Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Disusun oleh :
BANDUNG
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kompensasi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada pihak yang sudah membantu dan sudah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terkepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan
baik dari segi kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami menerima saran dan kritik dari
Semoga Makalah tentang Kompensasi ini dapat memberikan manfaat dan menambah
ii
DAFTAR ISI
Tujuan ........................................................................................................................................ 2
iii
2.13. Undang undang yang mengatur Kompensasi ................................................................... 24
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Karyawan harus menerima hak – haknya sebagai karyawan yaitu imbalan atau kompensasi
setelah menjalankan kewajiban. Kompensasi adalah meliputi semua bentuk bayaran yang
diberikan kepada karyawan dan timbul dari hubungan kerja mereka. Kompensasi karyawan
memiliki dua komponen yaitu pembayaran finansial langsung (upah, gaji, bonus, intensif) dan
pembayaran finasial tidak langsung (asuransi dan liburan yang dibayar oleh pemberi kerja).
Masalah kompensasi yaitu suatu masalah yang sangat kompleks, namun paling penting bagi
Dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya, salah satu upaya yang ditempuh
organisasi untuk menciptakan kondisi tersebut adalah dengan memberikan kompensasi yang
Pentingnya kompensasi sebagai salah satu indikator kepuasan dalam bekerja sulit ditaksir,
karena pandangan – pandangan karyawan mengenai uang atau imbalan langsung nampaknya
sangat subjektif dan barang kali merupakan sesuatu yang sangat khas dalam industri. Tetapi pada
dasarnya dugaan adanya ketidakadilan dalam memberikan upah maupun gaji merupakan sumber
perselisihan dan semangat rendah dari karyawan itu sendiri. Oleh karena sangat penting sekali
1
untuk suatu perusahaan menentukan sistem manajemen kompensasi seperti apa yang akan
berlaku di perusahaannya.
III. TUJUAN
2
BAB 2
PEMBAHASAN TEORI
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa (kontra
prestasi) atas kerja mereka. Pada dasarnya kompensasi merupakan kontribusi yang diterima oleh
pegawai atas pekerjaan yang telah dikerjakannya, berdasarkan pendapat Andrew dapat
bersifat uang merupakan kompensasi yang diberikan kepada pegawai sebagai penghargaan dari
pelayanan mereka.
untuk mempertahankan sumber daya manusia sebagai komponen utama, dan merupakan
komponen biaya yang paling penting. Disamping pertimbangan tersebut, kompensasi juga
merupakan salah satu aspek berarti bagi pegawai, karena bagi individu/ pegawai besarnya
kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara para pegawai itu sendiri, keluarga
dan masyarakat. Bila kompensasi diberikan secara benar, pegawai akan termotivasi dan lebih
maupun yang bukan berupa uang (non financial), kompensasi berupa uang adalah upah
dasar/sistem gaji ditambah bayaran yang berdasarkan penampilan (prestasi). Kompensasi bukan
3
berupa uang adalah kategori umum tunjangan karyawan, program poteksi yang diamanatkan,
asuransi kesehatan, upah waktu tidak bekerja dan bermacam-macam tunjangan lainnya.
Kompensasi finansial terdiri dari bayaran yang diterima seseorang dalam bentuk upah,
gaji, komisi, dan bonus. Kompensasi finansial tidak langsung (tunjangan) meliputi seluruh
imbalan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi finansial langsung. Kompensasi jenis
ini meliputi beragam imbalan yang biasanya diterima secara tidak langsung oleh karyawan.
Kompensasi nonfinansial meliputi kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaan itu sendiri
atau dari lingkungan psikologis dan atau faktor – faktor psikologis dan fisik dalam lingkungan
kerja perusahaan.
Kompensasi sangat penting bagi pegawai maupun majikan. Hal ini karena kompensasi
merupakan sumber penghasilan bagi mereka dan keluarganya. Kompensasi juga merupakan
gambaran dalam status sosial bagi pegawai. Tingkat penghasilan sangat berpengaruh dalam
besar kecilnya kompensasi pegawai sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat jabatan,
dan masa kerja pegawai. Dalam menentukan kompensasi pegawai perlu berdasarkan penilaian
prestasi, kondite pegawai, tingkat pendidikan, jabatan dan masa kerja pegawai.
4
Kompensasi yang diberikan kepada pegawai sangat berpengaruh pada tingkat
kepuasan kerja dan motivasi kerja. Serta hasil kerja. Perusahaan yang menentukan tingkat upah
dengan penuh motivasi. Hal ini karena motivasi kerja pegawai banyak dipengaruhi oleh
Ada enam faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi, yaitu faktor pemerintah, penawaran
bersama, standar dan biaya kehidupan, upah perbandingan, permintaan dan persediaan, dan
kemampuan membayar. Hal ini sesuai dengan pendapat Leon C. Meggison (1981:401) yang
mengemukakan bahwa “The major factors that affect an organization’s compensation policies
and practices are; 1) Government factors, 2) Collective bargaining, 3) Standard and cost of
1. Faktor pemerintah
pajak penghasilan, penetapan harga baku, biaya transportasi/ angkutan, inflasi atau
pegawai
tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh perusahaan
kepada pegawainya. Hal ini terutama dilakukan oleh perusahaan dalam merekrut
pegawai yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yang sangat dibutuhkan di
perusahaan.
5
3. Standar dan biaya hidup pegawai
pegawai. Hal ini karena kebutuhan dasar pegawai harus terpenuhi. Dengan
terpenuhinya kebutuhan dasar pegawai dan keluarganya, maka pegawai akan merasa
aman. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan
pegawai dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Banyak penilitian menunjukkan bahwa ada korelasi tinggi antara motivasi kerja
pegawai dan prestasi kerjanya, ada korelasi positif antara motivasi kerja dan
persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi pasar pada saat itu perlu dijadilan
6. Kemampuan mambayar
6
2.4. Sistem dalam Kompensasi
Menurut Hasibuan (2011: 124) sistem pemberian kompensasi pada umumnya adalah sebagai
berikut:
1. Sistem Waktu
Dalam sistem waktu besarnya kompensasi (gaji dan upah) ditetapkan berdasarkan standar
waktu seperti jam, minggu, bulan. Kelebihan sistem waktu adalah administrasi upah
menjadi mudah dan besarnya kompensasi yang akan dibayarkan tetap. Kelemahannya
adalah pekerja yang malas pun mendapatkan kompensasi yang dibayarkan sebesar
perjanjian.
Dalam sistem hasil kompensasi yang dibayar selalu berdasarkan pada banyaknya hasil
yang diselesaikan bukan pada lamanya waktu pengerjaan. Sistem ini tidak bisa diterapkan
pada karyawan tetap (sistem waktu) dan jenis pekerjaan yang tidak memiliki standar fisik
Kelebihan sistem ini dapat memberikan kesempatan untuk karyawan yang bekerja
sunguh-sungguh serta berprestasi baik akan mendapatkan balas jasa yang lebih besar.
3. Sistem Borongan
Sistem borongan merupakan suatu cara memberik upah dengan menetapkan besarnya
jasa berdasarkan atas volume pekerjaan dan lama pengerjaannya. Penetapan besarnya
kompensasi berdasarkan sistem borongan yang cukup rumit lama mengerjakannya, serta
7
Sehingga dalam sistem borongan pekerjaan bisa mendapatkan kompensasi besar atau
Upah merupakan pembayaran berupa uang untuk pelayanan kerja atau uang yang
biasanya dibayarkan kepada pegawainya perjam, per hari, dan per setengah hari.
Sedangkan gaji merupakan uang yang dibayarkan kepada pegawai atas jasa
Dibawah ini dikekemukan prinsip upah dan gaji, yaitu tingkat bayaran, struktur bayaran,
1. Tingkat bayaran bisa diberikan tinggi, rata – rata, atau rendah bergantung pada
2. Struktur Pembayaran
Penentuan bayaran individu perlu didasarkan pada rata – rata tingkat bayaran,
4. Metode Pembayaran
8
Ada dua metode pembayaran, yaitu metode pembayaran yang didasarkan pada
5. Kontrol Pembayaran
dari biaya kerja. Pengendalian biaya merupakan faktor utama dalam administrasi
pembayaran upah.
benefit adalah nilai keuangan (moneter) langsung untuk pegawai yang secara cepat
Menurut Hasibuan didalam Kadarisman (2012: 12) tujuan pemberian kompensasi (balas jasa)
1. Ikatan Kerja Sama Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal
2. Kepuasan Kerja Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari
jabatannya.
9
3. Pengadaan Efektif Jika program kompensasi deterapkan cukup besar, pengadaan
4. Motivasi Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi
bawahannya.
5. Stabilitas Karyawan 11 Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta
eksternal konsistensi yang kompetatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena
6. Disiplin Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin
7. Pengaruh Serikat Buruh Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh
perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat
dihindarkan.
Menurut Yani (2012: 142) menjelaskan bahwa kompensasi dibedakan menjadi dua
bentuk, yaitu:
1. Kompensasi dalam bentuk Finansial Kompensasi finansial dibagi menjadi dua bagian,
yaitu kompensasi finansial yang dibayarkan secara langsung seperti gaji, upah, komisi
dan bonus. 13 Kompensasi finansial yang diberikan secara tidak langsung, seperti
10
2. Kompensasi dalam bentuk non finansial Kompensasi dalam bentuk non finansial
dibagi menjadi dua macam, yaitu yang berhubungan dengan pekerjaan dan yang
seperti ditempatkan dilingkungan kerja yang kondusif, fasilitas kerja yang baik dan
lain sebagainya.
Indikator Kompensasi Finansial Menurut Noe dalam Aulia dan Troena (2013: 4)
1. Upah dan gaji Imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur
uang dapat digunakan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi maka
mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerja.
mencakup asuransi kesehatan, cuti, pensiun, rencana pendidikan, dan rabat untuk
produk-produk perusahaan.
11
Upah Menurut Hasibuan dalam Kadarisman (2012: 122) mengemukakan bahwa:
“Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas
14 Menurut Rivai dan Sagala (2003: 761) mengemukakan tentang penggolongan upah,
1. Upah Sistem Waktu Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi (gaji, upah)
ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu, atau bulan. Besarnya upah
sistem waktu hanya didasarkan kepada lamanya bekerja bukan dikaitkan dengan
prestasi kerjanya.
2. Upah Sistem Hasil (output) Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi/upah ditetapkan
atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter, dan
kilogram. Besarnya upah yang dibayar selalu didasarkan kepada banyaknya hasil
3. Upah Sistem Borongan Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang
menyelesaikannya.
Menurut Antonio (2007: 164) menjelaskan tentang sistem upah berdasarkan pesan Nabi,
yaitu membayar upah buruh harus sesegera mungkin, sebelum keringat mereka kering.
12
Insentif Menurut Simamora dalam Kadarisman (2012: 182) mengemukakan bahwa:
mendasar dari insentif yaitu: “ meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai suatu
pengertian dari tunjangan yaitu: “Tunjangan karyawan (employee benefit) adalah pembayaran-
pembayaran (payment) dan jasa-jasa (service) yang melindungi dan melengkapi gaji pokok, dan
2. Memotivasi karyawan
13
10. Meningkatkan citra perusahaan dikalangan karyawan Terlalu sering karyawan menerima
tunjangan sebagaimana apa adanya, dan organisasi tidak menghasilkan nilai yang jelas
Teori keadilan menyatakan bahwa jika seseorang merasakan adanya ketidakadilan, akan muncul
ketegangan atau dorongan yang memotivasinya untuk mengurangi ketegangan dan keadilan yang
dirasakan. Dalam kompensasi, seseorang dapat menjumpai keadilan ekternal, internal dan
prosedual
Keadilan eksternal merujuk pada bagaimana tingkat bayaran suatu pekerjaan di sebuah
Keadilan internal merujuk pada sejauh mana tingkat bayaran pekerjaan tersebut adil
denganyang didapatkan oleh rekan kerjanya atau oleh pekerjaan yang sangat serupa
Keadilan procedural merujuk pada keadilan proses dan prosedur yang dirasakan yang
pekerjaan saat sekarang, potensi kerja yang akan datang, sifat dan hasil kerjanya. Syarat –
14
syarat penilai : Jujur, adil,objektif, memiliki pengetahuan unsur – unsur yang dinilai,
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang dan diberikan langsung
atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
perusahaan. Kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu kompensasi langsung berupa gaji,
upah, dan upah intensif kompensasi tidak langsung berupa kesejahteraan karyawan.
Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara priodik kepada karyawan tetap serta
mempunyai jaminan yang pasti. Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja
Upah intensif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu
yang prestasinya diatas prestasi standar. Upah intensif ini merupakan alat yang
dipergunakan pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi. Benefit dan service
tunjangan hari raya, uang pensiun, pakaian dinas, olahraga, dan darmawisata.
Sebagai Ukuran Untuk menguji bahwa progran tersebut, berkualitas atau tidak. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa indikator, yakni : 1) ketiadaan turnover, 2) Ketika menerapkan
dalam waktu tertentu dibanding dengan keinginannya, 4) ketika diakan survei data,
15
a. Pendeskripsian klasifikasi posisi pegawai
organisasi
resources.
Permasalahan kompensasi yang efektif harus pulan memperhatikan isu – isu yang
berkembang, yang berkaitan dengan masalah manajemen kompensasi. Isu – isu yang
ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang akan mempengaruhi
16
3) Peranan Pemerintah. Kedua belah pihak, yaitu serikat
manajer pemerintah.
d. Pay for Performance, adalah penambahan gaji untuk kinerja, karena anata
keseluruhan.
17
2.10. Prinsip – prinsip dalam Kompensasi
Dari diskursus yang terlah diketengahkan di muka, pada prinsipnya memnag tidak
ada metode paling realibel dalam menentukan kompensasi. Namun demikian, untuk menjamin
data dan analisi data yang terkait secara berhati-hati dan benar, selanjutnya hasil
analisis tersebut sebagai in put utama pada policy maker dalam membuat
keputusan kompensasi.
kompensasi semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan; ceteris paribus. Derajat kepuasan
yang semakin tinggi akan semakin meningkatkan motivasi karyawan dalam meraih kinerja yang
tinggi. Jika dikelola dengan baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan
dalam memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan optimum. Sebaliknya tanpa
kompensasi yang cukup, karyawan yang ada tidak saja mengekspresikan diri mereka dalam
bentuk protes keras dan mogok kerja, tetapi juga sangat mungkin meninggalkan perusahaan.
kepada karyawannya.
18
2. Setiap pekerjaan karyawan dinilai melalui proses evaluasi pekerjaan dan
kinerja;
Agar tujuan perusahaan dan harapan serta aspirasi individual terujud sesuai harapan maka dalam
sistem penghargaan atau kompensasi, yang idealnya merupakan kesepakatan pihak manajemen
karyawan;
memperkecil konflik.
Untuk menjembatani jurang antara kepentingan perusahaan di satu pihak dan pihak
lain kepentingan karyawan maka perusahaan perlu menerapkan manajemen kompensasi yang
layak. Maksudnya adalah untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan strategi bisnisnya
dan menjamin terjadinya keadilan kompensasi berbasis pertimbangan faktor-faktor internal dan
eksternal. Keadilan internal menjamin bahwa permintaan posisi kompensasi (finansial dan non-
finansial) seperti gaji dan upah serta kualifikasi seseorang dalam bidangnya yang lebih tinggi
akan dipenuhi sesuai dengan perilaku dan kinerjanya. Dan ini tentunya juga dengan
19
mempertimbangkan faktor eksternal yang menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan bakal
dikompensasi secara adil dengan membandingkannya dengan pekerjaan yang sama di pasar
kerja.
a. Layak
dan manajer.
b. Adil
Setiap orang harus dibayar secara adil sesuai dengan usaha, kemampuan, dan keahlian
mereka.
c. Seimbang
Upah, tunjangan dan penghargaan lain harus memberikan suatu paket penghargaan total
d. Efektif
Upah tidak boleh berlebihan, sesuai dengan kesanggupan organisasi untuk membayarnya.
e. Aman
Upah harus cukup membantu karyawan merasa aman dan membantunya untuk
f. Memberikan Insentif
20
Karyawan harus paham terhadap system pengupahan dan menganggap system tersebut
masuk akal baik bagi perusahaan maupun bagi diri mereka sendiri.
Proses imbalan. Kebijakan imbalan akan sangat dipengaruhi oleh falsafah imbalan organisasi.
1. Tingkat Imbalan
yang tinggi, gaji rata – rata, atau bahkan membayar gaji dibawah rata – rata. Kebijakan
gaji dimana disebut posisi gaji tergantung pada sejumlah faktor. Faktor tersebut
mencankup seberapa tinggi prestasi dituntut dari karyawannya, tingkat persaingan untuk
bukan berarti harus sama persis dengan tingkat harga pasar.kebijakan ini akan
dipengaruhi oleh falsafah imbalan perusahaan dan tekanan bisnis untuk bisa mendapatkan
dan mempertahankan staf berkualitas tinggi. Setiap perusahaan harus menarik dan
mempertahankan staf yang banyak dibutuhkan dimana harga imbalan di pasar pasti
menghadapi kenyataan dipasar. Proses manajemen gaji harus bisa mengatasi sebaik
21
3. Hubungan Imbalan dengan Kinerja Bisnis
Aspek kebijakan imbalan menghubungkan kinerja bisnis dengan gaji. Kebijakan ini
membayar dan bersarnya nilai yang diperoleh oleh perusahaan dan besarnya uang yang
dikeluarkan untuk gaji juga menjadi pertimbangan yang penting. Kebijakan ini akan
4. Imbalan Kontigen
Kebijakan imbalan perlu menentukan apakah organisasi ingin memberi gaji ata kinerja,
5. Fleksibilitas
beroperasi dalam menanggapi kondisi yang berubah cepat. Kebijakan imbalan harus
pendekatan manajemen yang agak luwes, serta perubahan atau variasi kebutuhan
6. Melibatkan Karyawan
Kebijakan dan praktik imbalan akan diterima dan dipahami, dan akan menjadi efektif jika
mengenai nilai – nilai perusahaan dan kontribusi yang diharapkan dari mereka untuk
22
8. Transparansi
gaji. Saat ini, kebijakan semacam itu tidak bisa lagi dipertahankan. Karyawan bisa
merasakan bahwa proses manajemen imbalan dalam perusahaan bersifat adil hanya
apabila mereka tahu apa kebijakan gaji tersebut dan penggunaannya untuk menentukan
23
Undang – Undang tentang Kompensasi
menetapkan upah minimum yang didasarkan pada kebutuhan hidup layak di setiap daerah.
Pastikan perusahaan Anda tidak mengupah pekerja di bawah upah minimum, karena bisa
dikenai ancaman pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama empat tahun serta
denda paling sedikit Rp 100 juta dan paling banyak Rp 400 juta. Seandainya perusahaan
231/MEN/2003.
Penangguhan diberikan untuk kurun waktu tertentu. Setelah itu, perusahaan wajib membayar
pekerja sesuai upah minimum yang berlaku saat itu. Berdasar putusan Mahkamah Konstitusi
24
2.5. Rumus Perhitungan Upah
Jam kedua dan seterusnya : 2 x 1/173 x upah sebulan. Atau 75% upah bila terdiri dari
10
upah pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap dengan ketentuan upah sebulan
25
C. Perhitungan lembur hari libur nasional
26
BAB 3
CONTOH KASUS
Setelah empat tahun bekerja, Lily Vernanda diberhentikan oleh PT. Metrox Fortuna yang hanya
bersedia memberikan uang kompensasi pesangon sebesar dua bulan upah. Tawaran tersebut,
kontan ditolak Lily. Ia meminta kepada Perusahaan, untuk memberikannya pesangon sebesar
empat bulan gaji, uang penghargaan dan hak-hak lainnya. Menurut Lily, Perusahaan tak hanya
memberhentikan dirinya saja, tetapi juga beberapa Pekerja lain dengan alasan sedang menderita
kerugian.
musyawarah, namun tidak berhasil. Akhirnya Lily mengajukan penyelesaian melalui Dinas
Tenaga Kerja. Setelah tiga kali dilakukan sidang mediasi, lanjut Lily, akhirnya diterbitkanlah
surat anjuran yang menyarankan Perusahaan membayar uang pesangon dua kali ketentuan
undang-undang, karena PT. Metrox Fortuna dianggap tidak mampu membuktikan kerugiannya.
“Jadi sebenernya yang di-PHK itu bukan saya sendiri, ada pengurangan di group Perusahaan
kami, Metrox Group,” ujar Lily, Senin (21/10/2019) usai menghadiri persidangan di Pengadilan
Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Menurutnya, memang
Perusahaan sudah memanggil beberapa teman Pekerja lainnya. Dirinya disodorkan surat
perjanjian bersama yang memaklumi adanya pengurangan Pekerja karena defisit keuangan.
27
“Di surat perjanjian bersama itu, dituliskan akan diberikan kompensasi dua bulan gaji.
Sedangkan saya bekerja empat tahun. Nah, di belakangnya surat itu, ada surat pengunduran diri.
Saya nggak mau tanda tangan dong,” lanjut Lily. Ia mengatakan, dengan tidak adanya
musyawarah, maka Perusahaan akan semakin diberikan kewajiban yang lebih berat.
“Saya sebenarnya tidak sampai menggugat dua kali ketentuan undang-undang ketenagakerjaan
ya. Saya sudah bilang dengan lawyernya (Perusahaan). Saya cuma menuntut dari awal kasus ini
dibawa ke Disnaker, saya hanya menuntut satu kali ketentuan,” tegas Lily. Dalam surat
gugatannya, ia yang ditempatkan sebagai Asisten Accounting Manager menggugat PT. Metrox
Fortuna untuk membayar uang kompensasi pesangon sebesar 11,5 kali gajiny
28
DAFTAR PUSTAKA
Website :
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/08/pengertian-kompensasi-tujuan-manfaat-jenis-
sistem-faktor-metode.html
https://www.karyaone.co.id/blog/cara-menghitung-lembur/
www.academia.edu
www.wikipedia.com
Buku :
29