Askep Keluarga Lansia FACHRUNNISA G3A021014
Askep Keluarga Lansia FACHRUNNISA G3A021014
S PADA TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN LANSIA
DENGAN MASALAH KESEHATAN DIABETES MELLITUS
DI RT 07 RW 05 DESA MRANGGEN KABUPATEN DEMAK
Oleh :
FACHRUNNISA
G3A021014
f. Genogram
65 Th 63 Th 60 45 42
Th Th Th
30 Th 24 Th
Keterangan :
: laki – laki yang sudah meninggal
: perempuan yang sudah meninggal
: laki – laki
: perempuan
: tingal serumah
: pasien
1) Tipe keluarga
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tipe keluarga Ny. S
adalah Keluarga orang tua tunggal. Kelurga orang tua tunggal
adalah keluarga dengan ibu atau ayah sebagai kepala rumah.
( U.S. Bureau of the Census) keluarga orang tua tunggal
tradisional adalah keluarga dengan kepala rumah tangga
duda/janda/ bercerai, di telantarkan atau berpisah, sedangkan
anak Ny. S yang tinggal satu rumah yaitu Tn. M, sedangkan Sdr.
S tidak tinggal serumah dengan Ny. S dikarenakan sedang
bekerja di Jakarta. Ny. S merupakan kepala keluarga. Keluarga
Ny. S jika ada keluarga yang sakit akan segera dibawa ke
pelayanan kesehatan terdekat untuk memeriksakan penyakitnya.
2) Suku Bangsa
Suku bangsa Ny. S merupakan suku Jawa dan bahasa yang
digunakan Bahasa Jawa dan Indonesia. Dalam berhubungan
social, keluarga tidak memandang etnis dan saling bekerjasama
antara satu dengan yang lainnya, tempat tinggal keluarga
berbentuk rumah dan tidak dipengaruhi oleh budaya tradisional
ataupun modern. Dalam keluarga tiadak ada kebiasaan untuk
diit maupun mengurangi makanan asin dan manis, serta cara
berpakaian tidak dipengaruhi oleh budaya tradisional ataupun
modern
3) Agama
Agama seluruh anggota keluarga adalah islam. Ny.S dan
keluarga selalu menunaikan ibadah sholat 5 waktu. Kegiatan
sholat Ny. S dilakukan di rumah, sedangkan Tn. M sholat di
mushola. Tn. M biasa menunaikan ibadah sholat setelah
mengatar Ny. S wudlu. Agama dijadikan sebagai dasar
keyakinan oleh keluarga Ny. S dalam membina hubungan baik
dengan sesama. Kerika sedang sakit Ny. S dan keluarga berdoa
kepada Allah meminta agar segera disembuhkan penyakitnya
dan diajuhkan dari marabahaya.
4) Status sosial ekonomi keluarga
a Kelas social
Ny. S mengatakan sejak sakit tidak pernah bekerja di
karekanan penglihatannya berkurang. Ny. S selama sakit
memilih untuk lebih fokus istirahat dirumah terlebih dahulu
untuk memulihkan kondisinya. Ny. S mengatakan “aku rak
kerjo mbak seng ngai duit yo anakku wedok seng neng
jakarta, nek rak ngai duit yo aku rak ndue duit. mripatku
wes rak iso weroh opo-opo mbak, kabeh ki wes peteng, aku
wes rak iso weruh. Neng ndi-ndi yo seng ngeterke anakku
lanang”
b Penanggung jawab ekonomi
Ny. S mengatakan tanggung jawab ekonomi dikeluarganya
adalah Sdr. S karena Tn. M tidak bisa bekerja dengan
meninggalkan Ibunya yang sedang sakit. Tn M mengatakan
“saya tidak bekerja mbak karena saya takut ibuk saya tidak
ada yang menjaga, takut tiba” jatuh tapi tidak ada yang
lihat. Karena tetangga saya ada yang pernah jatuh tapi
tidak di ketahui siapa-siapa tau-tau meninggal”
c Dukungan ekonomi
Tn. S mengatakan tidak ada dukungan ekonomi dari siapa-
siapa. Hanya mengandalkan Sdr. S yang bekerja di jakarta
saja. Ny. S mengatakan “nek anakku wedok rak ngai duit yo
aku rak ndue duit mbak”
d Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Ny.S mengatakan untuk kebutuhann sehari-hari untuk
sekarang ini hanya mengandalkan dari Sdr. S yang bekerja
di Jakarta
Ny. S mengatakan setiap hari selalu mengkonsumsi sayur-
sayuran dan buah-buahan.
Ny. S mengatakan jika sedang mengalami kesemutan
biasanya di pijat oleh Tn. M. Aktivitas Ny. S selalu dibantu
oleh Tn. M dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Ny. S dan Tn. M mengatakan tidak pernah tidur siang kalau
malam tidurnya 7-8 jam.
e Tabungan / asuransi yang dimiliki keluarga
Ny.S mengatakan sudah memiliki tabungan yang sudah
disiapkan dirinya untuk dimasa tua agar tidak merepotkan
anaknya. Ny. S mengatakan jika Sdr. S memberikan uang,
sebagian uangnya di tabung. Ny. S mengatakan memiliki
BPJS jika ada keluarga yang sakit selalu menggunakan
BPJS untuk berobat ke faskes terdekat.
5) Aktifitas rekreasi atau waktu luang kelaurga
Keluarga Ny.S tidak mempunyai jadwal khusus untuk kegiatan
rekreasi. Ny.S mengatakan bahwa dengan berkumpul bersama
semua anggota keluarga sudah merupakan suatu hiburan.
2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tugas Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. S saat ini, berada pada tahap
keluarga dengan anak dewasa dimana tugas perkembangannya yaitu
menata kembali fasilitas dan sumber, penataan tanggung jawab antar
anak, mempertahankan komunikasi terbuka, melepaskan anak dan
mendapatkan menantu. sedangkan tahap perkembangan keluarga
yang belum terpenuhi adalah melepaskan anak dan mendapatkan
menantu karena anak keluarga Ny. S yaitu Tn. M berusia 30th dan
Sdr. S berusia 24 tahun. Pada tahap perkembangan kesehatan dalam
keluarga Ny. S belum terpenuhi didapatakan hasil wawancara bahwa
Ny. S dan Tn. M tidak mengetahui tentang penyakit yang sedang
dialaminya, dan keluarga tidak mampu merawat keluarga yang
sedang sakit dengan ditandai tidak mendukung Ny. N untuk rutin
control berobat ke faskes terdekat. Ny. S mengatakan “aku rak
ngerti diabetes melitus ki opo mbak, seng tak ngerteni yo Cuma gulo
ku duwur. Wes ngono tok. Mripatku rak iso weruh ngene ki mbiyen
sempet meh tak operasi tapi rak oleh doktere jare mergo gulo ku
duwur, kui aku prikso 5 tahun yang lalu mbak, sejak kui yo wes rak
tau prikso lha soale rak ono seng ngeterke aku prikso mbak, aku
meh rono dewe yo rak iso soale aku rak weruh”
b. Riwayat Keluarga Inti
Ny. S mengatakan memiliki penyakit Diabetes Mellitus, dengan
mengatakan sering mudah merasakan kecapekan, lemes, jarang
berobat dan kontrol penyakitnya serta menganggap hal tersebut biasa
saja dan tidak terlalu dipikirkan. Tetapi menurut keluarga, saat ini
Ny. N dalam keadaan sehat. Tn. M juga dalam keadaan sehat.
c. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dalam riwayat keluarga Ny. S memiliki riwayat Diabetes Mellitus
dari keluarganya. Yaitu Ibu Ny. S dan mengalami keluhan yang
sama dengan Ny. S. Anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.
Ny. S mengatakan “ibukku yo ngalami koyok aku ngene mba tapi
aku rak ngerti ibukku biyen loro gulo opo orak soale wong jaman
biyen kan rak secanggih jaman saiki mbak, wong tuoku biyen yo rak
tau prikso ngerti” rak iso weruh koyo aku ngene”
3. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
Ny.S mengatakan bahwa rumahnya adalah rumah sendiri dan sudah
menjadi hak milik sendiri. Rumah permanen dengan luas bangunan
7x13m2 terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 musholah, kamar
mandi dan dapur, tidak memiliki perkarangan rumah, atap rumah
terbuat dari genteng, ventilasi rumah Ny.S tidak mencukupi,
pencahayaan disetiap ruang hanya mengandalkan pintu rumah
dengan terbuka karena rumah Ny. S tidak ada ventilasinya.
penerangan dalam rumah menggunakan cahaya matahari dan listrik,
lantai rumah terbuat dari keramik, kondisi rumah secara keseluruhan
dengan lantai bersih, perabotan berdebu dan kurang rapi.
Sumber air minum menggunakan air isi ulang yang dimasak. Lantai
rumah kramik,rumah bersih.
b. Denah Rumah (Ukuran 3x10 m2)
Keterangan:
: Pintu
: Ruang Tamu
: kamar Tidur
: kamar mandi
: dapur
Jalan : gudang
: Ruang tengah
c. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Tetangga Ny.S sebagian besar bekerja sebagai buruh pabrik. Tidak
ada kebiasaan kurang baik dari lingkungan Ny.S dan bila ada
masalah antar warga, diselesaikan dengan musyawarah tingkat RT
yang dipimpin oleh ketua RT. Hubungan keluarga dengan tetangga
tampak baik dan harmonis. Keluarga merasa nyaman hidup
ditengah-tengah masyarakat karena keluarga merasa saling
membantu dan tidak merugikan dalam berbagai hal
d. Mobilitas Geografis Keluarga
Ny..S merupakan penduduk asli Mranggen. Sarana transportasi yang
digunakan Ny.S untuk menuju tempat pelayanan kesehatan adalah
sepeda motor dan jika kemana-mana selalu di antar anaknya yaitu
Tn. M, karena akses menuju pelayanan kesehatan lumayan jauh.
8. HARAPAN KELUARGA
Ny. S berharap bisa pulih seperti dulu, Tn. M berharap masalah
kesehatan yang dialami oleh ibunya yang menderita DM, kesemutan
dapat berkurang dan terkontrol serta tidak menjadi parah.
B. ANALISA DATA
No DATA PROBLEM
1. DS : Pemeliharaan
- Ny.S mengatakan sudah tau apa itu diabetes mellitus tetapi Kesehatan Tidak
hanya sekedar tau diabetes mellitus itu gula darah tinggi. Efektif (D.0117)
DO:
- TD : 120/80mmHg
- RR : 20 x/menit
- S : 36,5 oC
- N : 80/menit
- GDS : 466mg/dl
- Klien tampak bertanya – tanya tentang penyakitnya
2 DS : Perilaku Kesehatan
- Ny. S mengatakan jarang mengontrolkan penyakitnya atau Cnederung Beresiko
tidak rutin setiap sebulan sekali (D.0099)
DO:
- TD : 120/80mmHg
- RR : 20 x/menit
- S : 36,5 oC
- N : 80/menit
- GDS : 466mg/dl
- Klien tampak bertanya – tanya tentang penyakitnya
3 DS : Perfusi Jaringan
- Tn.M mengatakan ibunya tidak meminum obat dan tidak Perifer tidak efektif
pernah kontrol tentang penyakitnya. (D.0009)
- Ny. S mengatakan sering kesemutan pada malam hari
setelah pergi ke kamar mandi
DO:
- TD : 120/80mmHg
- RR : 20 x/menit
- S : 36,5 oC
- N : 80/menit
- GDS : 466mg/dl
- Klien tampak bertanya – tanya tentang penyakitnya
4 DS : Kesiapan Peningkatan
- Ny. S mengatakan dirinya dan Tn. M akan ke dokter atau Manjaemen Kesehatan
ke layanan kesehatan untuk kontrol jika merasa dirinya (D.0112)
tidak enak badan.
DO:
- TD : 120/80mmHg
- RR : 20 x/menit
- S : 36,5 oC
- N : 80/menit
- GDS : 466
- Klien tampak bertanya – tanya tentang penyakitnya
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
2. Perilaku Kesehatan Cnederung Beresiko (D.0099)
3. Perfusi Jaringan Perifer tidak efektif (D.0009)
4. Kesiapan Peningkatan Manjaemen Kesehatan (D.0112)
D. Diagnosa Keperawatan Keluarga Dan Scoring
1. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)