Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN RESIKO

RISIKO OPERASIONAL

Dosen Pembimbing :
Hendrin Nur Alam, S.E., M.Si

Disusun Oleh :
Mutiara 642019003

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema
dari makalah ini adalah “Manajemen Operasional” pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen mata kuliah
Manajemen Resiko yang telah memberikan tugas terhadap saya. Saya juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Saya jauh dari kata sempurna dan ini merupakan Langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi saya kepada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Palembang, 22 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar belakang ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

A. Risiko Operasiona ................................................................................ 3


B. Bentuk-Bentuk Risiko Operasional ...................................................... 4
C. Kecelakaan Kerja ................................................................................. 5
D. Risiko Operasional dan Modal Kerja ................................................... 6
E. Idintifikasi Risiko Operasional............................................................. 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam
menjalankan bisnis perusahaan karena semakin berkembangnya dunia
perusahaan serta meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan
mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi perusahaan.
Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah melindungi
perusahaan terhadap kerugian yang mungkin timbul. Lembaga perusahaan
mengelola risiko dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan
pengelolaan risikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal
dari operasionalnya.
Perusahaan merencanakan untuk menggencarkan promosi produknya
dengan harapan penjualanya dapat meningkat. Dengan analisis yang
mendalam diperkirakan penjualan setelah adanya promosi besar-besaran
tersebut dapat meningkat sebanyak 20%. Tetapi kenyataanya penjualan hanya
dapat meningkat 10%. Ini merupakan salah satu bentuk risiko yang terjadi
dalam dunia bisnis. Risiko dalam bisnis tidak bisa diabaikan begitu saja.
Perusahaan perlu menganalisis kemungkinan kerugian potensi dalam
bisnisnya tersebut kemudian mengevaluasi dan mencari cara untuk
menanggulanginya. Dengan demikian diharapkan bisnis yang dijalaninya
dapat sukses meraih tujuan dengan mudah. Risiko merupakan sesuatu yang
pasti akan terjadi ketika kita melakukan suatu tindakan. Risiko adalah
berbagai kemungkinan yang terjadi pada periode tertentu. Risiko sering
dikaitkan dengan kerugian. Jadi risiko adalah ketidakpastian yang mungkin
melahirkan kerugian atau peluang terjadi sesuatu yang bad outcame.
Setiap organisasi perusahaan selalu menanggung risiko. Risiko, bisnis,
kecelakaan kerja, bencana alam, perampokan, dan pencurian, kebangkrutan
adalah beberapa contoh dari risiko yang lazim terjadi di berbagai perusahaan.
Terutama perusahaan yang tidak melakukan tindakan apa-apa, bahkan
tindakan preventif pun tidak dilakukan. Perusahaan ini tidak melakukan
tindakan untuk pencegahan risiko yang akan timbul nantinya.
Kondisi terjadinya risiko operasional (operasional risk) sangat
dipengaruhi oleh bagus dan rendahnya kematangan manajemen yang dimiliki
oleh manajer suatu perusahaan. Seorang manajer dalam mengambil setiap
keputusan harus selalu memikirkan dampak yang akan timbul baik secara
jangka pendek maupun jangka panjang. Seperti jika ingjin menaikkan jumlah
produksi atau menambah karyawan baru.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari Risiko Operasional?
b. Bagaimana bentuk-bentuk dari Risiko Operasional?
c. Bagaimana Risiko Operasional dan Modal Kerja?
d. Bagaimana identifikasi Risiko Operasional ?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari Risiko Operasional.
b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari Risiko Operasional.
c. Untuk mengetahui Risiko Operasional dan Modal Kerja
d. Untuk mengetahui Identifikasi Risiko Operasional
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian resiko operasional


Risiko operational merupakan risiko yang umumnya bersumber dari
masalah internal perusahaan, dimana risiko tersebut terjadi disebabkan oleh
lamanya sistem kontrol manajemen (management controlsystem). Yang
dilakukan oleh pihak internal perusahaan. Misalnya risiko operational adalah
risiko pada komputer karena telah terserang virus, kerusakan maintenance
pabrik, kecelakaan kerja, kesalahan dalam pencatatan pembelian barang dan
tidak adanya kesepakatan bahwa barang yan dibeli dapat ditukar kembali dan
sebagainya.
Risiko operasonal dapat menimbulkan kerugian keuangan secara
langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya
kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko ini merupakan risiko yang
melekat (inherent) pada setiap aktivitas fungsional Bank, seperti kegiatan
perkreditan (penyediaan dana), tresuri dan investasi, operasional dan jasa,
pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, teknologi sistem
informasi dan sistem informasi manajemen, dan pengelolaan sumber daya
manusia.
Definisi risiko operasional dalam Basel II adalah termasuk risiko
hukum, namun tidak mencakup risiko bisnis, strategis dan reputasi. Menurut
Mamduh risiko operational merupakan tipe risiko yang paling tua, tetapi yan
paling sedikit dipahami dibandingkan dengan tipe risiko lainnya. (misalkan
risiko pasar ataupun risiko tingkat bunga). Perusahaan sudah mengenali risiko
operational meskipun dengan nama yang berbeda. Sebagai contoh perusahana
selalu berusaha memperbaiki sistem, prosedur, atau proses bisnis melalui
manajemen kualitas, perusahaan memberikan training kepada karyawannya
agar mereka semakin terlatih dan semakin sedikit membuat kesalahan. Dalam
konteks manajemen risiko, upaya terseut dipandag sebagai upaya untuk
mengelola atau menurunkan risiko operational.

B. Bentuk-bentuk risiko operasional


Ada beberapa factor yang mampu memberi pengaruh pada terbentuknya
operational risk, yaitu:
a) Risiko pada Komputer (Computer Risk)
Risiko pada bidang computer ini biasa terjadi karena berbagai
faktor seperti faktor masuknya virus disebabkan oleh proteksi software
yang tidak memadai. Dalam suatu perusahaan kebutuhan seorang IT
(informan technology) yang memiliki kualitas dan kompetensi yang
memadai bahkan jika diperlukan memiliki reputasi sangat
diperlukan.Pada era sekarang ini setiap kemajuan teknologi perangkat
lunak selalu diikuti dengan berbagai permasalahan yang timbul. Hacker
adalah salah satu yang begitu tertarik untuk menggeluti bidang perangkat
lunak sertamencoba menerobos setiap proteksi yang dibuat oleh suatu
lembaga. Yang tidak terkecuali adalah lembaga perbankan seperti pada
kasus pembobolan ATM dengan mempergunakan kartu ATM palsu,
pembuatan website palsu suatu perbankan sehingga nasabah terkecoh dan
banyak yang mentransfer uang ke website palsu tersebut.
b) Kerusakan Maintenance Pabrik
Bagi setiap perusahaan khususnya perusahaan yang memiliki mesin
sangat mengandalkan pada kualitas peralatannya dalam menunjang produksi,
maka biaya pada pemeliharaan, perawatan dan pergantianperalatan pabrik
bersifat rutin. Peralatan atau maintenance pabrik jika dilihat dari segi harga
dipasaran memiliki nilai yang berbeda-beda, ada yang rendah,sedang dan
tinggi.Serta lebih jauh ada yang dapat diperoleh didalam negri ada yang harus
diimpor.jika harus diimpor maka artinya perusahaan harus menyediakan mata
uang asing untuk dapat memesan dan membeli peralatan tersebut.begitu pula
dengan teknisi yang diperlukan untuk mengoperasionalkan mesin
pabrik juga harus terlebih dahulu dilatih,disekolahkan agar mengerti
dengan benar setiap permasalahan yang timbul dikemudian hari.
Oleh karena itu,beberapa resiko yang harus ditanggung oleh suatu
industri pada saat timbulnya kerusakan maintenance pabrik
adalahTerhentinya aktivitas produksi selama beberapa saat. Diusahakan
penghentian aktivitas produksi tidak memakan waktu yang lama misalnya
sampai berhari-hari sehingga lebih jauh bias megganggu setiap order
yang sudah diterima.

C. Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja terjadi pada saat suatu perusahaan tidak menerapkan
dan memberlakukan suatu konsep keselamatan dan jaminan bekerja sesuai
barang dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Kadang kala beberapa
perusahaan tidak mengindahkan serta menerapkan konsep keselamatan dan
jaminan kerja sesuai dengan ketentuan, dengan tujuan menghindari
pengeluaran biaya (cost). Penghindaran biaya tersebut mencakup beberapa hal
seperti :
a. Biaya asuransi kepada setiap karyawan yang harus dibayar setiap
bulannya.
b. Biaya tanggungan pada saat karyawan mengalami kecelakaan dan pihak
asuransi belum menyerahkan atau belum keluarnya ajuan klaim
asuransi yang diajukan. Sehingga menunggu proses keluarnya klaim
asuransi menyebabkan pihak perusahaan harus menanggung sementara
waktu.
c. Jika aturan tentang jaminan dan konsep keselamatan kerja dicantumkan
pada setiap kontrak kerja dengan para karyawan maka jika perusahaan
tidak mematuhi kesepakatan tersebut maka memungkinkan untuk dituntut
atau diajukan ke pengadilan di kemudian hari karna faktor pelanggaran
kontrak dan harus membayar ganti rugi dengan jumblah yang sesuai
dengan permintaan pihak penggugat.

D. Risiko Opersional (Operational Risk) dan Modal Kerja (Working Capital)


Pemahaman risiko operasional telah kita bahas di atas secara dalam
maka baiknya kita juga mengetahui pengertian dari modal kerja (working
capital). Modal kerja merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk membiayai aktivitas operasional setiap harinya, seperti membeli bahan
baku, membayar gaji pegawai, membayar gaji pegawai, upah buruh,
membayar listrik, membayar tagihan telepon, biaya kebersihan, dan berbagai
pengeluaran lainnya. Dimana setiap pengeluaran yang dilakukan tersebut
dicatat dan dibukukan secara terperinci.
Adapun tujuan pembuatan pembukuan tersebut adalah:
a. Dapat dijadikan sebagai laporan pertanggungjawaban kepada pimpinan
perusahaan.
b. Dapat dijadikan sebagai alat prediksi dalam memperkirakan berbagai
kebutuhan perusahaan terutama untuk jangka panjang.
c. Sebagai pedoman bagai berbagai pihak yang berkepentingan untuk
melihat kondisi perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Seperti para
mahasiswa yang sedang melakukan KP (kerja praktek) dan para peneliti
lainnya.
d. Sebagai salah satu bahan rekomendasi dalam pengambilan keputusan bagi
seorang investor.

E. Identifikasi Risiko Operasional


Risiko operasional pada umumnya terjadi di unit kerja yang memiliki
volume transaksi tinggi, perputaran transaksi yang tinggi, perubahan
struktural yang tinggi dan menggunakan sistem yang kompleks. Kejadi risiko
operasional hampir terjadi setiap hari di bank. Berdasarkan kemungkinan dan
dampak yang terjadi, risiko operasional yang perlu mendapatkan perhatian
adalah :
1. Risiko operasional yang sering terjadi, namun dampak yang terjadi dinilai
rendah atau high frequency - low impact
2. Kejadian terkait risiko operasional dengan frekuensi rendah atau jarang
terjadi, namun dampak kerugian dari risiko operasional tersebut tinggi
yang sering disebut risiko operasional kategori low frequency - high
impact.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Risiko operasional merupakan risiko yang umumnya bersumber dari
masalah internal perusahaan, dimana risiko ini terjadi disebabkan oleh
lemahnya sistem control manajemen (management control system) yang
dilakukan oleh pihak internal perusahaan. Bentuk-bentuk Risiko Operasional
yaitu : Risiko pada komputer, kerusakan maintenance pabrik, kecelakaan
kerja, kesalahan dalam pembukuan secara manual, kesalahan pembelian
barang dan tidak ada kesepakatan bahwa barang yang dibeli dapat ditukar
kembali, pegawai outsourcing, dan globalisasi konsep danproduk. Pengukuran
Risiko Operasional dengan mengggunakan dua klasifikasi berikut ini :
Frekuensi atau probabilitas terjadinya risiko, dan Tingkat keseriusan kerugian
atau impactdari risiko tersebut.
Untuk mengatasi risiko operasional suatu perusahaan harus membuat
analisa yang mencakup, yaitu : Menghitung dan memetakan bentuk risiko
yang sedang dan akan dihadapi, Memperhitungkan berapa biaya yang harus
dialokasikan menyangkut pengelolaan risiko, Memutuskan pembentukan
mekanisme seperti apa yang layak diterapkan untuk mengelola risiko, dan
Memutuskan darimana sumber dana yang dapat dialokasikan untuk
mrendukung penyelesaian operational risk ini.

B. Saran
Saran dari penulis untuk para pembaca baiknya memahami atau
mempelajari tentang risiko operasional dalam bidang kecelakaan kerja karena,
terjadi pada suatu perusahaan tidak menerapkan dan memberlakukan suatu
konsep keselamatan dan jaminan berkerja sesuai barang dengan aturan dan
ketentuan yang berlaku. Kadang beberapa perusahaan tidak mengindahkan
serta menerapkan konsep keselamatan dan jaminan kerja sesuai dengan
ketentuan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan,
olehnya itu penulis mengharapkan kritikan atau saran yang bersifat
membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Herman Darmawi, Manajemen Risiko Edisi 2 (Jakarta: Bumi Aksara, 2011). Hlm. 87
H. Masyhud Ali, Mananjemen Risiko (jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006). haL
272

Anda mungkin juga menyukai