MENJALANI KEHIDUPAN
Dosen Pengampu:
Washilatul Ibad, M.Pd
Disusun Oleh:
Nama : Marthania Eka
NIM : 2021791104586
KELAS PAI 4B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL - KHOZINY
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai
dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Washilatul Ibad. M.Pd sebagai dosen
pengampu mata kuliah PAI SMP yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Marthania Eka
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN................................................................................................................................................2
Latar Belakang.........................................................................................................................................2
Rumusan Masalah....................................................................................................................................2
Tujuan Penulisan......................................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................................................................................2
1. Pengertian Konsep Mawas Diri............................................................................................................2
BAB III..............................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................................................................................2
2. Iman kepada Malaikat Termasuk Pondasi Kepercayaan dalam Islam..................................................2
3. Hubungan Iman kepada Malaikat dengan Aktivitas Kehidupan...........................................................2
4. Hikmah Beriman kepada Malaikat.......................................................................................................2
5. Perilaku Menumbuhkan Karakter Positif sehingga Tertanam Dorongan untuk Beramal Baik dan
Menjauhi Amal yang Buruk..........................................................................................................................2
BAB IV..............................................................................................................................................................2
PENUTUP.........................................................................................................................................................2
Kesimpulan......................................................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap orang pasti menginginkan keselamatan dan kebahagiaandi akhirat kelak. Untuk itu,
Allah SWT mengingatkan manusia untuk muhasabah. Inti muhasabah adalah intropeksi, mawas
diri, melihat memeriksa, melakukan perhitungan dan mengoreksi diri secara jujur. Mawas diri
merealisasikan kesadaran diri yang tidak sempurna serta eksistensinya di dunia yang sementara.
Sedangkan diri abadi adalah yang berada dalam kehidupan di masa depan sekaligus hari esok
sebagai tujuan Akhir perjalanan kita di dunia. Mawas diri juga menggambarkan kesadaran akan
pentingnya membawa bekal dalam perjalanan kehidupan agar sampai akhir tujuan dengan selamat
dan bahagia. Keimanan kepada malaikat mendorong kita untuk memiliki sikap mawas diri dan
introspeksi. Sikap ini penting untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan hidup.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan penting yang terkait dengan sub-bab yang
akan dibahas pada BAB II Pembahasan. Rumusan masalah dituliskan dengan poin-poin sebagai
berikut:
a. Apa Pentingnya memahami mawas diri dalam kehidupan?
b. Bagaimana kita mengimani adanya malaikat dalam kehidupan?
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan berisi pernyataan-pernyataan penting yang berisi jawaban dari rumusan
masalah. Tujuan penulisan dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui tentang pengertian mawas diri
b. Untuk memahami tentang iman kepada malaikat sebagai pondasi kepercayaan dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
1
Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakrta: Balai
Pustaka, 2008),520.
2
Idtesis.Com, "Pengertian Konsep Menurut para Para Ahli" (Diposting Tanggal 20 Maret 2015).
https://idtesis.com/konsep-menurutpara-ahli/ Diakses; Tanggal 20 juli 2020.
panjang, karena ada beberapa dimensi yang harus dilalui oleh rasa, dimensi itu
diantaranya ialah3
1. Juru Catat Dimensi juru catat menyatakan bahwa manusia akan mencatat
semua hal yang berkolerasi dengan dirinya melalui sebuah presepsi yang
mana hasil presepsi tersebut akan berada pada dimensi selanjutnya atau
kedua.
2. Catatan Memori Catatan memori merupakan sebuah catatan pengalaman
dari seorang manusia dari mulai kecil hingga dewasa, baik pengalaman
tersebut bersifat baik maupun buruk sehingga dimensi ini sering diartikan
sebagai dimensi emosional.
3. Dimensi Kramadangsha Seperti yang sudah diterangkan diatas
bahwasanya dimensi kramadangsha adalah sebuah kesadaran personal
dalam fungsi kognitif yang bersifat egoistik
4. Intuisi Dimensi ke empat adalah intuisi atau perasaan yang memiliki
fungsi sebagai media untuk memahami atau merasakan perasaan orang
lain. Seseorang dapat sampai tahap ke tahapan terakhir atau yang lainya
di pengaruhi oleh arus jalan yang di laluinya. Penjelasannya ialah sebagai
berikut, pada waktu (tingkat emosional) muncul dari sebuah catatan
manusia, maka orang tersebut akan dihadapkan pada sebuah pilihan,
yaitu mengikuti catatan tersebut atau tidak (bertindak irrasional atau
emosional), jika mengikuti pemilihan catatan tersebut akan merujuk pada
rasa kramadangsha yang dilekati atau disertai oleh egoistik sedangkan
jika tidak mengikuti catatan tersebut maka akan mengarah pada
pemahaman manusia tanpa ciri yang memiliki kesadaran lebih universal
dan bersifat alturistik. Agar arus jalan yang dilalui menghasilkan arah
yang sesuai dengan tuntutan lingkungan maka dibutuhkanlah praktik
mawas diri. Mawas diri merupakan mindfullness dalam memahami
esensi serta keadaan diri yang dapat menjadikan seseorang merasakan
ketentraman. Pemahaman serta sikap penuh perhatian adalah sumber
utama, dimama jika kedua faktor tersebut tumbuh dalam suatu jiwa maka
faktor sehat lainnya akan ikut serta bermunculan4
3
Wiwien dinar pratiti dan nanik prihartanti, "konsep mawas diri ki Ageng Suryomentaram dalam regulasi emosi"
Jurnal Penelitian Humaniora 13, No. 1, (2012): 16-29 diaksed pada tanggal 02 Agustus 2020.
4
Ryan sugiarto, psikologi raos saintifikasi Kawruh Jiwa ki ageng suryomentaram, (Sleman: pustaka ifada 2015).118
BAB III
PEMBAHASAN
Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (Malaikat-Malaikat) yang di sisi-Nya,
tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.” (Q.S. al-
Anbiyā/21: 19)
Ayat di atas menjelaskan bahwa malaikat adalah makhluk Allah Swt. yang taat dalam
melaksanakan tugas. Allah Swt. yang memiliki kekuasaan baik di langit maupun di bumi. Dia yang
menciptakan, mengatur, dan menguasai makhluk-Nya. Kekuasaan-Nya meliputi malaikat yang ada
di sisi-Nya. Mereka tidak merasa letih dan lelah untuk mengabdi kepada-Nya. Ingin tahu tentang
sifat dan perilaku mereka? Mari kita baca uraian berikut. Sifat dan perilaku Malaikat antara lain
adalah:
a. Selalu taat kepada Allah Swt. dan tidak pernah maksiat kepada-Nya.
b. Sesuai kehendak Allah Swt., Malaikat dapat berubah wujud. Jibril pernah mendatangi
Nabi Muhammad saw. dengan menyamar seperti sahabat dengan nama Dihyah al-Kalbi
juga seperti sahabat dari Arab Badui.
c. Tidak makan dan minum.
d. Tidak berjenis kelamin.
e. Tidak pernah berhenti dan letih beribadah kepada Allah Swt
f. Mendoakan hamba yang menunggu salat berjamaah.
Setelah mengetahui sifat-sifatnya, kita akan membahas perbedaannya dengan sifat
jin dan manusia. Sifat-sifat jin antara lain yaitu:
1. Diciptakan dari nyala api.
2. Makhluk gaib
3. Ada yang patuh dan durhaka.
4. Memiliki nafsu, dan
5. Seperti manusia, mereka makan dan minum
Sedangkan sifat manusia antara lain yaitu:
a. berasal dari tanah,
b. makhluk kasat mata
c. seperti jin, ada yang taat dan durhaka
d. Memiliki potensi biologis, seperti makan dan minum.
Malaikat tidak diberikan kekuatan menganalisis seperti manusia. Malaikat tunduk
dan patuh kepada ketentuan Allah Swt. Malaikat tidak memiliki kekuatan untuk
menyangkal atau durhaka kepada Allah Swt.
1. Tugas Malaikat
Secara umum, tugas malaikat adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan wahyu atau risalah kepada para nabi.
2. Meneguhkan hati para hamba-hamba Allah Swt. yang tulus
3. Menjaga orang-orang yang beriman baik di dunia maupun di akhirat.
4. Perantara untuk melaksanakan hukuman bagi orang-orang yang kafir.
5. Mendorong manusia untuk berbuat baik.
d. Berusaha dengan optimis dilandasi keyakinan bahwa Allah Swt. akan memberikan
rezeki melalui malaikat yang ditugaskannya.
e. Mendorong peningkatan amal saleh sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.
5. Perilaku Menumbuhkan Karakter Positif sehingga Tertanam Dorongan
untuk Beramal Baik dan Menjauhi Amal yang Buruk.
Kesimpulan
Iman kepada malaikat adalah keyakinan bahwa malaikat diciptakan dari cahaya (nur) dan
ditugaskan untuk mengatur dan mengurus alam semesta oleh Allah Swt. Malaikat memiliki
beberapa sifat antara lain yaitu: a) hamba-Nya yang mulia, b) menyamar bentuk sesuai kehendak-
Nya, c) tidak makan dan minum, d) tidak berjenis kelamin, dan e) tidak pernah berhenti dan letih
beribadah. Nama-nama malaikat yang wajib diketahui adalah Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar
dan Nakir, Rakib, Atid, Malik, dan Ridwan. Perwujudan perilaku yang mencerminkan iman
kepada malaikat antara lain: a) selalu memohon petunjuk kepada-Nya dan mensyukurinya dengan
kesediaan diri berbagi ilmu kepada orang lain, b) Tetap berusaha maksimal untuk memperoleh
rezeki yang baik dan halal, c) memohon untuk diselamatkan di dunia dan akhirat, d) memohon
untuk dihindarkan dari siksaan ketika ajal menjemput, e) memohon untuk dilapangkan dan
diringankan dari siksa kubur, dan f) mewujudkan niat dan perilaku yang baik