Makalah Teknologi Hasil Perikanan Kualitas Hasil Perikanan Berdasarkan Parameter Kimia Mikrobiologi Dan Organoleptic
Makalah Teknologi Hasil Perikanan Kualitas Hasil Perikanan Berdasarkan Parameter Kimia Mikrobiologi Dan Organoleptic
Disusun Oleh:
BURHANUDDIN
(22160019)
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadhirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul:
“Kualitas Hasil Perikanan Berdasarkan Parameter Kimia, Mikrobiologi dan
Organoleptic” ini dapat diselesaikan sesuai dengan target dan waktu yang
direncanakan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada:
1. Raulita Maulidia, S.TP., M.T, selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar
Teknologi Hasil Perikan
2. Orang tua saya yang telah mendoakan untuk kelanjaran dalam perkuliahan ini
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan yang jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Parameter Kimia.............................................................................................2
2.2 Pengaruh PH Air terhadap Hidup Ikan...........................................................3
2.3 Parameter Mikrobiologi.................................................................................3
2.4 Parameter Organoleptik..................................................................................4
2.5 Kualitas Hasil Perikanan................................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................7
3.2 Saran...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan makalah ini untuk mengetahui kualitas hasil perikanan berdasarkan
parameter :
1. Kimia
2. Mikrobiologi
3. Organoleptic
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Pengaruh PH Air terhadap Hidup Ikan
Keasaman (PH) yang tidak optimal berakibat buruk karena dapat
menyebabkanikan stress, mudah terserang penyakit, produktivitas dan
pertumbuhan rendah. Batastoleransi ikan terhadap PH adalah bervariasi
tergantung suhu, kadar oksigen terlarut,alkalinitas, adanya ion dan kation, serta
siklus hidup organisme tersebut. Selain ituPH memegang peranan penting dalam
bidang perikanan karena berhubungan dengankemampuan ikan untuk tumbuh dan
bereproduksi. Nilai PH yang baik untuk benihikan mas berkisar antara 6 sampai 9.
Pengaruh fluktuasi PH terhadap ikan tergantung pada spesies, ukuran ikan, suhu,
konsentrasi CO2 dan keberadaan logam berat seperti besi. Selain itu, nilai PH
mempengaruhi daya racun faktor kimia lain seperti amoni meningkat bila PH
meningkat. Selain itu, nilai PH juga akan menyebabkan pertumbuhan ikan
terganggu karena pada PH rendah kandungan oksigen terlarut akan berkurang,
sebagai akibatnya konsumsi oksigen menurun,aktivitas pernapasan naikdan selera
makan ikan berkurang .
Organisme akuatik dapat hidup dalam suatu perairan yang mepunyai nilai
PHdengan kisaran toleransi antara asam lemah sampai asam lemah sampai basa
lemah.Ikan mas dapat hidup di perairan dengan PH air berkisar 6-7. Kondisi
perairan yang bersifat asam maupun basa akan membahayakan kelangsungan
hidup organismekarena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan
respirasi.Disamping itu PH yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas
berbagaisenyawa logam berat yang bersifat toksik semakin tinggi yang tentunya
akanmengancam kelangsungan hidup organisme akuatik. Sementara PH yang
tinggi akanmenyebabkan keseimbangan antara ammonium dan ammoniak dalam
air akanterganggu, dimana kenaikan PH diatas netralakan meningkat konsentrasi
ammoniakyang juga sangat toksik bagi organisme.
3
membusuk, sehingga tidak dapat diterima oleh konsumen Ada 2 cara pengujian
jumlah bakteri yaitu secara tepat dan secara praduga (pendugaan). Pengujian
Jumlah Bakteri Secara Tepat dapat dilakukan dengan cara Metode Penaburan
atau pengujian TPC ( Total Plate Count ).
Daging ikan secara aseptik dihancurkan dan dibuat suspensi dengan
berbagai pengenceran, dari suspensi kemudian ditumbuhkan pada media
pertumbuhan yang sesuai, setelah diinkubasikan akan dapat dihitung jumlah
bakteri yang tumbuh dengan menghitung koloninya, Jumlah dengan demikian
jumlah bakteri dapat dinyatakan secara tepat Pengujian Jumlah Bakteri Secara
Praduga (pendugaan). Biasanya berdasarkan kira-kira dengan perantaraan
penggunaan tolak ukur. Cara ini banyak digunakan karena praktis, cepat,
dan mudah, tetapi hasilnya belum bisa digunakan secara pasti/tepat.
Cara pengujian Jumlah Bakteri Secara Praduga (pendugaan): Dengan
melihat daya reduksi daging ikan terhadap suatu senyawa kimia yang sering
digunakan adalah Biru Metil (Resazurin): Semakin cepat daya reduksinya, maka
makin banyak jumlah bakterinya. Reduktor dihasilkan oleh mikrobia. Apabila
warna birunya semakin cepat hilang, maka bakterinya banyak. Reduksi Resazurin
akan menyebabkan perubahan warna dari merah menjadi merah jambu dan
apabila berlanjut akan menjadi tak berwarna. Dengan menentukan kekeruhan dari
cairan daging: Kerusakan jaringan daging akan menyebabkan kekeruhan
daging pada cairan dagingnya. Apabila tingkat kekeruhannya rendah, berarti
jumlah bakteri semakin banyak.
Adapun caranya adalah dengan menambahkan larutan asam pikrat
jenuh/reagen ninhidrin, pada cairan daging kemudian diperiksa kekeruhannya
pada kolorimeter/spektrofotometer. Perlu diketahui bahwa penggunaan ninhidrin
akan menyebabkan ninhidrin bereaksi dengan komponen-komponen hasil
penguraian protein, misalnya asam amino, dan akan mengurangi kekeruhan
4
yaitu penampakan (P), warna (W), tekstur (T), aroma (A), dan rasa (R).
Kelimanya diuji dengan menggunakan uji kesukaan, ditambah dengan
pembobotan dari masing-masing parameter. Panel yang melakukan pengujian
adalah panelis semi terlatih sebanyak 15 orang panelis. Data hasil penilaian uji
organoleptik ini dirata-ratakan secara geometrik pada tiap parameter yang
diujikan. Data lalu dimasukkan ke dalam format matriks perbandingan berganda.
Nilai yang dimasukkan merupakan nilai pembagian antar atribut (parameter
organoleptik) dan pembagian nilai organoleptik dari seluruh produk untuk tiap-
tiap parameter. Kemudian hasilnya diolah menggunakan PHA dengan bantuan
software Expert Choice 2000 ataupun menggunakan perhitungan.
5
persyaratan kelayakan pengolahan ikan, sistem jaminan mutu, dan keamanan hasil
perikanan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2015 tentang
Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Serta Peningkatan Nilai
Tambah Produk Hasil Perikanan. Ikan segar maupun ikan olahan membutuhkan
suatu pemeriksaan mutu agar mendapatkan produk perikanan yang bermutu dan
aman bagi kesehatan konsumen. Di Indonesia untuk menjamin mutu dan
keamanan produk perikanan dengan menerapkan sistem mutu melalui Program
Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) berdasarkan konsep HACCP.
Penolakan negara tujuan ekspor terhadap produk perikanan yang berasal
dari Indonesia masih terus berlangsung hingga saat ini. Dengan adanya penolakan,
maka setiap produk perikanan Indonesia yang akan diekspor harus senantiasa
diperhatikan dan bahan sudah terjamin mutunya agar dapat meningkatkan daya
saing di pasar dunia. Oleh karena itu, perlunya pengendalian jaminan mutu
produk perikanan memiliki dampak yang besar terhadap aktivitas ekspor produk
perikanan Indonesia.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan makalah dibawah ini ialah:
1. Hasil penanganan perikanan menggukanan parameter kimia, mikrobiologi
dan organoleptic
2. Parameter kimia meliputi oksigen terlarut (DO), pH, amoniak, nitrat, nitrit,
fosfor, kebutuhan oksigen biokimiawi (BOD), kebutuhan oksigen kimiawi
(COD), dan lain-lain.
3. Parameter mikrobiologi pengujian jumlah bakteri yaitu secara tepat dan
secara praduga (pendugaan). Pengujian Jumlah Bakteri Secara Tepat dapat
dilakukan dengan cara Metode Penaburan atau pengujian TPC ( Total Plate
Count ).
4. Parameter organoleptic cara pengujian dengan menggunakan indra manusia
sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk yaitu
penampakan (P), warna (W), tekstur (T), aroma (A), dan rasa (R).
3.2 Saran
Perlunya menjaga parameter untuk mendapatkan mutu ikan yang berkualitas.
7
DAFTAR PUSTAKA
Husni, A., & Putra, M. M. P. (2018). Pengendalian mutu hasil perikanan. Ugm
Press.
Wibowo, I. R., Darmanto, Y. S., & Anggo, A. D. (2014). Pengaruh cara kematian
dan tahapan penurunan kesegaran ikan terhadap kualitas pasta ikan nila
(Oreochromis niloticus). Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil
Perikanan, 3(3), 95-103.