Anda di halaman 1dari 1

ANDAL

MRT East – West Line Phase 1 Stage 1


Rencana Kegiatan Pelingkupan
Rencana Pengelolaan Batas
yang Berpotensi Komponen Lingkungan
No Lingkungan yang Telah Wilayah Studi Waktu
Menimbulkan Terkena Dampak Dampak
Dipersiapkan Evaluasi Dampak Potensial DPH Kajian
Dampak Lingk. Potensial
4 Mobilisasi Melaksanakan manajemen dan Geofisika – Kimia : Lalu - lintas Penurunan 1. Berdasarkan Basic Engineering Design (BED) MRT-EWLP1S1, pelaksanaan konstruksi MRT- DL-KP - -
Peralatan dan rekayasa lalu lintas dengan Kinerja lalu-lintas (level of service) ruas kinerja lalu- EWLP1S1 diperkirakan akan menggunakan setidaknya 744 alat berat dan/atau peralatan
Material mengacu pada rekomendasi jalan maupun simpang pada masing- lintas penunjang lainnya. Jumlah material konstruksi yang akan didistribusi dari area Depo Rorotan
Konstruksi hasil studi Andalalin, meliputi : masing segmen bervariasi dari tingkat (sebagai stockpile) ke masing-masing lokasi kegiatan konstruksi ± 5.940.741,52 m3
a. Pengangkutan dilaksanakan layanan A (arus bebas) s/d F (arus menggunakan 243 unit dump truck dengan jumlah ritasi 1-5 rit/hari melalui rute yang telah
secara bertahap pada jam terhambat). Tingkat layanan E (arus ditetapkan.
22.00 – 04.00 WIB melalui tidak stabil) dan F (arus terhambat) Volume dan Rute Pengangkutan Peralatan dan Material Konstruksi
rute yang telah ditentukan. terutama terjadi pada pagi dan sore Trip

Jumlah Dump Truck Tronton


b. Memasang rambu-rambu hari [Andalalin, 2023].

Jl. Perintis Kemerdekaan


Estimasi Volume

Waktu Tempuh (jam)

Jl. Inspeksi Kanal Timur


Jarak dari Depo

Jumlah (ritasi/hari)
Material (m )

Jl. Letjend. S. Parman


peringatan atau pemberi-

Jl. KH. Hasyim Asy'ari


3

Jl. Letjend. Suprapto


Jl. Kali Abang Tengah
Segmen

Jl. Kramat Kwitang


Jl. Kramat Bunder
(km)
Lokasi
tahuan untuk menghindari

Jl. Cideng Timur


Jl. Jatibaru Raya

Jl. Daan Mogot


Jl. Raya Bekasi

Jl. Raya Bekasi

Jl. Kebon Sirih


Jl. A.R. Hakim

Jl. Kyai Tapa


ruas jalan karena terdapat
pekerjaan konstruksi trase
MRT-EWLP1S1. St. Toma ng - St. Grogol 53.240 29,161 1,84 3 8

Elevated
Barat
c. Memasang rambu petunjuk St. Grogol - St. Roxy 19.225 27,853 1,77 3 4
RSS Ba ra t 13.895 27,853 1,77 3 4
rute alternatif pada ruas St. Roxy 665.212 26,493 1,70 4 20
jalan yang dilakukan St. Petojo 567.102 25,313 1,64 4 17

pengalihan arus lalu lintas. St. Ci deng 628.262 23,782 1,57 4 19

Underground
St. Tha mri n 1.001.977 22,765 1,52 5 22
St. Kebon Si ri h 486.489 22,059 1,48 4 16
St. Kwi ta ng 426.734 21,224 1,44 4 14
St. Senen 725.534 20,385 1,40 5 19
St. Ga l ur 654.943 18,953 1,33 4 20
St. Ga l ur - St. Cempa ka Ba ru 19.718 18,953 1,33 3 4
St. Cempa ka Ba ru -
108.451 17,678 1,26 3 12
St. Pa kul ona n Ti mur

Elevated Timur
St. Pa kul ona n Ti mur -
262.255 14,441 1,10 3 28
St. Ujung Menteng
RSS Ti mur 13.895 11,696 0,96 3 4
St. Ujung Menteng -
101.550 7,176 0,74 3 12
St. Meda n Sa tri a
Depo Feeder Depo Rorota n 192.254 5,9 0,67 3 20

2. Kinerja lalu-lintas (level of service) ruas jalan maupun simpang pada masing-masing segmen
bervariasi dari tingkat layanan A s/d F. Tingkat layanan E dan F terutama terjadi pada pagi dan
sore hari [Andalalin, 2023].
3. Penurunan kinerja lalu-lintas merupakan dampak langsung dari kegiatan mobilisasi peralatan
dan material konstruksi dan dapat menimbulkan dampak turunan berupa penurunan kualitas
udara dan peningkatan tingkat kebisingan, serta bersama-sama dengan dampak lain dapat
mengakibatkan peningkatan prevalensi penyakit ISPA, serta perubahan persepsi dan sikap
masyarakat terhadap pembangunan MRT-EWLP1S1.
4. Berdasarkan hasil pelibatan masyarakat diketahui bahwa warga meminta agar Penanggung
Jawab Kegiatan memperhatikan setiap dampak yang ditimbulkan, terutama kemacetan lalu
lintas agar tidak menggangu kenyamanan masyarakat. Namun demikian, dengan adanya
manajemen dan rekayasa lalu lintas yang telah direncanakan berdasarkan hasil studi Andalalin
maka dampak penambahan volume lalu lintas akibat kegiatan pengangkutan peralatan dan
material konstruksi dapat dikendalikan.
Dengan adanya manajemen dan rekayasa lalu lintas yang telah direncanakan berdasarkan hasil
studi Andalalin maka dampak penambahan volume lalu lintas akibat kegiatan pengangkutan
peralatan dan material konstruksi dapat dikendalikan dan dikategorikan sebagai DL-KP (Dampak
Langsung Kelola Pantau).

Penetapan DPH, BWS dan BWK V-12

Anda mungkin juga menyukai