ETIKA DEONTOLOGI Singkat-Fitzerald
ETIKA DEONTOLOGI Singkat-Fitzerald
KESIMPULAN
Secara singkat, etika deontologi adalah etika kewajiban. Kita wajib
melakukan perintah hukum moral, terlepas dari rasa enak atau tidak
enak, menguntungkan atau tidak menguntungkan. Kita tidak boleh
mempertimbangkan akibat-akibat dari tindakan kita dalam melakukan
hukum moral. Kalau kita mempertimbangkan akibat maka tindakan kita
jatuh pada legalitas, dan tidak memiliki nilai moral. Tindakan kita baru
disebut bermoral kalau tindakan itu semata-mata dilakukan
berdasarkan ketaatan atas kewajiban moral.
Kritik
1. Etika Kant itu terlalu keras, tidak manusiawi (rigorisme). Friedrich
Schiller: Kalau saya membantu teman saya (dan tindakan membantu itu
juga dibarengi dengan perasaan senang sebagai teman, (jd tidak murni
atas dasar kewajiban demi kewajiban), apakah saya tidak bermoral?
Bagaimana kalau kita membantu orang (miskin, korban kecelakaan)
karena dorongan rasa kasihan?
2. Tuduhan formalisme dari Hegel dan Max Scheler. Kant tidak
mengatakan apa kewajiban kita; ia hanya mengatakan agar kita
bertindak berdasarkan maksim yang dapat menjadi hukum umum. Etika
Kant itu kosong.
3. Etika Kant tidak sesuai dengan pengalaman moral sehari-hari,
seakan-akan untuk bertindak moral kita harus berpikir keras lebih dulu
untuk memutuskan apakah maksim tindakan ini bisa diuniversalkan
atau tidak. Kritik dari Hegel dan kalangan komunitarian.
4. Kita wajib bertindak demi kewajiban: Bagaimana kalau kita
berhadapan dengan dua kewajiban yang saling bertentangan? Mis:
Cerita tentang tentara Nazi yang sedang mencari Jahudi yang
bersembunyi di rumah Anda; kalau ada Yahudi maka akan dibunuh. Di
sini kita berhadapan dengan dua kewajiban yang saling bertentangan,
yakni kewajiban untuk jujur dan kewajiban untuk melindungi nyawa
orang lain. Nah, apa tindakan kita? Wajibkah kita jujur kpd tentara Nazi
itu tapi dengan resiko orang Jahudi tersebut akan dibunuh?
Bila ya, maka etika deontologi Kant itu tidak masuk akal. Bila tidak,
maka etika deontologi tidak konsisten.
Untuk mengatasi kekakuan dan kekerasan etika Deontologi Kant, ada
jalan keluar
Jalan keluar W.D. Ross: etika deontologi Kant itu hanya kewajiban
prima facie (pada pandangan pertama), yakni kewajiban-sementara,
yang hanya berlaku sampai timbul kewajiban lain yang lebih penting
dan mengalahkan kewajiban pertama.
Kewajiban untuk jujur itu prima facie; kewajiban itu bisa dikalahkan
oleh kewajiban lain yang lebih penting, yakni (dalam kasus di atas)
kewajiban untuk menyelamatkan nyawa orang lain.