AD ART Dan KEF BLM SAR 2023

ANGGARAN DASAR,
ANGGARAN RUMAH TANGGA,

DAN KODE ETIK FUNSIONARIS
BADAN LEGISLATIF MAHASISWA

STMIK AMIK RIAU
TAHUN 2023
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RIAU
STMIK AMIK RIAU
Sekretariat BLM STMIK Amik Riau, Kampus STMIK Amik Riau, Jl. Purwodadi Indah, KM. 10,
Kel. Sialang Munggu, Kec. Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Riau 28299. E-mail : blm@sar.ac.id
ANGGARAN DASAR
LEMBAGA KEMAHASISWAAN
BADAN LEGISLATIF MAHASISWA STMIK AMIK RIAU
PEMBUKAAN
Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki segala hakikat ilmu
pengetahuan, maka manusia dapat membentuk dan membina diri dengan ilmu-Nya.
Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pemuda-pemudi yang memiliki keyakinan
kepada kebenaran dan telah tercerahkan pemikirannya serta diteguhkan hatinya saat
mereka berada dihadapan kezaliman. Oleh sebab itu, sepatutnya mahasiswa bergerak
untuk mengubah kondisi bangsa menuju masyarakat madani yang adil dan makmur.
Sadar akan peran, fungsi, dan kewajiban sebagai generasi muda bangsa juga
sebagai calon intelektual dan merupakan sumber daya manusia bagi upaya pencapaian
kesejahteraan serta kebahagiaan umat manusia. Mahasiswa STMIK Amik Riau bertekad
untuk belajar, berkarya, dan berjuang dengan dilandasi oleh rasa pengabdian dan
tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa, dan Negara. Bertitik dari pemikiran tersebut,
serta di dorong oleh keinginan luhur untuk menunjukkan terhadap upaya tercapainya
kebahagiaan dan kesejahteraan di masa depan, diperlukan sebuah wadah bersama yang
menampung untuk menyalurkan aktivitas kemahasiswaan yang berdasarkan pada aspek
pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, memiliki sikap independen,
kekeluargaan, dan keterbukaan.
Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan, menjaga dan
meningkatkan aktivitas dunia kemahasiswaan secara bertanggungjawab, melakukan
perbaikan pendidikan, penelitian, kesejahteraan, hukum, politik, dan sosial
kemasyarakatan, mewujudkan kehidupan kemahasiswaan yang dinamis, produktif, dan
berkesinambungan menumbuhkan persatuan diantara seluruh mahasiswa STMIK Amik
Riau yang berdaulat dan berdasarkan kepada keadilan sebagai berikut:
STMIK AMIK RIAU
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amik Riau yang
selanjutnya disebut dengan STMIK Amik Riau adalah Perguruan Tinggi Swasta
yang berada dibawah Yayasan Komputasi Riau.
2. Kemahasiswaan STMIK Amik Riau adalah suatu wadah yang didalamnya terdiri
dari Lembaga dan Organisasi Kemahasiswaan di lingkungan STMIK Amik Riau.
3. Badan Legislatif Mahasiswa STMIK Amik Riau yang selanjutnya disebut BLM
STMIK Amik Riau adalah Lembaga Legislatif tertinggi di Kemahasiswaan tingkat
STMIK Amik Riau.
4. Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK Amik Riau yang selanjutnya disebut BEM
STMIK Amik Riau adalah Lembaga Eksekutif tertinggi di Kemahasiswaan tingkat
STMIK Amik Riau.
5. Wahana Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut
Wanapalhi adalah Organisasi Kemahasiswaan yang bergerak dibidang lingkungan
hidup dan pelestarian alam di Kemahasiswaan tingkat STMIK Amik Riau.
6. Unit Kegiatan Mahasiswa yang selanjutnya disebut UKM adalah wadah tempat
berhimpunnya para mahasiswa yang memiliki kesamaan minat, kegemaran,
kreativitas, dan orientasi aktivitas penyaluran kegiatan ekstrakulikuler di dalam
Kampus STMIK Amik Riau.
7. Himpunan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disebut HMJ adalah Organisasi
Mahasiswa di tingkat Jurusan sebagai tempat berhimpunnya para mahasiswa untuk
meningkatkan keilmuan dan kegiatan positif sesuai dengan Program Studi di
Kampus STMIK Amik Riau
8. BLM STMIK Amik Riau terdiri dari anggota yang merupakan mahasiswa aktif
STMIK Amik Riau berdasarkan peraturan yang telah diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga BLM STMIK Amik Riau BAB I pasal 1.
9. Kelengkapan adalah perangkat BLM STMIK Amik Riau dalam menjalakan fungsi
tugas dan wewenangnya.
10. Pimpinan BLM STMIK Amik Riau adalah alat kelengkapan BLM STMIK Amik
STMIK AMIK RIAU
Riau dan merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat Kolektif dan Kolegial.
11. Komisi adalah pengelompokan Departemen kerja BLM STMIK Amik Riau guna
memenuhi seluruh fungsi Legislasi, Administrasi dan Anggaran, Pengawasan, dan
Aspirasi.
12. Pengambilan keputusan adalah proses penyelesaian akhir suatu masalah yang
dibicarakan dalam setiap jenis rapat BLM STMIK Amik Riau.
BAB II
KEORGANISASIAN
Bagian Kesatu
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 2
Organisasi ini bernama Badan Legislatif Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer Amik Riau yang selanjutnya disingkat dengan BLM STMIK
Amik Riau.
Pasal 3
BLM STMIK Amik Riau didirikan pada 1 April 2006 di Pekanbaru.
Pasal 4
Organisasi ini bertempatkan di Kampus STMIK Amik Riau, Jl. Purwodadi Ujung
KM.10, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru,
Provinsi Riau.
Bagian Kedua
BENTUK, KEDAULATAN DAN JANGKA WAKTU
STMIK AMIK RIAU
Pasal 5
Bentuk BLM STMIK Amik Riau, yaitu:
1. merupakan wadah formal dan legal berbentuk kesatuan;
2. mengadopsi nilai-nilai ketatanegaraan yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia
kemahasiswaan; dan
3. merupakan lembaga tertinggi di Kemahasiswaan STMIK Amik Riau yang memiliki
kekuasaan Legislatif.
Pasal 6
Kedaulatan tertinggi BLM STMIK Amik Riau berada di tangan mahasiswa dan
dilaksanakan sepenuhnya menurut AD dan ART BLM STMIK Amik Riau.
Pasal 7
BLM STMIK Amik Riau didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas dan dapat
dibekukan atau dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bagian Ketiga
SIFAT, ASAS DAN KEDUDUKAN
Pasal 8
BLM STMIK Amik Riau bersifat:
1. Otonom, artinya memiliki kebebasan dalam menjalankan organisasi baik dalam
lingkup internal maupun eksternal kampus sebagai representasi mahasiswa STMIK
Amik Riau;
2. Egaliter, artinya setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama dalam
organisasi; dan
3. Demokratis, artinya segala aspirasi dan keputusan organisasi didasarkan kepada
kehendak mahasiswa STMIK Amik Riau dan dilakukan dengan prinsip-prinsip
keterwakilan demokrasi secara universal.
Pasal 9
BLM STMIK Amik Riau berasaskan Pancasila.
STMIK AMIK RIAU
Pasal 10
Kedudukan BLM STMIK Amik Riau merupakan kelengkapan non-struktural di STMIK
Amik Riau.
Bagian Keempat
LANDASAN DAN TUJUAN
Pasal 11
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
2. KEPMENDIKBUD Nomor 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi
Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
3. Statuta Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amik Riau Nomor
60/I.A.1/YKR/XI/2019
4. Surat Keputusan Ketua STMIK Amik Riau Nomor 426/A/STMIK AMIK
RIAU/X/2015 Tentang Struktur Organisasi Kemahasiswaan STMIK Amik Riau.
Pasal 12
Tujuan BLM STMIK Amik Riau adalah:
1. mengusahakan terwujudnya mahasiswa yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, cendekia, memiliki integritas, berkepribadian dan kepedulian sosial;
2. mengusahakan tujuan pendidikan untuk membentuk sarjana yang berbudi pekerti,
cakap, mandiri, berwawasan luas, demokratis, dan bertanggung jawab;
3. memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk menjadi pemimpin dan penggerak
dalam kehidupan berbangsa;
4. ikut serta menyumbangkan karya dan pikiran dalam penataan kehidupan kampus,
masyarakat dan bangsa;
5. memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan di lingkungan sivitas
akademika STMIK Amik Riau; dan
6. mengusahakan kesejahteraan material dan spiritual serta memperjuangkan
kepentingan mahasiswa di lingkungan kampus.
STMIK AMIK RIAU
Bagian Kelima
VISI DAN MISI
Pasal 13
Terwujudnya BLM STMIK Amik Riau yang memiliki nilai ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, kerakyatan, pengembangan pengetahuan untuk kemajuan NKRI,
kemasyarakatan, dan kebudayaan.
Pasal 14
1. Memperjuangkan nilai-nilai, prinsip, dan semangat BLM STMIK Amik Riau dalam
ruang lingkup Nasional maupun Internasional.
2. Menjadi wadah aspirasi, koordinasi, dan komunikasi antar mahasiswa STMIK
Amik Riau maupun dengan mahasiswa Nasional dan Internasional serta masyarakat
pada umumnya.
3. Menjadi wadah untuk memperjuangkan kepentingan maupun hak-hak mahasiswa
khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
4. Menjadi wadah pengembangan ilmu pengetahuan dan moral mahasiswa.
Bagian Keenam
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 15
Hak BLM STMIK Amik Riau adalah:
1. mengajukan RUU dan/atau perubahan atas RUU;
2. mengajukan Aturan Turunan dan/atau perubahan atas Aturan Turunan;
3. mengemukakan pendapat;
4. interpelasi;
5. angket;
6. bertanya;
7. budgeting; dan
8. controlling.
STMIK AMIK RIAU
Pasal 16
Kewajiban Anggota BLM STMIK Amik Riau:
1. menaati dan melaksanakan AD/ART, UU, dan Aturan Turunan dari AD/ART BLM
STMIK Amik Riau serta aturan-aturan lain yang berlaku di BLM STMIK Amik
Riau;
2. menjaga nama baik BLM STMIK Amik Riau;
3. mengikuti kegiatan-kegiatan di BLM STMIK Amik Riau;
4. setiap anggota BLM STMIK Amik Riau yang melanggar kewajiban akan dikenai
sanksi;
5. ketentuan tentang mekanisme pemberian sanksi akan diatur kemudian;
6. BLM STMIK Amik Riau mensosialisasikan perkembangan kerja BLM STMIK
Amik Riau sekurang kurangnya satu kali dalam satu periode kepengurusan kepada
mahasiswa dalam bentuk laporan publik; dan
7. BLM STMIK Amik Riau mensosialisasikan perkembangan kebijakan kampus
STMIK Amik Riau pada mahasiswa.
BAB III
HAL KEUANGAN
Pasal 17
Sumber dana BLM STMIK Amik Riau diperoleh dari:
1. STMIK Amik Riau
2. iuran anggota;
3. sumbangan-sumbangan yang halal dan tidak mengikat serta tidak bertentangan
dengan sifat, asas, dan kedudukan AD dan ART BLM STMIK Amik Riau; dan
4. usaha-usaha yang legal, halal, dan tidak bertentangan dengan landasan dan tujuan
lembaga kemahasiswaan.
Pasal 18
Seluruh kegiatan BLM STMIK Amik Riau tidak diperkenankan menerima dana dari
partai politik atau perusahaan lain yang secara aturan tidak diperbolehkan.
STMIK AMIK RIAU
Pasal 19
Sistem keuangan BLM STMIK Amik Riau berdasarkan pada prinsip:
1. transparansi;
2. keadilan;
3. komunikasi; dan
4. tanggung jawab.
Pasal 20
Kewajiban:
1. membuat laporan keuangan yang terstandarisasi secara periodik pada akhir periode;
2. memberikan laporan keuangan kepada pihak yang terkait;
3. membentuk sistem kontrol internal yang terstandarisasi;
4. bersedia dipanggil sewaktu-waktu oleh badan audit kemahasiswaan untuk dimintai
keterangan; dan
5. BLM STMIK Amik Riau harus mempublikasikan laporan keuangan yang telah
diaudit.
Pasal 21
Hak-hak BLM STMIK Amik Riau terkait keuangan:
1. menerima dan mengelola dana yang diperoleh dari STMIK Amik Riau;
2. mendapat penilaian dari Badan Audit Keuangan Kemahasiswaan yang dibuat oleh
kekuasaan legislatif untuk audit keuangan mengenai laporan keuangan yang telah
diberikan;
3. memberikan penjelasan mengenai laporan keuangan yang telah diaudit;
4. mendapatkan penjelasan mengenai penilaian atas laporan keuangan yang telah
diaudit oleh Badan Audit Keuangan Kemahasiswaan; dan
5. memeriksa dan menindaklanjuti penyelewengan pengelolaan keuangan yang
dilakukan oleh pengurus lembaga kemahasiswaan dan kepanitiaan tingkat sekolah
tinggi yang dibentuk.
STMIK AMIK RIAU
Pasal 22
Sanksi Terhadap Pelanggaran Kewajiban BLM STMIK Amik Riau:
1. BLM STMIK Amik Riau yang melanggar kewajiban terhadap Badan Audit
Kemahasiswaan akan dikenakan sanksi; dan
2. penjelasan mengenai pelanggaran dan sanksi, diatur lebih lanjut dalam Kode Etik
Fungsionaris BLM STMIK Amik Riau BAB IV pasal 4.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar BLM STMIK Amik Riau ini
akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Dasar BLM STMIK Amik Riau ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
STMIK AMIK RIAU
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
KEANGGOTAAN
Bagian Kesatu
ANGGOTA
Pasal 1
Persyaratan Anggota BLM STMIK Amik Riau:
1. Anggota BLM terdiri atas kepengurusan BEM yang telah habis masa jabatan pada
periode sebelumnya;
2. apabila kepengurusan BEM yang telah habis masa jabatan pada periode
sebelumnya tidak bersedia, maka akan diambil dari OK atau UKM yang berada di
STMIK Amik Riau.
3. anggota sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2 merupakan delegasi yang
direkomendasikan dari BEM dengan minimal berada di semester 3;
4. masa jabatan anggota BLM STMIK Amik Riau adalah satu periode dan berakhir
bersamaan dengan diresmikannya anggota BLM STMIK Amik Riau yang baru;
5. anggota BLM STMIK Amik Riau harus mahasiswa aktif, baik secara rohani serta
jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai anggota BLM STMIK
Amik Riau;
6. bersedia untuk tidak meninggalkan BLM STMIK Amik Riau kecuali untuk alasan
akademis; dan
7. ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan anggota BLM STMIK Amik Riau
sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 diatur dengan aturan turunan dari AD dan
ART BLM STMIK Amik Riau.
STMIK AMIK RIAU
Pasal 2
Anggota BLM STMIK Amik Riau dinyatakan kehilangan keanggotaan dari BLM
STMIK Amik Riau apabila:
1. tidak terdaftar lagi secara akademis sebagai mahasiswa STMIK Amik Riau;
2. dicabut keanggotaannya, sesuai dengan prosedur yang berlaku;
3. telah dinyatakan lulus dalam ujian sarjana atau komprehensif;
4. diberhentikan sebagai mahasiswa aktif;
5. meninggal dunia; dan
6. terbukti melakukan tindakan pidana.
Pasal 3
Mekanisme pemberhentian dan pemanggilan kembali anggota BLM STMIK Amik Riau
diatur bersama BLM STMIK Amik Riau.
Pasal 4
1. Sebelum menjalankan tugas, anggota BLM STMIK Amik Riau mengucapkan
sumpah saat pelantikan BLM STMIK Amik Riau.
2. Sumpah disesuaikan dengan naskah pelantikan.
Bagian Kedua
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 5
Tugas BLM STMIK Amik Riau adalah:
1. secara umum mengawasi pelaksanaan AD dan ART oleh BEM STMIK Amik Riau;
2. membentuk Aturan Turunan dari AD dan ART dan Ketetapan BLM STMIK Amik
Riau (legislasi);
3. menyelenggarakan suksesi lembaga di dalam STMIK Amik Riau dengan
berkoordinasi kepada lembaga terkait (fasilitasi);
4. memantau mekanisme penerimaan rancangan anggaran keuangan Lembaga
Kemahasiswaan STMIK Amik Riau setiap periode kepengurusan;
5. mengajukan kasus kepada Pihak Lembaga Bagian Kemahasiswaan dan
STMIK AMIK RIAU
mengusulkan dilaksanakannya MUSLUB STMIK Amik Riau untuk melakukan

pemecatan/pemberhentian terhadap Ketua BEM STMIK Amik Riau dan
pembubaran lembaga di tingkat STMIK Amik Riau (yuridis);
6. secara khusus mengawasi jalannya kepengurusan organisasi yang dipimpin oleh
Ketua BEM STMIK Amik Riau dan tidak menjadi panitia dalam seluruh kegiatan
di bawah koordinasi Ketua BEM STMIK Amik Riau;
7. mengawasi jalannya kepengurusan UKM dan HMJ di lingkungan kampus STMIK
Amik Riau;
8. menghimpun dan merumuskan aspirasi mahasiswa STMIK Amik Riau untuk
diteruskan kepada Ketua BEM STMIK Amik Riau;
9. menyosialisasikan kebijakan dan program-program kerja BLM STMIK Amik Riau
kepada mahasiswa;
10. bersama Ketua BEM STMIK Amik Riau membuat aturan turunan dari AD dan
ART sebagai aturan yang lebih detail daripada AD dan ART sesuai dengan
kebutuhan;
11. mengawasi pelaksanaan aturan turunan dari AD dan ART STMIK Amik Riau,
peraturan-peraturan dalam lingkungan STMIK Amik Riau, dan kinerja lembaga-
lembaga di STMIK Amik Riau (pengawasan);
12. mendengar dan memberikan tanggapan terhadap Laporan Pertanggungjawaban
Ketua BEM STMIK Amik Riau selama satu periode dalam Akademis STMIK
Amik Riau; dan
13. menyosialisasikan perkembangan kerja sekurang-kurangnya satu kali dalam satu
periode kepengurusan kepada mahasiswa dalam bentuk laporan publik.
Pasal 6
Wewenang BLM STMIK Amik Riau adalah:
1. jika dalam penilaian BLM STMIK Amik Riau, Ketua BEM STMIK Amik Riau
tidak melaksanakan tugasnya dan atau melanggar AD dan ART dengan keabsahan
data yang ada, maka BLM STMIK Amik Riau dapat melakukan rapat untuk
mengeluarkan memorandum I dengan kesepakatan 50 % + 1 jumlah anggota BLM
STMIK Amik Riau dan jika Ketua BEM STMIK Amik Riau masih melakukan
kesalahan yang sama, maka BLM STMIK Amik Riau dapat melakukan rapat untuk
STMIK AMIK RIAU
mengeluarkan memorandum II dengan kesepakatan 50 % + 1 jumlah anggota BLM

STMIK Amik Riau. Jika dalam batas waktu 1 minggu setelah batas waktu tersebut
Ketua BEM STMIK Amik Riau tidak memperbaikinya, maka BLM STMIK Amik
Riau dapat mengajukan usulan diadakannya MUSLUB STMIK Amik Riau;
2. apabila dianggap darurat, MUSLUB STMIK Amik Riau dapat diadakan atas usulan
2/3 jumlah anggota BLM STMIK Amik Riau sesuai dengan ketentuan yang
terdapat dalam AD dan ART;
3. mewakili yang berhubungan dengan lembaga legislatif mahasiswa;
4. membuat Rancangan Perubahan AD dan ART jika diperlukan;
5. dapat mengeluarkan pernyataan sikap terkait dengan kondisi internal maupun
eksternal di lingkungan STMIK Amik Riau dan di luar STMIK Amik Riau; dan
6. mengajukan pertanyaan, meminta keterangan dan memberikan pertimbangan
kepada Ketua BEM STMIK Amik Riau menyangkut sikap organisasi yang diambil
terhadap persoalan-persoalan yang ada dalam kehidupan kampus, bangsa, dan
negara.
Pasal 7
BLM STMIK Amik Riau dalam kepentingan pelaksanaan tugas dan wewenangnya
dapat meminta Departemen BEM STMIK Amik Riau, staf BEM STMIK Amik Riau,
atau mahasiswa STMIK Amik Riau untuk memberikan keterangan tentang sesuatu hal
yang perlu ditangani demi kepentingan mahasiswa STMIK Amik Riau.
Bagian Ketiga
FUNGSI
Pasal 8
Fungsi BLM STMIK Amik Riau adalah:
1. BLM STMIK Amik Riau memiliki fungsi legislasi, anggaran dan administrasi,
fungsi pengawasan, dan fungsi aspirasi dan advokasi;
2. dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain AD
dan ART BLM STMIK Amik Riau ini, BLM STMIK Amik Riau mempunyai hak
interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat;
STMIK AMIK RIAU
3. menggali aspirasi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya;

4. menindaklanjuti aspirasi yang timbul dari mahasiswa STMIK Amik Riau dalam
bentuk kebijakan dan/atau program;
5. menanggapi dinamika eksternal dan internal kampus STMIK Amik Riau untuk
diabdikan kepada kepentingan mahasiswa khususnya serta bangsa dan negara; dan
6. membela kepentingan mahasiswa, masyarakat luas dalam bentuk dan skala tertentu
sesuai dengan sifat, asas, kedudukan, dan tujuan BLM STMIK Amik Riau.
Bagian Keempat
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 9
Lambang organisasi ini adalah lambang BLM STMIK Amik Riau dengan tulisan
“BLM” dibagian bawah logo, tulisan “STMIK AMIK RIAU” ditengahnya, dan tulisan
“BADAN LEGISLATIF MAHASISWA” dibawahnya.
Pasal 10
Atribut organisasi ini adalah bendera dengan warna putih yang bergambar lambang
Logo BLM STMIK Amik Riau.
STMIK AMIK RIAU
Pasal 11
Atribut organisasi ini adalah pakaian dinas harian dengan ketentuan sebagai berikut:
1. kode warna baju;
a) Cream (C-0116).
b) Font berwarna hitam (H-00).
2. jenis Font Times New Roman;
3. penempatan Logo;
a) Nama dan Jabatan di dada kanan.
b) Bendera Indonesia di lengan kanan.
c) Logo BLM STMIK Amik Riau di lengan Kiri.
4. dua saku di dada serta bagian bawah.
Bagian Kelima
KEPENGURUSAN DAN KELENGKAPAN
Pasal 12
1. BLM STMIK Amik Riau memiliki kepengurusan yang merupakan perwakilan
dari mahasiswa STMIK Amik Riau;
2. BLM STMIK Amik Riau memiliki kelengkapan terdiri atas:
a) Pimpinan BLM STMIK Amik Riau
b) Wakil Pimpinan
c) Sekretaris
d) Bendara
e) Komisi
STMIK AMIK RIAU
Pasal 13
1. Pimpinan BLM STMIK Amik Riau adalah salah satu kelengkapan BLM STMIK
Amik Riau.
2. Pimpinan BLM STMIK Amik Riau di dampingi oleh Wakil, Sekretaris Umum dan
Bendahara Umum yang ditunjuk langsung oleh Pimpinan dan bertanggungjawab
kepada seluruh anggota.
3. Masa jabatan Pimpinan BLM STMIK Amik Riau sama dengan masa keanggotaan
BLM STMIK Amik Riau.
4. Pimpinan BLM STMIK Amik Riau berhenti atau diberhentikan oleh Ketua STMIK
Amik Riau dari jabatannya karena:
a) meninggal dunia;
b) mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis dan disepakati oleh
forum yang dihadiri Kemahasiswaan;
c) tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap
sebagai Pimpinan BLM STMIK Amik Riau;
d) dicabut keanggotaannya, sesuai dengan prosedur yang berlaku pada BAB I
pasal 3 ART BLM STMIK Amik Riau;
e) melanggar AD dan ART BLM STMIK Amik Riau;
f) keputusan bersama rapat BLM STMIK Amik Riau; dan
g) diberhentikan masa jabatannya ketika terjerat kasus pidana.
5. Dalam hal salah seorang Pimpinan BLM STMIK Amik Riau diberhentikan dari
jabatannya, Anggota mengadakan Sidang untuk menentukan Pimpinan
BLM STMIK Amik Riau yang baru.
Pasal 14
1. Tugas Pimpinan BLM STMIK Amik Riau meliputi:
a) memimpin Sidang-sidang dan menyimpulkan hasil Sidang untuk diambil
putusan;
b) menyusun rencana kerja dan mengadakan pembagian kerja BLM STMIK
Amik Riau;
c) mengadakan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas komisi di BLM STMIK
Amik Riau;
STMIK AMIK RIAU
d) menjadi juru bicara BLM STMIK Amik Riau; dan

e) melaksanakan dan mensosialisasikan putusan BLM STMIK Amik Riau.
2. Pimpinan BLM STMIK Amik Riau bertanggungjawab kepada BLM STMIK
Amik Riau dalam melaksanakan tugasnya.
3. Pimpinan BLM STMIK Amik Riau dalam melaksanakan tugasnya dapat:
a. mengadakan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas Komisi; dan
b. menghadiri rapat alat kelengkapan BLM STMIK Amik Riau yang lain
apabila dipandang perlu.
Pasal 15
1. Calon Pimpinan BLM STMIK Amik Riau merupakan Ketua BEM pada periode
ditahun yang sama.
2. Pimpinan BLM STMIK Amik Riau diangkat secara aklamasi melalui MUBES oleh
Kepengurusan BLM di tahun yang sama.
3. Apabila Ketua BEM pada periode ditahun yang sama tidak bersedia, maka
jajarannya diperbolehkan menyatakan sikap untuk mencalonkan diri sebagai Calon
Pimpinan BLM.
4. Apabila ayat 3 tidak terpenuhi, maka calon Ketua BLM STMIK Amik Riau akan
diambil dari Ketua OK atau UKM STMIK Amik Riau.
Pasal 16
1. Wakil Ketua BLM adalah salah satu alat kelengkapan BLM STMIK Amik Riau.
2. Wakil Ketua BLM diambil dari kepengurusan BEM di tahun yang sama.
3. Apabila ayat 2 tidak terpenuhi, maka boleh diambil dari OK atau UKM.
4. Wakil Ketua BLM berfungsi mengantikan ketua BLM STMIK Amik Riau jika
berhalangan serta yang bertanggung jawab atas urusan internal anggota BLM
STMIK Amik Riau.
Pasal 17
1. Sekretaris dan Bendahara adalah salah satu alat kelengkapan BLM STMIK Amik
Riau.
2. Sekretaris dan Bendahara berada dibawah koordinasi langsung Pimpinan BLM
STMIK AMIK RIAU
STMIK Amik Riau dan bertanggungjawab kepada seluruh anggota BLM STMIK
Amik Riau.
3. Masa jabatan Sekretaris dan Bendahara sama dengan masa keanggotaan BLM
STMIK Amik Riau.
4. Sekretaris dan Bendahara diangkat oleh Pimpinan BLM STMIK Amik Riau dari
anggota BLM STMIK Amik Riau.
Pasal 18
1. Sekretaris dan Bendahara BLM STMIK Amik Riau berhenti atau diberhentikan
dari jabatannya karena:
a) meninggal dunia;
b) mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis dan disepakati oleh
forum yang dihadiri kemahasiswaan;
c) tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap
sebagai Sekretaris dan Bendahara BLM STMIK Amik Riau;
d) dicabut keanggotaannya, sesuai dengan prosedur yang berlaku pada BAB I
pasal 3 ART BLM STMIK Amik Riau;
e) melanggar AD dan ART BLM STMIK Amik Riau;
f) keputusan bersama dalam rapat BLM STMIK Amik Riau; dan
g) diberhentikan masa jabatannya ketika terjerat kasus pidana.
2. Apabila seorang Sekretaris dan Bendahara BLM STMIK Amik Riau berhenti atau
diberhentikan dari jabatannya, Sekretaris dan Bendahara yang baru dipilih oleh
Pimpinan BLM STMIK Amik Riau.
Pasal 19
1. Menjalankan fungsi kesekretariatan dan administratif serta keuangan BLM STMIK
Amik Riau.
2. Hal-hal yang berhubungan dengan kesekretariatan dan administrasi selanjutnya
diatur oleh Sekretaris dan Bendahara BLM STMIK Amik Riau.
3. Hal-hal yang berhubungan dengan kesekretariatan dan administrasi komisi
selanjutnya diatur oleh Sekretaris dan Bendahara BLM STMIK Amik Riau bersama
komisi.
STMIK AMIK RIAU
4. Mengatur keuangan BLM STMIK Amik Riau.

5. Segala keputusan yang akan diambil oleh Sekretaris dan Bendahara harus disetujui
oleh Pimpinan BLM dan disampaikan pada BLM STMIK Amik Riau.
Pasal 20
Komisi yang dibentuk oleh BLM STMIK Amik Riau bersifat tetap.
Pasal 21
1. Komisi dalam BLM STMIK Amik Riau terdiri dari:
a) komisi I yaitu komisi hukum dan perundang-undangan;
b) komisi II yaitu komisi administrasi dan anggaran;
c) komisi III yaitu komisi pengawasan; dan
d) komisi IV yaitu komisi aspirasi, advokasi, dan riset.
2. Setiap komisi memiliki satu Ketua dan Staf Komisi.
Pasal 22
1. Ketua Komisi dipilih oleh Pimpinan BLM STMIK Amik Riau.
2. Staf Komisi diangkat oleh Ketua Komisi dari anggota komisi tersebut.
3. Apabila Ketua Komisi berhalangan dalam menjalankan tugasnya, dapat
memberikan mandat kepada salah satu anggota komisinya dengan persetujuan
seluruh anggota komisi.
4. Penggantian Ketua dan Staf Komisi dapat dilakukan apabila Ketua dan Staf komisi
berhalangan tetap atau tidak menjalankan fungsinya sesuai dengan pertimbangan
Pasal 23
1. Tugas-tugas umum setiap komisi:
a. dapat memberikan rekomendasi kepada Departemen BEM STMIK Amik
Riau yang akan diatur dalam sebuah peraturan;
b. mengampu fungsi aspirasi, pengawasan, dan legislasi sesuai komisinya
masing-masing;
c. mengkritisi dan memberikan masukan konstruktif terhadap kebijakan-
STMIK AMIK RIAU
kebijakan internal maupun eksternal yang diambil oleh BEM STMIK

Amik Riau;
d. membuat inventarisasi masalah, baik yang sudah maupun yang belum
terselesaikan, untuk dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi
oleh komisi pada masa keanggotaan berikutnya pada akhir masa
keanggotaan BLM STMIK Amik Riau; dan
e. mewadahi aspirasi, koordinasi, dan komunikasi antar mahasiswa STMIK
Amik Riau maupun dengan mahasiswa Nasional dan Internasional,
serta masyarakat pada umumnya.
2. Tugas-tugas khusus:
a. Komisi I:
menjalankan fungsi legislasi, meliputi persiapan, pembahasan, dan
penyempurnaan rancangan peraturan atau undang-undang yang termasuk
dalam ruang lingkup tugasnya.
b. Komisi II:
1) merumuskan anggaran pendapatan dan belanja BLM STMIK Amik Riau,
bila diperlukan.
2) mengalokasikan anggaran pendapatan dan belanja BLM STMIK Amik
Riau.
3) merumuskan tata aturan dan SOP administrasi.
c. Komisi III:
1) mengawasi AD dan ART BEM STMIK Amik Riau beserta
implementasinya.
2) mengawasi kebijakan BEM STMIK Amik Riau beserta implementasinya.
3) mengawasi anggaran pendapatan dan belanja BEM STMIK Amik Riau
dan melakukan penyelidikan bila diperlukan.
4) mengawasi peraturan pelaksanaan BEM STMIK Amik Riau yang
termasuk dalam ruang lingkup tugasnya.
5) mengawasi kinerja dan dinamika di BEM STMIK Amik Riau.
6) mengawasi peraturan pelaksanaan serta kepengurusan UKM dan HMJ di
lingkungan Kampus STMIK Amik Riau.
STMIK AMIK RIAU
d. Komisi IV:
1) menghimpun aspirasi yang timbul dari mahasiswa STMIK Amik Riau
dan menghimpun data serta informasi dari pihak Ketua beserta jajaran
STMIK Amik Riau terkait dengan kebijakan atau perkembangan yang
berhubungan dengan kepentingan mahasiswa untuk dijadikan pusat data
dan informasi.
2) membawa dan menindaklanjuti aspirasi yang timbul dari mahasiswa
STMIK Amik Riau dengan meneruskan hasil analisis dari data dan/atau
informasi yang diterimanya kepada pihak yang berwenang yaitu pihak
BEM STMIK Amik Riau dan/atau Akademis STMIK Amik Riau.
3) melakukan riset atau kajian sebagai bentuk tindak lanjut aspirasi yang
telah ditampung.
4) membina, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan persahabatan
dan kerja sama antara lembaga kemahasiswaan di STMIK Amik Riau,
Unit Kegiatan Mahasiswa STMIK Amik Riau, Himpunan Mahasiswa
Jurusan STMIK Amik Riau, Badan Legislatif kampus lain dan organisasi
diluar kampus baik secara bilateral dan multilateral.
5) melakukan pengelolaan media untuk menekan pihak yang berwenang
yaitu BEM STMIK Amik Riau dan/atau Akademis STMIK Amik Riau
agar menindaklanjuti aspirasi yang timbul dari mahasiswa STMIK Amik
Riau.
3. Komisi dalam melaksanakan tugasnya dapat:
a) mengadakan rapat kerja dengan Ketua BEM STMIK Amik Riau, yang dapat
diwakili oleh Departemen terkait;
b) mengadakan rapat dengar pendapat dengan organisasi atau mahasiswa STMIK
Amik Riau secara langsung;
c) membentuk panitia kerja;
d) membentuk panitia khusus;
e) mengadakan rapat gabungan komisi; dan
f) mengadakan kunjungan kerja dan atau studi banding.
STMIK AMIK RIAU
Pasal 24
1. BLM STMIK Amik Riau dapat membentuk panitia kerja atau panitia khusus
berdasarkan kesepakatan anggota dalam rapat BLM STMIK Amik Riau dan
disahkan melalui surat keputusan Pimpinan BLM STMIK Amik Riau.
a) panitia kerja adalah panitia yang dibentuk oleh alat kelengkapan BLM
STMIK Amik Riau untuk melaksanakan agenda kerja. BLM STMIK Amik
Riau menempatkan susunan panitia kerja berdasarkan Surat Keputusan
b) panitia khusus adalah panitia yang dibentuk oleh BLM STMIK Amik Riau
yang bersifat sementara. BLM STMIK Amik Riau menetapkan susunan
panitia khusus berdasarkan keputusan Pimpinan BLM STMIK Amik Riau.
2. Panitia kerja atau panitia khusus dibubarkan dalam rapat BLM STMIK Amik
Riau setelah jangka waktu penugasannya berakhir atau karena tugasnya
dinyatakan selesai, dan disahkan melalui Surat Keputusan BLM STMIK Amik
Riau.
3. Panitia kerja atau panitia khusus bertanggung jawab kepada BLM STMIK Amik
Riau.
4. Panitia kerja atau panitia khusus dipimpin oleh salah seorang anggota yang berada
di dalam panitia kerja atau panitia khusus dengan Keputusan BLM STMIK Amik
Riau.
Pasal 25
Susunan keanggotaan panitia kerja atau panitia khusus ditetapkan oleh Anggota di
dalam rapat BLM STMIK Amik Riau dengan sedapat mungkin didasarkan pada
pertimbangan jumlah anggota tiap-tiap Komisi dan dapat juga menyertakan orang-orang
diluar BLM STMIK Amik Riau yang menguasai Departemen atau permasalahan yang
sedang dikaji oleh panitia kerja dan panitia khusus.
Pasal 26
1. Panitia kerja atau panitia khusus bertugas melaksanakan tugas tertentu dalam
jangka waktu tertentu yang ditetapkan dalam rapat BLM STMIK Amik Riau.
2. Tata cara kerja, hak, dan kewajiban panitia kerja atau panitia khusus ditetapkan di
STMIK AMIK RIAU
dalam rapat BLM STMIK Amik Riau atau peraturan pelaksanaan BLM STMIK
Amik Riau.
3. Tindak lanjut hasil kerja panitia kerja atau panitia khusus disepakati oleh anggota
untuk selanjutnya ditetapkan oleh Pimpinan BLM STMIK Amik Riau dalam rapat
Pasal 27
Dalam menjalankan tugasnya, Anggota BLM STMIK Amik Riau dapat di bantu oleh
kepanitiaan yang diatur dalam Keputusan BLM STMIK Amik Riau melalui Sidang.
BAB II
POLA KOORDINASI
Bagian Kesatu
KELENGKAPAN KOORDINASI BLM STMIK AMIK RIAU
Pasal 28
Dalam melaksanakan tugasnya, BLM STMIK Amik Riau memiliki alat kelengkapan:
1. rapat dengar pendapat dengan mahasiswa;
2. rapat BLM STMIK Amik Riau dengan Ketua BEM STMIK Amik Riau;
3. MUBES (Sidang Istimewa);
4. MUSLUB (Sidang Luar Biasa);
5. rapat pleno (Triwulan);
6. rapat BLM STMIK Amik Riau dengan Kepala Departemen BEM STMIK Amik
Riau;
7. rapat gabungan Komisi;
8. rapat Komisi;
9. rapat Panitia Kerja Atau Panitia Khusus;
10. rapat bersama Pimpinan Perguruan Tinggi;
11. rapat bersama Kemahasiswaan;
12. rapat bersama Wanapalhi;
13. rapat bersama UKM; dan
STMIK AMIK RIAU
14. rapat bersama HMJ;
Pasal 29
Rapat dengar pendapat dengan mahasiswa adalah rapat yang diadakan untuk menggali
aspirasi, melakukan sosialisasi kebijakan dan program kerja BLM STMIK Amik
Riau secara langsung, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga
bulan.
Pasal 30
Rapat BLM STMIK Amik Riau dengan Ketua BEM STMIK Amik Riau adalah rapat
yang diadakan untuk mendengar laporan perkembangan kerja Ketua BEM STMIK
Amik Riau dan membahas hal-hal lain yang diperlukan yang dilaksanakan sekurang-
kurangnya satu kali dalam tiga bulan.
Pasal 31
1. MUBES (Sidang Istimewa) adalah rapat yang diadakan untuk membahas dan
mengesahkan aturan seperti Undang-Undang, Peraturan Pengganti Perundang-
undangan, atau keputusan bersama lainnya BLM STMIK Amik Riau dan BEM
STMIK Amik Riau.
2. Apabila Ketua BEM STMIK Amik Riau berhalangan hadir, maka Ketua BEM
STMIK Amik Riau wajib mendelegasikan Wakil Ketua BEM STMIK Amik Riau
dan menyatakan kesediaan atas suara dan persetujuan delegasi tersebut.
Pasal 32
Rapat Pleno BLM STMIK Amik Riau adalah rapat untuk membahas hal-hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenang BLM STMIK Amik Riau.
Pasal 33
Rapat BLM STMIK Amik Riau dengan Departemen BEM STMIK Amik Riau
merupakan rapat dengar pendapat oleh anggota BLM STMIK Amik Riau dengan
Departemen BEM STMIK Amik Riau yang terkait dalam rangka meminta penjelasan
tentang perencanaan dan realisasi program kerja yang diadakan sekurang-kurangnya
STMIK AMIK RIAU
sekali dalam tiga bulan dan diusulkan oleh Pimpinan dan/atau anggota BLM STMIK
Amik Riau.
Pasal 34
Rapat Gabungan Komisi adalah rapat bersama yang dilakukan oleh lebih dari satu
komisi, dihadiri oleh anggota-anggota komisi yang bersangkutan dan dipimpin oleh
Pimpinan Rapat Gabungan Komisi.
Pasal 35
Rapat Komisi adalah rapat yang dipimpin oleh ketua komisi untuk membahas
permasalahan terkait dengan tugas dan wewenang komisi tersebut.
Pasal 36
Rapat Panitia Kerja atau Panitia Khusus adalah rapat anggota panitia kerja atau panitia
khusus yang dipimpin oleh Ketua panitia kerja atau panitia khusus.
Pasal 37
Rapat Bersama Pimpinan Perguruan Tinggi adalah rapat yang dilaksanakan bersama
dengan Ketua STMIK Amik Riau untuk membahas terkait aspirasi dan permasalahan di
STMIK Amik Riau.
Pasal 38
Rapat bersama Kemahasiswaan adalah rapat yang dipimpin oleh Pimpinan BLM
STMIK Amik Riau dengan Kabid. Kemahasiswaan dan Waka III untuk berkoordinasi
dan membahas hal-hal yang terkait lingkup keorganisisasian STMIK Amik Riau.
Pasal 39
Rapat Bersama Wanapalhi adalah rapat yang dilaksanakan oleh BLM STMIK Amik
Riau dengan Pimpinan Wanapali untuk berkoordinasi dan membahas hal-hal penting
yang berkaitan dengan Wanapalhi.
STMIK AMIK RIAU
Pasal 40
Rapat bersama Pimpinan UKM adalah rapat yang dilaksanakan oleh BLM STMIK
Amik Riau untuk berkoordinasi dan membahas hal-hal penting mengenai UKM dengan
dihadiri Departemen BEM STMIK Amik Riau yang terkait.
Pasal 41
Rapat bersama Ketua Kelas adalah rapat yang dilaksanakan oleh BLM STMIK Amik
Riau dengan ketua kelas yang berada di lingkungan STMIK Amik Riau untuk
membahas terkait aspirasi dan permasalahan yang terjadi.
Bagian Kedua
POLA KOORDINASI BLM STMIK AMIK RIAU
DENGAN BEM STMIK AMIK RIAU
Pasal 42
Pola Koordinasi BLM STMIK Amik Riau dan BEM STMIK Amik Riau berkedudukan
sebagai kelembagaan dalam lingkup kampus, BLM STMIK Amik Riau memiliki hak
khusus dan wewenang khusus terhadap BEM STMIK Amik Riau.
Pasal 43
1. Rapat BLM STMIK Amik Riau dengan Ketua BEM STMIK Amik Riau adalah
rapat yang diadakan untuk mendengarkan laporan kerja ketua BEM STMIK Amik
Riau dan membahas hal-hal lain yang diperlukan.
2. Pola hubungan kerja ini dibuat untuk memperjelas pelaksanaan tugas dan
wewenang BLM STMIK Amik Riau sebagai mana yang tersebut dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
STMIK AMIK RIAU
BAB III
KETENTUAN PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 44
Ketentuan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Atau Pengganti Perundang-
undangan BLM STMIK Amik Riau:
1. BLM STMIK Amik Riau memegang kekuasaan membentuk Rancangan Undang-
undang;
2. setiap rancangan aturan turunan dari AD dan ART dibahas oleh BLM STMIK
Amik Riau dan Ketua BEM STMIK Amik Riau untuk mendapat persetujuan
bersama;
3. dalam hal rancangan aturan turunan dari AD dan ART yang telah disahkan oleh
Ketua BEM STMIK Amik Riau maksimal dalam waktu 7 (tujuh) hari semenjak
Rancangan Undang-undang tersebut disetujui;
4. dalam hal rancangan aturan turunan dari AD dan ART yang telah disetujui
bersama tersebut tidak disahkan tanpa alasan yang jelas oleh Ketua BEM STMIK
Amik Riau dalam waktu 7 (tujuh) hari semenjak Rancangan Undang-undang
tersebut disetujui, Rancangan Aturan Turunan dari AD dan ART tersebut sah
menjadi Aturan Turunan dari AD dan ART dan wajib diundangkan;
5. apabila poin 4 tidak terpenuhi, Ketua BEM memiliki waktu 7 (tujuh) hari untuk
peninjauan kembali;
6. dalam perihal kegentingan yang memaksa, Ketua BEM STMIK Amik Riau berhak
menetapkan peraturan pengganti Perundang-undang;
7. peraturan pengganti Perundang-undang itu harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu oleh BLM STMIK Amik Riau dalam sebuah persidangan; dan
8. jika tidak mendapat persetujuan maka untuk peraturan pengganti perundang-
undang itu harus dicabut.
STMIK AMIK RIAU
BAB IV
PEMBAHASAN DAN PENGESAHAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG
Bagian Kesatu
PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG
Pasal 45
1. Pembahasan Rancangan Undang-Undang dilakukan melalui 2 (dua) tingkat
pembicaraan.
2. Dua tingkat pembicaraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas:
a) pembicaraan tingkat I dalam rapat komisi, gabungan komisi, rapat BLM
STMIK Amik Riau atau rapat Panitia Khusus; dan
b) pembicaraan tingkat II dalam MUBES (Sidang Istimewa).
Pasal 46
1. Pembicaraan tingkat I dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:
a) pengantar musyawarah;
b) pembahasan daftar inventarisasi masalah; dan
c) penyampaian pendapat mini.
2. Dalam pengantar musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a:
a) BLM STMIK Amik Riau memberikan penjelasan dan Ketua BEM STMIK
Amik Riau menyampaikan pandangan jika Rancangan Undang-Undang
berasal dari BLM STMIK Amik Riau; dan
b) Ketua BEM STMIK Amik Riau memberikan penjelasan dan Departemen
memberikan pandangan jika Rancangan Undang-Undang berasal dari Ketua
BEM STMIK Amik Riau.
3. Daftar inventarisasi masalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
diajukan oleh:
a) Ketua BEM STMIK Amik Riau jika Rancangan Undang-Undang berasal dari
BEM STMIK Amik Riau; atau
b) Ketua BLM STMIK Amik Riau jika Rancangan Undang-Undang berasal dari
STMIK AMIK RIAU
4. Penyampaian pendapat mini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

disampaikan pada akhir pembicaraan tingkat I oleh:
a) Departemen;
b) Ketua BEM STMIK Amik Riau.
Pasal 47
1. Pembicaraan tingkat II merupakan pengambilan keputusan dalam MUBES
(Sidang Istimewa) dengan kegiatan:
a) penyampaian laporan yang berisi proses, pendapat Departemen dan hasil
pembicaraan tingkat I;
b) pernyataan persetujuan atau penolakan dari tiap-tiap Departemen dan
anggota secara lisan yang diminta oleh pimpinan MUBES (Sidang
Istimewa); dan
c) penyampaian pendapat akhir Ketua BEM STMIK Amik Riau yang dilakukan
oleh Kepala Departemen yang ditugasi.
2. Dalam hal persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak dapat
dicapai secara musyawarah untuk mufakat, pengambilan keputusan dilakukan
berdasarkan mekanisme Forum yang ada dalam tata tertib.
3. Dalam hal Rancangan Undang-Undang tidak mendapat persetujuan bersama
antara BLM STMIK Amik Riau dan Ketua BEM STMIK Amik Riau, Rancangan
Undang-Undang tersebut tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan BLM
STMIK Amik Riau masa itu.
Pasal 48
1. Rancangan Undang-Undang dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama oleh
BLM STMIK Amik Riau dan Ketua BEM STMIK Amik Riau.
2. Rancangan Undang-Undang yang sedang dibahas hanya dapat ditarik kembali
berdasarkan persetujuan bersama BLM STMIK Amik Riau dan Ketua BEM
STMIK Amik Riau.
STMIK AMIK RIAU
Pasal 49
1. Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui bersama oleh BLM STMIK Amik
Riau dan Ketua BEM STMIK Amik Riau disampaikan oleh Pimpinan BLM
STMIK Amik Riau kepada Ketua BEM STMIK Amik Riau untuk disahkan
menjadi Undang-Undang.
2. Penyampaian Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
persetujuan bersama.
Pasal 50
1. Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 disahkan oleh
Ketua BEM STMIK Amik Riau dengan membubuhkan tanda tangan dalam jangka
waktu paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak Rancangan Undang-Undang
tersebut disetujui bersama oleh BLM STMIK Amik Riau dan Ketua BEM STMIK
Amik Riau.
2. Dalam hal Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
ditandatangani oleh Ketua BEM STMIK Amik Riau dalam waktu paling lama 7
(tujuh) hari terhitung sejak Rancangan Undang-Undang tersebut disetujui bersama,
Rancangan Undang-Undang tersebut sah menjadi Undang-Undang dan wajib
diundangkan.
Pasal 51
1. Rapat Komisi Pengawasan bersama Ketua BEM STMIK Amik Riau dan/atau
Kepala Departemen BEM STMIK Amik Riau dilaksanakan minimal 4 (empat)
kali dalam satu periode kepengurusan untuk membahas evaluasi berkala BEM
STMIK Amik Riau.
2. Komisi Pengawasan BLM STMIK Amik Riau memeriksa dan menganalisis
laporan kegiatan yang dilakukan secara berkala oleh BEM STMIK Amik Riau.
3. BLM STMIK Amik Riau melakukan fungsi pengawasan secara aktif dan pasif
terhadap kinerja BEM STMIK Amik Riau.
4. Mekanisme mengenai tata cara pengawasan diatur lebih lanjut dalam sebuah
perjanjian tertulis antara BEM STMIK Amik Riau dengan BLM STMIK Amik
Riau.
STMIK AMIK RIAU
Pasal 52
1. BLM STMIK Amik Riau mengadakan public hearing antara mahasiswa dengan
BEM STMIK Amik Riau untuk menampung aspirasi mahasiswa dan membahas
pembahasan-pembahasan lain terkait.
2. BLM STMIK Amik Riau melakukan penjaringan aspirasi dan riset terhadap BEM
STMIK Amik Riau.
3. Memberikan rekomendasi kepada BEM STMIK AMIK berdasarkan aspirasi
mahasiswa.
4. Memberikan aspirasi mahasiswa kepada BEM STMIK Amik Riau berkaitan
dengan evaluasi kinerja BEM STMIK Amik Riau.
5. Melakukan koordinasi antara BEM STMIK Amik Riau dan BLM STMIK Amik
Riau berkaitan dengan sinergitas.
Pasal 53
1. BLM STMIK Amik Riau dan BEM STMIK Amik Riau dapat menerima
kunjungan dari Perguruan Tinggi lain untuk membangun jaringan.
2. BLM STMIK Amik Riau dan BEM STMIK Amik Riau dapat melakukan
kunjungan ke Perguruan Tinggi lain untuk membangun jaringan.
BAB V
PERIODE KEPENGURUSAN
Pasal 54
Satu periode kepengurusan BLM STMIK Amik Riau adalah satu tahun terhitung sejak
dilantik hingga dilantiknya kepengurusan BLM STMIK Amik Riau yang baru.
BAB VI
MEKANISME ORGANISASI
Pasal 55
Mekanisme organisasi guna mengambil keputusan-keputusan bagi penyelenggaraan
BLM STMIK Amik Riau dilaksanakan dengan:
STMIK AMIK RIAU
1. MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau;

2. Rapat bersama BLM STMIK Amik Riau dan Ketua BEM STMIK Amik Riau;
3. Rapat bersama BLM STMIK Amik Riau, Ketua BEM STMIK Amik Riau, dan
Kepala Departemen BEM STMIK Amik Riau;
4. Rapat BLM STMIK Amik Riau; dan
5. Rapat-rapat lain yang dibutuhkan, sebagaimana disebutkan dalam bab sebelumnya.
BAB VII
HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
BLM STMIK AMIK RIAU
Pasal 56
Hierarki peraturan perundang-undangan BLM STMIK Amik Riau yaitu:
1. Ketetapan MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau;
2. Aturan Turunan dari AD dan ART BLM STMIK Amik Riau;
3. Undang-undang dan/atau Peraturan Pengganti Perundang-undangan;
4. Ketetapan BLM STMIK Amik Riau; dan
5. Keputusan BLM STMIK Amik Riau;
Pasal 57
Tata urutan peraturan BLM STMIK Amik Riau merupakan sistem hukum yang
berjenjang:
1. Kewenangan untuk membentuk dan mengubah AD dan ART BLM STMIK Amik
Riau berada pada Sidang MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau;
dan
2. Kewenangan untuk membentuk dan mengubah setiap peraturan di bawah Aturan
Turunan dari AD dan ART BLM STMIK Amik Riau terdapat pada lembaga yang
membentuk peraturan tersebut;
STMIK AMIK RIAU
BAB VIII
MUBES (SIDANG ISTIMEWA) BLM STMIK AMIK RIAU
Pasal 58
1. MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau adalah Sidang yang
dilaksanakan akhir periode kepengurusan BLM STMIK Amik Riau.
2. MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau memiliki tugas:
a) Mendengar dan menanggapi Laporan pertanggung jawaban BEM STMIK
Amik Riau;
b) Mendengar dan menanggapi Laporan Pelaksanaan Tugas BLM STMIK Amik
Riau;
3. MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau memiliki wewenang:
a) Mengubah dan/atau menetapkan AD dan ART; dan
b) Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.
Pasal 59
1. Panitia kerja atau panitia khusus MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik
Riau merupakan pelaksana MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau
yang dibentuk oleh BLM STMIK Amik Riau.
2. Panitia kerja atau panitia khusus MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik
Riau memiliki tugas dan wewenang:
a) menyerap aspirasi mahasiswa terkait usulan perubahan AD dan ART BLM
STMIK Amik Riau;
b) menyelenggarakan rancangan usulan perubahan AD dan ART dalam bentuk
tertulis selambat-lambatnya tiga hari sebelum MUBES (Sidang Istimewa)
BLM STMIK Amik Riau jika dianggap perlu;
c) menyosialisasikan rancangan usulan perubahan selambat-lambatnya tiga hari
sebelum MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau;
d) menyusun susunan acara MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik
Riau; dan
e) menyusun fungsi administrasi dalam MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK
Amik Riau.
STMIK AMIK RIAU
3. Panitia kerja MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau

bertanggungjawab kepada BLM STMIK Amik Riau.
Pasal 60
1. Peserta MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau adalah representasi
seluruh Mahasiswa STMIK Amik Riau.
2. Peserta MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau terdiri dari Peserta
Penuh dan Peserta Peninjau.
3. Peserta Penuh adalah peserta yang memiliki hak bicara dan hak suara.
4. Peserta Peninjau adalah peserta yang hanya memiliki hak bicara saja.
BAB IX
MUSLUB (SIDANG LUAR BIASA) BLM STMIK AMIK RIAU
Pasal 61
1. Musyawarah Luar Biasa Badan Legislatif Mahasiswa STMIK Amik Riau atau yang
disingkat dengan MUSLUB (Sidang Luar Biasa) BLM STMIK Amik Riau adalah
Sidang yang mempunyai kekuasaan sama dengan MUBES (Sidang Istimewa) BLM
STMIK Amik Riau.
2. MUSLUB (Sidang Luar Biasa) BLM STMIK Amik Riau dilaksanakan dalam hal-
hal yang bersifat mendesak jika:
a) Keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada
pada MUSLUB (Sidang Luar Biasa) BLM STMIK Amik Riau;
b) Ketua BEM STMIK Amik Riau dan BLM STMIK Amik Riau berhalangan
tetap; dan
c) Ketua BEM STMIK Amik Riau dan Ketua BLM STMIK Amik Riau
melakukan pelanggaran terhadap AD dan ART.
Pasal 62
1. Kewenangan MUSLUB (Sidang Luar Biasa) BLM STMIK Amik Riau adalah:
a) melakukan perubahan aturan atau kebijakan AD dan ART yang dianggap
perlu;
STMIK AMIK RIAU
b) melakukan mekanisme referendum pemberhentian Ketua BEM STMIK Amik

Riau; dan
c) mengangkat pejabat sementara Ketua BEM STMIK Amik Riau, yang
sebelumnya merupakan Wakil Ketua BEM STMIK Amik Riau.
2. Keputusan atas usul pemberhentian Ketua BEM STMIK Amik Riau harus diambil
dalam MUSLUB (Sidang Luar Biasa) BLM STMIK Amik Riau yang dihadiri dan
disetujui oleh sekurang-kurangnya 50% + 1 dari jumlah Anggota BLM STMIK
Amik Riau dan BEM STMIK Amik Riau yang hadir.
BAB X
REFERENDUM
Pasal 63
1. Referendum merupakan salah satu mekanisme pengambilan kebijakan yang
dikembalikan kepada seluruh mahasiswa STMIK Amik Riau. Mekanisme
Referendum dilaksanakan oleh MUSLUB (Sidang Luar Biasa) BLM STMIK
Amik Riau melalui Panitia Khusus BLM STMIK Amik Riau.
2. Mekanisme Referendum:
a) usulan Sidang untuk pembahasan referendum pembubaran diajukan oleh
sekurang-kurangnya 50% + 1 dari jumlah organisasi mahasiswa yang berada
di Lingkungan STMIK Amik Riau; dan
b) Sidang untuk pembahasan referendum dilakukan melalui mekanisme Sidang
MUSLUB (Sidang Luar Biasa) BLM STMIK Amik Riau.
BAB XI
ATURAN MASA PERALIHAN
Pasal 64
1. Yang dimaksud dengan masa peralihan adalah masa sejak MUBES (Sidang
Istimewa) BLM STMIK Amik Riau telah habis masa jabatannya dan belum
terbentuk MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau yang baru karena
STMIK AMIK RIAU
sesuatu hal.
2. Apabila dalam masa peralihan perlu dilakukan perubahan AD dan ART, maka
perubahan itu hanya dapat dilakukan apabila disetujui sekurang-kurangnya 50% +
1 dari jumlah pengurus organisasi mahasiswa melalui mekanisme Musyawarah
Perwakilan Pengurus Organisasi di Lingkungan STMIK Amik Riau dibawah
pengawasan Kemahasiswaan.
3. Apabila pasal 62 ayat (2) di setujui maka MUSLUB (Sidang Luar Biasa) BLM
STMIK Amik Riau sah untuk dilaksanakan.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 65
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga BLM STMIK Amik
Riau ini akan diatur dalam undang-undang.
2. Anggaran Rumah Tangga BLM STMIK Amik Riau ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
STMIK AMIK RIAU
DRAFT KODE ETIK FUNGSIONARIS

Menimbang :
a. bahwa untuk melaksanakan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga
Pemerintahan Mahasiswa, perlu menetapkan Peraturan Badan Legislatif Mahasiswa
tentang Kode Etik Fungsionaris Badan Legislatif Mahasiswa;
Mengingat :
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi;
c. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BLM STMIK Amik Riau
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN : KETETAPAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA STMIK

AMIK RIAU NOMOR 1 TAHUN 2023 TENTANG KODE
ETIK FUNGSIONARIS BADAN LEGISLATIF
MAHASISWA.
BAB I
KETENTUAN
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Badan Legislatif Mahasiswa adalah Organisasi Intra Perguruan Tinggi yang
berstatus independen dan otonom.
2. Badan Legislatif Mahasiswa STMIK Amik Riau yang selanjutnya disingkat BLM
STMIK Amik Riau adalah Organisasi Legislatif tertinggi dalam kehidupan
Organisasi Kemahasiswaan di STMIK Amik Riau yang memiliki Fungsi Aspirasi
STMIK AMIK RIAU
Advokasi, Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.

3. Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK Amik Riau yang selanjutnya disingkat BEM
STMIK Amik Riau adalah Organisasi Eksekutif tertinggi dalam kehidupan
Organisasi Kemahasiswaan di STMIK Amik Riau.
4. Wahana Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disingkat
Wanapalhi adalah Organisasi Kemahasiswaan yang bergerak dibidang lingkungan
hidup dan pelestarian alam di STMIK Amik Riau.
5. Unit Kegiatan Mahasiswa yang selanjutnya disingkat UKM adalah wadah
mahasiswa STMIK Amik Riau untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa
dalam bidang kesenian, kebudayaan, kerohanian, olahraga, ilmiah, dan khusus.
6. Himpunan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disingkat dengan HMJ merupakan
kelengkapan STMIK Amik Riau yang memiliki kebebasan untuk mengatur sendiri
mekanisme keorganisasiannya sesuai dengan aspirasi dari mahasiswa Program
Studi masing-masing di STMIK Amik Riau.
7. Fungsionaris BLM STMIK Amik Riau adalah Mahasiswa aktif STMIK Amik Riau
yang tergabung dalam Lembaga BLM yang terdiri dari Anggota BLM dan Badan
Kelengkapan BLM.
8. Inti BLM STMIK Amik Riau adalah Mahasiswa aktif yang menjabat sebagai
Pimpinan, Wakil Pimpinan, Sekretaris, Bendahara, dan Komisi BLM STMIK Amik
Riau.
9. Etika Fungsionaris BLM STMIK Amik Riau adalah kristalisasi nilai–nilai Tri
Dharma Perguruan Tinggi dan dijiwai oleh Pancasila serta mencerminkan jati diri
setiap fungsionaris dalam mewujudkan komitmen moral yang meliputi etika
kelembagaan dan kepribadian.
10. Kode Etik Fungsionaris BLM STMIK Amik Riau yang selanjutnya disingkat KEF
BLM STMIK Amik Riau adalah norma-norma atau aturan-aturan yang merupakan
kesatuan landasan etik atau filosofis yang berkaitan dengan perilaku maupun
ucapan mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang, patut atau tidak patut
dilakukan oleh fungsionaris BLM dalam melaksanakan tugas wewenang dan
tanggungjawab jabatan.
11. Etika Kepribadian adalah sikap moral fungsionaris BLM STMIK Amik Riau yang
menjunjung tinggi landasan ideologis yaitu Pancasila dan AD/ART BLM STMIK
STMIK AMIK RIAU
Amik Riau.
12. Etika Kelembagaan adalah sikap moral fungsionaris BLM STMIK Amik Riau
terhadap Lembaga BLM STMIK Amik Riau yang menjadi wadah pengabdian dan
patut dijunjung tinggi dengan segala martabat dan kehormatannya.
Pasal 2
TUJUAN
Peraturan ini bertujuan guna :
1. Menerapkan nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan tugas
dan wewenang BLM STMIK Amik Riau
2. Memantapkan Profesionalitas, Intregritas dan Akuntabilitas Fungsionaris BLM
STMIK Amik Riau
3. Menyamakan pola pikir, sikap, dan tindakan fungsionaris BLM STMIK Amik Riau
BAB II
ETIKA FUNGSIONARIS BLM STMIK AMIK RIAU
Pasal 3
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pengaturan Kode Etik Fungsionaris BLM STMIK Amik Riau
mencakup:
1. Etika Kepribadian;
2. Etika Kelembagaan
BAB III
KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Bagian kesatu
KEWAJIBAN
Pasal 4
ETIKA KEPRIBADIAN
STMIK AMIK RIAU
Setiap Fungsionaris wajib:

1. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Tri Dharma Perguruan Tinggi;
3. Bersikap jujur, loyal, disiplin, humanis, dan berintegritas;
4. Mengetahui, menaati, dan menghormati AD/ART BLM STMIK Amik Riau;
5. Menjaga keharmonisan BLM STMIK Amik Riau.
6. Menjaga keharmonisan hubungan dengan seluruh organisasi di lingkungan kampus
STMIK Amik Riau.
Pasal 5
ETIKA KELEMBAGAAN
Setiap Fungsionaris wajib:
1. Menjalankan Tugas dan Fungsi BLM STMIK Amik Riau secara Profesional,
Proporsional dan Prosedural.
2. Aktif dalam menjalankan fungsinya sebagai Fungsionaris BLM STMIK Amik
Riau.
3. Menghadiri Rapat yang terdiri dari :
a. Rapat Pleno;
b. Rapat Pimpinan;
c. Rapat Komisi;
d. Rapat Umum Bulanan;
e. Rapat Koordinasi BLM STMIK Amik Riau dengan Akademis;
f. Rapat Koordinasi BLM STMIK Amik Riau dengan BEM STMIK Amik Riau
dan/atau Lembaga Mahasiswa tingkat prodi, dan UKM STMIK Amik Riau;
g. Rapat Dengar Pendapat BLM STMIK Amik Riau dengan BEM STMIK Amik
Riau, dan UKM STMIK Amik Riau.
4. Memberikan Keterangan yang jelas apabila Fungsionaris tidak dapat menghadiri
rapat sesuai dengan ketentuan ayat (3).
5. Menjalankan Piket yang telah dijadwalkan dan menjaga kebersihan
Kesekretariatan BLM STMIK Amik Riau.
STMIK AMIK RIAU
Bagian Kedua
LARANGAN
Pasal 6
ETIKA KEPRIBADIAN
Setiap Fungsionaris dilarang:
1. Menganut dan menyebarkan agama dan kepercayaan yang dilarang oleh
pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Menampilkan sikap dan perilaku yang bertentangan dengan Pancasila dan Tri
Dharma Perguruan tinggi
3. Memiliki sikap apatis terhadap sesama fungsionaris BLM STMIK Amik Riau
4. Merendahkan Harkat dan Martabat sesama fungsionaris BLM STMIK Amik Riau
5. Menyebar luaskan urusan internal BLM STMIK Amik Riau.
Pasal 7
ETIKA KELEMBAGAAN
Setiap Fungsionaris dilarang :
1. Melakukan kegiatan di Kesekretariatan BLM STMIK Amik Riau seperti berikut:
a. Berjudi
b. Membawa dan/atau meminum minuman beralkohol
c. Membawa Senjata Api
d. Melakukan tindakan Asusila
e. Membawa dan/atau menggunakan Zat adiktif, Narkotika dan Psikotropika
lainnya
2. Terlambat Menghadiri rapat pada ketentuan pasal 5 ayat (3) lebih dari 30 menit.
3. Tidak Mengikuti Rapat pada ketentuan pasal 5 ayat (3) tanpa memberi keterangan
yang jelas.
4. Merusak inventaris sekretariat BLM STMIK Amik Riau baik disengaja atau tidak
disengaja.
STMIK AMIK RIAU
BAB IV
PENEGAKAN KEF BLM STMIK Amik Riau
Bagian kesatu
SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK FUNGSIONARIS
BLM STMIK AMIK RIAU
Pasal 8
MEKANISME PEMERIKSAAN
1. Fungsionaris BLM STMIK Amik Riau yang diduga melakukan pelanggaran
terhadap kewajiban dan/atau larangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4
sampai dengan pasal 7 dinyatakan sebagai terduga pelanggar.
2. Terduga pelanggar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan sebagai
pelanggar setelah dilakukan pemeriksaan oleh Inti Fungsionaris.
3. Apabila Inti BLM STMIK Amik Riau diduga melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) maka pemeriksaan dilakukan Inti dan Fungsionaris BLM
STMIK Amik Riau.
Pasal 9
BENTUK SANKSI PELANGGARAN
1. Fungsionaris BLM STMIK Amik Riau yang dinyatakan sebagai Pelanggar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dikenakan sanksi Pelanggaran
berupa:
a. Teguran Lisan;
b. Permintaan maaf secara lisan dihadapan Fungsionaris BLM STMIK Amik
Riau dan/atau secara tertulis kepada Inti BLM STMIK Amik Riau dan pihak
yang dirugikan;
c. Sanksi Administratif;
d. Pemberian Surat Peringatan; dan/atau
e. Dikeluarkan dari Lembaga BLM STMIK Amik Riau
2. Sanksi Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan sanksi
administratif dan/atau penahanan sertifikat kepengurusan.
3. Sanksi pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d apabila telah
STMIK AMIK RIAU
diberikan sebanyak 3 kali dapat diberikan sanksi sebagaimana pada ayat (1) huruf
e.
4. Sanksi pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e merupakan sanksi
pemanggilan ulang anggota BLM STMIK Amik Riau
5. Apabila dikeluarkan dari lembaga BLM STMIK Amik Riau, maka pelanggar tidak
dapat bergabung kembali pada BLM STMIK Amik Riau di periode selanjutnya.
Pasal 10
SANKSI PELANGGARAN
1. Fungsionaris BLM STMIK Amik Riau yang dinyatakan melanggar ketentuan pasal
4 dikenakan Sanksi permintaan maaf secara lisan dihadapan Fungsionaris BLM
STMIK Amik Riau dan/atau secara tertulis kepada Inti BLM STMIK Amik Riau
dan pihak yang dirugikan.
2. Fungsionaris yang dinyatakan melanggar ketentuan pasal 5 dikenakan Sanksi
Teguran lisan dan/atau tertulis.
6 dikenakan Sanksi permintaan maaf secara lisan dihadapan Fungsionaris BLM
STMIK Amik Riau dan/atau secara tertulis kepada Inti BLM STMIK Amik Riau
dan pihak yang dirugikan.
7 dikenakan sanksi Teguran tertulis, Pemberian surat peringatan, dan/atau
Pemberian sanksi administratif
5. Dalam hal Fungsionaris BLM STMIK Amik Riau tidak menghadiri rapat dan
sidang tanpa bukti dan alasan yang jelas lebih dari 5 kali dikenakan sanksi berupa
dikeluarkan dari Lembaga BLM STMIK Amik Riau.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Ketetapan BLM STMIK Amik Riau ini mulai berlaku pada tanggal disahkan.

AD ART Dan KEF BLM SAR 2023

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

AD ART Dan KEF BLM SAR 2023

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ANGGARAN DASAR,

ANGGARAN RUMAH TANGGA,

BADAN LEGISLATIF MAHASISWA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

ANGGARAN RUMAH TANGGA

mengusulkan dilaksanakannya MUSLUB STMIK Amik Riau untuk melakukan

mengeluarkan memorandum II dengan kesepakatan 50 % + 1 jumlah anggota BLM

3. menggali aspirasi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya;

d) menjadi juru bicara BLM STMIK Amik Riau; dan

4. Mengatur keuangan BLM STMIK Amik Riau.

kebijakan internal maupun eksternal yang diambil oleh BEM STMIK

14. rapat bersama HMJ;

4. Penyampaian pendapat mini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

1. MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau;

3. Panitia kerja MUBES (Sidang Istimewa) BLM STMIK Amik Riau

b) melakukan mekanisme referendum pemberhentian Ketua BEM STMIK Amik

DRAFT KODE ETIK FUNGSIONARIS

MENETAPKAN : KETETAPAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA STMIK

Advokasi, Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.

Setiap Fungsionaris wajib:

Anda mungkin juga menyukai