Anda di halaman 1dari 1

SKI merupakankegiatan survei berkala

yang dilakukanuntuk mengevaluasi hasil


pembangunankesehatanmelalui
berbagai indikator kesehatan
masyarakat sebagaimanatelah
diamanahkandalamRPJMN. Riskesdas
juga memiliki fungsi sebagai dasar
dalamperencanaanpembangunan
kesehatanberikutnya.

Data SKI 2023 akanmenggambarkanstatus kesehatan


masyarakat yangmenjadi representasi di tingkat nasional Tujuan SKI adalah untuk
DEFI NI SI menilai status kesehatan
dankabupaten/kota. Jumlahkeluarga di seluruh Indonesia masyarakat termasuk
yang akanmenjadi sasaransurvey 2023 mencapai statusgizi di Indonesia,
jumlah yang sangat besar yaitu 586.000 keluarga. menentukanindeks
Angka yang sangat besar ini merupakanupaya untuk pembangunankesehatan
dapat memberikanrepresentasi status kesehatan masyarakat di tingkat
masyarakat di Indonesia. kabupaten/kota dan
SASARAN memberikangambaran
Survei ini merupakansinkronisasi Riset KesehatanDasar, TUJ UAN SKI
permasalahanmobilitas
I NDI KATOR
Survei Status Gizi Balita, danData Biomedis. Data yang serta faktor risikopada
dihasilkandiharapkanbisa dimanfaatkansecara optimal tingkat nasional
sebagai dasar kebijakanserta penelitian terkait berdasarkanhasil
kesehatanmasyarakat.SKI-2023 akanmenyasar 32 SURVEI pemeriksaanlaboratorium
indikator Renstranas, 5 dari 17 indikator RPJMN, 47 KESEHATAN
indikator Global BurdenDisease, 41dari 169 indikator INDONESIA
SDG?s dan38 indikator programKementerian
Kesehatan.

J e ni s -j e ni s
su r vei
GAMBARAN k e s e hat an
KARAKTERI STI K (Survei Demografi SURKESNAS(Survei
I ndo ne s i a KesehatanNasional)
Data Riskesdas jugadapat digunakan RI SKESDAS danKesehatan
untuk menghitung Indeks Pembangunan Indonesia)
KesehatanMasyarakat (IPKM),
sehingga dapat diketahui perubahan
pencapaiansasaranpembangunan
kesehatandi setiaplevel wilayah, dari
SURKESNASmerupakanupaya
tingkat kabupaten/kota, provinsi SDKI adalah suatu survei berskala nasional untuk memadukanberbagai survei yang
maupun nasional. Pengumpulandata mendapatkaninformasi mengenai perilaku kelahiran, mengumpulkandata kesehatandengan
Riskesdas yang dilakukanpada keluarga berencana, kesehatanibu dananak, kematianibu lingkupnasional untuk tersedianya data
300.000 sampel rumahtangga (1,2 dananak serta pengetahuantentang kesehatansecara optimal. Survei-survei
juta jiwa) telahmenghasilkan beragam pertanyaanSDKI dirancangmenggunakankuesioner DHS nasional kesehatan yang termasuk dalam
data daninformasi yang (Demographic andHealthSurveys) yang disesuaikan Surkesnas adalah Survei Kesehatan
denganstandar internasional, disamping juga memuat RumahTangga (SKRT), Survei Sosial
memperlihatkanwajahkesehatan variabel yang spesifik Indonesia danisu-isu strategis yang EkonomiNasional (Susenas) danSurvei
Indonesia. Data daninformasi ini meliputi menjadi prioritas program. Demografi danKesehatanIndonesia
StatusGizi; KesehatanIbu; Kesehatan (SDKI). Surkesnasdiselenggarakan
Anak; Penyakit Menular; Penyakit Tidak dalamsirklus (putaran) tiga tahunan
Menular, KesehatanJiwa, dan dimulai tahun2001.
KesehatanGigi Mulut; Disabilitas dan
Cidera; KesehatanLingkungan; Akses
PelayananKesehatan; danPelayanan
KesehatanTradisional. Kesehatan Ibu
Kesehatanibu di Indonesiajuga membaik
Status Gizi
terlihat dari meningkatnya proporsi
Riskesdas 2018 menunjukkan
pemeriksaankehamilandari 95,2%
adanya perbaikanstatus gizi pada
(Riskesdas2013) menjadi 96,1%, proporsi
balita di Indonesia. Proporsi status
pemeriksaankehamilan(k1ideal) dari 81,3%
gizi sangat pendek danpendek turun
(Riskesdas 2013) menjadi 86%, proporsi
dari 37,2%(Riskesdas 2013)
pemeriksaankehamilan(k4) dari 70%
menjadi 30,8%. Demikianjuga
(Riskesdas2013) menjadi 74,1%, proporsi
proporsi status gizi buruk dangizi
persalinandi fasilitas kesehatan dari 66,7%
kurangturundari 19,6%(Riskesdas
(Riskesdas2013) menjadi 79,3%.
2013) menjadi 17,7%.

Kesehatan Anak
Perlu menjadi perhatianadalah data cakupan imunisasi
Kesehatan Ibu dasar lengkappada anak umur 12-23 bulan,
Kesehatanibu di Indonesia juga membaik Riskesdas 2018 menunjukkancakupan imunisasi
terlihat dari meningkatnya proporsi sebesar 57,9%. Angka ini sedikit menurunjika
pemeriksaankehamilandari 95,2% dibandingkan Riskesdas 2013 sebesar 59,2%.
(Riskesdas 2013) menjadi 96,1%, proporsi
pemeriksaankehamilan(k1ideal) dari 81,3%
(Riskesdas 2013) menjadi 86%, proporsi
pemeriksaankehamilan(k4) dari 70% Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa, dan
(Riskesdas 2013) menjadi 74,1%, proporsi Kesehatan Gigi Mulut
persalinandi fasilitas kesehatandari 66,7% Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi Penyakit Tidak
(Riskesdas 2013) menjadi 79,3%. Menular mengalamikenaikanjika dibandingkandengan
Riskesdas 2013, antara lainkanker, stroke, penyakit
ginjal kronis, diabetesmelitus, danhipertensi.
Prevalensi kanker naik dari 1,4 permil (Riskesdas 2013)
menjadi 1,8 permil; prevalensi stroke naik dari 7 permil
Disabilitas dan Cidera menjadi 10,9 permil; danpenyakit ginjal kronik naik dari 2
Riskesdas 2018 menunjukkanproporsi disabilitas permil menjadi 3,8 permil. Berdasarkanpemeriksaan
pada umur 5-17 tahunsebesar 3,3%danpada guladarah, diabetesmelitus naik dari 6,9%menjadi
umur 18-59 tahunsebesar 22%. Pada umur 60 8,5%; danhasil pengukurantekanan darah, hipertensi
ke atas 2,6%mengalamidisabilitas berat dan naik dari 25,8%menjadi 34,1%.
ketergantungantotal. Terjadi penurunancidera
yang terjadi dijalanraya yaitu dari 42,8%
(Riskesdas 2013) menjadi 31,4%. Akses Pelayanan Kesehatan
Riskesdas 2018 menunjukkan proporsi pengetahuan rumahtangga
terhadapkemudahanakses ke rumahsakit sebagai berikut; mudah
37,1%; sulit 36,9%; dansangat sulit 26%. Analisisdilihat dari jenis
Kesehatan Lingkungan transportasi, waktutempuh danbiaya.
Data kesehatanlingkunganterlihat dari pemakaianair per hari
danpengelolaansampah. DibandingkandenganRiskesdas 2013,
dirumah tangga pemakaianair <20L per orangper hari turun Pelayanan Kesehatan Tradisional
dari 5%menjadi 2,2%. Untuk pengelolaansampah, rumah Pelayanankesehatan tradisional Riskesdas 2018 dilihat dari
tangga yang mengelola denganmembakar sebesar 49,5%. pemanfaatantamanobat keluarga (toga), proporsinya sebesar
24,6%. Proporsi pemanfaatanpelayanan kesehatantradisional
sedikit meningkat, dari 30,4%(Riskesdas2013) menjadi
31,4%.

Anda mungkin juga menyukai