Anda di halaman 1dari 17

BUPATI BANGKA TENGAH

KEPUTUSAN BUPATI BANGKA TENGAH


NOMOR : 188.45/ /DPPKAD/2015

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS SENSUS BARANG MILIK DAERAH


DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
TAHUN 2015

BUPATI BANGKA TENGAH,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) Peraturan Bupati
Bangka Tengah Nomor 65 Tahun 2009 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten
Bangka Tengah agar Pengelola dan Pengguna
melaksanakan sensus barang milik daerah setiap 5 (lima)
tahun sekali untuk menyusun Buku Inventaris dan Buku
Induk Inventaris beserta rekapitulasi barang milik daerah;

b. bahwa untuk melaksanakan Sensus Barang Milik Daerah


sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu untuk
ditetapkan Pedoman Teknis Sensus Barang Milik Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan b, maka perlu menetapkan Keputusan
Bupati Bangka Tengah tentang Pedoman Teknis Sensus
Barang Milik Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bangka Tengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang


Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4033);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten
Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten
Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4268);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Barangg milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 5533);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007


tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah;

6. Peraturan Dearah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 24


Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bangka Tengah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2008 Nomor
82), sebagaimana telag diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bangka Tengah Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bangka Tengah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011 Nomor
122);

7. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 14


Tahun 2009 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun
2009 Nomor 106);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 24


Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2015
(Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun
2014 Nomor 208);
9. Peraturan Bupati Bangka Tengah Nomor 65 Tahun 2009
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah
Kabupaten Bangka Tengah (Berita Daerah Kabupaten
Bangka Tengah Tahun 2009 Nomor 156), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Bupati Bangka Tengah
Nomor 22 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Bupati Bangka Tengah Nomor 65 Tahun 2009 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah
Kabupaten Bangka Tengah (Berita Daerah Kabupaten
Bangka Tengah Tahun 2014 Nomor 410);

10. Peraturan Bupati Bangka Tengah Nomor 40 Tahun 2014


tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2015
(Berita Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2014
Nomor 429);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Pelaksanaan sensus barang milik daerah di lingkungan


Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2015.

KEDUA : Melaksanakan Sensus Barang Milik Daerah di Lingkungan


Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah mulai bulan April
sampai dengan bulan Juli 2015, dengan tahapan pelaksanaan
sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis sensus barang milik
daerah Kabupaten Bangka Tengah yang tercantum dalam
lampiran yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini.

KETIGA : Pelaksanaan Sensus Barang Milik Daerah sebagaimana


dimaksud pada diktum KESATU dilakukan oleh Penguna
Barang SKPD.

KEEMPAT : Sensus Barang Milik Daerah dilaksanakan untuk tertib


administrasi Barang Milik Daerah melalui kegiatan :
1. mendata ulang seluruh barang yang berada dalam
penguasaan masing-masing unit pengelola barang;
2. menertibkan seluruh dokumen pendukung Barang Milik
Daerah;
3. melengkapi dokumen/surat-menyurat sebagai bukti
kepemilikan barang milik daerah yang sah; dan
4. mencatat data seluruh barang milik daerah ke dalam Buku
Inventaris.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini maka akan diubah perubahan dan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Koba
Pada tanggal ..........................

BUPATI BANGKA TENGAH,

ERZALDI ROSMAN

SALINAN SESUAI ASLINYA


SEKRETARIS DAERAH,

IBNU SALEH
LAMPIRAN: PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH
NOMOR : ..................................
TANGGAL : ....................................

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK


DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Barang Milik Daerah (BMD) merupakan salah satu unsur penting dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Oleh
karena itu pengelolaannya perlu dilakukan secara baik, tertib dan sistematis
untuk mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah
dengan tingkat efektifitas yang memadai. Salah satu bagian yang sangat
penting dalam siklus pengelolaan BMD adalah penatausahaan yang terdiri
dari kegiatan pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan. Inti kegiatan
penatausahaan adalah inventarisasi yakni kegiatan atau tindakan untuk
melakukan perhitungan, pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan,
pencatatan data dan pelaporan barang milik daerah dalam unit pemakaian.
Dari kegiatan inventarisasi disusun Buku Inventaris yang menunjukkan
semua kekayaan daerah yang bersifat kebendaan, baik yang bergerak maupun
yang tidak bergerak. Kegiatan Inventarisasi disamping dilakukan secara rutin
bersamaan dengan pencatatan langsung atas mutasi barang daerah juga perlu
dilakukan setiap lima tahun dalam bentuk sensus barang daerah untuk
mendapatkan data yang lebih akurat dan up to date. Untuk kelancaran
pelaksanaan sensus barang daerah maka perlu disusun petunjuk teknis yang
dapat dijadikan sebagai pegangan bagi para pelaksana sensus barang daerah
sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

I.2. Pengertian
Barang daerah adalah semua kekayaan daerah baik yang dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
maupun yang berasal dari perolehan lain yang sah baik yang bergerak
maupun yang tidak bergerak beserta bagian-bagiannya ataupun yang
merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur atau
ditimbang termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan kecuali uang dan surat-
surat berharga lainnya.
Sensus barang daerah adalah kegiatan inventarisasi yang dilaksanakan
secara khusus dan menyeluruh untuk mengakuratkan pelaksanaan
pencatatan semua barang milik daerah Kabupaten dan barang Provinsi serta
barang Inventaris milik Negara yang digunakan/dikuasai oleh Pemerintah
Kabupaten dengan cara pencocokan data yang tersedia dengan kondisi
lapangan dan pencatatan langsung terhadap barang–barang yang belum
tercatat, serta melakukan Verifikasi sehingga diperoleh data yang lengkap dan
terinci sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
Pengelola barang daerah adalah Sekretaris Daerah sebagai pejabat yang
berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi pengelolaan barang
milik daerah.
Pembantu pengelola barang daerah adalah Kepala Dinas Pendapatan,
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sebagai pejabat yang bertanggungjawab
mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada
pada satuan kerja perangkat daerah.
Pengguna barang daerah adalah Kepala SKPD sebagai pejabat
pemegang kewenangan penggunaan barang daerah.
Kuasa penggunaan barang daerah adalah kepala satuan kerja atau
pejabat yang ditunjuk oleh pengguna untuk menggunakan barang milik
daerah yang berada dalam penguasaannya.
Pengurus barang milik daerah adalah pegawai yang diserahi tugas
untuk mengurus barang daerah dalam proses pemakaian yang ada di setiap
satuan kerja perangkat daerah/unit kerja.
Penyimpan barang milik daerah adalah pegawai yang diserahi tugas
untuk menerima, menyimpan, dan mengeluarkan barang.

I.3. Tujuan
 Tersedianya data mutakhir secara rinci tentang barang milik daerah
Kabupaten Bangka Tengah meliputi volume/jumlah fisik, spesifikasi,
kondisi (baik/rusak ringan/rusak berat) dan sebagainya yang
didokumentasikan dalam Buku Induk Inventaris Barang Kabupaten
Bangka Tengah yang dapat mendukung validitas nilai aset tetap dalam
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;
 Tersedianya data mutakhir tentang barang milik Pemerintah Kabupaten
Bangka Tengah, serta pihak lainnya yang dikuasai dan dimanfaatkan oleh
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah;
 Tersedianya informasi akurat yang dapat dimanfaatkan untuk
perencanaan, penentuan kebutuhan, penganggaran, pengadaan,
penyimpanan, dan penyaluran, pemeliharaan, penghapusan,
pengendalian, pemberdayaan/pemanfaatan dan pengamanan barang milik
daerah; dan
 Terlaksananya pemutakhiran dan legalisasi status penggunaan barang
milik daerah pada setiap SKPD/BUMD/Unit Kerja.

I.4. Azas
 Azas Komprehensifitas, yaitu adanya kesatuan kegiatan yang sama pada
seluruh SKPD/BUMD/UnitKerja/Sub Unit Kerja se-Kabupaten Bangka
Tengah untuk melaksanakan pendataan selengkap-lengkapnya terhadap
seluruh aset yang dikuasainya baik digunakan langsung oleh SKPD
maupun dimanfaatkan oleh pihak lain;
 Azas Fleksibilitas, yaitu bahwa pendataan dilaksanakan secara sederhana,
mudah dan tidak rumit namun dapat menyajikan semua data barang yang
diperlukan;
 Azas efisiensi, yaitu bahwa data yang diperlukan dapat diperoleh secara
lengkap serta dapat mencapai sasaran yang diharapkan dengan
memanfaatkan bahan, peralatan, waktu, tenaga, dan biaya yang tersedia;
dan
 Azas Kontinuitas, yaitu bahwa data yang diperoleh cukup memadai untuk
dijadikan sebagai dasar manajemen aset dan dapat dipergunakan secara
berkelanjutan dalam perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan,
penyimpanan, dan penyaluran, pemeliharaan, penghapusan,
pengendalian, pemberdayaan/pemanfaatan dan pengamanan barang milik
daerah.

I.5. Sasaran Sensus Barang Daerah


Sasaran sensus adalah seluruh barang daerah, meliputi :
1) Barang milik daerah Kabupaten Bangka Tengah, termasuk barang yang
dibeli atas beban dana tugas pembantuan, dana dekonsentrasi dan barang
yang dipisahkan pada Perusahaan Daerah/Badan Usaha Milik Daerah;
2) Barang milik/kekayaan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
yang dipergunakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah; dan
3) Barang milik/kekayaan negara atau pemerintah pusat yang dipergunakan
oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah. Barang milik daerah yang
dipisahkan adalah barang daerah yang pengelolaannya berada pada
perusahaan daerah atau badan usaha milik daerah lainnya yang
anggarannya dibebankan pada anggaran perusahaan daerah atau badan
usaha milik daerah lainnya.

I.6. Penyelenggara
Sensus Barang Daerah ini dilaksanakan oleh Tim Teknis Sensus Barang
Daerah Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, yang keanggotaannya terdiri
dari unsur DPPKAD, Pengurus Barang dan Penyimpan Barang, pada setiap
Unit/Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah serta unsur terkait
lainnya. Hasil sensus diverifikasi oleh Tim Pendamping/Penyusun Sensus
Barang Daerah yang terdiri atas unsur Inspektorat dan DPPKAD Kabupaten
Bangka Tengah. Tim Teknis Sensus Barang Daerah dan Tim Verifikasi Sensus
Barang Daerah ditetapkan dengan Keputusan Bupati Bangka Tengah.

II. MEKANISME PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH


Dalam pelaksanaan pengumpulan data Sensus Barang Daerah dimulai
dari satuan kerja terendah secara berjenjang.
Semua pengguna/kuasa pengguna melaksanakan Sensus Barang
Daerah dengan tahapan dimulai dari Satuan Kerja/Sub Unit terendah
sebagai berikut :
1) Kecamatan.
Setiap Camat mengisi :
 Kartu Inventaris Barang (KIB).
- KIB A : Tanah
- KIB B : Mesin dan Peralatan
- KIB C : Gedung dan Bangunan

- KID D : Jalan, Irigasi dan Jaringan


- KIB E : Aset Tetap Lainnya
 Sesuai dengan petunjuk pengisian KIB masing-masing rangkap 2 (dua).
 Kartu Inventaris Ruangan (KIR), berdasarkan letak barang menurut
ruangan masing-masing.
 Membuat Berita Acara sensus, Catatan Atas Laporan Sensus dan
format-format lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sensus (format
terlampir)
 Buku Inventaris barang yang berada di Kecamatan yang bersangkutan
dalam rangkap 3 (tiga). Dari Buku Inventaris dimaksud harus dibuatkan
Rekapitulasinya.
 Lembar ke 3 disimpan di Kantor Camat sebagai arsip (Buku Inventaris
Kecamatan), sedangkan lembar ke 1 s/d 2 dikirimkan/disampaikan ke
Kabupaten Bangka Tengah melalui pengelola/pembantu pengelola.

Buku Inventaris Kecamatan, yakni :


a. Buku Inventaris Barang Daerah Kabupaten sebanyak 3 rangkap.
b. Buku Inventaris Barang Daerah Provinsi sebanyak 3 rangkap.
c. Buku Inventaris Barang Milik Negara sebanyak 3 rangkap (kalau ada).
Masing-masing dicatat secara terpisah sesuai pemilikan barangnya,kalau
ada di Kecamatan tersebut, begitu juga untuk KIB dan KIR.

2) Sekolah Negeri (TKN/SDN/SMPN/SMAN/SMKN).


Setiap Kepala sekolah mengisi :
 Kartu Inventaris Barang KIB):
- KIB A : Tanah
- KIB B : Mesin dan Peralatan
- KIB C : Gedung dan Bangunan
- KID D : Jalan, Irigasi dan Jaringan
- KIB E : Aset Tetap Lainnya
 sesuai dengan petunjuk pengisian KIB masing-masing rangkap 2 (dua).
 Kartu Inventaris Ruangan (KIR), berdasarkan letak barang menurut
ruangan masing-masing.
 Membuat Berita Acara sensus, Catatan Atas Laporan Sensus dan
format-format lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sensus (format
terlampir)
 Buku Inventaris barang yang berada di sekolah yang bersangkutan
dalam rangkap 5 (lima), lembar ke-5 pada sekolah yang bersangkutan
sebagai arsip (Buku Inventaris sekolah). Sedangkan lembar ke 1 s/d 4
dikirimkan/disampaikan ke kuasa pengguna/UPTD Dindik.

Buku Inventaris sekolah, yakni :


a. Buku Inventaris Barang Daerah Provinsi sebanyak 5 rangkap.
b. Buku Inventaris Barang Daerah Kabupaten sebanyak 5 rangkap.
c. Buku Inventaris barang milik negara sebanyak 5 rangkap (kalau ada).

masing-masing dicatat secara terpisah sesuai pemilikan barangnya, kalau ada


di sekolah tersebut, begitu juga untuk KIB dan KIR.

3) Kuasa pengguna atau unit pelaksana teknis Daerah sekolah.


Setiap kuasa pengguna atau unit pelaksana teknis daerah sekolah
mengisi:
 Kartu Inventaris Barang (KIB) .
- KIB A : Tanah
- KIB B : Mesin dan Peralatan
- KIB C : Gedung dan Bangunan
- KID D : Jalan, Irigasi dan Jaringan
- KIB E : Aset Tetap Lainnya
 sesuai dengan petunjuk pengisian KIB masing-masing rangkap 2 (dua).
 Kartu Inventaris Ruangan (KIR) berdasarkan letak barang menurut
ruangan masing-masing.
 Membuat Berita Acara sensus, Catatan Atas Laporan Sensus dan
format-format lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sensus (format
terlampir).
 Buku Inventaris barang yang berada di kuasa pengguna atau unit
pelaksana teknis sekolah yang bersangkutan dalam rangkap 4 dan
setelah diisi, kemudian menggabungkan dengan Buku Inventaris dari
semua Satuan Kerjanya menjadi Buku Inventaris kuasa pengguna
(UPTD). Dari Buku Inventaris dimaksud harus dibuatkan
Rekapitulasinya.
 Lembar ke 4 disimpan di kuasa pengguna/UPTD sebagai arsip,
sedangkan lembar ke 1 s/d 3 dikirimkan/disampaikan ke Dinas
Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah

Buku Inventaris kuasa pengguna/UPTD sekolah, yakni :


a. Buku Inventaris Barang Daerah Propinsi sebanyak 4 rangkap.
b. Buku Inventaris Barang Daerah Kabupaten sebanyak 4 rangkap.
c. Buku Inventaris Barang Milik Negara sebanyak 4 rangkap (kalau ada).
Masing-masing dicatat secara terpisah sesuai pemilikan barangnya, kalau
ada di kuasa pengguna/UPTD sekolah tersebut, begitu juga untuk KIB
dan KIR.

4) Puskesmas.
Setiap Puskesmas mengisi :
 Kartu Inventaris Barang (KIB) .
- KIB A : Tanah
- KIB B : Mesin dan Peralatan
- KIB C : Gedung dan Bangunan
- KID D : Jalan, Irigasi dan Jaringan
- KIB E : Aset Tetap Lainnya
 sesuai dengan petunjuk pengisian KIB masing-masing rangkap 2 (dua).
 Kartu Inventaris Ruangan (KIR) berdasarkan letak barang menurut
ruangan masing-masing.
 Membuat Berita Acara sensus, Catatan Atas Laporan Sensus dan
format-format lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sensus (format
terlampir)
 Buku Inventaris barang yang berada di Puskesmas yang bersangkutan
dalam rangkap 4 dan setelah diisi, kemudian menggabungkan dengan
Buku Inventaris dari semua Satuan Kerjanya menjadi Buku
Inventaris Puskesmas. Dari Buku Inventaris dimaksud harus
dibuatkan Rekapitulasinya.
 Lembar ke 4 disimpan di Puskesmas sebagai arsip, sedangkan lembar
ke 1 s/d 3 dikirimkan/disampaikan ke Dinas Kesehatan.

Buku Inventaris Puskesmas, yakni :


a. Buku Inventaris Barang Daerah Propinsi sebanyak 4 rangkap.
b. Buku Inventaris Barang Daerah Kabupaten sebanyak 4 rangkap.
c. Buku Inventaris Barang Milik Negara sebanyak 4 rangkap (kalau ada).
Masing-masing dicatat secara terpisah sesuai pemilikan barangnya, kalau
ada di Puskesmas tersebut, begitu juga untuk KIB dan KIR.

5) Pengguna barang (SKPD).


Setiap SKPD mengisi :
 Kartu Inventaris Barang (KIB) .
- KIB A : Tanah
- KIB B : Mesin dan Peralatan
- KIB C : Gedung dan Bangunan
- KID D : Jalan, Irigasi dan Jaringan
- KIB E : Aset Tetap Lainnya
 sesuai dengan petunjuk pengisian KIB masing-masing rangkap 2 (dua).
 Kartu Inventaris Ruangan (KIR) berdasarkan letak barang menurut
ruangan masing-masing.
 Membuat Berita Acara sensus, Catatan Atas Laporan Sensus dan
format-format lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sensus (format
terlampir)
 Buku Inventaris barang yang berada di SKPD yang bersangkutan dalam
rangkap 4 dan setelah diisi, kemudian menggabungkan dengan Buku
Inventaris dari semua kuasa pengguna/UPTD menjadi Buku Inventaris
SKPD. Dari Buku Inventaris dimaksud harus dibuatkan
Rekapitulasinya.
 Lembar ke 4 disimpan di SKPD sebagai arsip, sedangkan lembar ke 1
s/d 3 dikirimkan/disampaikan ke pengelola.

Buku Inventaris SKPD, yakni :


a. Buku Inventaris Barang Daerah Propinsi sebanyak 3 rangkap.
b. Buku Inventaris Barang Daerah Kabupaten sebanyak 3 rangkap.
c. Buku Inventaris Barang Milik Negara sebanyak 3 rangkap (kalau ada).

Masing-masing dicatat secara terpisah sesuai pemilikan barangnya, kalau


ada di SKPD tersebut, begitu juga untuk KIB dan KIR.

6) Bagian pada Sekretariat Daerah.


Setiap bagian pada Sekretariat Daerah (termasuk pengurus barang Bupati
dan Wakil Bupati) mengisi :
 Kartu Inventaris Barang (KIB) :
- KIB A : Tanah
- KIB B : Mesin dan Peralatan
- KIB C : Gedung dan Bangunan
- KIB D : Jalan, Irigasi dan Jaringan
- KIB E : Aset Tetap Lainnya
 sesuai dengan petunjuk pengisian KIB masing-masing dalam rangkap 2
(dua).
 Kartu Inventaris Ruangan (KIR) berdasarkan letak barang menurut
ruangan masing-masing.
 Membuat Berita Acara sensus, Catatan Atas Laporan Sensus dan
format-format lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sensus (format
terlampir)
 Buku Inventaris barang yang berada di kuasa pengguna Unit Setda
Kabupaten dalam rangkap 3 (tiga ) barang-barang yang ada pada
Sekretariat Daerah dan setelah diisi, kemudian menggabungkannya
dari semua Satuan Kerja /Sub Unit Setda, Lembar ke 3 (tiga) disimpan
di Unit Setda sebagai arsip (Buku Inventaris Unit Setda), sedangkan
lembar ke 1 dan 2 dikirimkan/disampaikan ke Pengelola/pembantu
Pengelola.

Buku Inventaris Unit/Satuan Kerja Setda Kabupaten yakni :


a. Buku Inventaris Barang Daerah Provinsi sebanyak 3 rangkap
b. Buku Inventaris Barang Kabupaten sebanyak 3 rangkap.
c. Buku Inventaris Barang milik Negara sebanyak 3 rangkap (kalau ada).
masing-masing dicatat secara terpisah sesuai pemilikan barangnya, kalau
ada di Kuasa pengguna unit Setda Kabupaten tersebut, begitu juga untuk
KIB dan KIR.

7) Kabupaten
Menerima Buku Inventaris dari semua SKPD (termasuk Satuan Kerjanya)
dan Unit/bagian Setda Kabupaten. Dalam rangkap 2 (dua).
Buku-buku Inventaris sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b
tersebut dikompilasi pengelola/pembantu pengelola sebagai pusat
Inventarisasi, maka diperoleh :
 Buku Induk Inventaris Barang Daerah Kabupaten sebanyak 2 rangkap ke
1 (satu) asli disimpan di Kabupaten ke 2 (dua) dikirim /disampaikan ke
Provinsi,
 Buku Inventaris Barang Provinsi, sebanyak 2 rangkap, ke 1 (satu) asli
disampaikan ke Provinsi ke 2 (dua) disimpan di Kabupaten.
 Buku Inventaris Barang milik Negara sebanyak 2 (dua) rangkap (kalau
ada).
 Ke 1 (satu) asli disampaikan ke masing-masing Departemen, ke 2 (dua)
disimpan di Kabupaten.
 Buku Induk Inventaris Barang Kabupaten dibuat daftar Rekapitulasi
Induk untuk menggambarkan jumlah barang Kabupaten Bangka Tengah.
 Menerima Berita Acara sensus, Catatan Atas Laporan Sensus dan format-
format lain dari SKPD dan bagian Setda.

III. TAHAPAN KEGIATAN SENSUS


3.1. Persiapan
Untuk kelancaran pelaksanaan sensus Panitia Sensus Barang Milik
Daerah Kabupaten Bangka Tengah menyiapkan hal-hal sebagai berikut :
1) Membentuk Panitia Sensus Barang Daerah;
2) Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sensus Barang Milik Daerah;
3) Sosialisasi bagi Petugas Pelaksana Sensus Barang Milik Daerah Kabupaten
Bangka Tengah;
4) Menyiapkan Petunjuk Pelaksanaan serta formulir-formulir berupa :
- chek list daftar kelengkapan sensus BMD
- daftar pemanfaatan BMD (sewa/pinjam pakai)
- daftar aset tetap yang sudah tidak digunakan/tutup atau pun belum
digunakan
- daftar barang yang tercatat dua kali
- daftar barang hilang
- daftar barang rusak berat
- daftar aset tetap tanpa dokumen (KIB A sampai KIB E)
- daftar aset tetap yang belum tercatat dalam laporan inventaris BMD

3.2. Tahap Pelaksanaan


1) Penyampaian formulir sampai unit kerja terendah;
2) Melaksanakan sensus barang milik daerah di masing-masing di
SKPD/wilayah dengan mengisi KIB dan KIR serta formulir-formulir yang
dibutuhkan;
3) Penyelesaian hasil sensus barang milik daerah dengan menyampaikan
buku inventaris oleh unit kerja terendah kepada atasan;
4) Pembuatan Daftar Rekapitulasi oleh unit/satuan kerja;
5) Mengawasi dan mengevaluasi hasil sensus barang dalam SKPD/wilayah
masing-masing;
6) Membuat Buku Induk Inventaris Kabupaten Bangka Tengah;
7) Melaporkan hasil sensus barang Kabupaten Bangka Tengah kepada
Departemen Dalam Negeri.

3.3. Kodefikasi Barang Daerah


Kodefikasi adalah pemberian pengkodean barang pada setiap barang
inventaris milik Pemerintah Daerah yang menyatakan kode lokasi dan kode
barang. Tujuan pemberian kodefikasi adalah untuk mengamankan dan
memberikan kejelasan status kepemilikan dan status penggunaan barang
pada masing-masing pengguna. Kodefikasi Kepemilikan, untuk masing-masing
tingkatan pemerintahan sebagai berikut :
1) Barang milik pemerintah kabupaten (12).
2) Barang milik pemerintah provinsi (11).
3) Barang milik pemerintah pusat (kalau ada 00).

Dalam rangka kegiatan sensus barang daerah, setiap barang daerah harus
diberi nomor kode sebagai berikut :
1. Nomor Kode Lokasi
Nomor Kode Lokasi menggambarkan/menjelaskan status kepemilikan
barang, Provinsi, Kabupaten, bidang, SKPD dan unit kerja serta tahun
pembelian barang.
Nomor Kode Lokasi terdiri 14 digit.
- Nomor Kode urutan Provinsi Bangka Belitung adalah 29.
- Nomor Kode urutan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah adalah 05.

Format kode lokasi.

(1) angka atau digit nomor kode lokasi ditulis secara berurutan dalam suatu
garis datar.
(2) digit 1 dan 2, Kode komponen kepemilikan barang
Penulisan kode komponen kepemilikan barang sebagai berikut:
a. Barang milik Pemerintah Pusat dengan Nomor Kode 00
b. Barang milik Pemerintah Daerah Provinsi dengan Nomor Kode 11
c. Barang milik Pemerintah Daerah Kabupaten dengan Nomor Kode 12
(3) digit 3 dan 4, Kode Provinsi Bangka Belitung dengan nomor Kode 29
(4) digit 5 dan 6, Kode Kabupaten Bangka Tengah dengan nomor kode 05
(5) digit 7 dan 8, kode bidang
Kode bidang ini merupakan pengelompokan Bidang Tugas yang terdiri
dari 20 bidang.
(6) digit 9 dan 10, kode SKPD.
Kode unit merupakan penjabaran dari Bidang Tugas kepada Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) sesuai struktur organisasi Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangka Tengah.
(7) digit 11 dan 12, Tahun Pembelian/Pengadaan/Pembangunan.
Nomor Kode Tahun pembelian/perolehan barang dituliskan 2 angka
terakhir (misalnya tahun pembelian/perolehan 1997, maka ditulis Nomor
Kodenya 97, tahun pembelian/perolehan tahun 2009 ditulis 09 tahun
2010 ditulis 10 dan seterusya. Barang yang tidak diketahui tahun
pembelian/perolehannya, supaya dibandingkan dengan barang yang
sama, sejenis, type, merk, bahan, cc dan sebagainya dan penetapan
prakiraan tahun tersebut ditetapkan oleh pengurus barang.

2. Nomor Kode Barang


a) Nomor kode barang diklasifikasikan ke dalam 5 (golongan) yaitu:
(1) Tanah
(2) Mesin dan Peralatan
(3) Gedung dan Bangunan
(4) Jalan, Irigasi dan Jaringan
(5) Aset Tetap Lainnya

b) Penggolongan barang terbagi atas Bidang, Kelompok, Sub Kelompok


dan sub-sub Kelompok/Jenis barang.

c) Nomor Kode golongan, bidang, kelompok, sub kelompok dan Sub-


Sub kelompok/jenis barang sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 41 (Permendagri 17 tahun 2007)

d) Nomor Kode barang terdiri atas 14 (empat belas) digit yang tersusun
berurutan ke belakang dibawah suatu garis lurus sebagai berikut :

(1) digit 1 dan 2, Kode Golongon Barang


(2) digit 3 dan 4, Kode Bidang
(3) digit 5 dan 6, Kode Kelompok
(4) digit 7 dan 8, Kode Sub Kelompok
(5) digit 9 dan 10, Kode Sub Kelompok/Jenis Barang
(6) digit 11,12,13 dan 14, Kode Nomor Register, yang
menunjukkan nomor urut barang sejenis.
3. Nomor Register
Nomor register merupakan nomor urut pencatatan dari setiap barang,
pencatatan terhadap barang yang sejenis, tahun pengadaan sama,
besaran harganya sama meja dan kursi jumlahnya 150, maka
pencatatannya dapat dilakukan dalam suatu format pencatatan dalam
lajur register, ditulis: 0001 s/d 0150. Nomor urut pencatatan untuk
setiap barang yang spesifikasi, type, merk, jenis berbeda, maka nomor
registernya dicatat tersendiri untuk masing-masing barang.

3.4. Verifikasi Hasil Pendataan


a. Verifikasi Hasil Pendataan dilakukan setelah memperoleh data hasil
pengisian format dari SKPD (termasuk Satuan Kerjanya) yang
dikompilasi oleh Panitia Sensus Barang Milik Daerah Pemerintah
Kabupaten Bangka Tengah;
b. Untuk kepentingan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan sensus,
verifikasi dapat dilakukan dalam waktu yang relatif bersamaan
dengan kegiatan pendataan ;
c. Pelaksanaan verifikasi bertujuan untuk melakukan koreksi terhadap
laporan inventarisasi BMD dari SKPD, kebenaran administrasi dan
dokumen kepemilikan dan penentuan ganti rugi;
d. Hasil verifikasi format KIB, Rekapitulasi Hasil Sensus (RHS) dan
Daftar Usulan Barang yang Akan Dihapus diserahkan kepada Panitia
Sensus Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah;
e. Hasil Verifikasi atas Daftar Usulan Barang yang akan dilakukan
Tuntutan Ganti Rugi disampaikan kepada TPTGR Kabupaten Bangka
Tengah.

3.5. Pelaporan dan Pemukhtahiran Data Hasil Sensus


a. Panitia Sensus barang milik daerah Pemerintah Kabupaten Bangka
Tengah
1) Panitia Sensus Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten
Bangka Tengah menerima Data Format KIB Hasil Sensus pada
seluruh SKPD yang telah diverifikasi selanjutnya melakukan
kompilasi data tersebut menjadi Buku Induk Inventaris (BII) dan
Rekapitulasi Buku Induk Inventaris (RBII) berdasarkan pemilik
barang yakni :
- Barang Milik Daerah Kabupaten Bangka Tengah;
- Barang Milik Daerah Provinsi Bangka Tengah (kalau ada);
- Barang Milik Negara (kalau ada).
2) Panitia Sensus barang milik daerah Pemkab Bangka Tengah
menyerahkan BII dan RBII kepada Pengelola/Pembantu untuk
diteruskan sebagai laporan secara berjenjang.
3) Pengelola/Pembantu Pengelola mengusulkan penetapan Status
Penggunaan Barang Daerah Kepada Bupati berdasarkan lokasi dan
penggunaan barang sesuai hasil sensus.
4) Pengelola/Pembantu Pengelola memproses penghapusan barang
sesuai daftar usulan barang yang akan dihapus berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
5) DPPKAD selaku pembantu pengelola barang milik daerah
mengkoordinir pemutakhiran data sesuai mutasi barang daerah
pada SKPD serta penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah
pada umumnya.

b. Pengurus Barang SKPD/ Unit Kerja


1) Pengurus barang SKPD/Sub Unit Kerja menyesuaikan KIB sesuai
dengan hasil verifikasi
2) Berdasarkan KIB verifikasi, pengurus barang SKPD/Sub Unit
Kerja membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris
(BI) dan Rekapitulasi Buku Inventaris (RBI) berdasarkan pemilik
barang yakni :
- Barang Milik Daerah Kabupaten Bangka Tengah;
- Barang Milik Provinsi Bangka Belitung (kalau ada);
- Barang Milik Negara (kalau ada).
3) Cakupan data SKPD/Unit Kerja meliputi akumulasi organisasi
kerja dibawahnya secara berjenjang
4) Pengurus barang SKPD menyerahkan KIB, KIR, BI, RBI kepada
pimpinan masing-masing selaku Penguna Barang/Kuasa
Pengguna Barang.
5) Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang Mengkoordinir
pemutakhiran data sesuai mutasi barang daerah serta
penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah pada umumnya
yang ada pada masing-masing SKPD/Unit Kerja.
IV. JADWAL PELAKSANAAN

V. PENUTUP

Demikian Petunjuk teknis ini dibuat sebagai pedoman dalam


pelaksanaannya.

Koba, April 2015

a.n. BUPATI BANGKA TENGAH


SEKRETARIS DAERAH

IBNU SALEH, MM.

Anda mungkin juga menyukai