Why Leadership Differ From management Kuliah 9 Dasar Worldview
Kepemimpinan Menurut Iman Kristen
Manusia diciptakan Tuhan sebagai imago Dei (Image of God Kej 1:26-28 ) • Tujuan penciptaan manusia : • Steward of Creation. Steward = Yang dipercaya rajanya untuk memimpin dan mengadministrasi. • Jadi Image of God bukan dalam hal Intelektualitasnya atau Moralitasnya, melainkan Fungsionalitasnya. Intelektualitas dan Moralitas diperlukan agar manusia bisa berfungsi maksimal • Tetapi penekanannya adalah pada melakukan Multiplikasi & Cultivasi Menaklukkan dan Menguasai • Kata “Menaklukkan” mempunyai pengertian Bringing Something. Someone under control whether by conquest, subjugation, or administration.
Kata “Menguasai” di sini punya pengertian
“Rule” dari seorang raja dan di Timur Tengah kuno, menguasai atau memerintah sebagai seorang raja itu punya pengertian dometification by shepherding). Mengusahakan dan Memelihara taman Eden (Kej 2:15 ) • Mengusahakan dan memelihara, lebih tepat diartikan sebagai melayani dan merawat taman Eden. • Dua kata ini digunakan lagi oleh Musa utk mengidentifikasi pekerjaan Imam-imam, yaitu meyani dan merawat tabernakel. • Jadi manusia memang sejak awal diciptakan sebagai Imago Dei untuk menyerupakan Allah dalam stewardship atau leadership atas aspek2 ciptaan yg Tuhan percayakan kepadanya. Contoh: Leader Dalam Sains • Seorang ilmuwan = steward yg harus mentransformasikan, mengultivasi, mendomestifikasi, melayani, dan merawat bidang sains. • Pasca kejatuhan ketambahan 1 tugas baru yaitu me- redeem/membebaskan aspek sains dari jerat dosa atau kesia-siaan. • Perspektif WDK, Leadership = Human Vocation, untuk itu dia telah diciptakan sebagai Imago Dei • Vocation itu diobjektifikasi manusia melalui transformasi, kultivasi, shepherding, domestifikasi, serving, keeping dan reprensenting shalom dalam berbagai aspek kehidupan yg Tuhan percayakan kepadanya • Manusia dikatakan sebagai the good and faithful Dari Mana Kita Mulai? [Kouzes, J.M., The Leadership Challenge, h. 36]
Dari perbedaan “leadership” dan
“management”: • “to lead” memiliki akar arti “go, travel, guide”, maka memiliki “sense of movement” • “to manage” memiliki arti “to hand”, yakni memelihara tatanan. Sekali Lagi [Northouse, P.G., Leadership, h.9] MANAGEMENT LEADERSHIP (Doing Things Right) (Doing Right Things)
sekedar pekerjaan, melainkan suatu cara hidup. Memimpin adalah hidupku. Menjadi seorang pemimpin adalah proses menjadi diriku sendiri. Maka itu, kepemimpinan melibatkan totalitas sikap dan disposisi hidupku. • Dalam arti ini kita memimpin bukan sekedar di waktu kerja, melainkan sepanjang waktu.
•To lead is to live.
Catatan untuk “Profesi” • Betul bahwa memimpin adalah kompetensi profesional, namun situasi modern telah membuat profesi sebagai “job” belaka. Itulah profesionalisme: Kepemimpinan yang merupakan tugas hidup menjadi “pekerjaan” spesialis, padahal memimpin itu sepanjang hidup. • Kata “profesi” dalam bahasa Jerman adalah “Beruf” yang berasal dari kata “Berufung” yang memiliki arti religius “panggilan” (vocation). Bukan Kekuasaan • Benar bahwa memimpin berarti mempengaruhi. Dan pengaruh juga hakikat kekuasaan. Namun kepemimpinan tak sama dengan kekuasaan. Dan kekuasaan juga bukan alat seorang pemimpin. • Kepemimpinan adalah sebuah relasi, dan kekuasaan timbul dari relasi itu. Artinya, pemimpin tidak memakai kekuasaan, melainkan relasinya yang berhasil dengan para pengikutnya itulah yang menghasilkan kekuasaan. • Pemimpin yang main kuasa justru merupakan tanda hilangnya kekuasaan. Suatu Proses Kepemimpinan adalah • (1) suatu proses, di mana seorang individu (2) mempengaruhi • (3) sebuah kelompok individu untuk • (4) meraih tujuan bersama.
Kepemimpinan adalah suatu “gerak”, suatu
“perjalanan”, maka membutuhkan “pedoman”, “orientasi”, “arah”. Kata Kunci: PENGARUH[Kouzes, The Leadership Challenge, h.30]
• PENGARUH bisa berasal dari daya tarik
pribadi, kekayaan, kecerdasan, karakter, keeelokan, ketegasan, jabatan dst. Namun semua itu baru berguna bagi kepemimpinan, jika MEMOBILISASI orang lain untuk mencapai TUJUAN tertentu.
• “Leadership is the art of mobilizing others
to WANT TO struggle for shared aspirations” Want to (ingin untuk)[Kouzes, hl.30] • “Want to” mengacu bukan pada “keharusan”, melainkan “MOTIVASI INTERNAL” para pengikut. Mereka merasa tugas- tugas yang mereka lakukan sebagai KEPUTUSAN mereka sendiri. Menggerakkan dari Dalam [Kouzes, h. 31]
• Para pemimpin yang efektif berasumsi bahwa
mereka yang bekerjasama dengannya adalah sukarelawan, bahwa mereka ada di sana karena mereka MAU, bukan karena mereka HARUS.
• Mereka bukan bergerak karena uang, kuasa
atau kedudukan, melainkan karena mereka melihat ada KREDIBILITAS dalam diri sang pemimpin. Ada “TRUST” kepadanya. Kredibilitas – Dari Mana? • Pertanyaan balik: Bagaimana Anda percaya pada suatu pesan? • Jawabannya: Anda percaya suatu pesan karena pengirim pesan itu Anda kenal sebagai orang yang dapat dipercaya. • Maka itu, kredibilitas berasal dari relasi kepercayaan yang dibina dalam waktu lama dari hari ke hari. Dengan kata lain… • Kredibilitas memancar dari KARAKTER pemimpin itu yang terbentuk dari HABITUS, yakni proses pembiasaan nilai-nilai yang dibatinkan. • Misal: Kejujuran tidak dirasakan oleh pemimpin sebagai suatu keharusan belaka, melainkan merupakan ungkapan tentang siapa dia. • Para pemimpin yang efektif bersikap jujur, adil atau disiplin karena memang demikianlah dirinya; bukan karena dia berada pada posisi pemimpin.