Anda di halaman 1dari 30

Bab 1 Pendahuluan (Pak Andi dan Bahar)

1.1. Latar Belakang

1.1.1. Arah Pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.1.2. Gambaran Umum Karakteristik Bentang Alam dan


Ekoregion di Provinsi Kalimantan Selatan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.2. Tujuan RPPLH Provinsi Kalimantan Selatan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.3. Sasaran Penyusunan RPPLH Provinsi Kalimantan


Selatan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.4. Ruang Lingkup dan Jangka Waktu Pelaksanaan RPPLH


Kalimantan Selatan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.4.1. Ruang Lingkup Penyusunan RPPLH Provinsi


Kalimantan Selatan
Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.4.2. Lingkup Wilayah dan Muatan RPPLH Provinsi


Kalimantan Selatan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.5. Pengertian RPPLH dan Landasan Hukum RPPLH

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum
1.5.1. Pengertian RPPLH

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.5.2. Landasan Hukum RPPLH

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.5.3. Peraturan Perundangan lain yang terkait

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum
1.6. Metodologi Penyusunan RPPLH

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.7. Sistematika Dokumen

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.8. Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum
1.8.1. Tujuan Pemantauan dan Evaluasi

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.8.2. Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.8.3. Indikator Evaluasi

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum
1.8.4. Pelaksana dan Pembagian Peran

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

1.8.5. Pelaporan Pelaksanaan Implementasi RPPLH

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

Gambar 1.1. Kedudukan RPPLH Terhadap Tahapan Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bab 2 Kondisi dan Indikasi Daya
Dukung dan Daya Tampung
Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Selatan

2.1. Deskripsi Ekoregion di Provinsi Kalimantan Selatan


(Bahar)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

Tabel 2.1. Luas wilayah, jumlah kecamatan dan kelurahan/desa


menurut kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan

Gambar 2.1. Karakteristik topografi wilayah pesisir dan pulau-pulau


kecil

2.1.1. Gambaran Umum Ekoregion di Provinsi Kalimantan


Selatan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.1.2. Jenis-jenis Ekoregion di Provinsi Kalimantan


Selatan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.1.3. Jasa Ekosistem (Bahar)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.2. Potensi, Sebaran dan Pemanfaatan SDA Prioritas di


Ekoregion Provinsi Kalimantan Selatan
2.2.1. Sumber Daya Geologi (Bahar)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.2.2. Sumber Daya Kehutanan (Pak Yus)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.2.3. Sumber Daya Pertanian (Pak Haris)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum
2.2.4. Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Bahar)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.2.5. Sumber Daya Air (Bu Maya)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.2.6. Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Alam (Semua Tim)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum
2.3. Keterlibatan Masyarakat di Provinsi Kalimantan
Selatan (Semua Tim)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.3.1. Masyarakat Adat di Provinsi Kalimantan Selatan


(Semua Tim)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.3.2. Desa Berbudaya Lingkungan (Ecovillage) (Semua Tim)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.4. Indikasi Daya Dukung dan Daya Tampung di


Wilayah Ekoregion Provinsi Kalimantan Selatan

2.4.1. Ambang Batas dan Status Daya Dukung Penyedia


Bahan Pangan (Pak Haris dan Bahar)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.4.2. Ambang Batas dan Status Daya Dukung Penyedia Air


Bersih (Bu Maya)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.4.3. Analisis Potensi Beban Pencemar dan Kualitas Air


Sungai (Pak Andi)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.4.4. Analisis Potensi Timbulan Sampah (Pak Andi)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.4.5. Analisis Potensi Timbulan Lumpur Tinja (Pak Andi)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.4.6. Analisis Emisi udara (Pak Andi dan Pak Haris)


Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.4.7. Kerentanan Bencana terkait dengan Perubahan


Iklim (Bahar)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.5. Tekanan terhadap Wilayah Ekoregion di Provinsi


Kalimantan Selatan (Semua Tim)

2.5.1. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk dan Dampaknya


terhadap Daya Dukung Pangan dan Air

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.5.2. Tekanan terhadap Pencemaran Lingkungan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.5.3. Pengelolaan Persampahan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.5.4. Konflik Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Wilayah


Ekoregion

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

2.6. Ekonomi Hijau di Provinsi Kalimantan Selatan (Pak Yus)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum
Bab 3 Permasalahan dan Target
Lingkungan Hidup di Provinsi
Kalimantan Selatan

3.1. Tantangan Utama dan Isu Strategis di Provinsi


Kalimantan Selatan (Semua Tim)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

Tabel 3.1. Luas wilayah, jumlah kecamatan dan kelurahan/desa


menurut kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan

Gambar 3.1. Karakteristik topografi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

3.2. Tantangan Utama dan Isu Strategis di Setiap


Ekoregion di Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan
(Semua Tim)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

3.2.1. Dataran Fluvial Kalimantan

3.2.2. Dataran Gambut Kompleks Kahayan - Kapuas –


Mahakam

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

3.2.3. Dataran Pantai Kalimantan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

3.2.4. Dataran Struktural Kompleks Meratus

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

3.2.5. Pegunungan Intrusif Batuan Beku Tua Kalimantan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

3.2.6. Pegunungan Struktural Kompleks Meratus

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

3.2.7. Perbukitan Karst Kalimantan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

3.2.8. Perbukitan Struktural Kompleks Meratus

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

3.2.9. Laut Jawa (Bahar)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

3.2.10. Selat Makassar (Bahar)

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum
Bab 4 Arahan Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Selatan (Semua Tim)

4.1. Tujuan dan Sasaran Rencana Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Selatan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

Tabel 4.1. Luas wilayah, jumlah kecamatan dan kelurahan/desa menurut


kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan

Gambar 4.1. Karakteristik topografi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

4.2. Strategi dan Skenario Rencana Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Selatan

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

4.3. Arahan Program Prioritas RPPLH berdasarkan


Strategi Umum

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

4.3.1. Arahan Rencana Pemanfaatan dan Pencadangan


Sumber Daya Alam

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

4.3.2. Arahan Rencana Pemeliharaan dan Perlindungan


Kualitas dan/atau Fungsi Lingkungan Hidup
Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

4.3.3. Arahan Rencana Pengendalian, Pemantauan, serta


Pendayagunaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

4.3.4. Arahan Rencana Adaptasi dan Mitigasi Perubahan


Iklim

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum
4.4. Arahan Program Prioritas RPPLH berdasarkan
Strategi Implementasi

4.4.1. Arahan Program Prioritas per Ekoregion

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

4.4.2. Arahan Kriteria Zonasi

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

4.4.3. Arahan Program Prioritas berdasarkan Skenario

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum
Bab 5 Arahan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lintas Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Selatan (Semua Tim)

5.1. Interaksi antar Ekoregion

5.1.1. Berbagi Jasa Ekosistem

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

Tabel 5.1. Luas wilayah, jumlah kecamatan dan kelurahan/desa


menurut kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan

Gambar 5.1. Karakteristik topografi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

5.1.2. Integrasi Wilayah Administrasi dalam Kesatuan


Ekoregion

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

5.2. Interaksi antar Wilayah Administrasi

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

5.2.1. Ketergantungan antar Wilayah

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

5.2.2. Kerjasama antar Wilayah

Penyusunan RPPLH merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2009 dimana setiap pemerintah pemerintah provinsi, kabupaten
dan kota WAJIB menyusun dokumen-dokumen lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi Perencanaan,
Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan, Pengawasan dan Penegakan
Hukum. Posisi dokumen RPPLH berada pada tahapan perencanaan,
dimana RPPLH melingkupi inventarisasi lingkungan hidup dan penetapan
ekoregion sebagai basis data pada tahap pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan serta pengawasan dan penegakan hukum

Anda mungkin juga menyukai