Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran matematika merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa
dengan siswa dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir agar siswa memiliki kemampuan
matematis yang baik. Menurut Ramellan (2012:77), “Matematika tidak hanya sekedar alat
bantu berpikir tetapi matematika sebagai wahana komunikasi antar siswa dan guru dengan
masalah kedalam model matematika yang dapat berupa diagram, persamaan matematika,
grafik dan tabel. Adapun tujuan pembelajaran matematika. Tujuan pembelajaran matematika
kemampuan tingkat tinggi siswa, (2) membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan
suatu masalah secara sistematik, (3) memperoleh hasil belajar yang tinggi, (4) melatih siswa
dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis karya ilmiah, dan (5)
agar siswa mengenal angka-angka sederhana, operasi hitung sederhana, pengukuran, dan
bidang.
1
Namun pada kenyataannya banyak siswa yang nilainya masih dibawah rata-rata. Berikut ini
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa terlihat sangat
kurang. Pada pra siklus rata-rata hasil belajar siswa hanya 69,79. Nilai tertinggi 80 dan nilai
terendahnya 40. Siswa yang sudah mencapai KKM sebanyaj 10 anak sedangkan yang belum
mebcapai KKM sebanyak 13 anak. Sehingga persentase 43% dan yang belum mencapai
Hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan guru belum efektif.
Guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa dalam pembelajarannya selain
itu pada saat pembukaan guru belum mengkondisikan siswa, Guru belum menggunakan
benda konkret dalam menyampaikan pelajaran materi bangun ruang, Guru belum
menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan pada kegiatan inti, Guru
2
pemantapan mengenai materi yang diajarkan, Pada kegiatan penutup guru belum
menyimpulkan materi, Guru belum mereview materi yang dipelajari pada hari ini.
siswa sehingga Belum diterapkannya model pembelajaran yang mengakomodasikan siswa untuk
berperan aktif dalam pembelajaran dikarenakan guru selalu dihantui oleh terbatasnya waktu dalam
menyelesaikan materi di kelas VI, materi terlalu banyak, pada semester I guru harus sudah selesai
menyampaikan semua materi untuk menyiapkan ujian akhir. Selain itu guru sudah merasa nyaman
dengan model pembelajaran yang biasa dilakukan. Akibatnya kurang kreatif dalam teknik
Keadaan seperti ini apabila dibiarkan terus menerus tanpa ada solusi perbaikan akan
menyebabkan :
Keadaan seperti itu jika dibiarkan terus menerus tanpa ada solusi perbaikan pembelajaran
akan menyebabkan :
1. Hasil belajar rendah, rasa percaya diri, dan motivasi belajar siswa kurang.
2. Kesempatan siswa untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan teman satu tim
untuk mencerna materi pembelajaran kurang berkembang.
3. Siswa kurang kreatif memadukan pengetahuan dan keterampilan dalam
pembelajaran.
Melihat kenyataan tersebut penulis mencoba mencari solusi perbaikan
pembelajaran menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education
(RME). Harapan dari penulis dengan teknik tersebut dapat :
1. Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi siswa aktif dalam belajar,
3
3. Menumbuhkan realisasi kebutuhan peserta didik untuk belajar berpikir, belajar
menerapkan untuk berbagai materi ajar, seperti pemahaman yang rumit,
pelaksanaan kajian proyek, dan latihan memecahkan masalah.
4. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan.
Untuk itu penulis mengambil judul pada perbaikan pembelajaran ini adalah: ”
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang dengan
Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Siswa Kelas VI SDN Panembahan
Yogyakarta Semester I Tahun Pelajaran 2021/2022” sebagai laporan PKP.
B.
4
5