Dokumen Sosialisasi PKM No. 8 Tentang Catpor Frambusia (Recovered)
Dokumen Sosialisasi PKM No. 8 Tentang Catpor Frambusia (Recovered)
I. LATAR BELAKANG
II. TUJUAN
V. SASARAN BIMTEK:
VIII. PENUTUP
- Surat kegiatan
- Poto-poto kegiatan
DOKUMENTASI
LAPORAN SOSIALISASI PMK NO. 8 TAHUN 2017 TENTANG
ERADIKASI FRAMBUSIA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BIDANG P3KL
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR
TAHUN 2022
LAPORAN PELAKSANAAN
SOSIALISASI/BIMBINGAN TEKNIS PMK NO. 8 TAHUN 2017 TENTANG
ERADIKASI FRAMBUSIA BAGI PETUGAS KUSTA-FRAMBUSIA
PUSKESMAS KAB. LOMBOK TIMUR TAHUN 2022
I. LATAR BELAKANG
Ada dua penyakit kulit yang perlu diwaspadai karena sering diabaikan yaitu Kusta dan
Frambusia. Kusta dan frambusia merupakan penyakit kulit menular dan menahun yang
mudah disembuhkan apabila ditemukan secara dini. Bila ditemukan sedini mungkin dan
diobati dengan baik maka dapat mencegah penderita dari kecacatan tetap dan sembuh
dalam waktu 6 bulan. Oleh karena itu, peran serta masyarakat sangat penting dalam
menemukan penderita dan melaporkan ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan dan
pengobatan.
Frambusia, biasa disebut Patek atau Bubo adalah penyakit kulit menular menahun yang
kambuhan, disebabkan oleh kuman Treponema pertenue. Gejala awalnya berupa benjolan
kecil-kecil di kulit yang tidak sakit dengan permukaan basah tanpa nanah. Pada gejala
lanjut dapat mengenai telapak tangan, telapak kaki, sendi dan tulang, sehingga mengalami
kecacatan. Kelainan pada kulit ini biasanya kering, kecuali jika disertai infeksi (borok).
Fambusia juga terdapat di daerah yang sulit untuk mendapatkan air bersih dan termasuk
daerah kumuh. Penyakit kulit frambusia mudah untuk disembuhkan, hanya dengan satu
kali suntikan Benzathine Peniciline untuk penderita dan semua orang yang pernah kontak
dengan penderita. Sama halnya dengan kusta, peran masyarakat dalam pencegahan
penularan juga sangat penting dengan menemukan sedini mungkin penderita frambusia dan
semua kontaknya sehingga dapat segera diobati. Selain itu, pola hidup bersih dan sehat
juga perlu diterapkan agar terhindar dari penyakit kulit kusta dan frambusia dan penyakit
menular lainnya.
Meskipun penemuan kasus frambusia hingga saat ini di Kabupaten Lombok Timur sudah
sangat jarang bahkan tidak pernah ditemukan selama beberapa dekade terakhir, namun
tetap harus diwaspadai melalui kegiatan surveilans berkelanjutan (pemantauan secara terus
menerus). Salah satu faktor pendukung dalam sistem surveilans frambusia yang baik yaitu
terkait dengan pencatatan dan pelaporan (Catpor). Permenkes nomor 8 tahun 2017, tentang
eradikasi frambusia memuat dan membahas berbagai form pencatatan dan pelaporan upaya
kegiatan deteksi dini mulai kasus terduga hingga menjadi kasus frambusia secara
berjenjang dari tingkat dusun/posyandu-sekolah, tingkat desa, puskesmas/kecamatan,
Dinkes kabupaten, Dinkes provinsi dan tingkat pusat/Kementerian Kesehatan. Untuk itu
dipandang perlu melakukan kegiatan sosialisasi atau bimbingan teknis terkait PMK No. 8
Tahun 2017 bagi semua petugas kusta-frambusia puskesmas, untuk mendukung kegiatan
sistem surveilans frambusia secara berkelanjutan.
II. TUJUAN
1. Terlaksananya kegiatan sosilaisasi atau bimbingan teknis PMK No. 8 Tahun 2017
tentang eradikasi frambusia bagi petugas di-35 puskesmas se kabupaten Lombok
Timur tahun 2022.
2. Memberikan penjelasan dan pembekalan secara khusus kepada programer Kusta-
Frambusia puskesmas terkait form pencatatan dan pelaporan surveilans frambusia.
3. Petugas puskesmas mampu melakukan pengisian form pencatatan dan perlaporan
surveilans frambusia serta melaporkan secara rutin setiap bulan baik laporan online
maupun laporan manual.
III. MATERI & ALAT/MEDIA:
LCD dan atau leptop, Modem/HP berkuota internet.
Power point Ringkasan Permenkes No. 8 Tahun 2017
Form Laporan Online dan laporan manual frambusia.
IV. TENAGA PELAKSANA BIMTEK:
Kegiatan Sosialisasi atau Bimbingan Teknis PMK No. 8 tahun 2017 dilakukan oleh Tim
terdiri dari 2 orang petugas yaitu 1 orang Kepala Bidang P3KL/Kasi P2P dan 1 orang
Wasor Kusta-Frambusia Kabupaten Lombok Timur.
V. SASARAN BIMTEK:
Petugas P2 Kusta-Frambusia Puskesmas Kabupaten Lombok Timur : 35 Orang
VI. LOKASI/TEMPAT & WAKTU:
Jadwal/Tempat/Puskesmas
1 September 2022 / 5 September 2022 / Keterangan
Aula PKM Terara Ruang Seksi P2P
1. PKM Terara; 6. PKM Suralaga; Kegiatan dilakukan pada
Pukul 10.00 Wita – selesai
2. PKM Rarang; 7. PKM Kerongkong;
3. PKM M. Betok; 8. PKM Korleko;
4. PKM Kotaraja; 9. PKM Dsn Lekong;
5. PKM Sikur; 10. PKM Masb. Baru;
6 September 2022 / Aula 7 September 2022 / Aula 8 September 2022 /
Ruang BOK Ruang BOK Ruang Seksi P2P
11. PKM Suela; 20. PKM Kalijaga; 29. PKM Jerowaru;
12. PKM Denggen; 21. PKM Selong; 30. PKM Sukaraja;
13. PKM Lenek; 22. PKM Sakra; 31. PKM Keruak;
14. PKM Lab. Haji; 23. PKM Rensing;
32. PKM Sembalun;
15. PKM Pr. Utama 24. PKM Lab. Lombok;
33. PKM Sambelia;
16. PKM Lepak 25. PKM Wanasaba
34. PKM Belanting
17. PKM Aikmel 26. PKM Masbagik
18. PKM Aikmel U. 27. PKM Ld. Nangka 35. PKM Batuyang
19. PKM Karang Baru 28. PKM Pringgasela
VII. RINGKASAN HASIL BIMTEK:
1. Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi PMK No. 8 Tahun 2017 dan Bimbingan Teknis
Catpor frambusia bagi petugas PJ Kusta-Frambusia 35 Puskesmas berjalan sesuai
dengan jadwal.
2. Petugas PJ Kusta-Frambusia di-35 Puskesmas memahami prinsip kegiatan surveilans
frambusia dan melakukan kegiatan pencatatan pada form catpor sesuai wialayah/
daerah non endemis frambusia.
3. Petugas PJ Kusta-Frambusia dari 35 Puskesmas rutin melaporkan surveilans frambusia
baik laporan secara online maupun laporan secara manual setiap bulannya ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Lombok Timur.
VIII. PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mana mestinya.