28b. Soal Jawab PSAK 46
28b. Soal Jawab PSAK 46
Latihan Soal
Radhial Kautsar, SE, MM, BKP, QWP, Ak, CA
SOAL 1
PT IDOLA memperoleh laba sebelum pajak tahun 2015 Rp1.200.000.000,- dengan
catatan koreksi fiskal atas laba tersebut adalah sebagai berikut:
Beda Permanan
Beda Temporer
Kredit Pajak yang sudah dibayar selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Pertanyaan:
a) Berapa Penghasilan Kena Pajak untuk tahun 2015?
b) Berapa PPh Kurang/ Lebih bayar untuk tahun 2015?
c) Tentukan apakah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang timbul?
d) Buat jurnal dan penyajian laba bersih dalam laporan laba rugi PT IDOLA
SOAL 2
Pada tahun 2011 PT Maju Terus membeli komputer seharga Rp10.000.000,-. Menurut
ketentuan PSAK, komputer tersebut disusutkan selama 5 tahun dengan nilai residu
Rp2.000.000,-. Sementara menurut pajak masa manfaatnya seharusnya hanya 4 tahun.
Jika PT Maju Terus memiliki laba kotor belum termasuk biaya penyusutan sebesar
Rp5.000.000,- sama untuk rentang waktu selama 5 tahun dan ternyata pada akhir tahun
ke-7 komputer tersebut dijual dengan harga Rp3.000.000,-. Maka bantulah PT Maju Terus
untuk menganalisis kemungkinan munculnya Pajak Tangguhan dan bagaimana
memperlakukannya dalam pembukuan dan pelaporan keuangan perusahaan serta
jelaskan adanya pemulihan nilai pajak terutang melalui kasus ini.
JAWAB SOAL 1 :
Total Penghasilan Kena Pajak (Setelah Koreksi Beda Tetap dan Beda Waktu) Rp1.135.000.000,-
Dari rekonsiliasi fiskal diatas diketahui bahwa Penghasilan Kena Pajak adalah
Rp1.135.000.000,- atau lebih kecil dari Laba Sebelum Pajak Rp1.200.000.000,-
Sehingga sesuai dengan ketentuan bila Laba Sebelum Pajak (komersial) lebih
besar dari Penghasilan Kena Pajak (fiskal) akan muncul Kewajiban Pajak
Tangguhan sebesar tarif PPh Badan dikali dengan perbedaan temporer (beda
waktu) yang terjadi.
Jurnal Pencatatan
Sehingga setelah diperhitungkan dengan beban pajak kini (PPh Pasal 29 akhir
tahun) dan beban pajak tangguhan, jumlah laba bersih PT IDOLA adalah
Rp908.750.000,-.
JAWAB SOAL 2 :
Tahun
Beban Pajak Kini (PPh 25%) Rp850 Rp850 Rp850 Rp850 Rp850
Beban Pajak Kini (PPh 25%) Rp625 Rp625 Rp625 Rp625 Rp1.250
Dari tabel analisis diatas, terlihat bahwa sampai dengan tahun keempat nilai Laba
Sebelum Pajak (Akuntansi) lebih besar daripada Penghasilan Kena Pajak
(Rp3.400 > Rp2.500) sehingga menimbulkan adanya Kewajiban Pajak Tangguhan
sebesar selisih beda sementara dikali tarif yang berlaku yaitu (Rp2.500-Rp1.600) x
25% = Rp225. Dengan jurnal yang digunakan pada setiap tahun adalah sebagai
berikut:
Kewajiban Pajak Tangguhan ini harus dibayar oleh PT Maju Terus pada setiap
tahun sesuai dengan alokasinya sebesar Rp225.000,-
Namun hal ini tidak terjadi pada tahun kelima dimana yang terjadi adalah Laba
Sebelum Pajak lebih kecil daripada Penghasilan Kena Pajak (Rp3.400< Rp5.000)
sehingga menimbulkan adanya Aset Pajak Tangguhan sebesar (Rp1.600- Rp0) x
25%= Rp400. Hal ini terjadi karena pada tahun ke-5 menurut ketentuan
perpajakan tidak diperbolehlan dilakukan penyusutan atas komputer mengingat
masa manfaatnya menurut pajak hanya selama 4 tahun. Dengan jurnal yang
digunakan pada setiap tahun adalah sebagai berikut:
Ketika pada akhir tahun ke-7 komputer tersebut dijual, maka nilai keuntungan yang
diakui menurut Akuntansi dan menurut Pajak berbeda, secara Pajak laba yang
diperoleh adalah sebesar harga jual yaitu Rp3.000.000,- karena komputer tersebut
sudah tidak lagi memiliki nilai namun menurut Akuntansi laba dihitung dengan
mengurangkan terlebih dahulu dengan nilai sisa Rp2.000.000,- sehingga laba yang
didapat hanya Rp1.000.000,-. Akibat perbedaan ini maka menurut pajak, beban
PPh adalah Rp750.000,- (Rp3.000.000,- x 25%) dan menurut Akuntansi, beban
pajak adalah Rp250.000,- (Rp1.000.000,- x 25%). Karena Laba Sebelum Pajak
(Akuntansi) lebih kecil daripada Penghasilan Kena Pajak (dari penjualan komputer)
sehingga menimbulkan adanya Aset/Manfaat Pajak Tangguhan sebesar
Rp500.000,- (Rp3.000.000- Rp1.000.000,-) x 25%. Nilai ini akan menghapus
Kewajiban Pajak Tangguhan yang masih tersisa sehingga tidak ada lagi kewajiban
yang harus dibayar pada masa yang akan datang.