2 Template Pedoman 22222
2 Template Pedoman 22222
Status Revisi : 00
PEDOMAN
BUDAYA AMAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAIBAKUL
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang
telah dikaruniakan kepada Tim Penyusun sehingga dapat menyelesaikan
Buku Pedoman Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Umum Daerah
Waibakul.
Pedoman Sumber Daya Manusia ini merupakan acuan bagi staf
rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya untuk meningkatkan Sumber
Daya Manusia di Rumah Sakit Umum Daerah Waibakul.
Tidak lupa Tim Penyusun menyampaikan terima kasih atas bantuan
seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman
Sumber Daya Manusia ini.
Kami sangat menyadari masih banyak terdapat kekurangan-
kekurangan dalam Pedoman ini. Kekurangan ini secara berkesinambungan
akan terus diperbaiki sesuai dengan tuntutan dalam pengembangan rumah
sakit ini.
Tim KPS
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
SURAT KEPUTUSAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................
..........................................................................................1
B. TUJUAN PENCIPTAAN BUDAYA AMAN...................................
..........................................................................................2
C. RUANG LINGKUP...................................................................
..........................................................................................3
BAB II PEDOMAN BUDAYA AMAN.........................................................
..........................................................................................................4
A. DEFINISI...............................................................................
..........................................................................................4
B. PROGRAM KESELAMATAN PASIEN.......................................
..........................................................................................4
C. KOMPONEN BUDAYA AMAN..................................................
..........................................................................................5
1. Informed Culture / Budaya Informasi................................
.....................................................................................5
2. Reporting Culture / Budaya Pelaporan..............................
.....................................................................................5
3. Just Culture / Keadilan....................................................
.....................................................................................5
4. Learning Culture / Budaya Pembelajaran..........................
.....................................................................................6
D. SURVEI BUDAYA KESELAMATAN..........................................
..........................................................................................11
E. TINGKAT KEMATANGAN ORGANISASI...................................
..........................................................................................12
F. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI
BUDAYA AMAN......................................................................
..........................................................................................13
BAB III MEMBANGUN BUDAYA AMAN DI RUMAH SAKIT.......................
..........................................................................................................15
A. KERANGKA BUDAYA AMAN...................................................
..........................................................................................15
B. KIAT MEMBANGUN BUDAYA AMAN.......................................
..........................................................................................16
C. PEDOMAN PERILAKU............................................................
..........................................................................................19
D. PENEGAKAN PEDOMAN PERILAKU.......................................
..........................................................................................24
BAB IV PENUTUP...................................................................................
..........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
..........................................................................................................28
1
BAB I
PERENCANAAN
Pasal 2
Pasal 3
2
BAB III
REKUTMEN DAN SELEKSI
Pasal 4
Pasal 5
Calon karyawan wajib mengikuti seleksi penerimaan karyawan dengan
tahapan sebagai berikut :
c. Tes wawancara
d. Tes kesehatan
3
BAB IV
ORIENTASI
Pasal 6
1) Orientasi dilakukan bagi seluruh karyawan baru, yang terdiri dari 2 (dua)
jenis yakni :
b) Orientasi Khusus
c) Peraturan Kepegawaian
4) Orientasi umum rumah sakit dilakukan pada saat setiap karyawan baru
masuk kegiatan pokok :
Rincian kegiatan :
c) Pelaksanaan Orientasi
4
d) Evaluasi
5) Orientasi Khusus
Kegiatan Pokok
Rincian kegiatan
e) Orientasi
5
BAB V
PENEMPATAN KARYAWAN
Pasal 7
6
BAB VI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pasal 8
7
BAB VII
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KARYAWAN
Pasal 9
8
BAB VIII
KEWENANGAN KLINIS
Pasal 10
9
BAB IX
PENILAIAN KINERJA KARYAWAN
Pasal 11
1) Penilaian kinerja karyawan rumah sakit terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu :
10
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Pasal 13
Ditetapkan di : Waibakul
Pada Tanggal :
Direktur RSUD Waibakul
11
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Waibakul Nomor
1398/RSU-IM/SK/VIII/2018 Tentang Pedoman Sumber Daya Manusia
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai amanat Undang - Undang nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, bahwa pemerintah mempunyai kewajiban untuk menjamin
kesehatan setiap warga Negara Indonesia yang meliputikesehatan fisik,
mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomi serta menjamin ketersediaan
sumber daya yang diperlukan di bidang kesehatan antara lain, dana,
tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan,dan
alat/fasilitas kesehatan serta teknologi yang diperlukan dalam rangka
upaya penyelenggaraankesehatan maka Rumah sakit sebagai Institusi
pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban dalam meyelenggarakan
kesehatan perorangan secara paripurna yang meliputi pelayanan
promotif,preventif, kuratif, dan rehabilitatif, dengan menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat, dan diharapkan
dapat :
12
d. Memberikan kepastian hukum kepada pasien,
masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit, dan
rumah sakit;
Sumber daya manusia rumah sakit adalah salah satu sumber daya
yang mempunyai perananyang sangat penting dalam proses
penyelenggaraan rumah sakit demi terwujudnya mutu pelayanan dan
keselamatan pasien rumah sakit. Dalam Undang Undang Rumah sakit
nomor 44 tahun 2009, bagian kelima, pasal 12 menyatakan bahwa rumah
sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan
penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga
manajemenrumah sakit, dan tenaga non kesehatan, dimana jumlah dan
jenisnya harus sesuai dengan jenis danklasifikasi rumah sakit dan data
tersebut berupa data ketenagaan yang melakukan praktik ataupekerjaan
dalam penyelenggaraan rumah sakit.
Oleh karena itu untuk terwujudnya rumah sakit yang berorientasi
kepada terjaminnya mutupelayanan kesehatan dan keselamatan pasien,
perlu melakukan pengelolaan sumber daya manusiarumah sakit secara
13
profesional mulai dari perencanaan, rekrutmen,
pengangkatan/penempatan evaluasi, pembinaan, kesejahteraan, dan
pemberhentian sehingga ada kejelasan dalam mewujudkan hak dan
kewajiban sumber daya manusia rumah sakit.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Tersusunnya pedoman Manajemen SDM RSUD Waibakul
2. Tujuan Khusus :
a. Tersedianya acuan dalam rangka menetapkan pengelolaan
SDM RSUD Waibakul
b. Tersedianya SDM professional di SDM RSUD Waibakul
c. Terlaksananya Rekutmen staf untuk posisi yang tersedia
d. Tersedianya data sebgai dasar evaluasi pelatihan, ketrampilan
dan
e. Terlaksananya penugasan seseorang sebagai staf rumah sakit
C. RUANG LINGKUP
Pedoman Manajemen SDM RSUD Waibakul meliputi pengelolaan
terhadap Pegawai mulai dari perencanaan, pengadaan, pengangkatan,
penempatan, pengembangan kompetensi pembinaan, penilaian kinerja.
D. DEFINISI OPERASIONAL
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan Kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.
2. Direktur adalah pejabat structural tertinggi di rumah sakit yang
diangkat oleh Yayasan RSU Imanuel Sumba untuk menjadi
pimpinan dan bertanggung jawab atas pengelolaan rumah sakit yang
dipimpinnya.
3. Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Waibakul terdiri dari :
a. Pegawai ASN ( Pegawai Negri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang ditempatkan di Rumah Sakit
Daerah Waibakul dengan surat keputusan.
14
b. Pegawai kontrak yang ditempatkan di Rumah Sakit Umum
Daerah Waibakul dengan surat keputusan .
4. Perencanaan Kebutuhan Pegawai adalah suatu proses peramalan
kebutuhan pegawai dengan memperhatikan dan mempertimbangkan
beban kerja rumah sakit, misi rumah sakit, perpaduan antara pasien
yang dilayani dengan kompleksitas kebutuhan pasien, jenis
pelayanan yang disediakan, dan teknologi yang digunakan oleh
rumah sakit dalam asuhan pasien.
16
17. Gaji adalah imbalan finansial berupa upah dasar yang diterima
setiap bulan.
18. Retensi merupakan kemampuan organisasi untuk mempertahankan
pegawai yang berkualitas terutama pegawai yang mempunyai
kompetensi spesifik dan sulit didapatkan pada pasar tenaga kerja
untuk tetap berkomitmen bekerja pada organisasi dan
tidakmeninggalkan organisasi.
19. Pemberhentian adalah pengakhiran tugas yang mengakibatkan
pegawai kehilangan status sebagai pegawai RSUD Waibakul.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok – Pokok
Kepegawaian.
2. Undang – Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas
Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian
3. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
5. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran
6. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
7. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2006 Tentang Tunjangan
Fungsional Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Asisten Apotker, Pranata
Laboratorium Kesehatan, Efidemiologi Kesehatan, Sanitarian,
Administrasi Kesehatan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Perawat
Gigi, Nutrisionis, Bidan, Perawat, Radiografer, Perekam Medis Dan
Teknisi Elektromedik.
8. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Tunjangan
Jabatan Struktural.
9. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Tunjangan
Jabatan Struktural.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/MENKES/PER/IV/2007 Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran.
17
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat
Struktural Kesehatan.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomot 81/MENKES/SK/I/2004
Tentang Pedoman Penyusunan SDM Kesehatan di Tingkat Provinsi,
Kabupaten / Kota serta RS.
13. Permenkes No 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan
Kebutuhan SDM Kesehatan.
BAB II
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN
A. PENDAHULUAN
Undang - Undang Rumah Sakit Nomor 46 Tahun 2009 menetapkan
bahwa rumahsakit sebagai sarana pelayanan kesehatan perlu didukung
sumber daya yang memadai khususnya dalam hal sumber daya manusia
yang memegang peranan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan
pasien.Sumber Daya Manusia rumah sakit terdiri dari tenaga medis,
tenaga penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga
manajemen rumah sakit, tenaga non kesehatan, dan tenaga
kontrak/outsourching, serta tenaga konsultan atau tenaga profesional
lainnya yang diperlukan sesuai kebutuhan rumah sakit dan ditugaskan
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Perencanaan atau penyusuanan kebutuhan pegawai adalah suatu
proses peramalan kebutuhan pegawai dengan menetapkan persyaratan
pendidikan, ketrampilan,pengetahuan, dan persyaratan lainnya, serta
beban kerja rumah sakit. Dalam menyusun proyeksi kebutuhan sumber
daya manusia agar memenuhi kebutuhan pasien, maka rumah sakit
memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain: Misi
rumah sakit; Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta
kebutuhan pasien; Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah
sakit, Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan ; Peralatan medis yang
digunakan untuk untuk pelayanan pasien.
18
Kepala unit kerja berpartisipasi dengan merekomendasikan
kebutuhan jumlah dan kualifikasi staf untuk memberikan pelayanan klinis
kepada pasien, maupun untuk fungsipendukung non klinis dan memenuhi
tanggung jawab setiap pengajaran atau unit kerjalainnya, dan membantu
membuat keputusan tentang seseorang yang ditugaskan sebagai staf.
19
3. Menetapkan uraian tugas dan produk yang dihasilkan
4. Menyusun beban kerja
5. Menyusun factor kelonggaran
6. Perhitungan kebutuhan SDM
20
B Cuti Tahunan 12 Hari /Tahun
Jumlah hari kerja per Jumlah hari dalam setahun / jumlah hari
tahun : dalam Minggu x jumlah hari kerja : (365
hari / 7 hari x 6 hari kerja = 312 hari /
tahun)
Cuti Tahunan : Jumlah cuti tahunan 12 hari / tahun
Hari libur nasional : 15 hari / tahun
Ketidakhadiran kerja : 10 hari / tahun
Waktu kerja efektif : 7 jam / hari
Hari kerja tersedia : ∑ hari kerja -∑ cuti tahunan - ∑ hari libur
nasional – ∑ ketidakhadiran kerja
(hari kerja / tahunan)
Jam kerja (jam/tahun : Hari kerja tersedia x waktu kerja (efektif)
Waktu kerja (menit : Jam kerja (jam/tahun) x 60 menit
/tahun)
21
D Hari Libur Nasional 15 Hari /Tahun
Jumlah hari kerja per tahun : Jumlah hari dalam setahun = 365 hari
Cuti Tahunan : Jumlah cuti tahunan 12 hari / tahun
Pendidikan dan Pelatihan : 5 Hari / tahun
Hari libur nasional : 15 hari / tahun
Rumus :
Beban = Frekuensi pelaksaan kegiatan x Rata -
rata waktu penyelesaian
1 2 3 4 5
Jumlah
Jumlah Produk
24
pertahun
Jumlah Total
Jumlah
Keseluruhan
Keterangan :
Waktu kolom(3)
25
Kategori (FKK) )
Faktor Kelonggaran Kategori
Kategori Kegiatan Frekuensi Waktu Jumlah Waktu tersedia
Pertahun pertahun
26
Ka. 1
Unit
Jumlah Faktor
Kelonggaran
Individu
Staf 1
Admin
Pekarya
Jumlah Faktor
Kelonggaran
Individu
27
per Tahun
3. Jumlah Total Kebutuhan SDM Per Unit merupakan Jumlah total
kebutuhan SDM
1 2 3 4 5 6 7
Kepala
Unit
Perawat
Pelaksana
Pekarya
Kamar Bersalin
Rawat Jalan
2. Model Pendekatan Dalam Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan
model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga yang di
gunakan di Rumah Sakit Umum Imanuel Sumba adalah :
a. Unit Rawat Inap
Analisa Beban Kerja
29
Jumlah jam kerja efektif : 8 jam / hari
Rumus :
Kebutuhan = Jumlah Pasien x Jumlah jam perawatan
Jam kerja efektif
25 x 1
8
25 x 1
8
3,125 dibulatkan 4 Orang
Rumus :
Rata – rata jumlah pasien (per hari) x Jumlah jam kerja
(per hari)
Jumlah jam kerja efektif (per hari)
3x8
8
24
8
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan 3 orang tenaga
e. Unit Farmasi
30
Unit Pelayanan :
Perhitungan untuk pelayanan di Unit Rawat Jalan dan Rawat Inap
Standar Pelayanan Resep Obat Jadi : 30 Menit
Standar Pelayanan Resep Racikan : 30 menit – 45 Menit
Rata – Rata Waktu Pelayanan Resep Jadi 15 menit
Rata – Rata Waktu Pelayanan Resep Racikan 22 menit
(yang dimaksud waktu pelayanan adalah mulai proses resep masuk
unit farmasi sampai dengan penyerahan obat)
Jumlah rata – rata resep jadi / shift : 60 resep
Jumlah rata – rata resep racikan / shift : 20 resep
Lama kerja per orang ( per shift) :
Rumus :
Beban Kerja : Waktu Pelayanan Resep x Volume
Pelayanan
Resep Jadi : 900 menit kerja
Resep Racikan : 440 menit kerja
Total : 900 + 440 = 1.340 menit atau 55,8
Jam kerja
Kebutuhan Tenaga : Beban Kerja
( per shift) Waktu standar pelayaanan
1.340
Waktu standar pelayaanan
f. Unit Laboratorium
Perhitungan Ketenagaan
Rumus : Rata – rata jumlah pasien (per hari) x Jumlah jam kerja
(per hari)
Jumlah jam efektif kerja analis (per hari)
Rumus :
kebutuhan : Beban kerja dalam 1 tahun x bobot
kapasitas kerja tenaga / tahun
Waktu kerja : 365 hari / tahun
Kapasitas kerja pertahun : 365 hari x 8 jam kerja
: 2.920 jam
Beban kerja tenaga : Jumlah tenaga x jam kerja x 365 hari
Rekam Medis :
Kebutuhan Tenaga : Beban kerja per tahun
Kapasitas kerja per tahun
:
h. Unit Gizi
Perhitungan Ketenagaan
Rumus :
kebutuhan : Beban kerja dalam 1 tahun x bobot
kapasitas kerja tenaga / tahun
Waktu kerja : 365 hari / tahun
Kapasitas kerja pertahun : 365 hari x 8 jam kerja
: 2.920 jam
Beban kerja tenaga Gizi : Jumlah tenaga x jam kerja x 365 hari
: 7 x 8 x 365
: 20.440 jam
Kebutuhan Tenaga : Beban kerja per tahun
Kapasitas kerja per tahun
: 20.440
2.920
: 7 orang
Tenaga gizi untuk unit gizi RSUD waibakul adalah 7 Orang Tenaga.
32
Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Lainnya
1. Pengelompokan Unit Kerja di Rumah Sakit
Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan ) harus
memeperhatikan unit kerja yang ada di Rumah Sakit UmumDaerah
Waibakul. Secara garis besar pengelompokan unit kerja sebagai berikut
:
Unit Farmasi
b. Unit Gizi
c. Unit Laboratorium
d. Unit Informasi
Waktu Waktu
Volume
Yang Yang
Pekerjaan
Jenis diperlukan diperluka
No URAIAN TUGAS Perhari
Pekerjaan Perkasus n Perhari
(kasus)
(kasus) ( kasus)
1 Penerimaan I. Pasien Poli :
33
Resep dari Menerima resep Pasien 60 3 180
pasien (wawancara dengan Pasien)
Mengisi data identitas pasien 60 3 180
di blanko resep
Input data resep beserta total 60 5 300
harga
Menyerahkan total harga ke 60 5 300
pasien untuk administrasi
Pengambilan obat ke lemari 60 5 300
obat
Pembuatan resep puyer 20 22 440
/racikan
Pemberian Etiket 40 5 300
Penyerahan obat ke pasien 40 5 200
II. Pasien Rawat Inap :
Menerima resep Pasien 30 3 90
(wawancara dengan perawat)
Mengisi data identitas pasien 30 3 30
di blanko resep
34
Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Admin
BEBAN KERJA UNIT ADMINISTRASI
35
1 Menerima pendaftaran pasien (wawancara 5 20 100
dengan pasien)
Menulis di buku pendaftaran dan kartu 5 20 100
2 traser bagi pasien lama dan
membuatkan folder rekam medis bagi
pasien baru, mempersilahkan pasien
untuk menunggu
Mengambil folder rekam medis pasien ke 5 20 100
3 ruang filling dan memberi tanggal periksa
Mengantarkan folder rekam medis dan 5 20 100
4 mengarahkan pasien ke poli yang dituju
Menghubungi/konfirmasi ke perawat bahwa 2 20 40
5 ada pasien poli
Penerimaan (Pasien IGD)
1 Menerima pendaftaran pasien (wawancara 5 5 25
dengan pasien)
Menghubungi/konfirmasi ke perawat bahwa 2 5 10
2 ada pasien IGD yang harus segera mendapat
penanganan
Apabila ada pihak keluarga untuk bisa 10 5 50
didaftar : menulis di buku pendaftaran dan
kartu traser bagi pasien lama dan
3 membuatkan folder rekam medis bagi pasien
baru, mempersilahkan keluarga untuk
menunggu, Apabila tidak ada keluarga yang
mendaftar petugas rekam medis membawa
alat pendaftaran ke IGD untuk melakukan
pendaftaran
Apabila pasien melanjutkan ke rawat inap 10 5 50
petugas rekam medis akan dihubungi oleh
4 petugas IGD untuk mendata pasien dan
penanggungjawab perawatan/biaya pasien
untuk persetujuan rawat inap
Penerimaan (Pasien Rawat Inap)
1 Menerima pendaftaran pasien dan 5 5 25
menjelaskan fasilitas dan biaya rawat inap
(wawancara dengan pasien)
2 Menanyakan dan meminta surat rujukan 5 5 25
atau asuransi bila ada
3 Menulis di buku pendaftaran dan kartu 5 5 25
traser bagi pasien lama dan
membuatkan folder rekam medis bagi
36
pasien baru, mempersilahkan pasien
untuk menunggu
4 Menghubungi/konfirmasi ke perawat bahwa 2 5 10
ada pasien rawat inap
Input Data Rekam Medis
Memasukkan input data kunjungan pasien 20 2 40
1 terdaftar tiap hari dikomputer
Mengambil semua folder rekam medis yang 3 2 6
2 ada di poli RJ atau IGD
Memasukkan semua data yang ada di folder 1 30 30
3 rekam medis pemeriksaan di file register
perawat
Menulis dan melengkapi jumlah ceklist 1 2 2
4 pasien rawat jalan dan rawat inap
5 Melengkapi folder rekam medis rawat inap 10 30 300
Post pelayanan Rekam Medis
1 Mengembalikan semua folder rekam medis 2 27 54
ke ruang filling
2 Merapikan peralatan Rekam Medis 5 2 10
TOTAL WAKTU
KEBUTUHAN JUMLAH
(menit)
NO KETERANGAN WAKTU (menit) Perhari (kasus)
(Pra analitik)
1. Membersihkan ruangan 1 2 20
2. Menyiapkan peralatan 5 2 10
sampling
3. Menyalakan AC, 10 2 20
Komputer, dan lampu
4. Menyalakan alat 10 1 10
laboratorium
37
5. Mencatat suhu lemari 5 2 10
es
6. Mencatat suhu ruangan 5 2 10
38
pemeriksaan
laboratorium (print cek
kembali)
6. Mengantar hasil 6 5 30
pemeriksaan lab, rawat
inap(menempelkan hasil
status pasien)
7. Memasukkan dalam 6 5 30
program komputer
sofretail
Input Data Pemeriksaan
laboratorium
1. Memasukkan input data 20 2 40
kunjungan pasien
tiap hari dikomputer
2. Memasukkan cek list 15 2 30
pengunaan reagen tiap
hari
3. Melakukan pengarsipan 5 2 10
blanko permintaan
pemeriksaan
laboratorium
4. Memasukkan waktu 20 1 20
responden time
kunjungan pasien tiap
hari
Post pelayanan
laboratorium
1. Mencuci peralatan 20 2 40
laboratorium(tabung)
2. Merapikan peralatan 15 1 15
laboratorium
3. Merapikan ruangan 10 1 10
laboratorium
4. Mematikan AC, 10 2 20
Komputer, lampu
5. Mematikan alat 10 1 10
laboratorium
6. Mengisi buku 10 2 20
komunikasi pertukaran
shif
39
TOTAL 94 1115
2.875
Rj :
OK :
UF : poli jalan : (50 – 30) rawat inap
UL
URM
Gizi
41
3.
4.
E.
F.
42