4.1. Pendahuluan
Pada pembuatan benda setengah jadi, maka baja yang telah dituang menjadi
balok atau batang diberi bentuk selesai yang dikehendaki melalui penggilingan,
pengempaan, perentangan, atau penuangan.
Proses Pembentukan
4-2
Gambar 4.1 Skema pembuatan barang jadi dan setengah jadi dari bahan dasar.
Gambar 4.5. Tata susun gilingan di dalam instalasi giling blok dan gelondongan.
instalasi giling duo (a). instalasi giling trio (b). instalasi giling kwarto (c).
instalasi giling duo ganda (d).
4-4
Gambar 4.6. Profil giling, a). profil antara untuk gelegar I, b). profil antara untuk
gelegar L, c). berbagai hasil akhir.
Penempaan bisa dilaksanakan secara hot working atau cold working, bisa
dilakukan dengan menumbuk atau menekan benda kerja kedalam cetakan yang akan
memberikan bentuk sesuai dengan bentuk cetakan. Prinsip kerjanya dapat dilihat pada
gambar 4.7. Pada operasi ini ada aliran logam dalam die yang disebabkan oleh timpaan
yang bertubi-tubi. Untuk mengatur aliran logam selama penimpaan, operasi dibagi atas
beberapa langkah. Setiap langkah merubah bentuk benda kerja secara bertahap, dengan
demikian aliran logam dapat diatur sampai terbentuk benda kerja. Jumlah langkah
tergantung pada ukuran dan bentuk benda kerja, kualitas tempa logam dan toleransi
yang dipersyaratkan.
4-5
4.5. Penekanan (Ekstrusi)
Ekstrusi bisa dilaksanakan secara hot working dan cold working. Logam-logam
yang bisa dikerjakan pada proses ini adalah umumnya logam-logam lunak seperti;
timah, tembaga, aluminium, magnesium, dan logam-logam paduannya.
Keuntungan proses ekstrusi antara lain; kemungkinan membuat berbagai jenis
bentuk berkekuatan tinggi, ketepatan ukuran, penyelesaian permukaan yang baik pada
kecepatan produksi yang tinggi, dan harga dies yang relatif murah.
Prinsip ekstrusi seperti halnya mengeluarkan pasta dari tubenya. Prinsip ini ada
dua cara yaitu ekstrusi langsung (forward) dan elstrusi tak langsung (backward).
Pada ekstrusi langsung, billet bulat yang telah dipanaskan dimasukkan dalam
ruang die, balok dummy dan ram kemudian ditempatkan pada posisi masing-masing.
Logam diekstrusi melalui lubang pada die sampai tersisa bahan sedikit saja.
Pada ekstrusi tak langsung, hampir sama dengan ekstrusi langsung hanya disini
bagian yang diekstrusi ditekan keluar melalui bagian dalam ram. Gaya yang diperlukan
lebih rendah karena tidak ada gesekan antara billet dan dinding kontainer.
4.6. Drawing
Drawing biasa dilaksanakan secara cold working, tapi pada produksi tertentu hot
working bisa dilaksanakan dalam keadaan terbatas. Dalam hal ini bahan dasar bisa
dalam bentuk sheet metal, kawat, batang atau tube, maka bentuk-bentuk yang dapat
dihasilkan sesuai dengan bahan dasarnya.
Yang termasuk proses drawing adalah cupping, deep drawing, tube drawing,
wire drawing.
4-6
Cupping (proses pembentukan mangkuk)
Deep drawing
Seperti halnya cupping, tetapi deep drawing membentuk kedalaman yang lebih
besar dari pada diameternya.
Tube Drawing
Tube drawing digunakan untuk membentuk tube tanpa sambungan.
Wire Drawing
Pada dasarnya sama dengan tube drawing, terutama untuk mengecilkan
diameter-diameter kawat yang dikerjakan secara kontinu melalui rangkaian drawing
dies.
4-7
Gambar 4.12 Skema wire drawing
Pipa dan tabung dapat dibuat secara hot working dengan sistem penyambungan
butt-welded pipe (las lantak) dan lap-welded pipe (las tumpuk).
4-8
Gambar 4.14 Skema proses pembuatan lap-welded pipe.
B. Butt-welded pipe.
Proses butt-welded pipe menggunakan bahan dasar pipa dari skelp. Pipa tidak
dibentuk dari suatu gelondongan, tetapi dari sklep yang telah dipanaskan sampai
temperatur tempa melalui suatu dapur kemudian ditarik memasuki sebuah roll yang
membentuknya jadi silinder
4-9
mandrel ditekan masuk menembus cracking) sehingga terbentuklah lubang tabung
tersebut.
Untuk mencapai ukuran yang diinginkan, tabung yang dihasilkan tadi dimasukkan
lagi kedalam roll dan mandrel yang berbeda.
4-10