DPH Lalin
DPH Lalin
Jumlah (ritasi/hari)
Material (m )
Elevated
Barat
c. Memasang rambu petunjuk St. Grogol - St. Roxy 19.225 27,853 1,77 3 4
RSS Ba ra t 13.895 27,853 1,77 3 4
rute alternatif pada ruas St. Roxy 665.212 26,493 1,70 4 20
jalan yang dilakukan St. Petojo 567.102 25,313 1,64 4 17
Underground
St. Tha mri n 1.001.977 22,765 1,52 5 22
St. Kebon Si ri h 486.489 22,059 1,48 4 16
St. Kwi ta ng 426.734 21,224 1,44 4 14
St. Senen 725.534 20,385 1,40 5 19
St. Ga l ur 654.943 18,953 1,33 4 20
St. Ga l ur - St. Cempa ka Ba ru 19.718 18,953 1,33 3 4
St. Cempa ka Ba ru -
108.451 17,678 1,26 3 12
St. Pa kul ona n Ti mur
Elevated Timur
St. Pa kul ona n Ti mur -
262.255 14,441 1,10 3 28
St. Ujung Menteng
RSS Ti mur 13.895 11,696 0,96 3 4
St. Ujung Menteng -
101.550 7,176 0,74 3 12
St. Meda n Sa tri a
Depo Feeder Depo Rorota n 192.254 5,9 0,67 3 20
2. Kinerja lalu-lintas (level of service) ruas jalan maupun simpang pada masing-masing segmen
bervariasi dari tingkat layanan A s/d F. Tingkat layanan E dan F terutama terjadi pada pagi dan
sore hari [Andalalin, 2023].
3. Penurunan kinerja lalu-lintas merupakan dampak langsung dari kegiatan mobilisasi peralatan
dan material konstruksi dan dapat menimbulkan dampak turunan berupa penurunan kualitas
udara dan peningkatan tingkat kebisingan, serta bersama-sama dengan dampak lain dapat
mengakibatkan peningkatan prevalensi penyakit ISPA, serta perubahan persepsi dan sikap
masyarakat terhadap pembangunan MRT-EWLP1S1.
4. Berdasarkan hasil pelibatan masyarakat diketahui bahwa warga meminta agar Penanggung
Jawab Kegiatan memperhatikan setiap dampak yang ditimbulkan, terutama kemacetan lalu
lintas agar tidak menggangu kenyamanan masyarakat. Namun demikian, dengan adanya
manajemen dan rekayasa lalu lintas yang telah direncanakan berdasarkan hasil studi Andalalin
maka dampak penambahan volume lalu lintas akibat kegiatan pengangkutan peralatan dan
material konstruksi dapat dikendalikan.
Dengan adanya manajemen dan rekayasa lalu lintas yang telah direncanakan berdasarkan hasil
studi Andalalin maka dampak penambahan volume lalu lintas akibat kegiatan pengangkutan
peralatan dan material konstruksi dapat dikendalikan dan dikategorikan sebagai DL-KP (Dampak
Langsung Kelola Pantau).