Anda di halaman 1dari 4

Akuntansi Leasing

Latihan Soal
Radhial Kautsar, SE, MM, BKP, QWP, Ak, CA

Contoh Capital Lesse


1. PT X (Lessor) sebagai dealer kendaraan dan perusahaan sewa guna usaha membeli
truk (golongan I) pada awal januari 2015 dengan harga Rp.80.000.000. Kemudian
pada bulan yang sama truk tersebut diserahkan kepada PT Y (Lessee) dalam rangka
perjanjian sewa guna usaha dengan hak opsi. Pembayaran sewa guna usaha ditetapkan
dengan uang muka sebesar Rp.23.000.000 pada saat perjanjian ditandatangani.
Sisanya dibayar sebanyak 3 kali pada setiap akhir tahun mulai akhir tahun 2015 yaitu
masing-masing sebesar Rp.23.000.000. Tingkat bunga 10% per tahun dan nilai sisa
truk dianggap nol. Berdasarkan keterangan tersebut maka daftar angsuran, nilai tunai
jumlah pembayaran dan bunga yang dikenakan terlihat dalam table berikut : (dalam
ribuan rupiah)

Tanggal Pembayaran Bunga 10% Perubahan Saldo


01-Jan-15 - - - 80.000
01-Jan-15 23.000 - (23.000) 57.000
31-Des-15 23.000 5.700 (17.300) 39.700
31-Des-16 23.000 3.970 (19.030) 20.670
31-Des-17 23.000 2.330 (20.670) 0
92.000 12.000 (80.000)

Catatan :
Perhitungan bunga menggunakan saldo menurun

Jurnal yang dibuat oleh PT Y (Lessee) adalah :

Pada saat mencatat timbulnya harta sewa guna usaha dan utang sewa guna usaha (1
Januari 2015)

Pengakuan SAK

Uraian Debit Kredit


Harta SGU 80.000.000
Utang SGU 80.000.000

Pengakuan Pajak

Uraian Debit Kredit


Aktiva Lain-lain 80.000.000
Utang SGU 80.000.000

Pada saat Membayar Uang Muka (1 Januari 2015)

Pengakuan SAK dan Pajak

Uraian Debit Kredit


Utang SGU 23.000.000
Kas / Bank 23.000.000
Pada saat membayar sewa guna usaha yang didalamnya termasuk biaya bunga (31
Desember 2015)

Pengakuan SAK

Uraian Debit Kredit


Utang SGU 17.300.000
Biaya Bunga 5.700.000
Kas / Bank 23.000.000
Biaya Depresiasi 20.000.000
Akm Depr.SGU 20.000.000

Pengakuan Pajak

Uraian Debit Kredit


Utang SGU 17.300.000
Biaya Bunga 5.700.000
Kas / Bank 23.000.000
Biaya SGU 23.000.000
Akm Biaya.SGU 23.000.000

Pada saat membayar sewa guna usaha yang didalamnya termasuk biaya bunga (31
Desember 2016)

Pengakuan SAK

Uraian Debit Kredit


Utang SGU 19.030.000
Biaya Bunga 3.970.000
Kas / Bank 23.000.000
Biaya Depresiasi 20.000.000
Akm Depr.SGU 20.000.000

Pengakuan Pajak

Uraian Debit Kredit


Utang SGU 19.030.000
Biaya Bunga 3.970.000
Kas / Bank 23.000.000
Biaya SGU 23.000.000
Akm Biaya.SGU 23.000.000

Pada saat membayar sewa guna usaha yang didalamnya termasuk biaya bunga (31
Desember 2017)

Pengakuan SAK

Uraian Debit Kredit


Utang SGU 20.670.000
Biaya Bunga 2.330.000
Kas / Bank 23.000.000
Biaya Depresiasi 20.000.000
Akm Depr.SGU 20.000.000

Pengakuan Pajak

Uraian Debit Kredit


Utang SGU 20.670.000
Biaya Bunga 2.330.000
Kas / Bank 23.000.000
Biaya SGU 23.000.000
Akm Biaya.SGU 23.000.000

Untuk Penghitungan Pajak Koreksi Fiskal Negatif Rp.12.000.000,-

Jurnal yang dibuat oleh PT X (Lessor) adalah :

Pada saat mencatat timbulnya Piutang SGU dan Pendapatan Bunga yang belum diakui (1
Januari 2015)

Uraian Debit Kredit


Piutang SGU 92.000.000
Pendapatan Bunga yang belum diakui 12.000.000
Harta SGU 80.000.000

Pada saat membayar uang muka (1 Januari 2015)

Uraian Debit Kredit


Kas / Bank 23.000.000
Piutang SGU 23.000.000

Pada saat pembayaran SGU (31 Desember 2015)

Uraian Debit Kredit


Kas / Bank 23.000.000
Pendapatan Bunga Yang Belum Diakui 5.700.000
Pendapatan Bunga 5.700.000
Piutang SGU 23.000.000

Pada saat pembayaran SGU (31 Desember 2016)

Uraian Debit Kredit


Kas / Bank 23.000.000
Pendapatan Bunga Yang Belum Diakui 3.970.000
Pendapatan Bunga 3.970.000
Piutang SGU 23.000.000
Pada saat pembayaran SGU (31 Desember 2017)

Uraian Debit Kredit


Kas / Bank 23.000.000
Pendapatan Bunga Yang Belum Diakui 2.330.000
Pendapatan Bunga 2.330.000
Piutang SGU 23.000.000

Contoh Operating Lesse


2. PT A (Lessor) membeli mesin dengan harga Rp.20.000.000 dan mempunyai umur 5
tahun tanpa nilai residu. Pada tanggal 1 Januari 2015, mesin tersebut disewa guna
usahakan kepada PT B (Lesse) dengan syarat harga sewa Rp.5.000.000 per tahun
tanpa nilai opsi. Sewa guna usaha tersebut dikenakan PPh 23 tidak final sebesar 2%
dan (terutang PPN)

Jurnal yang dibuat Lesse

Pada saat membayar sewa (1 Januari 2015)

Uraian Debit Kredit


Biaya Sewa 5.000.000
PPN Masukan 500.000
Utang PPh Pasal 23 100.000
Kas / Bank 5.400.000

Pada saat mencatat penyusutan asset

Tidak ada jurnal yang dicatat

Jurnal yang dibuat Lessor

Pada saat penerimaan pembayaran sewa (1 Januari 2015)

Uraian Debit Kredit


Kas / Bank 5.400.000
Pajak Dibayar Dimuka PPh 23 100.000
Pendapatan Sewa 5.000.000
PPN Keluaran 500.000

Pada saat mencatat penyusutan Aset

Uraian Debit Kredit


Biaya Penyusutan Aset yang di SGU 4.000.000
Akm Peny Aset yang d SGU 4.000.000

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai