Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

PEMBERIAN KOMPENSASI

Disusun Oleh :

Mutiara 642019003

Meni 642019016

Citra Rahayu 642020016

Muhammad Rafi Ramadhan 642020019

Muhammad Sadewa 642019027

Dosen Pembimbing :

M. Jauhari, SE.,M.SI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PRODI EKONOMI SYARIAH

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Pemberian
Kompensasi” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam
senantiasa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad saw. Yang telah membawa
kita dari alam kebodohan menuju alam kepintaran.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak M. Jauhari,SE.,M.SI


selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Sumber daya Manusia yang
telah membumbing kami dalam pembuatan makalah ini dan memberikan kami
kesempatan untuk menjelaskannya.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,


oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum wr.wb

Palembang, 18 April 2022

penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................i

Daftar isi..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

A. Pengertian Kompensasi....................................................................... 3
B. Tujuan Pemberian Kompensasi........................................................... 5
C. Manfaat Pemberian Kompensasi......................................................... 6
D. Jenis-Jenis Pemberian Kompensasi..................................................... 7
E. Komponen Kompensasi....................................................................... 8
F. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kompensasi.................................. 9
G. Pengaruh Kompensasi......................................................................... 11
H. Hal Lain Menurut Undang-Undang..................................................... 13
BAB III PENUTUP......................................................................................... 15
A. Kesimpulan........................................................................................... 15
B. Saran..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tujuan utama dari seseorang untuk bekerja adalah
karena ingin memperoleh sejumlah penghasilan atau yang dikenal dengan
nama kompensasi, disamping tujuan lainnya. Tentu saja bagi mereka yang
memiliki kemampuan dan keterampilan akan memilih perusahaan yang
mampu menyediakan kompensasi seperti yang diinginkan. Namun
terkadang sebagian mereka memilih, yang penting memperoleh pekerjaan
lebih dulu, baru kemudian dipikirkan kompensasi yang diterimanya
dikemudian hari.
Bagi perusahaan, menyediakan kompensasi yang layak
merupakan suatu keharusan. Hanya saja terkadang pemberian besarnya
perbaikan kompensasi sangat tergantung dari kemampuan perusahaan,
karena tidak sedikit perusahaan yang mengalami laba yang cenderung
menurun dan menderita kerugian terus menerus. Bagi perusahaan yang
labanya terus meningkat di atas target yang telah ditetapkan tentu akan
mampu untuk meningkatkan kompensasi yang diberikan. Namun, jika
kondisi perusahaan yang terus menerus merugi, jangankan untuk
memperbaiki kompensasi, untuk menutup biaya yang dikeluarkan
terkadang sulit.
Permasalah yang sering timbul berkaitan dengan pemberian
kompensasi adalah adanya ketidakterbukaan perusahaan dengan
karyawannya. Artinya perusahaan sering menutupi tentang kebijakan yang
berkaitan dengan pemberian hak karyawan. Bahkan sering kali pemberian
kompensasi dilakukan secara diskriminasi yang seharusnya tidak perlu.
Diskriminasi yang diakibatkan ketidakterbukaan ini bisa didasarkan
kepada suku, kedaerahan, bangsa, warna kulit atau agama. Akibatnya
terkadang dengan pekerjaan yang sama tetapi kompensasi yang diterima

1
berbeda. Kebijakan kompensasi sangatlah penting, terutama dalam
pemenuhan hak-hak karyawan atas jasa yang mereka berikan.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari kompensasi?
b. Apa tuujuan dari pemberian kompensasi?
c. Apa saja manfaat pemberian kompensasi?
d. Apa saja jenis-jenis pemberian kompensasi?
e. Apa saja komponen kompensasi?
f. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi kompensasi?
g. Apa pengaruh kompensasi?
h. Apa saja hal lain menurut undang-undang?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan makalah ini dibuat adalah:
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kompensasi.
b. Untuk mengetahui tujuan dari pemberian kompensasi.
c. Untuk mengetahui apa manfaat dari pemberian kompensasi.
d. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis pemberian kompensasi.
e. Untuk mengetahui apa komponen kompensasi.
f. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi.
g. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi.
h. Untuk mengetahui apa saja hal lain menurut undang-undang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompensasi
Kebijakan aturan pemberian kompensasi tiap-tiap perusahaan
relatif sama. Hanya yang membedakan banyaknya jenis oleh kompensasi
yang diberikan serta besarnya penentuan kompensasi untuktiap jenis
kompensasinya. Dasar penentuan jenis dan besarnnya kompensasi yang
diterima dilakukan dengan berbagai pertimbangan,misalnya pendididka,
jabatan, kinerja dan lamanya bekerja.
Penentuan besarnya kompensasi berdasarkan pendidikan, artinya
mskin tinggi pendidikan seseorang,makamakin banyak kompensasi yang
diberikan. Demikian pula dengan jabatan yang diembannya akan
memberikan kombensasi yang lain, dibandingkan dengan mereka yang
tidak memiliki jabatan.
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan
kepada keryawannya, bai yang bersifat keuangan maupun non keuangan.
Artinya perusahaan akan memberikan balas jasa kepada seluruh karyawan
yang terlibat didalamnya. Balas jasa yang diberikan merupakan kewajiban
perusahaan atas jerih payah yang diberikan kepada perusahaan selama
bekerja. Sebaliknya, bagi karyawan kompensasi adalah hak karyawan atas
beban dan tanggung jawab yang diberikan kepada perusahaan. Jadi
kompensasi bagi perusahaan adalah sebagai kewajiban yang wajib
diberikan, sedangkan bagi karyawan adalah hak yang harus diterimanya.
Kemudian kompensasi dapat diberikan ada yang bersifat tetapdan
bersifat tidak tetap. Tetap artinya kompensasi akan dibayar kepada
karyawan, seperti gaji dan tujnangan secara bulanan. Sedangkan tidak
tetap adalah kompensasi diberikan tergantung dari prestasi kerjanya atau
dengan pertimbangan lain.

3
Jenis kompensasi yang diberikan dapat berupa keuangan atau
sering disebut kompensasi langsung. Kompensasi non keuangan atau
kompensasi tidak langsung seperti asuransi dll.
Sedangkan Milkovich menyebutkan compensation refers to all forms of
financial returns and tangible service and benefit employees as part ofan
employment relationship.
Kebijakan pemberian kompensasi haruslah memberikan rasa
keadilan bagi seluruh karyawan. Artinya dalam menentukan besarnya
haruslah mengikuti aturan yang telah ditetapkan.oleh karena itu, menurut
paton untuk menentukan kompensasi perlu dilakukan melalui
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Sesuai
Artinya pemberian ompensasi harus dengan peraturan pemerintah.
2. Sama
Artinya pemberian kompensasi haruslah sama kepada setiap orang
sesuai usahanya dan kemampuam yang dimilikinya.
3. Seimbang
Artinya perusahaan akan membayar kompensasinya lebih banyak jika
memperoleh keuntungan.
4. Efektif biaya
Dalam hal ini perusahaan mengalami tingkat keuntungan yang
melebihi target, maka sebaiknya tidak memberikan kompensasiatau
pembayaran yang berlebihan.
5. Aman
Artinya pemberian kompensasi kepada karyawan harusdapar
membantu kebutuhan dasar hidup karyawan.
6. Pemberian insentif
Artinya pemberian kompensasi akan dapat menambah motivasi kerja
karyawan makin kuat.
7. Bisa diterima katyawan

4
Artinya pemberian kompensasi kepada keryawan wajar untuk
perusahaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan hak karyawan atas
jasanya membantu perusahaan mencapai tujuannya. Dan sebaliknya
merupakan kewajiban perusahaan untuk membayar ats kontribusi ynag
telah diberikan,baiktenaga, pikiran maupun waktu selama bekerja.

B. Tujuan Pemberian Kompensasi


Pada umumnya kompensasi yang adil akan memberikan banyak
keuntungan bagi karyawan. Artinya perusahaan memberikan kompensasi
yang layak bagi seluruh karyawannya. Keuntungan juga akan diperoleh
oleh pihak manajemen sehingga pencapaian tujuan perusahaan akan dapat
dicapai karena salah satu sebabnya adalah pemberian kompensasi.
Secara umum tujuan pemberian kompensasi oleh perusahaan sebagai
berikut:
1. Memberikan hak karyawan
Artinya kompensasi harus diberikan karena merupakan hakkaryawan
atas jerih payahnya dalam bekerja.
2. Memberikan rasa keadilan
Artinya pemberian kompensasi yang dilakukan secara terbuka dan
penentuan besarnya kompensasi didasarkan kepada kinerjanya.
3. Memperoleh karyawan yang berkualitas
Artinya dengan pemberian kompensasi yang baik akan menarik
pelamar yang berkualitas untukmelamar ke perusahaan.
4. Mempertahankan karyawan
Artinya dengan pemberian kompensasi yang sesuai atau layak,maka
akamnmengurangi karyawan yang keluar.
5. Menghargai karyawan
Pemberian kompensasi salah satu bentuk penghargaan terhadap jasa
keryawan.
6. Pengendalian biaya

5
Dengan pemberian kompensasi yang layak akan dapat
mengurangibiaya rekrutmen dan seleksi karyawan.
7. Memenuhi peraturan pemerintah
Artinya pemberian yang sesuai dengan kebijakan pemerintah,berarti
ikut mendukung program pemerintah.
8. Menghindari konflik
Artinya dengan kompensasi perselisihan atau pertentangan antar
karyawan dengan perusahaan atau karyawan dengan karyawan dapat
diminimkan jika kompensasi dibayar secara layak dan wajar dan wajar
sesuai aturan yang berlaku.

C. Manfaat Pemberian Kompensasi


Pemberian kompensasi yang adil dan wajar serta dapat
meningkatkan knerja karyawan dan kinerja organisasi. Pemberian
kompensasi yang layak akan memberikan manfaat baik bagi perusahaan
maupun bagi karyawan.oleh karena itu, kompensasi harus dirancang
dengan sebaik-baiknya.
. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya kompensasi seperti
berikut ini:
1. Loyalitas karyawan meningkat
Artinya dengan pemberian kompensasi yang benar, akan membuat
karyawan bekerja bersungguh-sungguh dan menumbuhkan rasa
memiliki perusahan yang makin besar.
2. Komitmen terhadap perusahaan meningkat
Artinya dengan pemberian kompensasi yang benar,karyawan akan
mematuhi segala kewajiban yang diberikan kepada perusahan dan
mematuhi semua peraturan yang ditetapkan perusahaan.
3. Motivasi kerja meningkat
Artinya dengan pemberian kompensasi yang benar, maka dorongan
karyawan untukbekerja semakin kuat,sehingga merangsang karyawan
untuk terus bekerja.

6
4. Semangat kerja meningkat
Artinya dengan pemberian kompensasi yang benar, maka karyawan
akan makin bersemangat untuk bekerja.
5. Kinerja karyawan meningkat
Artinya dengan pemberian kompensasi yang benar, makakaryawan
akan terus meningkatkan kualitas kerjanya yang pada akhirnya akan
meningkatkan prestasi dan kinerjanya.
6. Konflik kerja dapat dikurangi
Artinya dengan pemberian kompensasi yang benar maka pertentangan
diantara karyawan dengan pimpinan atau dengan karyawan.
7. Memberikan rasa aman
Artinya dengan pemberian kompensasi yang benar,maka karyawan
akan merasa aman dan nyaman, sehingga tidakmenimbulkan
kegelisahan selama bekerja.
8. Memberikan rasa kebanggaan
Artinya pemberian kompensasi yang relatif lebih besar dari ketentuan
pemerintah dan pesaing akan memberikan rasa bangga karyawan.
9. Proses kegiatan perusahaan berjalan lancar
Artinya pemberian kompensasi yang sesuai dan wajar akan
memperlancar jalannya kegiatan perusahaan

D. Jenis-Jenis Pemberian Kompensasi


Dalam praktiknya ada banyak jenis kompensasi yang diberikan
perusahaan. Hanya saja secara garis besar kompensasi dibagi ke dalam dua
macam kompensasi yang dapat diberikan yaitu:
1. Kompensasi keuangan
Kompensasi keuangan merupakan kompensasi yang diberikan dalam
benruk yang baik secara periodik (mingguan, bulanan atau tahunan).
Jenis kompensasi keuangan dapat berupa
a. Gaji
b. Upah

7
c. Bonus
d. Komisi
e. Insentif
2. Kompensasi Bukan Keuangan
Kompensasi bukan keuangan merupakan kompensasi yang diberikan
dalam bentuk tunjangan-tunjangan guna menungkatkan kesejahteraan
karyawan baik fisik maupun batin. Jenis kompensasi bukan keuangan
terdiri dari:
a. Tunjangan kesehatan
b. Tunjangan anak atau istri
c. Tunjangan perumahan
d. Tunjangan kendaraan
e. Tunjangan komunikasi
f. Tunjangan kelangkaan
g. Tunjangan kelemahan
h. Tunjangan pendidikan
i. Tunjangan liburan
j. Tunjangan hari tua
k. Tunjangan hari raya
l. Serta fasilitas kesejahteraan lainnya.

E. Komponen Kompensasi
Komponen kompensasi sering disebut dengan nama komponen
gaji, yang memuat sejumlah item-item tergantung dari kebijakan masing-
masing perusahaan, termasuk dalam hal ini jabatan yang duembannya.
Artinya jika memiliki jabatan tertentu, pasti komponenyang dimilikinya
akan berbeda dengan yang tidak memiliki jabatan.
Berikut ini jumlah komponen penerimaan pendapat seseorangatau
penggajian dalam satu bulan yakni:
1) Gaji Pokok
2) Komsumsi atau Makan

8
3) Transportasi
4) Perumahan
5) Kesehatan
6) Tunjangan jabatan
7) Tunjangan kelangkaan
8) Tunjangan kemahalan
9) Tunjangan inflasi
10) Tunjangan prestasi
11) Bonus
12) Insentif
13) Lembur
14) Tunjangan hari tua
15) Tunjangan hari raya
16) Tunjangan lainnya
Adapun tanggungan atau kewajiban yang harus dipotong oleh
bendahara atau bagian penggajian sebagai berikut:
1) Pajak
2) Pinjaman Koperasi
3) Pinjaman Bank
4) Infak atau Zakat
5) Pinjaman Lainnya

F. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kompensasi


Kompensasi yang diterima oleh karyawan dipengaruhi beberapa
pertimbangan. Arinya besar kecilnya jumlah kompensasi yang diterima
seseorang dalam satu bulan didasarkan kepada pertimbangan yang telah
ditetapkan perusahaan. Hanya saja dalam praktiknya tidak semua
perusahaan mempertimbangkan hal tersebut dengan berbagai alasan.
Sebaliknya banyak juga perusahhan menggunakan semua pertimbangan
yang ada, namun jumlahnya diberikan tidak sesuai dengan kelayakan

9
kompensasi yang benar. Jadi yang benar seharusnya perusahaan
memasukkan semua pertimbangan dengan jumlah yang benar pula.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penentuan jumlah komponen
kompensasi dan besarnya kompensasi yang diterima karyawan perbulan,
yaitu:
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor utama dalam menentukan besarnya
jumlah kompensasi yang diterima. Artinya dasar utama permulaan dan
selanjutnya besarnya kompensasi yang diterima setelah
karyawanbekerja adalah pendidikan.
2. Pengalaman
Arinya jangka waktu dan keahlian seseorang dalam bekerja.
Seseoarng yang telah bekerja selaam 15 tahun tentu berbeda dengan
karyawan yang baru bekerja 5 athun atau 10 tahun. Pertimbangan
adlaah dengan waktu kerja yang makin lama, maka jasa yangdiberikan
keperusahaan juga lebih lama.
3. Beban pekerjaan dan tanggungjawab
Beban kerja dan tanggungjawab yang diemban oleh seseorang
menjadi pertimbangan untuk menentukan besar kecilnya kompensasi
yang diterimanya. Artinya karyawan ynag memiliki beban kerja dan
tanggung jawab yang lebih besar dari yang kain tentu memiliki
kompensasi yang lebih besar pula.
4. Jabatan
Kenaikan jabatan tentu akan meningkatkan kompensasinya.
Karyawanyang memperoleh jabatan baru,mislaya seorang karyawan
memperoleh kenaikan jabatan yang sebelumnya belum memiliki
jabatan sekarang diangkat atau memperoleh jabatan sebagai
supervisor, maka akan ada tambahan uang jabatan dikomponen
penggajiannya. Makin tinggi jabatan seseorang, maka makin tinnggi
tunjangan jabatannya.
5. Jenjang kepangkatan atau golongan

10
Jenjang kepangkatan atau golongan juga menjadi faktor pertimbangan
untuk menambah kompensasi yang diterima seseoarng.
6. Prestasi kerja
Kinerja merupakan kerja yang diperoleh seseorang dalam jangka
waktu tertentu.
7. Dan pertimbangan lainnya

G. Pengaruh Kompensasi
Kompensasi memiliki hubungan atau pengaruh kepada karyawan
dalam berbagai hal. Artinya jika kompensasi ditingkatkan maka, faktor
lain juga akan meningkat. Demikian pula sebaliknya jika kompensasi tidak
memenuhi harapan karyawan, maka akan ikut memengaruhi variabel
lainnya.
Berikut ini beberapa variabel yang memengaruhi hubungan dan pengaruh
terhadap kompensasi atau sebaliknya yakni terhadap:
1. Motivasi kerja
Motivasi memiliki hubungan yang sangat erat dengan kompensasi.
Dalam teori dan berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa
kompensasi memiliki hubungan yang sangat erat dengan motivasi
kerja. Kompensasi juga sangat memengaruhi motivasi kerja.
2. Semangat kerja
Semangat kerja karyawan akan meningkat jika kompensasi yang
diterima sesuai dengan harapannya.
3. Suasana kerja
Kompensasi memiliki hubungan atau pengaruh terhadap suasana
kerja, artinya jika kompensasi diterima layak dan wajar maka suasana
kerja menjadi kondusif.
4. Jenjang karier
Hubungan kompensasi dengan jenjang karier dapat berpengaruh
secara tidak langsung. Artinya dengan meningkatnya kompensasi

11
maka akan meningkatkan kinerja dan pada akhirnya memengaruhi
jenjag kariernya karena meningkat kinerjanya.
5. Komitmen
Kompensasi memiliiki hubungan atau pengaruhterhadap komitmen
karyawan terhadap organisasi. Artinya dengan kompensasi yang layak
dan wajar akan mampu meningkatkan komitmen karyawan.
6. Kepuasan kerja
Kompensasi juga memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan kerja
karyawan. Artinya jika kompensasi meningkatmaka karyawan akan
bertambah puas, sehingga berusaha untuk bekerja dengan sebaik-
baiknya dan hal ini akan berdampak kepada variabel lainnya.
7. Kinerja
Kinerja karyawan juga memiliki hubungan dengan pemberian
kompensasi. Artinya jika kompensasi diberikan secara layak dan
wajar maka kinerja karyawan akan meningkat dan berdampak kepada
variabel lainnya.
8. Loyalitas
Loyalitas karyawan jugamemiliki hubungan dengan pemberian
kompensasi. Artinya jika kompensasi dibayar secara layak dan wajar,
maka loyalitas karyawan akan meningkat dan karyawan akan terus
untuk melakukan kewajibannya.
9. Trun over karyawan
Memiliki hubungan yang sangat erat dengan kompensasi dan
sebaliknya. Jika kompensasi dibayar secara wajar dan benar maka,
niat karyawan untuk keluar dari perusahaan dapat diminimalkan.
10. Kualitas kerja
Kualitas kerja akan meningkat secara tidak langsung jika kompensasi
dibayar secara wajar dan benar. Karyawan kana senang dan
bersemangat untuk bekerja, sehingga secara tidak langsung akan
meningkatkan kualitas kerjanya dari semula kurang baik menjadi baik.
11. Efisiensi biaya

12
Kompensasi juga akan berpengaruh secara tidak langsung terhadap
efisiensi biaya. Artinya jika kompensasi dibayar secara wajar dan
benar, maka karyawan bekerja secara benar sehingga, tidak ada waktu
yang terbuang dan pemborosan biaya yang tidak perlu.

H. Hal Lain Menurut Undang-Undang


Pembahasan berikut ini sebagian besar dikutip dari undang-undang
NO 13 Tahun 2003. Menurut undang-undang setiap pekerja atau guru
berhak memperoleh penghasilan yang memnuhi penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan. Artinya kewajiban perusahaan untuk membayar upah
kerja atau gaji sebagai penghasilan atas balas jasanya. Upah kerja atau gaji
yang dibayar haruslah memenuhi kelayakan hidup minimal yang harus
dipenuhi untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan, pemerintah menetapkan kebijakan
pengupahan yang melindungi pekerja atau buruh.
Berikut ini kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja atau buruh
meliputi:
1. Upah Minimum
2. Upah Kerja Lembur
3. Upah Tidak Masuk kerja Karena Berhalangan
4. Upah Tidak Masuk Kerja Karena Melakukan Kegiatan Lian Di Luar
Pekerjaannya
5. Upah Karena Menjalankan Hak Waktu Istirahat Kerjanya
6. Bentuk Dan Cara Pembayaran Upah
7. Denda dan Potongan Upah
Selanjutnya hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah adalah
sebagai berikut:
1. Struktur dan Skala pengupahan yang proporsional
2. Upah Untuk Pembayaran Pesangon dan
3. Upah Untuk Perhitungan Pajak Penghasilan

13
Pemerintah menetapkan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup
layak dan dengan memerhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Upah minimum dapat terdiri atas
1. Upah minimum berdasarkan wilayah provinsi atau kabupaten atau
kota,
2. Upah minimum berdasarkan sektor dan pada wilayah provinsi atau
kabupaten atau kota.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bagi perusahaan, menyediakan kompensasi yang layak merupakan
suatu keharusan. Hanya saja terkadang pemberian besarnya perbaikan
kompensasi sangat tergantung dari kemampuan perusahaan, karena tidak
sedikit perusahaan yang mengalami laba yang cenderung menurun dan
menderita kerugian terus menerus. Bagi perusahaan yang labanya terus
meningkat di atas target yang telah ditetapkan tentu akan mampu untuk
meningkatkan kompensasi yang diberikan. Namun, jika kondisi
perusahaan yang terus menerus merugi, jangankan untuk memperbaiki
kompensasi, untuk menutup biaya yang dikeluarkan terkadang sulit.
Permasalah yang sering timbul berkaitan dengan pemberian
kompensasi adalah adanya ketidakterbukaan perusahaan dengan
karyawannya. Artinya perusahaan sering menutupi tentang kebijakan yang
berkaitan dengan pemberian hak karyawan. Bahkan sering kali pemberian
kompensasi dilakukan secara diskriminasi yang seharusnya tidak perlu.
Diskriminasi yang diakibatkan ketidakterbukaan ini bisa didasarkan
kepada suku, kedaerahan, bangsa, warna kulit atau agama. Akibatnya
terkadang dengan pekerjaan yang sama tetapi kompensasi yang diterima
berbeda. Kebijakan kompensasi sangatlah penting, terutama dalam
pemenuhan hak-hak karyawan atas jasa yang mereka berikan.

B. Saran
Dari pembahasan yang di diskusikan kami selaku pembuat
makalah ini sangat menyarankan ataupun mengharapkan kepada pembaca
harus lebih peka dan aktif dalam membacanya. Dan kami sangat
mengharapkan kesan dan pesan daei pembaca mengenai makalah yang
telah kami buat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aguinis, Herman. Performance Management. Singapore: Prentice Hall


International, Inc. 2009

Antony. William P. Human Resources Management. New York: Tye Dryden


Prees 2010.

Davis, Keith. Human Resources and Personnel Management. USA: McGraw Hill,
Inc. 2006.

L. Mathis. Human Resources Management, USA: Ceange Learning. 2014.

Wagemen, Ruth., et al. Senior Leadership Teams. Singapore: Harvard Bisiness


School. 2008

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003

16

Anda mungkin juga menyukai