Anda di halaman 1dari 6

Akuntansi Pajak Penghasilan PSAK 46

Latihan Soal
Radhial Kautsar, SE, MM, BKP, QWP, Ak, CA

SOAL 1
PT IDOLA memperoleh laba sebelum pajak tahun 2015 Rp1.200.000.000,- dengan
catatan koreksi fiskal atas laba tersebut adalah sebagai berikut:

Beda Permanan

1. Pendapatan bunga deposito Rp40.000.000,-

2. Beban jamuan tanpa daftar nominatif Rp30.000.000,-

3. Pendapatan sewa bangunan Rp60.000.000,-

4. Beban bunga pajak Rp20.000.000,-

5. Beban pemberian fasilitas dalam bentuk natura Rp50.000.000,-

6. Pendapatan Jasa Giro Rp50.000.000,-

7. Beban Pajak Penghasilan Rp15.000.000,-

Beda Temporer

1. Penyusutan komersial Rp60.000.000 lebih rendah dari penyusutan fiskal

2. Amortisasi fiskal Rp30.000.000 lebih rendah dari amortisasi komersial

Kredit Pajak yang sudah dibayar selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. PPh Pasal 22 Rp20.000.000,-

2. PPh Pasal 23 Rp10.000.000,-

3. PPh Pasal 24 Rp15.000.000,-

4. PPh Pasal 25 Rp45.000.000,-

Pertanyaan:
a) Berapa Penghasilan Kena Pajak untuk tahun 2015?
b) Berapa PPh Kurang/ Lebih bayar untuk tahun 2015?
c) Tentukan apakah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang timbul?
d) Buat jurnal dan penyajian laba bersih dalam laporan laba rugi PT IDOLA
SOAL 2
Pada tahun 2011 PT Maju Terus membeli komputer seharga Rp10.000.000,-. Menurut
ketentuan PSAK, komputer tersebut disusutkan selama 5 tahun dengan nilai residu
Rp2.000.000,-. Sementara menurut pajak masa manfaatnya seharusnya hanya 4 tahun.
Jika PT Maju Terus memiliki laba kotor belum termasuk biaya penyusutan sebesar
Rp5.000.000,- sama untuk rentang waktu selama 5 tahun dan ternyata pada akhir tahun
ke-7 komputer tersebut dijual dengan harga Rp3.000.000,-. Maka bantulah PT Maju Terus
untuk menganalisis kemungkinan munculnya Pajak Tangguhan dan bagaimana
memperlakukannya dalam pembukuan dan pelaporan keuangan perusahaan serta
jelaskan adanya pemulihan nilai pajak terutang melalui kasus ini.

Selamat Mencoba Mengerjakan

JAWAB SOAL 1 :

Perhitungan Penghasilan Kena Pajak

Laba sebelum pajak (komersial) Rp1.200.000.000,-

Koreksi Beda Tetap Koreksi Fiskal (+) Koreksi Fiskal (–)

Pendapatan bunga deposito Rp40.000.000,- – Rp40.000.000,- (Rp40.000.000,-)

Pendapatan sewa bangunan Rp60.000.000,- – Rp60.000.000,- (Rp60.000.000,-)

Pendapatan Jasa Giro Rp50.000.000,- – Rp50.000.000,- (Rp50.000.000,-)

Laba Sebelum Pajak (Fiskal) Rp1.050.000.000,-

Beban Jamuan tanpa Daftar


Nominatif Rp30.000.000,- Rp30.000.000,- – Rp30.000.000,-

Beban Bunga Pajak Rp20.000.000,- Rp20.000.000,- – Rp20.000.000,-

Beban pemberian fasilitas dalam


bentuk natura Rp50.000.000,- Rp50.000.000,- – Rp50.000.000,-

Beban PPh Rp15.000.000,- Rp15.000.000,- – Rp15.000.000,-

Total Koreksi Beda Tetap Pada Beban Rp115.000.000,-

Total Penghasilan Kena Pajak (Setelah Koreksi Beda Tetap) Rp1.165.000.000,-

Koreksi Beda Waktu Koreksi Fiskal (+) Koreksi Fiskal (–)

Penyusutan Komersil < Fiskal (Rp60.000.000,-) (Rp60.000.000,-)

Amortisasi Fiskal < Komersial Rp30.000.000,- Rp30.000.000,-

Total Penghasilan Kena Pajak (Setelah Koreksi Beda Tetap dan Beda Waktu) Rp1.135.000.000,-
Dari rekonsiliasi fiskal diatas diketahui bahwa Penghasilan Kena Pajak adalah
Rp1.135.000.000,- atau lebih kecil dari Laba Sebelum Pajak Rp1.200.000.000,-
Sehingga sesuai dengan ketentuan bila Laba Sebelum Pajak (komersial) lebih
besar dari Penghasilan Kena Pajak (fiskal) akan muncul Kewajiban Pajak
Tangguhan sebesar tarif PPh Badan dikali dengan perbedaan temporer (beda
waktu) yang terjadi.

Perhitungan PPh Kurang/ Lebih Dibayar (Beban Pajak Kini)

Pajak Penghasilan Terutang 25% x Rp1.135.000.000,- Rp283.750.000,-

PPh Dibayar Dimuka (Kredit Pajak)

PPh Pasal 22 Rp20.000.000,-

PPh Pasal 23 Rp10.000.000,-

PPh Pasal 24 Rp15.000.000,-

PPh Pasal 25 Rp45.000.000,-

Total Kredit Pajak Rp90.000.000,-

PPh Kurang Dibayar (Beban Pajak


Kini) Rp193.750.000,-

Perhitungan Kewajiban Pajak Tangguhan


Kewajiban Pajak Tangguhan = Tarif PPh Badan x Jumlah Beda Temporer
= 25% x Rp30.000.000,-
= Rp7.500.000,-

Jurnal Pencatatan

Beban Pajak Kini Rp283.750.000,- –

Beban Pajak Tangguhan Rp7.500.000,- –

Kewajiban Pajak Tangguhan – Rp7.500.000,-

PPh Pasal 22 (Kredit Pajak) – Rp20.000.000,-

PPh Pasal 23 (Kredit Pajak) – Rp10.000.000,-

PPh Pasal 24 (Kredit Pajak) – Rp15.000.000,-

PPh Pasal 25 (Kredit Pajak) – Rp45.000.000,-

Kewajiban PPh Pasal 29 – Rp193.750.000,-


Penyajian Pada Laporan Keuangan (Laporan Laba Rugi)

Laba Sebelum Pajak Rp1.200.000.000,-

Beban Pajak Kini (Rp283.750.000,-)

Beban Pajak Tangguhan (Rp7.500.000,-)

Total Laba Bersih Rp908.750.000,-

Sehingga setelah diperhitungkan dengan beban pajak kini (PPh Pasal 29 akhir
tahun) dan beban pajak tangguhan, jumlah laba bersih PT IDOLA adalah
Rp908.750.000,-.

JAWAB SOAL 2 :

Perhitungan Penyusutan/ Tahun Menurut Akuntansi = (Rp10.000.000 –


Rp2.000.000) : 5 Tahun
= Rp1.600.000,- (2011 s.d. 2015)
Perhitungan Penyusutan/ Tahun Menurut Pajak = (Rp10.000.000) : 4 Tahun
= Rp2.500.000,- (2011 s.d. 2014)

Analisis Penentuan Pajak Tangguhan (Dalam Rp000)

Tahun

Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015

Laba Kotor Rp5.000 Rp5.000 Rp5.000 Rp5.000 Rp5.000

Beban Penyusutan (Akuntansi) Rp1.600 Rp1.600 Rp1.600 Rp1.600 Rp1.600

Laba Bersih Sebelum Pajak Rp3.400 Rp3.400 Rp3.400 Rp3.400 Rp3.400

Beban Pajak Kini (PPh 25%) Rp850 Rp850 Rp850 Rp850 Rp850

Laba Kotor Rp5.000 Rp5.000 Rp5.000 Rp5.000 Rp5.000

Beban Penyusutan (Pajak) Rp2.500 Rp2.500 Rp2.500 Rp2.500 –


Penghasilan Kena Pajak Rp2.500 Rp2.500 Rp2.500 Rp2.500 Rp5.000

Beban Pajak Kini (PPh 25%) Rp625 Rp625 Rp625 Rp625 Rp1.250

Perbedaan Sementara Rp900 Rp900 Rp900 Rp900 (Rp1.600)

Kewajiban (Manfaat) Pajak


Tangguhan Rp225 Rp225 Rp225 Rp225 (Rp400)

Kewajiban Pajak Tangguhan Rp225 Rp450 Rp675 Rp900 Rp500

Dari tabel analisis diatas, terlihat bahwa sampai dengan tahun keempat nilai Laba
Sebelum Pajak (Akuntansi) lebih besar daripada Penghasilan Kena Pajak
(Rp3.400 > Rp2.500) sehingga menimbulkan adanya Kewajiban Pajak Tangguhan
sebesar selisih beda sementara dikali tarif yang berlaku yaitu (Rp2.500-Rp1.600) x
25% = Rp225. Dengan jurnal yang digunakan pada setiap tahun adalah sebagai
berikut:

Beban Pajak Tangguhan Rp225.000,- –


Kewajiban Pajak Tangguhan – Rp225.000

Kewajiban Pajak Tangguhan ini harus dibayar oleh PT Maju Terus pada setiap
tahun sesuai dengan alokasinya sebesar Rp225.000,-
Namun hal ini tidak terjadi pada tahun kelima dimana yang terjadi adalah Laba
Sebelum Pajak lebih kecil daripada Penghasilan Kena Pajak (Rp3.400< Rp5.000)
sehingga menimbulkan adanya Aset Pajak Tangguhan sebesar (Rp1.600- Rp0) x
25%= Rp400. Hal ini terjadi karena pada tahun ke-5 menurut ketentuan
perpajakan tidak diperbolehlan dilakukan penyusutan atas komputer mengingat
masa manfaatnya menurut pajak hanya selama 4 tahun. Dengan jurnal yang
digunakan pada setiap tahun adalah sebagai berikut:

Kewajiban Pajak Tangguhan Rp400.000,- –

Manfaat Pajak Tangguhan – Rp400.000


Adanya Manfaat Pajak Tangguhan ini juga sekaligus menghapus atau memulihkan
sebesar Rp400.000,- atas Kewajiban Pajak Tangguhan yang muncul dari tahun-
tahun sebelumnya. Pemulihan ini mengakibatkan Kewajiban Pajak Tangguhan PT
Maju Terus mengalami pengurangan menjadi hanya tersisa Rp500.000,-

Ketika pada akhir tahun ke-7 komputer tersebut dijual, maka nilai keuntungan yang
diakui menurut Akuntansi dan menurut Pajak berbeda, secara Pajak laba yang
diperoleh adalah sebesar harga jual yaitu Rp3.000.000,- karena komputer tersebut
sudah tidak lagi memiliki nilai namun menurut Akuntansi laba dihitung dengan
mengurangkan terlebih dahulu dengan nilai sisa Rp2.000.000,- sehingga laba yang
didapat hanya Rp1.000.000,-. Akibat perbedaan ini maka menurut pajak, beban
PPh adalah Rp750.000,- (Rp3.000.000,- x 25%) dan menurut Akuntansi, beban
pajak adalah Rp250.000,- (Rp1.000.000,- x 25%). Karena Laba Sebelum Pajak
(Akuntansi) lebih kecil daripada Penghasilan Kena Pajak (dari penjualan komputer)
sehingga menimbulkan adanya Aset/Manfaat Pajak Tangguhan sebesar
Rp500.000,- (Rp3.000.000- Rp1.000.000,-) x 25%. Nilai ini akan menghapus
Kewajiban Pajak Tangguhan yang masih tersisa sehingga tidak ada lagi kewajiban
yang harus dibayar pada masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai