Anda di halaman 1dari 44

No Dokumen : FR/HRD-GA/HR/09/Rev.

00
Tgl.Dikeluarkan : 1 Januari 2012
JADWAL PELATIHAN/TRAINING INTERNAL TAHUN 2022 Pemilik Dokumen : HRD
Halaman : 3/3

Bulan
Peserta Jabatan / Lama

biaya
Jenis Pelatihan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Keterangan
No

Training Bagian Pelatihan Target


I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V
Pengenalan prosesproduk Produksi Plan
1 Operator ---- 1 Hari
box battery B19 Inject Aktual

Pengenalan prosesproduk Produksi Plan


2 Operator ---- 1 Hari
box battery LN2 Inject Aktual

Pengenalan Produk Baru Produksi Plan


3 Operator ---- 1 Hari
Side Visor R/L Traga Inject Aktual

Save dan Load data Produksi Plan


4 Operator ---- 1 Hari
Settingan parameter Inject Aktual

Produksi Plan
5 Proses Fender Front 4212 Operator ---- 1 Hari
Inject Aktual

Produksi Plan
6 Proses Fender Front 4215 Operator ---- 1 Hari
Inject Aktual
Pengetahuan tentang Plan
All
7 Dasar 5r dan penerapan di Operator ---- 1 Hari
Departemen Aktual
Area Kerja

Pengenalan Proses produk Produksi Plan


8 Operator ---- 1 Hari
SBM Front D26A R/L Inject Aktual

Pengenalan Proses produk Produksi Plan


9 Operator ---- 1 Hari
SBM Rear D26A R/L Inject Aktual
Cara Mengoprasikan Plan
Produksi
10 Crane Secara Baik dan Operator ---- 1 Hari
Maintanance Aktual
Benar

Proses Assembly produk Produksi Plan


11 Operator ---- 1 Hari
SBM D26 Assy Aktual
Pasang Mold ke Mesin Plan
Produksi
12 injection dengan baik dan Operator ---- 1 Hari
Maintanance Aktual
benar

Produksi Plan
13 Maintanance Mold Operator ---- 1 Hari
Maintanance Aktual

Pengenalan Proses Shoud Produksi Plan


14 Operator ---- 1 Hari
Enggine Lower RH/LH Inject Aktual

Proses Assembly produk Produksi Plan


15 Operator ---- 1 Hari
side visor Traga Assy Aktual

Pengetahuan Umum All Plan


16 Operator ---- 1 Hari
Tentang Dasar K3 Departemen Aktual
Pengetahuan Plan
17 Pengoprasian mesin Operator Produksi ---- 1 Hari
Produksi Aktual `

Pengenalan Part Visor Plan


18 Operator Warehouse ---- 1 Hari
Traga Aktual
No Dokumen : FR/HRD-GA/HR/09/Rev.00
Tgl.Dikeluarkan : 1 Januari 2012
JADWAL PELATIHAN/TRAINING INTERNAL TAHUN 2022 Pemilik Dokumen : HRD
Halaman : 3/3

Bulan
Peserta Jabatan / Lama

biaya
Jenis Pelatihan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Keterangan
No

Training Bagian Pelatihan Target


I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V

Pengenalan Proses Shoud Produksi Plan


19 Operator ---- 1 Hari
Enggine Upper RH/LH Inject Aktual
Safety Lifting dan Plan
Produksi Dan
20 penggunaan alat angkat Operator ---- 1 Hari
Warehouse Aktual
dan angkut barang
Pengetahuan Tentang Plan
All
21 Limbah B3, Non B3 dan Operator ---- 1 Hari
Departemen Aktual
MSDS

Pengetahuan APD, Jenis All Plan


22 Opertaor ---- 1 Hari
dan Fungsinya Departemen Aktual

Auditor All Plan


23 Pelatihan Auditor Internal ---- 1 Hari
Internal Departemen Aktual

All Plan
24 Pelatihan Hydrant Operator ---- 1 Hari
Departemen Aktual
Pelatihan Tanggap Darurat Plan
Produksi Dan
25 Terhadap Pencemaran PIC B3 ---- 1 Hari
Warehouse Aktual
Lingkungan Area TPS B3
PK Maintanance Mold, Plan
26 Dasar Listrik 3 phase dan 1 Operator Maintanance ---- 1 Hari
phase, Mold spec Aktual

Proses Cover Mirror D55L Produksi Plan


27 Operator ---- 1 Hari
R/L Inject Aktual
Pengetahuan Tentang
Abnormality Proses Stop All Plan
28 Operator ---- 1 Hari
Call And Wait, System Departemen Aktual
Andon
Pengetahuan Dasar dan Plan
All All
29 Implementasi karyawan ---- 1 Hari
Manpower Departemen Aktual
Tentang ISO 9001 : 2015

Sosilisasi Kebijakan All All Plan


30 ---- 1 Hari
Penggunaan Air PAM Manpower Departemen Aktual
Pengetahuan Tentang Plan
All All
31 Penanganan Kebakaran, ---- 1 Hari
Manpower Departemen Aktual
APAR dan Jalur Evakuasi
Pengetahuan Tentang
Leadership, Efesiensi Produksi & Plan
32 Manager ---- 1 Hari
Standar Proses, PPC Aktual
Tantangan Dalam
Pengetahuan Tentang Plan
Operator All
33 Penggunaan Komputer ---- 1 Hari
dan Admin Departemen Aktual
(Ms Office)

Penanganan Proses Import Staf dan 1 Hari Plan


34 Purchasing ----
dan Dokumentasinya Admin Aktual

Staf dan Plan


35 Kemampuan Negoisasi Purchasing ---- 1 Hari
Admin Aktual
No Dokumen : FR/HRD-GA/HR/09/Rev.00
Tgl.Dikeluarkan : 1 Januari 2012
JADWAL PELATIHAN/TRAINING INTERNAL TAHUN 2022 Pemilik Dokumen : HRD
Halaman : 3/3

Bulan
Peserta Jabatan / Lama

biaya
Jenis Pelatihan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Keterangan
No

Training Bagian Pelatihan Target


I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V

Mengidentifikasi Supplier Staf dan Plan


36 Purchasing ---- 1 Hari
dan Vendor Baru Admin Aktual

Sosilisasi Kebijakan All All Plan


37 ---- 1 Hari
Penggunaan Air PAM Manpower Departemen Aktual

No. Keterangan Tanggal PIC Disetujui Disiapkan

Pengesahan Dokumen
Rudiyanto Amir Machmud

Manager HRD Staf HRD


PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS KETENAGAKERJAAN
Jl. Melati Raya Vila Melati Mas Blok O 01 No. 03A
Kel. Jel'.iipang, Kec. Seipoiig Utar4 Tangeraiig Selatan Tlp,Fax (021) 5385599

KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KETENAGAKERJAAN
KOTA TANGERANG SELATAN

NOMOR : 566 / KEP. 76 - Disnaker/2020


TENTAruG
PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN

PT. PRIMA KOMPONEN INDONESIA

Menimbang a. Bahwa Peraturan Perusahaan PT PRIMA KOMPONEN


INDONESIA, sesuai dengan hasil penelitian telah memenuhi
syarat untuk disahkan;
b. Bahwa Pengesahan Peraturan Perusahaan sebagaimana
tersebut pada huruf "a" diatas perlu disahkan dengan surat
keputusan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang
Selatan;
Mengingat 1. Undang-undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun zAU tentang Pemerintah
Daerah;
3. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten;
4. Permenakertrans Republik lndoesia Nomor 28 Tahun zA1F
tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan
Perusahaan Serta Pembuatan Dan Penciaftaran Perjanjian
Kerja Bersama I
Memperhatikan 1. Surat permohonan Pengesahan Peraturan Perusahaan dari
pimpinan perusahaan PT. PRIMA KOMPONEN INDONESA
Nomor. 233lHRDlPKNllllZO20 Tanggal - Agustus 2A20.
2. Bei'ita Acara PemeriksaanA/erifikasi Peratui'an Perusahaan
Tanggal 10 Agustus 2020

MEMUTUSKAN :

lVlenefankan
PERTAMA : I\flengesahkan Peraturan Perusahaan :
Nama Perusahaan : PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
Alamat Perusahaa : Kawasan lndustri Taman Tekno Blok F2
No.10-11, F No.1J Setu Tangeran Selatan.
Jenis Usaha : Automotive Component Part [Vlanufacture
Nomor Pendaftaran : Ze lDisnaker/Hl/PPrulllnA22
Dengan ketentuan, Jika ada hak - hak dan atau fasilitas - fasilitas
yang telah diberikan oleh perusahaan ini kepada pekerjalkaryawan
secara continue berdasarkan perjanjian perusahaan tertulis maupun
berdasarkan kebiasaan, akan tetapi tidak tercantum dalam peraturan
ini harus tetap diberikan kepada pekerjalkaryawan yang berhak.
KEDUA Bahwa Pemimpin wajib memberikan sebuah Peraturan Perusahaan
kepada setiap pekerjalkaryawan dan wajib menempelkan Peraturan
Perusahaan yang telah disahkan ditempel ditempat kerja yang
mudah dapat dibaca oleh para pekerja/karyawan diperusahaan.
arElt^
F\E I lrrrH^ Pei"atui"an Perusahaan sebagaimana tercantum pada AIUIAR
PERTAIVIA berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggal
1{ Agustus 2020 - 1t Agustus 2422
KEEMPAT Dalam hat terdapat ketentuan yang diatur dalam Peraturan
Perusahaan sebag ai mana d i ma ksud ATVIAR PE RTAIVIA bertentangan
r{ennan Peratrrran Perunr^lano-rrnr{annan \ranrr harlakr t rnake
,"..i,EVr19lrv'

ketentuan tersebut demi hukum dan yang berlaku adalah Peraturan


Perundang-undangan yang berlaku.
KELIMA Bilamana Peraturan Perusahaan ini terdapat kekeliruan dalam
pembuatan keputusan ini, dapat dibatalkan dan atau diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Tangerang Selatan


trr^l^
r ctLra T^^^^^t
l cti rugar
,l ,l iarra*rra
r r nlrr.lsallo Dflofl
3vlv

ALA

S.Sos
hin+
t.,,ltr(a I\rrLclrrl€t
ltama l\/lrrda
tvtLtllclr l\//a
I vrv
NrP. 19610304 198603 1 010

Qrrlinrn Kanr rfr rcan ini ikan Kr:nadq Yth


1.Gubernur Banten di Serang
2. Walikota Tangerang Selatan
3. Dirjen Pembinaan Hubungan lndustri Depnakertrans Rl diJakarta
PERATURAN PERUSAHAAN
PT. PRIMA KOMPONEN INDONESIA

PERIODE
2020 – 2022

KANTOR : KAWASAN INDUSTRI TAMAN - TEKNO BLOK F2


NO : 10 -11, F1J , DESA SETU, KECAMATAN SETU,
KOTA TANGERANG – SELATAN
DAFTAR ISI
BAB I UMUM
Pasal 1 Pengertiang Umum ............................................................. 1
Pasal 2 Maksud dan Tujuan .............................................................. 3
Pasal 3 Masa Berlaku Peraturan Oleh Pemerintah ......................... 4
Pasal 4 Luas peraturan Perusahaan .................................................. 4

BAB II PENERIMAAN, PENGANGKATAN, PEMINDAHAN,


DEMOSI KARYAWAN DAN PENILAIAN KARYAWAN
Pasal 5 Penerimaan Karyawan ........................................................ 5
Pasal 6 Pengangkatan, Promosi, Pemindahan, Demosi
Karyawan dan Penilaian Karyawan .................................... 6

BAB III PENGUPAHAN


Pasal 7 Sistem Pengupahan ............................................................. 8
Pasal 8 Kerja Lembur ...................................................................... 8

BAB IV LINGKUNGAN KESELAMATAN, DAN KESEHATAN


KERJA ( LK3 )
Pasal 9 Pedoman Umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja ......... 11
Pasal 10 Pencegahan dan penanggulangan HIV / AIDS ................ 12
Pasal 11 Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............ 12
Pasal 12 Perlindungan Kerja dan Lingkungan Hidup .................... 12
Pasal 13 Rambu-rambu Keselamatan Kerja dan Peraturan
Lalu Lintas di dalam Wilayah Perusahaan ...................... 13

BAB V TATA TERTIB KARYAWAN


Pasal 14 Kewajiban dan Larangan Bagi Karyawan ....................... 14

BAB VI SANKSI-SANKSI ATAS PELANGGARAN


Pasal 15 Tindakan atas Pelanggaran............................................... 17

BAB VII KESEJAHTERAAN DAN KESEHATAN KARYAWAN /


KELUARGANYA
Pasal 16 Ganti Rugi Kecelakaan .................................................... 20
Pasal 17 Jaminan Sosial Kesehatan ................................................ 20
Pasal 18 Tunjangan Kematian bukan oleh karena Kecelakaan
Kerja .................................................................. ..............21
Pasal 19 Tunjangan Pernikahan ..................................................... 21
Pasal 20 Koperasi ........................................................................... 22
Pasal 21 Upah Selama Sakit .......................................................... 22
Pasal 22 Bantuan Untuk Keluarga, Karena Karyawan yang Ditahan
oleh yang Berwajib .......................................................... 22
Pasal 23 Pinjaman Karyawan ......................................................... 23
BAB VIII PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA
MANUSIA
Pasal 24 Pendidikan dan Pengembangan Karyawan ...................... 24
Pasal 25 Pengaturan Kebebasan Berserikat Dan Perlindungana
Berorganisasi .................................................................... 25

BAB IX IZIN, CUTI TAHUNAN DAN HARI LIBUR


Pasal 26 Izin Meninggalkan Pekerjaan.......................................... 26
Pasal 27 Cuti / Istirahat Tahunan.................................................... 29
Pasal 28 Bekerja pada Hari Libur Resmi ....................................... 30

BAB X PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, UANG PESANGON,


MENGUNDURKAN DIRI DAN KETIDAKMAMPUAN
BEKERJA KARENA TERGANGGU KESEHATANYA
Pasal 29 Pemutusan Hubungan Kerja............................................. 31
Pasal 30 Uang Pesangon Uang penghargaan masa kerja dan
penggantian hak .............................................................. 32
Pasal 31 Dasar Pembayaran Uang Pesangon Uang Penghargaan
Masa Kerja....................................................................... 33
Pasal 32 Diskualifikasi ................................................................... 33
Pasal 33 Adminitrasi Pemutusan Hubungan Kerja ........................ 34

BAB XI KELUH DAN PENGADUAN


Pasal 34 Keluhan Dan Pengaduan .................................................. 35

BAB XII PENUTUP


Pasal 35 Peraturan Pelaksanaan...................................................... 35
Pasal 36 Penafsiran Peraturan ........................................................ 35
Pasal 37 Peraturan Lain – lain ........................................................ 35
Pasal 38 Penutup............................................................................. 36
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

BAB I
UMUM

Pasal 1
Pengertian Umum

1.1. Perusahaan :
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA yang berkantor dialamat Kawasan
Industri Taman – Tekno Blok F2 No : 10 – 11,F No : 1 J, Desa Setu, Kecamatan
Setu, Tangerang - Selatan. Dengan Akte pendirian Perseroan Nomor 44 Tanggal
18 Juni 2003.

1.2. Peraturan Perusahaan :


Peraturan yang dibuat secara tertulis oleh Management PT Prima
Komponen Indonesia, yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.

1.3. President Direktur / Direktur :


Pimpinan yang diangkat serta ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang
Saham untuk menjalankan perusahaan.

1.4. Manajemen :
Mereka yang mewakili perusahaan / pengusaha yang mengelola dan
mengatur kelangsungan jalan usaha perusahaan sesuai dengan fungsi dan
jabatannya.

1.5. Karyawan :
Setiap orang yang terikat secara hukum dalam suatu hubungan kerjasama
menghasilkan jasa yang dibutuhkan perusahaan dan oleh karenanya perusahaan
memberikan imbalan upah.

1.6. Macam Karyawan :


1.6.1. Karyawan Dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu ( PKWTT ) atau
Karyawan Tetap ialah karyawan yang terikat pada hubungan kerja
dengan perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas dan telah
memenuhi persyaratan penerimaan karyawan yang berlaku di perusahaan.
1.6.2. Karyawan Dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ( PKWT ) atau
Karyawan Kontrak ialah karyawan yang terikat pada hubungan kerja
dengan perusahaan untuk jangka waktu terbatas hubungan kerjanya diatur
dalam suatu perjanjian kontrak kerja, sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku.
1.6.3. Karyawan Harian Tetap ialah karyawan yang terikat pada hubungan
kerja dengan perusahaan atas dasar pekerjaan harian untuk jangka
waktu yang tidak terbatas.
1.6.4. Karyawan Harian Lepas ialah karyawan yang terikat pada hubungan
kerja atas dasar hubungan kerja dengan perusahaan yang insindental
(sewaktu-

1
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

waktu / tidak terus menerus) Perjanjian kerja harian lepas dilakukan dengan
ketentuan pekerja/buruh bekerja kurang dari 21 (dua puluh satu) hari dalam
1 (satu) bulan.
1.7. Penggolongan Karyawan :
Pegawai karyawan dibagi dalam golongan sebagai berikut :
1.7.1. Manajerial Staf yaitu karyawan Staf yang mempunyai jabatan.
1.7.2. Staf ialah karyawan Staf yang tidak mempunyai jabatan
1.7.3. Non Staf ialah karyawan leader operator, inpector dan mekanik.

1.8. Istri / Suami Karyawan


Seseorang istri / suami karyawan yang sah secara hukum yang berlaku,
serta terdaftar di perusahaan.

1.9. A n a k
Anak karyawan adalah anak yang lahir dari istri karyawan atau lahir dari
karyawan atau yang disahkan menurut hukum yang berlaku (adopsi) dan telah
didaftarkan pada Perusahaan, berusia tidak lebih dari 21 (dua puluh satu) tahun
belum pernah menikah dan belum pernah bekerja, maksimal 3 (tiga) orang
terhitung pada urutan anak pertama, anak kedua dan anak ketiga. Apabila anak
tersebut cacat atau masih sekolah / kuliah maka batas umur menjadi 25 tahun.

1.10. Ahli Waris


Keluarga atau orang lain yang sah menurut hukum untuk menerima warisan.

1.11. Keluarga
1.11.1. Karyawan Lelaki : 1 (satu) istri sah dan maksimum 3 (tiga) anak sah
karyawan yang terdaftar pada data perusahaan.
1.11.2. Karyawan Wanita : maksimum 3 (tiga) anak sah karyawan, berstatus
janda dan tidak kawin lagi, serta bertindak sebagai pencari nafkah
utama dan terdaftar pada data perusahaan.

1.12. Pekerjaan
Suatu kegiatan yang dilakukan oleh karyawan berdasarkan tugas, kewajiban
dan tanggung jawab yang diberikan oleh Perusahaan.

1.13. Hari Kerja


Jadwal sehari-hari dimana pekerjaan dilakukan dengan berpedoman kepada
perundang - undangan yang berlaku.

1.14. Kerja Shift


Pelaksanaan kerja yang telah ditetapkan Perusahaan secara bergilir.

1.15. Jam Kerja


Waktu dimana karyawan melakukan pekerjaan dan ditetapkan untuk selalu
berada ditempat kerja menurut jadwal dan tanggung jawab yang diberikan
Perusahaan.
1.16. Jam Istirahat
Waktu dimana karyawan tidak melakukan kegiatan dengan tetap
2
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

memperhatikan kewajiban dan tanggung jawab yang diberikan Perusahaan.

1.17. Kerja Lembur


Adanya pekerjaan yang dilakukan lebih dari 8 (delapan) jam kerja sehari
dari 40 (empat puluh) jam seminggu, atau yang bekerja pada hari libur.

1.18. Jam Lembur


Waktu kerja lembur selama 15 (lima belas) menit dibulatkan menjadi
setengah jam dan kurang dari 15 menit tidak diperhitungkan.

1.19. Istirahat Mingguan


Hari istirahat mingguan yang telah dijadwalkan.

1.20. Hari Libur / Besar / Resmi


Hari libur / besar dan hari raya resmi yang ditetapkan oleh pemerintah
Republik Indonesia.

1.21. Hari Istirahat


Hari dimana karyawan tidak melakukan pekerjaan sebagaimana yang telah
ditetapkan oleh Perusahaan.

1.22. Upah
Pembayaran yang diterima oleh karyawan atas pekerjaan yang telah dilakukan
karyawan.

1.23. Upah Sebulan


Pembayaran yang diterima oleh karyawan atas pekerjaan yang telah dilakukan
karyawan selama 1 (satu) bulan atau rata-rata 30 (tiga puluh) hari.

Pasal 2
Maksud dan Tujuan

2.1. Peraturan Perusahaan ini di buat dengan maksud :


Pedoman bagi Perusahaan dan karyawan untuk menciptakan suasana hubungan
kerja yang aman, serasi dan kepastian kerja yang pada akhirnya akan
bermuara pada kegairahan kerja serta mendorong upaya produktivitas kerja yang
optimal untuk mewujudkan hubungan industrial yang berdasarkan Pancasila dan
Undang – Undang Dasar 1945 .

2.2. Peraturan Perusahaan ini juga bertujuan :


Memberikan pengertian yang jelas mengenai syarat-syarat kerja dalam
perusahaan, serta menguraikan Garis-garis Besar Hak dan Kewajiban Karyawan

3
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

dan Perusahaan.

Pasal 3
Masa Berlaku Peraturan oleh Pemerintah

Peraturan perusahaan ini berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal
disahkan oleh Dinas Ketenagakerjaan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan .

Pasal 4
Luas Peraturan Perusahaan

Peraturan perusahaan ini berlaku bagi karyawan tetap, sedangkan peraturan untuk
karyawan kontrak dan karyawan harian akan diatur dalam perjanjian tersendiri dengan
tetap berpedoman pada Peraturan Perusahaan ini serta Perundang-undangan yang
berlaku.

4
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

BAB II
PENERIMAAN, PENGANGKATAN, PEMINDAHAN,
DEMOSI KARYAWAN DAN PENILAIAN KARYAWAN

Pasal 5
Penerimaan Karyawan

Sebagai syarat menjadi karyawan PT Prima Komponen Indonesia harus mematuhi


hal-hal sebagai berikut :
5.1. Syarat - syarat umum seseorang yang menjadi dasar dapat di terima karyawan
adalah :
5.1.1. Warga Negara Republik Indonesia ( kecuali untuk tenaga kerja Warga
Negara Asing pendatang sebagai tenaga ahli ) memiliki kartu tanda
penduduk atau sekurang-kurangnya surat keterangan domisili dari RT /
RW / Lurah setempat.
5.1.2. Surat Keterangan berbadan atau berjiwa sehat dari dokter atau psikolog
yang ditunjuk perusahaan.
5.1.3. Surat Berkelakuan Baik dari Kepolisian setempat.
5.1.4. Menyerahkan dokumen beserta pasfoto terlampir ukuran 4 x 6
sebanyak 2 (dua) lembar, serta surat rekomendasi / surat pemberitahuan
( pengalaman kerja ) dari perusahaan sebelumnya, apabila sebelumnya
telah pernah bekerja di perusahaan lain.
5.1.5. Berumur serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun.
5.1.6. Memenuhi persyaratan jabatan dalam hal pendidikan, pengalaman,
kemampuan / kompetensi, kesehatan dan kepribadian tanpa membedakan
suku, agama, ras, dan jenis kelamin .
5.1.7. Bersedia ditempatkan dimana saja dilingkungan perusahaan menurut
syarat-syarat yang ditentukan oleh perusahaan.

5.2. Setiap calon karyawan tetap yang baru diterima kerja diberikan masa percobaan 3
(tiga) bulan, (kecuali untuk karyawan harian dan karyawan kontrak), dalam masa
percobaan kedua belah pihak baik perusahaan maupun karyawan berhak
memutuskan hubungan kerja tanpa syarat. Perusahaan tidak berkewajiban
membayar uang pesangon dan uang jasa kepada karyawan dalam bentuk
apapun, selain dari pada upah yang telah disetujui, untuk masa kerja yang telah
dijalankannya.

5
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

Pasal 6
Pengangkatan, Promosi, Pemindahan, Demosi Karyawan dan Penilaian Karyawan

6.1. Pengangkatan
Setelah seorang calon karyawan dinyatakan lulus masa percobaan atau masa
orientasi, maka calon karyawan akan diberitahukan secara tertulis tentang
pengangkatannya, sebagai karyawan dengan pekerjaan dan jabatan yang
dipercayakan kepadanya terhitung sejak tanggal masa percobaan sebagai calon
karyawan.

6.2. Kriteria bagi Promosi antara lain adalah :


6.2.1 Adanya lowongan pada tingkat yang lebih tinggi atas rekomendasi dari
Section Head, Manager Departement Head, dengan persetujuan Direktur
/ President Direktur.
6.2.2 Dalam penilaian kondite karyawan yang bersangkutan dinilai dapat
diusulkan untuk promosi oleh atasannya. Pengusulan promosi oleh
seorang atasan atas diri seorang karyawan yang dipimpinnya didasarkan
atas penilaian sebagai berikut :
6.2.2.1. Karyawan yang bersangkutan dianggap telah cukup
berpengalaman dan atau trampil dalam tingkatan dan
pekerjaannya yang sekarang.
6.2.2.2. Karyawan yang bersangkutan menunjukkan tanggung jawab
yang baik didalam tugas dan pekerjaannya yang sekarang.
6.2.2.3. Karyawan yang bersangkutan senantiasa menunjukkan kondite
yang baik.
6.2.2.4. Karyawan yang bersangkutan telah mengikuti program
pendidikan dan atau latihan yang diselenggarakan oleh
Perusahaan yang diperlukan untuk menguasai materi dan
tanggung jawab pada pekerjaan ditingkat yang lebih tinggi
tersebut dengan hasil yang memuaskan.
6.2.2.5. Karyawan yang bersangkutan lulus ujian kecakapan kenaikan
tingkat yang diselenggarakan oleh Perusahaan.
6.2.2.6. Dalam mengisi lowongan yang terjadi, Perusahaan akan selalu
mempertimbangkan pengisian lowongan dari jajaran karyawan
yang telah ada dan dapat saja dengan memindahkan karyawan
setingkat atau dengan kenaikan tingkat bagi karyawan dari
bagian yang lain.
6.2.2.7. Karyawan diberi kesempatan untuk mengikuti ujian kenaikan
golongan sesuai kinerja dalam periode tertentu.

6.3. Dalam hal penentuan tugas yang memerlukan pemindahan karyawan


maka:
6.3.1. Perusahaan berhak memindahkan karyawan ketempat lain, baik dalam
lingkungan Perusahaan sendiri maupun ke Perusahaan lain yang masih

6
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

tergolong dalam satu Group sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.


6.3.2. Perusahaan akan memperhatikan kemampuan dan kecakapan karyawan
serta sedapat mungkin mempertimbangkan keinginan karyawan itu sendiri
sampai batas-batas yang wajar. Karyawan tidak dapat menolak
pemindahan tanpa mengemukakan alasan yang kuat dan dapat diterima
Direktur / President Direktur .
6.3.3. Pemindahan karyawan sebagaimana diatur dalam butir 6.3.2. diatas baik
bersifat sementara maupun tetap, dapat dilasanakan dengan alasan sebagai
berikut:
6.3.3.1. Karena kurangnya pekerjaan pada suatu bagian atau
bertambahnya pekerjaan pada bagian lain.
6.3.3.2. Atas anjuran dokter yang ditunjuk Perusahaan sehubungan
dengan kondisi / mental dan fisik karyawan.
6.3.3.3. Seorang karyawan yang dinilai oleh Perusahaan tidak sesuai
lagi untuk tetap dipekerjakan ditempat semula.
6.3.3.4. Dalam hal pemindahan tetap, kepada karyawan paling lambat 2
(dua) minggu sebelum tanggal dipindahkan harus sudah
diberitahukan secara tertulis.
6.3.3.5. Perusahaan berhak untuk melakukan pemindahan sementara
kepada karyawan dalam keadaan mendesak/darurat dengan
pemberitahuan secara lisan, kemudian akan disusul pem-
beritahuan secara tertulis selambat-lambatnya 2 (dua) minggu
setelah yang bersangkutan melaksanakan tugasnya, bilamana
pemindahan tersebut menjadi pemindahan tetap.
6.3.3.6. Pemindahan / mutasi tersebut tidak mengurangi masa ditempat
semula, hak atas upah, kecuali tunjangan jabatan dan fasilitas
lainnya disesuaikan dengan tempat yang baru.

6.4. Demosi (Penurunan Eselon / Golongan Jabatan)


6.4.1. Perusahaan sewaktu-waktu berhak untuk mendemosikan karyawan dalam
hal prestasi karyawan yang bersangkutan ditempat semula dinilai sangat
kurang.
6.4.2. Demosi karyawan dilakukan atas permintaan dan atas rekomendasi dari
Section Head, Manager Departemen Head yang bersangkutan dengan
persetujuan Direktur / President Direktur.
6.4.3. Demosi karyawan tidak mengurangi hak atas jumlah gaji dasar (Pokok)
serta masa kerjanya, sedangkan fasilitas tunjangan jabatan dan fasilitas
lainnya disesuaikan dengan pekerjaan yang ditentukan.

6.5. Penilaian Karyawan


6.5.1. Penilaian karya harus dilakukan sesuai dengan ketentuan Perusahaan,
yakni dinilai oleh atasan yang bersangkutan secara objektif.
6.5.2. Karyawan berhak mengajukan keberatan atas hasil penilaian dan meminta
dinilai ulang apabila dapat dibuktikan penilaian dilakukan diluar prosedur
dan ketentuan yang berlaku.

7
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

BAB III
PENGUPAHAN
Pasal 7
Sistem Pengupahan

7.1. Perusahaan menetapkan upah atas dasar skala gaji yang menggambarkan
keahlian, keterampilan dan besarnya tanggungjawab dan jabatan karyawan.

7.2. Upah ditetapkan oleh perusahaan menurut kemampuan perusahaan, upah terendah
tidak akan kurang dari standar upah minimum yang di tetapkan Pemerintah (Pasal
90: 1-3 UU No.13 tahun 2003).

7.3. Perusahaan menganut sistim No Work No Pay (tidak bekerja tidak di gaji sesuai
dengan Pasal 93 : 1 UU No 13 tahun 2003) terkecuali untuk hal hal tertentu
seperti yang di sebutkan pada pasal 24 Peraturan Perusahaan ini.

7.4. Pembayaran Upah


7.4.1. Dilakukan tiap akhir bulan ( antara tanggal 25 – 30 )
7.4.2. Pada setiap pembayaran upah, dilampirkan rincian upah.
7.4.3. Sistem pelaksanaan pembayaran upah ditentukan tersendiri sesuai dengan
kebijakan Perusahaan.
7.4.4. Pengambilan upah tidak dapat diwakilkan kepada siapapun, kecuali
karyawan yang bersangkutan berhalangan dengan alasan yang dapat
diterima dan telah memberikan kuasa penuh diatas materai secukupnya.
7.4.5. Apabila tanggal pembayaran upah yang telah ditentukan jatuh pada hari
libur, maka tanggal pembayaran dimundurkan sehari.
7.4.6. Jika ada pemutusan hubungan kerja sebelum akhir bulan , maka upah
yang di bayarkan di hitung secara proporsional, yaitu melihat hari telah
bekerja pada bulan terjadinya hubungan kerja.
7.4.7. Jika ada karyawan baru masuk setelah tanggal 1 (satu) bulan berjalan,
maka upah yang dibayarkan di hitung secara proporsional, yaitu melihat
hari telah bekerja pada bulan terjadinya hubungan kerja.

Pasal 8
Kerja Lembur

8.1. Yang dimaksud dengan pekerjaan lembur adalah pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk, dimana pekerjaan
tersebut dilakukan atas perintah atasan, yang melebihi dari waktu kerja 8
(delapan) jam sehari atau 40 (empat puluh) jam seminggu.

8.2. Karyawan wajib kerja lembur atas perintah perusahaan dalam hal-hal sebagai
berikut :
8.2.1. Menyelesaikan pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk, sehingga tidak
mengganggu rencana kerja perusahaan.
8.2.2. Menggantikan waktu kerja dari Karyawan lain karena sesuatu hal terpaksa
berhalangan untuk hadir.
8
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

8.2.3. Kejadian yang tidak terduga seperti bencana banjir, kebakaran dan lain
lain.
8.2.4. Pekerjaan yang tidak diselesaikan akan mengakibatkan kerugian
Perusahaan.

8.3. Ketentuan kerja lembur.


8.3.1. Karyawan Leader line, Leader operator, operator, Leader insfector,
inspector dan mekanik berhak mendapatkan upah kerja lembur, dengan
syarat harus ada surat perintah lembur yang telah di setujui oleh atasan
pekerja yang bersangkutan.
8.3.2. Karyawan staf dan manjerial staf, sehubungan dengan posisi, tanggung
jawab serta fasilitas yang diberikan oleh perusahaan, maka golongan
karyawan diatas tidak berhak mendapatkan upah Lembur. ( Berpedoman
pada SE. Dirjen Binawas ).

8.4. Tarip upah kerja lembur.


Perhitungan jam kerja lembur dan tarip upah kerja lembur mengacu pada
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan rumusan sebagai berikut:
a. Tarip upah lembur (TUL) perjam sebagai berikut:
Karyawan bulanan : 1/173 x upah sebulan.
Karyawan harian : 3/20 x upah sehari.
Karyawan borongan : 1/7 x upah rata rata sehari.
b. Perhitungan upah kerja lembur yang dilakukan pada hari biasa.
Jam pertama : 1,5 x TUL.
Jam ke dua dan seterusnya : 2 x TUL.
c. Jika jumlah hari kerja seminggu adalah 6 hari, maka perhitungan upah kerja
lembur yang dilakukan pada hari istirahat mingguan atau hari raya resmi
adalah sebagai berikut :
1. Untuk setiap jam dalam batas 7 jam apabila hari raya tersebut jatuh pada
hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam enam hari kerja seminggu,
upah lemburnya adalah : 2 x TUL
2. Untuk jam kerja pertama selebihnya/setelah kerja lembur 7 jam apabila
hari raya tersebut jatuh pada hari kerja terpendek dalam satu minggu, upah
lemburnya adalah : 3 x TUL.
3. Untuk jam kerja kedua setelah 7 jam apabila hari raya tersebut jatuh pada
salah satu hari kerja terpendek dalam satu minggu, upah lemburnya
adalah : 4 x TUL
8.5. Tunjangan makan dan transport saat kerja lembur.
a. Hari kerja biasa.
Bila mana kerja lembur yang dilakukan melewati jam makan malam (jam
20:00) atau kerja lembur telah dilaksanakan selama 3 ( tiga ) jam terus
menerus, maka Karyawan yang melakukan pekerjaan lembur tersebut bila
tidak disediakan makan dari perusahaan akan di berikan tunjangan makan
9
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

b. Hari Libur / Raya Resmi.


Karyawan yang melakukan pekerjaan lembur pada hari istirahat
mingguan atau hari libur resmi, akan mendapatkan tunjangan makan jika
lembur yang di jalaninya telah melawati 4 (empat) jam kerja dan jam
makan.

Tunjangan transportasi tidak berlaku bagi karyawan yang mendapatkan fasilitas


kendaraan, sebagai kebijakan, perusahaan dapat mempertimbangkan penggantian
biaya bahan bakar minyak ( bbm trasportasi ), parkir, tol, dan lain lain sesuai
dengan biaya sebenarnya yang dilakukan karyawan untuk melakukan pekerjaan
lembur.

8.6. Karyawan yang kerja lembur harus mendapat surat perintah kerja lembur yang
telah disetujui / ditanda tangani atasannya yang memuat sebagai berikut:
1. Nama karyawan
2. Hari dan tanggal lembur
3. Pekerjaan yang harus diselesaikan
4. Nama tanda tangan karyawan yang lembur dan atasan yang menugaskannya
5. Estimasi lamanya kerja yang dilakukan

8.7. Hal-hal yang tidak termasuk katagori lembur.


1. Latihan dan pendidikan (training dan seminar).
2. Rapat-rapat.
3. Perjalanan dinas.
4. Keterlambatan perjalanan yang terjadi karena bukan kesalahan perusahaan.
5. Kegiatan yang bertujuan untuk kesejahteraan karyawan.
6. Kegiatan yang berhubungan dengan usaha pembelaan dan keamanan Negara.

10
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

BAB IV
LINGKUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
( LK3 )

Pasal 9
Pedoman Umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja

9.1. Setiap karyawan wajib untuk mentaati cara bekerja dan semua peraturan serta
instruksi-instruksi keselamatan kerja, antara lain :
9.1.1 Bertindak secara berhati-hati dan teliti untuk menghindari terjadinya
kecelakaan.
9.1.2 Dilarang memindahkan / melakukan sesuatu yang dapat merusak alat-alat
keselamatan kerja.
9.1.3 Dilarang melakukan pekerjaan / menghidupkan mesin-mesin tertentu,
kecuali yang sudah ditentukan oleh petugas/atasan yang telah ditunjuk.
9.1.4 Dilarang membuat api / membakar tumpukan - tumpukan sampah di lokasi
kantor / pabrik dan sekitarnya, kecuali ditempat-tempat yang telah
ditentukan.
9.1.5 Dilarang menyalakan rokok / api di dalam ruangan / tempat / daerah yang
telah ditentukan.
9.1.6 Dilarang memindahkan alat-alat pemadam kebakaran dan alat-alat yang
digunakan untuk keadaan darurat / bahaya tanpa izin Human Resource
Development ( HRD ) / Security / kepala departement yang bersangkutan.
9.1.7 Dilarang mengubah bentuk alat-alat pengaman.
9.1.8 Dilarang membawa penumpang / menumpang pada kendaraan yang bukan
khusus untuk penumpang.
9.1.9 Ketentuan dan atau peraturan keselamatan kerja lainnya yang lebih
disesuaikan menurut jenis dan kondisi kerja yang akan diatur tersendiri
oleh Perusahaan.

9.2. Dalam hal kesehatan kerja, karyawan harus mentaati peraturan dan perintah untuk
menjaga kesehatan antara lain:
9.2.1 Tidak diperkenankan memasuki tempat terlarang yang diberi tanda bahaya
bagi kesehatan kecuali yang berwenang.
9.2.2 Membuang sampah dan limbah di tempat yang telah disediakan.
9.2.3 Harus melaporkan kepada atasan atau Human Resource Development
( HRD ) bila ada penyakit menular.

9.3. Setiap karyawan berkewajiban untuk memelihara kebersihan dan mengatur


kerapihan dan ketertiban tempat kerjanya dengan sebaik-baiknya.

9.4. Pengawasan pelaksanaan dari ketentuan diatas adalah wewenang dari petugas
pengawas keselamatan dan kesehatan kerja diarea kerja, atasan masing-masing dan
dibantu oleh petugas Security.

11
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

Pasal 10
Pencegahan dan penanggulangan HIV / AIDS

10.1. Perusahaan peduli terhadap pencegahan dan penanggulangan HIV / AIDS di


tempat kerja.

10.1. Ketentuan mengenai pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, perusahaan


mengikuti ketetapan pemerintah yang telah diatur sesuai dengan UU No. 1 Tahun
1970, UU No 13 Tahun 2003, Kep Menakertrans RI No Kep. 68 / MEN / IV/2004
dan Kep DIRJEN Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No Kep 20 / DJPPK /
VI / 2005.

Pasal 11
Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

11.1. Sesuai dengan kebutuhan, Perusahaan memberikan kepada karyawan


perlengkapan kerja, sebagai berikut :
11.1.1. 3 (tiga) stel pakaian seragam kerja.
11.1.2. Selain memberikan alat perlengkapan kerja tersebut diatas, perusahaan
menyediakan alat-alat perlindungan diri sesuai dengan kondisi dan jenis
pekerjaannya.

11.2. Selama melaksanakan pekerjaan setiap karyawan diwajibkan menggunakan


pakaian kerja serta perlengkapan lainnya yang telah disediakan oleh perusahaan
baginya. Setiap pelanggaran terhadap ketentuan diatas akan dikenakan sanksi.

Pasal 12
Perlindungan Kerja dan Lingkungan Hidup

Dengan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja, maka :

12.1. Setiap karyawan diwajibkan memelihara / menjaga ruangan tempat kerja dengan
sebaik-baiknya demi terpeliharanya kebersihan dan ketenangan kerja serta
kebersihan alat-alat kerja dan semua milik perusahaan dengan melaksanakan
ketentuan dalam pedoman kesehatan lingkungan.

12.2. Setiap karyawan wajib menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat, dan wajib
mencegah terjadinya kecelakaan, berjangkitnya penyakit diantara karyawan serta
12
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

seluruh anggota keluarga.

Pasal 13
Rambu-rambu Keselamatan Kerja dan
Peraturan Lalu Lintas di dalam Wilayah Perusahaan

13.1. Rambu-rambu Keselamatan Kerja.


13.1.1 Perusahaan akan memasang rambu-rambu pada tempat-tempat yang
dianggap rawan dan membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja.
13.1.2 Setiap karyawan diwajibkan menjaga rambu - rambu yang telah
ditempatkan Perusahaan.
13.1.3 Setiap karyawan diwajibkan mentaati rambu - rambu keselamatan kerja.
Melakukan pelanggaran atas ketentuan tersebut diatas dapat dikenakan
sanksi / tindakan administratif.

13.2. Rambu - rambu Peraturan Lalu Lintas diwilayah perusahaan dan dijalan raya
(fasilitas umum)
13.2.1. Rambu - rambu lalu lintas yang dipasang oleh perusahaan dan rambu –
rambu lalu lintas yang berada dijalan umum harus dipatuhi oleh setiap
karyawan dan pada waktu memasuki wilayah kerja perusahaan bagi yang
mengunakan kendaraan roda dua wajib menggunakan alat pelindung diri
atau keselamatan dalam berkendraan (helm, jaket, dll), harus mempunyai
surat – surat dalam berkendaraan (KTP, SIM, STNK)
13.2.2. Seluruh karyawan wajib mengikuti segala aturan, ketentuan keselamatan
dan keamanan dalam berkendaraan.
13.2.3. Pelanggaran peraturan lalu lintas di dalam wilayah perusahaan yang
disebabkan oleh kelalaian maupun kesengajaan atau tidak kesengajaan
akan dikenakan sanksi menurut ketentuan yang berlaku termasuk ganti
rugi sebagai akibat dari kerusakan harta benda milik perusahaan,
Pelanggaran peraturan lalu lintas di luar wilayah perusahaan atau
ditempat umum yang disebabkan oleh kelalaian, menjadi tanggung jawab
masing – masing karyawan.

13
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

BAB V
TATA TERTIB KARYAWAN

Pasal 14
Kewajiban dan Larangan Bagi Karyawan

14.1. Karyawan diwajibkan :


14.1.1. Bertanggung jawab penuh atas pekerjaan dan peralatan kerja yang
dibebankan / dipercayakan kepadanya.
14.1.2. Menjaga dan memelihara dengan sebaik-baiknya semua barang milik
perusahaan terutama yang dipertanggung jawabkan kepadanya.
14.1.3. Membaca, mengikuti, memperhatikan dan mentaati semua pengumuman
yang dikeluarkan oleh perusahaan.
14.1.4. Mengarahkan dan mencurahkan segala daya upaya, kepandaian dan
kemampuannya didalam melaksanakan tugas yang telah dipercayakan
kepadanya oleh perusahaan.
14.1.5. Mentaati setiap perintah dinas yang diberikan atasannya menurut
spesifikasi kerja yang berlaku untuk pekerjaan tersebut.
14.1.6. Segera melaporkan kepada atasan dan atau petugas keamanan apabila
mengetahui adanya kehilangan, kerusakan barang / alat milik
perusahaan serta penyimpangan dari ketentuan yang ada.
14.1.7. Menjaga nama baik perusahaan.
14.1.8. Mematuhi semua ketentuan yang dikeluarkan oleh perusahaan sejauh
tidak menyimpang dari ketentuan peraturan ketenagakerjaan.
14.1.9. Menjaga sopan santun dan kesusilaan di lingkungan kerja dan komplek
perusahaan.
14.1.10. Memelihara kebersihan di lingkungan kerja dan lingkungan perusahaan.
14.1.11. Selalu berada di tempat kerja selama jam kerja dan tidak dibenarkan
pergi ke bagian lain, kecuali untuk hal-hal yang ada hubungannya
dengan tugas dan tanggungjawab atas perintah atasannya.
14.1.12. Meminta izin secara tertulis terlebih dahulu kepada atasannya sesuai
dengan prosedur yang berlaku apabila yang bersangkutan mempunyai
kepentingan untuk meninggalkan pekerjaannya.
14.1.13. Berusaha dan bekerjasama menjaga keamanan, keselamatan dan
menciptakan suasana lingkungan kerja yang tertib, aman dan harmonis.
14.1.14. Mencegah usaha gangguan di dalam maupun di luar perusahaan yang
dapat menghambat kelancaran pekerjaan / merugikan perusahaan.
14.1.15. Memberikan alasan tertulis berikut bukti-bukti yang harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada perusahaan apabila adanya suatu hal
yang sangat mendesak, sehingga karyawan harus meninggalkan
pekerjaan tanpa dapat meminta izin / persetujuan terlebih dahulu dari
atasannya.
14.1.16. Mentaati segala ketentuan yang menyangkut tata tertib, disiplin waktu
kerja sebagaimana diatur dalam peraturan Perusahaan ini dengan penuh
kesadaran dan tanggungjawab.
14.1.17. Bertanggungjawab atas pekerjaan yang dilakukan/dipercayakan kepada
bawahannya dan mengambil tindakan tegas atas pelanggaran tata tertib
dan displin kerja yang dilakukan oleh bawahannya.
14
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

14.1.18. Mentaati segala anjuran dokter yang berkaitan dengan segala kesehatan
karyawan.
Pelanggaran terhadap kewajiban karyawan sebagaimana tersebut diatas dapat
dikenakan sanksi / tindakan administratif.

14.2. Karyawan dilarang :


14.2.1. Menghina atau mengancam, menganiaya pimpinan perusahaan atau
teman sekerja baik secara langsung atau tidak langsung dan atau
membujuk orang lain untuk melakukan penganiayaan.
14.2.2. Memikat pimpinan perusahaan, keluarga pimpinan perusahaan atau
teman sekerja untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan
undang - undang kesopanan dan ketertiban umum.
14.2.3. Memberikan keterangan palsu atau memalsukan keterangan / dokumen
yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
14.2.4. Mabuk, minum minuman keras, penyalahgunaan obat bius atau
narkotika di tempat kerja atau di wilayah perusahaan.
14.2.5. Membocorkan rahasia perusahaan atau mencemarkan nama baik
pimpinan perusahaan dan atau keluarganya.
14.2.6. Membujuk, mengajak, menyuruh, memaksa pimpinan perusahaan,
teman sekerja, keluarga pimpinan perusahaan/karyawan untuk
melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau
kesusilaan.
14.2.7. Melakukan / mencoba penyuapan dan atau mencoba menerima suap
dalam bentuk apapun dan dari siapapun terhadap atau dari seseorang /
beberapa orang dan atau karyawan perusahaan dan atau keluarganya.
14.2.8. Main judi, melakukan pekerjaan sebagai rentenir baik diwaktu jam
kerja maupun di luar wilayah perusahaan.
14.2.9. Melakukan perbuatan asusila di tempat kerja atau di wilayah
perusahaan.
14.2.10. Dengan sengaja atau ceroboh merusak, merugikan atau membiarkan
dalam keadaan bahaya harta benda milik perusahaan.
14.2.11. Melakukan tindakan kejahatan misalnya mencuri, menggelapkan,
menipu, memperdagangkan / membawa barang terlarang baik di dalam
maupun di luar wilayah perusahaan.
14.2.12. Berkelahi, pukul memukul secara fisik di dalam lingkungan perusahaan.
14.2.13. Melakukan perbuatan / tindakan yang dapat menimbulkan kerugian
terhadap perusahaan, sesama teman kerja baik sengaja maupun
disebabkan kecerobohannya yang dilakukan di lingkungan perusahaan.
14.2.14. Menyalahgunakan, memalsukan dan mengabaikan alat, data ataupun
sistem administrasi perusahaan.
14.2.15. Menempel, menyebarluaskan pamflet-pamflet, pengumuman-
pengumuman, isu-isu dan lain sebagainya di dalam wilayah perusahaan
yang dapat menimbulkan keresahan, kerawanan dan gangguan
keamanan lainnya bagi perusahaan / karyawan.
14.2.16. Bekerja pada perusahaan lain tanpa seizin perusahaan.
14.2.17. Melakukan perbuatan / tindakan yang dapat mengganggu ketenangan,
15
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

ketertiban dan keamanan kerja di antara sesama rekan kerja di


lingkungan perusahaan.
14.2.18. Dengan sengaja atau ceroboh membiarkan diri atau teman sekerjanya
dalam keadaan bahaya.
14.2.19. Pada saat perjanjian kerja diadakan memberikan keterangan palsu atau
dipalsukan.
14.2.20. Melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan perundang-
undangan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang mengikat.
14.2.21. Mogok / melakukan tindakan yang mengarah kepada usaha-usaha
pemogokan diluar ketentuan atau prosedur yang telah diatur oleh
peraturan atau perundang - undangan / mogok illegal sanksinya upah
tidak dibayar.
Pelanggaran terhadap larangan tersebut di atas adalah kesalahan berat dapat
dikenakan sanksi / tindakan Pemutusan Hubungan Kerja sesuai dengan prosedur
Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan Keputusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 012 / PUU - 1 / 2003.

14.3. Karyawan dilarang :


14.3.1. Menggunakan peralatan / perlengkapan milik perusahaan untuk
kepentingan pribadi dan untuk kepentingan orang lain tanpa terlebih
dahulu diizinkan oleh perusahaan.
14.3.2. Menghilangkan atau merusak dengan sengaja alat - alat kerja atau
keselamatan kerja yang disediakan.
14.3.3. Melakukan kegiatan diluar kepentingan perusahaan selama jam kerja
tanpa izin tertulis dari pimpinan perusahaan.
14.3.4. Membawa senjata tajam atau jenis senjata lainnya ke dalam wilayah
perusahaan.
14.3.5. Meninggalkan tempat pekerjaan atau tidak masuk bekerja tanpa
mendapat izin terlebih dahulu dari atasannya.
14.3.6. Menerima tamu pribadi dan atau karyawan / orang lain yang tidak
berkepentingan selama jam kerja kecuali izin khusus dari atasannya
ditempat yang telah ditentukan.
14.3.7. Menghilangkan, kartu BPJS Ketenagakerjaan (JHT, JKK, JKM dan
kartu Jaminan Pensiun) , kartu BPJS Kesehatan karyawan / keluarganya.
Pelanggaran terhadap larangan tersebut di atas dapat dikenakan sanksi / tindakan
administratif.

16
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

BAB VI
SANKSI-SANKSI ATAS PELANGGARAN

Pasal 15
Tindakan atas Pelanggaran

Disiplin kerja merupakan keharusan bagi karyawan. Terhadap pelanggaran-


pelanggaran disiplin dan tata tertib kerja perlu diadakan sanksi, dengan
mempertimbangkan sifat pelanggaran yang telah dilakukan. Sanksi tersebut berupa :
1. Teguran intern tertulis
2. Peringatan tertulis I, II dan III
3. Pemberhentian sementara dari pekerjaan/skorsing
4. Demosi
5. Pemutusan hubungan kerja ( PHK )

15.1. Teguran Intern Tertulis


Dapat diberikan secara intern oleh atasan yang bersangkutan kepada karyawan
yang melakukan kesalahan/pelanggaran yang sifatnya ringan.

15.2. Peringatan Tertulis


Peringatan tertulis dapat diberikan kepada karyawan yang melakukan :
15.2.1. Tidur / tertidur sewaktu menjalankan tugas.
15.2.2. Karyawan yang telah diberikan teguran intern oleh atasannya untuk
kesalahan yang sama atau berlainan tetapi tetap tidak diperhatikan.
15.2.3. Meninggalkan tempat pekerjaan untuk beberapa waktu / jam tanpa
mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari atasannya.
15.2.4. Menolak perintah kerja yang layak.
15.2.5. Kesalahan atau pelanggaran terhadap tata tertib dan displin kerja diluar
ketentuan yang diatur di dalam Bab V Pasal 13 ayat 13.1 s/d ayat
13.2.28.
15.2.6. Lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang telah ditetapkan.

Peringatan tertulis terdiri dari :


1. Peringatan pertama
2. Peringatan Kedua
3. Peringatan Ketiga/terakhir.
Peringatan pertama, kedua dan ketiga masing-masing dapat diberikan secara
langsung dengan masa berlaku sesuai dengan pasal 161 : 2 UU No. 13 Tahun
2003 masing-masing 6 (enam) bulan.

15.3. Pemberhentian Sementara dari pekerjaan (Skorsing) dikenakan kepada :


15.3.1. Apabila karyawan melakukan perbuatan melawan hukum atau sesuatu
yang merugikan perusahaan maka diadakan pemeriksaan-pemeriksaan
pihak yang berwajib atau lembaga penyelesaian hubungan industrial.
Kepada karyawan itu dikenakan status skorsing dengan upah dibayar
100%.
17
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

15.3.2. Setelah selesai pemeriksaan ternyata karyawan yang bersangkutan


tidak bersalah, maka statusnya direhabilitasi / dipulihkan kembali ke
status sebelum dikenakan skorsing.
15.3.3. Jangka waktu skorsing paling lama dalam tahap pembinaan 1 (satu)
bulan.

15.4. Demosi ( Penurunan Golongan Jabatan )


15.4.1. Perusahaan sewaktu-waktu berhak mendemosikan karyawan, ber-
dasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, menilai
bahwa karyawan yang bersangkutan telah melakukan tindakan yang
merupakan pelanggaran atas ketentuan perusahaan.
15.4.2. Demosi karyawan dilakukan dengan tidak mengurangi hak atas gaji
pokok karyawan, sedangkan fasilitas lainnya disesuaikan dengan
pekerjaan yang ditentukan.
15.4.3. Dalam hal karyawan yang dikenakan sanksi demosi oleh perusahaan
telah dapat menunjukkan adanya usaha perbaikan / prestasi kerja di
tempat kerjanya yang terakhir, maka yang bersangkutan dapat
dipertimbangkan pimpinan perusahaan untuk dipromosikan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.

15.5. Pemutusan Hubungan Kerja.


Kepada karyawan dapat dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja apabila :
15.5.1. Pelanggaran terhadap ketentuan yang diatur didalam Bab V pasal 13
ayat 2.1 s/d ayat 2.29. (Selanjutkan akan diproses sesuai dengan
Putusan mahkama Konstitusi Nomor 012 / PUU-1 / 2003 yang dimuat
dalam lembaran Negara Nomor 92 Tahun 2004 dan Surat Edaran
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor : SE.13/MEN/SJ-
HK/I/2005)
15.5.2. Dijatuhi hukuman / menjalani hukuman atas keputusan pengadilan.
15.5.3. 5 (lima) hari berturut-turut tanpa izin dari perusahaan tidak masuk
kerja / tanpa keterangan yang beralasan yang dapat diterima
perusahaan setelah dipanggil 2 (dua) kali secara patut dan tertulis
namun pihak pekerja tidak mengindahkan dapat dikatagorikan
mengundurkan diri dan diproses sesuai Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003.
15.5.4. Karyawan yang telah mendapat peringatan terakhir, namun dalam
tenggang waktu masa berlakunya masa peringatan tersebut ternyata
masih melakukan pelanggaran terhadap tata tertib dan disiplin kerja
yang berlaku di perusahaan akan diproses sesuai dengan Pasal
14.5.1 diatas.

18
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

15.6. Ganti Rugi


Selain sanksi - sanksi sebagaimana tersebut diatas, dalam hal karyawan karena
kecerobohan maupun kesengajaan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, maka
perusahaan dapat menuntut ganti rugi atas kerugian-kerugian yang diderita
perusahaan sesuai dengan pasal 23 PP No. 81 tahun 1981 Tentang Perlindungan
Upah.

19
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

BAB VII
KESEJAHTERAAN DAN KESEHATAN KARYAWAN/KELUARGANYA

Pasal 16
Ganti Rugi Kecelakaan

16.1. Perusahaan menjamin ganti rugi kecelakaan kerja apabila dalam melaksanakan
tugasnya karyawan mendapat kecelakaan sebagaimana dimaksud dalam:
a. UU No. 03 tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
b. UU No. 40 tahun 2004 Tentang Jaminan Sosial Nasional.
c. UU No. 24 tahun 2011 Tentang BPJS.
d. Permen No. 44 tahun 2015 Tentang Program Jaminan Kecelakaan dan
Kematian.
e. PP No. 45 Tentang Penyelenggaraan Jaminan Hari Pensiun.
f. PP No. 46 Tentang Penyelenggaraan Jaminan Hari Tua.

16.2. Untuk melaksanakan jaminan ganti rugi kecelakaan tersebut perusahaan


mengasuransikan seluruh karyawan.

Pasal 17
Jaminan Sosial Kesehatan

17.1. Perusahaan mendaftarkan karyawan menjadi peserta Jaminan Sosial Nasional.

17.2. Jaminan sosial nasional meliputi :


- Badan penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan ( BPJS Ketenagakerjaan )
a. Jaminan kecelakaan kerja (JKK)
b. Jaminan kematian (JK)
c. Jaminan hari tua (JHT) / Tabungan hari tua
d. Jaminan Pensiun (JP)

- Badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan ( BPJS Kesehatan ) :


a. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Karyawan dan Keluarga (JPKK)

17.3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga (JPKK).


Sebagaimana ayat 2 di atas menyangkut pelayanan kesehatan tenaga kerja /
suami atau istri dan tiga anak, meliputi pelayanan kesehatan mendasar dan
pelayanan kesehatan lanjutan.

17.4. Bagi tenaga kerja wanita yang telah berkeluarga perusahaan hanya menanggung
asuransi kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan. Kecuali tenaga kerja wanita
yang telah menikah tersebut sebagai berikut :
a. Telah janda
b. Masih memiliki suami tapi di tempat suami yang bersangkutan tidak
20
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

menjamin asuransi kesehatan keluarga. (Surat keterangan dari tempat kerja


suami).

17.5. Ketentuan mengenai iuran dan hal-hal lain mengenai pelaksanaan Jaminan Sosial
Nasional, dilaksanakan oleh dua badan penyelenggara yaitu : badan
penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan ( BPJS Ketenagakerjaan ) dan
badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan ( BPJS Kesehatan ). Mengikuti
segala aturan sesuai dengan yang telah di tetapkan oleh Negara Republik
Indonesia

Pasal 18
Tunjangan Kematian bukan oleh karena Kecelakaan Kerja

18.1. Apabila karyawan meninggal dunia bukan oleh karena kecelakaan kerja,
perusahaan akan memberikan kepada ahli warisnya bantuan uang duka dengan
ketentuan sebagai berikut :
18.1.1. Upah dalam bulan yang sedang berjalan.
18.1.2. Bantuan biaya pemakaman dan tranportasi sebesar Rp. 750.000,-
18.1.3. Santunan dari Jamsostek sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.
18.1.4. Uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti rugi di berikan sesuai
dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 166.

18.2. Dalam hal keluarga karyawan


(Bab I : Pasal 1 Ayat 1 – 11) mendapat musibah kematian, perusahaan akan
memberikan bantuan biaya pemakaman sebesar Rp. 750.000,- dan uang duka
sebesar 1 (satu) bulan upah.

Pasal 19
Tunjangan Pernikahan

Dalam hal tenaga kerja menikah dengan syah untuk yang pertama, perusahaan
akan memberikan bantuan biaya pernikahan sebesar 1 (satu) bulan upah apaila masa
kerjanya telah mencapai 1 (satu) tahun atau lebih, sedangkan masa kerja lebih dari 3
(tiga) bulan tapi kurang dari 1 (satu) tahun bantuan pernikahan diberikan secara prorata.
Sedangkan masa kerja kurang dari 3 (tiga) bulan tidak mendapat bantuan
pernikahan.Tunjangan pernikahan ini tidak berlaku bagi pernikahan ke dua dan
seterusnya.

Pasal 20
Koperasi Karyawan

Perusahaan sesuai dengan kemampuan yang ada akan ikut mendorong dan
membantu kearah tumbuh dan berkembangnya koperasi pekerja diperusahaan.

21
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

Pasal 21
Upah Selama Sakit
21.1. Apabila karyawan sakit dan dapat dibuktikan dengan keterangan dokter maka
upahnya tetap dibayar.

21.2. Apabila karyawan sakit dalam jangka waktu lama yang dapat dibuktikan dengan
surat keterangan dokter, maka upahnya dibayar sesuai dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Empat bulan pertama dibayar sebesar 100% dari upah
b. Empat bulan kedua dibayar sebesar 75% dari upah
c. Empat bulan ketiga dibayar sebesar 50% dari upah
d. Untuk bulan selanjutnya dibayar sebesar 25% dari upah sebelum pemutusan
hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.

21.3. Apabila setelah berjalan 12 bulan ternyata karyawan yang bersangkutan belum
mampu bekerja kembali, yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter, maka
perusahaan dapat memutuskan hubungan kerjanya sesuai dengan prosedur
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.

Pasal 22
Bantuan Untuk Keluarga, Karena Karyawan yang Ditahan oleh yang Berwajib

22.1. Karyawan yang ditahan oleh yang berwajib bukan karena pengaduan
perusahaan tidak mendapat upah. Akan tetapi Pihak Keluarga yang
ditinggalkan diberikan bantuan sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku :
1. Untuk 1 (satu) orang tanggungan sebesar = 25% gaji sebulan
2. Untuk 2 (dua) orang tanggungan sebesar = 35% gaji sebulan
3. Untuk 3 (tiga) orang tanggungan sebesar = 45% gaji sebulan
4. Untuk 4 (empat) orang tanggungan sebesar = 50% gaji sebulan.

22.2. Lamanya pembayaran tunjangan 6 (enam) bulan Takwim terhitung sejak hari
Pertama pekerja ditahan pihak yang berwajib.

22.3. Dalam hal pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib karena pengaduan dari
perusahaan, maka pengusaha berpedoman pada Undang-Undang No. 13 Tahun
2003.

Pasal 23
Pinjaman Karyawan

23.1. Pada dasarnya perusahaan tidak memberikan bantuan pinjaman kecuali dalam
keadaan mendesak / darurat seperti tersebut di bawah ini.
- Kecelakaan parah (di luar hubungan kerja) yang memerlukan perawatan
rumah sakit.
22
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

- Bencana alam seperti kebakaran/banjir, angin topan, dan gempa bumi.


- Anggota keluarga sakit parah yang perlu mendapat perawatan segera di rumah
sakit.
- Operasi besar / mendadak.
- Hal lainnya yang menurut pertimbangan Perusahaan di anggap mendesak dan
perlu.

23.2. Kasus-kasus tersebut di atas baru di pertimbangkan sebagai dasar memperoleh


pinjaman mendesak bila memenuhi hal-hal sebagai berikut :
22.2.1. Bagi Karyawan yang telah menikah, pinjaman darurat itu hanya tersedia
bagi dirinya sendiri, istri dan maximum 3 orang anak yang syah.
22.2.2. Bagi Karyawan yang belum menikah, pinjaman darurat itu hanya
tersedia bagi dirinya sendiri, ayah dan ibu kandungnya.
22.2.3. Dengan ketentuan melampirkan dokumen / surat yang dipersyaratkan
dalam perusahaan

23.3. Yang berhak atas pinjaman mendesak adalah hanya Karyawan yang berstatus
tetap saja.

23.4. Besarnya pinjaman maksimal yang dapat di berikan adalah 2 (dua) bulan gaji
pokok Karyawan yang harus selesai di angsur (di potong dari gaji) paling lama
12 (dua belas) bulan dengan maksimum angsuran 25% dari gaji pokok
Karyawan.

23.5. Pinjaman Karyawan yang sesuai dengan peraturan di atas, harus mendapat
persetujuan dari Direktur / President Direktur.

23.6. Pada saat mengajukan pinjaman, karyawan tidak mempunyai tunggakan


pinjaman lainnya pada perusahaan yang belum dilunasi dengan batas waktu
minimum 3 (tiga) bulan setelah pelunasan pinjaman sebelumnya.

23
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

BAB VIII
PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA, PENGATURAN
KEBEBASAN BERSERIKAT DAN PERLINDUNGAN BERORGANISASI

Pasal 24
Pendidikan dan Pengembangan Karyawan

2.4.1. Untuk mencapai tingkat produktivitas yang optimal dan pengembangan


Karier
karyawan, maka Perusahaan berkewajiban untuk meningkatkan kualitas
Sumber daya Manusia dengan memberikan kesempatan karyawan untuk
mendapatkan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan :
24.1.1 Perkembangan Teknologi dan Usaha
24.1.2 Perkembangan Organisasi
24.1.3 Lowongan Jabatan (Promosi)
24.1.4 Mutasi Jabatan.

24.2. Untuk memperoleh hasil yang optimal dari pendidikan dan pelatihan ditetapkan
ketentuan sebagai berikut :
24.2.1. Atasan karyawan dan Training Departement berkewajiban untuk
memantau dan mengevaluasi tingkat matrik skill karyawan, untuk
menentukan jenis pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk
meningkatkan kwalitas pengetahuan dan ketrampilan karyawan serta
produktivitas unit kerja.
24.2.2. Dalam rangka meningkatkan kwalitas pekerjaan dan menjunjung Program
Pengembangan Karier, kepada karyawan diwajibkan mengikuti
pendidikan dan pelatihan seperti yang ditetapkan dan diatur oleh
Perusahaan.
24.2.3. Model pendidikan dan atau pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan unit
kerja dimana karyawan tersebut berada, dimana jenis model dan
pelaksanaan proses pendidikan diatur tersendiri.
24.2.4. Bagi karyawan yang telah dikukuhkan untuk mengikuti pendidikan /
pelatihan dan tidak dapat hadir, harus memberikan alasan tertulis yang
disahkan oleh atasannya. Karyawan yang lalai melaksanakan hal tersebut
dapat dikenakan sanksi administratif.
24.2.5. Atasan karyawan berkewajiban untuk meningkatkan ketrampilan
karyawan dengan mengadakan pelatihan ditempat kerja ( On the Job
Training ) jika dipandang perlu dan diinformasikan ke Human Resource
Development ( HRD ).
24.2.6. Bagi karyawan yang mendapatkan pelatihan dan atau pendidikan formal
wajib mengadakan ikatan dinas/kerja dengan perusahaan dengan
ketentuan sebagai berikut :
24.2.6.1. Bagi yang mengikuti pelatihan / training berikatan dinas 1
24
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

(satu) tahun.
24.2.6.2. Bagi yang mengikuti Pendidikan Akademik atau Setara
berikatan dinas 5 (lima) tahun.
24.2.6.3. Bagi yang mengikuti Pendidikan Universitas atau Setara,
berikatan dinas 7 (tujuh) tahun.
24.2.6.4. Bagi yang keluar atas permintaan sendiri dan masa ikatan
dinasnya belum selesai, wajib mengganti biaya pendidikan dan
atau pelatihan secara propesional dan bagi yang tidak mau
mengganti, perusahaan tidak akan memberikan Surat
Keterangan Pengalaman Kerja.

Pasal 25
Pengaturan Kebebasan Berserikat Dan Perlindungan Berorganisasi

Perusahaan memberikan ruang kebebasan dan ruang berekspresi yang merujuk pada
Prinsip kebebasan berpendapat, pikiran dan perasaan sesuai dengan hak kodrat yang
melekat pada setiap individu yang berlandaskan kepada hukum kebebasan berserikat
yaitu :
1. UUD Tahun 1945 Pasal 28.
2. UU No 21 Tahun 2000 Tentang serikat pekerja.
3. UU No 13 Tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan.

25
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

BAB IX
IZIN, CUTI TAHUNAN DAN HARI LIBUR

Pasal 26
Izin Meninggalkan Pekerjaan

Seorang karyawan dapat diberikan izin meninggalkan tempat pekerjaan dengan


tetap mendapat gaji/upah dengan ketentan sebagai berikut:

26.1. Untuk keperluan tersebut dibawah ini:

Nomor Alasan Meninggalkan Lama Dokumen Yang


Pekerjaan Izin Harus Dilengkapi
( Hari )
1 Perkawinan karyawan 3 Surat keterangan Lurah, Camat
atau lainnya yang berwenang
2 Perkawinan anak karyawan 2 Surat keterangan Lurah, Camat
atau lainnya yang berwenang
3 Istri karyawan melahirkan 2 Surat keterangan Rumah sakit;
atau Keguguran Bidan
4 Pengkhitanan/Babtisan anak 2 Surat keterangan RT/Pendeta
karyawan
5 Istri/suami/anak/orang tua/ 2 Surat keterangan RT / Dokter bila
mertua/menantu/saudara mendadak dapat dilaporkan per-
kandung/ipar kandung/ ang- telepon selanjutnya dokumen
gota keluarga dalam satu menyusul
rumah meninggal dunia
6 Istri/suami/anak sakit di- 1 Surat Advis dari Dokter
rawat inap di Rumah Sakit
7 Rumah tempat tinggal kar- 1 Surat keterangan RT
yawan kebanjiran/kebakaran
8 Pindah kontrakan rumah 1 Surat keterangan pindah mak-
maksimum 1 (satu) kali simum satu kali dalam satu tahun/
dalam setahun (bukan Kost). harus diketahui atasannya.

26
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

Bila peristiwa tersebut di atas terjadi dilakukan diluar kota (kecuali


untuk keperluan pribadi lainnya) tambahan hari dapat diberikan sebanyak 1 (satu)
hari atas kebijaksanaan perusahaan dengan mempertimbangkan jarak yang akan di
tempuh untuk keperluan di atas.
Semua proses izin di atas harus melalui pengajuan, permohonan ke atasan
yang bersangkutan dan meneruskannya kebagian Human Resource Develpoment
( HRD ). Untuk hal yang mendesak seperti kematian/bukti dokumen dapat
diajukan kemudian.
Ketentuan butir 24.1. sampai dengan 24.4. diatas tidak berlaku bagi calon
karyawan baru (belum habis melampaui masa percobaan) bagi mereka berlaku
ketentuan izin tanpa dibayar (ITD).
Diluar dispensasi diatas, bagi karyawan yang membutuhkan izin untuk
meninggalkan pekerjaan kurang dari 1 (satu) hari, batas maksimum 4 (empat) jam
kerja perhari, 8 (delapan) jam perbulan atau 24 (duapuluh empat) jam per tahun.
Dan pada saat meninggalkan pekerjaan untuk izin tersebut karyawan diharuskan
melakukan absensi keluar demikian pula halnya pada waktu masuk kembali.
Setiap penyimpangan dari ketentuan tersebut akan diperhitungkan sebagai izin
tanpa dibayar (ITD).
Pelaksanaan dari dispensasi tersebut harus dilaksanakan pada hari
kejadiannya, kecuali ada alasan-alasan dengan bukti-bukti yang kuat untuk dapat
dipertimbangkan oleh Perusahaan.

26.2. Karyawan yang tidak dapat bekerja karena sakit


Dengan menyertakan surat keterangan dokter, harus dibuktikan pada
atasannya selambatnya 1 (satu) hari setelah karyawan masuk kerja. Surat
keterangan dokter hanya berlaku maksimum untuk 3 (tiga) hari saja. Jika
melebihi waktu yang ditentukan harus ada surat keterangan dokter selanjutnya.

26.3. Cuti Melahirkan dan Keguguran


26.3.1. Perusahaan memberikan cuti melahirkan selama 3 (tiga) bulan bagi
pekerja wanita yang akan melahirkan cutinya dibagi dalam 1,5 bulan
sebelum dan 1,5 bulan sesudah melahirkan atau sesuai dengan surat
dimana cuti tersebut dapat dilaksanakan atas rekomendasi dari dokter
ahli kandungan.
26.3.2. Pekerja wanita yang gugur kandungan (berdasarkan keterangan
dokter, bidan yang merawatnya diberikan cuti istirahat 1,5 bulan setelah
gugur kandungan.
26.3.3. Dalam hal melahirkan sebelum sampai waktu 1,5 bulan, maka istirahat
1,5 bulan setelah melahirkan tidak dapat ditambah dan demikian
sebaliknya.
26.3.4. Bagi yang akan menggunakan Cuti hamil tersebut harus mengajukan
permohonan terlebih dahulu kepada perusahaan dengan disertai surat
keterangan dokter atau bidan yang merawatnya.

26.4. Cuti Melakukan Ibadah Agama


27
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

Kepada karyawan yang beragama Islam, yang bermaksud menunaikan


Ibadah Haji diberikan waktu 40 (empat puluh) hari atau sesuai peraturan
pemerintah izin meninggalkan pekerjaan dengan gaji.
Bagi karyawan yang beragama non muslim dalam melaksanakan kegiatan /
ibadah keagamaannya akan disesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam
agamanya.

26.5 Izin Melaksanakan Ibadah Shalat


Perusahaan memberikan kesempatan yang secukupnya kepada karyawan
untuk melaksanakan ibadah / shalat yang diwajibkan oleh agamanya masing-
masing.

26.6. Izin Meninggalkan Pekerjaan Tanpa Dibayar (ITD)


Kepada karyawan diberikan izin meninggalkan pekerjaan tanpa mendapat
pembayaran (No Work No pay) jika alasanya dapat diterima oleh perusahaan dan
permohonan izin diajukan selambat-lambatnya sehari dimuka dengan maksimum
jumlah izin 6 (enam) hari pertahun.

26.7. Izin Pemberian Laktasi Bagi Yang Menyusui.


Perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan yang masih menyusui
anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu jam kerja. Lamanya waktu
yang diberikan kepada karyawan untuk menyusui bayinya dengan memperhatikan
tersedianya tempat yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan perusahaan.

26.8. Tanpa Izin (Mangkir) :


Dengan tidak mengurangi ketentuan yang diatur dalam Pasal 14 butir
14.5.3. bagi karyawan yang meninggalkan pekerjaan tanpa izin atau alasan yang
tidak dapat diterima oleh perusahaan dianggap telah mengundurkan diri atas
kemauannya sendiri, setelah pekerja dipanggil 2 (dua) kali secara patut dan
tertulis, tapi pekerja tidak mengindahkannya dan akan diproses sesuai dengan
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 dan bagi yang meninggalkan pekerjaan tanpa
izin kurang dari waktu yang ditentukan diatas akan diberikan peringatan tertulis.

28
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

Pasal 27
Cuti / Istirahat Tahunan

Karyawan mendapat hak untuk melaksanakan Cuti Tahunan selama 12 (dua


belas) hari kerja, setelah menjalani masa kerja 12 (dua belas) bulan berturu - turut. Cuti
tahunan dapat diperoleh dengan cara memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

27.1. Perusahaan akan memberitahukan kepada karyawan tentang Cuti Tahunan


kepada atasannya.

27.2. Mengisi formulir yang telah disediakan untuk itu.

27.3. Pengambilan cuti tersebut disetujui oleh atasannya langsung dan diketahui oleh
bagian Human Resource Development ( HRD ).

27.4. Surat permohonan sudah harus diajukan 1 (satu) bulan dimuka dan selambat-
lambatnya 1 (satu) minggu sebelum hari kerja cuti dimulai.

27.5. Demi kepentingan operasional perusahaan dan persyaratan administrasi


merupakan alasan utama dalam menentukan cuti seorang karyawan, sedangkan
keinginan karyawan yang bersangkutan tetap akan mendapat perhatian
atasannya.

27.6. Diantara 2 (dua) cuti tahunannya yang berturut-turut harus ada tenggang waktu
paling sedikit 3 (tiga) bulan.

27.7. Pada prinsipnya cuti harus diambil secara keseluruhan dan tidak dapat
dikonfensasikan dengan uang. Untuk 6 (enam) hari kerja selanjutnya dapat
diambil secara bertahap.

Apabila pekerjaan sedang bertimbun-timbun, maka perusahaan berhak untuk


mengatur cuti setiap karyawan apabila tidak melampaui jangka waktu 6 (enam)
bulan. Ketentuan seperti tersebut diatas dapat pengecualian apabila tidak
menyimpang dari perundang-undangan.

27.8. Karyawan yang telah mendapat hak cuti tetapi tidak diambil dalam batas waktu 6
(enam) bulan sejak ia berhak menggunakan cuti tahunannya, hak cutinya
dinyatakan gugur.

27.9. Bagi calon karyawan dalam keadaan kepentingan yang mendesak misalnya :
Orang tuanya meninggal dunia dan lainnya, dapat diberi izin dengan
diperhitungkan izin tanpa dibayar (ITD).

27.10. Bagi karyawan yang telah memiliki masa kerja di atas 6 (enam) tahun. Dengan
tidak mengurangi hakekat/maksud dari ketentuan Undang-Undang No. 13 Tahun
2003 (Pasal 79-D) hingga ada ketentuan pelaksanaannya, perusahaan
29
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

memberikan hak cuti kepada karyawan tersebut dengan ketentuan sebagai berikut
:
27.10.1. Masa kerja 6 (enam) tahun sampai dengan dibawah 11 (sebelas) tahun
tambahan hak cuti 6 (enam) hari kerja.
27.10.2. Masa kerja 11 (sebelas) tahun sampai dengan 16 (enam belas) tahun
tambahan hak cuti 12 (dua belas) hari kerja.
27.10.3. Masa kerja 16 (enam belas) tahun sampai dengan 21 tahun, tambahan
hak cuti 18 (delapan belas) hari kerja dan diberikan uang cuti sebesar 1
(satu) bulan upah.
27.10.4. Masa kerja 21 (duapuluh satu) tahun sampai dengan seterusnya
tambahan hak cuti 24 (duapuluh empat) hari kerja dan diberikan uang
cuti sebesar 1,5 (satu setengah) bulan upah, selanjutnya untuk periode
masa kerja 5 (lima) tahun berikutnya masing-masing diberikan
tambahan hak cuti masing-masing 24 (duapuluh empat) hari kerja dan
diberikan uang cuti sebesar 1,5 (satu setengah) bulan upah.
27.10.5. Tambahan hak cuti tersebut diatas hanya berlaku 1 (satu) kali dalam
masing-masing periode.
27.10.6. Pelaksanaan hak cuti tambahan tersebut sama dengan cara pelaksanaan
hak cuti tahunan sebagaimana diuraikan diatas dengan ketentuan
tambahan hak cuti tersebut, bilamana tidak diambil oleh karyawan yang
bersangkutan hingga habis masa yang ditentukan, maka hak cuti
tersebut menjadi gugur.
27.10.7. Untuk mendapatkan uang cuti sebagaimana diatur dalam butir 25.10.3.
dan 25.10.4 diatas hak cuti tambahan harus dilaksanakan sekurang-
kurangnya separoh ditambah 1 (satu) dari jumlah hak cuti yang
diberikan dan tidak terpotong-potong.

Pasal 28
Bekerja pada Hari Libur Resmi

28.1. Hari libur resmi adalah hari libur yang diumumkan secara resmi oleh pemerintah
(Menteri Agama, Menkesra dan Menakertrans) setiap tahunnya.

28.2. Bagi karyawan yang melaksanakan pekerjaannya pada hari libur resmi, maka jam
kerjanya diperhitungkan sebagai kerja lembur.

30
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

BAB X
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, UANG PESANGON, MENGUNDURKAN
DIRI DAN KETIDAKMAMPUAN BEKERJA KARENA TERGANGGU
KESEHATANNYA

Pasal 29
Pemutusan Hubungan Kerja

Apabila pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindarkan maka


pelaksanaannya diatur berdasarkan peraturan serta perundang - undangan yang berlaku
dan perubahannya bilamana ada

29.1. Dalam Masa Percobaan.


Dalam masa percobaan, PHK dapat dilaksanakan baik atas permintaan
karyawan maupun atas kehendak perusahaan, dalam hal ini tidak di perlukan
tenggang waktu dan Perusahaan tidak berkewajiban membayar pesangon.

29.2. Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran berat


Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran berat, alasan mendesak atau telah
Diberikan surat peringatan ketiga/terakhir, tapi masih melakukan pelanggaran
lagi, Maka perusahaan dapat melakukan proses pemutusan hubungan kerjanya
sesuai dengan Putusan Mahkama Konstitusi Nomor 012/PUU-1/2003 yang
dimuat dalam lembaran Negara Nomor 92 Tahun 2004, serta Surat Edaran
Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI Nomor : SE.13/MEN/SJ-HK/I/2005.

29.3. PHK atas permintaan Karyawan sendiri


Karyawan dapat melakukan PHK dengan mengajukan pengunduran diri secara
tertulis kepada perusahaan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya
dan diketahui oleh atasanya dengan mengembalikan kartu jati diri, dokumen-
dokumen dan perlengkapan-perlengkapan inventaris perusahaan yang
dipinjamkan kepadanya serta mempertanggung jawabkan / menyerahkan
pekerjaanya kepada atasannya. Dalam hal yang demikian perusahaan tidak
diwajibkan membayar uang pesangon, kecuali bagi karyawan yang masa
kerjanya sekurang-kurangnya berturut-turut 3 ( tiga ) tahun atau lebih pada
Perusahaan dan menurut penilaian perusahaan yang bersangkutan memiliki
kondite yang baik, maka akan diberikan uang penghargaan masa kerja / uang
pisah sesuai dengan ketentuan Pasal 28.3. Peraturan Perusahaan ini.

29.4. Bilamana ketentuan tersebut diatas tidak dipenuhi, pihak perusahaan diberikan
wewenang untuk menunda pembayaran-pembayaran yang menjadi hak karyawan
yang bersangkutan serta tidak akan memberikan surat pengalaman kerja di
perusahaan.

29.5. PHK Karena Mencapai Usia Pengsiun 55 ( lima puluh lima ) Tahun.
Karyawan yang telah mencapai usia 55 ( lima puluh lima ) tahun dapat diputus
hubungan kerjanya dengan Perusahaan, dengan mendapat uang pesangon dan
penghargaan masa kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003.

29.6. Karena Tenaga Kerja Meninggal Dunia.


31
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

PHK terjadi dengan sendirinya pada saat karyawan meninggal dunia. Kepada
ahli warisnya yang sah akan diberikan santunan uang duka sesuai dengan
ketentuan yang berlaku Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 166; dan
Pasal 17 peraturan perusahaan ini.

29.7. Karena Kelebihan Tenaga Kerja.


Berdasarkan pertimbangan khusus Direksi, Perusahaan dapat melakukan PHK
karena kelebihan tenaga kerja. Dalam hal ini karyawan berhak atas pesangon dan
uang penghargaan masa kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003.

29.8. PHK Karyawan Karena Menikah Sesama Karyawan, Yang Sama – Sama
Bekerja Didalam Lingkungan perusahanaan. Karyawan yang telah melakukan
pernikahan atau perkawinan sesama karyawan sekerja didalam perusahaan ini,
maka diantara salah satu karyawan tersebut dapat diputuskan hubungan kerjanya
dengan perusahaan.Dan dalam hal ini, salah satu dari karyawan yang di PHK
karena pernikahan atau perkawinan sesama karyawan, berhak atas pesangon dan
uang penghargaan masa kerja sesuai dengan ketentuan undang – undang Nomor
13 Tahun 2003

Pasal 30
Uang Pesangon Uang penghargaan masa kerja dan penggantian hak

30.1. Ketentuan Pemberian uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja dan
penggantian hak berpedoman kepada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
sebagai berikut:

30.2. Besarnya uang pesangon ditetapkan sekurang-kurangnya sebagai berikut:


a. Masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun 1 (satu) bulan upah
b. Masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 (dua) tahun 2 (dua)
bulan upah.
c. Masa kerja 2 (dua) tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 (tiga) tahun 3 (tiga)
bulan upah.
d. Masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 (empat) tahun 4
(empat) bulan upah
e. Masa kerja 4 (empat) tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 (lima) tahun 5
(lima) bulan upah.
f. Masa kerja 5 (lima) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun 6
(enam) bulan upah.
g. Masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 (tujuh) tahun 7
(tujuh) bulan upah.
h. Masa kerja 7 (tujuh) tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 (delapan) tahun 8
(delapan) bulan upah.
i. Masa kerja 8 (delapan) tahun atau lebih, 9 (sembilan) bulan upah.

30.3. Besarnya uang penghargaan masa kerja / uang pisah ditetapkan sebagai berikut:
a. Masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun 2
32
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

(dua) bulan upah;


b. Masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun
3 (tiga) bulan upah;
c. Masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang 12 (dua belas) tahun
4 (empat) bulan upah;
d. Masa kerja 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas)
tahun 5 (lima) bulan upah;
e. Masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan
belas) tahun 6 (enam) bulan upah;
f. Masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih tatapi kurang dari 21 (dua
puluh satu) tahun 7 (tujuh) bulan upah;
g. Masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua
puluh empat) tahun 8 (delapan) bulan upah;
h. Masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun atau lebih 10 (sepuluh) bulan upah.

30.4. Penggantian hak lihat pasal 156 ayat 4 undang – undang No 13 tahun 2003
tentang ketenaga kerjaan.

Pasal 31
Dasar Pembayaran Uang Pesangon Uang Penghargaan Masa Kerja

Upah sebagai dasar pembayaran uang pesangon, uang penghargaan masa kerja
dan ganti kerugian terdiri dari;
31.1. Upah Pokok;

31.2. Segala macam tunjangan yang bersifat tetap yang diberikan kepada pekerja dan
keluarganya,

Pasal 32
Diskualifikasi

Hal-hal yang menyebabkan hilangnya hak dan status seorang karyawan adalah :
32.1. Pemutusan hubungan kerja atas kemauan sendiri.
32.2. Meninggal dunia.
32.3. Pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan sesuai dengan Undang-Undang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ( PPHI ).
32.4. Karyawan dijatuhi hukuman oleh yang Berwajib / menjalani hukuman atas
putusan Pengadilan.
32.5. Sebagai kelanjutan proses skorsing, setelah membuat / mengadakan
pertimbangan yang tepat / sesuai dengan Undang-Undang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial ( PPHI ).
32.6. Dipensiunkan.

33
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

Pasal 33
Adminitrasi Pemutusan Hubungan Kerja

Bagi karyawan yang berhenti bekerja pemutusan hubungan kerja (PHK) karena
kemauan tenaga kerja yang bersangkutan maupun oleh perusahaan wajib terlebih
dahulu:

33.1. Menyerahkan kembali semua milik perusahaan.

33.2. Melakukan serah terima pekerjaan dengan atasan atau dengan karyawan yang
lain yang ditunjukan oleh atasan.

33.3. Menyelesaikan hutang dan kewajiban keuangan lainnya terhadap perusahaan.

34
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

BAB XI
KELUH DAN PENGADUAN

Pasal 34
Keluhan dan Pengaduan

34.1. Setiap keluhan dan pengaduan karyawan pertama-tama dibicarakan langsung


dengan atasan yang bersangkutan, keluhan dan pengaduan ini sebaiknya
dilakukan secara tertulis.

34.2. Bila keluhan dan pengaduan pada ayat di atas hasilnya belum memuaskan maka
dengan setahu atasan yang bersangkutan karyawan dapat meneruskan
keluhannya pengaduan ke atasan dari atasan langsungnya dan personalia.

34.3. Keluh kesah karyawan diperusahaan harus di selesaikan dengan musyawarah


dalam lembaga Bipartit yang sudah terbentuk.

34.4. Bila penyelesaian dengan cara diatas telah dijalankan namun tidak memberikan
hasil yang memuaskan, penyelesaian dapat dilakukan sesuai dengan Undang-
Undang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ( PPHI Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2004 ).

BAB XII
PENUTUP

Pasal 35
Peraturan Pelaksanaan

Hal-hal yang belum diatur pada peraturan perusahaan ini akan diatur secara
tersendiri dengan mengikuti ketentuan dan peraturan pemerintah yang berlaku serta
perubahannya bilamana ada.

Pasal 36
Penafsiran Peraturan

Penafsiran yang berlaku atas bunyi penafsiran ini adalah tafsir yang
dipergunakan oleh perusahaan.

Pasal 37
Peraturan Lain-lain

Hal-hal yang belum ditentukan dalam peraturan Perusahaan ini, dinyatakan


mengikuti ketentuan/ketetapan pemerintah yang berlaku dan perubahannya bilamana
ada.

Pasal 38

35
PT PRIMA KOMPONEN INDONESIA
PERATURAN PERUSAHAAN

Penutup

38.1. Peraturan perusahaan ini mulai berlaku setelah disahkan oleh Dinas Sosial,
Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, untuk
jangka waktu 2 (dua) tahun.

38.2. Apabila terdapat persyaratan kerja dalam peraturan perusahaan ini yang kurang
dari peraturan/perundang-undangan yang berlaku, maka persyaratan/ketentuan
dalam peraturan perusahaan ini dinyatakan batal demi hukum dan diberlakukan
adalah peraturan/undang-undang yang berlaku dan perubahan perubahannya
bilamana ada.

Ditetapkan di : Tangerang Selatan


Pada tanggal : Agustus 2020
PT. PRIMA KOMPONEN
INDONESIA

JOHANA JANTO
Direktur

36

Anda mungkin juga menyukai