DRG Sesi 7 MDoF Equation of Motion
DRG Sesi 7 MDoF Equation of Motion
Persamaan Gerak
Persamaan gerak untuk struktur berderajat kebebasan banyak
dapat ditulis dalam bentuk Pers. 1.
𝑀 𝑛×𝑛 𝑌ሷ 𝑛×1 + 𝐶 𝑛×𝑛 𝑌ሶ 𝑛×1 + 𝐾 𝑛×𝑛 𝑌 𝑛×1 = 𝑃 𝑡 𝑛×1 (1)
dengan :
▪ n : jumlah derajat kebebasan struktur, DoF (Degree of
Freedom) → secara umum, n sama dengan jumlah tingkat
struktur.
▪ [M], [C] dan [K] : merupakan matriks massa (Pers. 2),
redaman (Pers. 3) dan kekakuan struktur (Pers. 4).
Matriks massa :
𝑚1 0 ⋯ 0
0 𝑚2 ⋯ 0
𝑀 =
⋮ ⋮ ⋱ ⋮
(2)
0 0 ⋮ 𝑚𝑛
1
Persamaan Gerak (lanjutan)
Matriks redaman :
𝑐1 + 𝑐2 −𝑐2 ⋯ 0
−𝑐2 𝑐2 + 𝑐3 ⋯ 0
𝐶 = ⋮ ⋮ ⋱ ⋮ (3)
0 0 ⋯ −𝑐𝑛
0 0 −𝑐𝑛 𝑐𝑛
Matriks kekakuan :
𝑘1 + 𝑘2 −𝑘2 ⋯ 0
−𝑘2 𝑘2 + 𝑘3 ⋯ 0
𝐾 = ⋮ ⋮ ⋱ ⋮ (4)
0 0 ⋯ −𝑘𝑛
0 0 −𝑘𝑛 𝑘𝑛
2
Persamaan Gerak (lanjutan)
▪ 𝑃 𝑡 : merupakan vektor beban struktur (Pers. 8).
Vektor percepatan :
𝑃 𝑡 1
𝑃 𝑡 2
𝑃 𝑡 = (8)
⋮
𝑃 𝑡 𝑛
Karakteristik Struktur
Massa struktur [M] dapat dimodelkan dengan 2 (dua) cara :
1. Massa terkelompok (Lumped Mass), massa struktur dianggap
terpusat/terkelompok pada suatu titik tertentu atau beberapa
titik tertentu.
2. Massa Terdistribusi (Consistent Mass), cara ini lebih
mendekati kondisi sesungguhnya.
Pada struktur yang massanya terdistribusi dan mendapat beban
dinamik terdistribusi pula sepanjang massa tersebut, maka
penggunaan prinsip massa terdistribusi diperlukan (misalnya
analisis cerobong).
Pada struktur berlantai banyak, dimana massa struktur umumnya
terkonsentrasi pada masing-masing lantai/tingkat, maka
penggunaan prinsip massa terkelompok cukup memberikan hasil
yang baik.
3
Karakteristik Struktur (lanjutan)
Kekakuan kolom [K] dengan asumsi “lantai kaku”, dimana
kekakuan ini sama dengan pada sistim SDOF.
Redaman Struktur [C], redaman merupakan peristiwa
penyerapan energi oleh struktur akibat :
▪ Gerakan antar molekul di dalam material.
▪ Gesekan alat penyambung maupun sistim dukungan.
▪ Gesekan dengan udara.
▪ Respon inelastik.
4
Karakteristik Struktur (lanjutan)
Tabel 1. Nilai rasio redaman untuk berbagai macam material
Level Tegangan Rasio Redaman
No. Jenis dan Kondisi Struktur
(stress level) (damping ratio)
1. Tegangan elastik atau ▪ Struktur baja las, beton 2–3%
tegangan kurang dari ½ prestress, beton biasa retak
tegangan leleh. rambut.
▪ Beton biasa retak minor. 3–5%
▪ Struktur baja sambungan 5–7%
baut/keling, struktur kayu
dengan sambungan baut/paku.
2. Tegangan sedikit di ▪ Struktur baja las, beton 5–7%
bawah leleh atau pada prestress tanpa loss of prestress
saat leleh. secara total.
▪ Beton prestress dengan 7 – 10 %
tegangan lanjut, beton biasa.
▪ Struktur baja dengan 10 – 15 %
sambungan baut/keling, struktur
kayu dengan sambungan baut.
▪ Struktur kayu dengan 15 – 20 %
sambungan paku.
Sumber : Newmark & Hall (1982)
Nilai Karakteristik
Eigenvalue Problem
Pada struktur SDOF, jika nilai rasio redaman (ξ) cukup kecil,
maka nilai redaman struktrur dengan redaman ωd hampir sama
dengan nilai redaman struktur tanpa redaman ω. Kondisi ini
diadopsi pada struktur MDOF (Pers. 1), sehingga untuk
menyelesaikan persamaan getaran bebasnya dianggap [C] = 0
seperti Pers. 9.
𝑀 𝑛×𝑛 𝑌ሷ + 𝐾 𝑛×𝑛 𝑌 𝑛×1 = 𝑃 𝑡 𝑛×1
𝑛×1
(9)
Seperti pada struktur SDOF, penyelesaian Pers. 9 dilakukan
dalam fungsi harmonik (jika simpangan struktur sebagai
penyelesaian seperti pada Pers. 10).
𝑌𝑛×1 = 𝜙 𝑖−𝑛×1 sin 𝜔𝑡 , sehingga
ሶ
𝑌𝑛×1 = 𝜔 𝜙 𝑖−𝑛×1 cos 𝜔𝑡 (10)
ሷ
𝑌𝑛×1 = −𝜔2 𝜙 𝑖−𝑛×1 sin 𝜔𝑡
5
Nilai Karakteristik (lanjutan)
dengan :
▪ {}i : suatu ordinat massa pada mode (ragam getar) yang ke i.
▪ Mode : jenis/pola/ragam getaran/goyangan suatu struktur
bangunan (hanya tergantung pada massa dan kekakuan
tingkat).
▪ Jumlah mode suatu struktur MDOF (berderajat kebebasan
banyak) dapat dihubungkan dengan jumlah massa struktur, dan
jumlah massa struktur berhubungan dengan jumlah tingkat.
Substitusi Pers. 10 ke dalam Pers. 9, diperoleh :
−𝜔2 𝑀 𝑛×𝑛 𝜙 𝑖−𝑛×1 sin 𝜔𝑡 + 𝐾 𝑛×𝑛 𝜙 𝑖−𝑛×1 sin 𝜔𝑡 = 0 atau
2
𝐾 𝑛×𝑛 − 𝜔 𝑀 𝑛×𝑛 𝜙 𝑖−𝑛×1 = 0 (11)
Pers. 11 adalah persamaan yang sangat penting dalam
permasalahan dinamik dan biasa disebut dengan Eigenvalue
problem yang merupakan penyelesaian persamaan simultan.
6
Nilai Karakteristik (lanjutan)
Kemudian dengan memasukkan masing-masing frekuensi sudut
yang telah diperoleh tersebut ke dalam Pers. 11.
𝐾 2×2 − 𝜔2 𝑀 2×2 𝜙 𝑖−2×1 = 0
diperoleh pola getar (normal modes) ragam ke 1 ({}1) dan pola
getar ragam ke 2 ({}2) seperti Pers. 13.
𝜙 𝜙
𝜙 1 = 11 dan 𝜙 2 = 12 (13)
𝜙21 𝜙22
Hasil penyelesaian persamaan simultan seperti Pers. 11 tidak
akan memberikan suatu nilai yang pasti/tertentu, akan tetapi nilai-
nilai tersebut hanya sebanding antara satu dengan yang lainnya.
Pada umumnya diambil nilai 11 = 1, untuk ragam ke 1, sehingga
nilai 21 merupakan nilai relatif terhadap nilai 11. Begitu juga
pada ragam ke 2, diambil nilai 12 = 1, dan nilai 22 merupakan
nilai relatif terhadap nilai 12.
Contoh Kasus
Diketahui : Struktur 2 lantai dengan m1 = 2, m2 = 1, k1 = k2 = 1.
Ditanya : frekuensi getar alami struktur dan pola normal (ragam getar)
struktur?
Jawab :
Persamaan eigen struktur :
𝑘1 + 𝑘2 −𝑘2 𝑚 0 𝜙 0
− 𝜔2 1 . 1 = (14)
−𝑘2 𝑘2 0 𝑚2 𝜙2 0
Substitusi data struktur 2 lantai ke Pers. 14, maka diperoleh :
2 −1 2 0 𝜙 0
− 𝜔2 . 1 = (15)
−1 1 0 1 𝜙2 0
Frekuensi getar alami struktur diperoleh dari peyelesaian determinan Pers. 12,
untuk contoh kasus ini :
2 −1 2 0
− 𝜔2 = 0 atau
−1 1 0 1
2 − 2𝜔2 −1
=0 (16)
−1 1 − 𝜔2
7
Contoh Kasus (lanjutan)
Dari Pers. 16 dapat diperoleh :
2 − 2𝜔2 . 1 − 𝜔2 − 1 = 0 (17)
Penyelesaian perkalian Pers. 17 akan menghasilkan persamaan polinom :
2 − 2𝜔2 − 2𝜔2 + 2𝜔4 − 1 = 0 atau
2𝜔4 − 4𝜔2+1=0 (18)
Pers. 18 dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus ABC,
2 4± 42 −4.2.1 4±2,83
𝜔1,2 = =
2.2 4
sehingga :
4+2,83
𝜔12 = = 1,71 → 𝜔1 = 1,31 rad/det2
4
4−2,83
𝜔22 = = 0,29 → 𝜔2 = 0,54 rad/det2
4
8
Hubungan Orthogonal
Untuk struktur yang mempunyai :
▪ Matriks massa berbentuk diagonal : yakni hanya ada nilai
unsur diagonalnya saja, sedangkan unsur lainnya = 0.
▪ Matriks kekakuan merupakan matriks simetris, sehingga :
[K]T = [K]
▪ Redaman merupakan redaman klasik, maka berlaku :
Hubungan orthogonal massa :
𝜙 𝑇𝑖 𝑀 𝜙 𝑗 = 0 dengan i j
Hubungan orthogonal kekakuan :
𝜙 𝑇𝑖 𝐾 𝜙 𝑗 = 0 dengan i j
Hubungan orthogonal redaman :
𝜙 𝑇𝑖 𝐶 𝜙 𝑗 = 0 dengan i j
List of Content:
▪ Download recorded accelerograms from the PEER database.
▪ Upload a selected accelerogram to SAP2000.
▪ Run the time-history analysis and display the results
18
9
Step 1: Download Accelerograms from the PEER
Database
PEER Strong Ground Motion Database
http://peer.berkeley.edu/
10
PEER Strong Ground Motion Database (cont’d)
11
Find the Accelerogram (cont’d)
By right-clicking on one of
these links (e.g. the first
horizontal component, denote
with IMPVALL/I-ELC180), a
new textual page is opened
with the corresponding time
history of the ground
acceleration.
12
Download the Time History of the Ground
Acceleration (cont’d)
13
Download the Time History of the Ground
Acceleration (cont’d)
Importantly, the web
browser (Explorer, Firefox
and etc.) allows to save
this page as a TXT file
(you may need to
manually change the
extension).
14
Define the Accelerogram (cont’d)
15
Define the Accelerogram (cont’d)
We can select:
▪ Name of the function (e.g.
EL_CENTRO_1940).
▪ Location of the file by
using the button
BROWSE ...
▪ Number of lines to skip (4
for the PEER database).
▪ Number of points per line
(5 for the PEER
database).
By clicking on DISPLAY
GRAPH we can visually
check the waveform.
16
Define the Accelerogram (cont’d)
17
Define the Accelerogram (cont’d)
18
Define the Accelerogram (cont’d)
In particular:
▪ The load type is an Acceleration of the ground (first drop-
down list)
▪ For a planar model, the ground shaking is generally assumed
to happen in the X direction, i.e. Load name U1 (seconddrop-
down list)
▪ The records from the PEER website are given in units of g, so
the scale factor would be 9.81 m/s2 or 981 cm/s2, depending
on the units selected in the model of SAP2000
▪ The number of time steps should be given by the duration of
the accelerogram divided by the sampling time:
+ In our example: 40 s / 0.01 s = 4,000 steps
19
Step 3: Run the Analysis and Display the Results
Run the Dynamic Analysis (cont’d)
▪ Once the accelerogram has been defined in SAP2000, it is
possible to run the time-history analysis as any other type of
analysis.
20
Display the Results
21
Display the Results (cont’d)
22
Display the Results (cont’d)
23
Display the Results (cont’d)
In the window with the graph, min and max values of the selected
time history are also reported.
24
Final Evaluation
25