MAKALAH
CARA MEMBUAT E-BOOK
Disusun Oleh :
Nama : Turyatun
Kelas : X – TAV 1
No : 36
Setelah buku (e-book) selesai di-download, selanjutnya buku dapat dibaca dengan
komputer tanpa terhubung ke Internet (offline). Untuk membaca file .pdf dapat
digunakan Adobe Reader, Nitro Reader atau program lain yang dapat membaca file
.pdf. Adobe Reader atau Nitro Reader dapat di-download di Internet secara gratis.
Selain dibaca dengan komputer, e-book juga dapat dicetak ke kertas, sedangkan ukuran
kertas dan resolusi pencetakan, tergantung si pembuat e-book. Jika e-book diproteksi
dari pencetakan, atau dengan kata lain faslitas pencetakan dimatikan, maka e-book
tersebut hanya dapat dibaca dengan komputer, tidak dapat dicetak ke kertas. Jika e-
book di-password (diberi kata sandi), maka e-book tersebut hanya dapat dibaca setelah
memiliki password (kata sandi) yang dipasang dalam e-book tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
Buku elektronik (disingkat Buku-e atau e-book) atau buku digital adalah versi
elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat
berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga
dapat berwujud teks atau gambar. Dewasa ini buku elektronik diminati karena
ukurannya yang kecil bila dibandingkan dengan buku, dan juga umumnya memiliki
fitur pencarian, sehingga kata-kata dalam buku elektronik dapat dengan cepat dicari dan
ditemukan. Terdapat berbagai format buku elektronik yang populer, antara lain adalah
teks polos, pdf, jpeg, doc lit dan html. Masing-masing format memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing, dan juga bergantung dari alat yang digunakan untuk
membaca buku elektronik tersebut.
Salah satu usaha untuk melestarikan literatur berbentuk buku yang banyak
jumlahnya dan memerlukan biaya perawatan yang mahal adalah dengan melakukan
transfer dari bentuk buku ke bentuk buku elektronik. Dalam hal ini akan banyak ruang
dan juga upaya yang dihemat untuk merawat literatur-literatur tersebut.
E-books jenis kedua yang tersedia di Internet adalah yang untuk dibaca di
berbagai alat digital, mulai dari (desktop, laptop, sampai PDA (personal digital
assistant)). Kunci dari e-books jenis ini tentu saja adalah penggunaan bahasa penyajian
yang terstandar. Perusahaan-perusahaan seperti Microsoft, Glassbook, dan Librius
sedang bekerja bersama National Institute of Standards and Technology untuk
mencapai kesepakatan tentang standar penyajian teks untuk e-books yang dapat dibaca
di segala jenis komputer. Sudah ada sebuah standar yang dapat dibaca di berbagai alat
digital, yaitu Open e-book Publication Structure, terbit tahun 1999, mengombinasikan
Hypertext Markup Language (HTML) dan eXtensible Markup Lannguage (XML).
Dengan standar ini, masing-masing penerbit dapat membuat sebuah buku digital tanpa
harus memikirkan versi berbeda untuk alat-baca yang berbeda.
Terdapat berbagai format buku elektronik yang banyak digunakan. Popularitas
umumnya bergantung pada ketersediaan berbagai buku elektronik dalam format
tersebut dan mudahnya piranti lunak yang digunakan untuk membaca jenis format
tersebut diperoleh.
À Teks Polos
Teks polos adalah format paling sederhana yang dapat dilihat hampir dalam
setiap piranti lunak menggunakan komputer personal. Untuk beberapa devais mobil
format dapat dibaca menggunakan piranti lunak yang harus lebih dahulu diinstal.
À PDF
Format pdf memberikan kelebihan dalam hal format yang siap untuk dicetak.
Bentuknya mirip dengan bentuk buku sebenarnya. Selain itu terdapat pula fitur
pencarian, daftar isi, memuat gambar, pranala luar dan juga multimedia.
À JPEG
Seperti halnya format gambar lainnya, format JPEG memliki ukuran yang besar
dibandingkan informasi teks yang dikandungnya, oleh karena itu format ini umumnya
populer bukan untuk buku elektronik yang memilki banyak teks akan tetapi untuk jenis
buku komik atau manga yang proporsinya lebih didominasi oleh gambar.
À LIT
Format LIT merupakan format dari Microsoft Reader yang memungkinkan teks
dalam buku elektronik disesuaikan dengan lebar layar divais mobil yang digunakan
untuk mebacanya. Format ini memiliki kelebihan bentuk huruf yang nyaman untuk
dibaca.
À Docx
Format Docx merupakan format dari Microsoft Word yang sangat banyak ditemui
sekarang dan tersebar di Internet, format ini sangat banyak digunakan karena
banyaknya pengguna MS Word dan file keluaran yang cukup kecil, selain itu huruf
yang lebih variatif membuatnya sangat digemari.
À HTML
Dalam format HTML ini gambar dan teks dapat diakomodasi. Layout tulisan dan
gambar dapat diatur, akan tetapi hasil dalam layar kadang tidak sesuai apabila dicetak.
Terdapat berbagai sumber buku elektronik yang dapat dicari di Internet, baik
yang bebas atau diharuskan membayar terlebih dahulu untuk dapat mengaksesnya.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga menyediakan sarana bagi penulis dan
publik untuk membuka akses atas aneka buku elektronik dengan lisensi terbuka. Sarana
ini telah dibuka dengan nama BUKU-e. Selain untuk buku-buku ilmiah, BUKU-e LIPI
juga ditujukan untuk buku 'pembelajaran ilmiah', seperti diktat, buku teks, dll.
Termasuk buku-buku BSE juga di-mirror di BUKU-e LIPI.
§ arXiv
Yang terdapat di universitas Cornell memberikan akes terbuka terhadap 368.128
referensi elektronik dalam bidang fisika, matematik, sains komputer dan biologi
kuantitatif. Beberapa ilmuwan karena peduli dengan penyebaran ilmu pengetahuan
yang bebas, menyajikan karyanya dulu di sini sebelum diterbitkan dalam jurnal
elektronik bergengsi dan berbayar.
§ The Million Book Project
Adalah proyek sejuta buku yang dikembangkan oleh Universal Library, sebuah
perpustaaan digital yang dpelopori oleh Universitas Carnegie Mellon di AS, universitas
Zhejiang di China, Institut Sains di India, dan perpustakaan Alexandria di Mesir.
didalamnya tedapat referensi dalam 16 bahasa yang koleksi bukunya sudah ada sejak
terbitan abad 16.
Buku Elektronik
Berbasis
ePub, HTML, FictionBook, XMDF.
XML
Format
BBeB, CBR/CBZ, LIT, Mobipocket/Kindle, PDF,
Lainnya
Teks biasa.
Alex Reader, Bookeen, COOL-ER, Elonex ebook,
enTourage eDGe, pocket eDGe, eSlick, FLEPia,
Hanlin eReader, iRex, iRiver Story, Kindle, Kobo,
Perangkat komputer, Nook, Oyo, Plastic Logic Reader,
PocketBook eReader, Qisda ES900, Samsung
Membaca Papyrus, telepon pintar, SoftBook, PAC-eBook 1,
Sony Reader, tablet.
Adobe Acrobat, Adobe Digital Editions, Aldiko,
Perangkat Blio, Bookglutton, Calibre, FBReader, Foxit
lunak Reader, iBooks, Lexcycle Stanza, Sony Reader
Library, STDU Viewer, Sumatra PDF
Adobe InDesign, Atlantis Word Processor, Calligra Author, eCub,
Menyunting
Feedbooks, iBooks Author, Jutoh, LaTeX, Sigil
Baen Free Library, Bookglutton, HathiTrust,
Internet Archive, Feedbooks, Google Books,
Gratis
Manybooks.net, Project Gutenberg, Smashwords,
Wikibooks, Wikisource
Sumber
Amazon.com, Barnes & Noble, BooksOnBoard,
Booktrack, Borders, Feedbooks, Fictionwise,
Berbayar
Google Books, iBookstore, Kobo, Bookstore,
Smashwords, Sony Reader Store
Pembaca buku elektronik, Penyewaan buku elektronik, Komputer
tablet, Buku elektronik Braille, Kindle single, Mojo books,
Perbandingan perangkat lunak pembaca buku elektronik iOS,
Terkait
OPDS, Penerbitan elektronik, Reformasi penerbitan jurnal
akademik, International Digital, Publishing Forum, Penerbitan
semantik, Dokumen teralirkan kembali
3.3 Manfaat Menggunakan E-Book
E-book atau electronic book (atau juga digital book) adalah evolusi dari buku
cetak yang biasa kita baca sehari-hari. Dibandingkan dengan pendahulunya, e-book
menawarkan berbagai macam manfaat yang memudahkan kita menimba ilmu dan
menambah wawasan. E-book adalah buku elektronik yang bisa disimpan dengan mudah
di perangkat elektronik kita. Kapasitas memori sebesar 1 GB sekalipun bisa memuat
ratusan e-book. Jika kita punya ratusan buku cetak, sudah pasti kita butuh rak buku
yang cukup besar untuk menyimpannya.
E-book kini sudah semakin mudah didapat dan diakses. Apalagi untuk keperluan
pendidikan. E-book adalah buku yang dipublikasikan dalam format digital berisi
tulisan, gambar, yang dapat dibaca memalui perangkat komputer atau perangkat digital
lainnya.
E-book ini biasanya merupakan salah satu format alternatif dari buku cetak. Ada
banyak kelebihan e-book yang tidak dimiliki buku cetak. Buku elektronik adalah
bagian dari gaya hidup modern yang didukung perangkat elektronik. Di Amerika
Serikat, kehadiran e-book semakin menggeser buku cetak.
Jika anda ingin membaca e-book dimanapun anda berada, anda cukup
menyalakan perangkat elektronik anda (entah itu smartphone, tablet, atau e-book
reader). Selama anda memegang perangkat elektronik itu, anda bisa membawa ratusan
bahkan ribuan buku elektronik dengan mudah. E-book adalah buku digital sehingga
tidak memerlukan wadah penyimpanan dalam bentuk fisik.
Buku cetak bisa menghabiskan banyak sekali pohon yang kita perlukan untuk
menjaga keseimbangan kehidupan di bumi ini. Jika semua pohon habis ditebang untuk
membuat buku cetak, tentunya kita sendiri akan merugi. Sebaliknya, e-book tidak
memerlukan pohon karena bentukya digital. E-book bisa disalin sebanyak yang Anda
suka hanya dengan mengklik tombol “copy” di perangkat elektronik. Sementara itu,
pencetak buku membutuhkan ratusan lembar kertas hanya untuk membuat satu salinan
buku.
E-book adalah buku yang tahan lama atau bahkan abadi (everlasting). Ia tak akan
mudah rusak dimakan usia. Berbeda dengan buku cetak yang makin lama akan makin
menguning dan rusak. Selama data kita tidak terserang virus, dan hal ini bisa dicegah
dengan penggunaan komputer yang hati-hati dan pemasangan software anti virus, maka
e-book kita akan tetap bagus kondisinya meski usianya sudah puluhan tahun.
Bandingkan dengan buku, yang mudah rusak, sobek, hilang, tulisannya pudar dan
berjamur bila usia buku sudah tahunan.
E-book dinilai lebih simple untuk dibawa dan disimpan, dibandingkan dengan
buku cetak. Dengan format e-book, anda tak butuh lagi tas besar untuk membawa
beberapa buku atau rak buku berderet-deret untuk menyimpan koleksi buku anda. Anda
hanya butuh e-book readers untuk membawa atau menyimpan buku-buku anda.
Ebook tidak perlu proses pencetakan hingga penerbitan yang memakan banyak
biaya, sehingga e-book bisa menjadi lebih murah daripada buku cetak. Selain itu ada
beberapa e-book yang diberikan secara gratis.
Jika kita suka menandai hal-hal yang penting dalam buku tetapi takut merusak atau
membuat jelek buku karena coretan, maka alat baca e-book memungkinkan kita
menandai hal-hal penting di dalam e-book tanpa takut membuatnya jelek karena
coretan.
Jika penerbit menjual satu juta copy dengan 250 halaman per copynya untuk satu
judul buku. Itu berarti diperlukan 12.000 pohon hanya untuk memproduksi satu judul
buku saja (sumber: “How to Go Green: Books” by Cindy Katz and Jennifer Wilkov).
Itu artinya kita punya andil dalam perusakan lingkungan, bila membaca buku.
Jika Anda merasa ukuran huruf di dalam e-book terlalu kecil, maka alat baca e-book
memungkinkan kita untuk megubah ukuran huruf dengan mudah. Sehingga tidak ada
kendala karena ukuran huruf.
Dengan alat baca e-book kita bisa berlangganan koran atau majalah secara online. Jadi
tidak perlu menunggu loper koran mengantar ke rumah kita.
Kita tidak perlu repot-repot pergi ke toko buku karena kita tinggal mendownload e-
book secara online dari rumah. Hal ini menghemat waktu untuk belanja dan mencari-
cari buku di rak-rak toko buku.
Tidak akan pernah kehabisan stok. Karena e-book tersedia dalam bentuk digital,
sehingga akan selalu tersedia sepanjang waktu.
Alat baca e-book tidak memerlukan lampu penerangan saat membaca e-book. Karena
displaynya sudah mampu menerangi, sehingga kita bisa menghemat energi listrik.
Mengenai ukuran dan capacity file, e-book memerlukan file yang kecil sehingga
dengan alat e-book yang kecil bisa menampung ribuan e-book. Bayangkan bagaimana
mudahnya sekolah karena kita cukup membawa alat sebesar novel yang mampu
menyimpan ribuan e-book.
Kita bisa menghemat uang. E-book tentu saja harganya jauh lebih murah
dibandingkan dengan buku. Karena tidak memerlukan sumber daya dan biaya produksi
yang besar.
Tidak bisa dipinjamkan ke teman, tetangga, dsb – sekalipun mereka punya tablet dan
laptop sendiri. Karena untuk bisa masuk dibutuhkan nama pemakai dan password – ini
tidak boleh dipinjamkan ke orang lain karena bisa dipakai belanja tanpa ijin.
Membutuhkan suatu perangkat lunak untuk membukanya, baik komputer atau alat
lainnya. Sehingga kita membutuhkan waktu yang cukup lama hanya untuk
membukanya, sedangkan buku biasa dapat langsung kita buka dan tutup sesuka hati.
Kenyamanan. Biasanya jika ingin membaca buku kita ingin dalam kondisi nyaman,
seperti tiduran, duduk santai di sofa, dan tiduran di lantai. Hal ini tidak bisa kita
lakukan dengan e-book, karena kita harus menatap PC atau laptop, dan terkadang kita
tidak tahan untuk berlama-lama menatap monitor.
Mata yang tidak terbiasa untuk membaca di monitor. Hal ini membuat kebanyakan
orang cenderung mencetak e-book dengan printer, setelah membaca beberapa halaman
dari e-book.
E-book memiliki berbagai format, yang terlihat dari extension filenya seperti pdf, txt,
doc, chm, dejavue, iSilo, dan lain-lain. Hal ini membuat dibutuhkan berbagai aplikasi
berbeda untuk membukanya maupun membuatnya. Misal untuk format PDF, untuk
membacanya umumnya menggunakan Acrobat dari Adobe. Untuk membuatnya
menggunakan aplikasi sejenis PDF writer.
Tidak semua format e-book memiliki sekuriti yang baik. Misal format txt, sangat
rentan terkena virus atau dijebol sekuritinya. Sedangkan pdf sudah memiliki sekuriti
yang baik. Tetapi secanggih apapun format sekuriti e-book, karena digital, e-book tetap
bisa dibongkar terutama oleh para hacker.
Sensasi. Maksudnya disini, kita memiliki rasa sensasi yang kita rasakan ketika
membuka tiap-tiap lembaran dari buku biasa, namun hal ini tidak kita rasakan pada e-
book.
Buka & Tutup Aplikasi & buku dijital perlu waktu. Untuk menghidupkan gadget,
menjalankan sistem operasi, menjalankan aplikasi dan membuka file buku dijital
membutuhkan waktu / loading yang cukup lama. Perlu sekitar 1 menit untuk buka tutup
dokumen.
Perlu Layar Monitor Luas. Sebagai perbandingan buku cetak biasanya berukuran 21 x
15 cm atau berdiagonal 10,5 inch. Jika layar gadget anda berukuran kurang dari 10 inch
dan resolusinya bukan HD, maka sulit membaca teks kecil atau anda akan sering geser
– geser / scroll layar sehingga cukup merepotkan.
Kurang dipercaya. Karena semua orang bisa jadi penulis dan penerbit, maka tidak ada
proses editing yang ketat, tidak ada uji materi jika ada penjiplakan / plagiat.
Keorisinalitas naskah bisa menjadi masalah pada buku dijital.
Kurang dihargai di dunia pendidikan. Khusus penulisnya buku dijital sulit mendapat
nilai ‘cum’ di dunia pendidikan tinggi dan menengah. Pada akhirnya buku tersebut
harus dicetak dan dilengkapi ISBN untuk persyaratannya.
Budaya Pembajakan. Karena segala kemudahannya, orang malas untuk membelinya
dan lebih menunggu versi ‘crack’nya.
Jarang dibaca. Anda tentu mempunyai ratusan file buku dijital yang tersimpan di
harddisk atau CD, namun apakah anda sempat membaca buku sebanyak itu?
Kenyataannya jarang serius membacanya karena terlalu banyak. Akibatnya buku dijital
hanya sebatas koleksi dan memenuhi ruang harddisk saja.
Kurang hubungan antara penulis, penerbit dan pembaca lain. Karena kebanyakan
buku dijital adalah ilegal dan gratisan, maka penulis dan penerbit tidak mau membuka
hubungan dengan pembacanya karena tidak ada untungnya.
Banyaknya program yang harus diingat, mengingat format yang ada semakin
bertambah.
Ide tentang e-book kemudian muncul saat Hart berada di sebuah supermarket saat
melakukan perjalanan ke berbagai tempat. Di tahun 2002, dalam sebuah wawancara
Hars mengungkapkan hal itu:
"Kebetulan saya berhenti di IGA, sebuah supermarket lokal. Saat itu kami baru saja
merayakan ulang tahun Amerika ke 200 dan banyak salinan dokumen sejarah yang
dibagikan pada masyarakat termasuk di supermarket itu yang juga diberikan pada
konsumen. Saya tengah mencoba mengambil makanan dari ransel saat saya tanpa
sengaja mengambil sebuah dokumen Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Dan saat itu ide
untuk membuat ebook muncul."
"Saya berpikir apakah saya bisa melakukan sesuatu dengan komputer, lebih dari sekedar
mengetik naskah kemerdekaan. Sesuatu yang bisa bertahan sampai 100 tahun. Dan
kemudian lahirlah Project Gutenberg."
Naskah kemerdekaan Amerika adalah dokumen pertama yang dibuat Harts dalam
bentuk e-book. Saat ini Project Gutenberg telah menjadi perpustakaan online yang
memiliki lebih dari 36 ribu e-book, di luar buku-buku yang memiliki copyright.
Michael Hart telah meninggalkan pada dunia sebuah warisan yang tak ternilai
harganya. Penemuan e-book bukan sekedar inovasi teknologi, namun juga merupakan
titik awal dari teknologi informasi modern. E-book telah menjadi cara yang praktis dan
murah untuk mendistribusikan berbagai literatur.
3.7 Proses Pembuatan E-Book
Ada dasarnya e-book merupakan sistem temu balik informasi yang sangat praktis
dalam penggunaan atau pemanfaatannya.
1. Tahap Persiapan
Ketika untuk mempublishkan sesuatu, tentu saja yang harus dipersiapkan pertama
kali adalah naskah. Sebab naskah berisi konten/isi dari buku yang akan di
elektronikkan. Agar lebih apik, persiapkan naskah sebaik mungkin. Jika jenis naskah
berupa hasil karya tulis, jangan lupa menerapkan aturan atau etika penulisan yang baik
dan benar agar terhindar dari dugaan penjiplakan atau yang lebih dikenal
dengan “plagiarism”.
Selain itu, untuk membuat dokumen digital beberapa persiapan perlu dilakukan
agar dalam pembuatan dokumen digital dapat berlangsung lancar. Persiapan tersebut
meliputi;
Ø Perangkat Keras.
Komputer
Alat ini yang nantinya memindahkan naskah apabila dari bentuk cetak ke bentuk
digital. Namun apabila naskah sudah berbentuk digital, tidak perlu menggunakan alat
ini.
Ø Perangkat Lunak
Naskah yang ada dialih bentukkan kedalam format PDF. Hal ini dimaksudkan
untuk mengunci dokumen agar tidak bisa dengan sembarangan dimodifikasi ataupun
dicetak oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab.
Adobe acrobat (versi lengkap) untuk menghasilkan dokumen dalam format pdf.
MS Word untuk menulis dokumen yang kemudian disimpan dalam format DOC, RTF
ataupun PDF.
2. Pendigitalisasian Data
Ø Buka dokumen tersebut dengan MS Word dengan cara meng”klik” ganda nama file
tersebut. Atau dengan cara lain, buka program MS-Word. Klik file → open → pilih
nama file yang akan dibuka kemudian di “klik”.
Ø Klik menu Adobe PDF yang ada di deretan menu-menu pada MS Word.
Ø Pilih covert to adobe PDF.
Ø Ketik nama file yang nantinya akan menjadi file PDF atau biarkan nama file yang ada
jika kita tidak akan merubah nama file aslinya.
Ø Tunggu beberapa saat sampai konversi ke file PDF dari word selesai di proses.
Cara kedua untuk membuat file PDF dari file MS Word adalah sebagai berikut :
Ø Buka dokumen tersebut dengan MS Word dengan cara meng”klik” ganda nama file
tersebut. Atau dengan cara lain, buka program MS Word.
Ø Klik file → open → pilih nama file yang akan dibuka kemudian diklik.
Ø Dari program MS Word, klik tombol file → Print...(atau dari MS Word tekan CTRL+P).
Ø Ubah nama printernya menjadi acrobat PDFWriter kemudian tekan tombol OK.
Ø MS Word akan mencetak file kita kedalam file PDF dengan nama file sama dengan
nama file MS Wordnya tetapi dengan extention pdf.
Cara ini dapat digunakan bila komputer tidak terdapat MS Word atau program
lain untuk membaca file asli yang kita miliki. Cara membuat dokumen PDF dengan
acrobat 7, sebagai berikut :
4) Klik tombol open sesudah anda memilih file yang akan diubah.
3) Tekan tombol browse dan carilah salah satu jenis file yang akan ditambahkan atau
dibuat file PDF nya (file bisa bereksistensi doc, jpg, gif, pdf, dan lainnya).
5) Ulangi langkah 2-4 berulang kali sampai kita mendata semua file yang akan dijadikan
dokumen PDF.
7) Simpanlah dengan nama yang kita kehendaki pada kotak file name.
Agar e-book yang kita buat terlihat lebih menarik meski belum dibaca secara
keseluruhan, untuk itu perlu dibuat cover yang interaktif. Mampu menarik pembaca
untuk penasaran dan tertarik mendalami tulisan didalam e-book secara lebih lanjut.
Untuk membuat sampul digital, yang perlu dipersiapkan diantaranya:
1. Adobe Photoshop CS2.
2. Gambar latar belakang, clipart, font.
3. Action script untuk membuat cover e-book.
Klik pada step 1 dan klik pada tombol play selection yang ada di bagian bawah
jendela dialog action.
Desain tampilan sampul e-book seperti yang diinginkan dengan memanfaatkan
gambar/font/clipart yang dimiliki.
Jika sudah puas dengan hasilnya, kembalilah ke jendela dialog actions, klik sekali
pada step 2 dan klik pada tombol play selection yang ada dibawah.
Tunggu beberapa saat hingga desain selesai diproses menjadi sebuah sampul e-book
yang menarik.
4.1 Kesimpulan
E-book adalah buku elektronik yang dapat diakses lewat internet dengan tujuan
untuk mempermudah pemakai dalam mencari sumber materi atau bacaan. Ada berbagai
langkah-langkah dalam mengakses E-book baik yang gratis maupun berbayar. Ada
berbagai manfaat dari pemakaian E-book dan salah satunya adalah praktis dibawa dalm
ukuran kecil dan tidak akan lapuk, namun disamping manfaat juga ada kelemahan dari
E-book seperti ketidak fleksibelan E-book untuk di baca waktu kapanpun dan di
manapun, belum terbiasanya masyarakat dalam membaca di layar monitor, mereka
menganggap menyilaukan dan melelahkan. E-book adalah beberapa dari program
internet yang berimplikasi besar bagi Bimbingan dan Konseling. Konselor hendaknya
mengerti dan menguasai program E-book. Diharapkan dengan program ini akan
menuntun konselor dalam membantu konseli untuk memberikan informasi dengan
tujuan mempermudah belajar konseli di samping bermanfaat juga bagi konselor untuk
menambah wawasan dan membantu konselor dalam melaksanakan tugasnya. E-book
akan sangat bermanfaat bagi konseli dalam mencari materi yang mereka butuhkan
disamping penjelasan-penjelasan dari guru bidang studi. Dalam layanan Bimbingan dan
Konseling ada salah satu materi bimbingan belajar, disitulah peran dari E-book yang
mana menjadi media untuk memperkaya pengetahuan mereka, membantu konseli juga
untuk memperoleh materi dengn cepat, mudah, lebih praktis dan tanpa mengeluarkan
biaya yang tak terjangkau untuk mendapatkan buku materi yang mereka inginkan.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil diatas, kita dapat mengetahui beberapa manfaat dan kelebihan
E-book, saran kami :
À Gunakanlah E-book sebagai sarana menuntut ilmu.
À Gunakanlah E-book sebagai sarana untuk menambah wawasan pengetahuan.
À Dalam menggunakannya jangan terlalu lama, sebab akan menimbulkan
ketidaknyamanan bagi yang tidak terbiasa, dan dapat merusak mata. Untuk itu
istirahatkanlah mata anda setiap beberapa menit atau setelah selesai menggunakan E-
book.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Buku_elektronik
http://micopardosi.tripod.com/pengertian_ebook.html
http://heptajayawardana.blogspot.com...an-e-book.html
http://yenizenovitha.blogspot.com/2011/02/makalah-pengaksesan-e-book-
dan-e.html
http://ezaputri.blogspot.com/2014/10/kelebihandan-kekurangan-e-
book.html
http://gopego.com/news/a/2011/09/penemu-ebook-michael-s.-hart-tutup-usia