatkan keunggulan
komparatif mereka, yang mengacu pada kemampuan untuk menghasilkan barang
atau layanan dengan biaya relatif lebih rendah dibandingkan dengan orang lain. Ini
membuka peluang untuk perdagangan, di mana barang dan layanan yang dihasilkan
dengan spesialisasi dapat ditukar dengan barang dan layanan lain yang dibutuhkan.
Selanjutnya, prinsip dasar produksi juga mencakup konsep inovasi dan
teknologi. Produksi yang sukses tidak hanya bergantung pada efisiensi saat ini,
tetapi juga pada kemampuan untuk terus meningkatkan proses produksi. Inovasi
dan teknologi memungkinkan peningkatan produktivitas, pengurangan biaya
produksi, dan peningkatan kualitas produk. Mereka menjadi pendorong utama
dalam perkembangan ekonomi yang dinamis.

1
Prinsip dasar produksi juga mencakup pertimbangan terhadap keberlanjutan
dan lingkungan. Produksi yang bertanggung jawab harus mempertimbangkan
dampaknya terhadap lingkungan alam dan masyarakat. Pemanfaatan sumber daya
yang berkelanjutan dan praktik produksi yang ramah lingkungan menjadi semakin
penting dalam ekonomi modern yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, prinsip dasar produksi adalah panduan yang penting bagi
siapa pun yang terlibat dalam kegiatan ekonomi. Mereka membentuk landasan
untuk mencapai produksi yang efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,
yang pada gilirannya membantu memajukan kesejahteraan individu dan masyarakat
secara keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian produksi dan mengapa produksi disebut sebagai kebutuhan
dasar?
2. Apa saja faktor-faktor terjadinya produksi?
3. Bagaimana cara mengefisiensikan sumber daya dan menghindari negative
externalities?
4. Apa saja inovasi yang dilakukan untuk pengembangan produksi?
5. Apa saja aktivitas produk agar terbentuknya kesejahteraan?

1.3 Tujuan
1. Memahami Pengertian Produksi dan Kaitannya dengan Kebutuhan Dasar
2. Menganalisis Faktor-faktor Terjadinya Produksi
3. Menyelidiki Strategi Efisiensi Sumber Daya dan Penghindaran Negative
Externalities
4. Mendiskusikan Inovasi dalam Pengembangan Produksi
5. Menggali Aktivitas Produk untuk Mencapai Kesejahteraan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Produksi Kebutuhan Dasar


Produksi adalah tindakan yang dilakukan manusia untuk menciptakan barang
dan layanan yang akan digunakan oleh konsumen. Pada tingkat teknis, produksi
adalah proses mengubah input menjadi output, tetapi dalam konteks ekonomi,
definisi produksi mencakup lebih banyak aspek. Ini mencakup tujuan produksi dan
karakteristik yang melekat padanya. Beberapa ekonomi Islam mengemukakan
definisi-produksi yang berbeda, namun pada dasarnya memiliki substansi yang
sama. Berikut adalah pandangan beberapa ekonomi Muslim tentang produksi:
1. Kahf menggambarkan produksi dalam Islam sebagai upaya manusia untuk
meningkatkan kondisi fisik dan moralnya, dengan tujuan mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai dengan ajaran agama Islam.
2. Mannan menekankan pentingnya motif altruisme dalam produksi Islam,
yang berbeda dari konsep Pareto Optimality dan Given Demand Hypothesis
dalam ekonomi konvensional.
3. Rahman menyoroti pentingnya keadilan dan distribusi yang merata dalam
produksi.
Dari definisi-definisi ini, terlihat bahwa produksi dalam pandangan ekonomi
Islam sangat terkait dengan kemanusiaan dan eksistensi manusia, walaupun ada
berbagai perspektif yang berbeda. Produksi dalam konteks ini harus berfokus pada
kepentingan manusia yang sejalan dengan nilai-nilai moral Islam. Produksi
melibatkan pencarian, alokasi, dan pengolahan sumber daya untuk meningkatkan
kemanfaatan bagi manusia. Tujuan produksi dalam Islam adalah memberikan
manfaat maksimum kepada konsumen, meskipun mencari keuntungan tidak
dilarang selama sesuai dengan hukum Islam.
Dalam ekonomi konvensional, produksi bertujuan untuk mencapai laba
maksimum, sedangkan dalam Islam, tujuannya adalah memberikan manfaat
maksimum kepada konsumen. Meskipun tujuan utama ekonomi Islam adalah
memaksimalkan manfaat, mencari laba tetap diperbolehkan asalkan sesuai dengan
prinsip-prinsip Islam.

3
Produksi kebutuhan dasar mencakup berbagai sektor ekonomi, termasuk
pertanian, industri, perdagangan, dan layanan. Berikut produksi kebutuhan dasar:
1. Produksi Pangan: Ini melibatkan pertanian, perikanan, dan peternakan
untuk menghasilkan makanan seperti biji-bijian, sayuran, daging, ikan, dan
produk susu.
2. Produksi Pakaian: Ini mencakup industri tekstil dan garmen yang
memproduksi pakaian sehari-hari, sepatu, dan perlengkapan lainnya.
3. Produksi Perumahan: Pengembang perumahan bertanggung jawab untuk
membangun dan menyediakan perumahan yang layak untuk individu dan
keluarga.
4. Produksi Pendidikan: Sektor pendidikan memproduksi layanan pendidikan
yang mencakup sekolah, perguruan tinggi, kursus, dan pelatihan.
5. Produksi Kesehatan: Ini melibatkan rumah sakit, pusat kesehatan, obat-
obatan, alat medis, dan perawatan kesehatan lainnya.
6. Produksi Air Bersih: Produksi dan penyediaan air bersih adalah bagian dari
kebutuhan dasar manusia untuk minum, memasak, mandi, dan sanitasi.
7. Produksi Listrik dan Energi: Ini mencakup pembangkit listrik dan
penyediaan sumber energi yang diperlukan untuk pencahayaan, pemanasan,
pendinginan, dan peralatan elektronik.
8. Produksi Transportasi: Ini mencakup pembuatan kendaraan bermotor
seperti mobil, sepeda motor, dan transportasi umum.
9. Produksi Komunikasi: Produksi perangkat komunikasi seperti ponsel dan
akses internet memungkinkan individu untuk terhubung dengan orang lain
dan mengakses informasi yang penting.

2.2 Faktor-Faktor Produksi


Untuk melakukan produksi, bahan-bahan yang mendukung proses produksi
harus tersedia. Produksi memerlukan unsur-unsur seperti tenaga manusia, sumber
daya alam, modal dalam berbagai bentuk, dan keterampilan. Semua komponen
yang mendukung usaha untuk menciptakan atau meningkatkan nilai barang disebut
sebagai faktor-faktor produksi. Berikut adalah faktor-faktor produksi yang terbagi
menjadi empat jenis dalam teori, yaitu:

4
1. Alam
Alam adalah sumber kekayaan yang Allah ciptakan, yang bisa dimanfaatkan
oleh manusia. Manusia, sebagai mahluk Allah, dapat mengubah sumber daya alam
ini menjadi barang modal atau kebutuhan lainnya. Dalam perspektif ekonomi Islam,
jika alam dimanfaatkan dengan bijaksana dan teknologi yang baik, sumber daya
alam dan kekayaan di dalamnya tidak akan terbatas. Ini berbeda dengan pandangan
ekonomi konvensional yang menganggap sumber daya alam terbatas karena
kebutuhan manusia yang tak terbatas. Islam menganggap bahwa keterbatasan ada
pada kebutuhan manusia dan tidak pada sumber daya alam.
2. Tenaga Kerja
Kualitas dan jumlah produksi sangat dipengaruhi oleh tenaga kerja. Dalam
Islam, etika dan moral dalam bekerja adalah hal yang penting untuk menghindari
kerugian kepada orang lain. Pekerja memiliki hak untuk menerima gaji atas
pekerjaan yang telah mereka lakukan. Bahkan, Allah mengancam dengan tidak
memberikan perlindungan di hari kiamat bagi orang yang tidak membayar upah
kepada pekerja. Tentang penentuan upah, ada berbagai pendapat dalam Islam,
termasuk pandangan yang menekankan kontribusi, manfaat, atau keahlian dalam
menentukan upah yang adil.
3. Modal
Modal mencakup segala bentuk kekayaan, baik yang berwujud maupun yang
tidak berwujud (misalnya uang, bangunan, mesin, dan peralatan fisik lainnya) yang
digunakan dalam proses produksi. Pemilik modal diharapkan memanfaatkan
modalnya secara produktif, dan dalam Islam terdapat alternatif bisnis seperti
Mudhārabah, Musyārakah, dan lainnya untuk mereka yang tidak dapat menjalankan
usaha sendiri.
4. Organisasi (Manajemen)
Dalam produksi, organisasi diperlukan untuk mengatur kegiatan di dalam
perusahaan. Dengan adanya organisasi, setiap kegiatan produksi memiliki
penanggung jawab yang bertujuan mencapai tujuan perusahaan. Semua individu
dalam organisasi diharapkan menjalankan tugas mereka dengan baik sesuai dengan
peran mereka.

5
Keempat faktor produksi tersebut adalah elemen yang harus berkolaborasi
untuk melaksanakan proses produksi. Secara analogi, jika kita menganggapnya
seperti makhluk yang berpikir dan merasa, mereka adalah tanah, tenaga manusia,
modal, dan tata kelola. Setiap faktor ini meminta dan memerlukan imbalan atas
kontribusinya. Faktor tanah, misalnya, menerima sewa. Tenaga manusia, yang
merupakan faktor tenaga kerja, dapat menerima upah dalam berbagai bentuk seperti
gaji, upah, atau royalti, tergantung pada jenis pekerjaannya.

2.3 Efisiensi Sumber Daya dan Menghindari Negatif Externalities


Efisiensi sumber daya dan menghindari dampak eksternal negatif adalah dua
prinsip penting dalam ekonomi yang bertujuan untuk mempromosikan
kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Berikut adalah penjelasan singkat
tentang kedua konsep ini:
1. Efisiensi Sumber Daya
Efisiensi sumber daya adalah konsep yang mengacu pada penggunaan sumber
daya yang tersedia dengan cara yang paling efektif dan efisien. Dalam konteks
ekonomi, ini berarti mengalokasikan sumber daya seperti tenaga kerja, modal, dan
bahan baku sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan jumlah barang dan jasa
maksimum dengan biaya minimum. Tujuan dari efisiensi sumber daya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan, mengurangi pemborosan
sumber daya, dan memastikan bahwa masyarakat mendapatkan manfaat maksimal
dari sumber daya yang tersedia.
2. Menghindari Negatif Externalities
Externalitas adalah dampak eksternal yang ditimbulkan oleh tindakan
individu atau perusahaan yang tidak tercermin dalam harga pasar. Dalam banyak
kasus, externalitas negatif adalah dampak buruk yang ditimbulkan oleh aktivitas
ekonomi terhadap orang lain atau lingkungan, misalnya polusi udara oleh pabrik
atau kebisingan dari konstruksi. Menghindari negatif externalitas adalah prinsip
yang menggarisbawahi pentingnya menginternalisasi dampak buruk ini ke dalam
proses produksi atau konsumsi. Hal ini dapat dicapai melalui regulasi pemerintah,
pajak lingkungan, insentif positif, atau teknologi yang lebih bersih.
Kaitannya dengan efisiensi sumber daya, menghindari negatif externalitas
memastikan bahwa biaya eksternal dari suatu aktivitas juga dipertimbangkan dalam

6
pengambilan keputusan ekonomi. Ini membantu mencegah pemborosan sumber
daya dan melindungi masyarakat dan lingkungan dari dampak negatif yang tidak
diinginkan.
Dalam praktiknya, kedua konsep ini sering saling terkait. Misalnya, ketika
regulasi lingkungan diterapkan untuk mengurangi polusi, hal ini dapat
mempengaruhi efisiensi sumber daya dalam produksi, tetapi juga melindungi
lingkungan dan kesehatan masyarakat dari dampak negatif externalitas.
Dengan memperhatikan efisiensi sumber daya dan menghindari negatif
externalitas, ekonomi berusaha untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik
antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian
lingkungan.

2.4 Melakukan Berbagai Inovasi


Melakukan berbagai inovasi merupakan proses kreatif dan strategis untuk
mengembangkan ide-ide baru, produk, layanan, atau proses yang dapat
meningkatkan efisiensi, efektivitas, atau nilai dalam berbagai konteks, seperti
bisnis, teknologi, ilmu pengetahuan, dan banyak lagi. Inovasi merupakan elemen
penting dalam pertumbuhan ekonomi, perbaikan dalam kehidupan sehari-hari, dan
keberlanjutan masa depan. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam
melakukan berbagai inovasi:
1. Pemahaman Kebutuhan dan Tantangan
Sebelum memulai inovasi, penting untuk memahami kebutuhan dan
tantangan yang ada di lingkungan tertentu. Ini dapat melibatkan survei pasar,
analisis tren industri, dan mendengarkan umpan balik dari pelanggan atau
pemangku kepentingan lainnya.
2. Pengembangan Ide Kreatif
Inovasi dimulai dengan pengembangan ide-ide kreatif. Tim atau individu
yang terlibat harus menggali ide-ide baru yang dapat menjawab kebutuhan atau
memecahkan masalah yang ada. Berbagai metode kreativitas, seperti brainstorming
atau desain berpikir, dapat membantu dalam pengembangan ide.
3. Penelitian dan Pengembangan

7
Setelah ide-ide ditemukan, langkah selanjutnya adalah penelitian dan
pengembangan. Ini melibatkan pengujian konsep, analisis teknis, dan eksperimen.
Proses ini dapat memerlukan investasi waktu dan sumber daya yang signifikan.
4. Prototipe dan Uji Coba
Membangun prototipe atau model awal dari inovasi adalah langkah
berikutnya. Prototipe ini dapat digunakan untuk menguji konsep dan mendapatkan
umpan balik lebih lanjut. Uji coba dengan kelompok terbatas juga dapat membantu
mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan.
5. Pengembangan Bisnis
Selain mengembangkan produk atau teknologi baru, inovasi juga melibatkan
pengembangan model bisnis yang sesuai. Ini termasuk perencanaan pemasaran,
strategi harga, dan identifikasi sumber pendanaan.
6. Implementasi dan Skalabilitas
Setelah inovasi teruji dan dikembangkan dengan baik, langkah selanjutnya
adalah implementasi. Ini melibatkan peluncuran produk atau layanan baru ke pasar
atau menerapkan perubahan proses dalam organisasi. Selain itu, perencanaan untuk
meningkatkan skala inovasi juga perlu dipertimbangkan.
7. Pemantauan dan Evaluasi
Inovasi harus terus dipantau dan dievaluasi untuk memastikan bahwa mereka
mencapai hasil yang diharapkan. Umpan balik dari pelanggan dan pengukuran
kinerja dapat membantu dalam proses ini. Jika perlu, perbaikan atau iterasi dapat
dilakukan.
8. Kepemimpinan dan Budaya Inovasi
Kepemimpinan yang mendukung dan budaya organisasi yang
mempromosikan inovasi adalah faktor kunci dalam kesuksesan inovasi. Organisasi
yang mendorong kreativitas, pengambilan risiko yang terukur, dan pembelajaran
dari kegagalan cenderung lebih sukses dalam melakukan berbagai inovasi.
Inovasi adalah proses yang dinamis dan berkelanjutan. Ini dapat muncul
dalam berbagai bentuk, termasuk inovasi produk, inovasi proses, inovasi
pemasaran, dan banyak lagi. Melalui pengembangan ide efektif, inovasi dapat
membantu organisasi atau individu untuk tetap kompetitif, meningkatkan kualitas
hidup, dan menciptakan perubahan yang positif dalam berbagai bidang.

8
2.5 Aktivitas Produk Bertujuan Untuk Kesejahteraan
Aktivitas produk yang bertujuan untuk kesejahteraan adalah upaya yang
dilakukan oleh individu, organisasi, atau masyarakat secara umum untuk
menciptakan, mengembangkan, atau memproduksi barang, layanan, atau inovasi
dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan individu atau kelompok.
Kesejahteraan dalam konteks ini dapat merujuk pada berbagai aspek, termasuk
kesejahteraan ekonomi, sosial, fisik, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa
contoh aktivitas produk yang bertujuan untuk kesejahteraan:
1. Pengembangan Produk Kesehatan
Perusahaan farmasi dan perusahaan kesehatan lainnya mengembangkan obat-
obatan, vaksin, peralatan medis, dan teknologi kesehatan lainnya untuk
meningkatkan kesejahteraan fisik dan kesehatan masyarakat.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Sektor pendidikan menyediakan layanan pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan akses pendidikan bagi individu. Ini
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi.
3. Produksi Pangan
Pertanian dan industri pangan memproduksi makanan dan bahan makanan
yang aman dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, yang
berkontribusi pada kesejahteraan fisik.
4. Energi Bersih
Pengembangan teknologi energi bersih, seperti panel surya dan energi angin,
bertujuan untuk menyediakan sumber energi yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan, yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan lingkungan.
5. Pengembangan Teknologi Inklusif
Perusahaan teknologi mengembangkan aplikasi, perangkat lunak, dan
perangkat keras yang memfasilitasi akses ke layanan dan informasi bagi individu
dengan berbagai kemampuan dan latar belakang. Ini mendukung kesejahteraan
sosial dan inklusi.

9
6. Perumahan Terjangkau
Pengembang perumahan berusaha untuk membangun perumahan yang
terjangkau dan berkualitas tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan
memenuhi kebutuhan perumahan yang layak.
7. Lingkungan Berkelanjutan
Upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan teknologi hijau bertujuan
untuk menjaga kesejahteraan jangka panjang dengan melestarikan sumber daya
alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
8. Pemberdayaan Ekonomi
Program pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan kewirausahaan dan
program keuangan inklusif, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
individu dan kelompok yang kurang beruntung.
Tujuan dari aktivitas produk yang bertujuan untuk kesejahteraan adalah untuk
memberikan manfaat positif kepada masyarakat atau individu. Pengukuran
kesejahteraan dapat mencakup indikator seperti pendapatan, kualitas hidup,
kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Dalam banyak
kasus, aktivitas produk ini juga dapat mencapai tujuan bisnis dan ekonomi yang
sehat sambil memberikan manfaat sosial yang signifikan.

10
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan dari isi makalah ini adalah bahwa produksi dalam konteks
ekonomi Islam memiliki tujuan dan karakteristik yang unik dibandingkan dengan
pandangan ekonomi konvensional. Pandangan ekonomi Islam tentang produksi
menekankan pentingnya kemanusiaan, moralitas, dan distribusi yang adil. Produksi
dalam Islam diarahkan untuk memberikan manfaat maksimum kepada konsumen,
dengan memperhatikan nilai-nilai moral yang diatur oleh agama Islam.
Produksi kebutuhan dasar adalah bagian integral dari ekonomi dan mencakup
sektor-sektor seperti pertanian, industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan
banyak lagi. Produksi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia,
seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
Faktor-faktor produksi yang melibatkan alam, tenaga kerja, modal, dan
organisasi merupakan elemen-elemen penting dalam melaksanakan proses
produksi. Masing-masing faktor ini memerlukan imbalan sesuai dengan
kontribusinya dalam proses produksi.
Selain itu, makalah ini juga menyoroti pentingnya efisiensi sumber daya dan
upaya untuk menghindari dampak negatif eksternal dalam produksi. Efisiensi
sumber daya bertujuan untuk memaksimalkan manfaat dari sumber daya yang
tersedia, sementara menghindari negatif externalitas melibatkan internalisasi
dampak buruk ke dalam proses produksi.
Inovasi diidentifikasi sebagai faktor kunci dalam pengembangan produksi.
Proses inovasi mencakup pengembangan ide, penelitian, pengembangan prototipe,
pengujian, dan implementasi. Inovasi dapat berperan dalam meningkatkan
efisiensi, menciptakan produk baru, atau memecahkan masalah yang ada dalam
berbagai konteks.
Secara keseluruhan, makalah ini menggarisbawahi pentingnya produksi
dalam mencapai kesejahteraan masyarakat, sambil mempertimbangkan nilai-nilai
moral, efisiensi sumber daya, inovasi, dan dampak eksternal dalam proses produksi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Al Aidhi, A., Harahap, M. A. K., Rukmana, A. Y., & Bakri, A. A. (2023).


Peningkatan Daya Saing Ekonomi melalui peranan Inovasi. Jurnal
Multidisiplin West Science, 2(02), 118-134.
Ali, M. (2013). PRINSIP DASAR PRODUKSI DALAM EKONOMI
ISLAM. LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran Dan
Kebudayaan, 7(1), 19-34.
Azizah, N. (2020, December 6). Produksi Dalam Ekonomi Islam. Journal of
Islamic Banking, 1(2), 189-201.
Febriyanni, R., & Abd Majid, M. S. (2023). Analisis Faktor Produksi dalam
Perspektif Islam (Studi Kasus: UKM Keripik Cinta Mas Hendro). Jurnal
EMT KITA, 7(1), 25-31.
Hariyati, Y. (2007). Ekonomi Mikro (Pendekatan Matematis dan Grafis).
Kholil, M. (2016). Faktor-faktor Produksi dan Konsep kepemilikan. LITERASI
(Jurnal Ilmu Pendidikan), 2(1), 29-35.
Nawawi, I. (2012). Strategi Inovasi Produksi dan Kompetitif Bisnis dalam
Perspektif Islam. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 12(1), 153-173.
Reza, V. (2021). Kegagalan Pasar (Market Failure): Information Asymmetric,
Externalities, Public Goods Dan Inefficient Allocation. IndraTech, 2(2), 20-
28.
Sarie, R. F., & Putra, A. P. (2022). Social Culture Change Sebagai Eksternalitas
Transformasi Digital Di Indonesia. Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi
Manajemen dan Bisnis, 6(2), 319-328.
Suardi, D. (2021). Makna Kesejahteraan Dalam Sudut Pandang Ekonomi
Islam. Islamic Banking: Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Perbankan
Syariah, 6(2), 321-334.
Wijayanta, B., & Widyaningsih, A. (2007). Ekonomi & Akuntansi: Mengasah
Kemampuan Ekonomi. PT Grafindo Media Pratama.

12

Anda mungkin juga menyukai