Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN

DOSEN PEMBIMBING:

RINA DWI WULANDARI, SE., M.SI

DISUSUN OLEH :

MILANI AGUSTIN 642019017

SANAZAH ALUMI 642019019

YULIANTI RISTIANA 642019015

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah manajemen kewirausahaan ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam senantiasa kami sampaikan kepada Nabi
Muhammad saw. Yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam kepintaran.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada rina dwi wulandari, SE., M.SI selaku
dosen pembimbing mata kuliah pengantar manajemen yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah ini dan memberikan kami kesempatan untuk menjelaskannya.Kami
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Muaradua, 24 desember 2020

Tim penyususn

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... iii


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... iii
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ iii

BAB II PEMBAHASAN

A. Pentingnya bisnis kecil.................................................................................... 5


B. Kewirausahaan ................................................................................................ 6
C. Bisnis keluarga ................................................................................................ 8
D. Memperbarui bisnis ...................................................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 12

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kewirausahaan adalah awal dari bisnis. suatu bisnis yang bagus dan kuat
biasanya berawal dari proses kewirausahaan yang baik dan benar. Banyak cerita
sukses bisnis besar yang berhasil tetap eksis sampai puluhan bahkan ratusan tahun
sejak berdirinya adalah berasal dari bisnis kecil yang bermula dari kewirausahaan
atau entrepreneurship. diperlukan tindakan-tindakan original dan unik dalam
memulai bisnis hal ini diperlukan untuk menghindari kompetisi Yang tidak perlu.
oleh karena itu, reputasi sebagai seorang pengusaha perlu diciptakan dan dijaga
sepanjang hayat. meskipun modal dan uang itu penting dalam suatu bisnis namun
seorang pengusaha yang sukses akan menempatkan modal atau uang sebagai
pelengkap keberhasilan bisnis. oleh karena itu, pengusaha harus tumbuh dari
bawah, berkonsentrasi pada bidang yang dikuasai menjadi kompetensi inti atau
Core competence-nya. tidak menjadi latah dengan mengikuti bisnis yang telah
dilakukan oleh banyak orang.

B. Rumusan masalah
1. Apa pentingnya bisnis kecil ?
2. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan ?
3. Apa yang dimaksud dengan bisnis keluarga ?
4. Bagaimana cara memperbarui bisnis ?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui bisnis kecil
2. Untuk memahami kewirausahaan
3. Untuk memahami bisnis keluarga
4. Untuk memahami cara memperbarui bisnis

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENTINGNYA BISNIS KECIL

Bisnis kecil diartikan sebagai bisnis yang dimiliki dan dikelola oleh orang
setempat, mungkin juga dibantu dengan beberapa orang pegawai.di negara
kita jumlah pegawai yang dikategorikan perusahaan kecil adalah 50 orang, di
USA sejumlah 500 orang. Dengan kriteria semacam itu tentulah banyak sekali
bisnis kecil di Indonesia bahkan di dunia. Di Indonesia bisnis kecil
bertumbuh pesat Apalagi setelah krisis moneter melanda sejak paruh kedua
tahun 1997,mulai dari PKL di pinggir jalan, perusahaan rumahan seperti
catering, jual-antar voucher ponsel, jasa pendidikan luar sekolah seperti
bimbel, les privat, Rumah Makan, took, kantor akuntan, penasehat hukum,
konsultan manajemen, dan sebagainya. salah satu jenis usaha yang bermula
dari usaha kecil adalah perusahaan keluarga.Tidak ada bisnis besar yang bisa
bertahan sampai sekarang, yang tidak dimulai dari bisnis kecil, Kalau toh ada
lebih banyak merupakan Miracle, mukjizat. sebagai contoh, sebagai
perusahaan penerbangan yang begitu berdiri sudah besar, canggih dan modern
tidak bisa bertahan lama bahkan tidak sampai satu dekade sudah harus di
pailitkan.

Bank BNI dulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia 1946 atau
BNI 46 yang sekarang menjadi bank terbesar di Indonesia sebelum 4 Bank
Negara merger menjadi Bank Mandiri dulunya hanyalah kelompok simpan
pinjam yang didirikan oleh pegawai Hindia Belanda, salah satunya adalah
Ayah Prof. Sumitro djojohadikusumo yang peduli dengan ekonomi
bangsanya. Garuda Indonesia dulu bernama Garuda Indonesia Airways
disingkat disingkat disingkat GIA, bahkan didirikan dengan modal
sumbangan sana-sini. pesawat pertama yang didirikan Garuda diberi nama
seulawah adalah bantuan rakyat Aceh (konon dengan sumbangan segala

2
macam harta yang melekat pada diri orang Aceh termasuk gelang emas,
cincin emas dan segala perhiasan yang berharga karena kecintaannya pada
Republik Indonesia dan kebenciannya pada penjajahan kafir kompeni),
dari BKR TKR sekarang Tentara Nasional Indonesia atau Angkatan Udara
atau TNI AU tapi tetapi sekarang Garuda dengan bangga terbang dengan
flag carrier Indonesia.

B. KEWIRAUSAHAAN
wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang mampu mengambil
faktor-faktor produksi dan menggunakannya untuk memproduksi barang
dan jasa baru, menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan
orang lain.Kasali menyatakan ada lima syarat untuk menjadi
wirausahawan yang sukses yaitu :
1. Reputasi dulu
2. Tumbuh dari bawah
3. Konsentrasi pada bidang yang dikuasai
4. Anti kerumunan
5. Modal hanyalah pelengkap

wirausaha sejati tidak hanya mengejar uang saja, tapi mereka


mengejar reputasi. mereka tidak hanya mengejar penjualan sebesar-
besarnya Sikut sana Sikut sini kalau mengajukan dan mengejar kredit dari
Bank, proposal pelayaran yang dibuat Serasional mungkin. Jadi, wirausaha
wirausahawan yang baik akan meningkatkan reputasi dan nama baik.
reputasi tidak datang dengan sendirinya, melainkan diperjuangkan dengan
serius dan kesungguhan hati, keuletan dan kesabaran dengan
menggunakan ilmu, keahlian dan pengalaman yang dimiliki. Reputasi
bukan sesuatu yang taken for granted (Anugrah) melainkan dibangun
secara terus-menerus. reputasi akan mendatangkan kepercayaan baik dari
pelanggan, pemasok, maupun dari karyawan, karena reputasi menghendaki
mutu, bukan hanya harus dipertahankan tapi harus ditumbuhkembangkan,

3
diperbaiki secara terus-menerus (continuous improvement) reputasi pada
akhirnya membentuk jejaring (networking). seperti bola salju yang terus
menggelinding ke bawah yang akan mengguling apapun dilindas nya
menjadi sesuatu yang semakin besar dan mempunyai kekuatan tersendiri
yang Bahkan tidak terbayangkan sebelumnya. reputasi pada akhirnya akan
mengangkat martabat dan harga diri.

Pengusaha yang sukses senantiasa berkonsentrasi penuh pada suatu


atau beberapa bidang yang memang benar-benar dikuasai nya. salah satu
pantangan pengusaha sukses adalah coba-coba. menghabiskan waktu juga
membuang kesempatan pendapatan keuntungan dengan tidak mengerjakan
usaha aslinya dengan sungguh-sungguh. konsentrasi pada bidang yang
dikuasainya adalah lebih baik meskipun tidak membesarkan usahanya.

Menjadi wirausahawan yang sukses tidak boleh latah dan


mengekor, karena bisnis yang diawali dengan mengcopy sukses orang lain
dan masuk dalam kerumunan akan sangat berbahaya. perusahaan penyaji
makanan pesta atau catering yang ada sekarang ini tinggal beberapa saja
dibandingkan beberapa tahun yang lalu saat usaha catering menjadi
booming dalam kerumunan anda akan sulit bernapas bakal sulit keluar
dengan mulus meskipun babak belur sangat besar. Kewirausahawan
berbeda dengan manajemen. yang paling menonjol adalah pada
kepemilikan. seorang wirausahawan bekerja dalam perusahaan yang
sekaligus sebagai pemilik usaha. kerja kerasnya akan dinikmati sendiri.

Bila bisnisnya mendatangkan laba, maka laba itu akan sebagian


besar dinikmati sendiri, namun bila rugi, dia akan tanggung jawab sendiri.
Itu semua terjadi karena dalam wirausahawan, seseorang menjadi pemilik
usahanya sendiri atau independent business ownership. oleh karenanya,
dalam wirausaha dituntut untuk mengembangkan kreativitas selain
keberanian dalam mengambil resiko yang merupakan syarat utama
seorang entrepreneur. kreativitas itu akan menuntun pengusaha untuk

4
mengawali perubahan dalam segala hal, termasuk produksi, pemasaran,
penanganan sumber daya manusia dan pengelolaan keuangan. sedangkan
keberanian dalam meneguhkan tulisan untuk mengajarkan laba dan
keberhasilan yang dicita-citakan.

Berbeda dengan wirausaha, manajemen mencakup koordinasi


proses-proses yang sudah berjalan, termasuk di dalam proses
produksi,proses pemasaran, pengolahan sumber daya manusia, dan
pengelolaan keuangan.Peter drucker mengatakan bahwa kewirausahaan
selalu mencari perubahan, menanggapi perubahan itu, dan memanfaatkan
sebagai suatu peluang.

C. BISNIS KELUARGA
perusahaan keluarga merupakan sesuatu yang penting. Di negara-
negara barat seperti di Amerika Serikat, berdasarkan definisi yang sempit
secara komparatif, pada awal 1990-an. perusahaan keluarga berjumlah
lebih dari 5 dari seluruh perusahaan, menyumbangkan 12% GDP dan
mempekerjakan 15% angkatan kerja. di Indonesia, dari hasil sensus
ekonomi 2016 terdapat 16.426.933 perusahaa. dari jumlah itu yang dapat
dikategorikan sebagai perusahaan keluarga sebanyak 82,44% (Jawa Pos 9
Februari 2017) dengan asumsi asumsi tertentu diperkirakan perusahaan
keluarga memberi kontribusi yang cukup besar, yaitu 30% dari GDP C
menyerap 70% angkatan kerja. perusahaan keluarga pada umumnya
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. memiliki dimiliki oleh kelompok keluarga tunggal yang dominan
dengan jumlah kepemilikan saham lebih dari 50%
2. dirasakan sebagai perusahaan

5
3. dikelola oleh orang-orang yang berasal dari keluarga pemilik
mayoritas saham.

perusahaan keluarga terdapat tiga kepentingan yang saling mempengaruhi


yaitu:

1. kepentingan bisnis
2. Kepentingan kepemilikan dan
3. kepentingan keluarga

ketika kepentingan tersebut seringkali bersinggungan


menimbulkan friksi yang bisa mengakibatkan Sinergi beberapa komponen
sehingga menghasilkan yang positif atau sebaliknya berakibat negatif.
perusahaan keluarga adalah bisnis yang dapat dimiliki dan dikelola oleh
satu atau lebih anggota keluarga. sejumlah bisnis keluarga generasi kedua
dan ketiga masih menganggap diri mereka sebagai bisnis keluarga Karena
kebanggaan keluarga dan keterikatan emosional bahkan ketika hanya salah
seorang anggota keluarga saja yang terlibat dalam perusahaan.bahkan
perusahaan keluarga merupakan suatu topik penelitian yang yang
memerlukan kajian tersendiri, Ia memang jelas berbeda dari penelitian
Manajemen perusahaan lain.

Hal ini, dikarenakan perusahaan keluarga melibatkan banyak emosi


dari anggota-anggota perusahaan yang terlibat didalamnya., juga karena
adanya pertalian darah dari para pemiliknya. Selain itu, perusahaan
keluarga di seluruh dunia ternyata memberi kontribusi yang tidak kecil
artinya bagi perekonomian negara masing-masing. (Tugiman 2015)
mengemukakan karakteristik perusahaan keluarga dalam konteks usaha
kecil adalah :

1. posisi kunci di dipegang keluarga


2. titik keuangan perusahaan cenderung berbaur dengan keuangan
keluarga
3. tidak adanya mekanisme pertanggungjawaban yang ketat,

6
4. motivasi kerja tinggi,
5. tidak adanya ke khususan dalam manajemen.

Hal ini menjadi alasan utama sebuah perusahaan keluarga cepat


beradaptasi dan menemukan bentuk bisnis yang cocok dan dengan segera
dapat meraih peluang dan sekaligus dapat menarik kendala yang ada.
Keluwesan dan kecepatan Penyesuaian dengan lingkungan yang berubah
itu menyebabkan keberhasilan dan sekaligus kegagalan perusahaan
keluarga. seringkali keluasan itu menyebabkan tumpang tindih tugas dan
peran yang justru merupakan sumber konflik. Pada titik ekstrim yang lain,
karakteristik perusahaan keluarga, justru membuat perusahaan keluarga
memilih strategi konservatif, bermain aman, bermain pada pasar yang
kurang kompetitif yang pertumbuhannya lambat.

Sementara itu, donckels dan frohlich setelah membandingkan


banyak perusahaan keluarga di 8 negara Eropa menemukan bukti bahwa
perusahaan keluarga secara konsisten menunjukkan jaringan yang lebih
terbatas, kurang kerja sama, berkolaborasi atau melakukan sub kontrak
dengan perusahaan lain. Oleh karena itu, (Perry 2016) mengatakan bahwa
sebagai konsekuensinya perusahaan tidak bisa memperoleh tingkat
keuntungan yang tinggi, cenderung stabil tidak dinamis. berbeda dengan
kondisi perusahaan keluarga di Cina dan negara-negara di Asia Timur dan
Tenggara.

Perusahaan keluarga cenderung dinamis pengambilan keputusan


cepat dan tidak bertele-tele karena didasari didasari oleh kepercayaan
sebagai dasar untuk Surviva,l mempunyai hubungan personal yang erat
dengan seluruh karyawan yang menabrak jenjang manajemen. Hardianto
mengatakan kondisi itu akan kondusif bagi perkembangan perusahaan
keluarga. berdasarkan kepercayaan itu, selain keputusan lebih cepat
diambil, juga memupuk disiplin dan budaya amanah. dengan
menghilangkan jenjang manajemen yang ada, akan menempatkan Setiap

7
karyawan berada pada posisi yang setara dengan karyawan yang lain
apapun jabatannya, sehingga menimbulkan komitmen yang lebih kuat. hal
ini juga memungkinkan pemilik milik jendela yang dipercayai dengan
mana monitor perusahaan berjalan efektif. sehingga kohesi yang diperoleh
perusahaan keluarga orang-orang Cina membuat responsif pada peluang
baru yang cocok dengan visi personal pemilik.
John Davis dan Morris Teguh mengatakan bahwa terdapat tiga
elemen pengaruh dalam bisnis keluarga, sebagai berikut:
1. keluarga, keberhasilan dalam keluarga diukur dalam artian
Harmoni, kesatuan, dan perkembangan individu yang bahagia
dengan harga diri yang Solid dan positif
2. bisnis, adalah entitas ekonomi di mana keberhasilan diukur bukan
pada harga diri dan kesenangan interpersonal individu, tetapi dalam
produk produktivitas dan profesionalisme. Sehingga Ukuran utama
seseorang terletak pada kontribusi terhadap pelaksanaan strategi,
pencapaian target, Dan profitabilitas perusahaan.
3. kepemilikan, didasarkan pada peran seseorang dalam investasi
dalam perusahaan, peran meminimalkan resiko mewakili
perusahaan berhubungan dengan pihak luar.
Dalam bisnis keluarga tiga elemen tersebut bercampur menjadi
satu bahkan batas-batas diantara ketiganya kabur dan tak tampak. banyak
fungsi menjadi tumpang tindih sehingga sering terjadi ketegangan
hubungan, tetapi banyak hal menunjukkan bahwa kesuksesan bisnis
keluarga dimulai dari kaburnya batas-batas itu.

D. MEMPERLUAS BISNIS
perubahan bersifat konstan di dalam maupun di sekitar organisasi.
setelah perusahaan yang didirikan oleh para wirausahawan berdiri tegak
menjulang, mengjagah, dan menggurita. Lalu perusahaan menjadi berat,
tinggi dan lamban, tidak ada lagi kreativitas, dan inovasi, yang ada
hanyalah rutinitas yang birokratis dan tidak fleksibel. ini akan

8
mengakibatkan kejumudan yang akan membuat suasana bisnis pada
kemunduran yang dimulai dengan suasana stagnasi.
salah satu gejalanya adalah, saat ini perusahaan dipimpin oleh
manajer manajer yang dulunya karyawan yang ikut sang wirausahaan
mulai dari bawah dan segala kondisinya, sehingga pada saat harus diatas
banyak yang kikuk berlaku sebagai seorang manajer. mereka berkembang
dari bawah tanpa dipersiapkan sebelumnya untuk menjadi pemimpin
mereka adalah tenaga lapangan yang terbiasa menjual barang sendiri
dengan cara-cara “salesman” mereka tidak terbiasa menjual dengan cara
“sales manager”.
Sementara itu, manajer yang baru direkrut setelah bisnis
memperbesar tidak memiliki pengalaman historis dengan Usahawan,
sehingga menimbulkan cara berpikir dan cara berkomunikasi. hambatan-
hambatan ini menyebabkan bisnis yang dibangun dari bawah memerlukan
kiat khusus untuk terus senantiasa dapat mengembangkan bisnisnya. cara-
cara entrepreneurship,seperti berani mengambil resiko, kreativitas, yang
menumbuhkan gairah inovasi perlu dimaknai dengan cara lain.
Untuk memadukan hal itu akhir-akhir ini dikembangkan pola
intrapreneurship sebagai kelanjutan dari entrepreneurship. di dalam
intrapreneurship Setiap karyawan diajarkan Bagaimana cara seorang
wirausaha dalam status sebagai karyawan perusahaan. salah satu
perusahaan yang telah sukses mengembangkan intrapreneurship adalah
Dupont yaitu menciptakan umpan udang baru yang idenya berasal dari
karyawan yang menyukai udang jadilah penemuan tersebut sebagai bisnis
yang bernilai jutaan dolar.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bisnis kecil diartikan sebagai bisnis yang dimiliki dan dikelola
oleh orang setempat, mungkin juga dibantu dengan beberapa orang
pegawai.di negara kita jumlah pegawai yang dikategorikan perusahaan
kecil adalah 50 orang, di USA sejumlah 500 orang. Dengan kriteria
semacam itu tentulah banyak sekali bisnis kecil di Indonesia bahkan di
dunia. wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang mampu mengambil
faktor-faktor produksi dan menggunakannya untuk memproduksi barang
dan jasa baru, menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan
orang lain.
Pengusaha yang sukses senantiasa berkonsentrasi penuh pada suatu
atau beberapa bidang yang memang benar-benar dikuasai nya. salah satu
pantangan pengusaha sukses adalah coba-coba. menghabiskan waktu juga
membuang kesempatan pendapatan keuntungan dengan tidak mengerjakan
usaha aslinya dengan sungguh-sungguh. konsentrasi pada bidang yang
dikuasainya adalah lebih baik meskipun tidak membesarkan usahanya.
menjadi wirausahawan yang sukses tidak boleh latah dan mengekor,
karena bisnis yang diawali dengan mengcopy sukses orang lain dan masuk
dalam kerumunan akan sangat berbahaya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Barrier, Bruce R. Ireland, R Duane. 2012, Entrepreneurship, successfully


launching New Ventures, fourth edition. Essex (England) : pearson
education.

Doguru, Mirela. 2012. “Management And Its Role In Market Economy”.


Procedia-social and behavioral sciences. Elsevier. 62. P. 536-539.

Hyvari, Irja. 2016. “Roles Of Top Management And Organizational


Project Management In The Effective Company Strategy Implementation
“. Procedia-Social And Behavioral Sciences. Elsevier. 226. P. 108-115.

Jones, Gareth R. George, Jennifer M. 2014, Contemporary Management,


Global Edition. Singapore: Mcgraw Hill Education.

Robbins, Stephen P. Coulter, Mary. 2014, Management, Global Edition.


Harlow (UK) : Pearson Education.

Schermerhorn, J.R. 2013, introduction to Management, Twelfth Edition.


Hoboken NJ (USA) : John Wiley

11

Anda mungkin juga menyukai