Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KEPERAWATAN DEWASA

Dosen Pengampu : Ns. Cusmarih, S.kep, M.kep

Anggota Kelompok :

 Annisa Widyasari (210115002)


 Azizah Noviantika (210115004)
 Galuh Dwi kirana (210115011)
 Lenny Narulita (210115015)
 Lestari Sitohang (210115016)
 Penda Metalia (210115029)
 Sabina Andini (210115035)
 Zul Qaedah Atthahirah (210115114)

PPOGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

TAHUN AJARAN 2023/2024


DIAGNOSIS KEPERAWATAN

A. NYERI KRONIS
Kode : D.0078
Nyeri kronis merupakan diagnosis keperawatan yang didefinisikan sebagai
pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual
atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga
berat dan konstan, yang berlangsung lebih dari 3 bulan.

SDKI SLKI SIKI


Nyeri Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Kronis Setelah dilakukan tindakan Observasi
(D.0078) asuhan keperawatan selama - Identifikasi
Berhubungan …x24 jam dengan kriteria lokasi,karakteristik,durasi,fre
dengan hasil : kuensi,kualitas,intensitas
infiltrasi - Kemampuan nyeri
tumor menuntaskan - Identifikasi skala nyeri
aktivitas meningkat - Identifikasi respons nyeri
- Keluhan nyeri non verbal
menurun - Identifikasi faktor yang
- Meringis menurun memperberat dan
- Sikap protektif memperingan nyeri
menurun - Identifikasi pengetahuan dan
- Gelisah menurun keyakinan tentang nyeri
- Kesulitan tidur - Identifikasi pengaruh budaya
menurun terhadap respon nyeri
- Menarik diri - Identifikasi pengaruh nyeri
menurun pada kualita hidup
- Berfokus pada diri - Monitor keberhasilan terapi
sendiri menurun komplementer yang sudah
- Diaforesis menurun diberikan
- Perasaan depresi - Monitor efek samping
menurun penggunaan analgetic
- Perasaan takut Teraupetik
mengalami cedera - Berikan teknik non
berulang menurun farmakologis untuk
- Anoreksia menurun mengurangi rasa nyeri
- Perineum terasa (mis.TENS, hipnosis,
tertekan menurun akupresur, terapi
- Uterus teraba musik,biofeedback,terapi
membulat menurun pijat,aromaterapi,teknik
- Ketegangan otot imajinasi
menurun terbimbinh,kompres
- Pupil dilatasi hangat/dingin,terapi
menurun bermain)
- Muntah menurun - Kontrol lingkungan yang
- Mual menurun memperberat rasa nyeri
- Frekuensi nadi (mis.suhu
membaik ruangan,pencahayaan,
- Pola napas membaik kebisingan)
- Tekanan darah - Fasilitasi istirahat dan tidur
membaik - Pertimbangkan jenis dan
- Proses berpikir sumber jenis dalam
membaik pemilihan strategi meredakan
- Fokus membaik nyeri
- Fungsi berkemih
membaik Edukasi
- Perilaku membaik - Jelaskan
- Nafsu makan penyebab,periode,dan
membaik pemicu nyeri
- pola tidur membaik - Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik,jika perlu

B. NAUSEA
Kode : D.0076
Nausea merupakan diagnosis keperawatan yang didefinisikan sebagai perasaan tidak
nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat mengakibatkan
muntah.

SDKI SLKI SIKI


Nausea (D.0076) Tingkat Nausea Manajemen Mual (I.03117)
Berhubungan (L.08056) Observasi
dengan tumor Setelah dilakukan - Identifikasi pengalaman
trelokalisasi tindakan asuhan mual
keperawatan selama … - Identifikasi isyarat nonverbal
x24 jam dengan kriteria ketidaknyamanan
hasil : (mis.bayi,anak-anak,dan
- Nafsu makan mereka yang tidak dapat
meningkat berkomunikasi secara
- Keluhan mual efektif)
menurun - Identifikasi dampak mual
- Perasaan ingin terhadap kualitas hidup
muntah (mis.nafsumakan,aktivitas,ki
menurun njerja,tanggung jawab peran
- Perasaan asam dan tidur)
dimulut - Identifikasi faktor penyebab
menurun mual (mis.pengobatan dan
- Sensasi panas prosedur)
menurun - Identifikasi antiemetik untuk
- Sensasi dingin mencegah mual (kecuali
menurun mual pada kehamilan)
- Frekuensi - Monitor mual
menelan (mis.frekuensi,durasi,dan
menurun tingkat keparahan)
- Diaforesis - Monitor asupan nutrisi dan
menurun kalori
- Jumlah Saliva
menurun Teraupetik
- Pucat membaik - Kendalikan faktor
- Takikardia lingkungan penyebab mual
membaik ( mis.bau tak sedap,
- Dilatasi pupil suara,dan rangsangan visual
membaik yang tidak menyenangkan)
- Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab mual
(mis.kecemasan,
ketakutan,kelelahan)
- Berikan makanan dalam
jumlah kecil dan menarik
- Berikan makanan dingin,
cairan bening,tidak berbau,
tidak berwarna,jika perlu

Edukasi
- Anjurkan istirahat dan tidur
yang cukup
- Anjurkan sering
membersihkan mulut,kecuali
jika merangsang mual
- Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah
lemak
- Ajarkan penggunaan teknik
non farmakologis untuk
mengatasi mual
(mis.biofeedback,hipnosis,rel
aksasi,terapi musik,
akupresur)

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik,jika perlu

C. Gangguan Mobilitas Fisik


Kode : D.0054
Gangguan mobilitas fisik merupakan diagnosis keperawatan yang didefinisikan
sebagai keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri.

SDKI SLKI SIKI


Gangguan Mobilitas Luaran Utama Dukungan Ambulasi
Fisik (D.0054) Mobilitas Fisik (I.06171)
Berhungan dengan (L.05042) Observasi
gangguan Setelah dilakukan - Identifikasi adanya
muskuloskletal tindakan asuhan nyeri atau keluhan
keperawatan selama … fisik lainnya
x24 jam dengan kriteria - Identifikasi toleransi
hasil : fisik melakukan
- Pergerakan ambulasi
ekremitas - Monitor frekuensi
meningkat jantung dan tekanan
- Kekuatan otot darah sebelum
meningkat memulai ambulasi
- Rentang gerak - Monitor kondisi
(ROM) meningkat umum selama
- Nyeri menurun melakukan ambulasi
- Kecemasan Terapeutik
menurun - Fasilitasi aktivitas
- Kaku sendi ambulasi dengan
menurun alat bantu
- Gerakan tidak (mis.tongkat,kruk)
terkoordinasi - Fasilitasi melakukan
menurun mobilitas fisik,jika
- Gerakan terbatas perlu
menurun - Libatkan keluarga
- Kelemahan fisik untuk membantu
menurun pasien dalam
meningkat ambulasi

Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
- Anjurkan
melakukan ambulasi
- Ajarkan ambulasi
sederhana yang
harus dilakukan
(mis.berjalan dari
tempat tidur ke
kursi roda,berjalan
dari tempat tidur ke
kamar
mandi,berjalan
sesuai toleransi)

D. RISIKO PERFUSI SEREBRAL TIDAK EFEKTIF


Kode : D.0017
Risiko perfusi serebral tidak efektif adalah diagnosis keperawatan yang didefinisikan
sebagai berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak.
SDKI SLKI SIKI
Risiko Perfusi Perfusi Serebral Manajemen Peningkatan
Serebral Tidak Efektif (L.02014) Tekanan Intrakranial
(D.0017) Setelah dilakukan (I.09325)
Berhubungan dengan tindakan asuhan Observasi
tumor otak keperawatan selama … - Identifikasi
x24 jam dengan kriteria penyebab
hasil : peningkatan TIK
- Tingkat kesadaran (mis.lesi,gangguan
meningkat metabolisme,edema
- Kognitif serebral)
meningkat - Monitor tanda/gejala
- Tekanan peningkatan TIK
intrakranial (mis.tekanan darah
menurun meningkat,tekanan
- Sakit kepala nadi melebar,
menurun bradiakardia,pola
- Gelisah menurun napas
- Kecemasan iregule,kesadaran
menurun menurun)
- Agitasi menurun - Monitor MAP (mean
- Deman menurun arterial pressure)
- Nilai rata-rata - Monitor CVP
tekanan darah (central venous
membaik pressure)
- Kesadaran - Monitor PAWP,jika
membaik perlu
- Tekanan darah - Monitor PAP,jika
sistolik membaik perlu
- Tekanan darah - Monitor ICP (intra
diastolik membaik cranial pressure)
- Refleks saraf - Monitor CPP
membaik (cerebral perfusion
pressure)
- Monitor gelombang
ICP
- Monitor status
pernafasan
- monitor intake dan
output cairan
- Monitor cairan
serebro-spinalis
(mis. Warna
konsistensi)

Teraupetik
- Minimalkan
stimulus dengan
menyediakan
lingkungan yang
tenang
- Berikan posisi semi
fowler
- Hindari manuver
valsava
- Cegah terjadinya
kejang
- Hindari pemberian
IV hipotonik
- Atur ventilator agar
PaCO² optimal
- ertahankan suhu
tubuh normal

Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian sedasi
dan anti
konvulsan,jika perlu
- Kolaborasi
pemberian diuretik
osmosis,jika perlu
- Kolaborasi
pemberian pelunak
tinja,jika perlu

E. DEFISIT PENGETAHUAN
Kode : D.0111
Defisit pengetahuan merupakan diagnosis keperawatan yang didefinisikan sebagai
ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.

SDKI SLKI SIKI


Defisit Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan
(D.0111) (L.12111) (I.12383)
Berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Observasi
kurang terpapar asuhan keperawatan - Identifikasi
informasi selama …x24 jam dengan kesiapan dan
kriteria hasil : kemampuan
- Perilaku sesuai menerima
anjuran meningkat informasi
- Verbalisasi minat - Identifikasi faktor-
dalam belajar faktor yang dapat
meningkat meningkatkan dan
- Kemampuan menurunkan
menjelaskan motivasi perilaku
pengetahuan hidup bersih dan
tentang suatu topik sehat
meningkat Teraupetik
- Kemampuan - Sediakan materi
menggambarkan dan media
pengalaman pendidikan
sebelumnya yang kesehatan
sesuai dengan topik - Jadwalkan
meningkat pendidikan
- Perilaku sesuai kesehatan sesuai
dengan kesepakatan
pengetahuan - Berikan
meningkat kesempatan untuk
- Pertanyaan tentang bertanya
masalah yang
dihadapi menurun Edukasi
- Persepsi yang - Jelaskan faktor
keliru terhadap risiko yang dapat
masalah menurun mempengaruhi
- Menjalani Kesehatan
pemeriksaan yang - Ajarkan perilaku
tidak tepat menurun hidup bersih dan
- Perilaku membaik sehat
- Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat

SOAL KASUS

1) Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di RS Ananda. Klien mengatakan


nyeri kepala hilang timbul dengan skala 5 seperti berputar-putar sejak 4 bulan
yang lalu. Riwayat kejang 2 hari yang lalu, mual muntah dan terdapat
kelemahan anggota gerak kiri sehingga sulit untuk digerakan. Setelah dilakuan
pemeriksaan didapat TD: 121/87 Mmhg, Nadi: 67x/menit, RR: 20x/menit S:
37 oC. Dari kasus diatas pasien didiagnosa penyakit?
a. Nyeri kronis
b. Nyeri Akut
c. Defisit nutrisi
d. Gangguan mobilitas fisik

Jawaban
Diagnosa : Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor
Alasannya
Data Subjektif :
P : Klien mengatakan nyeri kepala yang dirasakan bertambah jika
bergerak
Q : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti berputar putar
R : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan pada kepala
S : Kloen mengatakan nyeri yang di rasakan skalanya 5
T : Klien mengatakan nyeri dikepala hilang timbul
Data Objektif :
klien tampak memegang kepalanya
TTV : TD: 121/87Mmhg, Nadi: 67x/menit, RR: 20x/menit, S: 37 oC
2) Seorang pasien 40 thn datang dengan keluhan nyeri kepala, mual muntah serta
kejang sejang seminggu yang lalu. Kejang di keluhkan dengan didahului oleh
gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan awalnya bersifat quadranopia
berkembang menjadi hemianopsia, objeckagnosia. Keluhan panas disangkal,
keluhan kejang pada keluarga disangkal, keluhan gangguan penglihatan
menahun disangkal.
Kemungkinan kelainan pada kasus diatas adalah?
a. Epilepsi
b. Tetanus
c. Tumor Intrakranial
d. Tumor mata
e. Stroke
Alasannya : Tumor Intrakranial/ tumor otak adalah kondisi yang terjadi akibat
pertumbuhan jaringan atau sel-sel abnormal di area otak. Yang ditandai dengan
keluhan nyeri kepala, mual muntah serta kejang.
3) Kemungkinan leak kelainan pada kasus diatas adalah?
a. Lobus temporal
b. Lobus oksipitalis
c. Lobus frontal
d. Lobus parietal
e. Cerebelum
Alasannya : Lobus ini terletak di belakang otak. Lobus ini berfungsi untuk
mengendalikan indra penglihatan, meliputi warna dan pergerakan. Sesuai
kasus diatas klien mengalami gangguan penglihatan.
4) Seorang pasien perempuan dengan usia 39 tahun dibawa keIuarga ke RS. lGD
Fatmawati mengaIami kejang-kejang seIama 3 kaIi. Dari hasiI pengkajian
didapatkan pasien : kaku kuduk, pandangan kabur. Pengkajian kesadaran
respon mata terbuka dengan adanya rangsangan nyeri, bicara kebingungan,
menggerakkan bahu saat diberikan rangsangan nyeri. Tentukan dimana
kemungkinan Ietak Iokasi tumor pada kasus diatas
a. Lobus Temporal
b. Cerebrum
c. Lobus Oksipitalis
d. Lobus Frontal
e. Cerebellum
Jawabannya : C. Lobus oksipitalis
Alasannya : Dari hasiI pengkajian data diatas didapatkan pasien mengaIami
kejang 2 kaIi dab pandangan pasien kabur / tidak jeIas (Gangguan
pengIihatan) jadi letak Iokasi tumor dari pengkajian yang didapatkan yaitu di
Lobus Oksipitalis
5) Tumor intrakranial yang tergolong dalam tumor infratentorial adalah?
a. Astrositoma
b. Glioblastoma
c. Pituitari adenomas
d. Craniopharingiomas
e. Medulablastomas
Alasannya : Karena Medulloblastoma adalah PNET(tumor neuroektodermal
primitif) yang muncul di atau dekat ventrikel keempat. Ini adalah tumor
invasif yang tumbuh dengan cepat dan dapat menyebar melalui cairan tulang
belakang. Anak-anak biasanya terkena, anak laki-laki lebih sering
dibandingkan anak perempuan

Anda mungkin juga menyukai