Muthia : Iya Pak, habisnya Indri menjelek-jelekkan dan mengejek nama orang tua saya Guru : Kamu pasti menyayangi orang tua kamu ya, sampai-sampai kamu melakukan hal seperti itu? Muthia : Iya Pak, siapa sih yang tidak marah jika nama orang tuanya dijelek-jelekkan dan di pakat mainan. Guru : Kalau kamu tidak bisa menahan diri pasti kamu akan melakukan lebih dari merobek buku ya Muthia, untung kamu pandai menahan emosi kamu. Muthia : Iya pak, saya terbawa emosi, makanya saya sampai merobek bukunya Indri untuk meluapkan kekesalan saya pada Indri. Guru : Lalu kedepannya kamu mau merasa kesal dan membenci Indri sampai kapan? Muthia : Gak tau pak, ya… gak mungkin juga saya membenci dia terus-menerus pak, karena Indri itu teman saya juga. Guru : Apakah Muthia meyakini bahwa sangat penting untuk menghormati semua orang dan barang milik orang lain? Muthia : Iya Pak, saya meyakini bahwa yang dilakukan Indri tidak menghormati saya dan yang saya lakukan pada Indri pun juga tidak menghormati barang miliknya. Guru : Lalu Apa yang mau Muthia lakukan kedepannya terhadap permasalahan ini? Muthia : saya akan meminta maaf karena sudah merobek pakku Indri pak. Guru : Adalagi yang Muthia mau lakukan agar rasa kesal Indri karena bukunya yang dirobek bisa hilang? Muthia : saya akan mengumpulkan buku bekas dan mengepaknya menjadi buku baru untuk Indri . Guru : Apakah kamu terpaksa melakukan hal itu? Muthia : Tidak pak, Muthia senang melakukannya dan kertas bekas itu bisa bermanfaat kembali. Guru : Baiklah. Bapak hargai usaha kamu, semoga kamu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Silahkan kembali ke kelas ya Muthia. Skenario Praktik Segitiga RestitusiTRI ATMOJO, S.Pd.Gr SDN 134/II PURWASARI
Skenario 2 Guru : Hafizh tahu gak kenapa Bapak panggil ke Ruang ini?
Murid : Tahu, Pak, karena saya tidak mengerjakan PR
Guru : Kenapa Hafizh tidak mengerjakan PR? Murid : ketiduran pakk, jam 7 saya sudah tidur Guru : Apa kamu meyakini bahwa sangat peting untuk segera mengerjakan Pekerjaan Rumah? Murid : Penting Pak Guru : Jadi kamu tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah, kira-kira kamu mau memperbaiki permasalahan ini? Murid : Mau Pak. Guru : Bapak hargai keingingan Hafizh untuk memperbaikinya, apakah besok akan ada masalah yangsama untuk kamu agar bisa menyelesaikan pekerjaan rumah tepat waktu? Murid : Tidak pak Guru : Bagaimana caranya, supaya kesalahan itu tidak akan terulang lagi? Murid : Mengerjakan segera setelah sampai di rumah pak, dan mempersiapkan pekerjaan rumah kedalam tas. Guru : Baik, Bapak menghargai usaha kalian untuk memperbaiki masalah ini. Murid : Terima kasih Pak.