DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MADURA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDY TEKNIK SIPIL
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
HPL atau High Pressure Laminate merupakan bahan material pembuatan furniture
untuk interior dan merupakan salah satu alternative finishing material yang terbuat dasi
resin, penolin, kraft paper dan decorative paper. Dengan ukuran panjang 2.440 mm, lebar
1.220 mm dan tebal 0,6 samapai 1 mm sebagai pelapis akhir pada furniture berbahan
kayu solid. Lapisan ini memiliki tekstur dan desain yang bermacam-macam.
Kini HPL banyak diminati oleh Produsen Furniture maupun konsumen furniture, selain
Trend Desain Minimalis. Disaat Kayu maupun Plywood yang tidak menentu, serta
tuntutan pasar yang menginginkan produk yang berkualitas dalam hal penampilan
sekaligus berkualitas dengan lebih kuat menghadapi persoalan-persoalan lain (benturan,
goresan atau panas) maka HPL bisa memenui kebutuhan ini.
PEMBAHASAN
HPL (High Pressure Laminate) adalah bahan pelapis yang ditempel di permukaan
triplek atau kayu biasanya digunakan sebagai lapisan paling atas. HPL adalah keturunan
langsung dari plastik laminasi asli. Hal ini dianggap sebagai salah satu bahan permukaan
dekoratif yang paling tahan lama dan tersedia dengan sifat kinerja khusus termasuk ketahanan
kimia, anti bakteri, anti jamur, tahan api dan keausan. Nilai khusus HPL dapat diformat di
sekitar tepi yang melengkung dengan penerapan panas dan pengekangan.
1. Bahan dasar multiplek, blockboard, mdf atau sejenis bahan kayu dengan pemukaan
rata.
2. Permukaan tersebut dibersihkan dengan diampas kemudian dipakai lem kuning
seperti lem Fox.
3. HPL yang mau ditempelkan juga dilapisi lem dengan merata
4. Tunggu sampai kering kemudian rekatkan HPL dgn bidang mulitpek/ MDF tadi
(rekatkan dgn hati-hati untuk menghindari gelembung udara)
5. Pemotongan HPL dengan pisau cutter, kikir atau
HPL memiliki kelebihan berupa pengerjaan yang lebih bersih daripada menggunakan
cat duco atau sanding, karena material ini di lem pada multipleks. Bagi pengrajin meubel dan
furniture multipleks, material ini memiliki keunggulan bersih dan cepat.
HPL memiliki varian produk 'edging' yang mempermudah pengerjaan furniture pada bagian
pinggiran yang tipis.
1. Prosesnya cukup praktis (tanpa finishing tukang semprot), mudah dan lebih cepat
pengerjaannya.
2. Cost dan biayanya lebih rendah
3. Furniture yang menggunakan finishing HPL tidak memerlukan tukang khusus
finishing, cukup tukang kayu saja.
4. Warna dan motif furniture akan sama, tidak beresiko belang-belang seperti jika
menggunakan finishing cat duco.
5. Memiliki banyak sekali jenis, mulai dari motif kayu, warna solid, metalik, hingga
motif seperti marmer dan granit.
6. Pemakaian HPL lebih cepat selesai dibanding dengan finishing spray.
7. Cocok untuk furniture dengan tampilan yang modern dan minimalis.
8. Lebih bersih dalam aplikasinya.
9. Ketahanan yang lebih baik terhadap panas, goresan, zat kimia.
10. Relatif lebih murah.
Namun disamping kelebihan-kelebihan tersebut, ada pula kelemahan material HPL ini, antara
lain:
1. Pengerjaan dengan HPL menyulitkan atau bahkan tidak mungkin untuk membuat
bidang yang lengkung terlalu kecil, misalnya sudut lengkung dengan jari-jari 5cm.
Karena itu biasanya bidang lengkung yang terlalu kecil tersebut akan menggunakan
paduan dengan sheet plastik.
2. Pemotongan HPL yang kurang sempurna akan mengakibatkan terlihat adanya lapisan
ketebalan HPL dan banyak pula kasus HPL terlihat kurang rapi pada sudut-sudutnya.
3. Secara fisik HPL sangat keras, tingkat flexibelnya rendah dan mudah patah sehingga
jika tidak hati-hati akan meningkatkan biaya produksinya.
4. Lapisan HPL sering lepas jika proses lem nya tidak sempurna
5. Tampilan HPL tidak semewah Cat Duco.
6. Dibanding Decosit, HPL sedikit lebih mahal.
7. Bagian edging harus difinishing lagi.
8. Kurang natural dibandingkan cat melamik, dimana cat melamik dapat menampilkan
keaslian motif urat kayu dari material kayu yang dipakai..
BAB III
KESIMPULAN
HPL atau High Pressure Laminate adalah bahan pelapis yang digunakan sebagai
lapisan paling atas (paling depan) furniture kayu. Penggunaannya langsung ditempel ke
permukaan kayu, biasanya memakai lem Fox karena sudah pas dengan tingkat
kekentalannya.
6. Bahan dasar multiplek, blockboard, mdf atau sejenis bahan kayu dengan pemukaan
rata.
7. Permukaan tersebut dibersihkan dengan diampas kemudian dipakai lem kuning
seperti lem Fox.
8. HPL yang mau ditempelkan juga dilapisi lem dengan merata
9. Tunggu sampai kering kemudian rekatkan HPL dgn bidang mulitpek/ MDF tadi
(rekatkan dgn hati-hati untuk menghindari gelembung udara)
10. Pemotongan HPL dengan pisau cutter, kikir atau
Kelebihan HPL
1. Pengerjaannya tidak tergantung suhu udara dan panas (cocok untuk wilayah tropis
seperti Indonesia)
2. Harga lebih kompetitif
3. Semua warna dan corak consist artinya tidak berubah ubah
4. Finishing HPL lebih mudah dibersihkan
5. Kombinasi desain motif lebih banyak pilihan
6. Waktu pengerjaan HPL lebih singkat
Kekurangan HPL:
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://buatfurniture.blogspot.com/2013/09/apa-itu-hpl.html
https://bildeco.com/blog/kelebihan-dan-kekurangan-hpl/