Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH dan LAPORAN DISKUSI

HAM DAN KEBHINEKAAN

“ Konsep dan Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara, Membangun Komunikasi Sosial
Budaya dalam Masyarakat Indonesia yang Majemuk (Heterogen) ”

OLEH :

Kelompok 7

1. CHINTIA CLAUDIA (19129098)


2. DINA RAHMA SUCI (19129210)
3. FIRDHA OKTA VIOLA (19129220)

SEKSI: 19 BB 04

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Reinita, M. Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita
semua. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda rasul kita Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti jejak dan langkahnya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ham dan Khebinnekaan dengan
materi ―Konsep dan Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara, Membangun Komunikasi Sosial
Budaya dalam Masyarakat Indonesia yang Majemuk (Heterogen)‖

Seperti halnya sifat manusia yang mana tidak sempurna, baik dimata makhluk maupun
sang pencipta Allah SWT. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami berharap kritik dan masukan
yang bersifat membangun baik dari dosen pengampu mata kuliah maupun teman-teman sekalian.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu serta teman-teman yang telah
bekerja dalam penyelesaian makalah ini.

Padang, 17 Mei 2021

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1

A. Latar Belakang ...........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................2

A. Konsep dan Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara..............................................2


B. Membangun Komunikasi Sosial Budaya dalam Masyarakat Indonesia yang Majemuk
(Heterogen) ................................................................................................................9

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................14

A. Kesimpulan ................................................................................................................14
B. Saran ..........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak kebudayaan
diantaranya bahasa, pakaian adat, seni tari dan seni musik. Masuknya kebudayaan luar
yang bersifat modern membuat generasi penerus bangsa lebih menyukai budaya yang
bersifat modern dan melupakan budaya daerahnya. Berdasarkan permasalahan tersebut
membuat Cinta Tanah Air penerus bangsa memudar. Cinta Tanah Air dan bangsa
menjadi salah satu bagian dari tanah air dan bangsanya yang berujung ingin membuat
sesuatu yang mengharumkan tanah air dan bangsa. Cinta tanah air dapat diartikan juga
cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa. Semangat cinta tanah air dapat disebut juga sebagai patriotisme,
sedangkan rasa cinta terhadap bangsa dapat disebut juga sebagai nasionalisme.
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa termasuk butir-butir
Pancasila yaitu pada sila ke tiga yaitu persatuan Indonesia.Sehingga sebagai warga
Indonesia harus mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa sebagai
pengamalan terhadap Pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep dan Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara?
2. Bagaimana Membangun Komunikasi Sosial Budaya dalam Masyarakat Indonesia
yang Majemuk (Heterogen)?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Konsep dan Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara
2. Untuk mengetahui Membangun Komunikasi Sosial Budaya dalam Masyarakat
Indonesia yang Majemuk (Heterogen)

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep dan Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara


1. Pengertian Cinta Tanah Air
Cinta tanah air adalah suatu kasih sayang dan suatu rasa cinta terhadap bangsa
atau tanah airnya. Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari
seorang warga negara, untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya
dari segala ancaman dan gangguan.
Definisi lain mengatakan bahwa rasa cinta tanah air adalah rasa kebanggaan, rasa
memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap
individu pada negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah
airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang ada dinegaranya dengan
melestarikannya dan melestarikan alam dan lingkungan. Dalam cinta tanah air terdapat
nilai-nilai kepahlawanan, yaitu rela dengan sepenuh hati berkorban untuk bangsa dan
negara. Cinta tanah air merupakan pengamalan dan wujud dari sila persatuan Indonesia
yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan
masyarakat.
Cinta tanah air adalah sama saja rela berkorban demi kepentingan negara,
memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan diri demi ikut berpartisipasi dalam rangka
proses pembangunan tanah air atau negaranya dari negara yang kecil, berkembang
sampai menjadi negara yang maju. Menghayati arti dari cinta tanah air memanglah
bukan masalah yang mudah, perlu kesabaran dan kerendahan hati untuk menjalankan
hal tersebut, dikarenakan banyak ancaman dan tantangan yang dapat datang dari mana
saja, baik itu dalam diri kita maupun dari luar diri kita, baik itu datang dari dalam negri
maupun datang dari luar negri, tetapi asal kita mempunyai tekad yang kuat untuk
mencintai tanah air kita tanah air Indonesia dengan sepenuh hati, pastilah kita akan
dimudahkan oleh yang Maha Kuasa dalam segala halnya terutama dalam tindakan yang
positif. Perlu diingat bahwa mencintai dan menjaga tanah air sendiri dengan sepenuh
hati adalah bentuk perbuatan yang merupakan bagian dari iman. Unsur-unsur cinta

2
tanah air ada beberapa diantaranya adalah ada rasa cinta pada tanah air, ada yang
mencintai, ada yang dicintai, dan ada tujuan cinta tanah air.
2. Perlunya Cinta Tanah Air
Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan itu diperoleh melalui perjuangan dan pengorbanan para pejuang yang
tidak ternilai harganya. Sejak itu, bangsa Indonesia bertekad untuk membela tanah
airnya dari segala bentuk gangguan dan ancaman, baik yang datangnya dari dalam
maupun dari luar. Kita tidak boleh lengah sedikit pun karena ancaman akan datang dari
berbagai arah. Semangat persatuan dan kesatuan harus diperkokoh melalui berbagai
kegiatan, baaik yang bersifat lokal, kedaerahan, nasional, maupun internasional.
Perilaku cinta tanah air dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya
memelihara persatuan dan kesatuan dan menyumbangkan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki untuk membangun negara. Sekarang kita berada pada masa
kemerdekaan. Kita tidak dituntut memanggul senjata dan maju di medan perang.
Namun, perlu di sadari bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap menghadapi
rongrongan dan ancaman. Oleh karena itu, kita harus siap menghadapi segala bentuk
rongrongan dan ancaman demi kepentingan bangsa dan NKRI. Setelah merdeka, kita
telah mengalami banyak pemberontakan, di antaranya Peristiwa Madiun pada tahun
1948 dan Gerakan 30 September pada tahun 1965. Pemberontakan tersebut didalangi
Partai Komunis Indonesi (PKI). Gerakan PKI bertujuan menghancurkan pemerintahan
negara Indonesia yang sah. Untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali, kita
harus mampu menahan diri dan jangan mudah terhasut oleh ajakan yang belum tentu
kebenaranya. Kita harus mampu mencegah perilaku yang mengarah pada perpecahan,
adu domba, menfitnah, membuat keonaran, kejahatan, dan melanggar hukum.
Untuk mengisi kemerdekaan pemerintah melaksanakan pembangunan nasional.
Setiap warga negara harus turut serta menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
melalui berbagai kegiatan dengan bidangnya masing-masing. Keikutsertaan masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan nasional diantaranya rajin belajar bagi para pelajar,
bekerja dengan tekun sesuai keahlianya, membayar pajak, memelihara hasil
pembangunan, dan menciptakan situasi aman dan damai. Kegiatan masyarakat sangat

3
beragam. Kegiatan tersebut hendaknya menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.
Pembangunan nasional merupakan wujud cinta tanah air dan bangsa.
Ciri-ciri cinta tanah air diantaranya rela berkorban untuk tanah air dan bangsa;
bangga berbangsa, berbahasa, dan bertanah air Indonesia; giat dalam melaksanakan
pembangunan di segala bidang; dan ikut mempertahankan persatuan dan kesatuan.
Semangat cinta tanah air perlu terus dibina sehingga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia tetap terjamin. Cinta tanah air bermanfaat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Manfaat tersebut diantaranya negara akan aman dan damai,
pembangunan dapat berjalan lancar, dan pendapatan negara akan meningkat. Manfaat
tersebut kita sendiri yang merasakan. Kita akan merasa aman dan damai serta
kesejahteraan hidup meningkat. Jika cinta tanah air tidak terbina pada diri setiap warga
maka negara akan mudah dilanda kekacauan, pembangunan tidak behasil, pendapatan
negara menurun, dan pada akhirnya tingkat kesejahteraan dan kesehatan warga sendiri
yang akan hancur.
Cita-cita untuk mencapai masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila perlu
terus diperjuangkan. Cinta tanah air bukan untuk dihafal, tetapi harus diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari melalui berbagai kegiatan sesuai dengan bidang dan keahlian
masing-masing. Seorang pelajar, mahasiswa, buruh, petani, pedagang, pegawai negeri,
karyawan, atau pejabat tinggi harus berperilaku mencintai tanah air. Cinta tanah air
diartikan suatu sikap yang mementingkan kepentingan bangsa dan negara serta rela
berkorban demi kejayaan bangsa dan negara.
3. Menanamkan Sikap Cinta Tanah Air dan Bernegara
Sikap cinta tanah air harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar menjadi
manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya misalnya dengan upacara
sederhana setiap hari Senin, dengan menghormati bendera Merah Putih, menyanyikan
lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan mengucapkan Pancasila. Meskipun lagu
Indonesia Raya masih sulit dan panjang untuk ukuran anak usia dini, tetapi dengan
membiasakan mengajak menyanyikan setiap hari senin, maka anak akan hafal dan biasa
memahami isi lagu. Pentingnya sebuah lagu kebangsaan dan itu menjadi sebagai
identitas dari negara tersebut, agar dapat mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta

4
terhadap negara. Kegiatannya bisa diarahkan pada lima aspek perkembangan sikap
perilaku maupun kemampuan dasar.
Pada aspek sikap perilaku, melalui cerita bisa menghargai dan mencintai bendera
Merah Putih, mengenal cara mencintai bendera Merah Putih dengan merawat dan
menyimpan dengan baik, menghormati bendera ketika dikibarkan. Pada aspek kognitif,
anak mengenal konsep bilangan dan angka, mengenal konsep warna merah dan putih,
mengenal konsep posisi di atas warna merah, di bawah warna putih, dan mengenal
konsep bentuk persegi panjang atau kotak. Kegiatannya bisa berupa permainan lomba
mengelompokkan bendera yang benar. Kegiatan lain adalah memperingati hari besar
nasional dengan kegiatan lomba atau pentas budaya, mengenalkan aneka kebudayaan
bangsa secara sederhana dengan menunjukkan miniatur catur dan menceritakannya,
gambar rumah dan pakaian adat, mengenakan pakaian adat pada hari Kartini,
mengunjungi museum terdekat, serta mengenal para pahlawan melalui bercerita atau
berman peran.
Bisa juga diintegrasikan dalam tema lain melalui pembiasaan sikap dan perilaku,
misalnya, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, menyanyangi sesama
penganut agama, menyanyangi sesama makhluk Tuhan yang lain, tenggang rasa dan
menghormati orang lain. Menciptakan kedamaian bangsa adalah juga perwujudan rasa
cinta tanah air, sehingga suatu saat nanti, dan saat tumbuh dewasa mereka dapat
menghargai betapa pentingnya mencintai tanah air ini, negeri ini, khususnya bagi
bangsa dan negara, mempunyai rasa cinta tanah air yang tinggi terhadap negaranya, dan
sekaligus bisa mengharumkan bangsa dan negara.
Perwujudan persatuan dan cinta tanah air harus kita laksanakan di lingkungan
keluarga, sekolah, tempat tinggal kita, bahkan dimanapun kita berada. Misalnya di
keluarga, kita amalkan sikap dan tingkah laku hemat, disiplin dan bertanggungjawab
dalam mewujudkan keutuhan dan kebersamaan agar tercapai kebahagiaan lahir batin. Di
sekolah, perwujudan rasa persatuan dan cinta tanah air dapat kita wujudkan atau
amalkan melalui kegiatan-kegiatan seperti OSIS, PRAMUKA, UKS, PMR, dan lain-
lain. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa gerakan penghijauan, kebersihan,
karyawisata, upacara bendera, dan lain-lain. Semangat persatuan dan kesatuan di
lingkungan masyarakat dapat kita lakukan melalui kegiatan-kegiatan seperti siskamling,

5
kerjabakti, dan kegiatan-kegiatan lain yang telah diprogramkan melalui organisasi-
organisasi pemuda misalnya Karang Taruna dan KNPI. Sebagai generasi penerus
bangsa hendaknya kita dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang bermanfaat bagi
kepentingan masyarakat misalnya dengan cara menjauhkan diri dari pengaruh narkotika,
obat-obatan terlarang, minum-minuman keras, dan perkelahian, karena hal itu dapat
menghancurkan masa depan bangsa dan negara.
4. Cara-cara Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air terhadap NKRI
Ada berbagai cara dalam meningkatkan rasa cinta tanah air terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia, diantaranya yaitu :
a. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta
menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan.
b. Menghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa
Indonesia.
c. Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang Burung Garuda, Bendera
Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lain sebagainya.
d. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju
sejajar dengan pengusaha asing.
e. Ikut membela mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa dan negara
Indonesia dengan segenap tumpah darah secara tulus dan ikhlas.
f. Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang
salah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
g. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada warga negara
asing baik di dalam maupun luar negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan
yang dapat mencoreng nama baik bangsa Indonesia.
h. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi.
i. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan
negara Indonesia.
j. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita
maupun secara nasional.
k. Mencintai dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Dll

6
5. Konsep dan Prinsip Bela Negara
Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut. Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik
dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik
dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan negara dengan cara
meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan
bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan
kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Pembelaan negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya
pertahanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara.
Oleh karena itu, tidak ada seorang warga negara pun yang boleh menghindarkan diri dari
kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara, kecuali jika ditentukan lain
oleh undang-undang. Prinsip ikut serta dalam pembelaan negara sebagai tanggung jawab
dan kehormatan setiap warga negara mengandung makna bahwa upaya pertahanan
negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara serta
keyakinan pada kekuatan diri sendiri.
Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan
kedaulatannya. Penyelesaian segala pertikaian atau perselisihan yang timbul dari
hubungan antarbangsa atau antarnegara akan selalu diusahakan melalui cara-cara damai.
Bagi bangsa Indonesia, cara kekerasan (perang) merupakan jalan terakhir yang hanya
dilakukan apabila semua usaha dalam menyelesaikan pertikaian atau perselisihan secara
damai tidak berhasil. Prinsip ini menunjukkan pandangan bangsa Indonesia tentang
perang dan damai.
Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan. Pemerintah negara kita
menganut politik luar negeri bebas aktif. Oleh karena itu, pertahanan negara ke luar
bersifat defensif aktif, yang berarti tidak agresif dan ekspansif sejauh kepentingan
nasional tidak terancam. Atas dasar sikap dan pandangan tersebut, bangsa Indonesia
tidak terikat atau ikut serta dalam suatu pakta pertahanan dengan negara lain.

7
6. Pengertian Bela Negara di Indonesia
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara
yang seutuhnya. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi segenap warga
negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelaan negara diatur dengan undang-
undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang
paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara
sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di
dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Unsur dasar bela negara diantaranya yaitu :
a. Cinta tanah air
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara
c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
e. Memiliki kemampuan awal bela negara

7. Dasar Hukum dan Peraturan Wajib Bela Negara


Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara." dan " Syarat-
syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang." Jadi sudah pasti mau tidak
mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan,
tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Beberapa dasar
hukum dan peraturan tentang wajib bela negara yaitu :
a. Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan
Nasional.
b. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

8
c. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara Rl.
Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
d. Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
e. Tap MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
f. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
g. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Dalam bela negara terdapat hak dan kewajiban seseorang. Dengan hak dan
kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan aktif
dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud perang
tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti ikut serta dalam mengamankan
lingkungan sekitar (seperti siskamling), ikut serta membantu korban bencana di dalam
negeri, belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,
melestarikan kebudayaan negara, belajar dengan rajin bagi para pelajar, taat akan hukum
dan aturan-aturan negara, dan lain sebagainya.

B. Membangun Komunikasi Sosial Budaya dalam Masyarakat Indonesia yang Majemuk


(Heterogen)
1) Komunikasi budaya
Komunikasi dan kebudayaan merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan.
Namun tidak semua komunikasi terkait dengan proses budaya. Pusat perhatian
komunikasi dan kebudayaan terletak pada variasi langkah dan cara menusia
berkomunikasi melintasi komunitas manusia atau kelompok sosial. Pusat perhatian
komunikasi dan kebudayaan juga meliputi bagaimana menjajaki makna, pola-pola
tindakan, dan bagaimana makna serta pola-pola itu diartikulasi dalam sebuah kelompok
sosial, kelompok budaya, kelompok politik, proses pendidikan, bahkan lingkungan
tekhnologi yang melibatkan interaksi antarmanusia. Dalam komunikasi budaya diajarkan
tentang kearifan local yang merupakan salah satu dimensi dari desa berketahanan
social yaitu mampu memelihara kearifan local dalam mengelola sumber daya alam dan
sumber daya social. Dalam rangka mencapai dimensi tersebut kita perlu mengetahui apa
manfaat dari kearifan local itu sendiri. Banyak yang sepakat bahwa sesungguhnya tradisi-
tradisilocal dan kebudayaan local (kearifan local) sarat dengan nilai-nilai humanistik,

9
yang jika tidak terkontaminasi dengan nilai-nilai luar masi efektif sebagai solusi konflik
Dan jika kearifan local tetap dipelihara ,dapat menunjang salah satu dimensi desa
berketahanan social, yaitu mampu mengendalikan konflik social/ tindak kekerasan
social.
2) Proses Komunikasi
Proses komunikasi ada 2 tahap :
a) Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing (simbol) sebagai media.
Lambang sebagai media primer dala proses komunikasi adalah bahsa, isyarat, gambar
dan warna.
b) Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama.
3) Tujuan Komunikasi Antar Budaya
a) Memahami perbedaan budaya yang mempengaruhi praktik komunikasi
b) Mengkomunikasi antar orang yang berbeda lingkungan maupun budaya
c) Mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang muncul dalam komunikasi
d) Membantu mengatasi masalah komunikasi yang disebabkan oleh perbedaan budaya
e) Meningkatkan ketrampilan verbal dan non verbal dalam komunikasi
f.Menjadikan kita mampu berkomunikasi di masyarakat secara efektif
4) Efektivitas Komunikasi Antarbudaya
Tujuan dari proses komunikasi adalah menciptakan kebersamaan dalam makna (the
production of commoness is meaning) atau dengan kata lain tercapainya mutual
understanding(kesepahaman) di antara para peserta komunikasi. Kesepahaman yang
dimaksud adalah sejauh mana para peserta komunikasi memberikan makna yang sama
atas pesan yang dipertukarkan. Dalam kaitan ini, Hardjana (2007:38) menjelaskan bahwa
komunikasi yang merupakan proses pertukaran makna,berjalan mulai dari pengirim,
melalui media, dan berakhir pada penerima yang menerima pesan dan menyampaikan
umpan balik atas pesan yang diterimanya. Dalam proses tersebut dapat terjadi salah
paham atau salah pengertian sehingga pesan tidak dimengerti sebagaimana yang
dimaksudkan oleh pengirim. Masalah kesalahpahaman ini dapat terjadi pada pengirim,

10
penyampaian pesan, penerimaan, dan penafsiran pesan.Dalam komunikasi antar budaya,
sebagaimana telah dipahami sebelumnya bahwa perbedaan budaya berarti pula perbedaan
praktik komunikasi, maka peluang untuk terjadinya kesalahpahaman atau inefektifitas
komunikasi sangatlah besar.
Liliweri (2007:14), bahwa dalam komunikasi antarbudaya sama sekali tidak ada
jaminan akurasi atas interpretasi pesan, baik verbal maupun nonverbal sebab semakin
besar derajat perbedaan antarbudaya maka semakin besar pula peserta komunikasi
kehilangan peluang untuk meramalkan suatu tingkat kepastian.
Schramm dalam Mulyana dan Rakhmat (2006:6-7) merekomendasikan empat syarat
yang harus dipenuhi agar komunikasi antarbudaya menjadi efektif.
a. Syarat-syarat tersebut adalah:
 Menghormati anggota budaya lain sebagai manusia.
 Menghormati budaya lain apa adanya, bukan sebagaimana yang kita kehendaki
 Menghormati hak anggota budaya lain untuk bertindakberbeda dari cara kita
bertindak dan harus belajar menyenangi hidup bersama orang dari budaya lain.

Liliweri (2007:91-93) menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat menjadi
faktor penghambat (inhibitors) efektivitas komunikasi antarbudaya dalam bauran
multietnik.

b. Hal-hal tersebut adalah :


 Stereotip, yaitu penilaian yang diberikan kepada seseorang secara negatif
(memiliki sifat-sifat negatif) hanya karena keanggotaan orang itu pada kelompok
tertentu.
 Prasangka, yaitu sikap antipati terhadap suatu kelompok yang tidak didasari oleh
pengetahuan atau pengujian terhadap informasi yang ada.
5) Membangun Komunikasi yang Baik dalam Masyarakat yang Heterogen
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin selalu berhubungan dengan
manusia lainnya dan juga ingin mengetahui lingkunngan sekitarnya, bahkan ingin
mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini menyebabkan manusia
berkomuniksi, termasuk dengan orang yang berbeda budaya. Manusia memang tidak
akan bisa lepas dari yang namannya berhubungan dengan orang lain. Dalam hubungan itu

11
kita harus bisa saling memahami budaya masing-masing.Seperti yang dilakukan oleh
masyarakat di Kota Mataram untuk menjaga keharmonisannya
Kondisi masyarakat di Kota Mataram merupakan masyarakat yang heterogen,
tentu dengan masyarakat yang heterogen inilah tidak mudah untuk menciptakan
masyarakat yang harmonis dan bertoleransi. Oleh karena itu untuk mengantisipasi dan
mengatasi segala konflik serta mewujudkan masyarakat yang harmonis diperlukan pola
atau cara berkomunikasi yang baik dalam suatu dialog. Dalam kehidupan sosial
masyarakat di Kota Mataram mereka berhubungan dengan siapa saja tanpa adanya
batasan ras, suku, bangsa dan agama. Harmonisasi budaya masyarakat di Kota Mataram
tentunya terjaga karena adanya kesamaan persepsi dan pandangan antara multi etnis atau
budaya yang berbeda, hal ini terjadi melalui proses sangat panjang. Proses budaya yang
paling berpengaruh adalah pola komunikasi antar budaya baik secara verbal maupun non
verbal, hal ini terlihat dalam tradisi masyarakat Kota Mataram.
Adapun budaya yang dilestarikan secara turun temurun untuk tetap menjaga
komunikasi yang baik di Kota Mataram yaitu
a) Budaya saling pesilak
Maksudnya adalah budaya saling mengundang. Antara pemeluk agama yang ada
selalu menjaga tradisi ini dengan tujuan untuk menjaga hubungan dalam
bersosialisasi dan bermasyarakat. Ketika Agama Budha mengadakan acara
keagamaan atau ritual selalu melibatkan masyarakat agama yang notabenenya
berbeda begitu juga sebaliknya berlaku bagi agama yang lainnya seperti Islam
terkecuali ketika melakukan ibadah, karena kepercayaan masing-masing agama
berbeda
b) Budaya saling mengunjungi
Maksudnya adalah memlihara tali silaturahmi. Kebiasaan ini juga yang
menjadikan terjalin keharmonisan antara keberagaman agama dan budaya yang ada di
Kota Mataram.
c) Budaya saling memberi makanan
Maksudnya adalah menyuguhkan makanan oleh warga yang memiliki gaweatau
hajatan kepada warga yang berbeda agama. Misalkan warga Hindu yang memiliki
hajatan, tentunya melakukan hal yang tidak menyinggung agama lain. Contoh agama

12
Hindu demi menjaga rasa saling menghormati dan menghargai, warga yang memiliki
hajatan menyerahkan sejumlah uang kepada orang Islam guna untuk membelikan
keperluan makanan yang sesuai dengan syariat Islam, karena Islam memiliki aturan
dan hukum dalam mengkonsumsi makanan yakni makanan yang di perbolehkan dan
ada juga makanan yang dilarang oleh agama.

Cara Menjalin Komunikasi yang Baik Dengan Lawan bicara

1) Mendengarkan Lawan Bicara


Usahakan untuk selalu mendengarkan lawan bicara dengan seksama. Dengan
begitu, kita bisa memberikan umpan balik yang tepat. Dengarkan lawan bicara
dengan penuh ekspresi seperti tersenyum, hal ini menunjukkan bahwa kita menikmati
perbincangan dengannya dan ia akan merasa dihargai.
2) Jangan Memotong Pembicaraan
Apabila lawan bicara mengatakan sesuatu yang berbeda dengan pendapat kita,
jangan langsung memotongnya. Tetap dengarkan dia, dan apabila sudah waktunya
kita memberikan feedback, kita bisa memberikannya dengan tidak memojokkannya
karena memiliki pandangan yang berbeda dengan kita
3) Perhatikan Gaya Bahasa
Kita perlu memperhatikan gaya bahasa kita. Apabila kita sedang berbicara
dengan orang yang belum kita kenal atau berbeda budaya dengan kita, usahakan
untuk berbicara dengan sopan dan mudah dipahami.
4) Perhatikan Komunikasi Nonverbal
Kita perlu untuk menguasai komunikasi nonverbal seperti gerak tubuh,
ekspresi wajah, dan gerakan mata. Usahakan untuk tidak melihat jam tangan, mata
yang tidak fokus terhadap lawan bicara serta ekspresi wajah dengan mengerutkan
dahi. Hal ini secara tidak langsung memberikan informasi kepada lawan bicara bahwa
kita tidak tertarik lagi berbincang dengannya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Cinta tanah air adalah sama saja rela berkorban demi kepentingan negara,
memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan diri demi ikut berpartisipasi dalam rangka
proses pembangunan tanah air atau negaranya dari negara yang kecil, berkembang
sampai menjadi negara yang maju. Menghayati arti dari cinta tanah air memanglah bukan
masalah yang mudah, perlu kesabaran dan kerendahan hati untuk menjalankan hal
tersebut, dikarenakan banyak ancaman dan tantangan yang dapat datang dari mana saja,
baik itu dalam diri kita maupun dari luar diri kita, baik itu datang dari dalam negri
maupun datang dari luar negri, tetapi asal kita mempunyai tekad yang kuat untuk
mencintai tanah air kita tanah air Indonesia dengan sepenuh hati, pastilah kita akan
dimudahkan oleh yang Maha Kuasa dalam segala halnya terutama dalam tindakan yang
positif.
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda
latar belakang kebudayaan. Komunikasi antarbudaya ini dapat berlangsung dalam segala
konteks komunikasi, baik itu antarpribadi (interpesonal), komunikasi organisasi,
komunikasi publik, maupun komunikasi massa dan segala konteks komunikasi lainnya.
Apapun definisi yang ada mengenai komunikasi antarbudaya terjadi apabilaterdapat dua
budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut sedang melaksanakan proses
komunikasi.
B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan. penulis
berharap para pembaca agar memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Muh. Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma dan


Diskursus Tekhnologi Komunikasi dimasyarakat. Jakarta:Kencana.

Narwoko, J.Dwi dan Suyanto, Bagong. 2004. Sosiologi:Teks Pengantar dan Terapan.
Jakarta:Kencana.

Putra, Andi Eka. 2017. ―Membangun Komunikasi Sosial Antaretnik: Perspektif Sosiologi
Komunikasi.‖ Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama 12(1): 1–15.

Ritzer, George dan Goodmen. 2004. Teori Sosiologi Modern, Edisi ke enam. Jakarta: Kencana.

Soekanto, Soeryono. 2002. Sosiologi. Jakarta: Rajawali Press.

15
LAPORAN DISKUSI

SELASA, 25 MEI 2021

A. PENAMBAHAN MATERI
1. Fadhila Aulia 19129112
Fungsi komunikasi antar budaya
1) Menyatakan identitas sosial
Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi
individu yang digunakan untuk menyatakan identitas diri maupun identitas sosial.
Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan berbahasa baik secara verbal maupun non
verbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial,
misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan
seseorang.
2) Menyatakan integrasi sosial
Dalam komunikasi antarbudaya, karena setiap tindak komunikasi yang dilakukan
antara komunikator dan komunikan dari latar belakang yang berbeda maka selalu
melibatkan perbedaan budaya diantara dua partisipan komunikasi tersebut. Karena
ada keterlibatan latar belakang budaya yang berbeda ini, maka integrasi sosial
merupakan tujuan utama komunikasi.
3) Menambah pengetahuan
Latar belakang budaya yang berbeda yang menjadi perbedaan diantara dua orang
partisipan dalam komunikasi merupakan sumber pembelajaran diantara mereka.
Akibatnya, komunikasi antarbudaya menambah pengetahua bersama, saling
mempelajari budaya lain, ketika komunikator dan komunikan yang berasal dari latar
belakang yang berbeda melakukan tindak komunikasi.
4) Sosialisasi nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-
nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.
2. Kurnia Noviani 19129029
Dalam Penjelasan Pasal 9 Ayat (1), UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara, upaya bela negara didefinisikan sebagai Sikap dan perilaku warga negara yang

16
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,
tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa‖.
Berdasarkan definisi tersebut di atas, dapat dipahami bahwa upaya bela negara itu
dapat diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada negara, meyakini ideologi negara yang ia cintai dan menunjukkan
sikap taat terhadap peraturan perundang-undangan yang diatur oleh negara dalam rangka
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara yang ditunjukkan
oleh setiap warga negara pada hakekatnya merupakan bentuk kehormatan bukan
kewajiban bahkan paksaan, melainkan harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab, serta rela mengorbankan berbagai kepentingan pribadi atau golongan
untuk mempertahankan kedaulatan bangsa dan negaranya.

B. PERTANYAAN
1. Zulna Juwita 19129306
Mengapa kita perlu mengadakan pembelaan negara meskipun negara kita sudah
merdeka?
Dijawab Oleh : Dina Rahma Suci 19129210
Berbeda dengan masa perjuangan dulu yang membela negara secara untuk mengusir
penjajah, meskipun kita sudah merdeka, kita tetap membela negara dari serangan non-
fisik, yaitu dari pengaruh buruk budaya asing, pengaruh mental, sosial, dan budaya. Oleh
karena itu, perlu disampaikan bahwa pembelaan negara dapat diwujudkan dengan upaya-
upaya membangun sikap mental positif dalam segenap bidang kehidupan, seperti belajar
giat, berdisiplin tinggi, bekerja keras, dan sebagainya.
Tambahan jawaban: Kurnia Nur Hidayah (19129030)
alasan membela negara meskipun sudaha negara, yaitu
a. Merupakan usaha dalam menjaga kesatuan, kedaulatan, dan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

17
b. Salah satu bentuk penghormatan kepada pahlawan yang telah berjasa dalam meraih
kemerdekaan Indonesia
c. Menjaga martabat dan harga diri bangsa Indonesia.
d. sebuah kewajibana sebagai warga negara
Tambahan jawaban: Lisa Nurlazi Putri 19129035
Perlu diketahui terlebih dahulu makna bela negra itu sendiri, bahwa bela negara
merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Nah
dengan ini dapat kita simpulkan bahwa bela negara tidak selalu berhubungan dengan
fisik, namun bisa juga dengan pikiran maupun perilaku, contoh : membeli produk asli
buatan Indonesia, melestarikan budaya Indonesia, bahkan dengan belajar PPKn
(Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) kita juga sudah melaksanakan bela negara.

Kalau dulu pada masa mungkin upaya bela negara dalam merebut kemerdekaan, kalau
sekarang itu upaya bel negara mempertahankan kemerdekaan dengan menunjukan sikap
dan perilaku yg sesuai uud 1945

Tambahan jawaban: Mila Maryani 19129040


Saat ini bela negara dimaksudkan untuk memperkuat rasa nasionalisme dan
semangat patriotisme warga negara Indonesiaditengah ancaman bagi bangsa saat
iniberupa kejahatan terorisme internasional dan nasional, aksi kekerasan berbau SARA,
pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara, dan luar angkasa, gerakan
separatisme, kejahatan dan gangguan lintas negara, dan perusakan lingkungan.
Melalui bela negara ini, diharapkan, dalam setiap diri warga negara akan tumbuh
sikap dan perilaku warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang
dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara serta
keyakinan akan pancasila sebagai ideologi negara guna menghadapi ancaman baik yang
berasal dari luar maupun dari dalam negeri yang membahayakan dan mengancam
kedaulatan baik kedaulatan di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan negara.

18
Konsep bela negara sendiri mengandung arti keikutsertaan dalam pertahanan
negara, yang meliputi: mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dari segala ancaman. Sedangkan wujud pembelaan
terhadap negara berupa hak dan kewajiban melalui pendidikan kewarganegaraan,
pengabdian sebagai prajurit TNI dan pengabdian sesuai profesi
2. Mutiara Zenitha Asra 19129265
Menurut kelompok apakah alasan sehingga kecintaan generasi muda terhadap Indonesia
luntur atau menurun?
Dijawab Oleh : Firdha Okta Viola 19129220
Alasan yang menyebabkan banyaknya generasi muda yang tidak lagi perduli akan
Indonesia sehingga kecintaan mereka terhadap Indonesia luntur adalah sebagai berikut :
a. FAKTOR INTERNAL
Penurunan keberadaan budaya Indonesia di rumahnya sendiri disebabkan oleh
rakyatnya sendiri yang mengabaikan budaya mereka terutama untuk remaja.
Mereka terbuai oleh kehidupan modern dan mulai melupakan nilai-nilai yang
diwariskan oleh nenek moyang mereka. Sebagai contoh, bahasa daerah, upacara
budaya, adat dan tradisi Indonesia telah hilang di masyarakat.
b. FAKTOR EKSTERNAL
Derasnya arus informasi yang datang ke Indonesia juga mempengaruhi terkikisnya
budaya Indonesia. Banyak budaya asing, khususnya budaya Barat telah datang dan
tumbuh di Indonesia. Budaya-budaya barat itu tidak sesuai dengan nilai-nilai
Indonesia sebagai negara timur.
3. Izzan Muhammad Furkan 19129237
Mengapa pentingnya menanamkan sikap cinta tanah air pada siswa sd?
Dijawab Oleh : Dina Rahma Suci 19129210
Menanamkan rasa cinta tanah air sangatlah penting bagi semua warga negara yang ada
disuatu negara tersebut. Tujuannya bahwa warga negara tersebut merasa bangga dan
memang cinta pada tanah air, melalui menumbuhkan jiwa-jiwa sosial dan toleransi akan
perbedaan yang telah ada. Cinta tanah air merupakan hal yang semestinya wajib dan
sangat penting dimiliki oleh setiap warga negara, termasuk pada siswa SD sebagai suatu
wujud dari rasa cinta, kasih sayang, dan bangga terhadap negara tercinta.

19
Di era teknologi yang sudah maju banyak kebudayaan-kebudayan asing dari bangsa asing
yang masuk begitu saja di negara Indonesia bahkan digandrungi oleh para anak muda.
Sangat disayangkan dengan masuknya kebudayaan asing tersebut membuat anak-anak
lebih tertarik mempelajarinya bahkan menirukan sebagian besar kebudayaan tersebut,
kurangnya rasa bangga pada kebudayaan asli dari negara Indonesia sedikit terlupakan
dikalangan anak muda saat ini. Maka dari itu kita sebagai warga negara harus bisa
membangkitkan rasa bangga, rasa cinta dan rasa ingin tahu dan mau mempelajari
kebudayaan asli tanah air diterapkan sejak dini, seperti diterapkan melalui siswa SD.
Diharapkan dengan membangkitkan rasa tersebut siswa mau melestarikan dan
mengenalkan budaya asli hingga go internasional. Selain itu hal tersebut merupakan sikap
cinta tanah air adalah suatu hal yang paling mudah untuk ditepakan pada siswa SD.
Berikut beberapa contoh dari sikap cinta tanah air :
• Bangga menjadi warga negara Indonesia
• Bangga dan menggunakan produk-produk buatan negara Indonesia
• Memiliki kemauan dan berusaha menjaga nama baik negara Indonesia
• Menaati aturan hukum dan peraturan yang berlaku di negara Indonesia
• Belajar dengan giat dan sungguh-sungguh
• Tidak merusak serta merawat fasilitas umum yang telah di sediakan
• Menjaga kelestarian alam sekitar
• Tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan lingkungan
• Menciptakan kerukunan di masyarakat
Tambahan jawaban : Khairul Nisa (19129243)
Sebagai warga negara harus bisa membangkitkan rasa bangga, rasa cinta dan rasa ingin
tahu dan mau mempelajari kebudayaan asli tanah air diterapkan sejak dini, seperti
diterapkan melalui siswa SD. Diharapkan dengan membangkitkan rasa tersebut siswa
mau melestarikan dan mengenalkan budaya asli hingga go internasional. Selain itu hal
tersebut merupakan sikap cinta tanah air adalah suatu hal yang paling mudah untuk
ditepakan pada siswa SD.
Salah satu cara menanamkan dan menumbuhkan sikap rasa cinta tanah air dengan melalui
proses pendidikan. Dalam proses pendidikan dengan cara mengajarkan bagaimana cara
menghormati perbedaan, menjadi warga negara yang baik taat dan patuh terhadap aturan-

20
aturan yang berlaku, belajar tentang etika, norma-norma, dan masih banyak lagi yang
mana tentunya dapat dipelajari siswa SD melalui pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan. Diharapkan dengan pembelajaran tersebut siswa SD mampu belajar
dan mengetahui bagaimana cara menjadi warga negara yang baik.
Tambahan jawaban : Kurnia Nur Hidayah (19129030)
Pentingnya menanamkan sikap cinta tanah air pada siswa sd yaitu, untuk pembentukan
karakter siswa, Guru sebagai sosok panutan bagi murid, menjadi seorang guru haruslah
dapat memberi contoh dalam bertindak, bersikap, bernalar dan berucap dengan baik.
tidak hanya guru tapi juga Pejabat dan tokoh masyarakat juga harus memberikan contoh
teladan yang baik bagi masyarakatnya. sehingga karakter tersebut dapat terbentuk
semenjak dini
4. Sintia Putri 19129308
Menurut kelompok penyaji apa saja tindakan / sikap yg dapat dilakukan peserta didik
dalam berperan aktif membela negara dan Berikan contoh program kegiatan sekolah
dalam upaya membela negara tersebut!
Dijawab oleh : Firdha Okta Viola 19129220
Tindakan nyata sebagai peserta didik, dalam usaha bela negara antara lain sebagai
berikut:
a. belajar dengan giat dan tekun
b. aktif meningkatkan prestasi;
c. mematuhi tata tertib di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat
d. tidak terlibat perjudian dan narkoba
e. tidak ikut mabuk-mabukkan
f. tidak berbuat gaduh dan onar baik di sekolah maupun di lingkungan dan masyarakat
g. menghormati orang tua di rumah;
h. menghormati bapak/ibu guru;
i. menghormati perbedaan suku, ras, agama dengan orang lain;
j. aktif dalam kegiatan remaja;
k. melaksanakan hal-hal yang terpuji untuk kepentingan bangsa dan negara.

21
Contoh program sekolah bagi peserta didik dalam upaya menumbuhkan kesadaran bela
negara antara lain kegiatan pramuka, bhakti sosial, menolong korban benca alam, dan
masih banyak lagi.
5. Khairul Nisa (19129243)
Apa upaya yang dilakukan untuk membuat masyarakat sadar akan pentingnya bela
negara?
Dijawab Oleh : Dina Rahma Suci 19129210
Memberitahukan dan mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan bela negara
dengan semangat yang berkobar.
Bela negara merupakan suatu sikap nasionalisme atau mencintai negaranya segenap hati
dan akan merasa kesedihan yang luar biasa akan kehilangan persatuan dan kesatuan
negaranya. Semangat membela negara mesti ditanamkan sejak belia dengan salah satunya
menerapkan perilaku kecil yang begitu bermanfaat.
Membela negara tidaklah mudah pada saat negaranya belum merdeka. Justru karena
negaranya terus digencat oleh negara asing yang lebih berkuasa, membuat masyarakat
pada waktu itu yakin dengan rasa patriotistik—mencari upaya untuk memerdekakan
negaranya.
Pada negara yang sudah merdeka, hendaknya tidak membuat negara tersebut dijajah
kembali. Hal tersebut hanyalah karena ketidakpintaran masyarakat terhadap ancaman
bangsa asing yang memudahkan negaranya diserang.
Setiap manusia memiliki cara pandang yang berbeda. Kita tidak dapat memaksakan
mereka. Setidaknya kita dapat menghimbau atau memberitahukan betapa penting dan
manfaatnya membela negara.
Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan masyarakat dalam membela negara:
a. mengikuti peringatan hari nasional secara tertib dan rukun
b. berperilaku baik dan santun antarumat
c. tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan
d. saling membantu saat suka dan duka
e. mengikuti dan memperlancar peraturan yang diberikan oleh pemerintah
Selain itu, upaya yang dapat dilakukan untuk membuat masyarakat sadar dan akan
membela negara:

22
a. memberitahukan perilaku-perilaku baik yang dimiliki oleh para pahlawan nasional
b. mengajak masyarakat untuk mengikuti kegiatan bela negara dengan semangat yang
menyala-nyala
c. tidak memaksakan kehendak seseorang, hanya menyampaikan manfaat dan kebaikan
yang akan timbul dari sikap nasionalisme
Tambahan jawaban: Izzan Muhammad Furkan 19129237
Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut. Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun
peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Landasan konsep bela negara adalah wajib militer. Beberapa negara (misalnya israel, iran
korea ) dan singapura memberlakukan wajib militer bagi warga yang memenuhi syarat
(kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik, mental atau
keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer biasanya
tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis
perekrutan selama masa perang.
Penerapan bela negara di Indonesia pada umumnya dalam bentuk non-fisik berupa sikap
dan perilaku warga negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945,
sedangkan secara fisik pada umumnya hanya dilaksanakan oleh TNI dan POLRI. Setiap
warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan Negara, yang
tercantum dalam pasal 27 ayat (3) UUD 1945.
Setiap warga Negara juga berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Negara, yang tercantum dalam pasal 30 ayat (1) UUD 1945. Meskipun begitu
masih banyak masyarakat yang belum memiliki kesadaran bela Negara, hal itu bisa
menyebabkan terhambatnya langkah mencapai tujuan Negara yang bisa dicapai dari
pelaksaaan bela Negara. Pemerintah mempunyai tujuan dari pelaksanaan bela Negara

23
diantaranya, mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara, melestarikan
budaya, menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945, mempertahankan Negara dari
berbagai ancaman serta menjaga keutuhan wilayah NKRI.
Selain itu, pelaksanaan bela negara juga dapat membentuk sikap disiplin waktu,
aktivitas, pengaturan kegiatan lain, membentuk mental dan fisik yang tangguh,
menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme sesuai dengan kemampuan diri
dan membentuk iman dan taqwa pada agama masing-masing.
Faktor yang membuat kurangnya kesadaran bela Negara bagi masyarakat Indonesia
diantaranya tidak adanya suatu keharmonisan lembaga tinggi negara yang memicu
konflik walaupun tidak bertindak anarkis, adanya konflik aparatur pertahanan dan
keamanan negara, adanya konflik antara masyarakat dengan pemerintah, dan yang
menjadi faktor utama adalah adanya globalisasi dan perkembangan iptek, seperti yang
kita tahu globalisasi dapat menyebabkan menurunnya rasa kecintaan terhadap tanah
air,budaya,dan adat istiadat, sekaligus menurunya nilai moral dan sosial masyarakat,
selain itu menimbulkan berkembangnya kebiasaan buruk seperti mengonsumsi narkoba,
pergaulan bebas, dan judi. Akan tetapi, masalah kurangnya kesadaran bela negara
masyarakat Indonesia masih dapat diatasi, faktor-faktor penyebab kurangnya kesadaran
bela Negara dapat diatasi dengan kerja sama antara masyarakat dan Pemerintah (dengan
melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya bela Negara).
upaya yang dilakukan untuk membuat masyarakat sadar akan pentingnya bela negara
 cinta tanah air, dengan indikator antara lain; bangga sebagai bangsa Indonesia,
menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia dan mencintai produk dalam negeri,
budaya dan kesenian bangsa Indonesia; ini dapat kita pupuk sejak sd
 sadar berbangsa dan bernegara dengan indikator antara lain; menjalankan hak dan
kewajiban sebagai warga negara sesuai peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, berpikir, bersikap, dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara
Indonesia;
 setia pada Pancasila sebagai ideologi negara dengan indikator antara lain; memahami,
mengamalkan nilai dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga nama
baik bangsa Indonesia;

24
 rela berkorban untuk bangsa dan negara dengan indikator antara lain; bersedia
mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan materi untuk kemajuan bangsa dan negara
serta mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan;
 serta mempunyai kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dengan indikator antara lain;
senantiasa memelihara kesehatan jiwa dan raga, terus membina kemampuan jasmani
dan rohani.
 Adapun implementasi kesadaran bela negara dapat dilakukan di lingkungan
pendidikan (kewarganegaraa), baik informal, formal maupun nonformal melalui
kegiatan intrakurikulur, ektrakurikuler, dan kegiatan pengabdian pada masyarakat.
Di lingkungan pemukiman dapat dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan
masyarakat, kegiatan olah raga, seni budaya dan kegiatan solidaritas sosial. Dan di
lingkungan pekerjaan dalam kegiatan seperti; coffe morning, pembentukan organisasi
belajar dan pembangunan tempat ibadah.

25

Anda mungkin juga menyukai