Oleh
Nama : Mira Fajria Rahma
NPM : 2136015002
Program Studi : Administrasi Bisnis
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat dan Karunia–Nya makalah “Manajemen Remuneraasi” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas. Dengan ketabahan penulis, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Hendaknya makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi para pembaca dan mahasiswa lainnya, khususnya diri kita sendiri dan
semua yang telah membaca makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah
wawasan yang lebih luas mengenai Perilaku Konsumen. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran
dan usulan untuk perbaikan tugas ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
5
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kompensasi.
2. Untuk mengetahui tujuan kompensasi.
3. Untuk mengetahui apa saja yang dapat mempengaruhi kompensasi.
BAB II
PEMBAHASAN
6
7
kesehatan, dana pensiun, gaji, cuti, santunan musibah. Sedangkan ditinjau dari
segi reformasi birokrasi, remunerasi adalah penataan kembali sistem
penggajian yang didasarkan pada perhitungan kinerja.
Dari beberapa pengertian remu nerasi diatas dapat disimpulkan bahwa
Remunerasi memiliki pengertian kesejahteran karyawan dalam bentuk imbalan
(reward) yang diterima pegawai sebagai akibat dari kinerja- kinerja tugas
dalam organisasi, termasuk diantaranya hadiah, penghargaan atau promosi
jabatan. Sistem penggajian merupakan bagian dari sistem remunerasi dan
merupakan salah satu implementasi atau penerapan hasil dari manajemen
kinerja. Pengertian ini mengisyaratkan bahwa keberadaan karyawan di dalam
suatu organisasi perusahaan tidak dapat diabaikan begitu saja sebab akan
terkait langsung dengan pencapaian tujuan perusahaan.
a. Dana Organisasi
10
Selain posisi dan jabatan, pendidikan dan pengalaman kerja juga merupakan
faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi. Pegawai yang lebih
berpengalaman dan berpndidikan lebih tinggi akan mendapat kompensasi
yang lebih besar dari pegawai yang kurang pengalaman dan atau lebih
rendah tingkat pendidikannya. Pertimbangan faktor ini merupakan wujud
penghargaan organisasi pada keprofesionalan seseorang. Pertimbangan ini
juga dapat memacu ka ryawan untuk meningkatkan pengetahuannya.
d. Jenis dan Sifat Pekerjaan
Besarnya kompensasi pegawai yang bekerja di lapangan berbeda dengan
pekerjaan yang bekerja dalam ruangan, demikian juga kompensasi untuk
pekerjaan klerikal akan berbeda dengan pekerjaan adminsitratif. Begitu pula
halnya dengan pekerjaan manajemen berbeda dengan pekerjaan teknis.
Pemberian kompensasi yang berbeda ini selain karena pertimbangan
profesioalisme pegawai juga kerena besarnya resiko dan tanggung jawab
yang dipikul oleh pegawai yang bersangkutan. Sebagai contoh,
dikebanyakan organisasi/perusahaan pegawai yang bertugas di lapangan
biasanya mendaptkan kompenasai antara 2 – 3 kali lipat dari pekerjaan di
dalam ruangan/kantor. Besarnya kompensasi sejalan dengan besarnya
resiko dan tanggung jawab yang dipikulnya.
3. Faktor Ekstern Organisasi
Contoh faktor ekstern pegawai dan organisasi yang mempengaruhi besarnya
kompensasi adalah sebagai berikut :
a. Penawaran dan Permintaan kerja
Mengacu pada hukum ekonomi pasar bebas, kondisi dimana penawaran (
supply) tenaga kerja ebih dari permintaan (demand ) akan menyebabkan
rendahnya kompensasi yang diberikan. Sebaiknya bila kondisi pasar kerja
menunjukkan besarnya jumlah permintaan tenaga kerja sementara
penawaran hanya sedikit, maka kompensasi yang diberikan akan besar.
Besarnya nilai kompensasi yang ditawarkan suatu organisasi merupakan
daya tarik calon pegawai untuk memasuki organisasi tersebut. Namun
dalam keadaan dimana jumlah tenaga kerja lebih besar dari lapangan kerja
yang tersedia, besarnya kompensasi sedikit banyak menjadi terabaikan.
12
b. Biaya hidup
Besarnya kompensasi terutama upah/gaji harus disesuaikan dengan
besarnya biaya hidup (cost of living). Yang dimaksud biaya hidup disini
adalah biaya hidup minimal. Paling tidak kompensasi yang diberikan harus
sama dengan atau di atas biaya hidup minimal. Jika kompensasi yang
diberikan lebih rendah dari biaya hidup minimal, maka yang terjadi adalah
proses pemiskinan bangsa.
c. Kebijaksanaan Pemerintah
d. Sebagai pemegang kebijakan, pemerintah berupaya melindungi rakyatnya
dari kesewenang-wenangan dan keadilan. Dalam kaitannya dengan
kompensasi, pemerintah menentukan upah minimum, jam kerja/hari, untuk
pria dan wanita, pada batas umur tertentu. Dengan peraturan tersebut
pemerintah menjamin berlangsungnya proses pemakmuran bangsa hingga
dapat mencegah praktek-praktek organisasi yang dapat memiskinkan
bangsa.
e. Kondisi Perekonomian Nasional
Kompensasi yang diterim oleh pegawai di negara-negara maju jauh lebih
besar dari yang diterima negara-negara berkembang dan atau negara miskin.
Besarnya rata-rata kompensasi yang diberikan oleh organsasi-organisasi
dalam suatu negara mencerminkan kondisi perekonomian negara tersebut
dan penghargaan negara terhadap sumber daya manusianya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan pengertian kompensasi lebih luas daripada sekedar gaji
atau upah, karena terdapat pula unsur penghargaan tidak langsung dan non-
finansial ke dalam konsep balas jasa (remuneration) secara keseluruhan.
Kompensasi berarti pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa baik yang
berupa uang (finansial) maupun yang tidak berupa uang (nonfinansial).
Kompensasi finansial terbagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu langsung dan tidak
langsung. Kompensasi Langsung adalah yang terdiri dari imbalan yang diterima
secara langsung, rutin atau periodik oleh pekerja atau karyawan. Kompensasi
langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam bentuk upah, gaji, dan
insentif. Sedangkan kompensasi tidak langsung meliputi semua pembayaran
yang tidak tercakup dalam kompensasi finansial langsung yang meliputi jaminan
sosial, asuransi PHK, asuransi kesehatan, pensiun, pelayanan karyawan, uang
tambahan misalnya uang resiko/bahaya.
Jika dikelola dengan baik, kompensasi akan membantu perusahaan untuk
mencapai tujuan serta memperoleh, memelihara dan menjaga karyawan dengan
baik. Setiap perusahaan atau organisasi manapun seharusnya dapat memberikan
kompensasi yang seimbang dengan beban kerja yang dipikul u ntuk menciptakan
tenaga kerja yang berdaya guna dan berhasil guna dapat terwujud. Dalam
pemberian kompensasi, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya.
3.2 Saran
Untuk semua para pelaku usaha atau instansi yang sekiranya masih
menggunakan SDM sebagai pekerja baiknya untuk tidak melupakanatau telat
dalam memberi hak-hak para pekerjanya yang sudah membantu menjalankan
organisasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rucky, Achmad. 2022. Manajemen Kinerja SDM Untuk Era Revolusi Industri 4.0.
Yogyakarta. Andi.
Winata, Edi. 2022. Kompensasi Dalam Kinerja Karyawan. Lombok Tengah. Pusat
Pengembangan Pendidikan dan Penelitian.
14